Anda di halaman 1dari 3

UTS PAI MKU

Semester 116
Tahun Akademik 2021/2022

Pilih soal yang dianggap paling mudah cukup 5 soal.

1. Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam, dan ihksan dalam kehidupan ? berikan


contoh nyata dalam kehidupan seseorang? (Poin 20)
Jawab :
Untuk mengintegrasikan iman, islam dan ihksan dalam kehidupandan menjadi insan
kamil terlebih dahulu kita perlu mengingat kembali tentang 4 unsur manusia yaitu
jasad atau raga, hati, roh dan rasa. Keempat unsur manusia ini harus di fungsikan
untuk menjalankan kehendak allah. Hati nurani harus dijadikan rajanya dengan cara
selalu mengingat tuhan.  Jika sudah secara benar menjalankan 4 unsur tersebut, lalu
mengkokohkan keimanan, meningkatkan peribadatan, dan membaguskan perbuatan,
sekaligus menghilangkan karakter-karakter yang buruk. Contoh nyatanya yaitu
manusia merukini rukun islam, seperti mendirikan shalat, berpuasa, membayar zakat
dsb

2. Bagaimana mewujudkan urgensi paradigma qur’any dalam kehidupan sebagai


individu anggota masyarakat dan bernegara? Berikan contoh kongkrit dalam
kehidupan anda! (poin 20)
Jawab :
Sebagai individu anggota masyarakat bernegara, cara kita mewujudkan paradigm
qurani yaitu Al-Quran sebagai paradigma kehidupan. Tidak hanya sebagai sumber
ajaran tetapi juga menjadi paradigma dalam pengembangan Iptek, pengembangan
budaya, dan menghadirkan Al – Quran untuk mengatasi dan menghadapi berbagai
problem kehidupan

3. Agama Islam menjamin kehidupan seseorang, bagaimana menurut Anda? Dan


berikan contoh kongkrit dalam kehidupan kita.berikan ayat atau istisyhadnya (poin20)
Jawab :
Menurut saya, kebahagiaan itu adalah perasaan senang dan tentram karena hati sehat
dan berfungsi dengan baik. Hati yang sehat dan berfungsi dengan baik berhubungan
dengan Tuhan, pemilik kebahagiaan. Pemilik kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan,
kemuliaan, ilmu, dan hikmah adalah Allah. Kebahagiaan dapat diraih jika dekat
dengan pemilik kebahagiaan itu sendiri yaitu Allah SWT. Seperti yang disebutkan
dalam surat Al – Qashash [28]:77) yaitu,

‫صيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا‬ َ ‫ۖ َواَل ت‬ َ‫ َوا ْبت َِغ فِي َما آتَا َك هَّللا ُ الدَّا َر اآْل ِخ َرة‬ ۖ
ِ َ‫َنس ن‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (Surah al-
Qashash [28]:77).

4. Ijtihad adalah satu cara untuk bisa menentukan hukum yang belum ada sebelumnya!
Sebutkan 2 (dua) jenis Ijtihad yang berkembang saat ini, terkait dengan pandemik
covid-19 (Poin 20)
Jawab :
Dua jenis itjihad yang berkembang selama pandemic
1. Ijma' merupakan bentuk ijtihad yang berasal dari kesepakatan para ulama ahli
ijtihad dalam memutuskan suatu hukum (perkara) dalam agama Islam.
2.Qiyas merupakan bentuk ijtihad di mana mempersamakan masalah baru yang tidak
terdapat di dalam Al-Qur'an maupun hadis dengan perkara yang sudah ada hukumnya
di Al-Qur'an dan hadis lantaran adanya kesamaan sifat dan karakternya.
Perwujudan ijtihad di tengah pandemi menjadi pertanyaan besar di kalangan
masyarakat. Relevansi dari ijtihad ini akankah menjadi peluang atau malah akan
berujung pada terisolasinya aspek di berbagai kalangan. Berbagai lembaga-lembaga
yang menjadi rujukan ijtihad seperti NU, Muhammadiyah, MUI sejauh ini sangat
berperan dalam mengkontekstasikan kebutuhan masyarakat agar jawaban yang
dihasilkan sesuai kebutuhan dan kondisi.

Semisalnya ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdul Manan


Ghani menyampaikan bahwa PBNU telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor
3953/C.I.034/04/2020 pada 3 April 2020 tentang protokol NU Peduli Covid-19 dan
Surat Instruksi Nomor 3952/C.I.34/03/2020. Surat edaran yang dikeluarkan sekaligus
menjadi tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 oleh Menteri Agama
(republika).
5. Tujuan utama diutusnya rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Menurut anda, akhlak apakah yang belum sepenuhnya bisa optimal anda lakukan
hingga saat ini? Sebutkan alasan dan juga solusi untuk meningkatkannya! (Poin 20)
Jawab :
Menurut saya akhlak yang belum sepenuhnya optimal saat ini yaitu, belum bisa
menahan amarah, dan terkadang berkata kasar.. Alasannya karena saya belum bisa
mengontrol emosi solusinya yaitu perbanyak istigfar.

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai