Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI PROJECT

MATA KULIAH MEKANIKA FLUIDA MSN.


MSN1.62.2011

Judul :
Perhitungan Tekanan Fluida dalam Silinder Alat Suntik

Kelompok 4:

No Nama NIM

1 Doni Ersandika 21338031

2 Egis 21338032

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
DAFTAR ISI

Ringkasan.............................................................................................................................2
1. Pendahuluan..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2. Jenis-jenis peralatan yang ditemui di pasaran..........................................................4
2. Kajian teori.................................................................................................................5
2.1. Konsep Dasar.............................................................................................................5
2.2. Prinsip Kerja Alat........................................................................................................5
2.3. Persamaan matematis...............................................................................................6
3. Rancangan Alat..........................................................................................................8
3.1. Gambar Disain Alat....................................................................................................8
3.2. Cara Kerja Alat yang dibuat.....................................................................................12
3.3. Saran untuk peningkatan kinerja dan efisiensi........................................................13
4. Kesimpulan dan Saran.............................................................................................15
4.1. Kesimpulan..............................................................................................................15
4.2. Manfaat bagi masyarakat........................................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................................16

1
Ringkasan

Alat suntik (syringe) adalah alat yang digunakan untuk menginjeksikan bahan-bahan
bersifat medis atau zat cair lainnya kedalam jaringan tubuh atau media lainnya. Alat suntik atau
suntikan (syringe) terdiri dari sebuah silinder (spuit) dan piston (plunger) untuk menginjeksikan
zat cair atau gas secara presisi yang berguna untuk kebutuhan di dunia analitik, medis farmasi,
atau bioteknologi. Untuk memasukan obat ke dalam tubuh pada jarum suntik akan berlaku
hukum fisika yaitu prinsip tekanan.
Alat Suntik memiliki banyak jenis, tetapi yang sering ditemukan di pasaran cuma ada
beberapa jenis yaitu suntikan 5 ml, 3 ml, 1 ml dan 0,5 ml. Adapun jenis lainnya seperti suntikan
50 ml, 25 ml, dan 10 ml sudah jarang digunakan.
Secara umum cara kerja alat suntik ada dua yaitu menarik cairan dan mengeluarkan
cairan. Pada saat menarik cairan, tekanan udara di dalam silinder menurun sehingga cairan atau
fluida dapat masuk ke alat suntik melalui jarum. Sebaliknya pada saat mengeluarkan cairan,
tekanan udara pada silinder meningkat maka cairan akan keluar melalui jarum.
Jarum suntik bekerja pada prinsip tekanan udara dalam ruang tertutup, seperti kita
ketahui silinder jarum suntik adalah ruang tertutup, sehingga kita dapat mengatur besar-kecil
tekanan dalam silinder jarum suntik.
Alat suntik menggunakan sistem hukum fisika yaitu Hukum Tekanan, yang dimana
tekanan sendiri merupakan atau dihasilkan dari perbandingan antara gaya yang diberikan (F)
dengan luas penampang pada silinder alat suntik (A). Sehingga, jika silindernya memiliki ukuran
yang kecil maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar dan tidak dibutuhkan gaya yang
besar untuk menekannya, dan jika silindernya memiliki ukuran yang besar maka tekanan yang
dihasilkan akan semakin kecil dan dibutuhkan gaya yang besar untuk menekannya.
Untuk itu, saran peningkatan pada perhitungan efisiensi dan kinerja pada alat suntik lebih
ditekankan pada penggunaan ukuran diameter dan volume pada silinder alat suntik.
Alat suntik ini sangat dibutuhkan oleh semua orang terutama pada saat vaksinasi Covid-
19 dan penanganan medis lainnya.
Pada laporan kali ini kami berharap, perhitungan tekanan silinder alat suntik beserta
saran peningkatan efisiensi dan kinerja alat suntik yang dibahas dapat membantu kerja
pelayanan medis dan menambah ilmu pengetahuan.

2
1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 1650, Blaise Pascal menemukan sebuah jarum suntik (tidak perlu suntik)
sebagai aplikasi dari apa yang sekarang disebut hukum Pascal. Sebuah jarum suntik piston
sederhana terdiri dari sebuah pendorong yang berada dalam sebuah tabung. Pendorong dapat
ditarik dan didorong bersama-sama di dalam sebuah tabung silinder, yang memungkinkan
jarum suntik untuk mengambil dan mengeluarkan suatu cairan atau gas melalui lubang di ujung
tabung. Ujung terbuka dari jarum suntik biasa dilengkapi dengan jarum suntik atau disebut
dengan nozzle, Jarum suntik biasa digunakan untuk memberikan sebuah injeksi.
Alat suntik atau suntikan (syringe) terdiri dari sebuah silinder (spuit) dan piston
(plunger) untuk menginjeksikan zat cair atau gas secara presisi yang berguna untuk kebutuhan
di dunia analitik, medis farmasi, atau bioteknologi. Sebuah alat suntik (syringe) adalah alat yang
digunakan untuk menginjeksikan bahan-bahan bersifat medis atau zat cair lainnya kedalam
jaringan tubuh atau media lainnya. Jarum (needles) adalah sebuah instrument sangat ramping
dan berongga untuk memasukkan material kedalam atau keluar tubuh atau media lain.
Parameter penting ketika menspesifikasikan alat suntik adalah metode injeksi, bentuk jarum,
volume alat suntik, skala alat suntik, dan laju tekanan. Alat suntik menggunakan satu dari dua
metode injeksi, yaitu manual atau autosampler. Injektor adalah sebuah mekanisme untuk
injeksi sejumlah sampel secara akurat. Injektor dapat berupa alat manual sederhana atau
autosampler kompleks yang memberikan injeksi otomatis dari berbagai jenis sample yang
berbeda kedalam aliran zat cair. Jarum memiliki satu dari dua bentuk jika di install dengan alat
suntik. Pada alat suntik ada yang jarumnya bisa digantiganti dan ada yang permanen. Volume
alat suntik adalah sejumlah sampel yang dapat dikandung alat suntik sebelum dilakukan injeksi.
Skala alat suntik adalah tanda cetakan pada sisi skala untuk mengukur volume yang
dikeluarkan. Laju tekanan adalah maksimum tekanan yang dapat dilakukan oleh alat suntik.
Untuk memasukan obat ke dalam tubuh pada jarum suntik akan berlaku hukum fisika
yaitu prinsip tekanan.Agar jarum suntik bisa menembus kulit untuk menyuntikkan suatu zat ke
dalam tubuh.Terlebih dahulu jarum suntik dibuat sangat kecil dan runcing. Tujuannya agar
menambah tekanan sehingga mudah masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan uraian di atas bahwa suntik menerapkan hukum mekanika fluida atau
hukum fisika,Jadi itu menjadi alasan pentingnya untuk mengetahui cara kerja serta bagaimana
menggunakan suntik dan bagaimana suntik itu bekerja. Apalagi di saat pandemi ini tim medis
pasti sangat membutuhkan alat suntik ini untuk melakukan booster vaksinasi.

3
1.2. Jenis-jenis peralatan yang ditemui di pasaran

Suntik memiliki banyak jenis,tetapi yang sering ditemukan di pasaran cuma ada
beberapa jenis,di bawah ini beberapa alat suntik yang sering ditemukan di pasaran:
 Suntikan 5 ml
 Suntikan ini digunakan untuk mengoplos obar seperti vaksin MR
 Juga digunakan untuk menyuntikkan vitamin,terutama vitamin C
 Suntikan 3 ml
 Digunakan untuk suntik pasien KB
 Suntikan 1 ml
 Digunakan untuk suntik pasien imunisasi
 Suntikan 0,05 ml
 Digunakan untuk suntik imunisasi BCG pada bayi
Selain jenis-jenis di atas juga ada suntikan 50 ml, 25 ml,dan 10 ml, mungkin juga ada jenis-
jenis yang lain tapi jarang digunakan, sedangkan yang sering ditemukan di pasaran atau di dunia
medis hanya 4 jenis di atas yaitu suntikan 5 ml, 3 ml, 1 ml, dan 0,05 ml. Keempat jenis suntikan
yang sering ditemui itu disebabkan karena dalam dunia medis biasanya menggunakan diameter
suntikan yang tidak terlalu besar, maka untuk pasien-pasien umum biasanya digunakan satu
diantara 4 jenis suntikan tersebut.

4
2. Kajian teori

2.1. Konsep Dasar

Alat suntik atau suntikan (syringe) terdiri dari sebuah silinder (spuit) dan piston
(plunger) untuk menginjeksikan zat cair atau gas secara presisi yang berguna untuk kebutuhan
di dunia analitik, medis farmasi, atau bioteknologi. Sebuah alat suntik (syringe) adalah alat yang
digunakan untuk menginjeksikan bahan-bahan bersifat medis atau zat cair lainnya kedalam
jaringan tubuh atau media lainnya.
Jarum (needles) adalah sebuah instrument sangat ramping dan berongga untuk
memasukkan material kedalam atau keluar tubuh atau media lain. Parameter penting ketika
menspesifikasikan alat suntik adalah metode injeksi, bentuk jarum, volume alat suntik, skala
alat suntik, dan laju tekanan. Alat suntik menggunakan satu dari dua metode injeksi, yaitu
manual atau autosampler.
Injektor adalah sebuah mekanisme untuk injeksi sejumlah sampel secara akurat. Injektor
dapat berupa alat manual sederhana atau autosampler kompleks yang memberikan injeksi
otomatis dari berbagai jenis sample yang berbeda kedalam aliran zat cair. Jarum memiliki satu
dari dua bentuk jika di install dengan alat suntik.
Pada alat suntik ada yang jarumnya bisa diganti ganti dan ada yang permanen. Volume
alat suntik adalah sejumlah sampel yang dapat dikandung alat suntik sebelum dilakukan injeksi.
Skala alat suntik adalah tanda cetakan pada sisi skala untuk mengukur volume yang
dikeluarkan. Laju tekanan adalah maksimum tekanan yang dapat dilakukan oleh alat suntik.

2.2. Prinsip Kerja Alat

Alat suntik menggunakan sistem hukum fisika yaitu Hukum Tekanan. Pada jarum suntik
jika silindernya memiliki ukuran yang kecil maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar
dan tidak dibutuhkan gaya yang besar untuk menekannya, dan jika silindernya memiliki ukuran
yang besar maka tekanan yang dihasilkan akan semakin kecil dan dibutuhkan gaya yang besar
untuk menekannya. Jarum suntik bekerja pada prinsip tekanan udara dalam ruang tertutup,
seperti kita ketahui silinder jarum suntik adalah ruang tertutup, sehingga kita dapat mengatur
besar-kecil tekanan dalam silinder jarum suntik. Jika piston jarum suntik ditekan maka cairan di
dalamnya akan keluar, hal itu disebabkan karena tekanan dalam silinder lebih besar
daripadatekanandiluar. Seperti kita ketahui jarum suntik memiliki ukuran silinder yang
berbeda-beda, berikut perhitungan jika luas silinder/luas penampang pada jarum suntik
memiliki ukuran yang berbeda-beda dan diberikan gaya yang sama tekanan pada jarum suntik
5
Semakin besar bidang sentuh atau luas penampang maka semakin kecil tekanan
yang dihasilkan, demikian juga sebaliknya. Konsep ini lah yang diterapkan pada jarum suntik.
Pada jarum suntik, jarum memiliki bidang sentuh yang sangat kecil sehingga bias
menghasilkan tekanan yang cukup besar untuk menembus kulit.

2.3. Persamaan matematis

Untuk memasukan obat ke dalam tubuh pada alat suntik akan berlaku hukum fisika yaitu
prinsip tekanan. Dalam ilmu fisika, Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F)
per satuan luas (A). Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
F
P=
A
Keterangan:
P = Tekanan (N/m²)
F = Gaya (Newton)
A = Luas Permukaan (m²)
Nama lain dari N/m² adalah pascal (Pa). Pascal dipakai sebagai satuan Tekanan
untuk menghormati Blaise Pascal.
Dari pernyataan tersebut kita ketahui bahwa luas permukaan (A) yang terkena
gaya (F) berpengaruh terhadap tekanan (P). Dengan luas permukaan yang kecil
menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan yang lebar.Ini berati
bahwa tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan.
Jarum suntik memiliki ukuran silinder yang berbeda-beda, berikut perhitungan
jika luas silinder/luas penampang pada jarum suntik memiliki ukuran yang berbeda-beda
dan diberikan gaya yang sama:
F
P=
A
Diketahui : F = 10 N
Luas penampang (diameter silinder) :
 0,00785 m (diameter silinder 1 cm)
 0,01766 m (diameter silinder 1.5 cm)
 0,0314 m (diameter silinder 2 cm)

Ditanya : P=...Pa?
6
Jawab:
Tekanan yang terjadi :
10
 P= =12738,88 Pa
0,00785
10
 P= =566,25 Pa
0,01766
10
 P= =318,47 Pa
0,0314
Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui tekanan dalam alat suntik akan
berubah jika luas penampang silinder membesar. Semakin besar silinder dalam jarum
suntik maka akan semakin kecil tekanannya jika diberikan gaya yang sama. Maka, jika
silinder jarum suntik semakin besar dibutuhkan gaya yang besar pula untuk menekan
fluida dalam jarum suntik tersebut.

7
3. Rancangan Alat

3.1. Gambar Disain Alat

Berikut ini merupakan Gambar Desain Alat Suntik beserta bagian-bagiannya yang
dibuat dengan menggunakan Aplikasi Solidworks.

Gambar Alat Suntik diatas menggunakan Proyeksi Eropa dengan mengunakan tampak
depan, tampak atas, tampak samping kiri dan juga ditambah dengan tampak isometri.

8
Silinder/badan alat suntik (syringe)

9
Pendorong (Plunger)

10
Karet pendorong (Plunger Rubber)

11
Jarum (needle)

3.2. Cara Kerja Alat yang dibuat

Seperti yang kita lihat pada gambar desain alat, alat suntikan yang dibuat terdiri dari 4
bagian yaitu :
1. Silinder/badan alat suntik (syringe)
2. Pendorong (Plunger)
3. Karet pendorong (Plunger Rubber)
4. Jarum (needle)
Keempat bagian itu kemudian dirakit menjadi sebuah alat suntik dengan cara sebagai
berikut.
1. Pasang karet pendorong (Plunger Rubber) pada salah ujung Pendorong (Plunger). Perlu
diketahui kedua ujung Pendorong (Plunger) berbeda bentuk. Salah satu bentuk ujung

12
Pendorong (Plunger) didesain memiliki ruas dan sebagai tempat tempat jari untuk menekan
Pendorong (Plunger). Dan satu ujung lagi adalah bagian yang akan dipasang karet
pendorong (Plunger Rubber).
2. Setelah plunger dan plunger rubber dipasang, masukkan ujung Pendorong (Plunger)
yang telah dipasang plunger rubber ke dalam silinder (syringe body).
3. Lalu pasang jarum (needle) ke ujung silinder (syringe body) yang memiliki bagian kecil
berongga yang sesuai dengan bagian jarum. Kemudian pasang keduanya. Alat suntik siap
untuk digunakan.
Alat suntik atau biasa kita sebut jarum suntik ini biasanya digunakan untuk menarik
cairan atau mengeluarkan (menyuntikkan) cairan.
1. Menarik cairan masuk
Piston pada jarum suntik ditarik ke atas sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik
menurun,udara menekan permukaan air sehingga cairan terdorong untuk masuk ke dalam
silinder jarum suntik melalui nozzle/jarum suntik.
2. Mengeluarkan cairan
Piston pada jarum suntik ditekan sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik
meningkat, karena tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat dan tekanan di luar
jarum suntik lebih kecil maka cairan yang terdapat dalam jarum suntik terdorong keluar
melalui nozzle/jarum suntik.
Penggunaan alat suntik dalam kehidupan sehari-hari cukup sederhana untuk
dilakukan. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan dari penggunaan jarum suntik yaitu pada
aspek kebersihan dan kehati-hatian. Pastikan jarum suntik dalam keadaan steril. Lalu
gunakan jarum suntik dengan hati-hati karena jarum pada alat suntik termasuk benda tajam
yang dapat melukai seseorang dan juga untuk pengoperasian sebuah alat suntik haruslah
orang tahu bagaimana cara menggunakan alat suntik itu dengan benar serta harus tahu
bagaimana cara kerja dan prinsip kerja yang dimiliki oleh sebuah alat suntik tersebut.

3.3. Saran untuk peningkatan kinerja dan efisiensi

Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai prinsip kerja alat suntik. Mulai dari
penggunaan hukum tekanan pada alat suntik hingga pengaruh ukuran diameter terhadap tekanan
di dalam silinder.
Tekanan di dalam silinder alat suntik dipengaruhi oleh pemberian gaya dan ukuran luas
penampang. Dalam hal ini luas penampang berperan penting dalam peningkatan efisiensi dan
kinerja alat suntik. Seperti yang dijelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, jika

13
ukuran luas penampang (dalam hal ini diameter) kecil maka tekanan yang dihasilkan lebih besar.
Sebaliknya jika ukuran luas penampang lebih besar maka tekanan yang dihasilkan lebih kecil.
Jika kita dapat membuat ukuran diameter pada alat suntik menjadi lebih kecil maka gaya
atau tenaga yang dibutuhkan untuk menekan plunger/penekan pada alat suntik juga semakin
kecil. Hal itu tentunya mempermudah kerja dalam penggunaan pada alat suntik.
Oleh karena itu, saran peningkatan pada perhitungan efisiensi dan kinerja pada alat suntik
lebih ditekankan pada penggunaan ukuran diameter pada silinder alat suntik.

14
4. Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Alat suntik atau suntikan (syringe) terdiri dari sebuah silinder (spuit) dan piston
(plunger) untuk menginjeksikan zat cair atau gas secara presisi yang berguna untuk kebutuhan
di dunia analitik, medis farmasi, atau bioteknologi. Alat Suntik memiliki banyak jenis, tetapi
yang sering ditemukan di pasaran cuma ada beberapa jenis yaitu suntikan 5 ml, 3 ml, 1 ml dan
0,5 ml.
Alat suntik menggunakan sistem hukum fisika yaitu Hukum Tekanan. Tekanan
dihasilkan atau dipengaruhi oleh perbandingan antara gaya yang diberikan (F) dengan luas
penampang pada silinder alat suntik (A). Sehingga, jika silindernya memiliki ukuran yang kecil
maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar dan tidak dibutuhkan gaya yang besar untuk
menekannya, dan jika silindernya memiliki ukuran yang besar maka tekanan yang dihasilkan
akan semakin kecil dan dibutuhkan gaya yang besar untuk menekannya.
Untuk itu, perlu dilakukanya peningkatan efisiensi dan kinerja alat suntik berupa
perubahan ukuran diameter silinder dari alat suntik agar berguna bagi masyarakat.

4.2. Manfaat bagi masyarakat

Perhitungan tekanan silinder pada alat suntik ini juga memiliki manfaat bagi masyarakat.
Manfaat itu dirasakan oleh tenaga medis karena mempermudah pekerjaan mereka dalam
menggunakan jarum suntik. Kemudahan pada tenaga medis tersebut berpengaruh positif pada
pelayanan tenaga medis kepada masyarakat.

15
Daftar Pustaka

docplayer.info. (2018). Aplikasi Prinsip Fisika pada Jarum Suntik. Retrieved from docplayer.info:
https://docplayer.info/66464742-Aplikasi-prinsip-fisika-pada-jarum-suntik.html
fdokumen.com. (2018, Juli 5). Penerapan Prinsip Tekanan pada Jarum. Retrieved from
fdokumen.com: https://fdokumen.com/document/penerapan-prinsip-tekanan-pada-
jarum-suntikdocx.html
Kertapati, D. (2022, Februari 10). Asal Usul jarum Suntik. Retrieved from
mediakom.kemkes.go.id: https://mediakom.kemkes.go.id/v2/2022/02/asal-usul-alat-
suntik/
science, a. i. (2012, juni 3). FISIKA DALAM SISTEM KERJA JARUM SUNTIK (fluida statis). Retrieved
from alfredwema.wordpress.com:
https://alfredwema.wordpress.com/2012/06/03/fisika-dalam-sistem-kerja-jarum-
suntik-fluida-statis/
Sobah, B. (2020, April 29). MACAM-MACAM JARUM SUNTIK DAN FUNGSINYA. Retrieved from
youtube.com: https://youtu.be/vj6McscpLWQ
Wijaya, R. B. (2011, Oktober 24). Aplikasi Prinsip Fisika Dan Alat Suntik. Retrieved from
www.scribd.com: https://www.scribd.com/doc/70088037/aplikasi-prinsip-fisika-dan-
alat-suntik
Wikipedia. (2021, Juli 13). Jarum Hipodermik. Retrieved from Wikipedia.com:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jarum_hipodermik#:~:text=Jarum%20hipodermik
%20atau%20jarum%20suntik,urat%20darah%20halus%20pada%20venipuntur

16

Anda mungkin juga menyukai