Anda di halaman 1dari 14

PEMECAHAN MASALAH HOTS BERDASARKAN LANGKAH

KRULIK-RUDNICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL


MATEMATIKA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I


Pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

YETTY PAMBUDININGSIH
A410160164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020

1
HALAMAN PERSETUJUAN

PEMECAHAN MASALAH HOTS BERDASARKAN LANGKAH KRULIK-


RUDNICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

YETTY PAMBUDININGSIH

A410160164

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Isnaini Umi Machromah,S.Pd. M.Pd.

NIDN. 06008099101

i
HALAMAN PENGESAHAN

PEMECAHAN MASALAH HOTS BERDASARKAN LANGKAH KRULIK-


RUDNICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA

Oleh:

YETTY PAMBUDININGSIH

A410160164

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari
dan dinyatakan relah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Isnaini Umi Machromah,S.Pd. M.Pd. (.......................)


2. Rita Pramujiyanti Khotimah S.Si., M.Sc. (.......................)
3. Drs. Ariyanto, M.Pd. (.......................)

Dekan,

(.......................................)

ii
ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untik memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabula kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 14 Juni 2020


Yang membuat pernyataan,

Yetty Pambudiningsih
A410160164

iii
PEMECAHAN MASALAH HOTS BERDASARKAN LANGKAH KRULIK-
RUDNICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
Abstrak
Keterampilan menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi diperlukan dalam
setiap penyelesaian masalah. Sebagian besar siswa menyelesaikan masalah tanpa
memperhatikan keterampilan dalam menyelesaikan masalah sehingga tahap-tahap
penyelesaian permasalahan diperlukan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi serta
menganalisis tahap-tahap pemecahan masalah tipe Higher Order Thingking Skill
(HOTS) materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) berdasarkan
langkah Krulik dan Rudnick ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu dua
siswa berkemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah kelas VIII – C
SMP Al Irsyad Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa tes, dokumentasi
serta wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penulisan data,
dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan siswa
berkemampuan awal metamatika tinggi mampu menyelesaiakan tahap membaca
dan berfikir, tahap menggali informasi, tahap merencanakan dan tahap
menemukan jawaban namun subjek tidak dapat menyelesaikan tahap kilas balik
dan perpanjangan. Hal tersebut disebabkan subjek hanya mengandalkan perasaan
yakin sehingga mengosongi tahap kilas balik dan perpanjangan. Subjek mampu
mencapai ranah HOTS dengan indikator menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
Kata Kunci: HOTS, Kemampuan Awal Matematika, Pemecahan Masalah
Abstract
Skills to analyze, synthesize, and evaluate are needed in every problem solving.
Most students solve problems without paying attention to problem solving skills
so that problem solving stages are needed. The research aims to identify and
analyze the stages of problem solving of the Higher Order Thingking Skill
(HOTS) type of material on the Two Variable Linear Equation System (SPLDV)
based on Krulik and Rudnick's steps in terms of the students' initial mathematical
abilities. This type of research is a qualitative research. The subjects of this study
were two students with high, medium, and low initial mathematics abilities in
class VIII - C of SMP Al Irsyad Surakarta. Data collection techniques in the form
of tests, documentation and interviews. Data analysis techniques used data
reduction, data writing, and drawing conclusions. Based on the results obtained, it
shows that students with high initial metamatic abilities are able to complete the
reading and thinking stages, the information gathering stage, the planning stage
and the finding answers stage, but the subject cannot complete the flashback and
extension stages. This is because the subject relies solely on feelings of
confidence, thus leaving the flashback and extension stage blank. Subjects are
able to reach the HOTS realm with indicators of analyzing, evaluating, and
creating.
Keywords: HOTS, Early Mathematics Ability, Problem Solving

1
1. PENDAHULUAN
Kemampuan awal matematika meliputi keterampilan seseorang sebelum
memperoleh ilmu yang lebih luas dalam bidang matematika (Purwati, 2016).
Kemampuan awal matematika merupakan berbagai macam gagasan awal yang
dimiliki seseorang sebelum memperoleh ilmu yang luas dan mengembangkan
konsep dibidang matematika. Kemampuan matematika disusun untuk
mengembangkan kemampuan dalam pemecahan dan mengomunikasikan
masalah.
Pemecahan masalah memerlukan keterampilan menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Keterampilan tersebut dapat sesuai dengan tipe
soal Higher Order Thingking Skills (HOTS). HOTS adalah kualitas berfikir
kompleks dalam menyelesaikan berbagai permasalahan non algorhitmic yang
mencakup berfikir kritis, berfikir kreatif, logis, reflektif, metakognitif, transfer,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan. HOTS berdasarkan Taksonomi
Bloom melibatkan keterampilan menganalisis, mensitesis, dan mengevaluasi,
sedangkan HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom revisi melibatkan kualitas
untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Apino et. al., 2017). Materi
pelajaran Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) adalah salah satu
materi pelajaran berkaitan dengan soal tipe HOTS.
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) adalah salah satu materi
pelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikelas VIII. Persamaan linier
merupakan ekspresi matematika yang dioptimalkan yang berisi variabel-
variabel yang memiliki penyelesaian didaerah layak (Lewis & Catherine,
2008). Penyelesaian soal SPLDV memiliki alur penyelesaian.
Alur penyelesaian masalah merupakan sistematika cara yang digunakan
untuk memperoleh suatu jawaban dari permasalahan. Menurut Krulik dan
Rudnick (1988) alur penyelesaian masalah meliputi: 1) Membaca & berfikir; 2)
Menggali informasi dan merencanakan; 3) Menggunakan pendekatan atau
taktik yang tepat; 4) Menemukan jawaban; dan 5) Kilas balik dan
perpanjangan.

2
Abdullah & Abidin (2015) menyebutkan bahwa siswa mengalami
kesulitan menyelesaikan soal tipe HOTS yaitu: sebesar 27,58% siswa kesulitan
menulis kalimat matematika meliputi lemahnya siswa dalam menafsirkan soal
dan kesalahan penggunaan taktik yang dimanfaatkan memanipulasi soal yang
diberikan; sebesar 27,33% siswa melakukan kesalahan proses meliputi
kesalahan dalam prosedur perhitungan; sebesar 24,17% siswa melakukan
kesalahan transformasi berupa gagalnya siswa dalam mengidentifikasi operasi
matematika; dan sebesar 20,92% siswa melakukan kesalahan pemahaman soal
berupa kesalahan saat memahami keinginan dan kebutuhan soal. Berdasarkam
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), hasil Ujian Naional (UN)
Matematika materi SPLDV tahun 2019 ditingkat SMP/MTs/SMPT terdapat
85,47% siswa dapat menyelesaikan soal dengan tipe penerapan, sedangkan
36,90% siswa dapat menyelesaikan soal tipe HOTS. Data UN tahun 2019
menunjukan bahwa keterampilan pemecahan soal materi SPLDV dengan soal
tipe HOTS masih rendah. Rendahnya keterampilan siswa saat memecahkan
soal tipe HOTS materi SPLDV sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi
hal-hal tersebut terjadi.
Berdasarkan urian diatas, peneliti memilih judul pemecahan masalah tipe
HOTS berdasarkan langkah Krulik dan Rudnick ditinjau dari kemampuan awal
matematika siswa di SMP Al Irsyad Surakarta. Tujuan penelitian ini digunakan
untuk mengidentifikasi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
menyelesaikan soal tipe HOTS materi SPLDV berdasarkan langkah krulik dan
rudnick ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa. Indikator HOTS
yang digunakan adalah indikator HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
yang meliputi menganalisis, mengevaluasi , dan mencipta.

2. METODE
Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Subjek yang digunakan yaitu
dua siswa kelas VIIIC SMP Al Irsyad Surakarta. Subjek penelitian merupakan
siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data

3
berdasarkan Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penulisan data, dan
pengecekan data. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yaitu
metode tes dan wawancara. Teknik analisis pengelompokan siswa dengan
kemampuan rendah, sedang dan tinggi berdasarkan Penilaian Tengah Semester
(PTS) dengan menghitung dapat dihitung dengan rumus (rata-rata + Standart
deviasi) dan (rata-rata – Standart deviasi).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Subjek penelitian diambil dari nilai Penilaian Tengah Semester (PTS): yaitu
siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi (nilai > 85,0625).
3.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Kemampuan Awal
Matematika Tinggi

Gambar 1. Dokumentasi Penyelesaian Gambar 2. Dokumentasi Penyelesaian


Subjek AP Subjek RP

Tahap membaca dan berfikir. Berdasarkan Gambar 1 Subjek AP dapat


membaca dan memahami soal dengan baik, mengetahui maksud soal,
menganalisis data dalam soal. Hal tersebut terlihat saat subjek dapat
menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal berupa “50 keranjang mangga
dan apel, 1 keranjang apel ada 4 buah, 1 keranjang mangga ada 2 buah,
terdapat 76 buah apel dan buah mangga, serta harga 1 keranjang apel adalah

4
8.000 dan harga 1 keranjang mangga adalah 6.000”. Sedangkan berdasarkan
Gambar 1.2 Subjek RP dapat membaca dan memahami soal dengan baik,
mengetahui maksud soal, menganalisis data dalam soal. Hal tersebut terlihat
saat subjek dapat menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal berupa “50
keranjang mangga dan apel, 1 keranjang apel ada 4 buah, 1 keranjang mangga
ada 2 buah, terdapat 76 buah apel dan buah mangga, serta harga 1 keranjang
apel adalah 8.000 dan harga 1 keranjang mangga adalah 6.000”. Berdasarkan
data diatas Subjek AP dan RP mampu menyelesaikan tahap membaca dan
berfikir.
Tahap menggali informasi dan merencanakan. Berdasarkan Gambar 1
Subjek AP dapat menuliskan informasi yang diketahui didalam soal dan
kemudian melakukan peremisalan yaitu variabel x sebagai banyak keranjang
apel dan variabel y sebagai banyak keranjang mangga. Subjek dapat
memprediksi model matematika berdasarkan soal yang diujikan yaitu
( ) ( )
dan . Subjek AP menggunakan keterampilan
sesuai sub indikator HOTS yaitu membedakan dikarenakan dapat
membedakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan soal. Sedangkan
berdasarkan Gambar 1.2 Subjek RP dapat menuliskan informasi yang
diketahui didalam soal dan kemudian melakukan peremisalan yaitu variabel x
sebagai banyak keranjang apel dan variabel y sebagai banyak keranjang
mangga. Subjek dapat memprediksi model matematika berdasarkan soal yang
( ) ( )
diujikan yaitu dan . Subjek RP menggunakan
keterampilan sesuai sub indikator HOTS yaitu membedakan dikarenakan
dapat membedakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan soal.
Tahap menyusun rencana. Berdasakan Gambar 1 Subjek AP dapat
mengelompokan data sesuai pernyataan yaitu subjek mengganti banyaknya
keranjang apel menjadi variabel x dan banyaknya keranjang mangga menjadi
variabel y kemudian subjek akan menyesuaikan data yang diperoleh dengan
variabel yang akan digunakan untuk membuat model matematika lalu
menuliskan model matematika sesuai dengan pernyataan yang ada dalam soal
( ) ( )
yaitu dan . Subjek AP menggunakan

5
keterampilan sesuai sub indikator HOTS yaitu mengoordinasikan dikarenakan
dapat menuliskan model matematika. Sedangkan berdasakan Gambar 2
Subjek RP dapat mengelompokan data sesuai pernyataan yaitu subjek
mengganti banyaknya keranjang apel menjadi variabel x dan banyaknya
keranjang mangga menjadi variabel y kemudian subjek akan menyesuaikan
data yang diperoleh dengan variabel yang akan digunakan untuk membuat
model matematika lalu menuliskan model matematika sesuai dengan
( ) ( )
pernyataan yang ada dalam soal yaitu dan .
Subjek RP menggunakan keterampilan sesuai sub indikator HOTS yaitu
mengoordinasikan dikarenakan dapat menuliskan model matematika.
Tahap menemukan jawaban. Berdasarkan Gambar 1 Subjek AP dapat
melakukan perhitungan dengan instruksi dalam soal kemudian melakukan
perhitungan dengan melakukan elliminasi untuk menemukan dengan
( )
mengalikan 2 pada persamaan pertama menjadi dan
( )
mengalikan 1 pada persamaan kedua menjadi . Setelah
koefisien variabel ymemiliki nilai sama pada persamaan (3) dan persamaan
(4), subjek kemudian mengurangkan persamaan (3) dengan persamaan (4)
dan mendapatkan nilai . Subjek melakukan elliminasi lagi untuk
menemukan nilai y. Subjek mengalikan 4 pada persamaan (1) menjadi
( )
, kemudian mengurangkan persamaan (5) dengan
persamaan (2) sehingga mendapat nilai . Selanjutnya subjek
mensubstitusikan persamaan pada pertanyaan dengan nilai x dan y menjadi
( ) ( ) sehingga dapat menemukan hasil akhir
dengan perhitungan yang benar. Subjek AP menggunakan keterampilan
sesuai sub indikator HOTS yaitu mengatribusikan dikarenakan dapat
melakukan perhitungan dan menemukan jawaban dengan benar. Sedangkan
berdasarkan Gambar 2 Subjek RP dapat melakukan perhitungan dengan
instruksi dalam soal kemudian melakukan perhitungan dengan melakukan
elliminasi untuk menemukan dengan mengalikan 2 pada persamaan pertama
( )
menjadi dan mengalikan 1 pada persamaan kedua menjadi

6
( )
. Setelah koefisien variabel ymemiliki nilai sama pada
persamaan (3) dan persamaan (4), subjek kemudian mengurangkan
persamaan (3) dengan persamaan (4) dan mendapatkan nilai . Subjek
melakukan elliminasi lagi untuk menemukan nilai y. Subjek mengalikan 4
( )
pada persamaan (1) menjadi , kemudian mengurangkan
persamaan (5) dengan persamaan (2) sehingga mendapat nilai .
Selanjutnya subjek mensubstitusikan persamaan pada pertanyaan dengan nilai
x dan y menjadi ( ) ( ) sehingga dapat
menemukan hasil akhir dengan perhitungan yang benar. Subjek RP
menggunakan keterampilan sesuai sub indikator HOTS yaitu mengatribusikan
dikarenakan dapat melakukan perhitungan dan menemukan jawaban dengan
benar. Berdasarkan uraian diatas, Subjek AP dan RP mampu menyelesaikan
tahap menemukan jawaban dan mampu mencapai keterampilan sesuai sub
indikator HOTS yaitu mengatribusikan.
Kilas balik dan perpanjangan. Berdasarkan Gambar 1 Subjek AP tidak
dapat melakukan kilas balik dan perpanjangan pada penyelesaian
permasalahan dengan mengosongi tahap kilas balik dan perpanjangan.
Peneliti melakukan wawancara terhadap Subjek AP mengenai penmecahan
tahap kilas balik dan perpanjangan sebagai berikut:
Peneliti : “Apakah kamu yakin dengan jawaban yang
kamu peroleh ?”

AP : “Yakin”
Peneliti :”Kenapa kamu tidak melakukan pengecekan
jawaban ulang ?”
AP :”Tidak pernah melakukan pengecekan ulang
dan saya sudah yakin”
Peneliti : “Apakah kamu bisa melakukan tahap kilas
balik dan perpanjangan?”
AP :”Tidak”

7
Berdasarkan hasil wawancara, Subjek AP tidak dapat melakukan tahap
kilas balik dan perpanjangan dikarenakan tidak terbiasa menulis kesimpulan
dan hanya mengandalkan perasaan yakin dengan jawaban yangh diperoleh.
Untuk membedakan hasil pemecahan Subjek AP, berikut merupakan
potongan penyelesaian Subjek RP.
Berdasarkan Gambar 2 Subjek RP tidak dapat melakukan kilas balik dan
perpanjangan pada penyelesaian permasalahan dengan mengosongi tahap
kilas balik dan perpanjangan. Peneliti melakukan wawancara terhadap Subjek
RP mengenai pemecahan tahap kilas balik dan perpanjaaangan sebagai
berikut.
Peneliti : “Apakah kamu yakin dengan jawaban yang kamu peroleh ?”
RP : “Yakin Ust”
Peneliti :”Kenapa kamu tidak melakukan pengecekan jawaban ulang ?”
RP :”Tidak pernah melakukan pengecekan ulang dan saya sudah
yakin”
Peneliti : “Apakah kamu bisa melakukan tahap kilas balik dan
perpanjangan?”
RP :”Tidak”
Berdasarkan hasil wawancara, Subjek RP tidak dapat melakukan tahap
kilas balik dan perpanjangan dikarenakan tidak terbiasa menulis kesimpulan
dan hanya mengandalkan perasaan yakin pada jawaban yang telah diperoleh.
Petikan wawancara Subjek AP dan RP diatas menunjukkan adanya
persamaan jawaban. Subjek tidak melakukan kilas balik dan perpanjangan
dengan mengosongi tahap kilas balik dan perpanjangan. Ulfa Masamah,
Imam Sujadi, & Riyadi (2015) mengatakan bahwa langkah penyelesaian pada
tahap kilas balik dan perpanjangan dilakukan dengan mempertimbangkan
kecocokan antara hasil perhitungan dengan pertanyaan dengan menguji
kesimpulan akhir dengan memverifikasi dan melakukan perhitungan ulang.
Hal tersebut dikarenakan tidak terbiasa menulis kesimpulan dan hanya
mengandalkan perasaan yakin terhadap jawaban dalam penyelesaian soal
SPLDV tanpa melakukan pengecekan terhadap jawaban yang telah diperoleh.

8
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa &
Ellya (2017) menyimpulkan kesalahan dalam tahap kilas balik dan
perpanjangan yang dilakukan siswa dikarenakan siswa tidak memeriksa
kembali jawaban dikarenakan sudah yakin dengan jawaban yang
diperoleh,tidak menuliskan kesimpulan akhir karena lupa dan rasa ingin cepat
selesai. Subjek mampu mencapai indikator HOTS menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Metusalak & Novisita (2019) mengatakan bahwa siswa dengan
kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi indikator HOTS yaitu
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Berdasarkan uruaian diatas, kemampuan pemecahan masalah siswa
kategori tinggi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Alur Pemecahan Masalah Siswa dengan Kemampuan Awal
Matematika Tinggi

Alur Indikator HOTS Kegiatan


Penyelesaian Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
Membaca dan - - - Mampu
berfikir menyelesaikan tahap
membaca dan berfikir
Menggali Mampu - Mampu Mampu
informasi membedakan merumuskan menyelesaikan tahap
menggali informasi
Merencanakan Mampu Mampu Mampu Mampu
mengorganisasikan memeriksa merencanakan menyelesaikan tahap
merencanakan
Menemukan Mampu Mampu Mampu Mampu
jawaban mengatribusi mengkritik memproduksi menyelesaikan tahap
menemukan jawaban
Kilas balik - - - Tidak dapat
dan melakukan kilas balik
perpanjangan dan perpanjangan

4. PENUTUP
Keseluruhan subjek dengan kemampuan awal matematika tinggi tidak mampu
menyelesaikan tahap kilas balik dan perpanjangan. Subjek mampu
menyelesaiakan tahap membaca dan berfikir, tahap menggali informasi, tahap
merencanakan dan tahap menemukan jawaban namun subjek tidak dapat
9
menyelesaikan tahap kilas balik dan perpanjangan. Subjek tidak dapat
melakukan langkah kilas balik dan perpanjangan. Hal tersebut disebabkan
hanya mengandalkan perasaan yakin dengan jawaban yang telah diperoleh dan
tidak terbiasa menulis kesimpulan. Subjek mampu mencapai keseluruhan ranah
HOTS dengan indikator indikator menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A.H., Abidin, N. L. Z., Ali, M. (2015). Analysis op Students Errors in Solving
Thingking Skills problem Fraksi. Asian Social Science, 11(21), 1911-2017.
Annisa, S., & Ellya, R. (2017). Analisis Kesalahan Siswa Menurut Kastolan dalam
Pemecahan Masalah Matematika. Seminar Matematika dan Pendidikan
Matematika UNY, 978-602-73403-2-9.
Arifin & Novisita, R. (2018). Profil Higher Order Thingking Skill Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Bangun Datar Segi Empat. MAJU, 5(2), 52-63, 2579-
4647.
Apino, E., & Ernawati, H. (2017). Model Creative Problem Solving Berorientasi Higher
Older Thingking Skill (HOTS), Yogyakarta: PARAMA.
Lineaus, J. F., Rizal, M., & Anggraini. (2016). Analisis Pemecahan Masalah Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X SMA Negeri 1 Banawa Berdasarkan
Langkah Polya. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 3(3), 278-
290.
Listia, R., & Ana, R. (2016). Analysis of Student Errors in Solving Word Problem of
Linear Equations in One Variable. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika,
1(2).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Penguasaan Materi Matematika Ujian
Nasional Tingkat SMP/MTs/SMPT Tingkat Nasional. Diakses pada 19 Oktober
2019. https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id /#2019!smp!daya_serap!
Krulik, S. dan Rudnick, J. A. (1988). Problem Solving: A Handbook for Teacher. Boston:
Allyn&Bacon.
Masamah, U., Sujadi, I., & Riyadi. (2015). Proses Berfikir Reflektif Siswa Kelas IX
MAN Ngawi dalam Pemecahan Masalah Berdasarkan Langkah Krulik dan
Rudnick Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika. JMEE, 5(1), 38-50.
Metusalak, O., & Novisita, R. (2019). Profil Higher Order Thingking Skill Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Aritmatika. Jurnal Nalar Pendidikan, 7(1), 2477-0515.
Purwati, S. (2016). Pengaruh Kemampuan Awal Terhadap Pemahaman Konsep Usaha
dan Energi. Prosiding of SNFA, 2548-8325.
Rahayuningsih, P., & Qohar, A. (2014). Analisis Kesalahan Menyelesaiakan Soal Cerita
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dan Scaffoldingnya Berdasarkan
Analisis Kesalahan Newman pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, 2(2), 110-116.

10

Anda mungkin juga menyukai