Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH

MYELOMA MULTIPLE

DOSEN PENGAMPU : Sri Yulianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

DUSUSUN OLEH :

KELAS II A PRODI NERS

KELOMPOK VIII

1. Mutiara annisa (201801021)


2. Nurainun (201801026)
3. Siti Nurhaliza (201801042)
4. Asliani zainuddin (201801007)

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU


PROGRAM STUDI NERS
T.A 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Tuhan


Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan shingga kami dapat
menyelsaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
kesehatan, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelsaikan pembuatan makalah Psikososial dan Budaya
dalam Keperawatan dengan judul “MIOLEMA MULTIPEL”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Palu, 22 Oktober 2019

Kelompok VI

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Multiple myeloma merupakan kanker sel plasma yang ada disumsum
tulang, dimana sebuah klon dari sel plasma yang abnormal
berkembangbiak membentuk sumsum tulang dan menghasilkan sejumlah
antibody yang abnormal yang terkumpul didalam darah atau air kemih.
Normalnya, sel plasma hanya mencapai ≤ 5% dari kadar sel darah dalam
sumsum tulang. Karena suatu alasan yang belum jelas, sel plasma dapat
tumbuh tidak terkontrol; ketika dilakukan, sel plasma ini sudah disamakan
dengan myeloma cells. Myeloma ini dapat memadati sumsum tulang dan
merusak tulang. Hingga akhirnya, mereka berkumpul dan membentuk
tumor disebut Mulyipel (kumpulan) daerah ditulang. Itulah mengapa
kanker ini disebut “Multipel myeloma”. Anatomi multipel myeloma dapat
dicari pada lokasi predominan mencakup vertebra, tulang iga, pelvis,
tengkorak, dan femur. Awal dari pembentukan tulang (diafisis). Bagian ini
disebut pusat-pusat penulangan primer. Setelah itu tampak satru atau
kedua ujung-ujungnya yang disebut pusat-pusat menulangan sekunder.
Pada kanker, sel-sel baru terbentuk ketika butuh tidak memerlukan sel-sel
baru, dan sel-sel yang tua atau rusak tidak mati ketika mereka harus mati.
Sel-sel ekstra dapat membentuk masa dari jaringan yang disebut
pertumbuhan atau tumor.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anatomi Fisiologi Multiple myeloma?
2. Apa saja Konsep Medis Multiple myeloma?
3. Apa saja Terapi Komplementer Multiple myeloma?
4. Bagaimana Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier Multiple
myeloma?
5. Bagaimana Proses Keperawatan secara Teori?
6. Apa saja EBP/Hasil-hasil Penelitian terkait Intervensi Keperawatan
Multiple myeloma?

iii
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan myeloma multiple ini, antara lain
1.mengetahui definisi multiple myeloma
2.menjelaskan patofisilogi multiple myeloma
3.mengetahui penatalaksanaan penyakit myeloma multipe

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Anatomi Fisiologi.................................................................................
B. Konsep Medis.......................................................................................
1. Definisi...........................................................................................
2. Aspek Epidemiologi.......................................................................
3. Penyebab/Etiologi...........................................................................
4. Patofisiologi....................................................................................
5. Patway.............................................................................................
6. Manifestasi Klinis...........................................................................
7. Klasifikasi.......................................................................................
8. Pencegahan.....................................................................................
9. Penatalaksanaan..............................................................................
10. Komplikasi......................................................................................
C. Terapi Komplementer...........................................................................
D. Proses Keperawatan secara Teori.........................................................
1. Pengkajian......................................................................................
2. Diagnosa........................................................................................
3. Intervensi & Rasional....................................................................
F. EBP/Hasil-hasil Penelitian terkait Intervensi Keperawatan....................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi

Mutipel mieloma mencakup tulang-tulang seperti : Vertebra costa,


calvarial, pelvis, dan femur.
Bagian-bagian dari perkembangan tulang panjang adalah sebagai
berikut :
1. Bone pain
2. Abnormal plasma cells merupakan salah satu jenis sel darah putih,
pada sumsum tulang penderita.
3. Limfosit berfungsi untuk memproduksi antibodi guna menyerang
bakteri, virus dan racun.
4. Plasma cells/sel plasma berfungsi untuk memproduksi antibodi di
dalam tubuh.

