PENGURUSAN KEPABEANAN
1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PENGURUSAN KEPABEANAN
2
barang yang di impor cepat diterima dengan waktu yang efektif dan efesien.
sebagai bagian dari birokrasi, eksistensi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak
bisa di hilangkan atau di hindari, sebab pada praktek perdagangan ekspor impor
pengurusan kepabeanan merupakan hal yang sangat krusial pada proses keluar
masuknya barang disuatu negara.
PENGURUSAN KEPABEANAN
3
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENGURUSAN KEPABEANAN
4
KARAKTERISTIK PEMBACA
Buku ajar ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari materi
mengenai pengurusan kepabeanan. Sehingga mahasiswa mampu menambah
pemahaman dalam materi tersebut.
PENGURUSAN KEPABEANAN
5
1. Pengertian ekspor
2. Tujuan dan manfaat ekspor
3. Prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor
4. Mengurus flat ekspor
5. Instansi yang terkait dalam kegiatan ekspor
METODE PEMBELAJARAN
PENGURUSAN KEPABEANAN
6
Peta Konsep
Prosedur impor
INATRADE
INSW
EMKL
Pengertian ekspor
PENGURUSAN KEPABEANAN
7
IKHTISAR
Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat – tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang –
undang kepabeanan. Kewajiban Pabean adalah semua kegiatan di bidang
kepabeanan yang wajib dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan atas barang impor dan ekspor. Terdspat dua kegiatan dalam
pemenuhan kewajiban ini yaitu menyerahkan pemberitahuan pabean dan
melunaskan pungutan ekspor impor.
PENGURUSAN KEPABEANAN
8
Tujuan :
Manfaat :
B. Prosedur Impor
Prosedur impor (Amir M.S.), diuraikan sebagai berikut :
PENGURUSAN KEPABEANAN
9
C. INATRADE
PENGURUSAN KEPABEANAN
10
1) Tujuan INATRADE
I. Proses Registrasi
Mengakses website http://inatrade.kemendag.go.id
Pilih Menu ― Registrasi INATRADE‖;
Isi seluruh field yang tersedia, lalu klik tombol Register
(pada form Register, seluruh yang bertanda bintang wajib diisi)
Akan muncul sebuah link dengan tulisan berwarna orange di
bagian bawah pada monitor.
Kemudian download dengan menekan tombol pada link tersebut
untuk mendapatkan dokumen registrasi INATRADE atau INATRADE
PENGURUSAN KEPABEANAN
11
PENGURUSAN KEPABEANAN
12
PENGURUSAN KEPABEANAN
13
D. UPTP
1) Jenis UPTP
a. UPTPI melayani Perizinan di bidang perdagangan dalam
negeri,perdagangan luar negeri dan perlindungan konsumen dan
tertib niaga.
b. UPTP II melayani Perizinan di bidang perdagangan berjangka
c. UPTP III melayani Perizinan di bidang pengembangan mutu barang;
d. UPTP IV melayani Perizinan di bidang Metrologi.
PENGURUSAN KEPABEANAN
14
PENGURUSAN KEPABEANAN
15
E. INSW
Sedangkan portal INSW adalah sistem elektronik yang ter- integrasi secara
nasional, yang dapat diakses melalui jaringan Internet (public-network), yang akan
melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses penanganan dokumen
kepabeanan dan dokumen lain yang terkait dengan ekspor impor, yang menjamin
keamanan data dan informasi serta memadukan alur da proses informasi antar
sistem internal secara otomatis, yang meliputi sistem kepabeanan, perizinan,
kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan sistem lain yang terkait dengan proses
pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor- impor.
PENGURUSAN KEPABEANAN
16
1) Fungsi INSW
a. Menyampaikan data dan informasi secara tunggal (single submission
of data and information), pemrosesan data dan informasi secara
tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data and
information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk
pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (single decision
making for custom release and clearance of cargoes)
b. Mempersingkat waktu dan mengurangi biaya yang diperlukan dalam
kegiatan ekspor dan impor terutama yang berkaitan dengan custome
clearance
c. Meningkatkan kecepatan pelayanan dan efektifitas serta kinerja
kegiatanyang berkaitan dengan ekspor impor.
PENGURUSAN KEPABEANAN
17
PENGURUSAN KEPABEANAN
18
F. EMKL
Menurut Andi Susilo dalam bukunya yang berjudul Panduan Pintar Ekspor
Impor tahun 2013 halaman 15 disebutkan bahwa EMKL yang berganti nama
menjadi Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) sejak tanggal 1 April
1997 merupakan perusahaan jasa yang di perlukan dalam kelancaran
pengurusan dokumentasi ekspor dan impor di wilayah pabean. Perusahaan jasa
ini juga berperan dalam kelancaran prosesstuffing (pemuatan barang kedalam
petikemas) di gudang eksportir dan proses unstuffing (menurunkan muatan dari
dalam petikemas).(Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2021)
PENGURUSAN KEPABEANAN
19
(pasal 1)
PENGURUSAN KEPABEANAN
20
Pasal 2
PENGURUSAN KEPABEANAN
21
b. NPWP
PENGURUSAN KEPABEANAN
22
PENGURUSAN KEPABEANAN
23
A. Pengertian Ekspor
PENGURUSAN KEPABEANAN
24
1) Konteks variabel, terdiri dari: Dokumen pengiriman meliputi packing list dan
invoice. Kawasan pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, perairan dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat
tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang didalamnya
berlaku undangundang kepabeanan. NPE (Nota Persetujuan Ekspor) adalah
nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen Ekspor atau Sistem
Komputer Pelayanan atas PEB yang disampaikan, untuk melindungi
pemasukan barang yang akan diekspor ke Kawasan Pabean dan/atau
pemuatannya ke sarana pengangkut; PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
PENGURUSAN KEPABEANAN
25
PENGURUSAN KEPABEANAN
26
terdiri dari berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam bahasa Indonesia,
menjalin kerjasama, mengoperasikan komputer, dan mengakses data melalui
internet.
4) Sikap kerja yang diperlukan, yaitu disiplin, teliti, dan taat asas Aspek kritis
untuk mengurus fiat ekspor adalah ketepatan mengkoordinasikan
pengesahan NPE (Nota Persetujuan Ekspor) dan PEB (Pemberitahuan
Ekspor Barang) dengan Bea Cukai (Meyrawati, 2017)
PENGURUSAN KEPABEANAN
27
1) Eksportir
Eksportir merupakan orang perseorangan ataupun lembaga badan usaha,
baik yang berupa badan hukum ataupun bukan badan hukum, yang
melaksanakan Ekspor( Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2021).
Kedudukan eksportir dalam aktivitas eksporimpor ialah mempersiapkan serta
mengirim barang sesuai permintaan importir (Supardi, 2019).
2) Importir
Importir merupakan orang perseorangan ataupun lembaga badan usaha,
baik yang berupa badan hukum ataupun bukan badan hukum, yang
melaksanakan Impor( Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2021).
Kedudukan importir dalam aktivitas ekspor- impor ialah mempersiapkan
perintah pembelian dan dokumen penunjangnya semacam L/ C,
melaksanakan pembayaran atas dokumen baik pembayaran atas harga
barang ataupun bea serta pajaknya, dan melaksanakan pengeluaran
barang dari pelabuhan (Supardi, 2019).
3) Shipping Line
Maskapai pelayaran ataupun Shipping Line merupakan industri pemilik
kapal yang kegiatan utamanya ialah mengangkat barang ekspor dari
PENGURUSAN KEPABEANAN
28
PENGURUSAN KEPABEANAN
29
6) Fumigation Company
Industri yang memberikan jasa fumigasi, berbentuk penyemprotan packing
ataupun kemasan ekspor supaya leluasa dari hama dan serangga. Standar
internasional dalam fumigasi biasanya merujuk pada badan karantina
Australia ataupun AQIS, sehingga industri fumigasi yang dipilih oleh eksportir
hendaknya perusahaan yang sudah terdaftar di AQIS( Australia Quarantine
and Inspection Services) pelayanan karantina serta inspeksi Australia
(Supardi, 2019).
PENGURUSAN KEPABEANAN
30
PENGURUSAN KEPABEANAN
31
Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ) ialah dokumen barang yang di pakai untuk
pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang isinya diantaranya jenis barang ekspor
(umum, terkena pajak ekspor, menerima fasilitas pembebasan dan pengembalian bea
masuk, serta barang ekspor lainya), identitas eksportir, nama importir, NPWP, izin spesifik
(SIE, karantina, SM, no. HS, berat barang, negara tujuan, provinsi asal barang, cara
penyerahan barang (FOB, CIF, dll) merek serta nomer kemasan dll (ANTONI, 2019).
a. Surat Kuasa Adalah Surat yang dibuat oleh eksportir untuk memberikan
kuasa kepada EMKL dalam mengurus dokumen ekspor dari gudang
pelabuhan kegudang importir.
b. Shipping Instruction Adalah Suatu Order dari eksportir atau freight forwarding
untuk mengusahakan pengangkutan bagi party barangnya kepada
perusahaan pelayaran, sekaligus juga berfungsi sebagai booking ruangan
kapal.
PENGURUSAN KEPABEANAN
32
g. Letter of credit (LC) Adalah surat jaminan dari pihak Bank sebagai pengganti
bahwa pihak eksportir tidak akan dirugikan sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang telah disepakati oleh pihak eksportir dan importir. Dalam hal
ini LC digunakan apabila dipersyaratkan dalam sales contract.
j. Bill of lading (B/L) Adalah suatu surat diberi tanggal dan ditanda tangani oleh
pengangkut yang menerangkan telah menerima barang muatan dari pengirim
dengan persetujuan mengangkutnya serta menyerahkannya kepada
penerima barang muatan tersebut ditempat tujuan yang ditunjuk.
PENGURUSAN KEPABEANAN
33
Eksportir ini melakukan komunikasi dengan importir terkait yang ada diluar
negeri untuk melakukan suatu negosiasi komoditi, dalam hal ini dengan
mencantumkan jenis barang, kualitas, kuantitas, serta dokumen-dokumen
pelengkap barang komoditi bersangkutan.
Lalu setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak maka importir
disini membuka Letter of Credit (L/C) melalui bank yang telah disepakati
antara kedua belah pihak dan mengirimkan L/C ini ke Bank Devisa di
negara eksportir dan kemudian nanti Bank Devisa yang ditunjuk akan
memberitahukan kepada eksportir perihal L/C tersebut telah diterima.
Lalu setelah itu eksportir wajib barang yang akan di ekspor ke kantor
pabean pemuatan dan juga PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang
telah terdaftar dan PEB ini disampaikan paling cepat adalah 7 hari sebelum
tanggal perkiraan ekspor dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk
ke kawasan pabean.
PENGURUSAN KEPABEANAN
34
Jadi dalam kegiatan kepabeanan ini sudah diatur dengan sedemikian rupa dan
yang memiliki beberapa tujuan utamanya adalah dengan yang sesuai dengan yang
tertera dalam Pasal 2A ayat (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 yang menyatakan
bahwa bea keluar ini dikenanan untuk :
PENGURUSAN KEPABEANAN
35
PENGURUSAN KEPABEANAN
36
PENGURUSAN KEPABEANAN
37
PENGURUSAN KEPABEANAN
38
Ada beberapa dokumen pokok yang dibutuhkan untuk pembuatan PIB, sebagai
berikut :
PENGURUSAN KEPABEANAN
39
a) Negotiable Bill of Lading (Original Bill of Lading) dan Non Negotiable Bill
of Lading;
Hal yang wajib diperhatikan dalam menangani Bill of Lading yaitu: Bill of
Lading wajib diterima langsung dari maskapai pengapalan atas pengangkutan
PENGURUSAN KEPABEANAN
40
yang menerbitkannya; pada Bill of Lading wajib disebutkan nama serta alamat
pengirim; Bill of Lading wajib ditanda tangani oleh pejabat yang berhak yang
menandatanganinya; Bill of Lading wajib dicocokkan dengan invoice serta Letter of
Credit; tanggal Bill of Lading tidak boleh melewati batas tanggal pengapalan; Bill of
Lading wajib cocok menggunakan Letter of Credit tentang software pembayaran
(Dea Ayu & Ayu Putu Widiati dan Wayan Arthanaya, 2020).
Commercial Invoice yaitu dokumen impor yang sangat krusial. Hal ini karena
pada Invoice tersebut tercantum harga barang menjadi dasar perhitungan Bea
Masuk serta Pajak yang wajib dibayar ke kas Negara. oleh karena itu, harga yang
tercantum dalam Purchase Order (PO) wajib sama dengan harga yang tercantum
pada Commercial Invoice. Sederhananya ,Invoice adalah indikasi bukti
transaksi atau surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual pada pembeli untuk
membayar harga barang yang sudah disepakati antara penjual dan pembeli. Dalam
Invoice meliputi beberapa hal antara lain:
6. Nama barang;
7. Jumlah barang;
8. Harga barang per Unit; dan Jumlah dari harga per Unit dikali jumlah barang
yang dipesan (Aan Rubiyanto, 2021).
PENGURUSAN KEPABEANAN
41
Cost, Insurance, and Freight yang maksudnya jika penjual ataupun eksportir
melaksanakan penyerahan benda– benda kepada pengangkut yang ditunj
uknya sendiri, namun penjual ataupun eksportir harus membayar ongkos–
ongkos angkut yang perlu guna mengangkat benda– benda itu hingga ke
tempat tujuan ataupun pelabuhan bongkar. Perihal tersebut berarti jika
pembeli memikul seluruh resiko serta membayar seluruh ongkos yang
muncul sehabis benda– benda tersebut diserahkan (Aan Rubiyanto, 2021).
1. Nama eksportir
PENGURUSAN KEPABEANAN
42
5. Nama barang
11. Nomor L/C (Leter of Credit) jika ada (Muthmainah et al., 2019).
Secara sederhana Packing List ini dapat dianggap seperti Surat Jalan yang
menyertai kiriman barang.
2. Guna mengenali berapa jumlah bea masuk, ppn, serta pph, dan larangan
serta pembatasan pada barang impor;
3. Selaku proses pengiriman barang impor, yang melalui sistem EDI; dan
PENGURUSAN KEPABEANAN
43
Proses awal pembuatan dokumen Pemberitahuan Impor Barang( PIB) antara lain:
2. Pihak PPJK menerima E- mail dari importir setelah itu segera membuat draft
PIB sesui dengan dokumen yang diberikan oleh importir;
PENGURUSAN KEPABEANAN
44
Penutup
PENGURUSAN KEPABEANAN
45
PENGURUSAN KEPABEANAN
46
selanjutnya NPE itulah yang di gunakan surat jalan untuk memasukan barang ke
daerah pabean dan untuk PEB yang mengunakan fasilitas KITE keluarlah
balasan berupa PPB (pemberitahuan pemeriksaan Barang) untuk mengetahui
pemeriksa yang akan menyelidiki barang di gudaang pabrik secara pribadi.
Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ) ialah dokumen barang yang di pakai
untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang isinya diantaranya jenis
barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor, menerima fasilitas pembebasan
dan pengembalian bea masuk, serta barang ekspor lainya), identitas eksportir,
nama importir, NPWP, izin spesifik
Referensi Pendukung
PENGURUSAN KEPABEANAN
47
PENGURUSAN KEPABEANAN
48
Uji Pemahaman
Jawaban: D
2. Shipping documents diterima oleh bank di dalam negeri dari
korespondennya di luar negeri merupakan sebuah prosedur ?
A. Impor
B. Ekspor
C. Inatrade
D. Validasi
Jawaban: B
PENGURUSAN KEPABEANAN
49
PENGURUSAN KEPABEANAN
50
PENGURUSAN KEPABEANAN
51
PENGURUSAN KEPABEANAN
52
Unjuk Kinerja
Gunakan rubrik sederhana ini untuk ‘mengukur’ kualitas Pendahuluan Anda ! Beri
tanda (√) sesuai pendapat Anda sendiri. Anda dapat pula berbagi hasil tulisan dengan sejawat
dosen lain. Ajaklah sejawat Anda untuk berdiskusi dan memberikan pendapatnya dengan
menggunakan rubrik ini.
Rujukan
Heaver, T. D. (2017). The Role of Customs Administration in the Structure and Efficiency
of International Logistics: An International Comparison. The
International Journal of Logistics Management, 3(1), 63–72.
Huong, T. T. T. (2020). Solutions to Expansion of Import-export Financing Operations at
Agribank Thanh Hoa in the Process of Participation in Free Trade
Agreements. Journal La Bisecoman, 1(3), 11–19.
Aan Rubiyanto, E. T. W. (2021). PENGELOLAAN CUSTOM CLEARANCE IMPOR
MELALUI PERUSAHAAN PENGURUSAN JASA KEPABEANAN
PT. MITRA SEGARA CARGO SEMARANG. Studi Nautika, 3(1),
200–206.
Dea Ayu, F., & Ayu Putu Widiati dan Wayan Arthanaya, I. I. (2020). Prosedur Penerapan
Dokumen Bill Of Lading Dalam Aktivitas Ekspor-Impor. Jurnal
Analogi Hukum, 2(1), 22–26.
DIAN I, P. D. (2019). SISTEM KEGIATAN PENYELESAIAN DOKUMEN IMPOR SEPATU
PENGURUSAN KEPABEANAN
53
PENGURUSAN KEPABEANAN
54
PENGURUSAN KEPABEANAN