Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SISTEM HEMATOLOGI MULTIPLE MYELOMA

Mata Kuliah : Keperawatan Dewasa sistem Kardiovaskuler, Respiratory, dan


Hematologi.

Dosen Pengampu : Trina Kurniawati,M.Kep.

Disusun Oleh :

Sri Dewi Jayanti (202102030043)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan tentang “Myeloma”. Sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan SAP tersebut yang


menjadi tugas Mata Kuliah Keperawatan Dewasa. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
selama pembuatan SAP ini berlangsung sehingga terealisasikanlah penyuluhan
ini.

Demikian dapat kami sampaikan, semoga SAP ini bis bermanfaat. Saya
mengharapkan Kritik dan Saran yang membangun terhadap SAP ini agar
kedepannya bisa di perbaiki.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Pekalongan , 16 Oktober 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Multiple myeloma adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan


penumpukan sel plasma maligna pada sumsum tulang srta adanya protein
monoklonal dalam serum atau urin. Proliferasi sel plasma maligna yang
tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam tubuh
seperti gangguan produksi darah yang menyebabkan terjadinya anemia,
leukimia maupun trombositopenia.(Wijaya et al., 2019)
Multiple myeloma (myeloma atau myeloma sel plasma) merupakan
kanker sel merupakan sel plasma yang ada di sumsum tulang, dimana
sebuah klon dari sel plasma yang abnormal berkembang biak membentuk
tumor di sumsum tulang dan menghasilkan sejumlah antibodi yang
abnormal yang terkumpul di dalam darah atau air kemih. Normalnya, sel
plasma hanya mencapai kurang dari 5% dari kadar sel darah dalam
sumsum tulang. Myeloma ini dapat memadati sumsum tulang dan merusak
tulang. Hingga akhirnya, mereka berkumpul dan membentuk tumor
disebuah multiple (kumpulan) daerah ditulang, itulah mengapa kanker ini
disebut “multiple” myeloma.
Anatomi multipel myeloma dapat dicari pada lokasi predominan
mencakup vertebrae, tulang iga, pelvis, femur, dan tengkorak. Awal dari
pembentukan tulang terjadi di bagian tengah tulang (diafisis). Bagian ini
disebut pusat-pusat penulangan primer. Setelah itu tampak satu atau kedua
ujung-ujungnya yang disebut pusat-pusat penulangan sekunder. Pada
kanker, sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan sel-sel baru,
dan sel-sel yang tua atau rusak tidak mati ketika mereka harus mati.(Putra,
2019)
B. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien, keluarga pasien,
dapat mengetahui :
a. Pengertian multiple myeloma.
b. Penyebab terjadinya multiple myeloma.
c. Tanda dan gejala multiple myeloma.
d. Penatalaksanaan multiple myeloma
BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian multiple myeloma


Multiple myeloma adalah suatu kanker sel plasma dimana antibodi
tumbuha secara tidak normal (abnormal), membentuk di sumsum tulang
dan menghasilkan sejumlah besar antibodi yang abnormal, yang terkumpul
di dalam darah atau air kemih. Multiple myeloma merupakan keganasan
sel plasma yang ditandai dengan penggantian tulang sumsum, kerusakan
tulang dan formasi paraprotein.

B. Penyebab
Belum diketahui penyebab pasti dari multiple myeloma. Ada
beberapa penelitian yang menunjukan bahwa faktor-faktor risiko tertentu
meningkatkan kesempatan seseorang akan mengembangkan penyakit
multiple myeloma, diantaranya :
a. Umur diatas 65 tahun : tumbuh menjadi lebih tua meningkatkan
kesempatan mengemabngkan multple myeloma. Kebanyakan
orang-orang dengan myeloma terdiagnosa setelah umur 65 tahun.
Penyakit ini jarang pada orang-orang yang lebih muda dari umur
35 tahun.
b. Ras (bangsa) : risiko dari multiple myeloma adalah paling tinggi
diantara orang-orang di Amerika keturunan Afrika dan paling
rendah diantara orang-orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk
perbedaan antara kelompok-kelompok ras belum diketahui.
c. Jenis kelamin : setiap tahun di Amerika kira-kira 11.200 pria dan
8.700 wanita terdiagnosa dengan multiple myeloma. Tidak
diketahui mengapa lebih banyak pria-pria yang terdiagnosa dengan
penyakit ini.
d. Riwayat perorangan dari monoclonal gammophaty of
undertemined signifinance (MGUS) : MGUS adalah kondisi yang
tidak membahayakan dimana sel sel plasma abnormal membuat
protein-protein M. Biasanya tidak ada gejala-gejala dan tingkat
yang abnormal dan protein M ditemukan dengan tes darah.
e. Riwayat multiple keluarga : studi-studi telah menemukan bahwa
risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi jika
saudara dekatnya mempunya penyakit ini.

