OLEH :
Muhammad Redyansyah
P07120220027
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2022
Nama : Muhammad Redyansyah
Nim : P07120220027
2. Etiologi
Penyebab dari multipel mieloma ini belum diketahui secara pasti.
Akan tetapi, predisposisi genetik, paparan radiasi, rangsangan antigenik
yang kronis dan berbagai kondisi lingkungan dan pekerjaan
mempengaruhi terjadinya MM ini walau hanya dalam persentase yang
kecil.
Sumber : http://asmanurs3.blogspot.com/2015/03/askep-multiple-mieloma.html?
m=1
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian fokus
Riwayat Penyakit
Perlu dikaji perasaan nyeri atau sakit yang dikeluhkan pasien, kapan
terjadinya, biasanya terjadi pada malam hari. Tanyakan umur pasien,
riwayat dalam keluarga apakah ada yang menderita kanker, prnah
tidaknya terpapar dalam waktu lama terhadap zat-zat karsinogen dan
sesuai dianjurkan.
Pemeriksaan Fisik
Lakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya nyeri, bengkak,
pergerakan terbatas, kelemahan.
Aktivitas / istirahat
Gejala: Malaise, merasa lelah, letih.
Tanda: gelisah siang dan malam, gangguan pola istrahat dan pola tidur,
malaise (kelemahan dan keletihan) dan gangguan alat gerak.
Sirkulasi
Gejala: Palpitasi , adanya pembengkakan mempengaruhi sirkulasi dan
adanya nyeri pada dada karena sumbatan pada vena.
Tanda: Peningkatan tekanan darah.
Integritas Ego
Gejala: Menarik diri dari lingkungan, karena faktor stress (adanya
gangguan pada keuangan, pekerjaan, dan perubahan peran), selain itu
biasanya menolak diagnosis, perasaan tidak berdaya, tidak mampu, rasa
bersalah, kehilangan control dan depresi.
Tanda: Menyangkal, marah, kasar,. dan suka menyendiri.
Eliminasi
Gejala: Perubahan pada eliminasi urinarius misalnya nyeri, pada saat
berkemih dan poliurin, perubahan pada pola defekasi ditandai dengan
adanya darah yang bercampur pada feses, dan nyeri pada saat defekasi.
Tanda: adanya perubahan pada warna urin, perubahan pada peristaltik
usus, serta adanya distensi abdomen.
Makanan / Cairan
Gejala: kurang nafsu makan, pola makan buruk, (misalnya rendah tinggi
lemak, adanya zat aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual / muntah.
Tanda: Penurunan berat badan, berkurangnya massa otot, dan perubahan
pada turgor kulit.
Hyegine
Gejala: Melakukan higene diri sendiri harus dibantu orang lain, karena
gangguan ekstremitas maka menjaga hygiene tidak dapat dilakuakan,
malas mandi.
Tanda: Adanya perubahan pada kebersihan kulit, kuku dan sebagainya.
Neurosensori
Gejala: Pusing
Tanda: Pasien sering melamun dan suka menyendiri.
Kenyamanan
Gejala: adanya nyeri dari nyeri ringan sampai nyeri berat, sangat
mempengaruhi kenyamanan pasien.
Tanda: Pasien sering mengeluh tentang nyeri yang dirasakan, dan
keterbatasan gerak karena nyeri tersebut.
Pernapasan
Gejala: Pasien kadang asma, karena kebiasaan merokok, atau pemajanan
asbes.
Keamanan
Gejala: Karena adanya pemajanan pada kimia toksik, karsinogen
pemajanan matahari lama / berlebihan.
Tanda: Demam, ruam kulit dan ulserasi.
Seksualitas
Gejala: adanya perubahan pada tingkat kepuasan seksualitas karena
adanya keterbatasan gerak.
Riwayat Psikososial
Kaji adanya kecemasan, takut ataupun depresi.
Pemeriksaan diagnostik
Periksa adanya anemi, hiperkalsemia, hiperkalsiuria dan hiperurisemia.
Pembelajaran / Health education
Memberi pengetahuan tentang penyakit kanker mengenai gejala –
gejala, riwayat penyakit kanker keluarga, dan memberi pengertian
kepada keluarga tentang upaya pengobatan.
3. Intervensi
1. Nyeri b/d proses patologis penyakit
Kriteria hasil : nyeri berkurang atau terkontrol
Intervensi :
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
R/ mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat
memudahkan intervensi selanjutnya.
Berikan posisi yang nyaman
R/ Dengan posisi yang nyaman diharapkan rasa nyeri dapat
berkurang.
Monitor tanda-tanda vital
R/ mengetahui perubahan tanda vital akibat nyeri.
Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri
R/ Meningkatkan rasa nyaman dan menghilangkan nyeri sedang
sampai berat.
5. Gangguan harga diri b/d hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja
peran
Kriteria Hasil : harga diri klien meningkat
Intervensi :
Dukung keluarga dalam mengupayakan melewati penyesuaian yang
harus dilakukan; kenali perubahan dalam citra diri akibat
pembedahan dan kemungkinan amputasi.
R/ Kemandirian versus ketergantungan merupakan isu pada pasien
yang menderita keganasan. Gaya hidup akan berubah secara
dramatis, paling tidak sementara.
Berikan kepastian yang realistis tentang masa depan dan perjalanan
kembali aktivitas yang berhubungan dengan peran; beri dorongan
untuk perawatan mandiri dan sosialisasi.
R/ Peyakinan yang masuk akal mengenai masa depan dan
penyesuaian aktivitas yang berhubungan dengan peran harus
dilakukan untuk memandirikan pasien.
Libatkan pasien dan keluarga sepanjang pengobatan untuk
meningkatkan rasa tetap memiliki kontrol dalam kehidupan
seseorang.
R/ Keterlibatan pasien dan keluarganya sepanjang terapi dapat
mendorong kepercayaan diri, pengembalian konsep diri, dan perasaan
dapat mengontrol hidupnya sendiri.
Daftar Pustaka