Anda di halaman 1dari 7

‫‪Istighfar Amalan Pembuka Rezeki‬‬

‫‪khotbahjumat.com/5911-istighfar-amalan-pembuka-rezeki.html‬‬

‫‪October 18, 2021‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ﱠﺌﺎت أَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ َﻣ ْﻦ ﯾَ ْﻬ ِﺪ ِه اﷲُ َﻓ َ‬


‫ﻼ‬ ‫ِﻦ ُﺷ ُﺮ ْو ِر أَ ْﻧ ُﻔ ِﺴﻨَﺎ َو َﺳﯿ ِ‬
‫ُﻮ ُذ ﺑِﺎﷲِ ﻣ ْ‬ ‫إِ ّن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﱠﷲِ ﻧَ ْﺤ َﻤ ُﺪ ُه َوﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﯿﻨُ ُﻪ َوﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔ ُ‬
‫ِﺮ ُه َوﻧَﻌ ْ‬
‫ُﺤﻤ‪‬ﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ‬
‫ﻻ اﷲُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ّن ﻣ َ‬
‫ﻻ إﻟ َﻪ إ ّ‬ ‫ﻼ َﻫﺎد َ َ َ ْ َ‬
‫ِي ﻟ ُﻪ أﺷ َﻬ ُﺪ أ ْن َ ِ ِ‬ ‫ُﻀ ّﻞ ﻟَ ُﻪ َو َﻣ ْﻦ ﯾ ْ‬
‫ُﻀﻠ ْ‬
‫ِﻞ َﻓ َ‬ ‫ﻣِ‬

‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم اﻟ ّﺪﯾْﻦ‬ ‫ُﺤ ﱟﻤﺪ َو َﻋﻠﻰ آﻟِ ِﻪ ِوأَ ْ‬


‫ﺻ َﺤﺎﺑِ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ ٍ‬ ‫ﺻ ّﻞ َو َﺳﻠّ ْﻢ َﻋﻠﻰ ﻣ َ‬
‫‪.‬اَﻟﻠ ُﻬ ّﻢ َ‬

‫ُﻮ َن‬ ‫ﻻ َوأَ ْﻧﺘُ ْﻢ ﻣ ْ‬


‫ُﺴﻠِﻤ ْ‬ ‫ُﻮﺗُ ّﻦ إ ّ‬
‫ﻻ ﺗَﻤ ْ ِ‬ ‫ﯾَﺎأَﯾﱠﻬﺎ اﻟﱠﺬﯾ َ‬
‫ْﻦ آ َﻣﻨُ ْﻮا اﺗﱡﻘﻮا اﷲَ َﺣ ّﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َ‬

‫ِﺴﺎ ًء‬ ‫اﺣ َﺪ ٍة َو َﺧﻠَ َﻖ ِﻣ ْﻨ َﻬﺎ َز ْو َﺟ َﻬﺎ َوﺑَ ّﺚ ِﻣ ْﻨ ُﻬ َﻤﺎ ر َﺟ ً‬


‫ﺎﻻ َﻛﺜِﯿ ً‬
‫ْﺮا َوﻧ َ‬ ‫ِ‬ ‫ﺲ َو ِ‬ ‫ﻘﻮا َرﺑﱡﻜ ُﻢ اﻟﱢﺬي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜ ْﻢ ﻣ ْ‬
‫ِﻦ ﻧَ ْﻔ ٍ‬ ‫ﯾَﺎأَﯾﱠﻬﺎ اﻟﻨَ ُ‬
‫ﺎس اﺗﱡ ْ‬
‫ﺎن َﻋﻠَﯿ ُ‬
‫ْﻜ ْﻢ َر ِﻗ ْﯿﺒًﺎ‬ ‫َواﺗﱡﻘﻮا اﷲَ اﻟَﺬِي ﺗَ َﺴﺎ َءﻟُ ْﻮ َن ﺑ ِﻪ َو ْا َ‬
‫ﻷ ْر َﺣﺎ َم إِ ّن اﷲَ َﻛ َ‬ ‫ِ‬

‫ِﺮﻟَ ُﻜ ْﻢ ُذﻧُ ْﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ﯾ ِ‬


‫ُﻄ ِﻊ اﷲَ َو َر ُﺳ ْﻮﻟَ ُﻪ‬ ‫ِﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐﻔ ْ‬ ‫ْﻦ آ َﻣﻨُ ْﻮا اﺗﱡﻘﻮا اﷲَ َو ُﻗ ْﻮﻟُ ْﻮا َﻗ ْﻮ ً‬
‫ﻻ َﺳ ِﺪ ْﯾ ًﺪا ﯾ ْ‬
‫ُﺼﻠ ْ‬ ‫ﯾَﺎأَﯾﱠﻬﺎ اﻟﱢﺬﯾ َ‬

‫ﺎز َﻓ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈ ْﯿ ًﻤﺎ‪ ،‬أَﻣّﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬


‫… َﻓ َﻘ ْﺪ َﻓ َ‬

‫‪1/7‬‬
ُ ‫ و َﺷ ّﺮ ْا‬،‫ُﺤ ﱟﻤﺪ ﺻﻠّﻰ اﷲ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ و َﺳﻠﱠﻢ‬ ْ َ‫ِن أ‬
،‫ُﺤﺪَﺛَﺎﺗُ َﻬﺎ‬
ْ ‫ُﻮ ِر ﻣ‬
ْ ‫ﻷﻣ‬ َ َ َ َ ‫ْﺮ ْاﻟ َﻬ ْﺪ ِى َﻫ ْﺪ ُى ﻣ‬ ِ ‫َق ْاﻟ َﺤ ِﺪﯾ‬
ُ َ‫ْﺚ ِﻛﺘ‬
َ ‫ َو َﺧﯿ‬،ِ‫ﺎب اﷲ‬ َ ‫ﺻﺪ‬ ّ ‫َﻓﺄ‬

‫ﻼﻟَ ِﺔ ﻓِﻲ اﻟﻨﱢﺎر‬


َ‫ﺿ‬َ ‫ َو ُﻛ ّﻞ‬،‫ﻼﻟَ ًﺔ‬
َ‫ﺿ‬َ ‫ُﺤﺪَﺛَ ٍﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٌﺔ َو ُﻛ ّﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬
ْ ‫ َو ُﻛ ّﻞ ﻣ‬.

Kaum muslimin,

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Karena hanya orang yang
bertakwa saja yang akan sukses di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

Permasalahan rezeki adalah permasalahan yang senantiasa menjadi pemikiran


seseorang. Manusia senantiasa berpikir bagaimana agar mendapatkan harta untuk
mencukupi kebutuhan mereka. Setelah cukup mereka berpikir bagaimana agar harta
mereka bertambah. Bagaimana agar mereka mendapatkan yang lebih dari sebelumnya.

Sebagian mereka menambah jam kerja. Sebagian lainnya membuka cabang usaha
berikutnya. Mereka tetap berusaha, walaupun kepastian bertambah hasilnya belum tentu
didapat. Malah bisa jadi rugi. Tapi, ini sama sekali tidak salah. Bisa jadi terpuji kalau
niatnya baik.

Ibadallah,

Dalam permasalahan rezeki, sebagian orang menyangka kalau kita berpegang dengan
syariat Islam, maka rezeki tidak akan bertambah. Bahkan bisa jadi malah semakin
sempit. Seolah-olah ketika Allah menciptakan manusia dan memilihkan untuk mereka
agama ini, Allah tidak menyiapkan bimbingan bagaimana agar rezeki bertambah.
Padahal tidak mungkin Allah membiarkan kita dalam kegelapan. Sehingga malah
percaya hal-hal klenik dan supranatural.

Kaum muslimin,

Dalam mencari rezeki semua umat bahkan yang tidak beragama sekalipun sadar ada
factor eksternal selain usaha fisik, selain bekerja. Oleh karena itu, kita lihat Sebagian
kelompok memiliki keyakinan tertentu pada hewan, pada peliharaan, pada bentuk rumah,
yang diyakini dapat mendatangkan hoki atau rezeki. Mereka betul-betul meyakini hal ini.
Buktinya mereka praktikkan hal-hal yang “katanya” dapat mendatangkan hoki tersebut.

Nah, dalam agama kita ada juga tuntunan demikian. Diperintahkan untuk bekerja, jelas.
Itu ada dalilnya dan secara logika memang demikian. Tapi, kita kadang melupakan faktor
selain usaha fisik ini. Di antara usaha non fisik yang dituntunkan agama kita untuk
mendatangkan, menambah, dan membuat rezeki berkah adalah istighfar dan bertaubat
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ibadallah,

2/7
Sebelum menjelaskan dalil bahwa istighfar dan taubat itu dapat mendatangkan rezeki,
khotib ingin menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan istighfar. Istighfar di
sini bukan sekadar ucapan lisan. Tapi istighfar yang diiringi dengan perenungan dan bukti
dengan amalan anggota badan. Kalau cuma di lisan itu adalah taubatnya para
pembohong.

Raghib as-Sirjani rahimahullah mendefinisikan taubat itu dengan meninggalkan


perbuatan dosa karena keburukannya. Menyesali dosa yang dia lakukan. Dan berusa
sekuat tenaga untuk tidak mengulanginya lagi. Inilah yang dimaksud dengan taubat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ٍ ‫( َوﯾُ ْﻤ ِﺪ ْد ُﻛﻢ ﺑِﺄَ ْﻣ َﻮ‬11) ‫ارا‬


َ ‫ال َوﺑَﻨ‬
‫ِﯿﻦ‬ ُ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َء َﻋﻠَﯿ‬
ً ‫ْﻜﻢ ﱢﻣ ْﺪ َر‬ ‫ُﺮ ِﺳ ِﻞ ﱠ‬ ً ‫ﺎن َﻏ ﱠﻔ‬
ْ ‫( ﯾ‬10) ‫ﺎرا‬ ُ ‫ِﺮوا َرﺑ‬
َ ‫ﱠﻜ ْﻢ إِﻧﱠ ُﻪ َﻛ‬ ْ ‫َﻓ ُﻘ ْﻠ ُﺖ‬
ُ ‫اﺳﺘَ ْﻐﻔ‬

ً ‫ﺎت َوﯾَ ْﺠ َﻌﻞ ﻟﱠ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻧ َﻬ‬


12) ‫ﺎرا‬ ٍ ‫) َوﯾَ ْﺠ َﻌﻞ ﻟﱠ ُﻜ ْﻢ َﺟﻨﱠ‬

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” [Quran Nuh: 10-12].

Dalam ayat ini, Allah mengabarkan bahwa istighfar itu dapat mewujudkan hal-hal berikut
ini:

Pertama: Ampunan Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun.”

Kedua: Allah akan menurunkan hujan yang datang berangsur-angsur. Bukan hujan yang
lebat yang membuat banjir. Tidak pula kemarau panjang.

Ketiga: Allah akan menganugerahkan rezeki berupa anak-anak dan harta yang banyak.
Sebagaiman dalam firman-Nya

ٍ ‫َوﯾُ ْﻤ ِﺪ ْد ُﻛﻢ ﺑِﺄَ ْﻣ َﻮ‬


َ ‫ال َوﺑَﻨ‬
‫ِﯿﻦ‬

“Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu.”

Keempat: Allah akan memberikan kebun-kebun yang subur.

Kelima: Allah akan mengalirkan sungai-sungai.

Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Ayat ini menjadi dalil bahwa istighfar akan
mendatangkan rezeki dan menurunkan hujan.”

3/7
Imam Ibnu Katsir rahimahullah memberi tafsiran tentang ayat ini, “Kalau kalian bertaubat
dan beristighfar kepada Allah kemudian menaati-Nya, niscaya rezeki kalian akan menjadi
banyak. Dia akan menurunkan untuk kalian keberkahan dari langit. Dan menumbuhkan
keberkahan dari bumi. Menumbuhkan tanaman dan meratakan hujan. Dia akan
menganugerahkan kepada kalian harta dan anak keturunan. Memberikan kebun-kebun
dengan berbagai macam buahnya. Dan mengalirinya dengan air.”

Ibadallah,

Terkait ayat ini ada sebuah kisah dari Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah. Beliau
pernah didatangi oleh seseorang yang mengadu tentang kekeringan. Beliau jawab
dengan, “Beristighfarlah kepada Allah.” Lalu ada lagi yang datang mengadukan
kemiskinan. Beliau jawab, “Beristighfarlah kepada Allah.” Ada lagi yang meminta agar
didoakan punya anak. Beliau katakana, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Kemudian murid-muridnya bertanya, “Beberapa orang datang kepadamu dengan


membawa masalah yang berbeda-beda. Tapi semuanya kau sarankan untuk beristighfar.”
Al-Hasan menjawab, “Apa yang kuucapkan sama sekali bukan dari pemikiranku. Tapi
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berfirman di Surat Nuh:

ٍ ‫( َوﯾُ ْﻤ ِﺪ ْد ُﻛﻢ ﺑِﺄَ ْﻣ َﻮ‬11) ‫ارا‬


َ ‫ال َوﺑَﻨ‬
‫ِﯿﻦ‬ ُ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َء َﻋﻠَﯿ‬
ً ‫ْﻜﻢ ﱢﻣ ْﺪ َر‬ ‫ُﺮ ِﺳ ِﻞ ﱠ‬ ً ‫ﺎن َﻏ ﱠﻔ‬
ْ ‫( ﯾ‬10) ‫ﺎرا‬ ُ ‫ِﺮوا َرﺑ‬
َ ‫ﱠﻜ ْﻢ إِﻧﱠ ُﻪ َﻛ‬ ْ ‫َﻓ ُﻘ ْﻠ ُﺖ‬
ُ ‫اﺳﺘَ ْﻐﻔ‬

ً ‫ﺎت َوﯾَ ْﺠ َﻌﻞ ﻟﱠ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻧ َﻬ‬


12) ‫ﺎرا‬ ٍ ‫) َوﯾَ ْﺠ َﻌﻞ ﻟﱠ ُﻜ ْﻢ َﺟﻨﱠ‬

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” [Quran Nuh: 10-12].

‫ِﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ اﻟ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر‬


ْ ‫ِﺮ ْو ُه ﯾَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫ِﻦ ُﻛ ﱢﻞ َذ ْﻧ ٍﺐ َﻓ‬
ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫ْﻦ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
ْ ‫ِﺮ اﻟﻤ‬
ِ ‫ِﺴﺎﺋ‬ ُ ‫أَُﻗ ْﻮ ُل َﻫ َﺬا اﻟ َﻘ ْﻮ ِل َوأَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ‬
َ ‫ِﺮ اﷲَ ﻟِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟ‬
‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‬.
َ

Khutbah Kedua:

َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ‬, ‫ﺎن‬


, ‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ‬ ْ ‫اﺳ ِﻊ اﻟ َﻔ‬ ‫ﱠ‬ ْ
ِ ِ ِ ِ َ‫ﻻ ْﻣﺘِﻨ‬
ِ ‫اﻟﺠ ْﻮ ِد َوا‬
ُ ‫ﻀ ِﻞ َو‬ ِ ‫ﺎن َو‬ ِ ‫اَﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﷲِ َﻋ ِﻈﯿ ِْﻢ‬
ِ ‫اﻹ ْﺣ َﺴ‬
ً ‫ْﻦ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِﯿْﻤﺎً َﻛﺜِﯿ‬
‫ْﺮا‬ َ ‫ﺻ َﺤﺎﺑِ ِﻪ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ‬
ْ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ َوأ‬
َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ﻣﺤﻤﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ ؛‬.

4/7
ُ ‫ُﻮا أَ ﱠن ﺗَ ْﻘ َﻮى اﷲَ َﺟ ﱠﻞ َو َﻋ َﻼ ِﻫ َﻲ َﺧﯿ‬
‫ْﺮ َزا ِد ﯾُﺒَﻠﱢ ُﻎ إِﻟَﻰ‬ ْ ‫أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﻤ‬
ْ ‫ اِﺗﱠ ُﻘ ْﻮا اﷲَ ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ َو‬: ِ‫ُﺆ ِﻣﻨُ ْﻮ َن ِﻋﺒَﺎ َد اﷲ‬
ْ ‫اﻋﻠَﻤ‬
‫ َوأَ ْن ﺗَ ْﺘ َﺮ َك‬، ِ‫اب اﷲ‬
َ ‫ِﻦ اﷲِ ﺗَ ْﺮ ُﺟ ْﻮ ﺛَ َﻮ‬ َ ‫ أَ ْن ﺗَ ْﻌ َﻤ َﻞ ﺑِ َﻄ‬: ‫ َوﺗَ ْﻘ َﻮى اﷲَ َﺟ ﱠﻞ َو َﻋ َﻼ‬، ِ‫ان اﷲ‬
َ ‫ﺎﻋ ِﺔ اﷲِ َﻋﻠَﻰ ﻧُ ْﻮ ٍر ﻣ‬ ْ ‫ِر‬
ِ ‫ﺿ َﻮ‬
ُ ‫ِﻦ اﷲِ ﺗَ َﺨ‬
َ ‫ﺎف ِﻋ َﻘ‬
ِ‫ﺎب اﷲ‬ َ ‫ﺼﯿَ َﺔ اﷲِ َﻋﻠَﻰ ﻧُ ْﻮ ٍر ﻣ‬
ِ ‫ َﻣ ْﻌ‬.

Ibadallah,

Lebih jauh lagi memahami makna istighfar, istighfar artinya adalah thalabul maghfirah.
Dan maghfirah sendiri terambil dari kata mighfar yang artinya helm besi yang biasa
digunakan untuk berperang. Lalu apa hubungannya istighfar atau meminta maghfirah
dengan helm besi iini?

Di dalam peperangan, helm besi memiliki dua fungsi. Untuk menutupi kepala dan untuk
melindungi kepala. Berbeda dengan penutup kepala yang lain, yang sebagiannya hanya
berfungsi untuk menutupi saja tidak melindungi. Seperti peci. Fungsinya hanya untuk
menutupi kepala tidak melindungi kepala dari benda-benda keras yang bisa menciderai
kepala. Tapi helm besi, ia menutupi kepala sekaligus menjaganya dari bahaya yang
mengancamnya.

Sama seperti istighfar. Ketika kita beristighfar kepada Allah, ada dua hal yang kita pinta
kepada Allah. Pertama kita meminta ditutupi segala kesalahan dan aib-aib yang kita
lakukan. Kita tidak ingin hal tersebut diketahui oleh orang lain. Dan kita juga meminta
kepada Allah agar melindungi kita dari dampak dosa. Yaitu musibah. Allah Ta’ala
berfirman menjelaskan dampak perbuatan dosa,

ُ ُ َ َ َ‫َو َﻣﺂ أ‬
ِ ‫ﺻﺒَ ُﻜﻢ ﱢﻣﻦ ﻣ‬
ٍ ‫ﱡﺼﯿﺒَ ٍﺔ َﻓﺒِ َﻤﺎ َﻛ َﺴﺒَ ْﺖ أ ْﯾﺪِﯾﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻌﻔﻮا َﻋﻦ َﻛﺜ‬
‫ِﯿﺮ‬

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
[Quran Asy-Syura: 30]

Artinya, musibah yang menimpa kita itu karena dampak dosa yang kita perbuat. Dan
musibah itu macam-macam. Bisa berpua bencana. Bisa berbentuk menderita sakit. Bisa
dalam wujud sempitnya rezeki, tidak memiliki anak, sulit jodoh, dll. Nah istighfar yang kita
ucapkan kepada Allah adalah permintaan agar kita dilindungi dari dampak-dampak
seperti ini.

Ibadallah,

Dengan demikian, istighfar itu memiliki dampak dunia dan akhirat. Di dunia ia dapat
menjadi kunci pembuka rezeki dan dilindungi dari bahaya. Di akhirat, ia akan membuat
orang yang mengamalkannya beruntung. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

5/7
‫ﺎرا َﻛﺜِﯿ ً‬
‫ْﺮا‬ ‫اﺳﺘِ ْﻐ َﻔ ً‬
‫ﺻ ِﺤ ْﯿ َﻔﺘِ ِﻪ ْ‬ ‫ُ‬
‫‪.‬ﻃ ْﻮﺑَﻰ ِﻟ َﻤ ْﻦ َو َﺟ َﺪ ﻓِﻲ َ‬

‫‪“Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang‬‬
‫‪banyak.” [HR. Ibnu Maajah].‬‬

‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ و َﺳﻠﱠﻢ‪ ،‬و َﺷ ﱠﺮ ُ‬ ‫ْﺚ َﻛ َﻼ ُم اﷲِ‪َ ،‬و َﺧﯿ َ‬ ‫ﺻﺪ َ‬ ‫ُﻮا أَ ﱠن أَ ْ‬
‫اﻋﻠَﻤ ْ‬
‫ُﻮ ِر‬
‫اﻷﻣ ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ْﺮ اﻟ ُﻬﺪَى ُﻫﺪَى ﻣ َ َ‬ ‫اﻟﺤ ِﺪﯾ ِ‬
‫َق َ‬ ‫َو ْ‬
‫ﺎﻋ ِﺔ‬ ‫ْﻜ ْﻢ ﺑِ ْﺎﻟ َﺠ َﻤ َ‬
‫ﺎﻋ ِﺔ َﻓﺈِ ﱠن ﯾَ َﺪ اﷲِ َﻋﻠَﻰ َ‬
‫اﻟﺠ َﻤ َ‬ ‫ُﺤﺪَﺛَ ٍﺔ ﺑِ ْﺪ ُﻋ ٌﺔ‪َ ،‬و ُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ َ‬
‫ﺿ َﻼﻟَ ٌﺔ‪َ ،‬و َﻋﻠَﯿ ُ‬ ‫ُﺤﺪَﺛَﺎﺗُ َﻬﺎ‪َ ،‬و ُﻛ ﱠﻞ ﻣ ْ‬
‫‪ .‬ﻣْ‬

‫ﺎل‪ ﴿ :‬إ ﱠن ﱠ‬
‫اﷲَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ‬ ‫ْﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﷲِ َﻛ َﻤﺎ أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ُﻢ اﷲُ ﺑِ َﺬﻟ َ‬
‫ِﻚ ﻓِﻲ ِﻛﺘَﺎﺑِ ِﻪ َﻓ َﻘ َ‬ ‫ﺎﻛ ُﻢ اﷲُ َﻋﻠَﻰ ﻣ َ‬ ‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َو َﺳﻠﱢﻤ ْ‬
‫ُﻮا َر َﻋ ُ‬
‫ِ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ِﺪ ﺑ ِ‬ ‫َو َ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ‬ ‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿﻤﺎً ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‪َ ، [٥٦:‬و َﻗ َ‬
‫ﺎل َ‬ ‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ َ‬
‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا َ‬ ‫ُﺼﻠﱡ َ‬
‫ﯾَ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲﱠُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ ﺑِ َﻬﺎ َﻋ ْﺸ ًﺮا‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ َﻋﻠَ ﱠﻲ َ‬
‫ﺻﻼ ًة َ‬ ‫))ﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪َ )) :‬ﻣ ْﻦ َ‬
‫‪َ .‬‬

‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‪،‬‬


‫ْﺮ ِ‬ ‫اﻫ ْﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ ِ‬
‫آل إِﺑ َ‬ ‫ْﺮ ِ‬ ‫ﺻﻠﱠﯿ َ‬
‫ْﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ َ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ َ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ ِ‬
‫آل ﻣ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ﻣ َ‬
‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‪َ .‬و ْ‬
‫ار َ‬
‫ض‬ ‫ْﺮ ِ‬ ‫اﻫ ْﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ ِ‬
‫آل إِﺑ َ‬ ‫ﺎر ْﻛ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ َ‬
‫ْﺮ ِ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ ﺑَ َ‬
‫آل ﻣ َ‬ ‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ ﻣ َ‬
‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ ِ‬ ‫َوﺑَ ِ‬
‫ﺎر ْو ِق‪َ ،‬و ُﻋ ْﺜ َﻤ َ‬ ‫ْﻦ؛ أَﺑِ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ِﺮ ﱢ‬ ‫ْﻦ اَ ْ َ‬
‫ﻷﺋِﻤ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ ُ‬
‫اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء ﱠ‬
‫ِي اﻟﻨُ ْﻮ َرﯾ ِ‬
‫ْﻦ‪،‬‬ ‫ﺎن ذ ْ‬ ‫ْﻖ‪َ ،‬و ُﻋ َﻤ َﺮ اﻟ َﻔ ُ‬
‫اﻟﺼ ﱢﺪﯾ ِ‬ ‫ﱠﺔ اﻟ َﻤ ْﻬﺪِﯾِﯿ َ‬ ‫اﺷ ِﺪﯾ َ‬
‫اﻟﺮ ِ‬
‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم‬ ‫ْﻦ َو َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ َ‬
‫ْﻦ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ ٍ‬ ‫اﻟﺼ َﺤﺎﺑَ ِﺔ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ َ‬
‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ ﱠ‬
‫ار َ‬
‫ِﻲ‪َ ,‬و ْ‬ ‫ْﻦ َﻋﻠ ﱟ‬ ‫َوأَﺑِ ْﻲ َ‬
‫اﻟﺤ َﺴﻨَﯿ ِ‬
‫ِﻚ ﯾَﺎ أَ ْﻛ َﺮ َم َ‬
‫اﻷ ْﻛ َﺮ ِﻣﯿ َ‬ ‫ِﻚ َوإ ْﺣ َﺴﺎﻧ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻤﻨﱢﻚ َو َﻛ َﺮﻣ ِ‬
‫‪.‬اﻟ ﱢﺪﯾ َ‬

‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ ُ‬
‫ﺼ ْﺮ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬ ‫ﱠ َ‬
‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ ُ‬
‫ﺼ ْﺮ إِ ْﺧ َﻮاﻧَﻨَﺎ اﻟﻤ ْ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َ‬ ‫ﺼ َﺮ ِد ْﯾﻨَ َﻚ َو ِﻛﺘَﺎﺑَ َﻚ َو ُﺳﻨﱠ َﺔ ﻧَﺒِﯿ َ‬
‫ﱢﻚ ﻣ َ‬ ‫َﻣ ْﻦ ﻧَ َ‬
‫ﺎن‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻛ ْﻦ ﻟَﻨَﺎ َوﻟَ ُﻬ ْﻢ َﺣﺎﻓِﻈﺎً‬
‫ﺎم َوﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ َﻜ ٍ‬ ‫ﺼ ْﺮ ُﻫ ْﻢ ﻓِﻲ أَ ْر ِ َ‬
‫ﺎن‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ ُ‬
‫ْﻦ ﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ َﻜ ٍ‬ ‫ُﺴﺘَ ْ‬
‫ﻀ َﻌ ِﻔﯿ َ‬
‫ض اﻟﺸ ِ‬ ‫اﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴ ﱢﺪداً َو ُﻣ َﺆﯾﱢ ًﺪا‬
‫‪َ ،‬و ُﻣ ِﻌ ْﯿﻨًﺎ َوﻣ َ‬

‫ْﻦ‬ ‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﻟِ َﻮاﻟِ َﺪ ْﯾﻨَﺎ َوﻟ ِْﻠﻤ ْ‬


‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫آﺧ َﺮهُ‪ِ ،‬ﺳ ﱠﺮ ُه َو َﻋﻠﱠﻨَ ُﻪ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﻏﻔ ْ‬ ‫ِﻗ ُﻪ َو ِﺟﻠﱠ ُﻪ‪ ،‬أَ ﱠوﻟَ ُﻪ َو ِ‬
‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ ُذﻧُﺒَﻨَﺎ ُﻛﻠﱠ ُﻪ؛ د ﱠ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ْ‬
‫اﻏﻔ ْ‬
‫ُﺤﺒ َ‬
‫ﱡﻚ‪َ ،‬و ُﺣ ﱠﺐ‬ ‫ات‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺴﺄَﻟُ َﻚ ُﺣﺒ َ‬
‫ﱠﻚ‪َ ،‬و ُﺣ ﱠﺐ َﻣ ْﻦ ﯾ ِ‬ ‫ﻷ ْﺣﯿَﺎ ِء ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َو ْ َ‬
‫اﻷ ْﻣ َﻮ ِ‬ ‫ﺎت اَ ْ َ‬
‫ُﺆ ِﻣﻨَ ِ‬
‫ْﻦ َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺆ ِﻣﻨِﯿ َ‬
‫ﺎت َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ َﻤ ِ‬
‫َواﻟﻤ ْ‬
‫ِ‬
‫ات ﺑَ ْﯿﻨِﻨَﺎ َوأَﻟﱢ ْﻒ‬
‫ِﺢ َذ َ‬ ‫ْﻦ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻫﺪَا َة ُﻣ ْﻬﺘَ ِﺪﯾ َ‬
‫ﺎن َو ْ‬
‫اﻹ ْﯾ َﻤ ِ‬
‫َ ﱠ‬ ‫َ‬ ‫اﻟ َﻌ َﻤ َﻞ اﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي ﯾُ َﻘ ﱢﺮﺑُﻨَﺎ إِﻟﻰ ُﺣﺒﱢﻚ‪ .‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َزﯾﱢﻨﱠﺎ ﺑِ ِﺰ ْﯾﻨَ ِﺔ ِ‬

‫‪6/7‬‬
‫اﻫﺎ‪َ ،‬و َز ﱢﻛ َﻬﺎ أَ ْﻧ َﺖ‬ ‫ﺎت إِﻟَﻰ اﻟﻨﱡ ْﻮ ِر‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ِ‬
‫آت ﻧُ ُﻔ ْﻮ َﺳﻨَﺎ ﺗَ ْﻘ َﻮ َ‬ ‫اﻟﻈﻠُ َﻤ ِ‬
‫ِﻦ ُ‬‫اﻟﺴ َﻼ ِم‪َ ،‬وأَ ْﺧ ِﺮ ْﺟﻨَﺎ ﻣ َ‬
‫ُﻞ ﱠ‬ ‫ْﻦ ُﻗﻠُ ْﻮﺑِﻨَﺎ‪َ ،‬و ْ‬
‫اﻫ ِﺪﻧَﺎ ُﺳﺒ َ‬ ‫ﺑَﯿ َ‬

‫اب اﻟﻨﱠ ِ‬
‫ﺎر‬ ‫ﺎﻫﺎ‪ ،‬أَ ْﻧ َﺖ َوﻟِﯿﱡ َﻬﺎ َو َﻣ ْﻮ َﻻ َﻫﺎ‪َ .‬رﺑﱠﻨَﺎ آﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َوﻓِﻲ ِ‬
‫اﻵﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو ِﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬ ‫ْﺮ َﻣ ْﻦ َز ﱠﻛ َ‬ ‫َ‬
‫‪.‬ﺧﯿ َ‬

‫ُﺮ ﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َواﻹ ْﺣ َﺴﺎن َوإﯾﺘَﺎ ِء ذِي ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﯾَ ْﻨ َﻬﻰ َﻋ ْﻦ ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟﻤُﻨ َﻜﺮ َو ْاﻟﺒَ ْﻐﻲ ﯾَﻌ ُ‬
‫ِﻈ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ﱠ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ﻋﺒﺎد اﷲ‪) ،‬إِ ﱠن اﷲَ ﯾَﺄﻣ ُ ِ‬
‫ْﻜ ْﻢ َﻛﻔ ً‬
‫ِﯿﻼ‬ ‫ِﻫﺎ َو َﻗ ْﺪ َﺟ َﻌ ْﻠﺘُ ْﻢ ﱠ‬
‫اﷲَ َﻋﻠَﯿ ُ‬ ‫ﺎن ﺑَ ْﻌ َﺪ ﺗَ ْﻮﻛِﯿﺪ َ‬ ‫ﻀﻮا َ‬
‫اﻷ ْﯾ َﻤ َ‬ ‫ﺎﻫ ْﺪﺗُ ْﻢ َوﻻ ﺗَ ُ‬
‫ﻨﻘ ُ‬ ‫ون* َوأَ ْو ُﻓﻮا ﺑ َﻌ ْﻬ ِﺪ ﱠ‬
‫اﷲِ إِ َذا َﻋ َ‬ ‫ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ َ‬
‫ِ‬
‫اﺷ ُﻜ ُﺮ ْو ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﯾَﺰ ْد ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬وﻟَﺬ ْ‬
‫ِﻛ ُﺮ اﷲِ‬ ‫ِ‬ ‫اﷲَ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُ َ‬
‫ﻮن( ]اﻟﻨﺤﻞ‪َ ،[91-90:‬ﻓ ْﺎذ ُﻛ ُﺮ ْوا اﷲَ ﯾَ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬و ْ‬ ‫إ ﱠن ﱠ‬
‫ِ‬
‫‪.‬أَ ْﻛﺒَ ُﺮ‪َ ،‬واﷲُ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْ‬
‫ﺼﻨَﻌ ْ‬
‫ُﻮ َن‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪7/7‬‬

Anda mungkin juga menyukai