C. Tanda dan Gejala


Multiple myeloma seringkali menyebabkan nyeri tulang (terutama
pada tulang belakang atau tulang rusuk) dan pengeroposan tulang sehingga
tulang mudah patah. Nyeri tulang biasanya merupakan gejala awal, tetapi
kadang penyakit ini terdiagnosa setelah penderita mengalami :
1. Anemia, karena sel plasma menggeser sel-sel normal yang
menghasilkan sel darah merah di sumsum tulang.
2. Infeksi bakteri berulang, karena antibodi yang abnormal tidak
efektif melawan infeksi.
3. Gagal ginjal, karena pecahan antibodi yang abnormal (protein
bences jones) merusak ginjal.
4. Hiperkalsemia, menunjukan gejala seperti kelelahan, muntah,
sembelit, kebingungan, poliuria, dan gejala lainnya.
5. Hiperviskositas, menunjukan gejala seperti pusing tinnitus,
vertigo, kelainan jantung, kehilangan kesadaran secara tiba-tiba,
mati rasa pada jari, gagal jantung kronis, dan gejala lainnya.
D. Pencegahan
Tidak ada pencegahan khusus untuk multiple myeloma. Namun, ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya
kondisi tersebut yaitu:
1. Lakukan kontrol secara berkala ke dokter, terutama bila anda sudah
pernah terdiagnosa MUGS atau memiliki gangguan pada sistem
imun.
2. Patuhi standart keamanan yang telah ditetapkan saat bekerja,
terutama bila anda beresiko terpapar bahan kimia.
3. Terapkan pola makan sehat dan seimbang. Terutama dengan
mengkonsumsi makanan sehat bergizi da seimbang.
4. Jaga berat badan dalam rentang ideal, yaitu dengan menerapkan
pola makan yang sehat dan rutin berolahraga.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang bisa diberikan :
1. Obat pereda nyri (analgetik) yang kuat dan terapi penyinaran pada
tulang yang terkena, bisa mengurangi nyeri tulang.
2. Penderita yang memiliki protein bence-jones didalam air kemihnya
harus banyak minum untuk mengencerkan air kemih dan
membantu mencegah dehidrasi, yang bisa menyebabkan terjadinya
gagal ginjal.
3. Penderita harus tetap aktif karena tirah baring yang berkepanjangan
bisa memepercepat terjadinya osteoporosis dan menyebabkan
tulang mudah patah tetapi tidak boleh lari atau mengangkat beban
berat karena tulang-tulang nya rapuh.
4. Pada penderita yang memiliki tanda-tanda infeksi (demam,
menggigil, daerah kemerahan di kulit) diberikan antibiotik.
5. Penderita dengan anemia harus bisa menjalani transfusi darah atau
mendapatkan eriprotein (obat untuk merangsang pembentukan sel
darah merah) kadar kalsium darah yang tinggi bisa diobati dengan
prednison dan cairan intravena, dan kadang dengan difosfonat
(obat untuk menurunkan kadar kalsium). Allopurinol diberikan
kepada penderita yang memiliki asam urat tinggi.
6. Kemoterapi memperlambat perkembangan penyakit dengan
membunuh sel plasma yang abnormal yang paling sering
digunakan adalah melfalan dan siklofosamid. Kemoterapi juga
membunuh sel yang normal, karena itu sel darah dipantau dan
dosisnya disesuaikan jika jumlah sel darah putih dan trombosit
terlalu banyak berkurang. Kortikosteroid (misalnya prednison atau
deksametason) juga diberikan sebagai bagian dari kemoterapi.
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : 20 November 202.

Waktu : 30 menit.

Pokok Bahasan : Multiple Myeloma.

Sasaran : Pasien Penderita Myeloma.

Tempat : Ruang Mawar RSI Pekajangan.

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan Penyuluhan tentang multiple myeloma diharapkan
pasien,keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami tentang multiple
myeloma.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan Penyuluhan, diharapkan pasien, keluarga pasien dapat
mengetahui :
a. Pengertian multiple myeloma
b. Penyebab terjadinya multiple myeloma
c. Tanda dan gejala multiple myeloma
d. Penatalaksanaan multiple myeloma
C. Metode yang digunakan
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
D. Media yang sesuai
a. Leaflet
b. Laptop
c. Lembar balik
E. Setting tempat

Keterangan :

: Media

: Penyuluh

: Pasien / Audiens

Keterangan :
F. Rencana Kegiatan saat Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam.
1. Mengucapkan salam. 2. mendengarkan
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan judul materi serta
tujuan yang akan dicapai oleh
peserta penyuluhan dan
melakukan kontrak waktu.
4. Menggali Pengetahuan peserta
Penyuluhan.
2 10 menit Pelaksanaan : 1. Mendengarkan.
1. Penyampaian materi. 2. Bertanya.
a. Pengertian multiple
myeloma.
b. Penyebab multiple
myeloma.
c. Tanda dan gejala
multiple myeloma.
d. Penatalaksanaan
multiple myeloma.
2. Tanya Jawab
Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya.

3 10 menit Evaluasi : 1. Menjawab.


1. Menjawab pertanyaan peserta. 2. Menjelaskan.
2. Memberikan pertanyaan 3. Memperhatikan.
tentang materi yang telah
disampaikan.
4 5 menit Penutup : 1. Mendengarkan.
1. Menyimpulkan hasil 2. Menjawab salam.
penyuluhan.
2. Mengucapkan terima kasih atas
peran serta peserta yang telh
berpartisipasi.
3. Menutup acar penyuluhan.
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 SAP sudah dibuat sebelumnya
 Materi sudah dipersiapkan
 Media sudah dipersiapkan
 Pemateri siap menyampaikan materi
2. Evaluasi Proses
 Pemateri menyampaikan materi dengan jelas dan baik
 Peserta dapat mengikuti penyuluhan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
 Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
 Metode Evaluasi : Tanya Jawab
 Jenis pertanyaan : Lisan atau langsung
 Jumlah soal : 2 soal
1) Apa saja penyebab multiple myeloma?
2) Bagaimana tanda dan gejala multiple myeloma?
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Multiple myeloma (myeloma atau myeloma sel plasma)
merupakan suatu penyakit neoplastik yang ditandai dengan adanya
penumpukan sel plasma di sumsum tulang. Etiolgi penyakit hingga saat ini
belum diketahui, tetapi berkaitan dengan faktor risiko genetik. Manifestasi
dari MM dapat berupa nyeri tulang, gambaran anemia, infeksi berulang,
gambaran gagal ginjal, perdarahan abnormal,amioloidosis, sindrom
hiperviskositas. Diagnosis MM didapatkan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan MM
terdiri dari terapi suportif dan terapi standar, yang terdiri dari mephalan
dan prednison.
Multiple myeloma atau kanker myeloma adalah kanker sel plasma
yang membentuk tumor di beberapa lokasi pada lebih dari 1 tulang.
Myeloma seperti kanker lainnya, berawal dari dalam sel yang tua atau
rusak tidak dimatikan sesuai waktunya. Sel-sel yang terbentuk dapat
membentuk massa jaringan yang dinamakan tumor. Myeloma dimulai
ketika sel plasma menjadi abnormal. Sel-sel abnormal membelah dirinya
secara terus-menerus.
Pasien multiple myeloma biasanya dengan gejala anemia, nyeri
tulang, fraktur patologik, tendensi pendarahan, dan atau neuropati perifer.
Kelainan ini akibat dari tekanan massa tumor atau sekresi protein atau oleh
sel tumor, atau sel-sel dari produk tumor.

B. Saran
Setelah penulis menjabarkan mengenai penyakit multiple myeloma
diharapkan memberikan suatu pandangan dan tambahan ilmu pengetahuan
mengenai penyakit multiple myeloma dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, dalam uraian diatas , penulis sadar bahwa masih banyak hal yang
dirasa kurang dan oleh karena nya penulis mengharapkan sautu masukan
dan saran untuk kebaikan mendatang dalam segala bidang, terutama
penyakit multiple myeloma ini.penelusuran lebih jauh dan dalam lagi
mengenai perkembangan penyakit multiple myeloma merupakan jalan
terbaik untuk mendapatkan informasi yang lebih relefan disamping
makalah ini.
BAB 5

DAFTAR PUSTAKA

Putra, I. W. A. S. (2019). Multipel Myeloma. 53(9), 29.

Wijaya, K. M., Gde Eka Wiratnaya, & Setiawan, G. B. (2019). Prevalensi


Multiple Myeloma Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin Dan Lesi Pada Tulang
Di Rsup Sanglah/Fk Unud Periode 2013-2017. E-Jurnal Medika Udayana,
8(4), 1–7.

Kyle, Robert A., S. Vincent Rajkumar. 2004. Drug Therapy : Multiple Myeloma.
8 november 2015.
BAB 6

LAMPIRAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai