Anda di halaman 1dari 60

ISSN 2685-5496

Majalah Profesional Diklat Aparatur


ED.V BPSDM Provinsi Kalbar
JUN.”21

TRANSFORMASI
PENGEMBANGAN
KARIER ASN

PROFILE
NEWS
TOPIC
ARTICLE
covid19.go.id GALLERY
Salam Kompetensi
Inovasi Tiada Henti

Kami segenap Tim Redaksi mengucapkan terimakasih tulis/Artikel untuk dimuat, dengan syarat dan ketentuan yang
kepada para kontributor dan pihak terkait yang telah bahu telah kami tetapkan, untuk informasi lebih lanjut bisa
membahu menyelesaikan penyusunan M-PRO terbitan Edisi V, menghubungi kami di kantor BPSDM Provinsi kalbar.
Tahun 2021, meski dalam suasana wabah Covid-19 yang masih Sebagaimana M-Pro diciptakan untuk menjadi media
belum mereda ini. Bagi rekan-rekan sekalian, selalu jaga informasi terkait pengembangan SDM ASN yang ada di Kalbar,
kesehatan, pola makan, istirahat yang cukup, sempatkan kami juga berharap mendapatkan masukan dan saran dari
berolahraga meski hanya sebentar dan selalu berhati-hati saat berbagai pihak, agar ke depan M-Pro bisa menjadi semakin
beraktifitas diluar rumah. baik.
Sebagaimana edisi sebelumnya, edisi M-Pro kali ini Di kesempatan ini kami juga mengucapkan, Minal Aidin
menyuguhkan 4 sub kategori informasi yang bisa disimak Wal faizin, Mohon maaf lahir dan batin, selamat Idul Fitri
seperti News, Topic, Article, dan Gallery yang semuanya 1442H, kepada seluruh umat muslim yang merayakan.
terkait dengan aktivitas BPSDM Provinsi Kalbar. Sebagai
informmasi, kami dari tim redaksi sangat membuka diri kepada
OPD yang ingin berkontribusi dalam memberi karya Selamat Membaca.

Komite Akreditasi Nasional


Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu

REDAKTUR
PENASEHAT Suprianus Herman, SH {Kepala BPSDM Provinsi Kalbar} PENANGGUNG JAWAB Juliansyah, S.IP, M.Si {Sekretaris BPSDM Provinsi Kalbar}
TIM REDAKSIONAL Ita Asih Indrawati, S.Sos., M.Si. | Prasetyo | Sy. Faisal dan Eva Yuliantika EDITORIAL Prasetyo & Team work
TIM KREATIF BPSDM Provinsi Kalbar & BROF Management KORESPONDEN Agus Wiono, S.St.Pi., MM. | Ir. Bosman Donald Hutahaean, MM
Dr. Ir. H. Darmawan, MSc. | Didih Abidin, S.IP., M.Si. | Dr., Hj. Ersa Tri Fitriasari, ST., M.Si. | Eka Wulandari, S.STP., M.Ec.Dev.
Juliana Emma Ulina, S.Pd, M.Pd. | Hot Junjungan Simmamora, SH, MH. | Ir. Irawadi, M.M, M.T. |Drs. Robertus Isdus, M.Si.
D r. S o fi a , M . Pd . | Ta s l i m a j a n , S T, M E BA . | Z a i n u r i , S . Pd . , M . S i . P U B L I S H B P S D M P ro v i n s i Ka l i m a nta n B a rat
P R O D U C T I O N S U P E R V I S I N G B P S D M P r o v i n s i K a l b a r & C V. F a j a r D i n a m i k a K h a t u l i s w a

FIND & JOINT US HERE

@bpsdmprovkalbar @bpsdmprovkalbar @bpsdmprovkalbar skpk.bpsdmprovkalbar@gmail.com 0813 6246 6307

Crea ve team in order Design | Layout | Illustrator | Co-Wri ng | Produc on Supervising

management
kitanimasi Volks
ARTWORK & ANIMATION PHOTO WORK
Keluarga Besar
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

M E N G U C A P K A N
“Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir & Batin”

Selamat
Idul1442Fitri
H
“Mari selalu saling menjaga,
menjaga sikap, perbuatan, hati, pikiran
dan yang terpenting saat ini
bersama menjaga kesehatan”
daftar isi M-PRO.
ED.V
2021
Majalah Profesional Diklat Aparatur
BPSDM Provinsi Kalbar

PROFILE

Suprianus i Tuti iii


Herman
Kepala BPSDM Provinsi Kalbar
Sumarni
NEWS TOPIC
Bimtek
Metode Pembelajaran
Bagi Widyaiswara.......... 01 TRANSFORMASI
PENGEMBANGAN
Dialog Interaktif KARIER ASN
Dalam Rangka HUT Pemprov. Kalbar
Ke-64............................................................... 02
Latsar CPNS
Gol. II & III......... 04 09
Tingkatkan Kemampuan
Pengawas Sekolah
Menjadi Lebih Baik...... 05
Koordinasi
Pengembangan Wawasan
Manajerial & Fugsional ASN...... 06
Pelatihan Perencanaan & Penganggaran
Responsif Gender............................................ 07
Workshop
Tenaga Penguji
Latsar CPNS........ 08
ARTICLE

Trasformasi Organisasi
Perangkat Daerah
Berbasis Digital..........11
Perlunya Pendampingan dan Evaluasi
Pada Pasca Diklat Terhadap
Aktualisasi Peserta Latsar.......... 14 Membangun Tunas Integritas
Anti Korupsi
Bahasa Melalui Latsar CPNS......... 31
Karya Tulis Ilmiah......... 16
Blended Learning,
Metode Diklat Sebuah Keniscayaan...... 34
di Era Covid-19..... 18
Ketersediaan SDM jasa Konstruksi
Responsif Gender...... 21 Pada Usaha Kualifikasi Kecil
36
Di Kalbar........................................
Beraktivitas Dalam Keterbatasan
24
Berprestasi Tanpa Batas................... Adopsi Community of
Practice (CoP)
Pekerja Migran Indonesia Dalam Kegiatan
Sebagai Pahlawan Devisa... 27 Berbagi Pengetahuan
di organisasi Publik...... 38
PBJP dari APBD: PA/KPA
Merangkap Sebagai PPK Mengantar Investasi
dan PPTK Sebagai Pelaksana menjadi Inovasi
Sebagaian Tugas PPK................. 29 (Bridging the Valley of Death).... 41
GALLERY
Kumpulan Foto
Dokumentasi Kegiatan
BPSDM Kalbar................. 45
M-PRO.
Profile
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
i

Bersama
Kita

Profile
Bisa
Suprianus Herman Kepala BPSDM Provinsi Kalbar
ii Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

berbagai pihak terkait baik dari OPD


M-PRO.
Profile

maupun swasta bersedia menjadi


“Mengalir mitra/partner dalam mencapai tujuan
Seperti yang diharapkan.

Air” Dalam proses pelaksaan kegiatan,


beliau juga selalu mewajibkan penerapan
protokol kesehatan disetiap aktivitas,
untuk menjaga diri maupun menjaga
orang lain dari wabah ini. “Melaksankan
pekerjaan adalah kewajiban, namun
untuk saat ini tetap sehat menjadi sangat
prioritas bagi siapapun, dan banyak cara
untuk tetap sehat, baik dari menjaga pola
makan, minum, berolahraga, istirahat
yang cukup agar imunitas tubuh terjaga”.
Selain itu Herman juga selalu
menekankan kepada setiap
penyelenggara pelatihan dijajaran
BPSDM untuk terus berinovasi dalam
pengembangan kompetensi ditengah
pandemi Covid-19.
Ayah dari Oscar, Kimmy dan Sergie
ini, percaya apa yang sudah diraihnya
hingga saat ini tidak lepas dari dukungan
Suprianus Herman, sosok yang adalah hasil akhir dari perjuangan saya, dari keluarga, “Apapun yang saya dapat
berkepribadian menarik, humoris, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang ingin dalam hidup ini saya sangat percaya
tenang namun memiliki sisi serius yang saya lakukan, terutama di BPSDM Kalbar bahwa keluarga adalah bentuk Do'a yang
dapat ditempatkannya sesuai dengan saat ini” ucap lulusan S1 Fakultas Hukum paling mustajab disemesta ini, apa yang
situasi dan kondisi yang dibutuhkan. Pria dan S2 FKIP Untan ini. kita lakukan, ya untuk keluarga, apa yang
yang di sapa Herman ini mengawali keluarga lakukan, ya pasti untuk kita,
Pada kesempatan berbincang bersama
karirnya di Kabupaten Sambas sebagai keluarga bahagia kita pasti bahagia”
tim Redaksi, penggemar kopi tanpa gula
Kasubag Umum dan Persidangan di beliau juga menambahkan keluarga tidak
ini menegaskan keinginannya untuk
Sekretariat DPRD melanjutkan karir ke hanya istri dan anak melaikan orang tua
membawa BPSDM Kalbar berkualitas
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan saudara, “teruslah berbakti dan terus
dan berkinerja berdasarkan Visi dan Misi
Provinsi Kalbar, kemudian berlanjut ke saling menyayangi, dan jangan lupa
dari Pemprov. Kalbar. “Tidak hanya
Jakarta sebagai kepala Perwakilan bahagia” celotehny diselingi tawa.
tergambarkan melalui Visi Misi yang
Pemerintah Provinsi Kalbar lalu kembali tertulis, Gubernur Kalbar Sutarmidji juga Ketika ditanya siapa idola beliau
lagi ke Kalbar sebagai Kepala Biro berkomitmen dan memberikan dukungan sebagai percontohan kepribadian, dengan
Ekonomi dan Pembangunan kemudian dalam pengembangan SDM di Provinsi santai herman mengatakan “Saya orang
menjadi Kepala Biro Administrasi Kalbar melalui arahan teknis dan kampung tidak mengerti yang begitu-
Pembangunan dan Pengadaan Barang dan mendasar disetiap kesempatan beliau begitu” selorohnya sambil mengulang
Jasa. Setelah dari Biro Administrasi berkunjung di kantor BPSDM Provinsi tawa, “Tapi sebagai acuan dalam
Pembangunan dan Pengadaan Barang dan Kalbar” jabar Herman. “Kita berharap pencapaian kinerja Gubernur Sutarmidji
Jasa, Herman menjabat Kepala Dinas dengan berbagai upaya yang kita lakukan dan Presiden Jokowi adalah sosok yang
Pendidikan dan Kebudayaan dan saat ini semua PNS yang ada di Kalbar bisa saya jadikan cerminan, melakukan dan
berkesempatan memimpin BPSDM menjadi abdi negara yang profesional, memberikan yang terbaik”
Provinsi Kalbar (Badan Pengembangan inovatif, ramah dan responsif dalam
Sumber Daya Manusia), “Mungkin itu Pemilik hoby membaca berbagai jenis
menjalankan setiap tugasnya” ujarnya. buku ini berpesan, dalam bekerja harus
perjalanan karir yang sangat panjang,
namun saya sangat menikmati setiap Herman juga memiliki keinginan bisa mengalir seperti air, bekerjalah
moment, sebagai abdi negara, dimanapun melalui BPSDM kalbar “Kami ingin sebaik-baiknya ikuti aturan mainnya,
ditugaskan, bagaimanapun situasi dan membangun Smart ASN untuk menuju terima setiap masukan, saling berbagi
kondisinya, melakukan yang terbaik dan World Class Bureaucracy” ucap Herman pengetahuan “Percayalah, jika ilmu,
memberikan kontribusi dalam berbagai “Memang tidak mudah untuk melakukan keterampilan, atau apa lah namanya yang
bentuk effort itu adalah kewajiban bagi hal tersebut apa lagi ketika saya memulai terkait knowledge saling di sebar itu akan
saya” ucap Suami dari Janti Sudono Ini. proses kerja pandemi Covid-19 melanda, mendatangkan kebaikan baik bagi diri
tapi itu tidak menyurutkan niat tim kami sendiri maupun orang lain, konsepnya
Pria yang selalu fit ini mengingat masa untuk tetap berupaya, banyak cara yang sama seperti belajar dari orang lain dan
sekolahnya saat SD dan SMP yang berada sesuai untuk setiap kebutuhan dari para mengajarkan orang lain” tutup Herman
di Desa Nyarumkop dan SMAN 1 peserta pelatihan. Kami tidak menyerah, sambil tersenyum dibalik masker yang
Singkawang. “Saya orang kampung, yakinlah, bersama kita bisa” ucap Kepala dikenakannya.(ITA)
bukan orang kota, berkat usaha, kerja BPSDM Kalbar ini dengan sangat
keras, kita tidak mungkin akan di khianati percaya diri. Ditambah lagi BPSDM tidak
oleh hasil, tapi bukan berarti yang saat ini sendiri dalam menjalakan tugasnya,
M-PRO.
Profile
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
iii

Profile
Tuti
Sumarni
Be Positive
Be Useful
iv Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

untuk memastikan proses dan perlakuan


M-PRO.
Profile

hukum yang adil, jujur dan non


diskrimintif kepada WNI yang terlibat
kasus hukum di luar negeri, oleh
karenanya, WNI di luar negeri tak perlu
takut atau pun ragu untuk menempuh
proses hukum dalam permasalahan yang
dialami.
Sesuai dengan amanah jabatan, Tuti
tidak hanya berperan sebagai pendamping
bagi Hiu Bersaudara namun juga
memberikan dukungan secara moril
kepada ibunda dari Hiu bersaudara yang
mengalami depresi terhadap kasus kedua
anaknya yang diancam dengan hukuman
mati oleh pihak peradilan Malaysia.
“Meski menjadi pendamping tidak
sampai kasus selesai, yang pasti saya
sudah melakukan yang terbaik dalam
mendampingi Hiu bersaudara dan
keluarga”. Hingga saat ini kasus Hiu
bersaudara masih bisa di simak di
penelusuran dunia maya.
Perempuan berhijab penggemar
masakan tradisional ini dikenal dengan
sikap humble, selalu mudah
mengakrabkan diri dengan lingkungan
sekitar, “Anjangsana keruangan-ruangan
atau ngider ke staf-staf, untuk menyapa
mungkin kalau orang yang tidak kenal,
pasti berfikirnya saya kepoan, sebenarnya
tujuan saya agar bisa mengenal dan
Tuti Sumarni adalah sosok wanita Provinsi Kalimantan Barat tercatat di 12 dikenal, lebih akrab, bukan bermaksud
tangguh yang telah mengabdi sebagai Instansi. “Peralihan kerja dari Pemerintah untuk usil atau kepo perihal orang lain,
Pegawai Negeri Sipil selama 37 tahun. Kabupaten ke Pemerintah Provinsi itu meskipun mungkin ada pihak yang
Lulusan APDN Pontianak angkatan 17 beda sekali, baik secara cakupan ruang merasa tak nyaman karena hal tersebut”
ini, mengawali karirnya di Kabupaten lingkungan kerjanya, mitra kerja, luasan ucapnya sambil tertawa lepas.
Mempawah (dulunya Kab. Pontianak) tanggungjawab jauh beda. Secara Dikatakannya bahwa selama bertugas
pada tahun 1986 sebagai pegawai di menyeluruh iya, tapi selalu berfikir positif Tuti tidak pernah sekalipun merasa jenuh,
Kecamatan Sungai Pinyuh. “Awal bahwa amanah jabatan yang diberikan ke berkomunikasi dan bercanda disela-sela
penugasan, ditempatkan dimana pun saya Saya itu karena pimpinan menganggap pekerjaan “Jangan terlalu serius yang
pikir sama saja ya, PNS baru kerja harus kita mampu” ujar Tuti dengan yakin. membuat rekan tertekan imbangi dengan
bisa dan cepat menyesuaikan diri, yang Kisah yang menarik bagi Tuti, ketika fun supaya balance“, karena bagi Tuti
pasti saya merasa senang waktu itu karena beliau menjadi pendamping salah satu setiap hari yang dilaluinya adalah berkah.
sebagai wanita saya bisa mandiri, apa lagi kasus yang menjadi sorotan dunia yaitu
sebagai Abdi Negara, suatu kehormatan Meski telah menjelang masa pensiun
kisah Hiu Bersaudara. “Waktu itu saya Ibu dari 3 orang anak yang masih terlihat
dan tanggungjawab dalam babak baru bertugas di Badan Pemberdayaan
perjalanan hidup saya”. “Saya harus bugar dan tidak pernah berhenti untuk
Perempuan, perlindungan Anak dan terus belajar “Ya, belajar apa saja, dimana
sukses, meskipun belum tahu arahnya Keluarga Berencana Prov. Kalbar,
akan kemana, namun sebagai alumni ilmu saja dan kapan saja”.
kasusnya sangat pelik, dua saudara
pemerintahan, saya yakin dengan bekal kandung yang sedang menjalani proses Di akhir masa jabatannya, Tuti
semangat dan ilmu yang saya miliki serta peradilan di Malaysia. Hiu Bersaudara beranggapan bahwa ini bukan akhir dari
dedikasi yang tinggi dalam melayani melakukan pembelaan diri hingga produktivitasnya sebagai manusia
masyarakat, kelak saya akan menjadi menyebabkan seorang perampok tewas di “Selalu menjaga kesehatan, terus
Abdi Negara yang berhasil dan Malaysia, karena perihal tersebut, Hiu menjalin komunikasi dengan teman-
bermanfaat bagi masyarakat”. bersaudara malah terancam hukuman teman, memperbanyak ibadah,
Seiring waktu berlalu, petualangan mati” kenang Tuti. Allhamdulillah dengan teman-teman
Tuti menjadi seorang PNS di berbagai tempat saya bertugas dulu masih saling
Kasus Hiu Bersaudara adalah contoh bersilaturahmi, untuk sekedar berdiskusi
Intansi di lingkungan Pemerintah nyata bahwa pemerintah melakukan
Kabupaten Mempawah dan Pemerintah ringan” tutup Tuti.(PRS)
segala upaya dalam koridor berlaku
Virus Corona
Covid-19

Kurangi Risiko
Tertular Virus Corona
M-PRO.
News
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
01
Bimtek
Metode Pembelajaran
Bagi Widyaiswara

PONTIANAK - Pelatihan bagi ASN


(Aparatur Sipil Negara) merupakan hal
penting yang harus terus diselenggarakan
hal ini karena ilmu pengetahuan dan
teknologi yang selalu berkembang setiap
harinya tentunya juga menuntut para ASN
menjadi lebih baik dibandingkan
sebelumnya.
ASN bisa dibilang menjadi lebih baik,
jika pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat semakin prima, efektif,
efisien, dan juga berkualitas.
Selain itu setiap ASN memiliki ruang
serta potensi untuk berkembang menjadi
lebih baik disesuaikan dengan bidan dan
keahliannya masing-masing. Ditahun 2021 ini BPSDM Provinsi Semakin baik Widyaiswara dalam
Untuk meningkatkan serta mengem- Kalbar telah mempersiapkan berbagai menyampaikan materi serta metode
bangkan kemampuan ASN dibutuhkan macam pelatihan bagi ASN, hal ini sesuai pelatihan bagi ASN, maka semakin baik
sebuah pelatihan hal ini sesuai dengan dengan yang diungkapkan oleh Suprianus pula hasil yang didapatkan dari pelatihan
amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun Herman, SH selaku Kepala BPSDM untuk ASN tersebut maka dari itu tidak
2014 tentang Aparatur Sipil Negara Provinsi Kalbar "Akan ada banyak hanya ASN yang harus mendapatkan
(ASN) bahwa setiap pegawai ASN bimbingan teknis dan workshop bagi pelatihan, namun para Widyaiswara juga
mempunyai hak untuk melakukan ASN di Kalbar, hal ini untuk mengem- wajib mendapatkan pelatihan dan
pengembangan kompetensi melalui bangkan kompetensi ASN itu sendiri." bimbingan teknis khususnyat entang
pelatihan. ungkapnya. metode pembelajaran bagi pejabat
"Pelatihan bagi ASN tentunya akan fungsional yang memberikan teknik, cara
BPSDM (Badan Pengembangan serta kiat-kiat melaksanakan pem-
Sumber Daya Manusia) Provinsi m e l i b a t k a n Wi d y a i s w a r a , u n t u k
menghasilkan ASN yang berkompeten belajaran dengan berbagai metode yang
Kalimantan Barat merupakan badan yang tepat baik. (Frns)
berperan aktif dalam memberikan para Widyaiswara tersebut juga harus
pelatihan bagi ASN khususnya yang memiliki kompetensi yang baik pula."
berdomisili di Kalbar. ujarnya lebih lanjut.
02 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
News

Dalam Rangka
HUT Pemprov. Kalbar
Ke-64

“INOVASI
DITENGAH PANDEMI COVID-19
MEWUJUDKAN
KALIMANTAN BARAT MAJU”

Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, Pendidikan Maju.


M-PRO.
News
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

PONTIANAK - Pada hari


03
Rabu/10-02-2021 bertempat di Data
Analytic Room Kantor Gubernur
Kalimantan Barat Dialog Interaktif
diselenggarakan secara online.
Mengangkat tema "Inovasi di Tengah
Pandemi Covid-19 Mewujudkan
Kalimantan Barat Maju”. Gubernur
Kalimantan Barat, H. Sutarmidji,
S.H., M.Hum mengungkapkan
"Pandemi Covid-19 sudah menim-
bulkan perubahan situasi yang
kompleks disegala bidang, untuk
itulah kita harus tangguh serta
memerlukan inovasi sebagai ins-
trumen untuk menghadapi perubahan
tersebut."
Kegiatan yang digelar untuk
mendapatkan informasi dan
pencerahan dari para Narasumber
mengenai apa dan bagaimana inovasi
di tengah pandemi dilaksanakan dan
diimplementasikan. Dialog yang
diselenggarakan setiap tahun ini ber-
tujuan untuk membangun pola baru
dalam melaksanakan pekerjaan atau
aktifitas, baik di sektor pemerintahan
maupun umum, bagaimana agar para
pelaku kerja dapat terus melakukan
kewajiban namun tetap dapat menjaga
diri penyebaran virus covid-19 yang
masih belum ada kepastian ber-
akhirnya.
Sesuai dengan Tema HUT Kalbar
yang ke-64 ditahun ini (2021)
“Kalimantan Barat Maju dan Ino-
vatif” diharapkan adaptasi kebiasaan
baru bisa terwujud dengan maksimal,
melalui bersinerginya peran peme-
rintah dan masyarakat saling mem-
bahu bergerak bersama, meski dalam
kondisi pandemi yang melanda, untuk
tetap berusaha memajukan Kalbar
dengan inovasi dan langkah-langkah
inovatif.(Rif)
Dialog interaktif yang berlang-
sung selama kurang lebih 180 menit
ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan
RI, Bapak Nadiem Anwar Makarim,
Prof. Dr. Eddy Suratman, SE, MA,
Guru Besar Untan, Bapak Prof. Dr.
Chairil Effendy, M.S dan dr.Harisson,
M.Kes. sementara para peserta berada
di tempat/daerah masing-masing
melakukan video conference. (Prs)
04 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
News

Latsar CPNS
Gol. II & III
Untuk Menghasilkan ASN Prima

secara profesional sebagai pelayan


masyarakat. Sedangkan sasaran
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
ASN adalah terwujudnya ASN pro
fesional yang berkarakter sebagai pelayan
masyarakat.
Pelatihan dasar ini diselenggarakan
dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan karena kondisi yang masih
dilanda pandemi Covid-19 untuk jangka
waktunya sendiri pelatihan dasar ini
diselenggarakan selama 511 Jam
Pelatihan (JP) atau setara 51 hari kerja,
yang terdiri dari 191 JP (setara 21 hari
kerja) untuk pembelajaran klasikal dan
320 JP (setara 30 hari kerja) untuk
pembelajaran non-klasikal.
Suprianus Herman, SH. selaku Kepala
Badan BPSDM Provinsi Kalbar meng-
ungkapkan harapannya terhadap pela-
tihan dasar ini.
PONTIANAK - ASN memang dituntut untuk selalu memberikan layanan terbaik dan "Harapan kami output dari penye-
profesional kepada mas-yarakat, namun untuk menghasilkan ASN Prima (Profesional, lenggaraan pelatihan ini dapat mening-
Responsif, Integritas, Melayani, Akuntabel) dibutuhkan pelatihan dasar yang dapat katkan kompetensi peserta yang akan
membentuk ASN menjadi ASN Prima. berperan dalam melaksanakan tugas dan
Pelatihan dasar memiliki tujuan yang jelas karena akan membentuk ASN profesional fungsi kepemerintahan di instansinya
yang berkarakter yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, masing-masing seiring dengan
nilai- nilai dasar ASN, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, perkembangan kemajuan zaman."
serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya ungkapnya.(Ev)
M-PRO.
News
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
05
Tingkatkan Kemampuan
Pengawas Sekolah
Menjadi Lebih Baik
PONTIANAK - Sektor pendidikan
merupakan sektor yang penting dalam
kehidupan bernegara, namun ternyata
masih banyak performa pejabat fung-
sional pengawas sekolah yang nota-
benenya merupakan ujung tombak di
sektor pendidikan yang masih meng-
gunakan metode-metode pengawasan
yang jadul atau ketinggalan zaman.
Untuk itulah BPSDM Provinsi Kalbar
sebagai lembaga pelaksanaan pengem-
bangan kompetensi memberikan pela-
tihan jabatan fungsional rumpun pendi-
dikan lainnya bagi pengawas sekolah
tahun 2021 ini.
Dengan pelatihan ini tentunya akan
menjadikan para pengawas sekolah
menjadi lebih baik kedepannya, karena
tanpa kompetensi yang baik pengawas
sekolah bisa dipastikan akan mengalami
kesulitan dalam menghadapi tantangan-
tantangan yang ada, khususnya di sektor
pendidikan.
Suprianus Herman, SH. selaku Kepala
BPSDM Provinsi Kalbar memberikan
pesan bagi para pengawas sekolah yang
mengikuti pelatihan "Manfaatkan
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Ikuti penyampaian materi yang disam-
paikan oleh narasumber, gali informasi
sebanyak-banyaknya dalam sesi diskusi,
serta aplikasikan semaksimal mungkin
dalam sesi micro teaching nantinya."
ungkapnya.(Prs)
06 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
News

Koordinasi
Pengembangan Wawasan
Manajerial & Fungsional ASN

PONTIANAK - Pada hari Selasa/23- Untuk itu, peran Pejabat Pengelola waian Daerah dan Biro Organisasi Setda
03-2021 bertempat di Aula Bhinneka Kepegawaian di tiap-tiap Perangkat Provinsi Kalimantan Barat untuk menya-
Tunggal Ika, BPSDM Provinsi Kalbar Daerah menjadi sentral untuk meng- makan persepsi sekaligus mensosia-
menggelar Koordinasi Pengembangan identifikasi dan menyusun kebutuhan lisasikan penerapan Peraturan Gubernur
Wawasan Manajerial Dan Fungsional, pengembangan kompetensi di lingkungan Kalimantan Barat Nomor 128 Tahun 2019
tujuannya tak lain adalah untuk unit kerja masing-masing. tentang Pengembangan kompetensi PNS
meningkatkan kinerja ASN yang bekerja Hasil identifikasi dan rencana tersebut di Provinsi Kalimantan Barat.
di Pemerintah Provinsi Kalbar. selanjutnya dikoordinasikan dengan Tim Suprianus Herman, SH. Kepala
Pengembangan kompetensi bagi Pengembangan Kompetensi Pemerintah BPSDM Provinsi Kalbar berharap
aparatur sangat bervariasi, sesuai dengan Provinsi Kalimantan Barat. "Semoga koordinasi ini bisa memberi
kebutuhan kompetensi dari setiap bidang Untuk hasil yang maksimal koor- manfaat sebanyak-banyaknya bagi
tugas dalam melaksanakan tugas dinasi menjadi hal yang wajib, serta salah pengembangan kompetensi PNS di
pemerintahan baik pada pemerintah satu bentuk dukungan dari BPSDM Provinsi Kalimantan Barat".(Phy)
pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Provinsi Kalbar kepada Badan Kepega-
M-PRO.
News
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
07
Pela han
Perencanaan & Penganggaran
Responsif Gender
PONTIANAK - Kesetaraan gender dalam menghasilkan dokumen
merupakan hal yang diidamkan oleh perencanaan penganggaran responsif
setiap orang di Indonesia, bahkan negara gender yang tersusun secara optimal,
sendiri telah mengakui kesetaraan gender sistematis, efektif dan efisien."
melalui terbitnya Instruksi Presiden "Bagi peserta yang mengikuti pela-
N o m o r 9 Ta h u n 2 0 0 0 t e n t a n g tihan ini diharapkan untuk serius, disiplin
Pengarusutamaan Gender atau PUG dan maksimal, tidak hanya sekedar
dalam pembangunan nasional. pemenuhan tuntutan penugasan dari
Namun pada kenyataannya kesen- pimpinan, tetapi ikutilah Pelatihan ini
jangan gender masih terlihat di berbagai dengan belajar secara sungguh-sungguh.
sektor, maka dari itu BPSDM Provinsi Ingatlah bahwa hasil dari Pelatihan ini
Kalbar menggelar Pelatihan Perencanaan akan sangat bergantung kepada keseri-
Dan Penganggaran Responsif Gender usan peserta dalam menyimak pembela-
pada Senin/22-03-2021 di BPSDM jaran yang dilakukan." ungkapnya lebih
Provinsi Kalbar. lanjut.(Rif)
Pelatihan ini hadir sebagai peren-
canaan yang mengakomodasi kebutuhan
dan permasalahan perempuan dan laki-
laki untuk menjamin agar perempuan dan
laki-laki mendapatkan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat yang sama dalam
pembangunan serta mengatasi masalah
kesenjangan gender.
Suprianus Herman, SH. selaku Kepala
BPSDM Provinsi Kalbar mengung-
kapkan "Saya sangat menyambut positif
dilaksanakannya Pelatihan PPRG ini. Hal
ini tentunya dengan harapan adanya
sinkronisasi kesamaan visi dan kesatuan
pandangan terhadap PPRG itu sendiri.
Sehingga ada kesatuan gerak dan langkah
08 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
News

TRANSFORMASI
PENGEMBANGAN
KARIER ASN

Mewujudkan ASN Unggul,


Agile, Kompetitif
& Dinamis
M-PRO.
Topic
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
09

Penyelenggaraan Penyetaraan meliputi proses usulan, validasi dan


Sebagai upaya men-
Jabatan tahun 2021 dalam rangka rekomendasi. Jabatan Administrai
capai tujuan Pemerintah, Aparatur mendukung penyederhanaan biro- yang akan di setarakan dalam Jabatan
Sipil Negara (ASN) memiliki peran krasi disesuaikan dengan Penatan Fungsional sesuai dengan standar/
yang penting dalam menjalankan Struktur Organisasi tata Kerja; kriteria melalui identifikasi jenis
tugasnya. Dalam undang-undang Peraturan Menteri PANRB Tahun Jabatan Fungsional yang dapat
Aparatur Sipil Negara diamanatkan 2021 tentang Penyetaraan Jabatan diduduki oleh PNS Pemda, kemudian
bahwa pengembangan karier ASN Administrasi ke Dalam Jabatan dilakukan pembinaan dan pengem-
adalah bagian integral dari mana- Fungsional; Inventarisasi dan bangan serta monitoring dan evaluasi
jemen ASN. Dengan demikian Pemetaan Jabatan Administrasi yang pasca peyetaraan jabatan. Dengan
dibutuhkan SDM yang berkompeten dapat disetarakan ke dalam Jabatan demikian pengembangan karier ASN
dalam melaksanakan tugas, agar Fungsional; Validasi dan Rekomen- akan berjalan sesuai dengan prosedur,
ketika jabatan yang diemban tidak dasi Penyetaraan Jabatan Admi- berprinsip right man in the right
nistrasi ke Jabatan Fungsional; place.
hanya sekedar title yang disematkan
Adminstrasi Pengangkatan dan Tranformasi Penyederhanaan
semata melainkan kualitas atau Pelantikan; dan Monitoring dan
kecakapan SDMyang dimaksud. Birokrasi yang dilakukan tersebut
Evaluasi Jabatan Fungsional guna percepatan dalam pengambilan
Untuk tujuan tersebut diatas ASN Penyetaraan Jabatan Administrasi ke keputusan melalui disposisi/
harus memiliki profesi dan Jabatan Fungsional. komunikasi yang lebih fleksibel,
manajemen merit system yaitu Adapun proses implementasi proses draf, review dan approval yang
“kebijakan dan manajemen ASN yang penyetaraan Jabatan Administrasi ke lebih sederhana, serta untuk meng-
berdasarkan pada kualifikasi, dalam Jabatan Fungsional di hadapi tantangan global (transformasi
kompetensi, dan kinerja, yang Pemerintah Daerah yaitu dengan digital) yang menuntut kerja cepat,
diberlakukan secara adil dan wajar melakukan percepatan penataan adaptif dan inovatif, untuk mencapai
dengan tanpa diskriminasi”. Dalam SOTK Pemerintah Provinsi/ Birokrasi yang lebih dinamis, agile,
Undang-Undang Nomor 5 Tahun Kabupaten/Kota dengan jenjang profesional, efektif dan efisien dalam
2014 tentang Aparatur Sipil Negara jabatan yang di setarakan melalui pelayanan publik.(RED)
(ASN) menegaskan, pengisian mekanisme Penyetaraan Jabatan yang
jabatan pimpinan tinggi utama dan
madya pada kementerian, kesekre-
tariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukan secara terbuka dan
kompetitif di kalangan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dengan mem-
perhatikan syarat kompetensi,
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan
integritas serta persyaratan lain yang
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
sejalan dengan tata kelola pemerin-
tahan yang baik (Good Govermance).
10 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Topic

Workshop
Tenaga Penguji
Latsar CPNS

Dan dengan banyaknya penerimaan


PNS baru, BPSDM Provinsi Kalbar
tentunya akan banyak mengadakan
pelatihan yang artinya akan mem-
butuhkan banyak tenaga pelatihan
khususnya penguji.
Untuk itulah para penguji menjadi
salah satu faktor kunci keberhasilan
pelatihan yang diselenggarakan oleh
BPSDM Provinsi Kalbar, dan para
penguji tentunya harus memiliki
kedudukan yang kuat serta fungsi dan
peran penguji.
Suprianus Herman, SH. Kepala
BPSDM Provinsi Kalbar menekankan
tiga hal penting mengenai workshop ini.
"Pertama, penguji tidak hanya
memberikan nilai secara kuantitatif,
penguji diharapkan juga mampu
mengajarkan nilai-nilai etika kepada
peserta serta memotivasi peserta."
PONTIANAK - Hari Rabu/17-02-
2021 di Aula Bhinneka Tunggal Ika "Kedua, agar pelaksanaan Pelatihan
BPSDM Prov. Kalbar menjadi saksi Kepemimpinan dan Pelatihan Dasar
terselenggaranya workshop tenaga berjalan lancar maka salah satu unsur
penguji dalam penyelenggaraan pelatihan pendukung yaitu mentor juga harus
kepemimpinan dan pelatihan dasar calon dibekali agar pengetahuan dan pema-
pegawai negeri sipil. haman terhadap peran dan kedudukannya
sebagai mentor." ungkapnya.
Tujuan workshop ini tentu saja untuk
mengikuti perubahan dalam kebijakan Lebih lanjut Herman menjelaskan
khususnya terhadap pelaksanaan "Yang terakhir dalam pelaksanaan
Pelatihan Dasar CPNS. Perubahan Pelatihan Kepemimpinan maupun
mendasar tersebut telah diatur Peraturan Pelatihan Dasar CPNS, sering terjadi
LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang perbedaan persepsi antara penguji dengan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri coach, maupun antar sesama penguji.
Sipil. Perubahan tersebut terkait pola Maka diharapkan melalui workshop ini
pelaksanaan pelatihan. Pelatihan dasar dapat meminimalisir unsur subjektifitas
CPNS dapat dilakukan secara dalam proses penilaian yang dilakukan
klasikal/tatap muka atau secara blended oleh penguji dengan penyamaan
learning. persepsi."(Rif)
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
11
Transformasi Organisasi
Perangkat Daerah
Berbasis Digital
Oleh
Agus Wiono, S.St.Pi., MM.
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak Pelatihan Dasar. Untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan


Upaya Pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber pelatihan dasar CPNS disesuaikan dengan dinamika
Daya Manusia Khusus Aparatur Sipil Negara sebagai pelayanan pengembangan kompetensi, sehingga perlu dilakukan perubahan
publik yang profesional dan berkarakter ditingkatkan dengan metode dan mekanisme penyelenggaraan pelatihan dasar bagi
pendidikan dan pelatihan. Khusus untuk Calon Pegawai Negeri CPNS. Berdasarkan hal tersebut LAN berinovasi dengan
Sipil dalam masa percobaan atau masa prajabatan sesuai dengan mengimplementasikan model pembelajaran Blended Learning.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 dilaksanakan melalui proses
Pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun KONSEP MODEL PEMBELAJARAN BLENDED
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme LEARNING
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan Revolusi Industri 4.0 telah mendorong lahirnya Pendidikan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta 4.0 dan menguatkan kebutuhan inovasi dalam metode
kompetensi bidang. Untuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
terintegrasi tersebut Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah Komunikasi. Perkembangan teknologi yang semakin cerdas
mengembangkan model pelatihan klasikal dan Non Klasikal mampu mewujudkan “belajar di mana saja dan kapan saja”
(Blended Learning) yang pelaksanaannya dituangkan dalam menjadi lebih nyaman.
Perlan No. 1 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar CPNS. Dengan Di samping itu dengan melihat karakteristik peserta didik
Semakin meningkatkan teknologi informasi dan pandemi covid sekarang sebagai generasi post - millennial yang sangat akrab
19 yang masih belum berakhir, Lembaga Administrasi Negara dengan teknologi, visual-based learning, dan mempunyai
terus berinovasi dengan mengimplementasi model pembelajaran kemampuan mencari sumber belajar yang cepat merupakan
Blended Learning sebagai salah satu strategi pembelajaran. potensi yang perlu dikelola dalam pembelajaran. Oleh karena itu
Model pembelajaran ini potensial untuk dikembangkan karena perlu upaya dan strategi memanfaatkan potensi dan sistem yang
dapat menghemat waktu, biaya dan jarak, sehingga tujuan ada guna mendorong peserta didik untuk mempunyai
penyelenggara dan peserta pelatihan dapat tercapai secara efektif kompetensi abad 21 dan menjadi pembelajar sepanjang hayat
dan efisien. dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar internal dan
eksternal dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : CPNS, LAN, Model Pembelajaran Blended
Learning, pelatihan terintegrasi Blended learning merupakan istilah yang berasal dari
bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan
Pendahuluan.
learning. Blended artinya campuran atau kombinasi yang baik.
Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dalam siaran persnya
Blended learning ini pada dasarnya merupakan gabungan
mengatakan Seleksi untuk formasi CPNS tahun 2019 telah
keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka
selesai digelar dan peserta lulus tahap akhir sudah diumumkan.
dan secara virtual.
Kedeputian Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN merilis
data per 31 Oktober 2020, sebanyak 138.791 peserta dinyatakan Semler menegaskan bahwa: “Blended learning
lulus (pascaoptimalisasi) sebagai CPNS untuk mengisi total mengkombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran online,
150.371 formasi yang dibuka Pemerintah. Jumlah peserta lulus aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktik dunia nyata. Sistem
tersebut mengisi 3.469 jabatan Dosen, 55.039 jabatan Guru, pembelajaran online, latihan di kelas, dan pengalaman on-the-
27.457 Tenaga Kesehatan, dan 52.826 Tenaga Teknis. job akan memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka.
Dengan banyaknya jumlah CPNS yang lulus, maka Blended learning mengunakan pendekatan yang
perlu dipersiapkan proses pendidikan dan pelatihan selama masa memberdayakan berbagai sumber informasi yang lain.
percobaan atau masa prajabatan. Sesuai dengan Undang- Blended learning sudah mulai banyak digunakan dan
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan populer di dunia pendidikan dan pelatihan beberapa tahun
Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang manajemen ASN proses terakhir. Blended learning, hybrid learning dan mixed mode
pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan secara terintegrasi. learning adalah sesuatu istilah yang memiliki maksud sama.
Untuk mengimplementasikan Pendidikan dan pelatihan Setiap kampus atau institusi memakai istilah yang berbeda. Oleh
terintegrasi tersebut Lembaga Administrasi Negara karena itu Blended learning tidak memiliki arti yang spesifik.
mengeluarkan peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 tentang Prinsip dasar Blended learning adalah komunikasi langsung
12 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Gambar Konsep Blended Learning

tatap muka dan komunikasi tertulis online. Konsep Blended kompetensi yang ingin dicapai.
learning kelihatannya sederhana tetapi penerapanya lebih Berdasarkan keputusan Kepala LAN No.
kompleks. Asumsi utama dari desain Blended learning adalah 93/K.1/PDP.07/2021 tentang pedoman penyelenggaraan
(1) pemikiran menggabungkan belajar tatap muka dan online, Pelatihan Dasar CPNS dan Bahan Presentasi dari Pusat
Pembinaan program dan Kebijakan pengembangan kompetensi
(2) pemikiran ulang mendasar tentang desain mata pelatihan ASN LAN RI Tahun 2021 untuk desain Model Pembelajaran
untuk mengoptimalkan keterlibatan peserta didik , dan Blended Learning secara Garis Besar dibagi menjadi 4 bagian
(3) strukturisasi dan pengaturan ulang jam pelatihan besar yakni MOOC, Distance Learning, Pembelajaran Klasikal
tradisional. dan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas. Pelaksanaan
Model Blended Learning ini dilaksanakan selama 74 hari atau
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED 647 Jam Pelajaran dengan rincian Tatap Muka 62 JP, Asyncronus
LEARNING DI PELATIHAN DASAR CPNS 240 JP, Syncronus 25 JP dan masa Habituasi Selama 30 hari atau
Model blended learning adalah menggabungkan antara 320 JP.
proses belajar mandiri (on line internet) dan proses belajar
klasikal (di dalam kelas) yang tersistem untuk mencapai tujuan 1. MOOC ( Massive Open Online Course)

Desain
Model Pembelajaran
Blended Learning
pada Pelatihan Dasar
CPNS
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Pembelajaran MOOC merupakan pembelajaran mandiri, Daftar Pustaka


13
bersifat micro learning dan Aplikasi MOOC dikelola oleh Peraturan
LAN. Aplikasi MOOC memuat materi pembelajaran pada Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara
kurikulum pembentukan karakter PNS. Registrasi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
pembelajaran dilaksanakan melalui aplikasi MOOC pada Manajemen ASN.
smart phone, komputer pribadi, atau perangkat teknologi Peraturan LAN RI no. 8 tahun 2018 tentang 2018 tentang
lainnya. Pembelajaran MOOC dilaksanakan secara mandiri pedoman pengeyelenggaraan kompetensi PNS
oleh Peserta dan Peserta menyelesaikan penilaian evaluasi melalui E-learning.
sikap perilaku dan evaluasi akademik dalam MOOC. Pada Perlan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS
Keputusan kepala LAN Nomor : 93/K.1/PDP.07/2021 tentang
pembelajaran ini peserta tidak dibebastugaskan dalam
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
kegiatan lainnya di kantor.
2. Distance Learning Pegawai Negeri Sipil.
Distance Learning merupakan bentuk pembelajaran
Internet
kolaboratif yang dilaksanakan melalui e-learning (Learning
Management System (LMS)) dan aktualisasi di tempat kerja, Badan Kepegawanan Nasional (BKN) [SIARAN PERS] Nomor:
dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang 049/RILIS/BKN/XI/2020
dikembangkan oleh LAN dan dikelola bersama dengan Bahan Presentasi dari Pusat Pembinaan program dan Kebijakan
lembaga pelatihan pemerintah yang terakreditasi. Dalam pengembangan kompetensi ASN LAN RI Tahun
Pembelajaran LMS ini dilakukan dengan syncronus maupun 2021, dipaparkan pada 24 September 2021
asyncronus dengan rentang 3 sampai 6 JP/hari sesuai dengan
Semler, S. 2005. Use Blended learning to Increase Learner
skenario pembelajaran (mempelajari materi atau pembuatan
Engagement and Reduce Training Cost.(Online).
tugas-tugas pelatihan). Pada pembelajaran ini peserta
(h p://www.learningsim.com/ content/ lsnews/
dibebastugaskan dalam kegiatan lainnya di kantor,
blended_learning1.html, diakses tanggal 17 April
3. Pembelajaran Klasikal
2019).
Pembelajaran ini dilaksanakan dan dikelola oleh lembaga
Buku
pelatihan selama 6 hari pelatihan. Selama Pembelajaran
Klasikal disisipi kegiatan Asynchronous, (merekam, Husamah, S.pd, 2014, Pembelajaran blended Learning, Prestasi
diupload youtube, share link) dengan mengorganisasikan Pusaka, Malang.
sendiri pembelajarannya baik individu atau kelompok. Pada Handoko Waskito,2018 Teori dan penerapan Blended Learning,
pembelajaran ini peserta dibebastugaskan dari kegiatan LPTIK, Universitas Andalas.
kantor.
4. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT)
Pembelajaran ini dilaksakan di Instansi asal peserta yang
dapat dilakukan secara mandiri atau bekerja sama. Untuk
pembelajaran ini menyesuaikan dengan metode
pengembangan kompetensi PKTBT.

Menurut Perlan No. 8 tahun 2018 tujuan penyelenggaraan e-


learning adalah untuk :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pengembangan kompetensi.
2. Menyebarluaskan akses bagi PNS dalam mengembangkan
kompetensi secara berkesinambungan.
3. Mempercepat kinerja organisasi.

Kesimpulan

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi model


pembelajaran akan semakin bervariasi dan berkembang. Suatu
inovasi dalam pengembangan model pembelajaran, salah
satunya model pembelajaran Blended Learning. Pelaksanaan
model pembelajaran blended leaning yang dikembangkan
pada Pelatihan Dasar CPNS dengan menggabungkan antara
proses belajar mandiri (on line) dan proses belajar klasikal
(di dalam kelas) yang tersistem untuk mencapai tujuan
kompetensi yang ingin dicapai. Strategi ekosistem dalam
pengembangan model pembelajaran Blended Learning
dengan memperluas SDM Pengajar, Penguatan kapasistas
peserta didik, penguatan infrastruktur pendukung,
pengembangan konten pembelajaran yang berkelanjutan dan
penguatan sumber belajar.
14 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Perlunya Pendampingan
dan Evaluasi Pada Pasca
Diklat Terhadap
Aktualisasi Peserta Latsar Oleh
Ir. Bosman Donald Hutahaean, MM
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga,
berbagai upaya peningkatan dan pengembangan terus dilakukan,
berbagai lembaga diklat dan pihak yang terkait terlibat dalam
rangka meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara agar
dapat mengelola sumber daya secara optimal. Tujuan pelatihan
dasar calon pegawai negeri sipil (CPNS) adalah membentuk
PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui penyelenggaraan
Pelatihan Dasar, memadukan pembelajaran klasikal dan non
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja dan menjadikan
laporan Aktualisasi di Implementasikan serta dihabituasikan
untuk menjadi sebuah Inovasi.
Menindaklanjuti dari hasil penelitian kepada peserta diklat
PKP di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2020 bahwa dari
17 (tujuh belas) orang hanya 6 (enam) orang atau sebesar 33,33%
yang mengimplementasi proyek perubahan setelah peserta
kembali ke instansinya masing-masing. Peserta Pelatihan Dasar
adalah orang-orang yang terpilih dan berprestasi memiliki
potensi, kapasitas yang mumpuni, memiliki nilai-nilai, sikap dan
perilaku yang baik, dan berharga, saat ini disebut dengan generasi
melenial dan generasi Z. Generasi ini umumnya ditandai oleh
peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi,
media, dan teknologi digital. Potensi, kapasitas serta nilai-nilai
karakter tersebut dapat dikembangkan secara optimal yang faktor
utamanya dibarengi dengan lingkungan yang kondusif serta
melakukan pendampingan dan evaluasi pasca Pelatihan Dasar
terhadap aktualisasi setelah peserta kembali ke instansinya
masing-masing.
KAJIAN LITERATUR
Abstrak
Marilyn Atkinson pendiri Erikson Coaching International
Tulisan ini mencoba menelaah tentang perlunya melakukan
menjelaskan mentor adalah seorang ahli yang memberikan hal-
pendampingan dan evaluasi terhadap aktualisasi pasca diklat
hal bijak dan membimbing berdasarkan pengalaman sendiri,
kepada peserta latsar. Peserta latsar umumnya generasi Milenial
mentor dapat menasehati, melakukan konseling. Menurut
dan generasi Z merupakan aset yang sangat berharga untuk
(Maliki, 2016:10) evaluasi program pasca diklat adalah
menerima estafet menjadi calon pemimpin dimasa depan.
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara teratur dan
Aktualisasi adalah salah satu wujud dari ide dan kreativitas dari
sistematis untuk mengetahui tingkat penerapan hasil diklat oleh
peserta diklat sesuai ruang lingkup tugasnya. Diharapkan mampu
peserta dan peningkatan kinerja peserta serta organisasi yang
menjadi pembiasaan dan bersifat intristik (habituasi) dan
dimulai dari pengembangan instrumen, pengumpulan dan
menjadi sebuah inovasi. Kajian ini merupakan penelitian secara
analisis data serta penafsiran temuan dengan tujuan untuk
kualitatif didasari dari hasil pengamatan, pengalaman yang
memperoleh umpan balik dan mengetahui efektivitas diklat
menggunakan data primer dan sekunder serta studi literatur.
yang dilaksanakan.
Kata kunci: sederhana, perubahan, karakter
Inovasi menurut (LAN, 2014) proses memikirkan dan
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

mengimplementasikan suatu gagasan yang memiliki unsur sikap pada level 3 difokuskan pada perubahan tingkah laku
15
kebaruan dan kebermanfaatan. Menurut (Utomo, 2017:36) salah setelah peserta diklat kembali ke tempat kerja, sehingga
satu faktor pembentuk budaya inovasi adalah sikap. Sikap adalah penilaian tingkah laku ini lebih bersifat ekternal. Dengan kata
cara pandang kita terhadap sesuatu hal, misalnya bagaimana kita lain yang perlu dinilai adalah apakah peserta merasa senang
memberi makna terhadap tugas dan tanggung jawab dalam dan bersemangat setelah kembali ketempat kerjanya,
organisasi, menghargai sebuah usaha dan kerja keras dari orang bagaimana peserta dapat mentransfer pengetahuan, sikap dan
lain. Karakter atau watak adalah sifat ba n yang memengaruhi ketrampilan yang diperoleh selama Pelatihan Dasar untuk di
segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki Implementasikan ditempat kerjanya.
manusia atau makhluk hidup lainnya. Gene Klann (2007)
4.Evaluating Result
mengemukakan model pengembangan karakter adalah 5 E yaitu
Example, Ekperience, Education, Environment dan Evaluation. Evaluasi hasil pada level 4 ini difokuskan pada hasil akhir (final
result) karena peserta diklat telah mengikuti suatu program,
METODE
yang termasuk dari hasil akhir suatu program diklat
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, diantaranya adalah kenaikan produksi, peningkatan kualitas,
menggunakan kajian Literatur, melalui pengalaman, observasi, penurunan biaya, penurunan kualitas kecelakan kerja,
menggunakan data primer dan sekunder. Menurut Sugiyono penurunan turn over dan kenaikan keuntungan.
(2010:15), menjelaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif
KESIMPULAN
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang Sebagai sintesis dapat disimpulkan bahwa :
alamiah, Literatur yang dipergunakan meliputi Literatur terkait
1. Karakter, sikap dan perilaku yang mengedepankan nilai-nilai
teori dan konsep, peraturan, data dan informasi, diolah menjadi
dasar, pengetahuan, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
kesimpulan.
mampu melaksanakan tugas, peran secara profesional sebagai
ANALISIS/PEMBAHASAN pelayan masyarakat dapat terwujud apabila adanya
pembimbingan/mentoring berperan sebagai pelaku perubahan,
Dari analisis terhadap data kualitatif dari hasil kasus
suri tauladan, penasihat, pemberi dukungan, perintis dan
studi diperlukan adanya pendampingan dan evaluasi.
pelindung.
A. Pendampingan / mentor
2. Lingkungan yang kondusif berkontribusi terhadap
Dalam pendidikan karakter yang perlu dibangun bersama adalah pembentukan karakter, sikap dan perilaku diperlukan
: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja cerdas, kreatif, mandiri, Komitmen dari para pemimpin .
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
3. Ide, gagasan, kreativitas akan bermakna apabila
air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai,
diimplementasi/diaktualisasikan menjadi kebiasan (habituasi)
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
akan menjadi sebuah inovasi.
jawab.
SARAN
B. Model Evaluasi
Sebagai studi lanjutan dari penelitian ini, disarankan agar adanya
Dalam kajian ini fokus pada evaluasi 4 level, bagaimana
penelitian lebih lanjut dengan pengayaan variabel, teori dan
Implementasi berdampak pada kinerja individu maupun kinerja
konsep terbaru.
organisasinya dan upaya yang akan dilakukan. Ada beberapa
model dalam melakukan evaluasi, namun dalam kajian ini REFERENSI:
mengemukakan model Kirkpatrick dengan nama Kirkpatrick
Peraturan Lan No.25 Tahun 2017, Tentang Pedoman
Training Evaluation mencakup 4 (empat) level sebagai berikut :
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan
1. Evaluating Reaction III, Jakarta.
Evaluasi yang dilakukan pada level 1 menekankan pada Maliki, 2016, Evaluasi Program Diklat, Lan Jakarta.
reaksi peserta terhadap pelaksanaan penyelenggaraan diklat,
Wiranata, 2016, Teknik Dasar Coaching, Jakarta, PKP2A1, Lan
sarana dan prasarana dan kurikulum sehingga mereka
RI.
termotivasi untuk belajar dan berlatih.
Sugiono, 2010, Metodologi Peneletian Kuantitatip, Kualitatip
2. Evaluating Learning
dan R&D, Bandung, Alfabeta.
Maliki (1988:20) Learning can be defined as the extent to
Utomo, 2017, Inovasi Harga Mati, Jakarta, PT. Raja Grafindo
which participant change attitudes, improve knowledge, and
Persada.
for increase skills as result of attending the program. Evaluasi
yang dilakukan pada level 2 ini menekankan pada penilaian
hasil (Output) belajar. Oleh karena itu dalam pengukuran
hasil belajar (Learning Measurement) seperti pengetahuan
apa yang dipelajari.
3.Evaluating Behevior
Evaluasi pada level 3 disebut penilaian pasca diklat yang
menekankan pada outcame dari kegiatan diklat. Penilaian
16 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Bahasa
Karya Tulis
Ilmiah
Oleh
Dr. Ir. H. Darmawan, MSc
Widyaiswara Ahli Utama
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa tulis yang baku.
Karya ilmiah merupakan jenis tulisan yang memiliki desain dan Sejatinya, kualitas dari karya ilmiah tidak hanya dilihat dari
sistematika tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu metode dan hasil penelitian saja, tetapi juga dari sisi
sendiri. Salah satu karakteristik tersebut wujud dalam bentuk penyampaiannya melalui kata-kata yang tertuang dalam karya
bahasa, yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa tulis ilmiah. Oleh karena itu, bahasa merupakan faktor penting yang
yang baku. Kualitas dari karya ilmiah tidak hanya dilihat dari harus diperhatikan ketika menulis karya ilmiah. Karya ilmiah
metode dan hasil penelitian saja, tetapi juga dari sisi harus memperhatikan kaidah bahasa dalam penulisan akademik
penyampaiannya melalui kata-kata yang tertuang dalam karya yang benar.
ilmiah. Oleh karena itu, bahasa merupakan faktor penting dalam
Sebagaimana dikemukakan Sumantri (1984), aktivitas menulis
penulisan karya ilmiah.
adalah sebuah proses transfer ilmu dan informasi, dari ilmuwan
untuk dipublikasikan ke masyarakat. Sedalam apapun ilmu yang
dimiliki, kalau tidak mengetahui teknik penulisan yang baik dan
PENDAHULUAN
berbahasa yang baik, maka ilmu yang dituliskan itu hanya akan
Secara umum, teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek dipahami oleh si empunya ilmu saja.
yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta
PEMBAHASAN
teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah
yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus 1. Karya Tulis Ilmiah
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang
Karya Tulis ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara
tidak bisa diidentifikasi yang mana merupakan subjek dan
sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan
predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat
atau karya tulis tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga
kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas.
kaitan antara bagian-bagian tersebut sangat jelas dan padu.
Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya harus
Bersifat ilmiah, berarti bahwa karya tulis tersebut menyajikan
dipilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang akan
satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah
disampaikan.
yang didasarkan pada berbagai bukti empirik atau kajian teoretis
Karya ilmiah merupakan jenis tulisan ilmiah yang memiliki sehingga para pembacanya dapat melacak kebenaran bukti
desain dan sistematika tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah empirik atau teoritik yang mendukung gagasan tersebut.
itu sendiri. Salah satu karakteristik tersebut dalam bentuk bahasa,
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Terkait tata cara penyajian, karya tulis ilmiah harus memenuhi c. Kuantitatif
17
kriteria logis, sistematis, dan lugas. Karya tulis ilmiah disebut
Keterangan atau pendapat yang dikemukakan dalam
logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri
tulisan dapat diukur secara pasti, benar dan tepat.
alasan-alasannya yang masuk akal. Karya tulis ilmiah disebut
sistematis jika keterangan yang ditulisnya disusun dalam satuan-
d. Tepat
satuan yang berurutan dan saling berhubungan. Karya tulis
ilmiah disebut lugas jika keterangan yang diuraikannya disajikan Ide atau pendapat yang diungkapkan harus sesuai
dalam bahasa yang langsung menunjukkan persoalan dan tidak dengan ide yang diungkapkan oleh penutur atau penulis
berbunga-bunga. dan tidak mengandung makna ganda, samaran atau
banyak arti.
2. Bahasa Ilmiah
e. Denotatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008 (KBBI 2008)
Kata yang digunakan dipilih sesuai arti yang
dijelaskan bahwa ilmiah adalah bersifat ilmu, secara ilmu
sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena
pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Dari
sifat ilmu itu sebenarnya objektif.
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah
adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini
terlihat pula dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang
digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa
ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa dalam dunia
f. Ringkas
pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam
bahasa baku/standar. Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek
sesuai dengan kebutuhan dan padat dalam arti,
Menurut Hasan Alwi dkk. (2003), ragam bahasa ini memiliki dua
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan dan
ciri, yaitu kemantapan dinamis dan kecendekiawanan.
panjang.
Kemantapan dinamis berarti aturan dalam ragam bahasa ini telah
berlaku dengan mantap, tetapi bahasa ini tetap terbuka terhadap
g. Runtun
perubahan, terutama dalam kosakata dan istilah. Ciri
kecendekiawanan terlihat dalam penataan penggunaan bahasa Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan
secara teratur, logis, dan masuk akal. Ragam bahasa ini bersifat dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam
kaku dan terikat pada aturan-aturan bahasa yang berlaku. paragraf yang ditulis.
Dijelaskan Natawijaya (1997) bahwa formulasi bahasa karya
ilmiah memiliki lima kriteria: cendekia (logis), lugas (to the REFERENSI
point), penalaran, ekonomi kata (efisien dan efektif), dan baku 1. Alwi, Hasan, dkk (2003): Tata Bahasa Baku Bahasa
(standar). Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.
ragam bahasa tulis baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat 2. Natawidjaja, P. Suparman. (1997). Teras Komposisi.
dari kata/istilah dan kalimat yang digunakan. Kata/istilah yang Jakarta: PT Intermasa.
digunakan adalah kata/istilah baku, yang digunakan dengan 3. Resmini, Novi (2007). Penggunaan Bahasa Dalam
makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku jika Karangan Ilmiah. Disajikan dalam Program Pendidikan dan
pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah Latihan Karya Tulis Ilmiah bagi para Widyaiswara di
pembentukan kata/istilah bahasa Indonesia. Lingkungan PKP2 Aparatur I. Pusat Kajian Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur I Lembaga Administrasi Negara.
4. Sumantri, Junjun S. (1984). Filsafat Ilmu, Suatu
3. Syarat Kebahasaan Karya Ilmiah Penghantar Populer. Jakarta; pustaka sinar harapan.
5. Wijaya, I Ketut. (2016). Buku Ajar Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa dalam bentuk tulisan formal seperti karya
dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Denpasar: Universitas
tulis ilmiah harus mengikuti syarat-syarat tertentu. Beberapa
Udayana.
syarat tersebut adalah sebagai berikut (Resmini, 2007; Wijaya,
2016):
a. Baku
Struktur bahasa yang dipergunakan sesuai dengan
kaidah atau aturan bahasa Indonesia yang baku, baik,
dan benar mengenai struktur kalimat maupun kata.
Demikian juga, pemilihan aturan kata/istilah, dan
penulisan sesuai dengan kaidah ejaannya.

b. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa
Indonesia dalam ragam ilmiah yang dapat diterima dan
masuk akal.
18 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Metode Diklat
Di Era
Covid-19
Oleh
Didih Abidin, S.IP., M.Si
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak warganya yang berada di tiga kabupaten yaitu Sintang, Sanggau


Peningkatan kompetensi PNS tetap harus dilakukan dan Ketapang, untuk dilarang keluar kota karena kasus Covid-19
meskipun pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya. yang semakin meningkat di daerah tersebut. (iNewsKalbar.id,
Banyak metode pembelajaran yang bisa di adopsi sepanjang ada 2021). Pemerintah telah bekerja dengan maksimal, masyarakat
keinginan untuk melakukan perbaikan. Salah satu metode yang telah membantu dengan optimal, namun tetap saja masih belum
dapat digunakan berkaitan dengan peningkatan kompetensi PNS diketahui kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini.
dalam melaksanakan pelatihan adalah dengan menggunakan Dampak negatif akibat terjadinya pandemi Covid-19 ini juga
metode Blended Learning. Blended Learning merupakan menyerang ke semua lini kehidupan di masyarakat. Salah satu
perpaduan belajar tatap muka dan online. Meskipun Blended dampak dari pandemi Covid-19 di bidang pendidikan adalah
Learning mungkin bukanlah satu-satunya alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka
mengatasi permasalahan pembelajaran. Namun di tengah dikurangi. Termasuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
pesatnya arus informasi dan komunikasi diberbagai lapisan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi peningkatan
masyarakat, serta situasi pandemi Covid-19 yang belum tahu pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun
kapan berakhirnya maka Blended Learning bisa dianggap demikian kebutuhan pelaksanaan pelatihan bagi PNS tentu harus
sebagai salah satu solusi yang bisa dilakukan dan diberikan tetap dilakukan, yang tentunya bisa disesuaikan dengan dinamika
kepada PNS dalam rangka meningkatkan kompetensi yang pengembangan kompetensi itu sendiri, oleh karena itu perubahan
dimiliki berkaitan dengan kegiatan pelatihan dan pendidikan. metode dan mekanisme penyelenggaraan pelatihan juga harus
Kata Kunci : Blended Learning, kompetensi, PNS. mengalami inovasi. Adapun pelatihan yang dilakukan adalah
Pendahuluan dengan menggunakan metode Blended Learning.
Pandemi Covid-19 belum diketahui kapan berakhirnya. Pembahasan
Berbagai usaha telah dilakukan agar pandemi ini segera berlalu, Blended Learning berasal dari kata Blended dan Learning.
dari gerakan 3 M yaitu, menggunakan masker, mencuci tangan, Blended dapat berarti campuran atau kombinasi dan Learning
menjaga jarak ; bahkan sekarang ditambah lagi dengan 2 M, yaitu berarti belajar. Dari kedua unsur kata tersebut dapat diketahui
menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas, serta larangan bahwa konsep Blended Learning ini merupakan percampuran
bepergian ketempat tertentu bagi yang tidak ada kepentingan, metode belajar atau kombinasi antara pembelajaran di kelas
menerbitkan regulasi yang ketat, hingga program vaksinasi. dengan online learning, atau campuran pembelajaran
Bahkan, pada bulan April 2021, Gubernur Kalimantan Barat, konvensional dengan belajar secara online, atau kombinasi
Sutarmidji, telah mengeluarkan surat peringatan untuk antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

berbasis komputer (online dan offline) untuk membentuk suatu teknologi cetak, teknologi audio, teknologi audio visual,
19
pendekatan pembelajaran yang berintegrasi, dengan tujuannya teknologi komputer, dan teknologi m-learning atau mobile
adalah untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang paling learning. (Ahmad, 2017).
efektif dan efisien. (Idris, 2011). Itulah sebabnya Blended Berkaitan dengan pengembangan kompetensi PNS di era
Learning juga dapat di definisikan sebagai sebuah strategi belajar pandemi Covid-19 ini maka Lembaga Administrasi Negara
mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran Republik Indonesia sebagai salah satu institusi negara, yang salah
dengan cara memadukan pembelajaran berbasis kelas / tatap satu tugasnya adalah mengembangkan standar kualitas
muka dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, telah mengeluarkan
yang dilakukan secara daring (online). (Widiara, 2018). kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan
Dalam dunia pendidikan, pembelajaran berbasis Blended pelatihan bagi PNS di masa pandemi Covid-19. Salah satu
Learning dimulai sejak ditemukan komputer. Awal dari proses kebijakan yang dikeluarkan adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah adanya tatap muka dan interaksi antara pelatihan dengan metode Blended Learning.
pengajar dan yang diajar. Setelah ditemukan mesin cetak maka Kegiatan pelatihan tersebut adalah Pelatihan Dasar CPNS
pengajar memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media Terpadu yang selanjutnya disebut dengan Blended Learning
audio visual maka sumber belajar dalam pembelajaran yaitu Pelatihan Dasar CPNS yang dilakukan dengan memadukan
mengkombinasikan antara pengajar, media cetak, dan audio proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan proses
visual. Terminologi Blended Learning kemudian semakin pembelajaran secara daring. (LAN RI, 2021). Blended Learning
mengemuka apalagi setelah berkembangnya teknologi informasi itu sendiri dilakukan melalui 3 (tiga) bagian pembelajaran yaitu :
sehingga sumber belajar dapat diakses oleh yang diajar baik pelatihan mandiri, distance learning dan pembelajaran klasikal
secara offline maupun online. . ditempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
Berkaitan dengan kegiatan pelatihan bagi PNS maka motede
Sejarah Blended Learning yang berkembang di dunia Blended Learning menjadi salah satu pilihan utama, apalagi
pelatihan pada awalnya juga seperti yang dilakukan pada berkaitan dengan situasi dan kondisi saat pandemi Covid-19 ini.
lembaga pendidikan yaitu sumber belajar utama adalah pelatih, Meskipun keuntungan dan kelemahan dari Blended Learning itu
fasilitator, instruktur atau narasumber. Dengan ditemukannya sendiri tetap ada.
teknologi komputer, pelatihan dilakukan secara mandiri, yang Adapun keuntungan dari Blended Learning adalah sebagai
dapat dilakukan secara individual, dan tidak bergantung pada berikut :
waktu dan terfokus pada materi yang sama. Sejalan dengan Beberapa referensi menunjukkan bahwa Blended Learning
perkembangan teknologi satelit, dengan daya jangkau yang lebih lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
luas melintasi pulau dan benua maka pembelajaran berbasis yang selama ini dilakukan. Bahkan cenderung lebih efisien.
Blended Learning menjadi terkenal dan berkembang. (Idris, Dari sisi peserta, maka peserta pelatihan tidak ada kewajiban
2011). Saat ini pembelajaran berbasis Blended Learning untuk setiap hari masuk ke ruang kelas. Belajar dilakukan melalui
dilakukan dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka, internet dan bisa dilakukan di mana saja. Bahan ajar, bahan
tayang, modul, buku dan materi pendukung pembelajaran
20
lainnya dapat diperoleh secara online. Tinggal di unduh atau
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

dukungan seperti live session, online chat dan berbagai


M-PRO.
Artikel

upload maka peserta sudah memiliki bahan tersebut. Peserta juga dukungan teknologi lainnya.
memiliki keleluasaan untuk mempelajari materi secara mandiri v Metode Penilaian
dengan memanfaatkan bahan yang telah tersimpan secara system. Salah satu ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu
Kegiatan diskusi dapat dilakukan kapan saja baik secara online proses pembelajaran adalah dengan melakukan penilaian.
atau offline. Artinya bisa berlangsung di luar jam pelajaran atau di Penilaian tersebut tidak hanya dari sisi pengetahuan dan
luar waktu yang ditentukan, tinggal perjanjian antara peserta keterampilan, tetapi juga dari sisi sikap dan perilaku.
dengan pengajar atau antara peserta dengan peserta. Setiap Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
peserta memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lain. Ada mana penguasaan kompetensi yang telah dikuasai oleh
peserta yang nyaman belajar di pagi hari, sore hari atau bahkan peserta. Selain itu, penilaian juga bertujuan sebagai tindak
belajar di malam hari sambil bersantai dan mendengarkan musik lanjut pengajar dalam pelaksanaan pembelajaran.
setelah seharian menyelesaikan tugas di kantor. Ada juga peserta Berkaitan dengan pembelajaran menggunakan metode
yang lebih nyaman belajar di ruang kerja sendiri, di cafe atau di Blended Learning, maka yang agak sulit adalah bagaimana
ruang kelas. Ada juga peserta yang mungkin lebih nyaman belajar mengukur sikap dan perilaku peserta, serta apakah ada
sambil melakukan aktivitas kerja kantor. Yang jelas, dengan perubahan pola pikir terhadap peserta dari sebelum mengikuti
menggunakan metode Blended Learning ini, peserta pelatihan pelatihan hingga setelah melaaksanakan pelatihan, selain
dapat mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya. kesulitan juga dalam mengukur apakah materi yang diberikan
Dari sisi pengajar atau pemberi materi, maka pengajar dapat sudah terinternalisasi atau belum. Karena apa yang terlihat
meminta kepada peserta pelatihan untuk mempelajari dan secara virtual dengan yang terlihat secara nyata kadang terjadi
mengkaji materi pelatihan sebelum pembelajaran dilakukan perbedaan dan tidak sama.
dengan menyiapkan tugas-tugas pendukung. Target pencapaian Kesimpulan
materi yang disampaikan dapat dicapai sesuai dengan target yang
Penerapan pembelajaran dengan sistem Blended Learning
ditetapkan. Pengajar dapat mengelola dan mengontrol
adalah salah satu metode yang dapat dilakukan berkaitan dengan
pembelajaran yang dilakukan di luar jam pemberian materi.
Keuntungan yang diperoleh dengan manfaat pembelajaran kegiatan pelatihan selama masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi
berbasis Blended Learning bagi lembaga pendidikan atau ini juga seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
pelatihan adalah efisiensi biaya. Jika selama ini peserta harus di komunikasi serta situasi dan kondisi di masa revolusi industri 4.0,
siapkan alat pembelajaran berupa tas, kit, modul dan bahkan di mana inovasi harus dilakukan di semua sektor kehidupan
konsumsi serta penginapan bagi peserta dan juga panitia, maka termasuk di sektor pendidikan dan pelatihan.
dengan adanya metode Blended Learning biaya tersebut dapat Apapun bentuk strategi, metode ataupun model pembelajaran
ditekan secara minimal. yang diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik dan tepat di
Namun demikian ada beberapa point penting yang perlu dalam pelatihan akan memperluas kesempatan belajar,
dipersiapkan berkaitan dengan pelaksanaan metode Blended meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas pembelajaran,
Learning yaitu : memfasilitasi pembentukan keterampilan, dan mendorong
v Kesiapan Jaringan belajar sepanjang hayat secara berkelanjutan. Blended Learning
Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja mungkin bukanlah satu-satunya alternatif dalam mengatasi
dan dimana saja dengan memanfaatkan sistem jaringan permasalahan pembelajaran. Namun di tengah pesatnya arus
internet. Mengingat penggunaan pembelajaran melalui informasi dan komunikasi di berbagai lapisan masyarakat, serta
internet maka jaringan menjadi suatu kebutuhan yang mutlak situasi pandemi Covid-19 yang belum tahun kapan berakhirnya
dalam proses pembelajaran. Jangan sampai jaringan bersifat maka Blended Learning sebagai solusi esensial masa kini,
“hilang-datang”. Dan yang lebih penting lagi bahwa, jangan setidaknya bisa menjadi inovasi karena bagaimanapun
sampai lokasi tempat pembelajaran peserta tidak tersedia penambahan inovasi pembelajaran yang tepat akan
jaringan internet. membangkitkan kemandirian serta percaya diri yang tinggi.
Bagaimanapun internet sudah merupakan suatu kebutuhan Daftar Pustaka
karena menggunakan internet memang tidak terbatas tempat Ahmad, K. A. (2017). Kajian Konseptual Model Pembelajaran
dan waktu, dan dalam metode Blended Learning jaringan Blended Learning berbasis Web untuk Meningkatkan
internet merupakan kebutuhan yang mutlak. Hasil Belajar dan Mo vasi Belajar. Jurnal Pendidikan
v Kesiapan Pengajar Edutama, 4(2), 5164.
Meskipun Blended Learning sudah menggunakan sistem Idris, H. (2011). Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal
komputerisasi namun peran pengajar tetap masih diperlukan. Ilmiah Iqra, 5(1), 6173.
Pengajar menjadi peran yang sangat sentral dalam pelatihan h ps://doi.org/10.30984/jii.v5i1.562
berbasis Blended Learning. iNewsKalbar.id. (2021). Gubernur Kalbar Keluarkan Surat
Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam
Peringatan, Warga 3 Daerah Ini Dilarang Ke Luar Kota.
menyelenggarakan e-learning. Pengajar harus update
LAN RI. (2021). Lembaga Administrasi Negara Republik
informasi, selain itu, juga harus punya skill yang mumpuni
Indonesia Jakarta 2016.Widiara, I. K. (2018). Blended
dalam mengembangkan sumber belajar berbasis
Learning Sebagai Alterna f Pembelajaran Di Era Digital.
komputer. Materi ajar yang disajikan oleh pengajar tentunya
Purwadita, 2(2), 5056.
di design agar bersifat interaktif, mendetail dan menarik
perhatian peserta. Bentuknya bisa melalui video interaktif,
video penjelasan, podcast dan materi tertulis dalam format e-
book. Semua ini ditambah lagi dengan berbagai fasilitas
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
21
Responsif
Gender

