SEKOLAH DASAR
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Musik
Dosen Pengampu : Dr. Rita Milyartini, M.Si.
Oleh :
Kelompok I
Rahmawati Daeli 1904144 Bella Shelomita H 2001449
Felix Imantaka 2010000 Bellaviersa Maryulen J 2003670
Nathania Natasha G 2007877 Caroline 2009795
Ronasari Rebecca T 2007386 Piter Sembiring 2003055
Gaby Veronica S 2006132 Nisrina Ayu Gurnita 2003611
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugrah-
Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Perencanaan Pembelajaran Musik yang
berjudul ”Perkembangan Musikal, Psikologis, Sosial dan Fisik”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Musik, juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar yang
bersangkutan dengan materi yang disampaikan di dalam makalah ini.
Sebagai manusia, penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan-
perbaikan selanjutnya.
Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
1. Perkembangan Musikal........................................................................................5
A. .............................................................................6
B. .................................................................................7
C. .....................................................................................9
2. Perkembangan Psikologis......................................................................................10
B.................................................................................11
C.............................................................................12
D.................................................................................16
3. Perkembangan Sosial............................................................................................17
A.................................................................................17
B.................................................................................17
C.................................................................................17
4. Perkembangan Fisik...............................................................................................18
A..................................................................................19
B..................................................................................19
C..................................................................................20
D..................................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Perkembangan Musikal
Perkembangan musikal pada anak sekolah dasar telah terjadi yag meliputi aspek
musikalitas yaitu perkembangan kemampuan melodis (perbedaan pitch, absolute
pitch, dan keahiran tonalitas), perkembangan kemampuan harmonis, representasi anak
terhadap musik serta pengaruh lingkungan terhadap perkembangan musik
2. Ditinjau dari status sosial ekonomi, hampir 50% musisi berasal dari keluarga
kaum terpelajar dan 20,8% dari keluarga para ahli keterampilan teknik. Hanya
4% musisi profesional yang berasal dari keluarga petani. Setelah 40 tahun ke
depan pun hasil yang diperoleh tetap sama bahwa mayoritas dari musisi
profesional berasal dari kaum terpelajar dan minoritas dari kaum petani
(hanya 1%). Ini sama dengan teori yang telah disebutkan dalam buku The
Developmental Psychology of Music bahwa status sosial ekonomi
mempengaruhi perkembangan kemampuan musikal seseorang.
3. Tempat kelahiran juga merupakan faktor yang mempengaruhi seorang musisi.
Mayoritas dari para musisi yang diwawancara lahir di kota baik itu kota besar
maupun kota kecil. Hanya sedikit sekali orang yang lahir di daerah pedesaan
yang mengejar karir sebagai musisi profesional. Dari grafik penelitian tentang
tempat kelahiran disimpulkan bahwa karir musikal bergantung secara kuat
pada kondisi lingkungan dan biografi. Penjelasan yang masuk akal untuk ini
adalah keadaan sekitar keluarga dan fasilitas sosio kultural mempermudah
akses untuk pendidikan musik, sekolah musik, intitusi dan model yang
memiliki fungsi sejajar dalam perkembangan minat musik, motivasi dan karir.
6. Data yang didapat dari hasil wawancara memperlihatkan bahwa usia rata-rata
para musisi professional tersebut saat pensiun dari karir bermusik mereka
adalah 70 tahun. Ada beberapa musisi yang bahkan masih aktif berkarir
sampai usia mereka 90 tahun.
B. Perkembangan Psikologi
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan
gabungan dan kata pysche dan logos. Pysche berarti jiwa dan logos berarti ilmu.
Secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Dimyati Mahmud (1989)
menjelaskan bahwa manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan
berfikir, berfantasi, mengingat, sugestif, sedih, dan senang, berkemauan dan
sebagainya. Gejala jiwa pada manusia dibedakan menjadi gejala pengenalan
(kognisi), gejala perasaan (afeksi), gejala kehendak (konasi), dan gejala campuran
(psikomotorik).
Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) menyatakan bahwa Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat
secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Dakir (1993)
menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya
dengan lingkungannya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik individu
maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa
tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun
yang tidak disadari.
Pengertian Pendidikan
Menurut Whiterington (1982:10) bahwa pendidikan adalah proses
pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Itu artinya bahwa
tindakan-tindakan belajar yang berlangsung secara terus menerus akan menghasilkan
pertumbuhan pengetahuan dan perilaku sesuai dengan tingkatan pembelajaran yang
dilalui oleh individu sendiri melalui proses belajar-mengajar, karena itu untuk
mencapai hasil yang diharapkan, metode dan pendekatan yang benar dalam proses
pendidikan sangat diperlukan. Menurut Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin
Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari
orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai
kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Dari definisi-
definisi tersebut terdapat kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara
individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penerapan teori-
teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas
berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya mengajarkan dan latihan.
Dalam proses belajar-mengajar dapat dikatakan bahwa inti permasalahan
psikiologis terletak pada anak didik, bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi
seorang pendidik, namun dalam hal seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia
telah melalui proses pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan
dalam mengajar. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah
(2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai
guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan
proses belajar mengajar peserta didik.”
Pengertian Perkembangan
Para ahli psikologi setuju dengan pengertian perkembangan sebagai suatu
proses perubahan yang mengarah pada kemajuan. Perkembangan menyebabkan
tercapainya kemampuan dan sifat-sifat psikis yang baru. Perubahan yang
dimaksudkan sebagai pencapaian sifat-sifat psikis yang baru, tidak terlepas dari
perubahan yang terjadi pada struktur biologis, meskipun tidak semua perubahan-
perubahan kemampuan dan sifat-sifat psikis dipengaruhi oleh perubahan struktur
biologis. Atau dengan kata lain Perkembangan dapat dikatakan sebagai proses
perubahan fungsi-fungsi psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi psikis, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu
tertentu menuju kedewasaan.
Perkembangan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi
psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang
menguntungkan. Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses
yang menuju kedepan dan tidak dapat di ulang kembali. Dalam perkembangan
manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak
dapat di ulangi. Perkembangan menunjukan pada perubahan-perubahan dalam suatu
arah yang bersifat tetap dan maju. Perubahan struktur biologis yang berkaitan dengan
perkembangan psikis adalah pertumbuhan dan kematangan. pertumbuhan menunjukan
perubahan kuantitaf, Nampak dalam perubahan ukuran dan struktur tubuh.
Perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar,
melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung
secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi fungsi jasmaniah dan rohaniah
yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan,
pematangan dan belajar. Perkembangan menghasilkan bentuk bentuk dan cirri-ciri
kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang
lebih tinggi.
1. Karakteristik Perkembangan Anak-Anak Usia Sekolah Dasar
Banyak para pendidik yang kurang perhatian dalammempelajari pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna
demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan
pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya maka akan terjadi
beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang dipahaminya materi
yang disampaikan pendidik.
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak
yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa
perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi
kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya
pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol
tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas
awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi,
mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya
perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya
pemahaman terhadap ruang dan waktu.
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle childhood).
Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini
dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru
yang diberikan oleh guru di sekolah, bahwa salah satu tanda permulaan periode
bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan
objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada
sikap intelektualitas sehingga masa ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan
dengan pendapat bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual
atau masa keserasian sekolah (Lara Fridani, 2009 h. 26) Pada masa ini secara relatif
anak-anak mudah untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Memahami tentang murid berarti memahami gejala atau kondisi yang dimiliki.
Untuk mengetahui karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk
memahami tingkat perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya. Secara umum
sifat siswa SD antara lain:
1. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai mahluk
biolgis
2. Belajar bergaul dengan teman sebaya
3. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
4. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
5. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
6. Mengembangkan kata hati
7. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
8. Mengembangkan sifat positif. (Sudarwan Danim, 2010, h. 84)
9. Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.
10. Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.
11. Suka membandingkan diri dengan orang lain
12. Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap tidak
penting
13. Realistis, dan rasa ingin tahu yang besar
14. Kecenderungan melakukan kegiatan kehidupan yang bersifat praktis dan nyata
(Depdikbud, 1978)
15. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal yang khusus pada
mata pelajaran, bakat dan minat
16. gemar membentuk kelompok teman sebaya untuk bermain bersama.
(Mohammad Surya, 2013, h.)
b) Karakteristik Kecerdasan
Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
Kemauan berpikir sangat terbatas
Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan
c) Karakteristik Sosial
Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama
Berkhayal dan suka meniru
Gemar akan keadaan alam
Senang akan cerita-cerita
Sifat pemberani
Senang mendapat pujian
b. Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun - umur 12 tahun atau
13 tahun. Sedangkan karakteristik anak SD pada tingkat tinggi memiliki sedikit
persamaan dengan kelas rendah. Karakteristik kelas tinggi yang dimaksud antara
lain:
a) Karakteristik Umum
Waktu reaksinya cepat
Koordinasi otot sempurna
Gemar bergerak dan bermain
b) Karakteristik Kecerdasan
Mempunyai kemampuan pemusatan perhatian
Kemampuan berpikir lebih banyak
c) Karakteristik Sosial
Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama
Gemar pada lingkungan sosial
Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial
Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika
2) Tipe Sulit
Ciri-cirinya:
Cenderung bereaksi secara negatif dan sering menangis
Cenderungkan reaksi negatif terhadap kegiatan rutin, sehingga memberi kesan
sangat sulit untuk hidup secara teratur (misalnya keteraturan dalam makan,
tidur, mandi dll)
Lambat dalam mencari pengalaman-pengalaman baru sehingga menyesuaikan
diri dengan lingkungan, situasi, serta orang-orang disekitar, dan makan baru
pun sulit.
C. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak merupakan kemampuan yang dimiliki anak yang berkaitan
dengan cara anak berperilaku dalam kehidupan sosialnya sesuai normanilai masyarakat
sehingga anak dapat menjadi individu yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan sosial anak dapat bersumber dari kemampuan anak untuk belajar
menghadapi berbagai respons lingkungan terhadap dirinya. Respon tersebut dapat
bersumber dari anak lain sebagai teman bermain, orang yang lebih dewasa baik di lingkup
keluarga maupun diluar keluarga, kelompok dan masyarakat pada umumnya yang
ditandai dengan adanya proses penyesuaian diri yang baik dengan individu yang lain
(Kusbiantoro, 2015). Di samping itu, anak dengan perkembangan sosial yang baik akan
memiliki perhatian terhadap kegiatan anak-anak seusianya, keinginan untuk dapat bergaul
dengan teman dalam kelompok.
Perkembangan sosial adalah proses saat anak belajar berinteraksi atau bersosialisasi
dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Melansir dari SCAN of Northern Virginia,
perkembangan sosial biasanya merujuk pada bagaimana seorang anak mengenal dan
bersahabat dengan teman-temannya. Selain itu, perkembangan sosial yang baik juga
membuat anak mampu menangani konflik dengan teman-temannya. kemampuan sosial
anak juga terlihat saat ia mulai lebih peduli dengan pendapat dan pemikiran orang lain.
Sayangnya, sisi negatif yang mungkin diperoleh anak dari pemahamannya mengenai
pendapat orang lain yakni ia rentan mengalami tekanan dari teman seusianya. Ambil
contohnya ketika ada salah satu teman yang mengejeknya, anak menjadi lebih peka dan
perasa. Hal ini tentu berpengaruh pada suasana hati (mood) anak dan pemikirannya
mengenai dirinya sendiri. Namun di sisi lain, rasa empati anak masih akan terus
berkembang di usia tahap mengembangkan pemahaman mengenai sesuatu yang “salah”
dan “benar”. Hal ini kadang membuat si Anak berbohong maupun melakukan perilaku
lain yang perlu dibimbing lebih lanjut agar ia paham mana hal yang boleh dilakukan dan
tidak boleh.
Perkembangan sosial anak usia sekolah dasar dideskripsikan sebagai berikut:
Anak mulai menyukai permainan yang melibatkan imajinasi dan fantasi,ingin
menghabiskan waktu bermain dengan orangtuanya, teman, maupun guru di sekolah.
Anak cenderung suka bermain dengan teman-teman yang memiliki jenis kelamin
sama. Misalnya anak laki-laki bermain dengan anak laki-laki, begitu pula dengan
anak perempuan.
Anak sudah dapat mulai memahami perasaan orang lain, tentu dengan bantuan atau
dorongan dari orangtua, pengasuh, atau orang lain di dekatnya.
Rasa humor anak sedang berkembang, contohnya dengan mulai mengerti lelucon
sederhana yang mudah ia pahami dan membaca buku-buku bergambar.
Anak mulai memahami norma sosial dan perilaku yang baik untuk dilakukan.
Anak memiliki rasa empati yang kuat sehingga mampu memahami dan peka terhadap
perasaan orang lain.
Beberapa anak mulai tertarik ingin tahui mengenai hubungan antara anak laki-laki dan
perempuan. Menurut C.S Mott Children’s Hospital, pada perkembangan anak Sekolah
dasar ini, emosi anak cenderung sudah lebih stabil ketimbang usia sebelumnya. Sebagian
besar anak di usia Sekolah dasar juga biasanya sudah memiliki teman dekat atau sahabat
entah di sekolah maupun di rumah. Persahabatan yang anak jalin membuatnya merasa
senang saat teman berada di dekatnya dan kesepian saat teman dekatnya pergi, misalnya
pindah sekolah atau pindah rumah. Bahkan, anak mulai tertarik untuk memahami
hubungan pertemanan antara anak laki-laki dan perempuan. Melalui persahabatan juga
anak belajar bahwa hubungan pertemanan dekat yang ia jalin kadang memiliki perbedaan
sifat, sikap, dan perilaku. Pendidikan anak usia dini sangatlah penting, karena di usia 0-6
tahun anak membentuk karakter pendidikannya. Di usia tersebut anak-anak harus
membentuk dirinya untuk dapat menghadapi masa sekolah dan masa depan
Untuk mendukung perkembangan kepribadian anak pra sekolah hendaknya bukan
hanya menitikberatkan pada ditandainya dengan kemampuan anak untuk dapat
menyesuaikan diri melalui proses sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan
sosial juga berhubungan dengan penghargaan terhadap nilai dan norma yang ada
dimasyarakat Ketidakmatangan dalam kecerdasan sosial akan mengakibatkan berbagai
masalah pada kehidupan anak diusia perkembangan selanjutnya seperti kurang percaya
diri, selalu menutup diri, keras kepala, dan sebagainya, bahkan dapat menyebabkan
munculnya berbagai perilaku menyimpang lainnya. Ketidakseimbangan kecerdasan
dengan keterampilan secara sosial menyebabkan anak kurang mendapat kesempatan
untuk mengembangkan aspek sosial dan emosi.
D. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik merupakan suatu proses perubahan kemampuan kerja organ-
organ tubuh dan perubahan kapasitas fungsional ke arah yang lebih terorganisir. Usia
sekolah dasar adalah masa dimana anak senang bermain. Hal ini sering dijumpai saat di
luar jam sekolah ataupun jam setelah pulang sekolah, seperti bermain sepeda, lari larian,
bermain sepak bola yang biasanya banyak dilakukan oleh anak laki-laki khususnya.
Secara tidak sadar bahwa aktivitas tersebut akan mempengaruhi perkembangan fisik
maupun motorik pada anak.
Menurut, (tim dirjen pembinaan kesma, 1997 dan Narendra 2003 dalam Chamidah 2009).
Ukuran penilaian pertumbuhan fisik sebagai berikut:
1. Berat Badan
Pada usia 6 tahun, anak seharusnya telah memiliki berat badan ideal pada kisaran 20
kg. Sementara itu, saat memasuki usia 7 tahun, berat nya pun meningkat. Diusia ini
berat badan ideal anak usia 7 tahun yakni sekitar 23 kg dan setiap tahunnya
seharusnya memiliki peningkatan pada berat badan
2. Tinggi Badan
Pada usia 6 tahun, anak seharusnya memiliki tinggi ideal yaitu 115 cm dengan berat
20 kg seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudiam, saat menginjak umur 7
tahun seharusnya sudah berada pada kisaran 122 cm dengan berat badan idealnya 23
kg.
3. IMT
Melalui IMT dapat mengetahui apakah status gizi anak normal atau tidak dengan cara
menghitung IMT (indeks massa tubuh). IMT adalah hasil perhitungan dari
perbandingan berat badan dan tinggi badan melalui rumus BB/TB2 (kg/m2).
Ciri perkembangan fisik anak yang mendasar pada anak usia dasar 7 hingga
usia 9 tahun, anak perempuan umumnya lebih pendek dan ringan dari pada anak laki-
laki. Pada usia 9 sampai 10 tahun, anak perempuan lazimnya memiliki tinggi badan
dan berat badan yang sama dengan anak laki-laki. Pada usia sekitar 11 tahun anak
perempuan lebih tinggi dan berat dibandingkan anak laki-laki. Di usia ini,
perkembangan anak lebih banyak kemampuan motorik dasarnya yang digunakan
untuk menyeimbangkan badan, berlari-lari, melompat dan melempar (Trianingsih,
2016). Akhir masa anak usia dasar berlangsung dari enam tahun sampai anak
mencapai masa pubertas, yaitu: untuk anak perempuan sekitar sebelas tahun, dan
untuk anak laki-laki sekitar dua belas tahun. Perkembangan fisik yang lambat
dipengaruhi oleh imunisasi, asupan gizi, dan kesehatan.
Perkembangan fisik anak usia dasar akan menentukan perilakunya sehari-hari
secara langsung ataupun tidak langsung. Pertumbuhan fisik seorang anak akan
menentukan keterampilan gerak anak. Secara tidak langsung perkembangan fungsi
fisik akan mempengaruhi anak terhadap cara pandang kepada dirinya dan cara
memandang orang lain.
Karakteristik anak sekolah dasar yang berkaitan aktivitas fisik umumnya anak akan
senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang
praktik langsung (Alim, 2009). Berkaitan dengan konsep tersebut maka dapat
dijabarkan sebagai berikut;
1. Karakteristik pertama anak usia sekolah dasar senang bermain. Seorang pendidik
diharuskan paham dengan perkembangan anak, memberikan aktivitas fisik dengan
model pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa mampu merasakan
kesenangan seperti bermain ketika dalam kegiatan belajar. Materi dibuat dalam
bentuk games, terutama pada siswa sekolah dasar kelas rendah yang masih cukup
kental dengan zona bermain.
2. Karakteristik kedua anak usia sekolah dasar senang bergerak. Anak usia SD
berbeda dengan orang dewasa yang telah mampu betah duduk berjam-jam, namun
anak-anak tidak akan sama bahkan kemungkinan duduk tenang maksimal 30
menit dan itu semua hanya beberapa siswa saja. Sehingga peran pendidik harus
mampu membuat pembelajaran yang senantiasa bergerak dinamis, permainan
menarik yang memberi stimulus pada minat gerak anak.
3. Karakteristik ketiga anak usia sekolah dasar senang beraktivitas kelompok.
Umumnya anak usia sekolah dasar senang mengelompok dirinya dengan teman
se-usianya. Konsep pembelajaran di kelas dapat dibuat model tugas kelompok,
dengan memberi materi melalui tugas sederhana untuk diselesaikan bersama.
Misalnya anak usia sekolah dasar diberi tugas materi gerak sederhana menjelaskan
menembak bola, maka untuk dapat memperoleh jawaban mereka akan
mempraktikkan dahulu kemudian memaparkannya sesuai dengan kemampuan
masing-masing anak.
4. Karakteristik keempat anak usia sekolah dasar senang praktik langsung. Anak usia
sekolah dasar senang melakukan kegiatan secara dipraktikkan langsung, bukan
teoretik.
https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/863-perkembangan-dan-
permasalahan-psikologis-anak-usia-sd-(6-12-tahun)
https://www.jurnaldidaktika.org/contents/article/download/71/53