Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STUDY KASUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


“Responbility Centers: Nature of Responbility Centers, Relation between inputs and Outputs and its
Measuring, Efficiency and Effectiveness, and Types of Responbility Centers. Revenue Centers, Expense
Centers and General Control Characteristics”

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


Dosen Pengampu:
Dedy Kushariyadi, S.E., M.S.A

Disusun oleh:
MUHAMMAD ILHAM MAULANA (190302066)
USWATUN HASANAH (190302093)
LAILATUL QODRIYAH QUDSY (190302094)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
jugalah, kami dapat menyelesaikan makalah “Responbility Centers: Nature of Responbility Centers,
Relation between inputs and Outputs and its Measuring, Efficiency and Effectiveness, and Types of
Responbility Centers. Revenue Centers, Expense Centers and General Control Characteristics”. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa studi kasus ini masih memiliki
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
kekurangan makalah ini.

Semoga studi kasus ini dapat memberikan informasi bagi yang memerlukannya dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gresik, 5 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................3

2.1 Pusat pusat tanggung jawab ............................................................................................................ 3


2.2 Hubungan input output ................................................................................................................... 4
2.3 Mengukur input dan output ............................................................................................................ 4
2.4 Efisiensi dan efektivitas ................................................................................................................... 5
2.5 Jenis-jenis pusat pengendalian ........................................................................................................ 6
2.6 Pengendalian umum ........................................................................................................................ 7

BAB II PENUTUP .............................................................................................................................8


Kesimpulan ................................................................................................................................... 8
Daftar pustaka ..............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem pengendalian manajemen harus di dukung dengan struktur organisasi yang baik,
Struktur organisasi dalam bentuk struktur pusat pertanggung jawaban (Responsibility Centers).
Pusat pertanggung jawaban merupakan sebuah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggung jawab pada aktivitas pusat pertanggung jawaban yang dipimpin. Suatu organisasi
adalah kumpulan dari berbagai pusat pertangggung jawaban. Tujuan dibuat pusat pertanggung
jawaban pada organisasi yaitu:
1. Sebagai pusat perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja manajer dan unit organisasi
yang dipimpin.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya Gool Congruence
4. Mendorong untuk muncul adanya kreativitas dan daya inovasi bawahan
5. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang mmemiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai pusat pengendalian anggaran.
Pusat pertanggung jawaban adalah suatu unit yang begitu penting dan dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab. Penilaian kinerja yang dilakukan para manajer
bertujuan untuk mengetahui apakah manajer pertanggung jawaban tersebut telah melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
Tanggung jawab manajer pusat pertanggung jawaban adalah untuk menciptakan relasi
hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan untuk menghasilkan output
yang dihasilkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan,
sedangkan output diukur dengan jumlah produk yang telah dihasilkan. Oleh karena itu, pada
penyusunan makalah ini dilakukan berdasarkan atas pemenuhan tugas wajib dari Mata Kuliah
“Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen” dimana pada materi “Pusat Pendapatan”.
Pada materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih terhadap materi sehingga dapat
memberikan manfaat yang mendalam sesuai dari tujuan dibuatnya makalah mengenai Pusat
Pertanggung Jawaban.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalahnya yaitu:

1. Apa itu sifat pusat tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Gresik?

2. Bagaimana hubungan input dan output dalam pusat tanggung jawab Universitas
Muhammadiyah Gresik?

3. Bagaimana mengukur input dan output dalam pusat tanggung jawab Universitas
Muhammadiyah Gresik?

4. Bagaimana efisiensi dan efektifitas Universitas Muhammadiyah Gresik?

5. Apa saja jenis-jenis pusat tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Gresik?

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu sifat pusat tanggung jawab Universitas Muhammadiyah
Gresik

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan input dan output dalam pusat tanggung jawab
Universitas Muhammadiyah Gresik

3. Untuk mengetahui bagaimana mengukur input dan output dalam pusat tanggung jawab
Universitas Muhammadiyah Gresik

4. Untuk mengetahui bagaimana efisiensi dan efektifitas Universitas Muhammadiyah


Gresik

5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pusat tanggung jawab Universitas


Muhammadiyah Gresik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SIFAT PUSAT TANGGUNG JAWAB


SIFAT PUSAT TANGGUNG JAWAB

Pusat Tanggung Jawab ini mewujudkan satu atau lebih tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Secara keseluruhan perusahaan memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai, dan
seorang manajer senior atau Top Manajer menentukan sejumlah strategi untuk mencapai tujuan
dan cita-cita yang telah disepakati.

Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik memiliki tujuan dan sasaran yaitu sebagai
berikut:

TUJUAN

1. Menjadi Universitas unggul yang beridentitas keIslaman membentuk manusia berakhlak


mulia, berkarakter, profesional dan berwawasan global.
2. Menjadi Universitas yang mandiri dalam pengelolaan sumber daya dan bertata kelola baik
(Good University Governance).
3. Menjadi universitas Islam yang berkewirausahaan mandiri dan unggul

SASARAN

1. Implementasi kurikulum KKNI secara optimal di semua program studi dengan


menginternalisasikan nilai-nilai keislaman, kewirausahaan dan penguatan soft skill.
2. Terpenuhinya standar infrastruktur utama yang dapat mengoptimalkan layanan akademik
untuk menopang konsep The Realistic Education.
3. Terpenuhinya standar infrastruktur pendukung untuk mengoptimalkan layanan akademik.
4. Terbentuknya sistem tatakelola universitas yang kredibel, akuntabel, bertanggung dan
memenuhi aspek keadilan dalam melayani semua pihak.
5. Peningkatan keberlanjutan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat (Pembukaan
Program Pascasarjana, dua prodi S1, dan fakultas kedokteran).
6. Terpenuhinya standar layanan pengembangan SDM dan peningkatan pengembangan internal
stakeholders (renumerasi dosen dan karyawan) yang proporsional dan adil sesuai dengan
kemampuan pembiayaan kampus dan standar umum (minimal sesuai dengan pemerintah).
7. Berkembangnya kegiatan atmosfir akademik dan non akademik antar bidang/disiplin ilmu
ataupun sesama bidang ilmu sehingga mendorong tumbuhnya kinerja dosen dan mahasiswa.
8. Tumbuhnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dikalangan civitas
akademika
9. Tumbuhnya kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bentuk Haki,
Paten, Hak cipta, buku, jurnal, artikel, dan lain-lain., yang memenuhi rasio jumlah dosen dan
standar luaran secara minimal.
10. Tumbuhnya kualitas dan kuantitas kerjasama yang saling menguntungkan baik di dalam
negeri maupun luar negeri terutama dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
11. Terwujudnya sumber-sumber pendanaan melalui pengembangan unit usaha dibawah
pengelolaan fakultas maupun universitas.

2.2. HUBUNGAN INPUT DAN OUTPUT


Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input
dan output. Pada pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal balik. Misalnya, pada
departemen produksi input bahan baku menjadi bagian fisik dari barang jadi. Pengendalian
berfokus pada penggunaan input minimum yang akan dibutuhkan untuk memproduksi output
yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu dan sesuai
dengan jumlah yang diminta.

Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik inputnya adalah dosen - dosen, gedung
perkuliahan, bahan ajar, buku - buku, dan sarana penunjang perkuliahan lainnya. Lalu untuk
prosesnya adalah terdapat proses perkuliahan atau dengan kata lain kegiatan belajar mengajar.
dosen mengajar di kelas, mengerjakan tugas, ujian, dll. Lalu akan muncul output sebagai lulusan
yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang masing - masing yang ditunjang dengan
ketrampilan, soft skill, dan budi pekerti / moral / etika yang baik.

2.3. MENGUKUR INPUT DAN OUTPUT


Input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakan dalam ukuran-ukuran
fisik. Dalam system pengendalian manajemen satuan-satuan kuantitas diterjemahkan kesatuan
moneter, uang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan berbagai sumber daya
yang beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan. Jumlah moneter yang dihasilkan tersebut
disebut sebagai biaya. Biaya merupakan suatu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang
digunakan oleh pusat tanggung jawab. Input adalah sumber daya yang dipergunakan oleh pusat
tanggung jawab.

Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik pengukuran input dan outputnya adalah
pengukuran kinerja material. Ukuran kemampuan manajerial adalah memberikan nilai efisiensi
untuk masing-masing perusahaan berdasarkan faktor input (misalnya, modal dan biaya) dan
output (misalnya pendapatan) perusahaan. Penyusunan laporan keuangan tersebut diharapkan
dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan
yang berkaitan dengan investasi yang akan dilakukan. Laporan keuangan lebih rasional dan adil
dalam mencerminkan kondisi perusahaan secara real adalah akrual oleh karena itu proses
penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang dapat menentukan
kualitas keuangan.

2.4. EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS


Efisiensi merupakan perbandingan antara antara masukan dan keluaran atau jumlah
keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang dipergunakan. Pengukuran efisiensi dapat
dikembangkan dengan cara membandingkan antara kenyataan biaya yang dipergunakan dengan
standar pembiayaan yang telah ditetapkan, yaitu gambaran tentang tingkat biaya tertentu yang
dapat mengungkapkan berapa besar biaya yag diperlukan untuk dapat menghasilkan sejumlah
output tertentu. Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat pertanggung jawaban
dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan
terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit
tersebut. Efisiensi sering dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu dengan benar sedangkan efektif
adalah melakukan hal yang benar sehingga produktivitas adalah mengerjakan hal yang benar
dengan benar. (Thomas, 2010).

Dalam kasus universitas Muhammadiyah Gresik, efisiensi dan efektivitas dapat dilihat dari
penggunakan aplikasi daring ketika terjadinya virus Covid-19, penggunaaan Google Meet, Zoom,
Siakad UMG, Ataupun Spada sangatlah membantu mahasiswa atapun dosen dalam
menyampaikan materi ataupun dalam kegiatan belajar mengajar yang lainnya, sehingga
dikatakan sangatlah efektif karena dapat menyesuaikan waktu dan tempat tanpa bertatap muka
secara langsung. Dikatakan pula efisien karena dengan melakukan pembelajaran dengan sistem
daring, maka mahasiswa ataupun dosen tidak perlu mengeluarkan budget untuk membeli bensin,
uang makan, ataupun operasional lainnya yang menunjang kegiatan perkuliahan, karena
pembelajaran dapat dilakukan dari manapun, termasuk dari rumah, dan untuk kuota internet
sendiri, tidak hanya satu atau dua pihak yang memberikan subsidi, sehingga semakin menghemat
pengeluaran.

2.5. JENIS-JENIS PUSAT PENGENDALIAN


Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input atau output
moneter yang akan diukur untuk tujuan pengendalian : (Thomas,2010)

1. Pusat Pendapatan
2. Pusat Beban
3. Pusat Laba
4. Pusat Investasi

1. Pusat pendapatan (revenue center)


Pusat pendapatan dinilai kinerjanya hanya berdasarkan jumlah pendapatan yang
diperoleh. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggung jawaban dimana output-nya
diukur dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan dengan input-nya. Karenanya pusat
pendapatan organisasi pemasaran yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap laba. Dalam
sebuah organisasi fungsional, departemen pemasaran merupakan pusat pendapatan.
Dalam organisasi divisi, bagian pemasaran divisi juga merupakan pusat pendapatan.
Setiap pusat pendapatan juga merupakan pusat biaya karena sebenarnya mereka
mengeluarkan biaya untuk terciptanya pendapatan. Namun biaya tersebut tidak diukur.
Bagian pemasaran juga tidak dibebani harga pokok penjualan atas barang yangterjual.
Manajer pusat pendapatan tidak mengetahui bahwa diperlukan perbandingan antara
pendapatan dan biaya untuk menghasilkan keputusanyang maksimal. Karena itu keputusan
yang ada tidak bisa dibuat oleh pusatpendapatan yang pada gilirannya tidak bisa membuat
keputusan tentang harga jual. Kinerja keuangan pusat pendapatan diukur atas dasar
pendapatanyang diperoleh, yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya.
Penentuan tentang keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan
antara pendapatan yang sesungguhnya diperoleh denganpendapatan yang dianggarkan.
Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik, pusat pendapatannya berada pada biro
kemahasiswaan dan alumni. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa, maka akan semakin
banyak pendapatan yang diperoleh oleh kampus, karena pusat pendapatan kampus ada pada
pembayaran UKT mahasiswa.

