Anda di halaman 1dari 12

Vol.1 No.

5 Oktober 2020 989


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD/MI

Oleh
M. Fahmi Arifin
Dosen PGMI UNISKA MAB Banjarmasin
Email: muhammadarifinalbanjari@gmail.com

Abstrak
Kesulitan belajar pada siswa merupakan suatu keadaan di saat peserta didik tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus segera diberikan penanganan
oleh pendidik karena kesulitan yang dialami anak jika dibiarkan akan dapat menjadi sebuah
penghalang bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Penulisan artikel ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana cara menemukan kesulitan belajar yang dialami siswa dan
memberikan penanganannya serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
tersebut di SD/MI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan menganalisis
beberapa artikel/karya ilmiah dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil
yaitu; a) Jenis kesulitan belajar matematika yang dialami siswa SD/MI terbagi menjadi dua yaitu
kesulian yang berasal dari dalam diri siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Adapun cara
menanganinya yaitu; 1) Melaksanakan diagnosis kesulitan belajar pada siswa, 2) Memberikan
bimbingan pembelajaran remidial matematika, 3) Mengoptimalkan penerapkan BDR (Belajar Dari
Rumah) dengan baik, dan 4) Pelaksanaan Kurikulum Ketahanan Diri, dan Penggunaan Blanded
Learning. b) Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa SD/MI yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri siswa (internal) dan Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).
Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Siswa & Matematika SD/MI

1.
PENDAHULUAN kadang kita yang belum mampu melihat apa
Dalam proses pembelajaran, tugas solusi yang dapat diambil dan digunakan dalam
seorang pendidik tidak hanya sekedar menyikapi setiap permasalahan yang dialami
menyampaikan atau mentransfer ilmu atau siswa. Sebagai penidik tentunya memerlukan
bahan pelajaran kepada peserta didik. Sebagai wawasan yang luas dan profesionalitas yang
seorang pendidik guru dituntut untuk tinggi, mengingat begitu besar tantangan dalam
bertanggung jawab atas perkembangan peserta mengajarkan matematika pada anak di SD
didik baik dari aspek kognitif, afektif maupun maupun MI.
psikomotoriknya. Pelajaran matematika di Menanggapi hal tersebut maka perlu
Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun di Sekolah bagi seorang pendidik untuk terus aktif
Dasar (SD) masih dianggap sulit oleh sebagian menggali ilmu pengetahuan kemudian berusaha
besar siswa terlebih pada mata pelajaran mengaplikasikan dan mengembangkannya
matematika. Kendati demikian, sebagai dengan baik. Pada artikel ini akan diuraikan
seorang pendidik hendaknya mampu tentang bagaimana cara mengetahui kesulitan
menyikapinya dengan cerdas dan bijak sana. siswa dalam pembelajaran, macam jenis
Selama pendidik memiliki wawasan yang luas, kesulitan, faktor-faktor yang mempengaruhi,
keiklasan, dan totalitas maka dia akan dapat dan penanganan yang dilakukan dalam
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. menghadapi siswa yang memiliki kesulitan
Sejatinya, dibalik setiap permasalahan dalam belajar matematika.
yang ada pasti ada solusi dibaliknya. Namun
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
990 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
a. Membangun konsep dasar Matematika
serta pemahaman Matematika yang tepat
LANDASAN TEORI dengan mengajarkan konsep, prinsip,
1. Jenis Kesulitan Belajar Matematika pada dengan bahasa yang mudah bagi siswa
Anak SD/MI serta mengaitkan pengalaman sehari-hari
Menurut Dumont kesulitan belajar siswa
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: b. Mengajar kembali konsep Matematika
Pertama, disebabkan oleh dengan teori-teori atau rumus-rumus
ketidakmampuan belajar yang terletak dalam yang telah dipelajari.
perkembangan kognitif anak sendiri dan kedua, c. Pengembangan berpikir intuitif siswa.
kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor di d. Membangun kembali procedural
luar anak atau masalah lain pada anak. Matematika dengan mengulang kembali
Carnine, Jitendra, dan Silbert (dalam Van soal-soal atau permasalahan matematika
Steenbrugge menyatakan bahwa individu yang dengan memperhatikan fakta-fakta,
mengalami kesulitan belajar bukan berarti konsep-konsep, dan prisip yang pernah
memiliki kekurangan atau gangguan dalam dipelajari.
intelektual atau kecerdasan, namun juga e. Melakukan diagnosis kesulitan belajar
disebabkan karena hasil desain dari siswa
pembelajaran yang kurang efektif. Dalam pengertian diagnosis kesulitan
Berdasarkan hasil penelitian yang belajar terdapat dua istilah yang perlu dipahami
dilaksanakan oleh Shultoni menunjukkan terlebih dahulu yaitu istilah diagnosis dan
bahwa di antara jenis-jenis kesulitan belajar kesulitan belajar. Diagnosis merupakan istilah
matematika pada anak MI sebagai berikut: teknis yang sering digunakan dalam istilah
a. Rendahnya keterampilan dasar medis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Matematika yaitu berkaitan dengan diagnosis diartikan sebagai: (1) penentuan jenis
kesalahan membaca soal, memahami penyakit dengan meneliti atau memeriksa
masalah, transformasi dan keterampilan gejala-gejalanya, (2) proses pemeriksaan
proses penulisan jawaban. terhadap hal yang dipandang tidak beres, (3)
b. Terjadi kesalahan konsep yang meliputi proses penemuan penyakit berdasarkan tanda-
kesalahan dalam menentukan tanda atau gejala-gejala yang menggunakan
teorema/rumus dan tidak menuliskan cara dan alat seperti laboratorium, foto, dan
teorema atau rumus. klinik.