1
B. Konsep Medis
1. Definisi
Multiple myeloma (myeloma atau myeloma sel plasma)
merupakan kanker sel plasma yang ada disumsum tulang, dimana
sebuah klon dari sel plasma yang abnormal berkembang biak
membentuk tumor disumsum tulang dan menghasilkan sejumlah
antibodi yang abnormal yang terkumpul didalam darah atau air kemih.
Normalnya, sel plasma hanya mencapai ≤5% dari kadar sel darah dari
sumsum tulang. Karena suatu alasan yang belum jelas, sel plasma
dapat tumbuh tidak terkontrol; ketika ini dilakukan sel plasma ini
sudah disamakan sebagai myeloma cells. Myeloma ini dapat memadati
sumsum tulang dan merusak tulang.

2. Aspek Epidemiologi
Laporan tahunan insiden myeloma di Inggris diperkirakan 60-70
juta jiwa. Secara keseluruhan prevalensinya sama seperti peningkatan
berdasarkan data dari angka survival dari dekade terakhir. Rata-rata
usianya sekitar 70 tahun. Hanya 15% pasien yang berumur kurang dari
60 tahu. Myeloma memiliki inside yang tinggi pada kelompok etnik
Afro-Caribean dibandingkan Kaukasian tapi itu hanya sedikit dari
epidemiologi khusus. Kasus terbanyak menunjukan de novo tapi baru-
baru ini diketahui bahwa myeloma didahului tanpa gejala difase
monoclonal gammophaty of undeterninet significance (MGUS) pada
hampir semua pasien. Diestimasikan sekitar 19.920 kasus baru dari
multiple myeloma akan terjadi diAmerika Serikat pada tahun 2008.
Terdiri dari 11.190 pria dan 8.730 wanita. Multiple myeloma lebih
sering pada pria dibandingkan wanita, dan hamppir dua kali lebih
sering pada ras kulit hitam dibandingkan kulit putih. Rata-rata
diagnosis umur 65-70 tahun. Sekitar 10.690 orang amerika diramalkan
akan meninggal karena multiple myeloma pada tahun 2008. Selama
tahun 2006, rentan 5 tahun masa bertahan hidup seorang multiple
myeloma diperkirakan 34%. Kelangsuangan hidup lebih tinggi pada
kaum mudadan lebih rendah pada orang tua, menurut american cancer
society

3. Penyebab/Etiologi
Belum diketahui penyebab pasti dari Multiple myeloma. Ada
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko
tertentu meningkatkan kesempatan seseorang akan mengembangkan
penyakit Multiple myeloma, diantaranya :
a. Umur diatas 65 tahun : Tumbuh menjadi lebih tua meneingkatkan
kesempatan mengembangkan Multiple myeloma. Kebanyakan

2
orang-orang dengan myeloma terdiagnosa setelah umur 65 tahun.
Penyakit ini jarang pada orang-orang yang lebih muda dari umur 35
tahun.
b. Ras (Bangsa) : Risiko dari Multiple myeloma adalah paling tinggi
diantara orang-orang Amerika keturunan Afrika dan paling rendah
diantarata orang-orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk
perbedaan antara kelompok-kelompok ras belum diketahui.
c. Jenis kelamin : Setiap tahun di Amerika, kira-kira 11.200 pria dan
8.700 wanita terdiagnosa dengan Multiple myeloma. Tidak
diketahui mengapa lebih banyak pria-pria terdiagnosa dengan
penyakit ini.
d. Sejarah perorangan dari monocional gammopathy of undetermined
significance (MGUS) : MGUS adalah kondisi yang tidak
membahayakan dimana sel-sel plasma abnormal membuat protein-
protein M. Biasanya, tidak ada gejala-gejala, dan tingkat yang
abnormal dari protein M ditemukan dengan tes darah. Adakalanya,
orang-orang dengan MGUS mengembangkan kanker-kanker
tertentu, seperti Multiple myeloma. Tidak ada perawatan, namun
orang-orang dengan MGUS memperoleh tes-tes laborat regular
(setiap 1 atau 2 tahun) untuk memeriksa peningkatan lebih lanjut
pada tingkat protein M.
e. Sejarah Multiple myeloma keluarga : Studi-studi telah menemukan
bahwa risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi
jika saudara dekatnya mempunyai penyakit ini.
Banyak faktor-faktor risiko lain yang dicurigai sedang
dipelajari. Para peneliti telah mempelajari apakah terpapar pada
kimia-kimia atau kuman tertentu (Terutama virus-virus), yang
mempunyai perubahan-perubahan pada gen-gen tertentu, memakan
makanan-makanan tertentu, atau menjadi kegemukan (Obesitas)
meningkatkan risiko mengembangkan Multiple myeloma.