2. Pusat biaya (expense center)


Dalam pusat biaya, hanya akan diukur berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan.
Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban dimana input atau biaya diukur dalam unit
moneter namut output-nya tidak diukur dalam unit moneter. Secara umum pusat biaya dapat
dibedakan menjadi pusat biaya teknik atau pusat biaya kebijakan. Pemiliahan pusat biaya seperti
ini mengacu pada dua jenis biaya yang kita ketahui yaitu biaya teknik dan biaya kebijakan. Biaya
teknik adalah biaya yang benar-benar terjadi dan dapat diukur secara pasti karena mempunyai
hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan. Misalnya bahan baku, upah tenaga kerja,
bahan habis pakai, dan bahan-bahan pembantu lainnya. Sedangkan biaya kebijakan adalah
biaya yang tidakmelekat secara langsung atas produk yang dihasilkan. Biaya yang terjadi
tergantung pada kebijakan manajemen untuk mengeluarkan sesuai dengankeadaan dan
kelayakan. Dengan demikian pusat biaya yang sebagian besar biayanya merupakan biaya
teknik disebut sebagai biaya teknik dan pusatbiaya yang sebagian besar biayanya
merupakan biaya kebijakan disebutpusat biaya kebijakan.
Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik, untuk contoh pusat biaya teknik adalah
biaya pembayaran UKT para mahasiswa, karena biaya-biaya ini merupakan suatu biaya yang
jumlahnya secara tepat dan memadai dapat diperkirakan dengan keandalan rasional. Lalu untuk
biaya kebijakannya adalah seperti biaya pembayaran diklat,dimana biaya ini tidak dapat
diperkirakan perencanaannya secara tepat dan memadai, karena tergantung berdasarkan kodisi-
kondisi tertentu.

3. Pusat laba (profit center)


Dalam pusat laba, kinerjanya diukur berdasarkan laba yang diperolehyang dihubungkan
dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Apabila suatu pusat
pertanggung jawaban diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh, maka pusat
pertanggung jawaban tersebut disebut pusat laba. Dalam pusat laba, baik masukan atau
biaya maupun keluaran atau pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter. Pusat laba
dapat berbentuk divisi apabila kegiatan-kegiatan fungsional dilaksanakan oleh unit-unit kerja
dalam lingkup satu organisasi sendiri. Selain itu pusat laba dapatjuga berbentuk organisasi
kegiatan fungsional serta organisasi pelayanan jasa dan organisasi-organisasi lainnya. Kinerja
keuangan pusat laba diukur berdasarkan laba, yang merupakan pengurangan antara
pendapatan biaya. Laba sekaligus merupakan alat penilai efisiensi dan efektifitas pusat laba.
Laba yang diperoleh suatu pusat laba perlu dibandingkan dengan anggarannya. Hal ini
diperlukan oleh manajemen puncak sebagai langkah pengendalian pusat laba.
Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik, Pusat labanya berada pada biro
keuangan, karena dalam biro keuangan adalah pusat pengelolaan keuangan, mulai dari uang
yang masuk dari mahasiswa, investasi yang diberikan oleh para debitur, lalu adanya saham yang
diberikan oleh para pemegang saham, sehingga dari sana kita dapat membuat laporan keuangan
atas segala transaksi ataupun kegiatan yang ada, baik itu pengeluaran atau pemasukan, sehingga
pada akhirnya, kita dapat mengetahui apakah kita mendapatkan laba atau tidak.
4. Pusat investasi (investment center)
Dalam jenis unit usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba,maka dibandingkan
dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh labatersebut. Pembandingan antara laba
dan investasi inilah yang terjadi padapusat investasi. Pusat inventasi diukur dengan
membandingkan laba danjumlah investasi yang digunakan. Dengan demikian pusat
investasi adalahpusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas dasar laba
yangdiperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan.
Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik, Pusat labanya berada pada adanya kerja
sama internasional dan kerjasama dengan beberapa stakeholder atau perusahaan yang
bekerjasama dengan kampus, seperti pihak yayasan, PT smelting, PT. Petrokimia Gresik, Bursa
Efek Indonesia, dan lain sebagainya.
2.6. PENGENDALIAN UMUM
Pada hakikatnya, pengendalian umum merupakan unit-unit pengendalian yang tak
memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas
harga pokok barang-barang yang mereka pasarkan. Puengendalian umum merupakan pusat
pertanggung jawaban dimana output-nya diukur dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan
dengan input-nya. Karenanya pengendalian umum adalah sebuah pengendalian yang tidak
mempunyai tanggung jawab terhadap laba.
Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik, pengendalian umumnya dapat dilihat
dari adanya cctv, lalu adanya pengendalian pada halaman kampus, adanya absensi setiap mata
kuliah, adanya pengamanan data melalui password dan kata sandi, serta adanya pengamanan
dalam sistem spada dan sistem siakad dengan menggunakan akun pengguna dan kata sandi,
serta pengamanan melalui email Masing-masing.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengertian pusat tanggung jawab adalah sebuah organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan dalam unit kerja dan pada Pusat
Tanggung Jawab memang digunakan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Pusat Tanggung Jawab
(Perusahaan) menerima masukan (input), dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja dan jasa-jasa
lainnya. Dengan menggunakan model kerja capital (seperti; persediaan, piutang), peralatan dan
aktiva lainnya. Dengan tujuan akhir untuk mengubah input menjadi output baik yang berwujud
maupun tidak berwujud. Dalam sebuah pabrik, biasanya output berbentuk produk jadi.

Dalam kasus Universitas Muhammadiyah Gresik inputnya adalah dosen - dosen, gedung
perkuliahan, bahan ajar, buku - buku, dan sarana penunjang perkuliahan lainnya. Lalu untuk
prosesnya adalah terdapat proses perkuliahan atau dengan kata lain kegiatan belajar mengajar.
dosen mengajar di kelas, mengerjakan tugas, ujian, dll. Lalu akan muncul output sebagai lulusan
yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang masing - masing yang ditunjang dengan
ketrampilan, soft skill, dan budi pekerti / moral / etika yang baik.

Dalam kasus universitas Muhammadiyah Gresik, efisiensi dan efektivitas dapat dilihat dari
penggunakan aplikasi daring ketika terjadinya virus Covid-19, penggunaaan Google Meet, Zoom,
Siakad UMG, Ataupun Spada sangatlah membantu mahasiswa atapun dosen dalam
menyampaikan materi ataupun dalam kegiatan belajar mengajar yang lainnya, sehingga
dikatakan sangatlah efektif karena dapat menyesuaikan waktu dan tempat tanpa bertatap muka
secara langsung. Dikatakan pula efisien karena dengan melakukan pembelajaran dengan sistem
daring, maka mahasiswa ataupun dosen tidak perlu mengeluarkan budget untuk membeli bensin,
uang makan, ataupun operasional lainnya yang menunjang kegiatan perkuliahan, karena
pembelajaran dapat dilakukan dari manapun, termasuk dari rumah, dan untuk kuota internet
sendiri, tidak hanya satu atau dua pihak yang memberikan subsidi, sehingga semakin menghemat
pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System. Edisi 11 Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat

Anthony, Robert N, Govindrajan. 2007. Management Control. Singapore: McGraw Hill


International.

Anthony, Robert N. Dan Vinjay Govindaranjan. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 12.
Buku 1. Karisma Publishing Group. Jakarta

Hansen Dor R, Maryanne M. Mowen, 2007. Managerial Accounting: Akuntansi Manajerial, Edisi
Delapan, Buku 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Penerbit Andi Yogyakarta.

Maulana, Agus. 1995. Sistem pengendalian manajemen. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai