Laporan Akhir Praktikum Kimia Analitik-1
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analitik-1
Disusun Oleh :
Irinus Kum
4100210007
Aurum
Akhir Praktikum Kimia Analitik ini dengan dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah laporan akhir praktikum ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Praktikum Kimia Analitik. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara melakukan
pencampuran larutan untuk melihat reaksi yang terjadi serta untuk mengenali alat-
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Srining Peni, M.Sc selaku
Dosen Kimia Analitik Serta Bapak Diyoko S.T. dan Para Asisten Dosen (ASDOS)
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
Halaman Pengesahan………………………………………………………………I
Kata Pengantar………………………………………………………………...…..II
Daftar Isi……………………………………………………………………….....III
Daftar Gambar………………………………………………………………..…..IV
Daftar Tabel…………………………………………………………………….....V
BabI Pendahuluan………………………………………………………………..1
BabII Percobaan……………………………………………..…………………...2
2.1 Penyaringan Endapan, Pengenalan Bau Gas & Penggunaan Kertas Lakmus..11
2.1.4 Laporan Penyaringan Endapan Bau Gas & Penggunaan Kertas Lakmus……13
Daftar Pustaka……………………………………………………….………….27
Daftar gambar
Pada dasarnya kimia analit dibagi mejadi dua yaitu kimia analit kualitatif dan kimia
analit kuantitatif. Kimia analit kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk
yang satu dengan yang lain, sedangkan kimia analitik kuantitatif dimaksudkan
suatu petunjuk tentang penyusun-penyusun yang ada dan terdapatdalam suatu zat
yang akan dianalisa, disamping itu juga akan membantu sebagai pemandu pada
kemampuan dasar kompetensi khususnya aspek psikomotorik dan afektif dalam hal
Percobaan
bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Keberhasilan
suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau
macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan
1. Gelas Kimia
3. Gelas ukur
4. Labu ukur
Gambar4 Labu ukur analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi
tinggi. Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat
sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada
lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL
hingga 2 L.
5. Pipet tetes
Gambar5 Pipet tetes pipet volume: Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet
yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu
berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil
6. Pipet ukur
Gambar6 Pipet ukur Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
7. Pipet gondok
Gambar7 Pipet gondok kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Pipet volume
memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil
larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki
ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke
wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat
Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai
8. Spatula
Gambar9 Rak tabung gas rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat
6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan. Secara
ringkas. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi,
11. Arloji
padatan dalam desikator. Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses
pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
12. Filler
Gambar13 Corong kaca batang corong seperti pipa silinder yang panjang. Alat
gelas yang satu ini biasanya memiliki beberapa ukuran diameter, yakni 50 mm
sampai 120 mm. Peralatan gelas yang satu ini juga memiliki ukuran yang beragam,
mulai dari yang paling besar 200 mm hingga terkecil 50 mm. Fungsinya adalah
untuk memindahkan atau memasukkan larutan dari satu wadah ke wadah lainny
dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan
Gambar15 Oven secara tertutup sehingga suhu dan waktunya bias diatur.
16. Desikator
berupa silika gel. Ada dua jenis desikator yang bisa digunakan dalam laboratorium,
yaitu desikator biasa dan desikator vakum. Bedanya, pada desikator vakum tersedia
17. Hotplate
mematikannya. Cara penggunaan alat ini cukup sederhana kita tinggal menyalakan
kemudian menempatkan sampel diatas hotplate, kemudian diatur suhunya sesuai
yang diinginkan
18. PH meter
Gambar18 PhMeter
Gambar19 Mortar&pestle kristal. Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini
seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu diketahui juga, Mortal
(lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang
22. pikhonometer
Alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun instrumental
dari tahap persiapan sampai tahap pengukuran sebagian besar terbuat dari gelas.
Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin, besi dan karet.
Bahan yang sering digunakan dalam analisis-analisis kimia tersedia dalam bentuk
cair, atau padat dan dikemas dalam botol plastik atau botol gelas yang gelap. Semua
Lakmus
Gas NH3 adalah gas yang mempunyai bau. Gas ini dapat dibuat dengan
mereaksikan amonium klorida dengan larutan NaOH dan dipanaskan dalam tabung
reaksi. Adanya gas ini dapat diketahui dengan cara membau. Cara membau
langsung dengan hidung jangan sekali-kali dilakukan untuk gas yang berbahaya.
Cara membau yang realatif aman adalah dengan mengipas-ngipaskan tangan diatas
mulut tabung dan hidung kita jarank relatif jauh berusaha membau gas yang keluar.
kertas lakmus (ada dua macam warna, biru dan merah) digunakan sebagai
Biasanya senyawa kimia yang dibeli demikian pekatnya, sehingga larutan ini harus
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume yang lebih besar.
Alat: Bahan:
3. Saring
4. Tabung reaksi
5. Spatula
2.2.3 Cara Kerja
dengan masing-masing sebanyak 0,1 mol. Reaksinya cairan yang awalnya berwarna
bening akan menjadi putih. Larutan tadi kemudian dicampurkan dengan kertas
lakmus maka reaksinya akan kembali jadi bening. Dan dapat disimpulkan bahwa
jika larutan CaCl2 dilarutkan bersamaan dengan NaCO3 akan menimbulkan warna
Kedua penciuman bau gas zat yang dicampurkan dari larutan NH4Cl jika dicampur
dengan NaOH 0,1 mol yang kemudian dipanaskan. Reaksinya NH4Cl jika
dipanaskan bersamaan dengan NaOH dalam wadah yang sama akan menimbulkan
bau. Kesimpulannya setelah NH4Cl dipanaskan bersamaan dengan NaOH 0,1 mol
Penggunaan kertas lakmus. Kertas lakmus akan mengalami perubahan pada kertas
lakmus reaksinya akan berubah warna dari larutan NH4Cl dan NaOH 0,1 mol yang
dipansakan tadi. Disimpilkan bahwa warna kertas lakmus ketika adanya uap larutan
Penyaringan CaCl2 dan Na2CO Warna cairan berubah Jika larutan CaCl2
Pengendapan yang dicampurkan dari yang awalnya dilarutkan bersamaan
1 dengan masing2 bening mnjadi putih dengan NaCO3 akan
sebanyak 0,1M. seperti warna asap menimbulkan warna
larutan tadi kemudian yang keruh dan jika
dicamurkan atau disaring kembali akan
disaring dengan berubah menjadi
kertas maka reaksi semula
timbul adalah
kembali jadi bening.
menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum, elektron dipancarkan
anoda dan mengalir ke katoda.&ation adalah ion yang bermuatan positif, yaitu ion
yang tertarik ke katoda selamaelektolisis. Dalam alat elektronik vakum, elektron
Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif.
Atom yang mempunyai energi ionisasi rendah memberikan ikatan ion dengan atom
kelektro negatifan yang tinggi. jika struktur ion stabil dan muatan ion kecil
Alat: Bahan:
Siapkan sampel yang akan di periksa. Lalu, ambil beberapa tetes larutan
2 Larutan MgCl Ambil beberapa tetes Larutan MgCl2 dan Percampuran larutan
dan Na2Co3 larutan MgCl2 Na2Co3 jika MgCl2+Na2CO3
kemudian dicampur dicampur akan menghasilkan
dengan NaOH dalam menghasilkan warna berubahnya warna
tabung reaksi larutan yang keruh larutan yang asam
bening menjadi
keruh
Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu
kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
• Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida
encer. Kation pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg+) dan perak (Ag).
• Golongan II
sulfida, dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan
menjadi:
Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III), arsenik
(V), timah (II), stibium (III), stibium (V), dan timah (IV).oKation yang tidak
dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga, merkuri (Hg2+), dan
kadmium (Cd2+).
• Golongan III
Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammonium
sulfida dalam suasana netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksi
dengan H2S atau HCl encer. Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi
• Golongan IV
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-
kation ini membentuk endapan dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana
netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan
barium.
• Golongan V
Kation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kation
Alat: Bahan:
Siapkan sampel yang akan diperiksa lalu, campurkan CaCl2 dengan H2SO4.
dalam tabung reaksi. Reaksi antara kedua larutan CaCl2+H2SO4 tersebut akan
mereaksikan amonium klorida dengan larutan NaOH dan dipanaskan dalam tabung
reaksi. Adanya gas ini dapat diketahui dengan cara membau. Cara membau
langsung dengan hidung jangan sekali-kali dilakukan untuk gas yang berbahaya.
Cara membau yang realatif aman adalah dengan mengipas-ngipaskan tangan diatas
mulut tabung dan hidung kita jarank relatif jauh berusaha membau gas yang keluar.
kertas lakmus (ada dua macam warna, biru dan merah) digunakan sebagai
indikator/petunjuk, apakah senyawa tersebut bersifat asam atau basa dengan
Pengenceran adalah cara yang sangat ekonomis. Biasanya senyawa kimia yang
Alat: Bahan:
2. Gelas ukur
3. Elemeyer
labu ukukur. Masukan HCL kedalam gelas ukur sebanyak 250ml, lalu
Perhitungan:
dari larutan HCL yang dicampurkan oleh aquades dengan labu ukur dan
beberapa banyaksuatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang
menyusun sebagian ke"ilatau sebagian besar sampel yang di analisis (day and
untuk mengetahui jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran
Alat: Bahan:
2. Buret NaOH
4. Statik
Memasukan larutan HCL ke dalam gelas ukur sebanyak 20ml, masukan kedalam
labu elemeyer lalu tambahkan indikator pp dan masukan NaOH pada buret dan
dikocok hingga tidak berubah warna. Reaksinya pp berubah warnah agak merah
jambu.
Perhitungan:
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa asam basa yang digunakan pp
dapat merubah warna larutan menjadi merah jambu ketika larutan mencapai PH8.
2.6.4 Laporan Analisis Kuantitatif
ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer (John
Kenkel, 2003). Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi
(biasanya sudah diketahui secara pasti konsentrasinya). Dalam proses titrasi suatu
zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah larutan yang
dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Titik ekivalen adalah titik
Analit adalah spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau
Titik akhir titrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan. Dalam titrasi
biasanya diambil sejumlah alikuot tertentu yaitu bagian dari keseluruhan larutan
Alat: Bahan:
4. Corong Aquades
Menguji asam cuka yang dicampurkan dengan larutan NaOH dan diuji dengan
indikator pp. Masukan cuka 20ml ke dalam gelas ukur, lalu masukan NaOH
kedalam labu ukur dan campurkan dengan aquades 20m asam cuka yang diencerkan
dalam gelas ukur besar. Masukan larutan dalam elemeyer 2-3 tetes indikator pp,
dicampur dengan 50ml NaOH yang telah dimasukan kedalam buret. Reaksinya
Masukan asam oksalat 0,5gr ke dalam labu ukur, dicampurkan aquades masukan
larutan 25ml ke dalam labu elemeyer dicampurkan 10ml aquades dan masukan
beberapa tetes indikator pp, lalu campur dengan asam oksalat yang telah dimasukan
1 Menguji asam Masukan asam cuka Indikator yang Dari hasil percobaan ini
cuka yang 20ml ke dalam gelas digunakan adalap pp, disimpulkan bahwa
dicampurkan ukur, lzlu NaOH bereaksi merubah indikator tetap bereaksi
dengan masukan dalm labu warna larutan agak merubah warna asam
larutan NaOH ukur dicampur merah jambu cuka
dan diuji aquades masukan
dengan 20ml asam cuka
indikator pp diencerkan dalmgelas
ukur besar. Masukan
larutan dalm elemeyer
teteskan 2-3 indikator
pp. dicampur NaOH
yang telah dimasukan
dalam buret.
2. Dari percobaan ini
Masukan asam
Mereaksikan Indikator yang dapat disimpulkan
oksalat 0,5gr kedalam
asam oksalat digunakan adalah pp, bahwa, larutan asam
labu ukur,
terhadap bereaksi menetralkan oksalat dapat
dicampurkan
larutan hasil reaksi dari menetralkan warna
aquades masukan
campuran indikator pp, dari reaksi larutan
larutan NaOH 5ml ke
indikator pp menentukan warna indikator pp
dalam labu elemeyer
dicampurkan 10ml larutan.
aquades dan
masukan beberapa
tetes indikator pp,
lalu campur dengan
asam oksalt yang
telah dimasukan ke
dalam buret.
Bab III
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tentang Reaksi Kimia, maka dapat
endapan, timbulnya gas, timbulnya bau, dan habisnya zat yang bereaksi.
Dalam laporan ini tentunya masih banyak kekurang tentang penjelasan cara
bagi pembaca cari artikel atau jurnal yang lebih lengkap tentang penjelasan proses
Press.
Harris and
Publishing.