4. Patofisiologi
Myeloma, seperti kanker lainnya, berawal dari dalam sel. Pada
kanker, sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukannya dan sel
yang tua atau rusak tidak dimatikan sesuai waktunya. Sel-sel yang
terbentuk dapat membentuk massa jaringan yang dinamakan tumor.
Myeloma dimulai ketika sel plasma menjadi abnormal. Sel-sel
abnormal membelah dirinya sendiri secara terus-menerus.
Perkembangan sel plasma maligna merupakan suatu proses multi
langka, diawali dengan adanya serial perubahan gen yang
mengakibatkan penumpukan sel plasma maligna, adanya
perkembangan di lingkungan mikro sumsum tulang, dan adanya

3
kegagalan sistem imun untuk mengontrol penyakit. Dalam proses
multilangkah ini melibatkan didalamnya aktivasi onkogen seluler,
hilangnya atau inaktivasi gen supresor tumor, dan gangguan sirkulasi
gen sitokinin. Keluhan dan gejala pada pasien MM berhubungan
dengan ukuran massa tumor, kinetik pertumbuhan sel plasma dan efak
fisikokimia, imunolog, dan humoral produk yang dibuat dan disekresi
oleh sel plasma ini, seperti antara lain para protein dan faktor
pengaktifasi osteoklastik ( osteoclastic activatin factor/ OAF ).

4
5. Patway

Idiopatik Lingkungan Genetika

Kromosom dan gen rusak

Menghilangkan kontrol poliferasi


sel B an sekresi antibodi

Sel-sel plasma yang belum matang


mengalami poliferasi

Sel-sel tumor plasma yang


Berpoliferasi

Menyebar luas dalam rongga sum-sum


Keseluruh skeleton
gangguan pada
muskuluskuletal
Resiko terhadap
Korasi pada tulang cedera :fraktur
penurunan kekuatan otot patologik

Kerusakan
Nyeri
mobilitas fisik

5
6. Manifestasi Klinik
Dugaan adanya MM harus dipertimbangkan pada pasien diatas 40
tahun dengan anemia yang anemia yang sulit diketahui penyebabnya,
disfungsi ginjal atau adanya lesi tulang (Hanya <2% pasien MM
berusia <40 tahun). Pasien MM biasanya dengan gejala anemia, nyeri
tulang, fraktur patologi, tendensi perdarahan, dan/atau neuropati
perifer. Kelainan ini akibat dari tekanan massa tumor atau sekresi
protein atau sitokinin oleh sel tumor, atau sel-sel dar produk tumor.
Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan spesifik.
Kadang-kadang terdapat nyeri local bagian-bagian tulang. Panjang
tubuh penderi MM yang lanjut dapat banyak menurun karena infraksi
vertebra.
Gejala yang ditimbulakan Multiple myeloma tergantung pada
tingkat keparahan penyakitnya pada fase awal penyakitnya, mungkin
tidak ditemukan gejala. Ketika gejala Multiple myeloma muncul yang
dirasakan pasien meliputi:
a. Nyeri pada tulang, paling sering dipunggung atau costae
b. Kerusakan tulang (pengeroposan/fraktur)
c. Kelemahan dan kelelahan
d. Penurunan berat badan
e. Infeksi berulang
Ketika myeloma sudah sampai pada fase lanjut, gejala yang
mungkin dirasakan oleh pasien :
a. Nausea
b. Vomitus
c. Konstipasi
d. Gangguan BAK
f. Kelemahan atau rasa kebas pada tungkai

7. Klasifikasi
Secara perkembangan penyakit, Multiple myeloma dibagi menjadi
3 kategori :
a. Monoclonal gammopathy of undetermined significance ( MGUS)
Tidak menimpulkan gejala. Pada tahap ini, tumor atau lesi
asteolitik juga belum terbentuk. MGUS bisa berkembang menjadi
Multiple myeloma tapi bisa juga tidak.
Karakteristik :
1) Nilai serum protein M <3 g/Dl
2) Persentase sel-sel plasma disumsum tulang <10%
3) Tidak ada fitur CRAB yang menandakan MM aktif (Penjelasan
dibagian bawah)

6
b. Asymptomatic/smoldering myeloma
Asymptomatic artinya tidak menunjukkan gejala. Jumlah protein M
dalam darah dan sel-sel plasma disumsum tulang mungkin naik,
tapi dalam jumlah kecil. Bahkan, Myeloma bisa saja dalam kondisi
statis dan tidak mengalami perkembangan selama berbulan-bulan,
atau bertahun-tahun.
Karakteristik :
1) Jumlah serum protein M ≥3 g/Dl dan tetap stabil
2) Presentase sel plasma disumsum tulang 10-60%
3) Tidak ada fitur CRAB yang menandakan MM aktif

c. Symptomatic myeloma/myeloma aktif


Symptomatic artinya ada gejala yang tampak, misalnya anemia
berat, gangguan ginjal, hiperkalsemia, dan lesi osteolitik atau padah
tulang. Pada tahap inilah bisanya pasien MM mulai terdiagnosis.
Karakteristik :
1) Naiknya jumlah protein M dan sel plasma pada serum dan/atau
urine
2) Persentase sel plasma disumsum tulang >10% (lebih dari 10%)
3) Ada gejala CRAB

8. Pencegahan
Multiplet myeloma adalah kondisi yang belum ditemukan
pencengahan khusus. Pasalnya hanya sedikit kasus berkaitan dengan
faktor risiko yang bisa dicegah. Jika kamu mengidap MGUS, lakukan
pemeriksaan rutin agar kondisi ini tidak berkembang menjadi
multiplen myeloma. Semakin awal MGUS diobati, semakin baik hasil
pengobatan yang dijalani.

9. Penatalaksanaan
Pasien dengan multipel miolema tingkat satu atau asimtomatik
tidak di perlakukan penatalaksanaan.merka hanya perlu di monitoring
setiap 3 sampai 6 bulan secara berurutan.kelompok pasien ini dapat
bertahan untuk waktu selama itu. Klinis dapat mencari kemungkinan
uji klinis untuk menajemen penyakit awal. Bagaimanapun, tatalaksana
diluar uji klinis tidak di indikasikan.jika pasien berlanjut ketingkat 2
atau lebih, penatalaksanaan sistemik diindikasikan. Pengobatan di
tujukan untuk mengurangi beban tumor (sel plasma ganas dan
imunoglobulin), mencegah dan mengontrol kompliksi (misal, infeksi,
anemia, hierkalsemia, fraktur patologi), serta menangani nyeri. Tujuan
pengobatan mempertahankan mobilitas sebanyak mungkin.

7
10. Komplikasi
Komplikasi multipel mieloma termasuk :
a. Anemia, karena sel plasma menggeser sel-sel normal yang
menghasilkan sel darah merah di sumsum tulang
b. Infeksi bakteri berulang, karna anti bodi yang abnormal tidak
efektif melawan infeksi.
c. Gagal ginjal, karena pecahan antibodi abnormal (protein bence-
jones) merusak ginjal.
d. amiloidosis (akumulasi amuloid dalam organ atau jaringan)ini
adalah salah penyebab gagal ginjal pada pasien dengan MM.

C. Terapi Komplementer
1. Akupresur
Akupresur adalah terapi yang telah dikembangkan lebih dari 5000
tahun yang lalu sebagai aspek penting dari sistem pengobatan
tiongkok. Terapi ini dilakukan dengan peletakan jari dan tekanan yang
tepat pada titik titik spesifik disekujur tubuh.
2. Yoga
Yoga adalah aktivitas olah tubuh dan pikiran yang fokus pada
kekuata, fleksibilitas dan pernafasan untuk meningkatkan kualitas
mental dan fisik.
3. Aromaterapi
Aromaterapi adalah istilah generik bagi salah satu pengobatan
alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah
menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik
lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana
hati atau kesehatan seseorang.
4. Terapi musik
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmonik,
timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga
menciptaakan musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan
mental.
5. Distraksi
Distraksi adalah salah satu cara menghilangkan nyeri. Distraksi
disini adalah memusatkan perhatian menjauhi situasi yang tidak
diinginkan dengan tujuan mengalihkan perhatian untuk mengurangi
rasa tidak nyaman terhadap suatu objek.

8
D. Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier
1. Pencegahan Primer :
a. Mendeteksi dini bila ada benjolan atau pembengkakan di tubuh
b. Hindari radiasi sinar radiologi aktif dosis tinggi
c. Hindari bahaya zat kimia
d. Menghindari makanan yang mengandung zat Karsinogen
2. Pencegahan Sekunder :
a. Melakukan pengobatan atau kemoterapi dengan menggunakan
obat anti kanker yang dapat digunakan untuk mengecilkan tumor
b. Obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi kanker tulang :
Carboplatin, Cisplatin, Etoposide dan Leucovorin
c. Efek samping umum : Mual, Muntah, diare, hilangnya rambut,
kelelahan dan kehilangan nafsu makan
3. Pencegahan Tersier :
a. Hindari hal-hal yang menimbulkan faktor terjadinya tumor tulang
b. Rehabilitasi untuk mencegah faktor resiko terjadinya komplikasi

E. Proses keperawatan secara teori


1. Pengkajian
a. Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas atau istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
4) Eliminasi
5) Makanan atau cairan
6) Hiegine
7) Kenyamanan
b. Riwayat psikososial
1) Kaji adanya kecemasan,
2) takut, atau depresi.
c. Pemeriksaan diagnostik
1) Periksa adanya anemi,
2) hiperkalsemia,
3) hiperkalsiuria, dan
4) hiperurisemia
d. Pembelajaran atau health aducation
1) Memberikan pengetahuan tentang penyakit kanker yang
mengenai gejala-gejala,
2) Riwayat penyakit kanker keluarga, dan
3) Memberi pengertian kepada keluarga tentang upaya
pengobatan.

9
2. Diagnosa keperawatan (minimal 7)
a. Nyeri berhubungan dengan proses patologi penyakit
b. Resiko terhadap cedera: fraktur patologi berhubungan dengan
tumor
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
program terapeutik
d. Ketidakefektifan coping individu berhubungan dengan rasa takut
tentang ketidaktahuan, persepsi tantang proses penyakit dan sistem
pendukung tidak adekuat
e. Gangguan harga diri berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh
atau perubahan kinerja peran.
f. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kerusakan
pada produksi antibodi.
g. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan

3. Intervensi & rasional


a. Nyeri berhubungan dengan proses patologi penyakit
Intervensi : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Rasional : mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
sehingga dapat memudahkan intervensi selanjutnya
b. Resiko terhadap cedera: fraktur patologi berhubungan dengan
tumor
Intervensi : Sanggah tulang yang sakit dan tangani dengan lembut
selama pemberian asuhan keperawatan
Rasional : tumor tulang akan melemahkan tulang sampai ketitik
dimana aktivitas normal atau perubahan posisi dapat
mengakibatkan fraktur
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
program terapeutik
Intervensi : kenali tingkat pengatahuan pasien saat ini tentang
kanker atau tumor
Rasional : data akan memberikan dasar untuk penyuluhan dan
menghindari adanya duplikasi
d. Ketidakefektifan coping individu berhubungan dengan rasa takut
tentang ketidaktahuan, persepsi tantang proses penyakit dan sistem
pendukung tidak adekuat
Intervensi : gunakan pendekatan yang tenang dan berikan satu
suasana lingkungan yang dapat di terima

10
Rasional : membantu pasien dalam membangun kepercayaan
kepada tenaga kesehatan
e. Gangguan harga diri berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh
atau perubahan kinerja peran.
Intervensi : dukung keluarga dalam mengupayakan melewati
penyusian yang harus dilakukan; kenali perubahan dalam citra diri
akibat pembedahan dalam citra diri akibat pembedahan dan
kemungkinan amputasi
Rasional : kemandrian versus ketergantungan merupakan isu pada
pasien yang menderita keganasan. Gaya hidup akan berubah secara
drastis, paling tidak sementara
f. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kerusakan
pada produksi antibodi.
Intervensi : anjurkan pasien untuk menyampaikan pilihannya atau
mendapatkan pilihan ke dua sesuai kebutuhan
rasional : meningkatkan advokasi pasien dalam pelayanan medis
g. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Intervensi : Instruksikan pasien untuk melaporkan tanda dan gejala
pada pemberi pelayanan kesehatan; memberi nomor telepon yang
penting
Rasional : meningkatkan keamanan dalam upaya penyembuhan.

F. EBP/Hasil-hasil penelitian terkait Intervensi keperawatan


Studi praklinik kurkumin dan mekanisme kerja
Akivitas anti kanker kurkumin telah banyak diteliti menggunakan
berbagai pendekatan pada berbagai jenis kanker baik secara in vito maupun
in vivo. Kurkumin dapat dikembangkan sebagai obat anti kanker yang
poten. Aktivitas anti kanker kurkumin dikaitkan dengan kemampuannya
sebagai penghambat COX maupun pada jalur signaling sel,baik melalui
pemacuan apoptosis maupun cell cyclearrest dengan mempengaruhi produk
gen penekan tumor maupun onkogen (meliyanto, 1999). Selain itu,
dikaitkan juga dengan kemampuannya sebagai penghambat proliferasi sel
antioksidan,anti inflamasi, penghambatan karsinognesis,
immunomodulatory, antiestrogen, dan antiangiogenesis (Hatcher et al,
2008 : strimpakos dan sharma 2008: Bar-sela 2010).
Mekanisme kerja kurkumin sebagai anti kanker melalui penghambat
induksi NF-kB telah banyak di teliti. Molekul NF-kB ditemukan pada tahun
1980 sebagai pengatur transkripsi gen immuniglobin pada sel B.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi dari Multipel myeloma yaitu kanker sumsum tulang yang
mempengaruhi produksi sel darah merah dan sel darah putih.
2. Lokasi predominan Multipel myeloma mencakup tulang-tulang seperti
vertebra, tulang iga, pelvis dan femur. Sel yang abnormal membela
membela untuk membuat salinan-salinan dari dirinya sendiri. Sel-sel
yang baru membela berulang-ulang, membuat semakin banyak sel-sel
abnormal. Sel-sel plasma abnormal ini disebut sel-sel Multipel myeloma.
Pada waktunya, sel-sel Multipel myeloma berkumpul dalam sumsum
tulang, mereka mungkin merusak bagian yang padat dari tulang.
3. Belum diketahui penybab pasti dari Multypel myeloma, ada beberapa
faktor-faktor risiko tertentu meningkatkan kesempatan seseorang akan
mengembangkan penyakit Multipel myeloma, diantaranya : Jenis
kelamin, ras (bangsa), umur diatas 65 tahun, Monoclonal gammopathy of
undetermined significance ( MGUS), sejarah Multipel myeloma keluarga.

B. Saran
1. Jika pasien diagnosa menderita Multipel myeloma, dianjurkan untuk
menghindari mengangkat benda yang berat, mengangkat benda yang
berat dapat menyebabkan sembelit. Sehingga tambahan, pasien juga terus
menghindari pengobatan sendiri karena dapat menyebabkan munculnya
gejala yang bervariasi.
2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengiobatan yang efektif
untuk Multipel myeloma.

12
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2011. Multiple Myeloma


Bukhoeri, Ahmad. 2010. Perbedaan Kadar Hemoglobin Pasien Mieloma Multipel
Pada Berbagai Stadium. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
Corwin, J.Elizabeth.2009.Buku Saku Patofisiologi Jakarta.EGC
Hoffbrand, A, V. 2007. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta : EGC

13

Anda mungkin juga menyukai