c. Kesalahan prosedural yaitu, Banyak ahli mengemukakan pendapatnya
ketidakmampuan memanipulasi mengenai pengertian diagnosis antara lain,
langkah-langkah pengerjaan menurut Harriman dalam bukunya Handbook
Matematika, dan tidak menggunakan of Psychological Term, diagnosis adalah suatu
penalaran kesimpulan dengan benar. analisis terhadap kelainan atau salah
d. Kesalahan komputasi yang terdiri dari penyesuaian dari pola gejala-gejalanya. Jadi
kesalahan dalam memanipulasi operasi, diagnosis merupakan proses pemeriksaan
dan tidak memeriksa hasil hitungannya terhadap hal-hal yang dipandang tidak beres
kembali. atau bermasalah. Sedangkan menurut Webster,
2. Upaya dalam Mengatasi Kesulitan diagnosis diartikan sebagai proses menentukan
Belajar Matematika pada Siswa SD/MI hak menentukan permasalahan kikat kelainan
Upaya untuk mengatasi kesulitan atau ketidakmampuan dengan ujian, dan
belajar Matematika siswa MI adalah sebagai melalui ujian tersebut dilakukan suatu
berikut: penelitian yang hati-hati terhadap fakta-fakta
yang dijumpai , yang selanjutnya untuk

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.5 Oktober 2020 991
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menentukan permasalan yang dihadapi. Maka lain-lain. Untuk membuat soal
dapat disimpulkan bahwa diagnosis adalah diagnostik ini diperlukan kemampuan
penentuan jenis masalah atau kelainan dengan untuk memperkirakan di sekitar mana
meneliti latar belakang penyebabnya atau kelemahan siswa, sehingga soal-soal
dengan cara menganalisis gejala-gejala yang diagnostiknya lebih terarah.
tampak. 4) Melaksanakan tes diagnostik dan
Kegiatan memahami kesulitan belajar mengolah hasilnya. Soal-soal yang tidak
peserta didik dikenal dengan istilah diagnosis dijawab oleh sebagian besar siswa dapat
kesulitan belajar. Hal ini perlu dilakukan karena dipegang sebagai petunjuk bahwa
tidak semua siswa tidak memiliki kendala atau kelemahan siswa ada di sana.
permasalahan yang menghambat tercapainya Berdasarkan pendiagnosisan inilah guru
kompetensi yang harus dicapai siswa dalam mengadakan pengembangan kegiatan
pembelajaran matematika. Di antaranya adalah pembelajaran, untuk meningkatkan
siswa akan kesulitan belajar matematika dan hasil belajar siswa.
tidak dapat mengerti materi baru jika belum Berdasarkan pendiagnosisan inilah guru
memahami materi yang telah dipelajari mengadakan pengembangan kegiatan
sebelumnya. Hal ini karena adanya keterkaitan pembelajaran, untuk meningkatkan hasil
anatara satu materi dan materi lainnya. belajar siswa. Pengembangan kegiatan
Contohnya saja siswa tidak bisa diajarkan pembelajaran dilakukan dalam bentuk
tentang pekalian dan pembagian sebelum pengajaran remedial.
mereka menguasai konsep tentang Setelah kita pahami pengertian diagnosis,
penjumlahan dan pengurangan. Contoh lain selanjutnya kita bahas mengenai kesulitan
misalnya pembelajaran tentang materi bangun belajar. Kesulitan belajar adalah suatu gejala
ruang akan sulit dikuasai jika siswa belum yang nampak pada peserta didik yang ditandai
memahami konse bangun datar dan lain dengan adanya prestasi belajar yang rendah
sebagainya. Karena itulah guru dalam atau dibawah norma yang telah ditetapkan.
pembelajaran matematika perlu untuk bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan
mengetahui letak kesulitan belajar siswa. Di adanya suatu jarak antara prestasi akademik
antaranya guru melalukan tes guna yang diharapkan dengan prestasi akademik
mendiagnosis kesulitan tersebut dan yang dicapai oleh peserta didik (prestasi
memberikan penyelesaian masalah atau solusi actual). Blassic dan Jones juga mengatakan
terhadap prmasalahan yang ada. bahwa peserta didik yang memiliki intelegensi
Langkah-langkah dalam mendiagnostik normal, tetapi menunjukkan satu atau beberapa
kesulitan belajar siswa pada matematika kekurangan yang penting dalam proses belajar,
menurut Ruseffendi adalah sebagai berikut: baik dalam persepsi, ingatan, perhatian ataupun
1) Melihat tahap perkembangan mental dalam fungsi motoriknya.
siswa, hal ini penting karena Jadi kesulitan belajar yang dialami peserta
kemungkinan terselip kegiatan atau soal didik tidak selalu disebabkan oleh intelejensi
yang belum waktunya diberikan. atau angka kecerdasannya yang rendah.
2) Meneliti tujuan yang belum tercapai, Kesulitan atau hambatan belajar yang dialami
misalnya lebih dari 25 % dari siswa oleh peserta didik dapat berasal dari faktor
tidak dapat menjawab soal yang fisiologik, psikologik, instrument, dan
bersangkutan dengan benar. lingkungan belajar. Maka dapat disimpulkan
3) Membuat soal-soal diagnostik. Soal- bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan
soal ini dibuat berdasarkan kepada topik proses menentukan masalah atau
yang belum dikuasai siswa yang ketidakmampuan peserta didik dalam belajar
diketahui melalui pengamatan, tanya dengan meneliti latar belakang penyebabnya
jawab, tes buatan guru, tes standar dan dan atau dengan cara menganalisis gejala-

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
992 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
gejala kesulitan atau hambatan belajar yang tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya
nampak. (meningkat prestasi) seoptimal mungkin
Kesulitan belajar pada siswa merupakan sehingga memenuhi kriteria keberhasilan
kenyataan yang sering ditemui di setiap minimal yang diharapkan, dengan melalui
sekolah. Kesulitan belajar menyebabkan siswa suatu proses interaksi yang berencana,
menghadapi kendala dalam mencapai hasil terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan
belajar yang maksimal. Hal tersebut sejalan terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf
dengan pendapat Mulyono Abdurrahman yang kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi
menyatakan bahwa kesulitan belajar objektif individu dan atau kelompok siswa yang
merupakan sekelompok kesulitan atau bersangkutan serta daya dukung sarana dan
gangguan pemahaman dan penggunaan lingkungannya.
kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, f. Memberikan Bimbingan Pembelajaran
membaca, menulis atau bernalar, baik dalam Remidial Matematika.
mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, Prosedur penyusunan pengajaran
menulis dan matematika atau dalam remedial adalah sebagai berikut:
keterampilan yang bersifat lebih umum seperti 1) Merumuskan tujuan pembelajaran dari
mendengarkan, berbicara dan berpikir. Siswa kompetensi dan prasyarat yang belum
yang mengalami kesulitan belajar memperoleh dikuasai siswa.
prestasi yang rendah. 2) Membuat alat evaluasi.
Menurut Burton dalam Syamsudin 3) Menuliskan topik-topik yang akan
menyebutkan bahwa siswa dikatakan mendukung pencapaian kompetensi
mengalami kesulitan belajar apabila: dasar yang sudah dirumuskan.
1) Dalam batas waktu tertentu yang 4) Untuk kelas berapa atau untuk siapa
bersangkutan tidak mencapai ukuran pengajaran remedial itu.
tingkat penguasaan minimal dalam 5) Memperkirakan waktu yang diperlukan.
pengajaran tertentu. 6) Menentukan alat peraga, permainan
2) Anak yang bersangkutan tidak dapat atau alat lainnya yang dipergunakan.
mengerjakan atau mencapai prestasi 7) Cara-cara penyampaiannya termasuk
yang semestinya. cara baru yang diketemukan sewaktu
3) Anak yang bersangkutan tidak guru melaksanakan diagnostik kesulitan
berhasil mencapai tingkat penguasaan belajar.
yang diperlukan sebagai prasyarat 8) Menguraikan langkah-langkah yang
pada pelajaran berikutnya. Siswa yang paling baik untuk dilakukan.
termasuk mengalami kesulitan belajar 9) Membuat skenario pengajaran.
matematika adalah siswa yang 3. Faktor-faktor Kesulitan Belajar
mempunyai hasil belajar di bawah Matematika pada Siswa
nilai minimal dalam pelajaran Faktor penyebab kesulitan belajar
matematika di sekolah tersebut. Matematika siswa MI yaitu sebagai berikut:
Pengembangan kegiatan pembelajaran a. Faktor internal yaitu minat dan motivasi
dilakukan dalam bentuk pengajaran remedial. belajar rendah, kemampuan intelektual
Setelah guru mengungkapkan kelemahan- rendah, persepsi yang salah terhadap
kelemahan siswa dengan melalui tes diagnostik Matematika, dan tidak dikuasainya
kesulitan belajar maka guru membuat konsep-konsep dasar Matematika.
pengajaran remedial. Menurut Syamsudin b. Faktor eksternal yaitu guru, guru kurang
pengajaran remedial merupakan upaya guru menguasai materi Matematika, guru tidak
untuk menciptakan suatu situasi yang memahami karakteristik siswa dalam
memungkinkan individu atau kelompok siswa belajar, guru kurang mampu menggunakan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.5 Oktober 2020 993
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
teknik pembelajaran aktif, kurang Berdasarkan yang telah dikutip (dalam Van
terpenuhinya buku siswa, lingkungan Steenbrugge yang menyatakan bahwa individu
sekolah kurang mendukung, dan yang mengalami kesulitan belajar bukan berarti
lingkungan masyarakat. memiliki kekurangan atau gangguan dalam
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh intelektual atau kecerdasan, namun juga
Evisoviawati disebutkan bahwa di antara faktor disebabkan karena hasil desain dari
yang dapat menyebabkan siswa mengalami pembelajaran yang kurang efektif.
kesulitan dalam pembelajaran matematika Adapun cara penangannannya yaitu
yaitu: sebagai berikut:
a. Secara umum pendekatan pengajaran a. Melaksanakan Diagnosis Kesulitan
matematika di Indonesia masih Belajar pada Siswa
menggunakan pendekatan tradisional atau Di antara cara yang dapat diambil
mekanistik yang menekankan proses 'drill sebagai langkah dalam menangani kesulitan
and practice', sehingga siswa dilatih belajar siswa pada pembelajaran Matematika di
mengerjakan soal seperti mekanik atau SD/MI yaitu dengan mendiagnosis terlebih
mesin. dahulu terhadap kesulitan belajar siswa.
b. Penilaian yang lebih menekankan pada Diagnosis yang dimaksudkan penulis yaitu
penilaian akhir (hasil belajar) dan kurang kegiatan memahami kesulitan belajar peserta
memperhatikan proses, sehingga didik. Hal ini perlu dilakukan karena tidak
pembelajaran matematika kurang semua siswa tidak memiliki kendala atau
bermakna; lebih mengutamakan hafalan permasalahan yang menghambat tercapainya
daripada pengertian. kompetensi yang harus dicapai siswa dalam
c. Proses pembelajaran cenderung tektbook pembelajaran matematika. Di antaranya adalah
dan kurang terkait dengan kehidupan siswa akan kesulitan belajar matematika dan
sehari-hari, akibatnya, siswa kurang tidak dapat mengerti materi baru jika belum
menghayati atau memahami konsep- memahami materi yang telah dipelajari
konsep matematika, dan siswa mengalami sebelumnya. Hal ini karena adanya keterkaitan
kesulitan untuk mengaplikasikan antara satu materi dan materi lainnya.
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja siswa tidak bisa diajarkan
tentang perkalian dan pembagian sebelum
HASIL DAN PEMBAHASAN mereka menguasai konsep tentang
1. Jenis Kesulitan Belajar Matematika dan penjumlahan dan pengurangan. Contoh lain
Solusi yang dapat Digunakan pada Anak misalnya pembelajaran tentang materi bangun
SD/MI. ruang akan sulit dikuasai jika siswa belum
Secara umum kesulitan belajar yang memahami konsep bangun datar dan lain
dialami siswa terbagi menadi dua yaitu kesulian sebagainya. Karena itulah guru dalam
yang berasal dari dalam diri siswa dan yang pembelajaran matematika perlu untuk
berasal dari luar diri siswa. Hal ini seiring mengetahui letak kesulitan belajar siswa. Di
dengan apa yang dikemkakan oleh Dumont antaranya guru melalukan tes guna
dalam Van Steenbrugge yang menjelaskan mendiagnosis kesulitan tersebut dan
secara lebih rinci tenang jenis kesulian belajar memberikan penyelesaian masalah atau solusi
matematika di Sekolah Dasar, pertama terhadap permasalahan yang ada.
disebabkan oleh ketidakmampuan belajar yang Langkah-langkah dalam mendiagnostik
terletak dalam perkembangan kognitif anak kesulitan belajar siswa pada matematika
sendiri dan kedua, kesulitan belajar yang menurut Ruseffendi adalah sebagai berikut:
disebabkan oleh faktor di luar anak atau 1) Melihat tahap perkembangan mental
masalah lain pada anak. Hal senada juga siswa, hal ini penting karena
dikemkakan Carnine, Jitendra, dan Silbert

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
994 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kemungkinan terselip kegiatan atau soal Jadi kesulitan belajar yang dialami
yang belum waktunya diberikan. peserta didik tidak selalu disebabkan oleh
2) Meneliti tujuan yang belum tercapai, intelejensi atau angka kecerdasannya yang
misalnya lebih dari 25 % dari siswa rendah. Kesulitan atau hambatan belajar yang
tidak dapat menjawab soal yang dialami oleh peserta didik dapat berasal dari
bersangkutan dengan benar. faktor fisiologik, psikologik, instrument, dan
3) Membuat soal-soal diagnostik. Soal- lingkungan belajar. Maka dapat disimpulkan
soal ini dibuat berdasarkan kepada topik bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan
yang belum dikuasai siswa yang proses menentukan masalah atau
diketahui melalui pengamatan, tanya ketidakmampuan peserta didik dalam belajar
jawab, tes buatan guru, tes standar dan dengan meneliti latar belakang penyebabnya
lain-lain. Untuk membuat soal dan atau dengan cara menganalisis gejala-
diagnostik ini diperlukan kemampuan gejala kesulitan atau hambatan belajar yang
untuk memperkirakan di sekitar mana nampak.
kelemahan siswa, sehingga soal-soal Kesulitan belajar pada siswa merupakan
diagnostiknya lebih terarah. kenyataan yang sering ditemui di setiap
4) Melaksanakan tes diagnostik dan sekolah. Kesulitan belajar menyebabkan siswa
mengolah hasilnya. Soal-soal yang tidak menghadapi kendala dalam mencapai hasil
dijawab oleh sebagian besar siswa dapat belajar yang maksimal. Hal tersebut sejalan
dipegang sebagai petunjuk bahwa dengan pendapat Mulyono Abdurrahman yang
kelemahan siswa ada di sana. menyatakan bahwa kesulitan belajar
Berdasarkan pendiagnosisan inilah guru merupakan sekelompok kesulitan atau
mengadakan pengembangan kegiatan gangguan pemahaman dan penggunaan
pembelajaran, untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap,
hasil belajar siswa. membaca, menulis atau bernalar, baik dalam
Berdasarkan pendiagnosisan inilah guru mata pelajaran yang spesifik seperti membaca,
mengadakan pengembangan kegiatan menulis dan matematika atau dalam
pembelajaran, untuk meningkatkan hasil keterampilan yang bersifat lebih umum seperti
belajar siswa. Pengembangan kegiatan mendengarkan, berbicara dan berpikir. Siswa
pembelajaran dilakukan dalam bentuk yang mengalami kesulitan belajar memperoleh
pengajaran remedial. prestasi yang rendah.
Setelah kita pahami pengertian diagnosis, Menurut Burton dalam Syamsudin
selanjutnya kita membahas mengenai kesulitan menyebutkan bahwa siswa dikatakan
belajar. Kesulitan belajar adalah suatu gejala mengalami kesulitan belajar apabila:
yang nampak pada peserta didik yang ditandai 1) Dalam batas waktu tertentu yang
dengan adanya prestasi belajar yang rendah bersangkutan tidak mencapai ukuran
atau dibawah norma yang telah ditetapkan. tingkat penguasaan minimal dalam
Kesulitan belajar menunjukkan adanya suatu pengajaran tertentu.
jarak antara prestasi akademik yang diharapkan 2) Anak yang bersangkutan tidak dapat
dengan prestasi akademik yang dicapai oleh mengerjakan atau mencapai prestasi
peserta didik (prestasi actual). Blassic dan yang semestinya.
Jones juga mengatakan bahwa peserta didik 3) Anak yang bersangkutan tidak
yang memiliki intelegensi normal, tetapi berhasil mencapai tingkat penguasaan
menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang diperlukan sebagai prasyarat
yang penting dalam proses belajar, baik dalam pada pelajaran berikutnya. Siswa yang
persepsi, ingatan, perhatian ataupun dalam termasuk mengalami kesulitan belajar
fungsi motoriknya. matematika adalah siswa yang

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.5 Oktober 2020 995
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mempunyai hasil belajar di bawah 7) Cara-cara penyampaiannya termasuk
nilai minimal dalam pelajaran cara baru yang diketemukan sewaktu
matematika di sekolah tersebut. guru melaksanakan diagnostik kesulitan
Pengembangan kegiatan pembelajaran belajar.
dilakukan dalam bentuk pengajaran remedial. 8) Menguraikan langkah-langkah yang
Setelah guru mengungkapkan kelemahan- paling baik untuk dilakukan.
kelemahan siswa dengan melalui tes diagnostik 9) Membuat skenario pengajaran.
kesulitan belajar maka guru membuat Setelah melakukan diagnosis dan upaya
pengajaran remedial. Menurut Syamsudin penanganannya, guru juga dapat melkaukan
pengajaran remedial merupakan upaya guru beberapa langkah beikut sebagai bagia darai
untuk menciptakan suatu situasi yang upaya dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
memungkinkan individu atau kelompok siswa Matematika pada Siswa SD/MI
tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya Upaya untuk mengatasi kesulitan belajar
(meningkat prestasi) seoptimal mungkin Matematika siswa MI adalah sebagai berikut:
sehingga memenuhi kriteria keberhasilan 1) Membangun konsep dasar Matematika
minimal yang diharapkan, dengan melalui serta pemahaman Matematika yang
suatu proses interaksi yang berencana, tepat dengan mengajarkan konsep,
terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan prinsip, dengan bahasa yang mudah
terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf bagi siswa serta mengaitkan
kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi pengalaman sehari-hari siswa
objektif individu dan atau kelompok siswa yang 2) Mengajar kembali konsep Matematika
bersangkutan serta daya dukung sarana dan dengan teori-teori atau rumus-rumus
lingkungannya. yang telah dipelajari
Setelah mendiagnosis kesulitan belajar 3) Pengembangan berpikir intuitif siswa.
pada siswa, kita dapat Memberikan bimbingan 4) Membangun kembali procedural
pembelajaran remidial Matematika. Matematika dengan mengulang kembali
b. Memberikan Bimbingan Pembelajaran soal-soal atau permasalahan
Remidial Matematika. matematika dengan memperhatikan
Pelaksanaan pembelaaran remidial dirasa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prisip
dapat menjadi solusi dalam membatu anak yang pernah dipelajari.
mengatasi kesulitan belajar matematika. 5) Menggnakan model pembelajaran
Adapun prosedur penyusunan pengajaran matematika realistik yakni
remedial dalam menangani anak yang memiliki pembelajaran matematika yang
kesulitan belajar Matematika adalah sebagai berorientasi pada matematisasi
berikut: pengalaman sehari-hari (mathematize
1) Merumuskan tujuan pembelajaran dari of everyday experience) dan
kompetensi dan prasyarat yang belum menerapkan matematika dalam
dikuasai siswa. kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
2) Membuat alat evaluasi. Matematika Realistik memberikan
3) Menuliskan topik-topik yang akan kesempatan kepada siswa untuk
mendukung pencapaian kompetensi menemukan kembali dan
dasar yang sudah dirumuskan. merekonstruksi konsep-konsep
4) Untuk kelas berapa atau untuk siapa matematika, sehingga siswa
pengajaran remedial itu. mempunyai pengertian kuat tentang
5) Memperkirakan waktu yang diperlukan. konsep-konsep matematika. Dengan
6) Menentukan alat peraga, permainan demikian, pembelajaran Matematika
atau alat lainnya yang dipergunakan. Realistik akan mempunyai kontribusi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
996 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang sangat tinggi dengan pengertian korban. Apa yang harus dikuatkan, yang harus
siswa dan kemampuan berfikir siswa. dijadikan prioritas untuk dikembangkan selama
masa pandemi ini ini ada empat yaitu:
c. Menerapkan BDR dengan baik. a) Ketahanan Sikap Spiritual
Belajar dari rumah (BDR) yang harus Ketahanan ini berpusat pada jiwa karena
diisi dengan kurikulum yang tepat agar tujuan jika jiwa sakit maka semua akan rusak.
pembelajaran Matematika dapat tercapai secara Misalnya saja, seorang siswa sehat secara
optimal. jasmani namun sakit kejiwaannya maka ini
d. Mengotimalkan penggunaan IT. akan berakibat buruk. Inilah di antara
Penggunaan sarana media berbasis IT pentingnya ketahanan sikap spiritual.
pada pembelajaran zaman sekarang tentu Membangun sikap bisa dilakukan dengan
sangat membantu dalam mencapai tujuan praktek. Contoh anak disuruh praktek sholat
pendidikan yang efektif dan efisien. Hal ini pada saat waktu shalat. Guru dapat mengirim
sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh jadwal shalat terlebih dahulu kemudian
Hamdan Husein Batubara, M. Pd. I dalam meminta anak untu melaporkan jika sudah
webinar Nasional Pendidikan Dasar NISKA melaksanakannya. Pelaporan dapat dilakukan
MAB Banarmasin. Di sinilah hendaknya melalui group WA yang telah dibuat guru dan
pendidik menyadari bahwa perkembangan Anak/Orantua. Namun hendaknya tidak usah
teknologi yang semakin canggih menjadi setiap hari, bisa seminggu atau sebulan sekali.
sarana penting dalam mencapai tujuan Membaca Al-Quran, dengancara guru
pendidikan yang efektif dan efisien. Guru mengingatkan dan memeberikan kepada siswa
dituntut untuk mengembangkan kemampuan untuk membaca Al-Quran dan merekamnya
dalam menguasai teknologi dan media dalam bentuk vidio, menerapkan kalimat
pembelajaran. Media membuat proses belajar tayyibah, misalnya guru memberikan tugas
mengajar lebih efektif dan efisien antar guru ”anak-anak, minggu ini kita berlatih mengucap
dan siswa. Sehingga media dapat berperan kalimat alhamdulillah kemudian seminggu
untuk mengatasi kebosanan didalam kelas. berikutnya istigfar dan lain sebagainya. Hal itu
Didalam pemilihan media guru harus dapat dilaksanakan di rumah dengan dibantu
mengetahui kemampuanya dalam memahami oeleh orang tua. Kalimat itu mungkin dianggap
media yang digunakan dan implementasinya biasa biasa saja tetapi jika tidak dibiasakan
dalam pembelajaran. maka tidak akan jalan atau tertanam pada diri
e. Pelaksanaan Kurikulum Ketahanan anak. Sikap spiritual ini perlu pembiasaan.
Diri b) Ketahanan Sikap Sosial
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Ketahanan ini berpusat pada hati
Zainal Abidin, S. Pd bahwa pentingnya sebagamana hadits Nabi Muhammad SAW.
melaksanakan kurikulum ketahanan diri sesngghnya di dalam tubuh manusia itu ada
terutama pada masa pandemi Covid 19. segumpal daging itu baik maka baik semuanya
Kurikulum ketahan diri adalah kurikulum yang dan jika rusak maka rusaklah semuanya itulah
mengarahkan pada bagaimana disaat pandemi hati. Hati yang kemudian diwujudkan sebagai
seperti ini baik guru, siswa, maupun peserta emosi. Dalam hal ini, pendidikan didesain agar
didik memiliki kemampuan untuk mengatur, peserta didik memiliki ketahanan emosi. Agar
mengendalikan, mengarahkan diri untuk muncul sikap sosial maka anak diminta berbagi,
melakukan tindakan yang positif. Orientasinya misal hari ini anak ditugaskan untuk membuat
adalah bukan lagi mengejar kurikulum 2013 dan berbagi pisang goreng. Hal ini akan
tetapi orientasinya adalah bagaiman agar membuat anak agar memiliki sikap solial.
membentuk anak yang tahan dan tangguh Selain itu misalnya anak diminta untuk
menghadapi masa pandemi agar tidak menjadi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.5 Oktober 2020 997
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
membuat masker dan kemudin dimint untuk Hand Phone atau tidak mampu dalam
berbagi kepada 5 temannya. mengoperasikannya, rumah peserta didik jauh,
c) Ketahanan Intelektual tidak mampu beli kuota, jumlahnyan 10 persen
Ketahanan ini berpusat pada otak. dri jumlah siswa, jika siswa berjumlah 20 orang
Pendidikan diarahkan agar dapat membangun maka minimal 2 orang yang dikunjungi.
ketahanan intelektual. Ketahanan tersebut Kedua, Penugasan manual. Ini daa
berorientasi pada literasi. Misal suruh anak dilaksanakan terhada siswa yang tidak punya
membuat big book atau meminta membuat Hp namun dekat dari kediaman guru.
kumpulan pantunn pantun. Membuat anak Pelaksanaannya siswa bisa mengambil tugas
gemar membaca dan lain sebagainya. yang diberikan guru di rumah guru.
d) Ketahanan Psikomotorik (Tubuh) Ketiga, Pembelajaran online.
Ketahana ini erat kaitannya dengan Pelaksanaannya guru dapat membuat rekaman
ketaatan melaksanakan protokol Covid-19. mengajar dan di livekan di fb atau youtuube.
Dalam hal ini pendidikan dalam 1 semester Dijadwalkan perminggu melalui 3 kegiatan
kedepan mengarahkan agar anak mampu yang terdari dari pembuka, inti dan penutup..
menjaga ketahanan tubuh atau fisiknya. Di Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
antaranya adalah dengan mereka memahami dalam menyikapi pembelajara diera pandemi
cara melaksanakan protokol kesehatan. kita dapat menerapkan kurikulum ketahanan
Sebagai pendidik kita perlu mengingat diri yang terdiri dari 4 ketahanan (spiritual,
bahwa dunia anak adalah dunia bermain, sosial, psikomotorik dan intelektual dan
berilah tugas yang sifatnya ada unsur dipadukan dengan pembelajatran blandeb
permainan. Misal disuruh anak membuat bola learning.
dari sampah yang ada disekeliling rumah, 4. Faktor-faktor yang Mempengaruh
kemudian diminta untuk bermain bola Kesulitan Belajar Matematika pada
menggunakan bola tersebut dengan tetap Siswa
memperhatikan protokol kesehatan yang Di dalam penelitian yang dilakukan oleh
ditetapkan pemrintah. Sulthon sulton dan Evi Soviawati Faktor
Kesenjangan yang terjadi, beberapa penyebab kesulitan belajar Matematika siswa
bulan yang lalu, kurikulum hanya berpusat pada MI yaitu sebagai berikut:
otak, tidak mengurus bagaimana ketahanan a. Faktor Internal
spiritual anak, tidak mengurus bagaimana sikap Faktor internal adalah faktor yang
kethanan sosial anak, yang penting dia (anak) berasal dari dalam diri siswa sepert:
belajar dengan terlalu banyak memberikan 1) Minat dan motivasi belajar siswa
tugas akhirnya karena terlalu banyak tugas yang rendahn untuk menguasai
maka otaknya kelelahan. Sehingga muncul pelajaran Matematika.
keluhan dari orangtua dan yang terjadi adalah 2) Rendahnya kemampuan intelektual
pembelajaran dari rumah membebani orangtua yang dimiliki anak
dan murid karena semua pembelajaran berpusat 3) Persepsi yang salah terhadap
pada otak. Sekarang bagaima agar Matematika
pembelajaran diarahkan selain mementingkan 4) Kuarangnya penguasaan terhadap
kekuatan otak tetapi juga guru harus mengingat konsep-konsep dasar Matematika.
bahwa cara belajar anak adalah belajar sambil b. Faktor Eksternal
bermain. Faktor eksternal adalah faktor yang
f. Penggnaan Blanded Learning berasal dari luar diri anak seperti:
Blanded learning yaitu mencampur tatap 1) Guru kurang menguasai materi
muka dengan online. Ada 3 model yaitu: Matematika yang disampaikan atau
Pertama, visit home. Program seperti ini diajarkan
dilaksanakan terhadap siswa yang tidak meiliki

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
998 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2) Guru kurang memahami kesulian yang berasal dari dalam diri siswa dan
karakteristik siswa dalam belajaran yang berasal dari luar diri siswa. Adapun cara
matematika sehingga pemilihan menanganinya yaitu dengan melaksanakan
materi dan strategi yang digunakan diagnosis kesulitan belajar pada siswa,
kurang relefan dengan siswa. hal ini memberikan bimbingan pembelajaran remidial
dapat menyebabkan siswa kurang matematika, Mengoimalkan penerapkan BDR
bersemangat dan tertarik terhadap dengan baik, Pelaksanaan Kurikulum
pembelajaran Matematika yang Ketahanan Diri, dan Penggnaan Blanded
dilaksanakan. Akhirnya tujuan Learning.
pembelkajaranpun sukar untuk Fakor-faktor yang mempengaruhi
tercapai secara optimal. kesulitan belajar siswa adalah faktor internal
3) Guru kurang mampu menggunakan dan eksternal. Faktor internal adalah faktor
teknik pembelajaran aktif, inofatif yang berasal dari dalam diri siswa sepert; a)
kreatif efektif dan menyenangkan. Minat dan motivasi belajar siswa yang rendahn
4) Kurang terpenuhinya buku siswa. untuk menguasai pelajaran Matematika, b)
5) Lingkungan sekolah kurang Rendahnya kemampuan intelektual yang
mendukung, dan lingkungan dimiliki anak, c) Persepsi yang salah terhadap
masyarakat Matematika, d) Kuarangnya penguasaan
6) Secara umum pendekatan terhadap konsep-konsep dasar Matematika.
pengajaran matematika di Indonesia Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
masih menggunakan pendekatan luar diri anak seperti; a) Guru kurang
tradisional atau mekanistik yang menguasai materi Matematika yang
menekankan proses 'drill and disampaikan atau diajarkan, b) Guru kurang
practice', sehingga siswa dilatih memahami karakteristik siswa dalam belajaran
mengerjakan soal seperti mekanik matematika sehingga pemilihan materi dan
atau mesin. strategi yang digunakan kurang relefan dengan
7) Penilaian yang lebih menekankan siswa. hal ini dapat menyebabkan siswa kurang
pada penilaian akhir (hasil belajar) bersemangat dan tertarik terhadap
dan kurang memperhatikan proses, pembelajaran Matematika yang dilaksanakan.
sehingga pembelajaran matematika Akhirnya tujuan pembelajaranpun sukar untuk
kurang bermakna; lebih tercapai secara optimal. c) Guru kurang mampu
mengutamakan hafalan daripada menggunakan teknik pembelajaran aktif,
pengertian. inofatif kreatif efektif dan menyenangkan, c)
8) Proses pembelajaran cenderung Kurang terpenuhinya buku siswa, d)
tektbook dan kurang terkait dengan Lingkungan sekolah dan lingkungan
kehidupan sehari-hari, akibatnya, masyarakat yang kurang mendukung, e) Secara
siswa kurang menghayati atau umum pendekatan pengajaran matematika di
memahami konsep-konsep Indonesia masih menggunakan pendekatan
matematika, dan siswa mengalami tradisional atau mekanistik yang menekankan
kesulitan untuk mengaplikasikan proses 'drill and practice', sehingga siswa dilatih
matematika dalam kehidupan mengerjakan soal seperti mekanik atau mesin,
sehari-hari. f) Penilaian yang lebih menekankan pada
penilaian akhir (hasil belajar) dan kurang
PENUTUP memperhatikan proses, sehingga pembelajaran
Kesimpulan matematika kurang bermakna; lebih
Jenis kesulitan belajar matematika yang mengutamakan hafalan daripada pengertian, g)
dialami siswa SD/MI terbagi menadi dua yaitu Proses pembelajaran cenderung tektbook dan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.5 Oktober 2020 999
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari,
akibatnya, siswa kurang menghayati atau
memahami konsep-konsep matematika, dan
siswa mengalami kesulitan untuk
mengaplikasikan matematika dalam kehidupan
sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ety Mukhlesi Yeni. Kesulitan Belajar
Matematika Di Sekolah Dasar Jupendas,
ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 2, September
2015
[2] Evi Siviawati, Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Siswa di Tingkat
Sekolah Dasar, Jurnal Edisi Khusus, No. 2,
Agustus 2011,
http://www.academia.edu/download/31506
577/9-Evi_Soviawati-edit.pdf, diakses pada
Selasa, 7 Juli 2020 Pukul 02.09 Wita.
[3] Depdiknas, Tes Diagnostik, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: 2007.
[4] Hamdan Husein Batubara. Webinar
Nasional Pendidikan Dasar UNISKA MAB
Banarmasin pada tanggal 8 Juli 2020
[5] Van Steenburge, H. Mathematics Learning
Difficulties In Primary Education:
Teachers’ Professional Knowledge And
The Use Of Commercially Available
Learning Packages. 2010. Jurnal Online:
http://users.ugent.be/~mvalcke/CV/CALP_
ed_studies.pdf.
[6] Sulthon Sulton, Membangun Pemahaman
Konsep Dasar Matematika pada Anak
Berkesulitan Belajar Matematika di MI.
Primary:Jurnal Keilmuan dan
Kependidikan Dasar, v. 12, n. 01, p. 27-40,
june 2020, dalam
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/pri
mary/article, diakses pada hari selasa 7 Juli
2020 pukul 24.43.
[7] Zainal Abidin. Webinar Nasional
Pendidikan Dasar Seris 2 UNISKA MAB
Banarmasin pada tangga l8 Juli 2020

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1000 Vol.1 No.5 Oktober 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai