Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN SEKOLAH TENTANG PERATURAN

AKADEMIK SEKOLAH

Oleh Kelompok IX:


Pardini Simaremare (200104023)
Rika Nainggolan (200104028)
Yupita Susanti Mendrofa (200104033)

Sebuah Makalah
untuk Mata Kuliah Kebijakan dalam Pendidikan
Dosen Pengampu: Nasib Tua Lumban Gaol, M.Ed.

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
TAHUN 2022
PRAKATA

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus. Atas anugerah dan
pertolonganNya, makalah tentang Kebijakan Sekolah tentang Peraturan Akademik Sekolah
dapat terselesaikan tepat pada waktu. Selain itu, penulis juga menyampaikan terima kasih
kepada Bapak Nasib Tua Lumban Gaol, M. Ed. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Kebijakan Dalam Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik. Selanjutnya, penulis juga menyampaikan terima kasih
kepada seluruh teman satu kelas Program Studi Manajemen Pendidikan Kristen yang telah
mendiskusikan karya ilmiah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Kebijakan
Dalam Pendidikan. Adapun konten makalah ini terdiri dari, yaitu: (a) Konsep Peraturan
Akademik Sekolah, (b) Proses Pembuatan Kebijakan Sekolah Tentang Peraturan Akademik
Sekolah, (c) Contoh-contoh Kebijakan Kepala Sekolah Tentang Peraturan Akademik
Sekolah. Dengan adanya makalah tentang Kebijakan Sekolah Tentang Peraturan Akademik
Sekolah, penulis berharap semoga makalah ini memberikan kontribusi terhadap kemajuan
ilmu pengetahuan bidang manajemen pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati apabila ada saran konstruktif dari pembaca untuk semakin
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih.

Tarutung, 28 April 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Konsep Peraturan Akademik Sekolah...............................................................................3

B. Proses Pembuatan Kebijakan Sekolah tentang Peraturan Akademik Sekolah..................5

C. Contoh-contoh Kebijakan Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik Sekolah...........8

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................................................13

B. Saran...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan adalah rangkaian konsep yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan dan organisasi. Kebijakan juga disebut suatu rangkaian dasar dalam melakukan
kegiatan. Kebijakan pendidikan adalah bentuk hasil atau wujud dari pendidikan melalui lembaga
atau organisasi sosial baik bentuk lembaga pendidikan formal dan non formal. Kebijkan
pendidikan yang disusun oleh pemerintah memiliki banyak tujuan untuk memajukan
pendidikan. Sehingga ada juga kebijkan kepala sekolah sebagai keputusan atau ketentuan
pimpinan yang menjadi dasar rencana dalam pelaksanaan sutau pekerjaan dalam usaha mencapai
sasaran di sekolah. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi
dilaksanakan oleh semua komponen sedangkan sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana
kerja sekolah.
Rencana kerja sekolah diperlukan sebagai pedoman pengelolaan sebagai petunjuk
pelaksanaan operasioanl. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang disusun,disepakati
dipatuhi dan dilaksanakan oleh komponen sekolah (kepala sekolah, guru, dan tata usaha) dalam
melaksanakan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun
untuk satu tahun pelajaran guna meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan disekolah. Adapun yang menjadi peraturan akademik yang telah
disusun seperti ketentuan kehadiran siswa, ulangan dan ujian, remedial dan penganyaan,
kenaikan kelas serta kelulusan belum terdokumentasi dengan baik dan masih terdapat kendala
dalam pelaksanaan nya dilapangan. Dapat disimpulkan bahwa siswa tanpa keterangan dapat naik
kelas namun peraturan akademik yang telah disusun sedikit sudah banyak membawa pengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa disekolah, peraturan akademik menjadi masalah bagi
pegawai.jangan sampai siswanya saja yang harus patuh dan displin pada peraturan tetapi guru-
gurunya juga ikut memberi teladan untuk ditiru dan dicontoh. (SIRAIT, n.d.)

1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep peraturan akademik sekolah?
2. Bagaimana proses dalam pembuatan kebijakan sekolah tentang peraturan akademik
sekolah?
3. Apa contoh-contoh peraturan akademik sekolah?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan konsep peraturan akademik sekolah.
2. Untuk menjelaskan proses dalam pembuatan kebijakan sekolah tentang peraturan
akademik sekolah.
3. Untuk menjelaskan contoh-contoh peraturan akademik sekolah.

D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami konsep peraturan akademik sekolah.
2. Mahasiswa mampu memahami proses dalam pembuatan kebijakan sekolah tentang
peraturan akademik sekolah.
3. Mahasiswa mampu memahami contoh-contoh peraturan akademik sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Peraturan Akademik Sekolah

Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh
semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Peraturan
akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan kepala sekolah melalui surat
keputusan. Peraturan akademik juga seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.(Provinsi et al.,
2020)
Adapun yang menjadi Peraturan akademik berisi tentang :
a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas
pendidik.
b. Ketentuan mengenai penilaian, remedial, penilaian akhir semester, penilaian akhir
tahun, ujian, dan kelulusan.
c. Ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan.
d. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran
dan kondisi satuan pendidikan.
e. Proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

3
f. Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
(KD) atau lebih.
g. Penilaian akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun.
h. Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
i. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan akademik ini di buat untuk membantu guru dan siswa dalam memahami
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam sekolah sekaligus membantu dalam mempersiapkan
pembelajaran yang akan di ikuti satu tuhan kedepan. Peraturan akademik ini merupakan
rangkaian satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu ketentuan dan ketentuan lainnya dan
hanya bisa dipahami apabila menjadi satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Ada peraturan akademik di sekolah yaitu:
Pengaturan beban belajar
Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, kegiatan Mandiri
tidak terstruktur.
a) Rasionalisasi Pemanfaatan Beban Belajar Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dengan sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum berjumlah 48 jam pelajaran per minggu. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun
pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
b) Pengaturan Alokasi Waktu
Pengaturan alokasi waktu pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka, jumlah jam
pelajaran 1 minggu, Dalam kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tiga kegiatan,

4
terdiri dari TM (tatap muka), PS (praktik sekolah), PI (praktik industri) dalam bentuk
prakerin.

B. Proses Pembuatan Kebijakan Sekolah tentang Peraturan Akademik Sekolah

(Elwijaya et al., 2021) Kebijakan merupakan aktivitas politik yang dilaksanakan dengan
sengaja berdasarkan pemikiran yang bijaksana dan terarah yang dilakukan oleh organisasi,
lembaga maupun intansi pemerintah dalam memecahkan permasalahan untuk mendapatkan
keputusan yang sesuai dengan tujuan. Kebijakan ini pun berlaku pada sistem pendidikan yang
disebut dengan kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan ada dikarenakan munculnya
permasalahan-permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan. (Sutapa, 2008) kebijakan
pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam merumuskan langkah maupun tahapan dalam
penyelenggaraan pendidikan melalui penjabaran visi misi pendidikan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan pendidikan pada waktu tertentu. (Fatkuroji, 2017) kelain itu ada juga yang
berpendapat bahwa kebijakan pendidikan berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran
Pendidikan (Riant, 2008)

Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang disusun, disepakati, dipatuhi dan
dilaksanakan oleh komponen sekolah (kepala sekolah, guru, dan tata usaha) dalam melaksanakan
rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu
tahun pelajaran guna meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Peraturan Akademik disusun oleh Kepala Sekolah bersama Tim
Pengembang Kurikulum Sekolah (TPK), Pendidik/Guru, dan Tenaga Kependidikan, selain tugas
utamanya sebagai pengajar dan pendidik.

(Adminks, 2014) Dalam menyusun/pembuatan Peraturan Akademik Sekolah Langkah


dan Tahapan Penyusunan sebagai berikut :
1. Kepala  sekolah  menugaskan  TPK (TIM Pengembang Kurikulum)  sekolah  untuk 
melakukan  penyusunan  peraturan akademik Sekolah.
2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang penyusunan peraturan akademik
Sekolah, sekurang-kurang memuat:

5
a) Dasar pelaksanaan penyusunan peraturan akademik.
b) Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan peraturan akademik.
c) Manfaat peraturan akademik.
d) Hasil yang diharapkan dari penyusunan peraturan akademik.
e) Strategi pelaksanaan penyusunan peraturan akademik.
f) Unsur-unsur  yang  terlibat  dan  uraian  tugasnya  dalam  penyusunan  peraturan
akademik.
3. TPK (TIM Pengembang Kurikulum) sekolah menyusun rencana kegiatan untuk
penyusunan peraturan akademik Sekolah sekurang-kurangnya  berisi  uraian  kegiatan, 
sasaran/hasil,  pelaksana,  dan  jadwal pelaksanaan, mencakup kegiatan:
a) Penyusunan Rambu-rambu dan identifikasi komponen peraturan akademik Sekolah.
b) Perumusan draft peraturan akademik Sekolah.
c) Pembahasan, Reviu, revisi, dan finalisasi peraturan akademik Sekolah.
d) Penandatanganan peraturan akademik Sekolah.
e) Penggandaan dan pendistribusian peraturan akademik.
4. TPK (TIM Pengembang Kurikulum)  sekolah  mengidentifikasi  komponen-komponen 
yang  akan  termuat  dalam peraturan akademik Sekolah yang meliputi:
a) Persayaratan minimal kehadiran siswa.
b) Ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) per mata pelajaran.
c) Ketentuan pelaksanaan penilaian.
d) Ketentuan pelaksanaan remedial dan pengayaan.
e) Ketentuan hak siswa dalam penggunaan fasilitas belajar  (sarana dan prasarana     
sekolah), dan
f) Ketentuan layanan konsultasi pada guru, wali kelas, dan konselor.

Pada dasarnya dalam proses pembuatan kebijakan sekolah tentang peraturan akademik
sekolah sama halnya dengan proses pembuatan kebijakan pendidikan pada level mikro. Adapun
proses pembuatan kebijakan pada peraturan akademik, adalah:
1. Agenda Setting
Tahapan ini merupakan langkah kunci yang harus dilalui ketika suatu isu masuk dan
dapat diangkat dalam agenda pemerintah. Agenda ini diartikan sebagai tuntutan-tuntutan

6
para pembuat kebijakan memilik atau merasa terdorong untuk mengemukakan masalah
pada suatu lembaga pendidikan. Agenda setting adalah proses mengidentifikasi masalah
yang diajukan dilevel mikro bagian pemerintah.

2. Formulasi Kebijakan
Pada tahapan ini adalah merumuskan kebijakan dimana setelah mengindefikasi
permasalahan maka dibuat kebijakan untuk mencari solusi pada masalah yang sedang
terjadi di dunia pendidikan.

3. Legitimasi Kebijakan
Legitimasi kebijakan adalah proses pengesahan kebijakan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan seperti Direktur Jenderal yang berkaitan dengan lembaga pendidikan
tersebut. Contohnya sekolah Teologi Kristen, maka yang mengesahkannya adalah
Direktur Jenderal bimbingan masyarakat Kristen.

4. Sosialisasi Kebijakan
Pada bagian sosialisasi kebijakan ini adalah kegiatan memperkenalkan kebijakan kepada
pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan yang timbul.

5. Implementasi Kebijakan
Implementasi merupakan tahapan pelaksanaan atas sebuah kebijakan yang telah dibuat.
Kebijakan yang telah dibuat dan disosialisasikan harus dilaksanakan oleh pihak sekolah,
peraturan kebijakan yang dibuat semua mencakup hal pendidikan.

6. Evaluasi kebijakan
Tahap akhir dari pembuatan kebijakan ini adalah menilai apa yang telah terjadi setelah
dilaksanakannya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, dari hasil evaluasi ini dapat
dilihat apakah kebijakan bisa dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tersebut.

7
C. Contoh-contoh Kebijakan Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik Sekolah

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI


DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMP NEGERI 2 KANDAT
Alamat:Jln. Kelud No,399 Tegalan Kec.Kandt Kab.Kediri,64173

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA UPTD SMPN 2 KANDAT


Nomor:420/184/418.47.2.84.02/2021

TENTANG
PERATURAN AKADEMIK

Menimbang : a. Bahwa dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar kondusif


diperlukan peraturan akademik bagi seluruh warga sekolah.
b. Bahwa untuk mengatur pelaksanaan proses pembelajaran, tata karma dan
tata tertib siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, serta tugas pokok dan
fungsi UPTD SMP N 2 Kandat maka diperlukan disusunya peraturan
akademik.
c. Bahwa untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaran
pendidikan di UPTD SMP Negeri 2 Kandat maka diperlukan disusunya
peraturan akademik.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

8
Negara Nomor 4496); sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410); sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
45 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670 tanggal 6 Maret 2015).

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagai mana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 12, TambahanLembaran
Negara Nomor 5157);

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2016 Mengingat


tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar


Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar


Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan.

9
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam kondisi khusus.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD SMP NEGERI 2 KANDAT TENTANG


PERATURAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2021/2022.

PERTAMA : Peraturan Akademik UPTD SMP Negeri 2 Kandat tentang Proses Pembelajaran.

KEDUA : Peraturan Akademik UPTD SMP NEGERI 2 kandat tentang Tata Krama dan
Tata Tertib Siswa.

KETIGA : Peraturan Akademik UPTD SMP Negeri 2 Kandat tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Akademik.

KEEMPAT : Peraturan Akademik UPTD SMP Negeri 2 Kandat, sebagaimana yang dimaksud
dalam point pertama diberlakukan bagi semua peserta didik UPTD SMP Negeri 2
Kandat.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan jika ada kekeliruan
dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di: Kediri


Tanggal: Juli 2021
KEPALA UPTD SMP NEGERI 2 Kandat

TK.I
NIP.198606042009011004

10
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD SMP NEGERI 2
KANDAT
NOMOR: 420/184/418.47.284.02/2021
TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROSES
PEMBELAJARAN UPTD SMP NEGERI 2 KANDAT
BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Peraturan Akademik merupakan peraturan yang mengatur pelaksanaan proses
pembelajaran, persyaratan kehadiran, ketentuan penilaian, remedial, kenaikan kelas,
kelulusan, dan hak-hak peserta didik UPTD SMP Negeri 2 Kandat.
2. Peraturan Akademik merupakan peraturan yang mengatur hak peserta didik
menggunakan fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan Akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada
guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.
4. Peserta didik UPTD SMP Negeri 2 Kandat adalah anggota masyarakat yang sedang
mengikuti proses pendidikan di UPTD SMP Negeri 2 Kandat.
5. Penilaian Harian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau
lebih.
6. Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 atau 9 minggu
kegiatan pembelajaran.
7. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir tahun pelajaran.

11
BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pasal 2

1. Siswa masuk pukul 07.00 WIB diawali dengan berbaris di depan kelas dan masuk secara
teratur sambil berjabat tangan (jarak jauh) dengan bapak/ibu guru.
2. Pelajaran pertama dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.15 WIB
3. Kegiatan pembelajaran terbagi dalam 6 jam pelajaran
4. Setiap jam pelajaran dilaksanakan selama 30 menit.
5. Sebelum pelajaran pertama dimulai dan setelah pelajaran terakhir peserta didik berdo'a
sesuai dengan agama dan kepercayaan nya.
6. Selesai berdoa, peserta didik melaksanakan pembiasaan membaca Asmaul Husna dan
pembiasaan literasi selama 15 menit.
7. Peserta didik wajib mengikuti seluruh pelajaran dengan tetib dari awal sampai akhir jam
pelajaran.
8. Selama pembelajaran berlangsung siswa dilarang keluar masuk kelas tanpa seijin guru
dan melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban kegiatan pembelajaran
9. Jika jam pelajaran sudah berlangsung selama 5 (lima) menit dan guru yang bersangkutan
belum hadir, maka ketua kelas wajib menghubungi guru piket.
10. Saat istirahat, peserta didik dilarang keluar dari lingkungan sekolah tanpa ijin dari guru
piket.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan adalah rangkaian konsep yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Kebijakan juga disebut suatu
rangkaian dasar dalam melakukan kegiatan Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang
harus dipatuhi dilaksanakan oleh semua komponen sedangkan sekolah yang terkait dalam
pelaksanaan rencana kerja sekolah. Adapun yang menjadi peraturan akademik yang telah
disusun seperti ketentuan kehadiran siswa, ulangan dan ujian, remedial dan penganyaan,
kenaikan kelas serta kelulusan belum terdokumentasi dengan baik dan masih terdapat kendala
dalam pelaksanaan nya dilapangan. Dapat disimpulkan bahwa siswa tanpa keterangan dapat naik
kelas namun peraturan akademik yang telah disusun sedikit sudah banyak membawa pengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa disekolah. Contoh kebijkan kepala sekolah tentang peraturan
akademik sekolah UPTD SMP Negeri 2 Kandat yaitu peraturan akademik merupakan peraturan
yang mengatur pelaksanaan proses pembelajaran, persayaratan kehadiran, ketentuan penilaian,
remedial, kenaikan kelas, kelulusan dan hak–hak peserta didik UPTD SMP Negeri 2 Kandat.

Konsep peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja
sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
Tujuan dan manfaat peraturan akademik ini adalah sebagai sebuah standar peraturan terkait
proses belajar dan aturan main dalam hal pelayanan hak dan kewajiban sekolah, pendidik dan
peserta didik dalam menjalankan kegiatan belajar.
Proses pembuatan kebijakan sekolah tentang peraturan akademik sekolah disusun oleh
kepala sekolah bersama tim pengembang kurukulum sekolah, pendidik/guru, dan tenaga
kependidikan, sebagai tugas utamanya sebagai pengajar dan pendidik. Dalam pembuatan
peraturan akademik komponen-komponen yang temuat dalam peraturan akademik adalah

13
persayaratan minimal kehadiran siswa, ketentuan kriteria ketuntasan minimal, ketentuan
pelaksanaan penilaian dll.
Contoh peraturan akademik seperti surat keputusan kepala sekolah tentang peraturan
akademik yang menimbang, mengingat dan memutuskan dengan di tandan tangani oleh kepala
sekolah. Seperti contoh kebijakan kepala sekolah tentang peraturan akademik sekolah UPTD
SMP Negeri 2 Kandat yaitu peraturan yang mengatur pelaksanaan proses pembelajaran,
persyaratan kehadiran dan hak-hak peserta didik.

B. Saran

Untuk dapat mencapai tujuan dari pendidikan Nasional, kebijkan akademik sekolah
sangat diperlukan setiap kebijkan pendidikan yang dibuat tentunya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Oleh sebab itu, hendaklah setiap instansi pendidikan atau sekolah untuk dapat
meningkatkan kualitas sekolah terkait dengan relasi kebijkan kepala sekolah dalam peraturan
akademik. Bahwa siswa tanpa keterangan dapat naik kelas namun peraturan akademik yang
telah disusun sedikit sudah banyak membawa pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
disekolah karena itu setiap sekolah perlu membuat kebijkan peraturan akademik sekolah dalam
pendidikan yang mana proses manejemen yang dilakukan di sekolah tersebut dapat berjalan
semestinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adminks. (2014). Langkah dan Tahapan Penyusunan Peraturan Akademik.


Elwijaya, F., Mairina, V., & Gistituati, N. (2021). Konsep dasar kebijakan pendidikan. JRTI
(Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 67. https://doi.org/10.29210/3003817000
Fatkuroji, F. (2017). Implementasi Kebijakan Pembelajaran Terpadu dan Minat Pelanggan
Pendidikan. Terbawi: Jurnal Keilmuwan Manajemen Pendidikan, 2(02). 28–40.
Provinsi, P., Timur, J., Pendidikan, D., Kota, C., Dan, M., & Batu, K. (2020). PERATURAN
AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MALANG TAHUN PELAJARAN
2019-2020. 1–35.
Riant, N. (2008). Kebijakan Pendidikan yang Unggul, Kasus Pembangunan Pendidikan di
Kabupaten Jembrana,2000-2006. Yogyakarta: Pustka Pelajar.
SIRAIT, R. (n.d.). Penyusunan peraturan akademik oleh kepala sekolah. 4, 1–15.
Sutapa, M. (2008). Kebijakan pendidikan dalam Perspektif Kebijakan Publik. Jurnal Manajemen
Pendidikan UNY, 112408.

15

Anda mungkin juga menyukai