Oleh
Dr. Hj. Ersa Tri Fitriasari, ST., M.Si.
Widyaiswara Ahli Muda
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak Pendahuluan
Pemahaman pelaksana kebijakan tentang gender yang masih Kebijakan pembangunan berbasis gender menjadi sebuah
keliru, di mana pemahaman gender bukan hanya perempuan keharusan untuk membangun kesadaran peran gender yang baru
tetapi laki-laki adalah bagian dari gender. Pemahaman yang dan lebih adil bagi perempuan dan laki-laki melalui
kurang terkait dengan pelaksanaan kebijakan berbasis gender pembangunan responsif gender yaitu pembangunan yang penuh
bahwa kebijakan tersebut sulit mencapai hasil yang optimal jika perimbangan sebagai respon terhadap muatan-muatan lokal dan
persepsi dan aspek-aspek yang mendukungnya belum sesuai dalamnya mengandung unsur demografi sosialnya, sumber daya
dengan yang diharapkan. Harapan dari implementasi responsif manusia, geografis, ekonominya, politik, kesehatan dll, sehingga
gender dapat menghasilkan perencanaan dan pembangunan apa yang menjadi tujuan pembangunan sampai pada suatu
responsif gender. kondisi masyarakat yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan yang
Pembangunan responsif gender merupakan strategi bahwa diamanatkan kepada pemerintah, di mana pemerintah memiliki
perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama dalam tugas dan keterlibatan untuk merealisasikan pembangunan
menikmati hasil pembangunan dan mendorong pengalokasian sebagaimana tujuan dan cita-cita Nasional yang dibungkus dalam
sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif, dapat di Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
pertanggungjawabkan, dan adil dalam memberikan manfaat Pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9
pembangunan bagi seluruh penduduk Indonesia, baik laki-laki Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
maupun perempuan. Pembangunan Nasional yaitu bertujuan untuk meningkatkan
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender merupakan komitmen kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan kesejahteraan
Nasional yang secara yuridis didasarkan pada peraturan rakyat. Peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu kunci
perundang-undangan sebagai turunan dari diratifikasinya keberhasilan pembangunan disesuaikan dengan keberagaman
Konvenan Internasional yakni berupa Intruksi Presiden No. 9 aspirasi dan hambatan kemajuan kelompok masyarakat laki-laki
Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender di mana dan perempuan. Proses ini memerlukan suatu strategi yang
perencanaan dan regulasi kebijakan dalam pembangunan yang menempatkan rakyat pada posisi aktif sebagai aktor
responsif gender, hal ini bertujuan agar tercapainya kesetaraan pembangunan. Memerankan rakyat sebagai aktor berarti
dan keadilan di semua bidang pembangunan baik perempuan dan memerankan perempuan dan laki-laki sebagai aktor.
laki-laki. Dalam rangka mendorong pembangunan responsif gender,
mengefektifkan serta mengoptimalkan upaya pengarusutamaan
22
gender secara terpadu dan terkoordinasi, Pemerintah Indonesia
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar

Puspitawati, 2013).
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pemahaman pelaksanaan kebijakan tentang gender
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional yang masih keliru, di mana mereka memahami gender sebagai
mengamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan kedudukan, perempuan. Pemahaman yang kurang terkait dengan
peran dan kualitas perempuan, serta upaya mewujudkan pelaksanaan kebijakan berbasis gender bahwa kebijakan tersebut
kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, sulit mencapai hasil yang optimal jika aspek-aspek yang
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu melakukan mendukungnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Harapan
strategi pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses dari implementasi responsif gender dapat menghasilkan
pembangunan nasional. Pengarusutamaan gender ini merupakan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di SKPD.
pengintegrasian bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan Implementasi kebijakan adalah proses di mana kebijakan
fungsional utama semua instansi dan lembaga pemerintah di diterapkan atau aplikasi rencana dalam praktik. Dalam
tingkat pusat dan daerah. implementasi terdapat makna dasar yang terkandung yaitu
Pengintegrasian dan sarana untuk memperlancar adanya tujuan atau sasaran kebijakan, adanya aktivitas atau
integrasi sosial dalam responsif gender di mana pengembangan kegiatan pencapaian tujuan dan adanya hasil kegiatan.
dari teori sistem sosial terurai dalam sub sistem-sub sistem. Implementasi kebijakan tidak hanya terbatas pada tindakan atau
Talcott Parsons (Rahardjo, 2007, 2010) dengan teori struktural perilaku badan alternatif atau unit birokrasi yang bertanggung
fungsional yang dimulai dengan empat fungsi penting sistem jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan
tindakan, yaitu adaptation (adaptasi), goal attainment kepatuhan dari target group, namun lebih dari itu juga berlanjut
(pencapaiana tujuan), integration (integrasi) dan latency dengan jaringan kekuatan politik sosial ekonomi yang
(pemeliharaan pola). Yang diperlukan dalam teori tindakan berpengaruh pada perilaku semua pihak yang terlibat dan pada
dalam responsif gender adalah suatu adaptasi aktif, bukan pasif. akhirnya terdapat dampak yang diharapkan maupun yang tidak
Teori ini adanya kesinambungan dalam merealisasi diharapkan.
pembangunan dengan mengedepankan dan merealisasi Aktualisasi Responsif Gender
kebutuhan masyarakat dan memberikan pelayanan publik yang Pembangunan responsif gender yang dikenal dengan
optimal. perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) adalah
Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang mewajibkan untuk menggunakan analisis gender dalam
pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan serta menyusun kebijakan strategis dan kebijakan operasional sebagai
responsif terhadap gender dan ramah anak serta penyandang langkah mengurangi ketidakadilan gender maka dibutuhkan
disabilitas merupakan agenda utama Pemerintah konsistensi dalam pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan
Kabupaten/Kota dan berdasarkan regulasi setiap warga negara hak perempuan dan laki-laki. Responsif gender sering
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, di Indonesia diidentikkan dengan peruntukan untuk perempuan, bukan untuk
hak dan kewajiban warga negara diatur dalam pasal 27 sampai perwujudan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.
dengan 34 Undang-Undang Dasar 1945 tanpa membedakan jenis Akibatnya adanya salah kaprah para penentu kebijakan adanya
kelamin, agama dan suku bangsa. Upaya manusiawi merasa anggaran sudah responsif gender jika sudah ada alokasi
menghasilkan keseimbangan yang kompleks memenuhi khusus untuk PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan
kebutuhan warga negara dalam menikmati hasil pembangunan pemberdayaan perempuan (Rinusu, 2006: 11).
sebagai wujud aktualisasi pemerintah bahwa rakyat mempunyai Pilihan kebijakan publik berupa penempatan keadilan
peran dalam pembangunan nasional dan harus menikmati hasil dan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan sebagai
pembangunan tersebut. isu strategis nasional tidak serta merta membuat kebijakan publik
Konsep Gender tersebut mudah diimplementasikan. Isu paling strategis di
Gender merupakan ciri-ciri peran dan tanggung jawab Provinsi Kalimantan Barat saat ini bahwa masih ditemui
yang dibebankan pada perempuan dan laki-laki, yang ditentukan kesenjangan yang cukup jauh antara perempuan dan laki-laki di
secara sosial dan bukan berasal dari pemberian Tuhan atau kodrat mana hal tersebut terlihat pada Indeks Pembangunan Gender
(Anwar, 2017; Hermanto, 2017). Konsep gender adalah hasil (IPG) sebesar 86.74, BPS (2019). Pengalokasian kegiatan
konstruksi sosial yang diciptakan oleh manusia, yang sifatnya responsif gender untuk meningkatkan kesempatan yang setara
tidak tetap, berubah-ubah serta dapat dialihkan dan dalam ruang publik merupakan affirmative action untuk
dipertukarkan menurut waktu, tempat dan budaya setempat dari mewujudkan kesempatan yang setara antar laki-laki dan
satu jenis kelamin kepada jenis kelamin lainnya. perempuan terutama dalam lingkungan pemerintahan atau ruang
Konsep gender juga termasuk karakteristik atau ciri-ciri publik lainnya (Budlender, 2003: 88). Misalnya untuk pelatihan
laki-laki dan perempuan yang diciptakan oleh keluarga dan atau teknologi pertanian bagi perempuan, alokasi anggaran untuk
masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya dan interpretasi fasilitas penitipan anak di tempat kerja, dan lain-lain. Peluang
agama. Misalnya, secara umum, pekerjaan memasak, mengurus yang sama dalam sektor publik dapat dianalisa dengan cara
anak, mencuci selalu disebutkan hanya sebagai pekerjaan menggambarkan pola kepegawaian dalam sektor tertentu atau
perempuan. Pandangan seperti ini merupakan ciptaan sektor publik secara keseluruhan. Mengidentifikasi berbagai
masyarakat dari budaya tertentu, padahal pekerjaan tersebut gagasan yang dapat mendorong peningkatan kesempatan yang
dapat juga dipertukarkan dengan laki-laki atau dapat dikerjakan sama. Mendata persebaran berdasarkan jenis kelamin, tingkat
oleh laki-laki. Namun pandangan ini bisa saja berbeda dari satu jabatan/pekerjaan, bentuk-bentuk pekerjaan (penuh atau paruh
budaya dengan budaya yang lain. Karakteristik atau ciri-ciri ini waktu, tetap atau sementara), upah, dan keuntungan. Persebaran
menciptakan pembedaan antara laki-laki dan perempuan yang lainnya seperti ras dan cacat jasmani juga bisa dimasukkan.
disebut pembedaan gender (Budiman, 2000; Djajanegara, 2000; Dalam melakukan penilaian atas penerapan kebijakan gender,
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

juga penting untuk melihat secara umum dan komprehensif dari untuk Kementerian atau Lembaga, Jakarta : KPPA.
23
berbagai kebijakan baik pada sektor ataupun pembangunan BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2019, Indeks Pembangunan
secara keseluruhan. Kebijakan responsif gender harus dinilai Gender Provinsi Kalimantan Barat.
Budiman, K. 2000. Feminis laki-laki dan Wacana Gender.
untuk apa mereka dibuat, baik implisit ataupun eksplisit,
Indonesiatera.
mengenai gender. Harus juga dilihat apakah kontradiktif dengan Budlender, Debbie 2008, “Performance budgeting and
kebijakan gender. Thomas R. Dye dalam (Widodo: 2000:2), indicators: How do we make them gendersensitive?”,
mengemukakan: Public policy is whatever the government handout pada Advanced Gender Budget Training,
choose to do or not to do. Sejak tahun 2011 Anggaran Responsif International Budget Partnership – BIGS
Gender telah menjadi komitmen di mana berdasarkan Peraturan Budlender, Debbie et.all. 2002. Gender Budgets Make Cents
Menteri Keuangan No 104 tahun 2010 mulai diujicobakan pada 7 (Understanding Gender Responsive Budgets). London:
(tujuh) Kementrian/Lembaga Negara yaitu Departemen Commonwealth Secretariat.
Pendidikan; Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Djajanegara, S. 2000. Kritik Sastra feminis: Sebuah Pengantar.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Umum, Departemen Pertanian, Departemen Keuangan, Fakih, Mansour. 2007. Analisis Gender Dan Transformasi.
Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Komitmen Anggaran Hermanto, A. 2017. Teori Gender Dalam Mewujudkan
berdimensi gender ini juga menuntut adanya integrasi isu gender Kesetaraan: Menggagas Fikih Baru. Ahkam, Jurnal
ke dalam Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) masing-masing Hukum Islam, 5(2), 209–232
SKPD. Berikut pembangunan responsif gender yang dapat Peraturan Menteri Dalam Negeri No 15 Tahun 2008 Tentang
dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Barat Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
untuk kendaraan sepeda, pejalan kaki, disabilitas, rekreasi dan di Daerah.
Peraturan Menteri Keuangan No 104 Tahun 2010 Tentang
sarana edukasi. Terlihat pada gambar kunjungan bapak Presiden Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja
Jokowi didampingi Gubernur Kalimantan Barat dan dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menikmati Anggaran 2011.
pembangunan responsif gender di Kota Pontianak. Puspitawati, H. 2013. Konsep, Teori, dan Analisis Gender.
Bogor: Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian.
Rahardjo, 2010, Konsep Gender, Kerangka Analisa Gender
Berkaitan Dengan Pelaksanaan Anggaran Responsif
Gender/ARG”, disampikan pada Sosialisasi Penyusunan
dan Penelaahan RKAKL yang Responsif Gender
Kementerian PPN-Bappenas, Jakarta 1 Juni 2010.
Rahardjo, Yulfita (ed). 2005. Engendering Development:
Pembangunan Berperspektif Gender. Jakarta: Dian
Rakyat
Rinusu. (2006). Gender Budget Analysis: Upaya Untuk
Mewujudkan Keadilan Gender. Jurnal Perempuan, 46,
36-61.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Widodo Tri Utomo, W. 2000. Pengantar Kebijakan Publik.
Bandung: STIA LAN.

Penutup

1. Komitmen pemerintah melalui anggaran responsif gender


untuk mengalokasikan anggaran berbasis gender
sebagaimana parameter dari Cedaw dan MDGs.
2. Program-program pemerintah untuk merealisasikan
kesetaraan yaitu responsif gender dalam pembangunan,
kesetaraan akses dalam meningkatkan kualitas SDM di
berbagai sektor.
3. Responsif gender kedepannya menjadi upaya untuk
membangun anggaran yang berdimensi gender yang berbasis
pada analisis kebutuhan nyata dari masing-masing gender
melalui memanfaatkan forum musrenbang, memanfaatkan
basis data yang tersedia di masing-masing SKPD, dan juga
data relevan dari berbagai hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Anwar, Sri Danti, 2017, Panduan Pengawasan, Perencanaan
dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG)
24 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

“Cucimata”
Di Pelatihan

Oleh
Juliana Emma Ulina, S.Pd, M.Pd.
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak
“Cucimata” adalah kiasan yang dipergunakan untuk
menggambarkan satu kegiatan bersenang-senang dengan melihat
sesuatu yang indah. Tujuannya hanya sekedar untuk melepas
kepenatan, membuang kebosanan, mengisi waktu luang atau
hanya sekedar melihat-lihat hal-hal baru yang sedang trend saat
ini. Meskipun niat awal untuk “Cucimata” bukan untuk membeli
sesuatu tetapi tidak menutup kemungkinan pada saat “cucimata”
ada sesuatu yang menarik untuk dibelanjakan. Konsep
“cucimata” ini sangat menarik apabila digunakan dalam proses
pembelajaran dalam pelatihan. Dengan materi dan durasi
pelatihan yang cukup lama, seringkali membuat peserta merasa
jenuh, penat atau bosan. Peserta membutuhkan “refreshing”.
Model pembelajaran dengan metode “cucimata” dikenal dengan
model pembelajaran “Window Shopping”. Model pembelajaran
ini sangat menarik karena peserta bergerak aktif berkeliling dari
satu kelompok ke kelompok lain (mengurangi kepenatan atau
kebosanan duduk di kursi), selain itu ketika peserta berkeliling,
peserta juga mendapatkan pengetahuan, pengalaman atau
informasi terkait materi yang sedang mereka pelajari dari sesama
peserta.
KATA KUNCI: window shopping, pembelajaran tutor sebaya

PENDAHULUAN
Peran seorang pengampu materi (widyaiswara) dalam proses
pembelajaran sangatlah menentukan efektif atau tidaknya suatu
proses pembelajaran berlangsung. Pemilihan metode
pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat membutuhkan
keterampilan dari pengampu materi itu sendiri. Walaupun tidak
dapat dipungkiri, minat serta semangat dari peserta itu sendiri
juga sangat berpengaruh.
Ketika sedang berdiri di depan kelas menyampaikan materi,
dari gerak tubuh, cara duduk, serta respon peserta, widyaiswara
seyogyanya dapat merasakan apakah peserta sedang mengikuti
proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh atau tidak. Akan Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan
tetapi seringkali tanpa disadari hal tersebut luput dari perhatian adalah model pembelajaran Window Shopping atau “Cucimata”.
dikarenakan widyaiswara sedang fokus untuk menyampaikan “Cucimata” merupakan kegiatan yang menyenangkan karena
materi yang cukup banyak. Ataupun peserta sudah mulai bosan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanan akan sesuatu hal.
dengan metode pembelajaran yang itu-itu saja, mendengar Jika dalam kehidupan sehari-hari kegiatan “cucimata” ini
ceramah dan diskusi. biasanya dikaitkan dengan kegiatan melihat-lihat pajangan-
Terbatasnya waktu yang disediakan sementara materi yang pajangan di toko/pusat perbelanjaan, maka “cucimata” di dalam
harus disampaikan cukup banyak tentu saja memerlukan teknik proses pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta
tertentu dalam proses pembelajarannya. Penggunaan metode dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
tertentu secara terus menerus dapat menimbulkan kebosanan mencari informasi/pengetahuan dari peserta lainnya atau disebut
tidak hanya bagi peserta tetapi juga widyaiswara itu sendiri. juga pembelajaran tutor sebaya.
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Walaupun teori-teori tentang metode pembelajaran Window


25
kebebasan untuk bertanya apa saja terkait
Shopping masih sangat terbatas, tetapi konsep berkeliling untuk materi/pokok bahasan dari kelompok lain
melihat-lihat, mengidentifikasi bahkan bertanya dari satu tempat tersebut. Di akhir pembelajaran, setiap
ketempat yang lain dapat digunakan dalam proses pembelajaran kelompok yang bertanya akan
dalam Pelatihan Dasar CPNS. mempresentasikan jawaban dari kelompok
lain yang dikunjungi.
PEMBAHASAN - Sebelum kegiatan dilakukan, pengampu
1. MODEL PEMBELAJARAN WINDOW SHOPPING materi/fasilitator/narasumber meminta
a. Definisi peserta untuk mengambil gulungan
Arti kiasan “cucimata” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pertanyaan, setelah itu berkeliling untuk
adalah bersenang-senang dengan melihat sesuatu yang indah. mencari kelompok yang mendapatkan
“Window Shopping” is the activity of spending time looking at materi/pokok bahasan dari pertanyaan yang
the goods on sale in shop windows without intending to buy any diperolehnya.
of them (Cambridge Dictionary). Berdasarkan kedua definisi Walaupun metode pembelajaran Window
tersebut dapat kita simpulkan bahwa salah satu kegiatan untuk Shopping beragam konsepnya, tetapi secara umum
meringankan/menghilangkan kejenuhan/kebosanan/ langkah-langkah pembelajaran window shopping
menghabiskan waktu luang adalah dengan melihat-lihat sesuatu adalah sebagai berikut:
yang indah dengan berkeliling melihat barang-barang atau 1) Peserta dibagi dalam beberapa
pajangan di toko tetapi bukan karena ingin membeli sesuatu. kelompok
2) Setiap kelompok mendapatkan
pokok bahasan yang berbeda-beda dari
materi yang sedang dipelajari pada saat
itu
3) Dalam kelompok, setiap peserta
mempunyai tugas/peran antara lain
sebagai penjaga toko dan pencari
informasi (pembeli) Penjaga toko
mempunyai tugas untuk menjawab setiap
pertanyaan dari pembeli (peserta dari
kelompok lain). Pembeli menyampaikan
beberapa pertanyaan dan mencatat
jawaban yang diberikan.
4) Setelah semua kelompok
memperoleh jawaban, maka setiap
kelompok mempresentasikan hasil
Konsep berkeliling untuk “melihat-lihat” ini sangat menarik “berkeliling” di depan kelas.
untuk diterapkan juga dalam proses pembelajaran. Dalam proses 2. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran
pembelajaran makna window shopping dapat diartikan Window Shopping
berkeliling/berjalan-jalan kekelompok-kelompok lain untuk a. Kelebihan Model Pembelajaran Window
menggali informasi sebanyak mungkin terkait materi yang Shopping
sedang dipelajari pada saat itu. 1) Mudah untuk dilakukan
a. Metode pembelajaran dengan Window 2) Menyenangkan, karena dapat
Shopping menghilangkan kejenuhan dengan
Ada beberapa konsep yang dilakukan beberapa berkeliling ke satu kelompok ke
pengampu materi/fasilitator/narasumber pada saat kelompok lain.
menggunakan metode pembelajaran Window 3) Menambah pengetahuan peserta
Shopping, antara lain: karena Peserta sebagai penjaga toko harus
- Dalam kegiatan berkeliling, peserta melihat- mencari jawaban pertanyaan, sementara
lihat hasil diskusi kelompok lain. Dimana sebagai pembeli harus membaca
setiap kelompok mendiskusikan materinya terlebih dahulu agar dapat
materi/pokok bahasan yang berbeda-beda. menyiapkan pertanyaan. Apapun peran
Dan diakhir kegiatan, setiap kelompok peserta dalam kegiatan pembelajaran
mempresentasikan hasil diskusi kelompok model ini harus membaca materi yang
yang dikunjungi. sedang dipelajari terlebih dahulu.
- Dalam kegiatan berkeliling, peserta 4) Penggunaan istilah belanja seperti
memberikan pertanyaan kepada kelompok indent (istilah yang digunakan apabila
lain yang mendapatkan materi/pokok pembeli belum bisa menjawab
bahasan yang berbeda. Peserta diberikan pertanyaan), sold out (untuk pertanyaan
26 mengulang sementara kelompok lain
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

sudah menanyakan sebelumnya)


membuat suasana pembelajaran lebih
hidup ditambah lagi setiap kelompok
membuat nama kelompoknya dengan
istilah-istilah yang sedang trend seperti
Buka Lapak, Shopee, Blibli dan lain-lain.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Window
Shopping
1) Jika tidak dibatasi, ada saja peserta
yang menyampaikan pertanyaan yang
berkembang dan meluas dari batasan
materi yang sedang di pelajari, sehingga
dalam pencarian jawaban memakan
waktu yang cukup lama.
2) Jika tidak diawasi, pertanyaan yang
disampaikan seolah hanya untuk
mengetes kelompok lain.
3) Untuk menjawab pertanyaan yang
meluas, memerlukan sumber belajar yang
lain, misalnya penelusuran lewat internet
sehingga peserta harus menggunakan
smartphone-nya untuk mencari jawaban
tersebut. Kesempatan ini sering kali
digunakan oleh peserta untuk hal-hal lain
yang tidak ada hubungannya dengan
kegiatan pembelajaran.
SIMPULAN
Durasi kegiatan pembelajaran dalam Pelatihan Dasar CPNS
yang cukup lama dapat membuat peserta menjadi jenuh atau
bosan, demikian juga dengan pengampu materi/fasilitator/
narasumbernya. Karena itu diperlukan metode pembelajaran
yang dapat membuat suasana pembelajaran menarik dan
menyenangkan.
Konsep “keliling/melihat-lihat” dari aktivitas “cucimata”
atau window shopping merupakan satu konsep yang dapat
diadopsi dalam kegiatan pembelajaran. Hampir semua orang
senang dengan aktivitas berkeliling sambil melihat-lihat karena
dapat menghilangkan kejenuhan atau kebosanan. Aktivitas di
kelas menjadi lebih menyenangkan karena peserta dapat
bergerak untuk berkeliling, bertanya dan mengumpulkan
informasi.
Beragamnya metode pembelajaran dengan window shopping
membutuhkan keterampilan pengampu materi/fasilitator/
narasumber agar kegiatan berjalan efektif dan efisien sehingga
tidak digunakan oleh peserta untuk hal-hal lain yang tidak ada
kaitannya dengan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://ojs.unm.ac.id/semnasfisika/article/download/8707/5077
h t t p s : / / g u r a r u . o r g / g u r u -
berbagi/model_pembelaran_window_shopping
https://bpsdmd.ntbprov.go.id/berbelanja-ilmu.
journal.upgris.ac.id/index.php/JIPMat/article/download/2397/p
df
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/article/download/504/465
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
27
Pekerja
Migran Indonesia
Sebagai Pahlawan
Devisa
Abstrak memberikan keadilan, melindungi hak dan kepentingan sesuai
Dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor dengan harkat dan martabat kemanusiaan, menjamin adanya
18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia kepastian hukum, serta memberikan kemanfaatan atas
menyatakan dengan tegas bahwa Undang-Undang Dasar Negara dibentuknya hukum tersebut sesuai dengan peranan dan
Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin hak warga Negara kedudukan tenaga kerja, hal ini seiring sejalan dengan apa yang
atas hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk diungkapkan oleh Mochtar Kusumaatmadja: “Hukum tanpa
memperoleh pekerjaan dan penghidupann yang layak kekuasaan adalah angan-angan, sedangkan kekuasaan tanpa
hukum adalah kezaliman.”
Pekerja Migran Indonesia harus dilindungi dari perdagangan
manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa,korban Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017
kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menyatakann
martabat manusia, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi dengan tegas bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik
manusia. Pelindungan Pekerja Migran Indonesia perlu dilakukan Indonesia Tahun 1945 menjamin hak warga Negara atas hak dan
dalam suatu sistem yang terpadu yang melibatkan pemerintah kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh
pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang nota bene pekerjaan dan penghidupan yang layak.
digelari dengan sebutan pahlawan Devisa. Bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib dijunjung
Bahwa TKI sebagai pahlawan devisa bagi negara Indonesia dapat tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya. Pekerja Migran
dilihat dari pengiriman uang TKI ke Tanah Air telah Indonesia harus dilindungi dari perdagangan manusia, termasuk
menyumbang sebesar 82,12 persen terhadap total pendapatan perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-
komisi bisnis remitansi, atau Rp34,16 miliar. Remitansi TKI ini wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta
sudah membantu menggerakan perekonomian negara Indonesia perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia. Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia perlu dilakukan dalam suatu sistem
Kata Kunci:Remitansi,Tenaga Kerja,Pekerja Migran yang terpadu yang melibatkan pemerintah pusat, Pemerintah
Indonesia, Devisa Daerah, dan masyarakat yang notaben digelari dengan sebutan
pahlawan Devisa.
PENDAHULUAN
Sebagai Negara berkembang Negara Republik Indonesia PEMBAHASAN
(NKRI) secara terus menerus melakukan upaya sistem Sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang
pembangunan disegala sektor secara khusus pada bidang sektor Nomor 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan pada pasal 1 ayat
ekonomi dengan maksud agar tujuan pembangunan nasional (1), menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Tenaga kerja
dapat terwujud yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
adil, makmur dan merata, baik secara material maupun spiritual menghasilkan barang dan / atau jasa baik untuk memenuhi
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja juga
Sebagai mana yang diamanatkan dalam Undang-Undang merupakan pelaku ekonomi dan pelaku pembangunan baik
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat secara individu maupun secara kelompok, yang memiliki
(2) yang merupakan hak warga Negara yang dijamin oleh peranan yang sangat signifikan dalam aktivitas perekonomian
konstitusi, hal ini menjadi sebuah konsekuensi logis bahwa nasional, terutama berperan dalam peningkatan produktivitas
negara Indonesia harus memenuhi hak-hak warga negaranya dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
termasuk untuk memenuhi kebutuhan akan pekerjaan bagi setiap Seiring dengan peran nya yang sangat signifikan maka
warga negaranya yang mau dan mampu bekerja. Seiring dengan Perlindungan Permerintah terhadap Tenaga Kerja Indonesia
pembangunan nasional di Indonesia khususnya di bidang wajib dilaksanakan, hal ini adalah merupakan salah satu wujud
ekonomi, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang dari kehadiran Negara bagi warga nya yang timbul diakibatkan
sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. Maka oleh kesadaran akan pentingnya nilai kemanusiaan dan juga
dengan demikian negara Indonesia wajib memberikan merupakan harga diri yang tercerminkan oleh Tenaga Kerja
perlindungan hukum kepada warganya dengan tujuan untuk Indonesia yang merupakan pejuang dan pondasi pembangunan
28
ekonomi Negara.
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Indonesia lebih memerhatikan perlindungan hukum para buruh


M-PRO.
Artikel

Negara yang mampu melindungi segenap warganya, migran yang diberi label sebagai pahlawan.
khususnya para tenaga kerja yang dalam kehidupan berbangsa Indonesia tidak dapat memungkiri bahwa TKI sebagai
memiliki peranan yang vital dalam pembanguan Negara pahlawan devisa bagi negara Indonesia. Terlihat hingga Mei
merupakan ciri negara yang memiliki karakter yang kuat ,tenaga 2019, FBI (Fee Based Income) dari pengiriman uang TKI ke
Kerja dimaksud tanpa kecuali baik yang bekerja didalam negeri Tanah Air telah menyumbang sebesar 82,12 persen terhadap total
maupun yang bekerja di luar negeri. pendapatan komisi bisnis remitansi, atau Rp34,16 miliar. Tanpa
Selain dari Perlindungan yang diberikan oleh Negara yang disadari, remitansi TKI ini sudah membantu menggerakan
merupakan wujud kehadirannya juga dengan dengan perekonomian negara Indonesia, remitansi TKI juga tak bisa
menerbitkan berbagai peraturan perundangan yang di dalamnya dianggap kecil. Mengingat remitansi TKI telah turut membantu
mengatur praktek penyelenggaraan ketenagakerjaan di Indonesia menggerakkan roda perekonomian dalam negeri, sepatutnya
baik yang mengatur praktek penyelenggaraan ketenagakerjaan masyarakat lebih menghargai keberadaan para TKI bukan
yang dilakukan di dalam negeri, dan juga regulasi praktek semata-mata hanya dapat memberikan kritikan terhadap
penyelenggaraan ketenagakerjaan yang dipersiapkan untuk penempatan TKI, khususnya di sektor informal yang
tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri. Peraturan- menganggap pengiriman TKI informal mencerminkan
peraturan tersebut dibuat sedemikian rupa agar dalam ketidakmampuan negara dalam menyediakan lapangan kerja.
pelaksannaanya dapat berjalan sesuai dengan asas Good Walau tidak dapat dipungkiri juga bahwa para TKI di luar negeri
Governance dengan harapan berjalan efektif dan efisien. ada yang mengalami perlakuan buruk dan tidak mendapat
perlindungan. Misalnya, mengalami penganiayaan dari majikan,
Upaya meningkatkan ekonomi yang lebih baik maka tidak mendapat gaji yang wajar, hingga kekerasan seksual
dilakukan pembangunan yang sistematis dan terencana oleh ataupun penyekapan terutama bagi TKI yang penempatannya
seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan non prosedural oleh karena itu perlu adanya suatu perlindungan
menjadi keadaan yang lebih baik dengan cara memanfaatkan dan pengawasan yang mampu mengatasi persoalan atau
sumber daya yang tersedia secara optimal, efektif, efisien, dan permasalahan yang ada selama ini terkait dengan penempatan
akuntabel, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia, baik itu sebelum
masyarakat menjadi lebih sejahtera. berangkat, selama bekerja, maupun setelah kembali pulang ke
Keterbatasan sumber daya ekonomi di suatu wilayah Indonesia, maka dengan demikian dapat diyakini bahwa
mengakibatkan adanya perpindahan (migrasi) penduduk ke luar permasalahan ketidakadilan terhadap TKI dapat teratasi.
wilayah asal . Sehingga dapat terwujudnya hubungan saling menguntungkan,
Jumlah pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia yakni dimana negara dapat menggerakan roda perekonomian
menyebabkan para pencari kerja tersebut bermigran, baik itu negara serta mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan
bermigran dari suatu daerah ke daerah lain, maupun bermigran TKI memiliki rasa aman bekerja di luar negeri.
hingga ke luar negeri yang selanjutnya disebut sebagai pekerja
migran Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan TKI (Tenaga III.KESIMPULAN
Kerja Indonesia). Menurut Pasal 1 angka (2) UU No. 18 Tahun
2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, “Pekerja 1. Dengan adanya tenaga kerja yang bermigran ke luar
Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang negeri, hal tersebut membawa dampak positif bagi
akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima pemerintah Indonesia yang dapat mengurangi jumlah
upah di luar wilayah Republik Indonesia.” Dengan adanya tenaga pengangguran di dalam negeri yang pada akhirnya
kerja yang bermigran ke luar negeri, hal tersebut membawa dapat juga meningkatkan devisa negara.
dampak positif bagi pemerintah Indonesia karena dengan 2. Keberadaan para pekerja migran memiliki peranan yang
sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran di dalam penting bagi perekonomian nasional yang merupakan
negeri yang pada akhirnya dapat juga meningkatkan devisa pahlawan devisa.
negara. Daftar Pustaka
Pada kenyataannya bahwa keberadaan para pekerja migran 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang
memiliki peranan yang penting bagi perekonomian nasional. Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Sumbangsih para TKI tidak bisa dipandang sebelah mata, jika
dilihat dari jumlah remitansi atau uang kiriman TKI dari luar 2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
negeri. Dapat dibandingkan , remitansi dari buruh migran lebih
tinggi dari jumlah dana yang dikumpulkan pemerintah lewat
program amnesti pajak .
Pada setiap kesempatan forum tertentu secara khusus yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan sering diungkapkan
bahwa TKI merupakan pahlawan devisa. Namun, sebutan
sebagai pahlawan tak lantas membuat para pekerja migran
tersebut bebas dari problematika demikian juga perlakuan
terhadap TKI tidaklah selayaknya pahlawan masih banyaknya
polemik yang dihadapi oleh TKI di luar negeri, seperti
diperlakukan tidak adil dan semena-mena oleh majikan, hingga
kasus hukuman mati TKI di luar negeri. Seyogianya, pemerintah
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
29
PBJP Dari APBD: PA/KPA
Merangkap Sebagai PPK
dan PPTK Sebagai Pelaksana Oleh
Ir. Irawadi, M.M, M.T.
Sebagian Tugas PPK Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat


Untuk sinkronisasi pelaksanaan peraturan perundang- pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
undangan dari Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Negara/Lembaga/Perangkat Daerah. Berdasarkan Pasal 1 angka
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri 69 PP Nomor 12 Tahun 2019: Kuasa PA yang selanjutnya
Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Presiden Nomor 12 melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan
Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden sebagian tugas dan fungsi SKPD. Sedangkan berdasarkan Pasal 1
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa angka 9 Perpres Nomor 12 Tahun 2021: Kuasa Pengguna
Pemerintah, dan Surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor Anggaran pada Pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat
027/1198/PBJ-A, Tanggal 1 April 2021, Hal Penegasan KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
Kedudukan PA/KPA dalam Pengadaan Barang/Jasa, maka scbagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan
penulis melakukan kajian terhadap peraturan-peraturan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
tersebut dengan metode kualitatif, dan disimpulkan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
peraturan-peraturan ini membawa perubahan yang signifikan adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
terhadap siapa yang berhak dan wajib menjabat sebagai PPK mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
untuk PBJP yang dananya bersumber dari APBD, yaitu: PA/KPA mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/ anggaran
bertindak/merangkap sebagai PPK dan PPTK sebagai pelaksana belanja daerah (Pasal 1 angka 10 Perpres Nomor 12 Tahun 2021).
sebagian tugas PPK, oleh karenanya PPTK juga harus memenuhi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat
kompetensi PPK. PPTK adalah pejabat pada Unit SKPD yang melaksanakan 1
Kata kunci: PBJP, PA, KPA, PPK, PPTK. (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu Program sesuai dengan
PENDAHULUAN bidang tugasnya (Pasal 1 angka 74 PP Nomor 12 Tahun 2019 dan
Pasal 1 angka 10a Perpres Nomor 12 Tahun 2021). Tugas dan
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
wewenang PA dalam PKD yang terkait dengan PBJP adalah
12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD),
sebagaimana tercantum dalam Bab I huruf E angka 8 dan 9
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun
(hal.13) Lampiran Permendagri Nomor 77 Tahun 2020, yaitu:
2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah,
dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 Tentang a. Dalam hal mengadakan ikatan untuk pengadaan barang dan
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 jasa, PA bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka diharapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
tidak ada lagi praktek yang berbeda dalam penunjukan Pejabat 6. PA yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pembuat Komitmen (PPK) di berbagai Satuan Kerja dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki kompetensi sesuai
Perangkat Daerah (SKPD), baik dalam lingkup Pemerintahan dengan bidang tugas pejabat pembuat komitmen atau agen
Provinsi maupun dalam lingkup Pemerintahan Kabupaten/Kota. pengadaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk mensinkronisasi pelaksanaan peraturan perundang- Tugas dan wewenang KPA dalam PKD yang terkait dengan
undangan ini maka perlu kiranya ditelaah lebih lanjut keterkaitan PBJP adalah sebagaimana tercantum dalam Bab I huruf F angka
tugas antara tugas Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa 10 dan 11 (hal.14) Lampiran Permendagri Nomor 77 Tahun 2020,
Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis yaitu:
Kegiatan (PPTK) dengan tugas PPK dalam Pengadaan a. Dalam hal mengadakan ikatan untuk pengadaan barang dan
Barang/Jasa Pemerintah (PBJP) yang dananya bersumber dari jasa, KPA bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (PPK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
PEMBAHASAN undangan.
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah b. KPA yang merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk (PPK) dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki kompetensi
melaksanakan tugas dan fungsi SKPD yang dipimpinnya (Pasal 1 sesuai dengan bidang tugas pejabat pembuat komitmen atau
angka 68 PP Nomor 12 Tahun 2019). Sedangkan berdasarkan agen pengadaan sesuai ketentuan peraturan perundang-
Pasal 1 angka 7 Perpres Nomor 12 Tahun 2021: Pengguna undangan.
30 Tugas PPTK sebagaimana tercantum dalam Bab I huruf G
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan 31 Desember


M-PRO.
Artikel

angka 3 (hal. 15) Lampiran Permendagri Nomor 77 Tahun 2020, 2023) dapat ditugaskan oleh PA/KPA untuk melaksanakan
dalam membantu tugas dan wewenang PA/ KPA meliputi: tugas Pejabat Pembuat Komitmen dan menandatangani
a. Mengendalikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan dokumen-dokumen terkait dengan ruang lingkup tugas
teknis Kegiatan/sub kegiatan SKPD/Unit SKPD; sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) huruf a sampai
b. Menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran dengan huruf m Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
atas Beban pengeluaran pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan; tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
dan 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (butir 9.)
c. Menyiapkan dokumen pengadaan barang/jasa pada
Kegiatan/Sub kegiatan SKPD/Unit SKPD sesuai ketentuan KESIMPULAN
peraturan perundang undangan yang mengatur mengenai Dari pembahasan terhadap peraturan perundang-undangan
pengadaan barang/jasa. tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk PBJP
Sedangkan berdasarkan Pasal 11 ayat (3) Perpres No. 12 yang dananya bersumber dari APBD berlaku ketentuan sebagai
Tahun 2021: Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan berikut:
Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBD, a. PA/KPA bertindak/merangkap sebagai PPK.
PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan tugas PPK b. PA/KPA dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki
sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) huruf a sampai kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK, yaitu:
dengan huruf m, yaitu: PPTK/Tim Pendukung/Tim Ahli atau Tenaga Ahli, atau Agen
a. Menyusun perencanaan pengadaan; Pengadaan sesuai peraturan perundang-undangan.
b. Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa; c. PPTK yang memiliki kompetensi PPK dapat ditugaskan oleh
c. Menetapkan Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja PA/KPA untuk melaksanakan sebagian tugas PPK dan
(KAK); menandatangani dokumen-dokumen terkait dengan ruang
d. Menetapkan rancangan kontrak; lingkup tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1)
huruf a sampai dengan huruf m Perpres Nomor 12 Tahun
e. Menetapkan HPS;
2021.
f. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan
d. PPTK yang memiliki kompetensi PPK adalah pejabat
kepada Penyedia;
struktural/pejabat fungsional/personil lainnya yang diangkat
g. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan; sesuai peraturan perundang-undangan dan memiliki Sertifikat
i. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Dasar/Level I (berlaku
Rp200.000.000,00 sampai dengan 31 Desember 2023) atau memiliki
j. Mengendalikan Kontrak; Sertifikat Kompetensi di Bidang Pengadaan
k. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen Barang/Jasa.
pelaksanaan kegiatan;
l. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada DAFTAR PUSTAKA
PA/ KPA; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 12 Tahun
m. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada 20l9 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
PA/KPA dengan berita acara penyerahan; Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 16
n. Menilai Kinerja Penyedia; Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Selanjutnya disebutkan dalam Pasal 11 ayat (4) Perpres No. Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 12
12 Tahun 2021: PPTK yang melaksanakan tugas PPK Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib memenuhi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
persyaratan kompetensi PPK. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Ketentuan di atas juga diatur melalui Surat Gubernur Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Kalimantan Barat Nomor 027/1198/PBJ-A, Tanggal 1 April (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman
2021, Hal Penegasan Kedudukan PA/KPA dalam Pengadaan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
Barang/Jasa, yaitu: Surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor 027/1198/PBJ-A,
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran bertindak Tanggal 1 April 2021, Hal Penegasan Kedudukan PA/KPA
sebagai Pejabat Pembuat Komitmen yang dalam dalam Pengadaan Barang/Jasa.
pelaksanaan tugasnya dapat dibantu oleh PPTK/Tim
Pendukung/Tim ahli atau Tenaga Ahli. (butir 7.).
b. P e n g g u n a A n g g a r a n / K u a s a P e n g g u n a A n g g a r a n
menetapkan/menandatangani seluruh jenis dokumen
pengadaan barang/jasa yang disiapkan PPTK/Tim
Pendukung/Tim Ahli atau Tenaga Ahli dalam membantu
PA/KPA untuk melaksanakan tugas selaku Pejabat Pembuat
Komitmen. (butir 8.)
c. Dalam hal dibutuhkan maka PPTK yang memiliki
Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Dasar
(sepanjang belum memiliki sertifikat kompetensi dibidang
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
31
Membangun Tunas Integritas
Anti Korupsi
Melalui Latsar CPNS Oleh
Drs. Robertus Isdius, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak dipungkiri bahwa sistem rekrutmen CPNS yang transparan dan


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru sebagai generasi akuntabel akan menjadi titik awal dan pintu masuk bagi generasi
penerus dalam birokrasi pemerintahan diharapkan dapat menjadi ASN yang unggul, generasi melinial, dan pembaharu di masa
ASN yang semakin dapat dipercaya oleh masyarakat, terlebih yang akan datang.
dalam kaitan dengan tanggung jawabnya sebagai pelaksana Penerimaan CPNS dengan sistem CAT untuk Provinsi
kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu Kalimantan Barat, termasuk 12 (dua belas) Kabupaten dan 2
bangsa. (dua) Kota, telah berlangsung sejak tahun 2016 sampai dengan
Anti Korupsi dalam agenda pembelajaran nilai-nilai dasar tahun 2019. Para CPNS penerimaan tahun 2019 mengikuti Latsar
profesi ASN diharapkan dapat menjadi salah satu penggugah CPNS yang terjadwal pada tahun 2021 sebanyak 73 angkatan
niat, semangat dan komitmen para CPNS untuk tidak melakukan dengan masing-masing angkatan sebanyak 40 orang. Ini berarti
korupsi selama berkarir sebagai ASN, karena dengan kewajiban terdapat lebih kurang 2.920 orang CPNS yang mengikuti Latsar
mengikuti Latsar CPNS, menjadi pembuka jalan menuju masa CPNS pada tahun 2021 dan siap mendapatkan pembekalan
depan ASN yang berintegritas Anti Korupsi. Sosok ASN yang untuk menjadi tunas integritas anti korupsi.
berintegritas adalah CPNS yang memahami dengan baik dampak Transparancy International Indonesia
buruk dan akibat perbuatan tindak pidana korupsi untuk (https://nasional.kompas.com) merilis bahwa indeks persepsi
diberantas. korupsi Indonesia tahun 2020 berada pada angka 37 dengan
Keywords : CPNS, berintegritas, anti korupsi ranking 102 dari 180 negara, mengalami penurunan 3 point
dibandingkan tahun 2019 yang berada pada angka 40 dengan
ranking 85. Indeks persepsi korupsi tahun 2020 dibandingkan
PENDAHULUAN
dengan negara-negara ASEAN, menempatkan Indonesia berada
Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan di bawah Singapura (85), Brunai Darussalam (60), Malaysia (51)
Dasar Calon Pegawai Negeri, pasal 1 ayat 7, menyebutkan bahwa dan Timor Leste (40). Kondisi ini menunjukkan bahwa kasus
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam korupsi di Indonesia masih tinggi dan pemberantasan korupsi di
masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk Indonesia boleh dikatakan masih memprihatinkan. Sementara itu
membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi berdasarkan hasil survey BPS (2020:22) terhadap perilaku anti
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul korupsi masyarakat Indonesia tahun 2020 menyebutkan bahwa
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta indeks perilaku anti korupsi Indonesia tahun 2020 yang
kompetensi bidang. Dengan pola Latsar terintegrasi maka ditargetkan 4.0 hanya tercapai sebesar 3,84, meskipun
kurikulum dan substansi materi pembelajaran juga mengalami meningkat 0,14 dibanding tahun 2019 sebesar 3,70. Hal ini
penyempurnaan, untuk melaksanakan amanat Undang-Undang menunjukkan bahwa masih diperlukan banyaknya perbaikan
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan baik disisi masyarakat maupun lembaga pemerintahan,
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen khususnya dalam hal pengetahuan masyarakat terkait perilaku
PNS. korupsi.
Selanjutnya di dalam pedoman penyelenggaraan Pelatihan Berangkat dari latar belakang pemikiran di atas, maka tulisan
Dasar CPNS atau disingkat Latsar CPNS berdasarkan Keputusan ini mencoba menganalisis pentingnya pembekalan materi Anti
Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tanggal 29 Januari Korupsi pada Latsar CPNS dalam rangka membangun tunas
2021 sebagai pelaksanaan Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021, integritas anti korupsi bagi ASN.
juga mempertegas bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui pelatihan
terintegrasi dengan proses pembelajaran klasikal atau blended. PEMBAHASAN
Penyelenggaraan Latsar CPNS terintegrasi ini sangatlah ideal Pembaharuan pola penyelenggaraan Latsar CPNS ini
sejalan dengan mekanisme rekruitmen CPNS dengan Computer bertujuan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter
Assisted Test (CAT) yang memberi harapan dan kepercayaan dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana
masyarakat akan transparansi dalam rekruetmen CPNS untuk kebijakan publik, pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu
menghasilkan ASN/PNS yang berkualitas. Tidak dapat bangsa. Dapat dipahami bahwa Latsar CPNS terdiri dari
serangkaian agenda pembelajaran yang tertuang dalam
32 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

kurikulum, yang dibagi ke dalam agenda I untuk membetuk sikap Penyelenggara Pelatihan dan Widyaiswara, untuk menjalankan
dan perilaku bela negara, agenda II yang memuat nilai-nilai dasar seluruh proses dan kurikulum pembelajaran. Oleh karena itu
profesi ASN, agenda III untuk memahami kedudukan dan peran mata pembelajaran anti korupsi menjadi salah satu mata
ASN dalam NKRI serta agenda IV sebagai pembelajaran pembelajaran cukup menarik perhatian peserta Latsar CPNS, hal
aktualisasi dan pembiasaan peserta menerapkan nilai-nilai dasar ini dapat dilihat dari antusiasme peserta dalam mengeksplor
ASN dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Selain berbagai persoalan dan perilaku korupsi yang sangat
itu, pembelajaran Latsar CPNS juga memuat substansi teknis memungkinkan terjadi di lingkup tugas ASN. Membangun tunas
bidang tugas. integritas anti korupsi bagi CPNS menjadi penting, karena
Mata pembelajaran Anti Korupsi sebagai salah satu integritas menurut Wibowo (2016:521) merupakan kualitas
pembelajaran agenda II diharapkan dapat memberikan untuk menjadi jujur dan memiliki dasar moral yang kuat.
pemahaman kepada para CPNS agar kelak dapat tumbuh Integritas merupakan tanda yang paling membedakan individu.
berintegritas anti korupsi yang kuat, karena upaya untuk Orang dengan integritas tinggi mempunyai sikap yang tulus dan
melakukan pemberantasan korupsi tidak boleh kendor dan harus peduli pada orang lain. Mereka tidak akan mengkhianati
tetap dilakukan terus menerus dengan berbagai cara sampai kepercayaan orang lain, tidak berbohong dan tidak menyabotase
budaya hidup yang terbebas dari korupsi menjadi bagian dari orang lain. Sikap dan perilaku seperti ini harus ditanamkan untuk
seluruh tindakan dan perbuatan setiap lapisan masyarakat, dimiliki setiap CPNS yang mengikuti Latsar.
termasuk dalam kehidupan ASN. Hal ini merujuk kepada 2. Penanaman Nilai Integritas CPNS
pendapat yang dikemukakan Nugraheni (2016) yang dikutip BPS Merupakan tantangan tersendiri bagi CPNS yang baru masuk
(2020:30) mengatakan bahwa tiga aspek penting dalam ke dalam alam kerja birokrasi, karena korupsi bisa saja terjadi
menanamkan sikap anti korupsi yaitu keluarga, bukan atas kemauan diri sendiri, namun karena
masyarakat/lingkungan sekitar dan sekolah. Langkah penting keterlibatan/keterkaitan pihak lain dalam pelaksanaan tugas,
dalam membangun karakter CPNS anti korupsi yang kuat misalnya karena adanya pemaksaan oleh orang lain atau
melalui penyelenggaraan Latsar CPNS, adalah : atasannya. Oleh karena itu sikap perilaku atau kesadaran anti
1. Membangun Integritas CPNS korupsi sangat dibutuhkan. Untuk itu Kelman (1958) dan
Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran menuntut Brigham (1991) dalam Modul Anti Korupsi (LAN,2014:55)
peran serta yang optimal antara CPNS sebagai peserta, menyebutkan ada 3 (tiga) proses sosial yang berperan dalam
perubahan sikap dan perilaku, yaitu kesediaan (compliance),
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

identifikasi (identification), internalisasi (internalization).


33
sikap dan perilaku yang dilandasi dengan nilai-nilai-
Dengan demikian membangun tunas integritas yang anti korupsi nilai kebenaran dan kebaikan.
melalui pelatihan dasar CPNS memerlukan proses siosial dengan 2) Internalisasi integritas anti korupsi bagi CPNS akan
memahami konteks korupsi sebagai kejahatan luar biasa dengan terjadi bilamana CPNS telah dapat menerima semua
mengikuti proses sosial, yaitu : nilai-nilai dasar anti korupsi dalam kehidupan pribadi,
a. Kesediaan (compliance) : dan mampu diekspresikan ke dalam pelaksanaan tugas
1) CPNS telah diajak untuk mengenal berbagai dampak dan tanggung jawabnya sebagai ASN, karena sikap dan
dan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan dan perilakunya telah sesuai dengan norma dan nilai-nilai
tindakan korupsi, sangat banyak contoh kasus-kasus yang berlaku secara universal dan dijalankan secara
korupsi yang berdampak luas terhadap kehancuran konsisten selamanya.
kehidupan manusia, kerusakan alam dan lingkungan, 3) Integritas yang permanen dan bertahan lama seperti ini
kemiskinan, ketimpangan, perilaku korupsi para akan mampu membentengi CPNS dalam menjalankan
oknum. kariernya, sehingga diharapkan dapat terhindar dari
2) Gambaran kehancuran kehidupan akibat korupsi di perbuatan dan tindakan korupsi, dan senantiasa akan
diskusikan dengan membandingkan dengan realitas menyadarkan setiap individu untuk menolak atau
kehidupan nyata mulai dari lingkungan keluarga, menghidar ketika bersentuhan dengan sikap dan
lingkungan komunitas, lingkungan masyarakat dan perilaku yang tidak sesuai nilai-nilai integritas
negara. Selanjutnya mereka mengekspresikan sikap dimanapun dan kapanpun.
korup ke dalam suatu gambar yang diberi makna dan
judul untuk menggambarkan tindakan atau perbuatan SIMPULAN
korupsi. Dengan demikian pemahaman kejahatan 1. Dampak buruk dari korupsi telah menyentuh berbagai sendi
semakin masuk dalam alam pikiran nyata CPNS. kehidupan, sehingga menjadi masalah yang sangat serius
3) Pemaknaan dan pemahaman terhadap kejahatan karena dapat membahayakan pembangunan sosial ekonomi,
korupsi akan melahirkan sikap dan perilaku anti dan politik, serta dapat merusak moral dan sendi-sendi
korupsi karena bertentangan dengan nilai-nilai dan kehidupan suatu bangsa.
norma yang berlaku secara universal, termasuk norma 2. Langkah awal menghindari potensi korupsi yang dapat
agama sebagai wujud pernjanjian manusia dengan dilakukan oleh PNS, maka materi pembelajaran anti korupsi
Tuhannya. Sikap dan perilaku CPNS dimaksud sejalan yang diberikan kepada para CPNS agar dipahami dengan
dengan nilai-nilai dasar anti korupsi yang telah baik, terutama dengan memahami fenomen dan kasus-kasus
dirumuskan KPK bersama para pakar, meliputi : 1) korupsi di lingkup ASN. Oleh karena itu Latsar CPNS
jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung menjadi sangat penting untuk mengingatkan sedini mungkin
jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil resiko yang mungkin dihadapi ASN selama meniti karir agar
(LAN, 2014 : 50) tidak terjebak dalam perbuatan dan perilaku korupsi.
b. Identifikasi (identification): 3. Pelatihan dasar CPNS kiranya dapat menjadi forum dan
1) Perilaku anti korupsi yang sudah dipahami dengan baik media yang tepat untuk membangun tunas integritas anti
oleh CPNS hendaknya dapat dipertahankan sebagai korupsi bagi ASN masa depan.
sikap yang dapat diterima oleh pihak lain sebagai suatu
yang dapat diteladani. Dengan memahami nilai-nilai
DAFTAR PUSTAKA
kebaikan anti korupsi, maka CPNS diminta untuk
merenungkan sikap dan perilaku korup yang harus Badan Pusat Statistik. 2020. Indeks Perilaku Anti Korupsi
segera mereka tinggalkan, dengan membuat perbaikan. 2020, Jakarta.
2) Mempertahan perilaku dan sikap baik kepada orang- Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi, Modul
orang terdekat seperti anggota keluarga, orang-orang Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta.
di sekitar kita dan lingkungan kerja bukanlah suatu hal Transparancy International Indonesia, Indeks Persepsi
yang gampang. Terkadang orang yang tidak memiliki Korupsi Indonesia Tahun 2020, (https://nasional.kompas.com,
keteguhan dan kekuatan hati justru mudah bimbang diakses tanggal 24 april 2021)
oleh pengaruh orang yang lebih kuat. Oleh karena itu Wibowo. 2016. Manajemen Perubahan, Edisi Ketiga,
proses pembelajaran anti korupsi harus mampu Cetakan ke-5, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
meyakinkan bahwa kebaikan yang lakukan CPNS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
dipastikan lebih bersifat permanen dalam sikap dan Undang-Undang, Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
perilaku hidup sehari-hari, sehingga dapat menjadi Sipil Negara
contoh dan tauladan bagi orang lain. Peraturan Pemerintah, Nomor 11 Tahun 2017 tentang
c. Internalisasi (internalization): Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
1) Internalization, menurut Wibowo (2016:303) Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
merupakan bentuk tahap tertinggi dimana pekerja 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
sangat mempunyai komitmen pada perubahan karena Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
mencerminkan kepentingan pribadi, tujuan atau nilai- 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
nilai. Hal ini merupakan komitmen yang datang dari Pelatihan DasarCalon Pegawai Negeri Sipil.
dalam hati. Internalisasi nilai integritas anti korupsi
bagi CPNS ini agar kelak mereka dapat bekerja dengan
34 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Blended Learning,
Sebuah Keniscayaan

Oleh
Dr. Sofiati, M.Pd.
Widyaiswara Ahli Utama
BPSDM Provinsi Kalbar

Abstrak diterbitkannya Keputusan LAN nomor 94/K.1/Pdp.07/2021


yang mengatur pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan CPNS
Pandemi covid berdampak pada pelaksanaan pelatihan PNS.
Lembaga pelatihan harus melaksanakan pelatihan dengan berbasis online. Maka saat ini semua lembaga pendidikan dan
metode yang lebih aman. Blended learning adalah pembelajaran pelatihan pegawai di seluruh Indonesia harus bersiap melakukan
dengan memadukan metode tatap muka dan metode e-learning. perubahan untuk melaksanakan regulasi LAN tersebut.
Tantangan dalam keberhasilan blended learning adalah kesiapan PEMBAHASAN
sarana dan jaringan internet yang memadai, serta motivasi belajar
Blended dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
peserta dan pembentukan sikap perilaku peserta.
bauran. Pembelajaran dengan model blended adalah bauran
Kata kunci : blended learning, pelatihan, metode antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.
PENDAHULUAN Pembelajaran Blended Learning ini lebih menitikberatkan pada
kemandirian peserta belajar. Pengembangan model pembelajaran
Saat ini dunia sedang merasakan dampak pandemi covid 19. ini dilandasi oleh fakta dan pemikiran bahwa proses
Banyak sekali cara hidup yang berubah, yang kemudian disebut pembelajaran yang selama ini dilaksanakan secara klasikal
sebagai adaptasi kebiasaan baru. Hal ini telah memacu manusia terlalu beresiko. Pembelajaran tatap muka dalam satu ruang
untuk melakukan perubahan drastis dalam aktivitas sehari-hari di tertutup dalam situasi pandemi covid seperti sekarang ini sangat
bidang apapun. Semua cara baru itu bertujuan untuk mengurangi beresiko menularkan virus.
penularan penyakit. Yang kebanyakan diantaranya adalah
mengurangi kontak dengan manusia lain. Mengurangi interaksi Blended Learning merupakan metode belajar yang
langsung dengan manusia lain. Hal ini berimplikasi pada menggabungkan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam
merebaknya aktivitas daring atau online. Kegiatan pendidikan di pembelajaran untuk mencapai tujuan proses pembelajaran.
semua level merubah metode pembelajarannya dari mulai tingkat Dalam kelas pelatihan konvensional dimana fasilitator dan
SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, sampai saat ini masih peserta pelatihan bertemu langsung dengan jadwal yang tertentu,
belajar dengan metode daring. dengan pembelajaran online akan bisa diakses lebih fleksibel
kapan dan dimana saja. Bentuk lain dari blended learning adalah
BPSDM sebagai salah satu lembaga pendidikan untuk PNS pertemuan virtual antara fasilitator dan peserta. Dimana mereka
juga terimbas covid 19. LAN sebagai lembaga pembina dalam memungkinkan berada di tempat atau lokasi yang berbeda,
pelaksanaan pelatihan pegawai telah mengeluarkan beberapa namun bisa saling memberi feedback, bertanya, menjawab,
regulasi untuk menyikapi pandemi covid-19. Diantaranya adalah berinteraksi antara peserta dengan fasilitator atau antara peserta
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

dengan peserta lainnya (Sutisna : 2016)


35
belajar yang harus diupload kedalam sistem. Termasuk diantara
Menurut Bersin, (2004:15) Blended learning is the materi yang lebih mudah diikuti oleh peserta secara daring yaitu
combination of different training media (technologies, activities, dalam bentuk video. Mau tidak mau semua widyaiswara harus
and types of events) to create an optimum training program for a membuat video pembelajaran, baik secara mandiri atau dengan
specific audience. The term (blended) mean that tradisional bantuan orang lain.
instructur training is being supplemented with other electronic Hal ini menjadi tantangan bagi widyaiswara untuk
formats. In the contex of the book blended learning program use memahami sistem penyelenggaraan yang jauh berbeda. Hal
many different forms of e-learning, perhaps complement with lainnya adalah jumlah jam pelajaran tatap muka yang terbatas,
instructor training in other live formats. tentu akan menjadi tantangan bagi widyaiswara untuk
Berdasarkan pendapat Bersin di atas, maka dapat memastikan bahwa peserta dapat memahami dengan baik materi
disimpulkan bahwa blended learning adalah kombinasi dari pelatihan. Bagaimanapun tujuan pelatihan dasar bagi CPNS tidak
berbagai media teknologi, kegiatan, dan jenis peristiwa untuk hanya pada aspek pemahaman, namun pada aspek internalisasi
menciptakan program pelatihan yang optimal bagi peserta secara nilai-nilai dasar PNS dan perubahan sikap perilaku. Sehingga
spesifik. Program pembelajaran ini menggunakan berbagai keterbatasan waktu interaksi dengan peserta dalam blended
bentuk e-learning baik dengan instruktur pelatihan maupun learning ini dapat menimbulkan pesimisme bahwa tujuan
format langsung. Dengan demikian blended learning merupakan pelatihan akan dapat tercapai. Dari pengalaman beberapa
suatu model pembelajaran yang memadukan kekuatan widyaiswara yang telah melaksanakan blended learning di
pembelajaran konvensional tatap muka dengan lingkungan beberapa lembaga pelatihan, ternyata membentuk sikap perilaku
pembelajaran elektronik. peserta menjadi kesulitan yang sering ditemui.
Pembelajaran Blended Learning dalam pelatihan akan Pembelajaran daring tidak akan efektif jika dilaksanakan
dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode e-learning yang dengan peserta yang berjumlah besar. Pelatihan konvensional
dipadukan dengan metode klasikal. Mekanisme Blended dalam yang selama ini dilaksanakan berisi 40 peserta dalam tiap kelas.
Pelatihan Dasar CPNS yang akan dilaksanakan oleh BPSDM Dalam pelatihan daring akan dilaksanakan dengan maksimal 10
diawali dengan pembelajaran menggunakan sistem yang telah peserta dalam tiap pertemuan syncronous. Untuk itu
dirancang oleh LAN yaitu Learning Management System (LMS) penyelenggara harus menyiapkan SDM yang menguasai IT dan
yang diberi nama KOLABJAR dan Massive Open Online Course sistem yang digunakan, karena setiap penyelenggara dituntut
(MOOC) SWAJAR. Sistem ini akan digunakan untuk untuk menyediakan sejumlah ruang belajar online untuk
pembelajaran mandiri atau asyncronous dan pembelajaran pembelajaran daring yang berbasis satuan kelompok.
kolaboratif atau syncronous. Pembelajaran syncronous yaitu Tantangan lain yang akan dihadapi dalam pelaksanaan e-
peserta mengakses e-learning secara kolaboratif bersama learning adalah kondisi geografis yang sangat luas dan beragam.
widyaiswara dan kelompoknya dengan jadwal yang telah Bisa jadi wilayah tempat domisili peserta pelatihan belum
ditentukan. Pembelajaran asyncronous adalah pelatihan mandiri tersedia akses internet. Perlu strategi agar semua peserta
secara daring melalui MOOC yang dapat diakses langsung oleh pelatihan dapat mengakses pembelajaran daring dengan optimal
CPNS dengan login menggunakan NIP atau NIK. Peserta dapat dari awal hingga akhir pelatihan yang durasinya cukup panjang.
mengatur waktu pembelajarannya sendiri. Pada saat itu peserta
latsar tidak dibebastugaskan, artinya masih melaksanakan KESIMPULAN
tugasnya seperti biasa. Pada pembelajaran klasikal peserta akan Pelatihan dengan model blended learning adalah sebuah
ditempatkan di asrama sehingga mekanisme pembelajaran akan keniscayaan yang harus dihadapi dan tidak bisa lagi dihindari.
berlangsung tatap muka. Sehingga pada fase ini, penerapan Semua elemen baik penyelenggara pelatihan, widyaiswara,
protokol kesehatan harus dijaga dengan ketat. Termasuk peserta pelatihan dan lembaga pengirim peserta harus
diantaranya dengan melibatkan tim dari Satgas Covid setempat menyiapkan diri. Baik dari sarana dan prasarana maupun
yang akan memastikan bahwa seluruh penyelenggaraan kompetensi SDM dalam penguasaan teknologi informasi agar
pelatihan berlangsung sesuai dengan prokes. efektifitas pelatihan dapat tercapai.
Untuk berlangsungnya pelaksanaan Blended Learning, DAFTAR PUSTAKA
lembaga penyelenggara harus menyiapkan sarana dan SDM
Bersin, Josh. 2004. The Blended Learning Book Best Practices,
untuk melaksanakan pembelajaran daring. Sarana yang vital
Proven Methodologies and Lesson Learned. San
adalah sinyal internet yang memadai untuk mengupload dan
Fransisco: John Weley.
mengunduh materi belajar dan tugas-tugas tanpa hambatan.
Materi ini bisa berupa file audio visual seperti video, atau bisa file Sutisna, Anan. Pengembangan Model Pembelajaran Blended
audio, seperti podcast, atau file presentasi seperti power point dan Learning pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C
file dokumen dalam bentuk file word atau PDF. Jaringan internet dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar. Jurnal
yang baik juga diperlukan untuk pelaksanaan video conference, Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 3 Desember 2016. P
seperti zoom meeting ataupun google classroom. Sekalipun 156.
lembaga pelatihan mampu menyediakan sinyal yang memadai, di Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/Pdp.07/2021 tentang
lain pihak peserta di tempatnya masing-masing juga dituntut Pedoman Penyelenggaraan Latsar Calon Pegawai Negeri
untuk memiliki akses internet yang cukup untuk menerima Sipil.
materi dan mengikuti video conference ini.
Dari sisi kesiapan SDM, widyaiswara dituntut untuk
menguasai IT dengan baik. Agar mampu menyiapkan materi
36 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Ketersediaan
SDM Jasa Konstrukasi
Pada Usaha
Kualifikasi Kecil Oleh
Taslimajan, ST, MEBA.
Di Kalbar Pembina Jasa Konstruksi Ahli Madya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Kalbar

Abstrak kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi dalam


merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMKK yang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan dibuktikan dengan sertifikat pelatihan yang diterbitkan oleh
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia lembaga sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang sesuai
menyebutkan bahwa personil manajerial konstruksi pada paket dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan
usaha kecil, menengah dan besar mensyaratkan untuk ketentuan peraturan perundang-undangan dan Petugas
menyediakan 1 (satu) orang ahli/petugas keselamatan dan Keselamatan Konstruksi adalah orang atau petugas K3
kesehatan kerja konstruksi dan 1 (satu) orang pelaksana. Konstruksi yang memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh unit
kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi di Kementerian
PENDAHULUAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau yang
Menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung Republik diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang berwenang sesuai
Indonesia Nomor 64 P/HUM/2019 tanggal 3 Oktober 2019, dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencabut ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 14
Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar dan Pedoman Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia dan kemudian Konstruksi Melalui Penyedia, setiap paket pekerjaan konstruksi
menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan mensyaratkan untuk menyediakan 1 (satu) orang ahli/petugas K3
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan (Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi).
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia. Salah
satu point yang dibahas dan merupakan hal baru dalam sistem PEMBAHASAN
pengadaan jasa konstruksi yaitu terdapat persyaratan personil Pembangunan merupakan proses perubahan menuju
ahli/petugas keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi yang perbaikan yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
selanjutnya disingkat K3 untuk setiap paket pekerjaan. meningkatkan taraf hidup masyarakat. Guna mencapai tujuan
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. pembangunan, maka perlu diimplementasikan ke berbagai
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen program pembangunan yang secara langsung menyentuh dan
Keselamatan Konstruksi, Petugas Keselamatan Konstruksi menjawab kebutuhan masyarakat. Pembangunan memerlukan
bahwa Ahli K3 Konstruksi adalah tenaga ahli yang mempunyai pedoman tindakan yang terarah serta terukur bagaimana
meningkatkan taraf hidup masyarakat tersebut. Dalam proses
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara terdapat 4 Apabila data di atas kita bandingkan dengan kebutuhan
37
(empat) faktor utama yaitu : ahli/petugas K3 sesuai jumlah paket dengan kualifikasi usaha
kecil yang sudah dialokasikan pada Tahun Anggaran 2020 pada
1. Ketersediaan dana
2. Peralatan salah satu OPD yang ada di Pemerintah Provinsi Kalimantan
3. Bahan/material konstruksi Barat dapat dilihat pada grafik berikut ini :
4. Sumber Daya Manusia Jasa Konstruksi
PERBANDINGAN JUMLAH PAKET PENGADAAN
Dalam artikel ini, penulis akan membahas tentang sumber LANGSUNG DI OPD PUPR DAN PERUMAHAN DAN
daya manusia jasa konstruksi khususnya personil manajerial KAWASAN PERKIM DENGAN JUMLAH SKA/PETUGAS K3
konstruksi untuk ahli/petugas K3 untuk usaha dengan kualifikasi DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT S/D TAHUN 2020
kecil. Pembahasan tentang ahli/petugas K3 konstruksi selain
diatur dalam peraturan tersebut di atas juga diatur di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan 4000
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa 555 orang
Konstruksi. 2000
2.686 PAKET
Dalam menyelenggarakan usaha jasa konstruksi, ada 0
beberapa hal yang harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana AHLI/PETUGAS K3 JUMLAH PAKET
ketentuan sebagai berikut:
Dari data grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah
a) Memenuhi asas nyata dalam penyelenggaraan layanan
ahli/petugas K3 belum dapat mencukupi kebutuhan persyaratan
usaha jasa konstruksi;
pelaksanaan pekerjaan/paket pekerjaan atau hanya mampu
b) Memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan
mencukupi 20,6% jumlah paket yang harus dikerjakan. Oleh
dan Keberlanjutan;
karena itu, perlu langkah antisipatif guna mengatasi kesenjangan
c) Menggunakan bentuk usaha jasa konstruksi yang memiliki
kebutuhan ahli/petugas K3, salah satunya adalah mendatangkan
kemampuan usaha yang sesuai, kompetensi dan kinerja
ahli/petugas K3 dari luar daerah.
yang baik;
d) Menggunakan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan Guna mengatasi kesenjangan yang cukup tinggi, Pemerintah
dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja. Provinsi Kalimantan Barat dapat mengoptimalkan kegiatan
Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Sesuai ketentuan di atas, maka Pengguna Jasa dan Penyedia
(SMKK) untuk petugas K3 yang difasilitasi oleh narasumber
Jasa wajib menggunakan tenaga kerja yang bersertifikat untuk
yang berasal dari asosiasi profesi yang ada di Kalimantan Barat
mengurangi resiko kecelakaan kerja dan dalam
agar kebutuhan petugas K3 segera terpenuhi serta meminimalisir
implementasinya, pelaksanaan kegiatan usaha kualifikasi kecil
terjadinya keterlambatan pelaksanaan paket-paket pekerjaan
di Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi maupun
konstruksi di Provinsi Kalimantan Barat.
Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat wajib memenuhi
ketentuan di atas. SIMPULAN
Berdasarkan data yang ada, hingga saat ini jumlah Berdasarkan uraian di atas dapat disampaikan kesimpulan
ahli/petugas K3 yang tersedia di Provinsi Kalimantan Barat antara lain implementasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
sebanyak 401 orang dan petugas K3 berjumlah 154 orang dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar
berdasarkan hasil sertifikasi yang dilaksanakan dari tahun 2018 dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
hingga 2020. Rincian data jumlah ahli/petugas K3 dapat dilihat masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya
pada grafik dibawah berikut : terutama dalam pemenuhan tenaga ahli/petugas K3 untuk
kualifikasi usaha kecil yang ada di Kalimantan Barat. Sehingga
untuk memenuhi kebutuhan ahli/petugas K3 dalam pengadaan
JUMLAH SKA K3 / PETUGAS K3 jasa konstruksi perlu ada langkah-langkah percepatan, salah
DARI TAHUN 2018 S/D 2020 (Orang) satunya adalah penyelenggaraan Bimtek Petugas K3 untuk
memenuhi kebutuhan ahli/petugas K3 sebagaimana amanat yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
500 401 Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia dapat terpenuhi
400
sehingga angka kecelakaan kerja konstruksi dapat diminimalisir
300 menuju program zero accident di wilayah Kalimantan Barat.
148 157 154 DAFTAR PUSTAKA
200
96
79 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
100 3… 40
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No. 2
0 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2018 2019 2020 JUMLAH 2. Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
SKA K3 PETUGAS K3 3. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Sumber : Data LPJK Prov. Kalbar Tahun 2020
Penyedia.
38 Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Adopsi
Community of Practice (CoP)
Dalam Kegiatan
Berbagi Pengetahuan Oleh
Zainuri, S.Pd., M.Si.
di Organisasi Publik Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Kalbar

PENDAHULUAN
Organisasi Publik diupayakan mewujudkan lingkungan kerja
dan mekanisme untuk mendorong SDM agar saling berbagai
pengetahuan secara eksplisit maupun implisit dan memicu
inovasi guna memaksimalkan kinerja. Salah satu kegiatan dalam
berbagi pengetahuan adalah memaksimalkan Community of
Practice (CoP) dalam suatu organisasi publik. Kegiatan ini
bertujuan menghimpun dan berbagi ilmu antar pegawai dalam
suatu organisasi publik sehingga dapat menciptakan
pembelajaran berkesinambungan guna meningkatkan kinerja
organisasi publik tersebut.
CoP bertujuan untuk menjaring, menyaring dan mengelola
informasi atau pengetahuan pada individu (tacit knowledge)
dalam organisasi publik yang didapat dari kegiatan pemecahan
masalah dalam implementasi program. Permasalahan tersebut
dicari solusinya secara bersama dan disebarluaskan kembali
sehingga membentuk pengetahuan yang dimiliki bersama
(explicit knowledge). CoP juga dapat digunakan sebagai sarana
pengembangan pengetahuan, sehingga mewujudkan “best
practice” lainnya yang berkontribusi dalam pelayanan publik.
PEMBAHASAN
Konsep dan Karakteristik Community of Practice (CoP)
Wenger (2008) mendefinisikan Community of Practice (CoP)
sebagai kelompok yang dikelola sendiri oleh individu yang
Abstrak berbagi perhatian yang sama, serangkaian upaya pemecahan
masalah maupun interest pada suatu topik, dan upaya
Community of Practice (CoP) merupakan salah satu kegiatan pendalaman pengetahuan dan keahlian dalam suatu bidang
dalam berbagi pengetahuan dimaksudkan untuk mendorong agar melalui interaksi berkelanjutan. Menurutnya, Community of
pengetahuan individu (tacit knowledge) dibagikan pada proses Practice (CoP) berbeda dengan komunitas minat atau komunitas
pemecahan masalah dalam suatu kelompok jabatan/profesi atau geografis yang di dalamnya menyiratkan praktik bersama.
organisasi publik menjadi pengetahuan yang dimiliki bersama Community of Practice (CoP) mendefinisikan dirinya dalam tiga
(explicit knowledge) guna meningkatkan kinerja pelayanan dimensi:
publik. CoP dianggap metode terbaik dalam berbagi
pengetahuan. Banyak manfaat yang dapat dihasilkan CoP seperti 1. Tujuan bersama (Shared Domain) : bertindak sebagai perekat
penyebarluasan pengetahuan hingga pengembangan budaya yang mengikat anggota bersama. Alasan untuk berinteraksi
inovasi menjadi “best practice” dalam suatu organisasi publik, satu sama lain biasanya termasuk tujuan pribadi dan
sehingga CoP perlu dikelola dan dikembangkan secara aktif dan kontribusi terhadap tujuan komunitas. Tujuan bersama
sistematis dalam rangka pelayanan publik. dipahami, dibagikan dan terus dinegosiasikan oleh para
anggotanya.
Kata-kata Kunci: berbagi pengetahuan, Community of
Practice (CoP), tacit knowledge, explicit knowledge, 2. Komitmen oleh semua anggota (Community) - ikatan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 'hubungan timbal balik' anggota bersama menjadi entitas
sosial.
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

3. Kemampuan apa yang telah dihasilkannya (Practice) - 9. Mengembangkan Karakter


39
seiring waktu, anggota mengembangkan 'repertoar bersama' 10.Meninjau ulang bakat setiap anggota
dari sumber daya komunal.
11. Membangun budaya positif di dalam organisasi
CoP juga bergerak melalui berbagai tahap perkembangan
ditandai dengan tingkat interaksi yang berbeda di antara anggota Mendesain, Membangun dan Mengembangkan
dan aktivitas yang berbeda pula. Mereka mengembangkan hal- Community of Practice (CoP)
hal yang penting bagi orang di sekitarnya sesuai refleksi Untuk mendesain dan membangun CoP dapat menggunakan
pemahaman anggotanya. Semua organisasi sesungguhnya model 5D dari Wenger (Veronica, 2012) yaitu: Discovery
memiliki CoP. Karena keanggotaan komunitas didasarkan pada (Menemukan), Dreaming (Memimpikan), Design (Mendesain),
partisipasi daripada status resmi, komunitas ini tidak terikat Document (Mendokumentasikan), dan Disseminate
afiliasi organisasi; mereka dapat menjangkau struktur dan (Menyebarkan). Wenger, McDermott dan Snyder (2002) telah
hierarki kelembagaan. Keanggotaan melibatkan siapa pun yang menurunkan tujuh prinsip mengembangkan CoP sebagai berikut:
berpartisipasi dan berkontribusi pada praktik di komunitas.
Siapapun dapat berpartisipasi dengan berbagai cara dan derajat 1. Desain untuk berevolusi
yang berbeda. 2. Buka dialog antara perspektif dalam dan luar
Fasilitas permeabel yang bersifat menyerap dan dapat 3. Undang partisipasi berbagai tingkat
ditembus ini menciptakan banyak kesempatan untuk belajar. 4. Kembangkan ruang komunitas publik dan privat
Orang luar dan pendatang baru komunitas dapat mempelajari 5. Fokus pada nilai
praktik ini secara konkret. Anggota inti mendapatkan wawasan
baru dari peserta yang kurang terlibat. CoP berbeda dari tim 6. Gabungkan keakraban dan kegembiraan
dalam hal pembelajaran dan minat bersama anggotanya sebagai 7. Ciptakan ritme untuk komunitas.
hal yang menyatukannya. CoP didefinisikan oleh pengetahuan
daripada tugas, dan keberadaannya karena partisipasi memiliki Sepakat dengan Wenger, dkk. (2002) bahwa karena CoP
nilai bagi anggotanya. Siklus hidup CoP ditentukan oleh nilai bersifat sukarela, penyebab sukses adalah kemampuannya untuk
yang mampu diberikan pada anggotanya menghasilkan kegembiraan yang memadai, relevansi serta nilai-
nilai yang menarik dan melibatkan anggota. Untuk menginspirasi
CoP juga berbeda dari suatu jaringan, karena selain komunitas dari waktu ke waktu, CoP perlu dirancang
sekumpulan hubungan, juga sesungguhnya "tentang" sesuatu. pertumbuhan dan kehidupannya secara organik. Karena CoP
CoP memiliki identitas yang selanjutnya membentuk identitas dibangun di atas jaringan yang telah ada dan berkembang
anggotanya. CoP ada karena ia menghasilkan shared practice di melampaui desain tertentu, tujuan dari suatu desain bukanlah
mana anggota terlibat dalam proses belajar kolektif. untuk memaksakan suatu struktur tetapi untuk membantu CoP
berkembang. Desain CoP harus memberikan nilai tambah bagi
Menurut Wenger (2008), CoP memenuhi sejumlah fungsi organisasi, kelompok/tim maupun individual. CoP perlu
sehubungan dengan penciptaan, akumulasi dan difusi membuat acara, aktivitas, dan hubungan yang membantu nilai
pengetahuan dalam suatu organisasi: potensialnya muncul dan memungkinkan menemukan cara baru
1. Titik temu pertukaran dan interpretasi informasi; untuk memanfaatkannya.
2. Mampu mempertahankan pengetahuan secara lebih "hidup", CoP membangun susunan potensi pembelajaran organisasi
berbeda dengan database misalnya; dalam dua cara: pertama; melalui pengetahuan yang
3. Mampu mengelola kompetensi untuk menjaga agar posisi dikembangkan pada substansinya, dan kedua; melalui interaksi
organisasi selalu terdepan; pada batas-batasnya. Untuk mengembangkan kapasitas dalam
4. Menyediakan rumah bagi identitas. menciptakan dan mempertahankan pengetahuan, organisasi
harus memahami proses perkembangan dan interaksi komunitas
Keunikan Community of Practice (CoP) belajar ini. Perlu dibangun infrastruktur organisasi dan teknologi
yang tidak mengabaikan atau menghambat proses ini, tetapi
CoP memberikan manfaat khusus dalam proses manajemen bahkan mengenali, mendukung, dan memanfaatkannya. CoP
pengetahuan karena memiliki keunikan (Veronica, 2012), antara dapat muncul secara alami, tetapi tidak berarti bahwa organisasi
lain: tidak melakukan apa pun untuk memengaruhi
1. Mewujudkan pengetahuan ke dalam "Best Practice". perkembangannya. CoP penting untuk ditumbuhkan dan dibina
2. Meningkatkan mutu pengetahuan dan implementasinya. dengan cermat.
3. Pengetahuan yang ditargetkan dengan baik pada Faktor Pendukung dan Penghambat Community of
permasalahan nyata Practice (CoP)
4. Memungkinkan timbulnya inovasi baru Meskipun CoP telah berkembang termasuk secara virtual di
5. Mendorong minat anggota untuk aktif dalam belajar era pandemi secara pesat, faktor pendukung dan penghambat
mengajar keberhasilannya belum banyak diketahui. Salah satu faktor kritis
6. Efisien penentu keberhasilan CoP adalah motivasi anggotanya untuk
secara aktif berpartisipasi dalam menciptakan dan membagikan
7. Belajar secara mandiri pengetahuan dalam komunitas (Ardichvilli, Page, & Wentling,
8. Membangun relasi 2003). Penelitian terdahulu menunjukkan para karyawan
40
cenderung resisten dalam membagi pengetahuannya (Ciborra &
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021 M-PRO.
Artikel

Patriota, 1998), pengetahuan tidak mengalir dengan mudah


meskipun suatu organisasi melakukan upaya terencana dan
terkoordinasi untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan
(Szulanski, 1996), keberhasilan pertukaran pengetahuan
tergantung pada atribut sistem sosial dan teknologi dari
manajemen pengetahuan suatu organisasi (Holthouse, 1998),
serta pada budaya dan iklim organisasional (De Long & Fahey,
2000). Alasan individu memutuskan berpartisipasi aktif dalam
CoP untuk berbagi pengetahuan belum dapat dipahami (Wasko
& Faraj, 2000).
KESIMPULAN
Community of Practice (CoP) sebagai salah satu kegiatan
dalam berbagi pengetahuan dimaksudkan untuk mendorong
pengetahuan individu (tacit knowledge) dibagikan pada proses
pemecahan masalah dalam suatu kelompok jabatan/profesi atau
organisasi publik menjadi pengetahuan bersama (explicit
knowledge) guna meningkatkan kinerja pelayanan publik. Model
5D dari Wenger meliputi : Discovery (Menemukan), Dreaming
(Memimpikan), Design (Merancang), Document
(Mendokumentasikan), dan Disseminate (Menyebarkan) dapat
digunakan untuk mendesain dan membangun CoP. DAFTAR REFERENSI

Ada tiga karakteristik utama yang membedakan CoP dari Ardichvilli, A., Page, V., & Wentling, T. (2003).
komunitas lain yaitu Domain, Komunitas dan Anggota yang Motivation and Barriers to Participation in Virtual
seharusnya berasal praktisi yang memiliki profesi yang sama. Knowledge-Sharing Communities of Practice.
Komunitas ini hanya terikat oleh kepercayaan di antara anggota, Journal of Knowledge Management, 7(1), 64-77.
meskipun dalam perkembangannya, CoP memasuki manajemen Ciborra, C., & Patriota, G. (1998). Groupware and
atau sistem organisasi sebagai tempat internal berbagi Teamwork in R&D : Limits to Learning and
pengetahuan. Berbagi pengetahuan tentang pemecahan masalah Innovation. R&D Management, 28(1), 1-10.
atau pekerjaan menjadi ciri khusus CoP dan outputnya dapat
berbentuk pengetahuan baru berupa inovasi dalam memecahkan De Long, D., & Fahey, L. (2000). Diagnosing Cultural
suatu masalah, pekerjaan atau implementasi program. Barriers to Knowledge Management. Academy of
Management Executive, 14(1), 113-127.
Segala kegiatan berbagi pengetahuan akan lebih mudah
terwujud jika dibentuk dalam CoP sebagai metode terbaik. Holthouse, H. (1998). Knowledge Research Issues.
Banyak manfaat yang dapat dihasilkan CoP seperti California Management Review, 40(3), 277-280.
penyebarluasan pengetahuan hingga pengembangan budaya
inovasi menjadi “best practice” dalam suatu OPD, sehingga CoP Szulanski, G. (1996). Exploring internal stickiness:
perlu dikelola dan dikembangkan secara aktif dan sistematis. Impediments to the transfer of best practice within
Faktor kritis penentu keberhasilan CoP adalah motivasi the firm. Strategic Management Journal, 17(2),
anggotanya untuk berpartisipasi aktif. Diperlukan dukungan 2743.
manajemen berupa upaya terencana dan terkoordinasi untuk Veronica, A. (2012, October). Community of Practitioner
memfasilitasi pertukaran pengetahuan atribut sistem sosial dan as one of the competitive advantage of
teknologi serta budaya dan iklim organisasional. organization. International Journal of
Communication & Information Technology
(CommIT), 6(2), 85-89.
Wasko, M., & Faraj, S. (2000). It is what one does: Why
people participate and help others in electronic
communities of practice. The Journal of Strategic
Information Systems, 9, 155-173.
Wenger, E. (2008). Communities of Practice: Learning,
Meaning, and Identity. Cambridge: Cambridge
University Press.
Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W. (2002).
Cultivating Communities of Practice. Cambridge:
Harvard Business School Press.
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021
41
Mengantar Invensi
Menjadi Inovasi
(Bridging the Valley of Death)
Oleh
Eka Wulandari, S.TP, M.Ec.Dev.
PNS Pemprov. Kalbar/Mahasiswi S3 UGM

teknik, strategi, pasar, serta keahlian dari stakeholder yang terlibat


dalam proses inovasi selanjutnya, dan lebih penting adalah
mempelajari hambatan yang akan dihadapi ide atau gasasan ketika
akan diproses menjadi suatu produk (U.S. Department of Energy,
2000).
Memahami bagaimana invensi dapat menjadi inovasi adalah krusial
jika ingin berhasil melakukan inovasi. Oleh karena itu, artikel ini
akan membahas terlebih dahulu pengertian serta perbedaan antara
invensi dan inovasi, kemudian membahas mengapa invensi bisa
gagal menjadi inovasi serta bagaimana usaha yang dapat dilakukan
agar invensi dapat menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat
serta mendorong perekonomian.
INVENSI VS INOVASI
Menurut Schumpeter (1947) invensi dan inovasi adalah dua hal
yang berbeda namun dalam prosesnya saling berinteraksi (McCraw,
2007). Invensi atau penemuan merupakan suatu tanggapan kreatif
terhadap permasalahan – permasalahan ekonomi yang terjadi. Yang
dimaksud dengan tanggapan kreatif ini adalah cara mengatasi
masalah yang berbeda, lebih efisien dan lebih baik dari yang sudah
ada selama ini. Tanggapan kreatif memiliki tiga ciri – ciri yaitu tidak
bisa diprediksi, berhubungan dengan aksi kreatif dan reaksi serta
yang ketiga adalah berkaitan dengan sumber daya manusia di
masyarakat (Schumpeter, 1947). Pendapat yang tidak jauh berbeda
juga ditunjukkan oleh Arrow, bahwa invensi atau penemuan terjadi
untuk mengatasi masalah ketidakpastian dalam ekonomi, yang mana
terdapat dua hal yang selalu berkaitan yaitu tujuan-tujuan yang tidak
pasti serta tidak ada jaminan dalam penerapan invensi tersebut dari
para pengusaha (Arrow, 1962). Pendapat yang sama tentang invensi
sebagai ide atau gagasan kreatif dikemukan oleh Usher, ide atau
gagasan ini menunggu untuk diterapkan dalam konteks praktis
Abstark (Usher, 1971).
Invensi atau penemuan sebagian besar berupa teknologi yang Dalam studi yang lain sebuah invensi atau penemuan diartikan
kemudian diproses menjadi produk komersial, di mana hal ini sangat sebagai ide atau proses awal dapat berupa kebaruan ataupun
mempengaruhi perekonomian, pemerintahan bahkan sekarang modifikasi dari ide atau proses yang sudah ada (Killick, 2015). Athur
lingkungan hidup. Invensi dan inovasi diumpamakan sebagai dua lebih dulu mengemukan bahwa penemuan adalah sebuah proses
sisi mata uang yang saling melengkapi. Invensi tidak dapat yang berusaha menghubungkan tujuan dan kebutuhan yang mampu
dimanfaatkan jika tidak ada proses untuk mengubah invensi yang memberikan dampak memuaskan. Invensi didorong oleh
berupa ide dan gagasan-gagasan menjadi produk yang komersial ketidakpuasan terhadap kebutuhan akan suatu metode yang ada
dapat dimanfaatkan. Proses merubah ide atau gagasan menjadi sehingga perlu dicari ide dan gagasan yang lain, di mana pencarian
produk komersial ini yang disebut dengan inovasi. Inovasi juga tidak ide atau gagasan ini memerlukan waktu atau proses (Arthur, 2007).
akan ada jika tidak ada ide atau gagasan baru yang muncul. Produk Invensi atau penemuan memikiki karakter seperti ilmu pengetahuan
dari inovasi yang dimaksud dapat berupa produk baru, nilai-nilai, murni bukan barang dan jasa, tetapi resep atau cara untuk
prosedur, maupun kebijakan (Department of Economic and Social menciptakan barang dan jasa. Penemuan di sini diasosiakan sebagai
Affairs, 2006). Tidak mudah membuat invensi menjadi inovasi. hasil dari Research and Development (Branscomb & Auerswald,
Banyak ide dan gagasan yang gagal dikembangkan, namun bukan 2002). Lebih spesifik lagi Barnett, (1953) mengemukakan bahwa
berarti tidak mungkin. Dalam dunia ekonomi dan teknologi, upaya setiap invensi atau penemuan adalah sebuah ide atau bisa juga pola –
mengubah invensi menjadi inovasi merupakan factor yang sangat pola ide, sebagian bisa bersifat abstrak sebagian bisa bersifat nyata
penting (Chandy, Hopstaken, Narasimhan, & Prabhu, 2014) jika (Boskoff, 1953). Dari pengertian tersebut, invensi atau penemuan
suatu perusahaan ingin terus ada dan berkembang. Banyak ide dan muncul dari pikiran manusia yang abstrak maupun yang kongkrit
gagasan yang ditemukan akhirnya tidak berkembang dan (Sener, Hacioglu, & Akdemir, 2017).
ditinggalkan karena menghadapi kendala untuk diproses menjadi Inovasi merupakan proses merubah invensi atau penemuan
inovasi. Untuk mengantarkan invensi menjadi inovasi diperlukan menjadi produk yang dapat digunakan secara social (Khilji,
42
Mroczkowski, & Bernstein, 2006). Jauh sebelum itu, Schumpeter
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa dipastikan


M-PRO.
Artikel

telah membedakan invensi dengan inovasi. Jika invensi atau bahwa kecil harapan penemuannya dapat diproses ketahapan
penemuan adalah creative response terhadap masalah selanjutnya. Pendapat yang hampir sama juga dikemukan Usher
perekonomian, maka inovasi adalah proses mengkomersialkan ide- bahwa ketika invensi akan diproses, perlu ada revisi kritis terhadap
ide yang ditemukan dari creative response dimaksud (Schumpeter, penemuan yang ada berdasarkan hasil demontrasi serta perlu
1947). Schmookler (1966) tidak membedakan antara invensi dengan didukung dengan invensi pelengkap sekunder maupun tersier, hal ini
inovasi, yang kemudian dibantah oleh Rosenberg, menurutnya juga sering diabaikan sehingga menyebabkan penemuannya tidak
invensi tidak akan bermanfaat jika tidak dapat diadaptasi dengan efisien (Usher, 1971). Sejalan dengan pendapat diatas, masih terkait
baik dalam proses produksi. Invensi menjadi inovasi karena dengan perilaku entrepreneur atau perusahaan bahwa mengubah
memberikan kontribusi dalam produktivitas penggunaan sumber penemuan menjadi inovasi adalah tindakan yang rasional, bukan
daya yang ada sehingga membedakan antara invensi dan inovasi dipengaruhi oleh kurangnya informasi namun lebih pada kurangnya
dalam ekonomi sangat penting (Rosenberg, 1974). Dalam konteks motivasi untuk memilih, karena seorang entrepreneur maupun
perkembangan teknologi, Elster mendefinisikan inovasi sebagai perusahaan paling tidak sudah memiliki sebagian pengetahuan
produksi pengetahuan teknis baru, sehingga invensi atau penemuan tentang kelayakan dan keuntungan yang dapat dihasilkan oleh suatu
diartikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan ide-ide ilmiah, teori penemuan (Elster, 1984).
atau konsep yang akan menjadi inovasi jika diterapkan dalam proses Kegagalan penemuan menjadi inovasi diilustrasikan sebagai the
produksi (Elster, 1984). Dikaitkan dengan membedakan invensi dan Valley of Death (Beard, Ford, Koutsky, & Spiwak, 2009;
inovasi, studi lebih lanjut menunjukkan setiap pengembangan Branscomb & Auerswald, 2002). The valley of death merupakan
produk memberikan tambahan biaya yang berpengaruh terhadap suatu perumpamaan dimana penemuan-penemuan, ide-ide yang
pengusaha (entrepreneur), perusahaan, pembuat kebijakan maupun bagus tidak berkembang atau terbengkalai karena kurangnya dana
masyakarat yang akan menggunakan produk tersebut, diperlukan atau investasi untuk mengembangkannya menjadi produk yang
seorang yang memiliki jiwa wirausaha untuk mengubah ide menjadi komersial yang bisa bermanfaat bagi kemanusiaan serta
produk yang komersial. Seorang penemu atau inventor belum tentu menggerakkan perekonomian (Heller & Peterson, 2005).
bisa menjadikan ide atau gagasannya menjadi produk yang dapat Berdasarkan pendapat tersebut, sebab utama mengapa penemuan
digunakan atau bernilai komersial (Chandy et al., 2014). Sejalan bisa gagal menjadi inovasi adalah dikarenakan dukungan dana atau
dengan pendapat tersebut, Beckenbach dan Daskalakis mengartikan investasi yang tidak memadai. Ketidaktersediaan informasi yang
bahwa inovasi adalah penciptaan kebaruan instrumental, yaitu cukup bagi investor maupun entrepreneur tentang resiko yang tinggi
proses penerapan atau pencarian hasil dari penemuan di mana dari tahap awal pengembangan penemuan serta ketidakpastian pasar
memerlukan dua syarat yaitu kelayakan dari gagasan atau ide untuk terhadap produk baru yang akan dihasilkan juga menyebabkan
diterapan serta pemasaran dari ide-ide atau gagasan di mana seorang penemuan tidak tidak berkembang ke tahap inovasi. Hal ini
entrepreneur lah yang mampu menjalankan fungsi tersebut disebabkan investor maupun entrepreneur tidak mau berspekulasi
(Beckenbach & Daskalakis, 2003). untuk menanamkan modalnya (Branscomb & Auerswald, 2002).
Berangkat dari definisi invensi (penemuan) dan inovasi, maka Pendapat lain yang bertentangan menyebutkan bahwa the valley
dapat disimpulkan invensi atau penemuan secara garis besar adalah of death hanya akan ada jika inovasi diliat sebagai proses yang
kombinasi ide baik yang baru atau yang lama (Nelson, 1959), muncul berurutan, yaitu tahap 1 basic research, tahap 2 failure / valley of
dari pemikiran seseorang atau inventor untuk mengatasi death dan tahap 3 komersialisasi dan penyebaran produk baru.
permasalahan yang bisa berasal dari permasalahan ekonomi, sosial Penyebab gagalnya invensi dikarenakan non-economic activity
maupun teknologi. Invensi adalah ide atau gagasan yang bersifat bukan masalah investasi di tahap 2 tetapi terkait dengan investasi
abstrak maupun konkrit. Proses menjadikan ide dan gagasan tersebut oleh entitas pada tahap 1 yang tidak mempertimbangkan apa yang
sebagai produk yang komersial inilah yang dimaksud dengan akan terjadi terhadap invensi atau penemuan di tahap selanjutnya
inovasi. Proses komersialisasi memerlukan seseorang entrepreneur. (Beard et al., 2009). Tahapan tesebut dapat digambarkan sebagai
Inventor bisa juga seorang entrepreneur tapi bisa juga bukan, berikut:
sehingga antara penemuan dan inovasi dapat dilakukan oleh orang
Gambar 1
yang berbeda.

MENGAPA INVENSI GAGAL MENJADI INOVASI


Penemuan berbagai ide dan gagasan sangat banyak namun tidak Basic
semua yang bisa berlanjut ketahap inovasi, bahkan bagi
breakthrough invention. Sesuai pengertian inovasi di atas, bahwa Applied

invensi atau penemuan tidak bisa lepas dari inovasi. Perlu proses
untuk menjadikan invensi sebagai produk yang komersial. Sudah
menjadi pengetahuan umum bahwa para inventor sering gagal
'Valley of Death'
mendapatkan pembiayaan untuk memasarkan penemuannya
(Nelson, 1959). Pertanyaannya mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sumber : (Beard et al., 2009)
Invensi menghadapi dua fase yang saling tumpang tindih, fase
pertama adalah penemuan ide atau gagasan, sedangkan fase kedua Pendapat yang lebih sederhana dari Schmookler (1966)
adalah mewujudkan ide dan gagasan menjadi realita fisik. Keduanya menyatakan bahwa invensi seperti proses kegiatan ekonomi, ada
punya tantangan tersendiri, hasil studi menunjukkan bahwa untuk permintaan dan penawaran terhadap penemuan baru (Rosenberg,
mengubah penemuan menjadi produk fisik yang bernilai komersial, 1974). Berdasarkan pendapat tersebut, invensi bisa gagal dikonversi
sering sekali gagal. Kegagalan tersebut lebih terletak pada pikiran menjadi inovasi jika tidak ada permintaan, sedangkan untuk
dari para entrepreneur tentang keberfungsian penemuan itu sendiri, pengetahuan ilmiah dan kemampuan teknis dari masyarakat pada
bagaimana penemuan itu bisa dioperasionalisasikan (Arthur, 2007). waktu tertentu juga menjadi factor penting yang mendukung
Pendapat yang sama juga disampaikan dalam laporan U.S keberhasilan invensi menjadi inovasi (Rosenberg, 1974). Sejalan
Department of Energy, bahwa seorang inventor sering mengabaikan dengan pendapat tersebut, faktor resistensi konsumen, kurangnya
pertanyaan-pertanyaan krusial tentang penemuan yang dibuatnya kompetensi melakukan komersialisasi serta struktur organisasi yang
yaitu apakah penemuannya dapat berkerja, jika bisa, apakah sama tidak mendukung berkembangnya invensi atau penemuan
atau lebih baik dari yang sudah ada, adakah yang akan membelinya memainkan peran penting terjadinya the valley of death (Sandberg
(U.S. Department of Energy, 2000). Ketika seorang inventor gagal & Aarikka-Stenroos, 2014).
M-PRO.
Artikel
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

Selain faktor manusia secara individual, tim serta struktur Penemuan khususnya teknologi dapat berkembang pesat
43
organisasi juga mempengaruhi gagalnya invensi menjadi inovasi, menjadi inovasi jika pemerintah yang melakukan atau membiaya
misalnya organisasi yang terlalu rumit menyebabkan pemangku R&D serta mampu mengurangi resiko teknis sehingga pihak swasta
kepentingan tidak bersatu serta komunikasi yang berlebihan. Untuk lebih siap mengembangkan disektor bisnis. Namun banyak hal yang
menjalankan proses inovasi, maka diperlukan tim yang berasal dari bisa dikerjakan bersama antara pemerintah dan swasta dalam rangka
berbagai disiplin ilmu, serta ketidaksamaan prioritas terkait proses mengubah penemuan menjadi inovasi yang bernilai komersial
inovasi yang ingin dicapai menjadi penyebab gagalnya proses (Murphy & Edward, 2003), antara lain :
inovasi (Klitsie, Price, & Lille, 2018). Hambatan yang kritis dalam 1. Mengurang informasi asimetris antara kedua pihak,
proses invensi menjadi inovasi yang lain adalah tidak adanya dengan menyediakan akses data dan pengetahuan yang
infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung produk masuk memadai serta wawasan yang kritis untuk membuat investasi
kedalam pasar, baik infrastuktur dalam skala besar, software maupun yang sehat;
asset-aset pelengkap yang lain (Branscomb & Auerswald, 2002).
2. Membina percepatan pergeseran teknologi ke pasar serta
Mempelajari kegagalan invensi atau penemuan menjadi inovasi usaha pendukung;
dari perspektif teori ekonomi, sejarah maupun teknologi dapat
ditarik kesimpulan bahwa inventor, entrepreneur, investor, inovator 3. Mengembangkan investasi kemitraan baru bersama sektor
sebagai penentu dalam keberhasilan proses invensi atau penemuan swasta untuk mengantisipasi permasalahan pendanaan yang
ke inovasi harus memiliki motivasi atau tindakan rasional untuk selalu ada.
mengambil langkah menjalankan proses tersebut. Tahap awal Jika diatas proses invensi ke inovasi lebih banyak dilihat dari
invensi menjadi sangat krusial karena invensi baik berupa ide sector swasta, maka sektor publik juga jika ingin lebih efektif dalam
maupun teknologi harus dilengkapi dengan rencana yang matang mencapai tujuan organisasi harus terus berinovasi. Mendorong
tentang target dari invensi tersebut, mau dikemanakan invensi invensi ke inovasi di sektor publik, bukan hanya harus menghadapi
tersebut setelah ada. masalah teknik seperti kemampuan dan keahlian saja dari para
pejabat, pegawai yang terlibat dalam proses tersebut. Menurut
Bason, ada empat area yang harus diperhatikan untuk mendorong
MENJEMBATANI INVENSI KE INOVASI inovasi di sektor publik, yaitu: 1) membangun kesadaran untuk
Membuat invensi menjadi inovasi merupakan proses panjang berinovasi, 2) mengembangkan kemampuan berinovasi, 3)
dan bertahap dimana setiap tahapan saling berhubungan dan memanfaatkan kekuatan kerjasama antara pemerintah dan
memiliki tantangan tersendiri. Setiap pihak baik, inventor, investor masyarakat, 4) memperkuat kepemimpinan yang mampu
dan enterpreneur (pemerintah maupun sector swasta) memiliki mendorong inovasi terjadi disemua level (Bason, 2010). Pendapat
peran yang sama besar untuk membawa invensi menjadi inovasi. lain namun masih sejalan dengan bason, merekomendasikan tigal
Usaha menjembatani invensi ke inovasi yang berasal dari cara membawa inovasi ke sector public; 1) Values, menyiapkan
inventor yaitu dengan memahami kembali bahwa proses mengubah budaya untuk berinovasi sebagai sesuatu yang alamiah dan biasa
invensi menjadi inovasi untuk menghasilkan produk yang dapat berawal dari pimpinan untuk memastikan inovasi dapat diterapkan,
dikomersialisasi, maka untuk keberhasilan proses tersebut perlu sehingga kebijakan dan perilaku sangat penting untuk
strategi komersialisasi yang dilakukan dalam bisnis. Ketika invensi menumbuhkan budaya inovasi dari dalam organisasi. 2) Resources,
(baik berupa teknologi, gagasan atau ide) masuk ke pasar, maka yang memperbaharui kebijakan sumber daya manusia, membangun
paling dibutuhkan adalah keterampilan bisnis. Perlu rencana matang lingkungan fisik yang melibatkan orang-orang kreatif, memastikan
yang memberikan gambaran secara umum dari sisi bisnis terkait ada aliran pembiayaan untuk memulai, mengimplementasikan
invensi yang akan dikembangkan sehingga akan mendatangkan bahkan menyebarkan inovasi. Pembiayaan berdasarkan pencapaian
bantuan finansial untuk mendukung proses produksi baik dari tujuan bukan berdasarkan aturan saja. Selalu memastikan ada
investor maupun entrepreneur (U.S. Department of Energy, 2000). sirkulasi pengetahuan untuk mendukung pikiran yang kreatif. 3)
Dengan adanya bisnis plan yang baik, akan lebih mudah Processes, bisnis proses aktivitas atau kegiatan bertujuan untuk
mendatangkan para investor maupun entrepreneur dikarenakan mencapai tujuan tertentu. Dalam setiap aktivitas tersebut harus
informasi untuk mengambil tindakan rasional tersedia. Inventor baik diberikan ruang untuk berkembangnya ide, gagasan, metode, alat-
perorangan maupun badan usaha perlu memahami dinamika pasar, alat baru untuk mencapai tujuan dari organisasi. Membuka
mempertahankan kemampuan organisasi yang sudah ada serta kesempatan untuk berkolaborasi dengan pihak luar untuk membantu
membangun keahlian dan kemampuan baru baik dari sisi organisasi mengatasi permasalahan yang dihadapi. Mencari informasi dari luar
dan komersialisasi. Untuk memperlancar transisi dari invensi ke melalui kunjungan studi, bench marking atau magang dapat
inovasi, pengetahuan terkait peraturan juga diperlukan, misalnya membantu proses bisnis dalam hal ini sektor publik untuk berkinerja
dalam memperoleh hak paten. Menerapkan manajemen terpadu pada lebih efektif (Serrat, 2012).
setiap tahapan menuju inovasi akan menghasilkan bisnis yang layak Salah satu penyebab invensi atau penemuan gagal berlanjut
dan memuaskan pasar (Khilji et al., 2006). Penyiapan infrastruktur ketahap inovasi adalah ketidakpastian pasar sehingga meningkatkan
yang diperlukan untuk mendukung proses inovasi agar produk siap resiko. Dalam hal ini pemerintah harus mengintervensi dengan
dipasarkan juga dapat menjembatani proses invensi ke inovasi, membuat kebijakan yang mengurangi ketidakpastian pasar,
contoh prasarana besar seperti tempat pengisian bahan bakar untuk kebijakan yang mendorong meningkatnya permintaan inovasi.
mobil listik, pendukung lainnya seperti pelatihan untuk Berdasarkan pengalaman dari negara Swedia dalam mendorong
menggunakan teknologi baru, format baru dalam distribusi maupun terjadinya inovasi di bidang teknologi lingkungan, kebijakan
pelayanan (Beard et al., 2009). pengadaan inovasi (Innovation Procurement Policy) adalah
Komunikasi juga menjadi salah satu kunci menjembatani invensi kebijakan yang paling efisien dari sisi biaya dibanding kebijakan
ke inovasi. Menurut Arthur, pada setiap tahapan perlu ada interaksi subsidi R&D untuk mendukung inovasi. Kebijakan ini mendukung
manusia dalam konteks yang informal. Melalui komunikasi dapat terjadinya inovasi melalui pembentukan, peningkatan dan
memberikan pandangan baru terhadap masalah yang dihadapi. penggabungan pasar yang fokus dalam pembelian produk komersial
Komunikasi juga akan memberikan kritik yang diperlukan untuk dari hasil inovasi (European Commission Directorate General
mewujudkan konsep invensi menjadi produk fisik. Namun interaksi Environment, 2009). Bahkan kebijakan investasi R&D menjadi
atau komunikasi juga tidak boleh berlebihan, dan hanya dilakukan salah satu pendorong yang dominan penyebab adanya valley of
dengan kelompok tertentu karena beda kelompok akan memiliki ide death (Beard et al., 2009). Kebijakan yang mendorong lahirnya
yang berbeda, sedangkan untuk memproses invensi ke inovasi harus inovasi tidak bisa disamakan disetiap negara, harus memperhatikan
dilakukan dalam standar berpikir tertentu (Arthur, 2007). karakteristik masing-masing. Di negara berkembang kebijakan
tersebut harus menekankan pada strategi transfer teknologi, masalah
44
kelembagaan, kerangka hukum, kebutuhan negara, aset, agen
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
ED. V 2021

crea ve problem solving ac vi es - A contribu on to


M-PRO.
Artikel

perubahan, reformasi serta budaya dan karakteristik perilaku (World evolu onary microeconomics. (February).Boskoff, A.
Bank, 2010). Dalam konteks inovasi, kebijakan berfungsi untuk (1953). Review Innova on : The Basis of Cultural Change by
mendukung innovator serta memperbaiki kerangka hukum yang H . G . Barne . Social Forces, 32(1), 93.Branscomb, L. M., &
mendukung inovasi seperti menurunkan hambatan untuk Auerswald, P. E. (2002). Between Inven on and Innova on,
perdagangan dan foreign direct investment. Kebijakan juga An Analysis of Funding for Early-Stage Technology
berfungsi untuk memperkuat R&D, mendukung inovasi melalui Development. Gaithersburg.Chandy, R., Hopstaken, B.,
pendidikan dan pelatihan, serta mengevaluasi sistem dan program Narasimhan, O., & Prabhu, J. (2014). From Inven on to
dalam implementasi inovasi. Innova on : Conversion Ability in Product Development. In
Journal of Marke ng Research.
h ps://doi.org/10.1509/jmkr.43.3.494Department of
KESIMPULAN Economic and Social Affairs. (2006). Innova ons in
Lingkungan yang makin bergejolak, ketidakpastian pasar, Governance and Public Administra on : Replica ng what
permasalah kesejahteraan sosial mendorong terjadinya invensi atau works. New York: United Na ons.Elster, J. (1984).
penemuan. Tujuannya adalah untuk mengatasi berbagai persoalan Explaining Technical Change A Case Study in the Philosophy
tersebut dengan ide, gagasan, metode, alat yang lebih baik, lebih of Science. In G. H. Jon Elster (Ed.), Philosophical Studies
efektif serta lebih efisien. Invensi penemuan bisa sepenuhnya baru (Vol. 30).
tapi bisa juga perbaikan terhadap penemuan sebelumnya, bisa h ps://doi.org/10.5840/philstudies19843069European
berasal dari individu maupun kelompok serta bisa bersifat abstrak Commission Directorate General Environment. (2009).
maupun konkrit Bridging the Valley of Death : public support for
Banyak invensi atau penemuan tidak berhasil masuk ke dalam commercialisa on of eco-innova on. Denmark.Heller, J., &
pasar, gagal diproses menjadi inovasi entah karena kurang Peterson, C. (2005). “Valley of Death” in Nanotechnology
permintaan, pendanaan, kelayakan, keberfungsian, infrastruktur Inves ng. Retrieved October 1, 2019, from
yang mendukung maupun ketidakpastian pasar, serta ketidaktahuan h ps://foresight.org/policy/brief8.htmlKhilji, S. E.,
para inventor ditahap awal terhadap tujuan dari invensinya pada Mroczkowski, T., & Bernstein, B. (2006). From Inven on to
tahap selanjutnya. Sumber keraguan ini bisa berasal dari si invetor, Innova on: Toward Developing an Integrated Innova on
investor dan entrepreneur. Model for Biotech Firms. Product Innova on Management,
(202), 528540.Killick, D. (2015). Inven on and innova on in
Melalui perspektif bisnis, pada tahap awal invensi sudah harus African iron-smel ng technologies. Cambridge
disiapkan bisnis plan yang matang untuk mendatangkan investor dan Archaeological Journal, 25(1), 307319.
entrepreneur atau mempersiapkan keterampilan bisnis dan h ps://doi.org/10.1017/S0959774314001176Klitsie, B.,
menyusun strategi bisnis jika akan melakukan proses produksi Price, R., & Lille, C. De. (2018). Overcoming the Valley of
sendiri. Penerapan manajemen terpadu pada tiap tahapan serta Death : A Design Innova on Overcoming the Valley of
komunikasi informal pada kelompok tertentu akan sangat membantu Death : A Design Innova on Perspec ve. (August).
memberikan pandangan baru terhadap permasalahan yang dihadapi. Academic Design Management Conference.McCraw, T. K.
Pemerintah berperan sangat penting untuk membawa invensi ke (2007). Prophet of Innova on. The Belknap Press of
inovasi. Pemerintah bisa menjadi pengguna awal dari produk- Harvard University Press.Murphy, L. M., & Edward, P. L.
produk hasil penemuan baru yang efeknya mampu mengurangi (2003). Bridging the Valley of Death : Transi oning from
ketidakpastian dan akhirnya mendorong pihak swasta untuk Public to Private Sector Financing. Colorado.Nelson, R. R.
berinovasi. Untuk membuat inovasi terjadi disektor publik, maka (1959). The Economics of Inven on: A Survey of the
penanaman nilai tentang pentingnya inovasi atau membangun Lierature. The Journal of Business, 32(2),
kesadaran akan inovasi harus dilakukan terlebih dahulu baru 101127.Rosenberg, N. (1974). Science , Inven on and
berlanjut ketahap meningkatkan kapasitas, implementasi bahkan ke Economic Growth. The Economic Journal, 84(333),
difusi dan adopsi. 90108.Sandberg, B., & Aarikka-Stenroos, L. (2014). What
Selain itu pemerintah juga dapat membuat kebijakan yang makes it so difficult? A systema c review on barriers to
mendorong terjadinya inovasi, sehingga memungkinkan proses radical innova on. Industrial Marke ng Management,
invensi ke inovasi. Kebijakan yang paling efektif salah satunya 43(8), 12931305.
adalah melalui kebijakan pengadaan. Tidak semua hal terkait proses h ps://doi.org/10.1016/j.indmarman.2014.08.003Schump
invensi ke inovasi harus dari inisiatif pemerintah. Dalam hal ini eter, J. A. . (1947). The Crea ve Response in Economic
pemerintah juga dapat bekerjasama dengan pihak swasta dengan History. The Journal of Economic History, 7(2),
berbagi informasi yang sesuai dan memadai untuk bisa melakukan 149159.Sener, S., Hacioglu, V., & Akdemir, A. (2017).
investasi yang sukses, bekerjasama dalam pendanaan serta membina Inven on and Innova on in Economic Change. (July).
dan mendorong pergeseran teknologi ke pasar serta usaha h ps://doi.org/10.17261/Pressacademia.2017.450Serrat,
pendukungnya. O. (2012). Innova on in the Public Sector.
Mandaluyong.U.S. Department of Energy. (2000). FROM
INVENTION TO INNOVATION.Usher, A. P. (1971). Technical
REFERNESI Change and Capital Forma on. In Capital Forma on and
Arrow, K. J. (1962). The Economic Implica ons of Learning by Economic Growth (Vol. 11, pp. 521548).
Doing. The Review of Economic Studies, 29(3), h ps://doi.org/10.2307/2976610World Bank. (2010).
155173.Arthur, W. B. (2007). The structure of inven on. Innova on Policy: A Guide for Developing Countries. World
Research Policy, 36(2), 274287. Bank.
h ps://doi.org/10.1016/j.respol.2006.11.005Bason, C.
(2010). Leading Public Sector Innova on: Co-crea ng for a
Be er Society (First Edit). Bristol: Policy Press.Beard, T. R.,
Ford, G. S., Koutsky, T. M., & Spiwak, L. J. (2009). A Valley of
Death in the innova on sequence: an economic
inves ga on. Research Evolu on, 18(December), 343356.
h ps://doi.org/10.3152/095820209X481057Beckenbach,
F., & Daskalakis, M. (2003). Inven on and innova on as
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
Gallery M-PRO. ED. V 2021
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar Gallery M-PRO. ED. V 2021
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
Gallery M-PRO. ED. V 2021
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar Gallery M-PRO. ED. V 2021
Majalah Profesional Diklat Aparatur BPSDM Provinsi Kalbar
Gallery M-PRO. ED. V 2021
“Ambillah waktu untuk berfikir,
karena itu adalah sumber kekuatan dan ambillah waktu untuk belajar
karena itu adalah sumber kebijaksanaan”

- BPSDM Kalbar -

Majalah Profesional Diklat Aparatur


BPSDM Provinsi Kalbar

bpsdm.kalbarprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai