Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II

DAMPAK KEHAMILAN PADA REMAJA

DOSEN PENGAMPU:

Wedya Wahyu, S.Kp, M.Kep

Disusun oleh Kelompok 11:


Putri Ayu Naibaho (2011311005)
Fajrin Nurhasni (2011312048)
Latifah Azzahra Dewson (2011311029)
Febri Ayu Nazila (2011313006)

Maulidyna Lairas (2011312051)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TA. 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 17 Maret 2022

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS...................................................................................................3

A. Definisi Kehamilan pada Remaja..................................................................................3

B. Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja..............................................................3

C. Resiko Kehamilan pada


Remaja .........................................................................................4
D. Asuhan Keperawatan Kehamilan pada
Remaja ...............................................................6

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita remaja usia 14-19
tahun yang merupakan akibat perilaku seksual baik sengaja maupun tidak sengaja
(Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Angka pernikahan dini (pernikahan remaja usia kurang dari 16 tahun) hampir
dijumpai di seluruh provinsi di Indonesia. Sekitar 10% remaja putri hamil dan melahirkan
anak pertamanya pada usia 15-19 tahun. Kehamilan remaja akan meningkatkan risiko
kematian dan kesakitan 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang menikah
di usia 20 tahun. Angka kematian bayi 30% lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan remaja
berusia kurang dari 20 tahun (Yulifah, 2009).
Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua pada usia remaja
berhubungan secara bermakna dengan risiko medis dan psikososial, baik terhadap ibu
maupun bayinya. Kurangnya pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya
adat istiadat yang merasa malu kawin tua (perawan tua) menyebabkan meningkatnya
perkawinan dan kehamilan usia remaja. UU perkawinan No.1 Tahun 1974 dengan usia
kawin perempuan 16 tahun menyebabkan perkawinan sah pada usia remaja meningkat.
Biro Pusat Statistik mengatakan bahwa 6,40% perempuan menikah pertama kali pada
usia 16 tahun, 23,89% usia 17-18 tahun dan 39,70% menikah pada usia 19 tahun.
Berdasarkan kesehatan reproduksi, hamil pada usia remaja memberi risiko komplikasi
yang mungkin terjadi pada ibu dan anak seperti anemia, preeklamsi, eklamsi, abortus,
partus prematurus, kematian perinatal, perdarahan dan tindakan operatif obstetri lebih
sering dibandingkan dengan kehamilan pada golongan usia 20 tahun keatas
(Soetjiningsih, 2004). Peran bidan dalam penanganan kehamilan remaja menurut
Pudiastuti (2010) yaitu bersikap bersahabat jangan mecibir, konseling pada remaja dan
keluarga, meliputi kehamilan dan persalinan, memeriksa kehamilan sesuai standar, bila
ingin aborsi, konseling resiko abortus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari kehamilan remaja?
2. Bagaimana upaya pencegahan kehamilan pada remaja?
3. Apa resiko fisik, psikologis, dan ekonomis kehamilan bagi remaja?
4. Bagaimana asuhan keperawatan terhadap kehamilan pada remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dari kehamilan remaja
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan kehamilan pada remaja
3. Untuk mengetahui apa saja resiko fisik, psikologis dan ekonomis kehamilan pada
remaja
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan terhadap kehamilan pada remaja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kehamilan Remaja


Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia remaja (kurang dari
20 tahun) (Depkes RI, 2007). Wanita yang hamil pada usia 15-19 tahun mempunyai
risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan (UNICEF,
2001). Wanita kurang dari 20 tahun organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan
mengandung atau melahirkan di seluruh dunia, menurut lembaga PBB UNICEF,
mencapai 70.000 pertahun. Bahkan lembaga PBB lainnya World Population Fund,
menyimpulkan yang langsung disumbangkan remaja merupakan yang tertinggi
dibandingkan kelompok umur lainnya yaitu Infant Mortality Rate sebesar 39/1.000 KH
dan kematian perinatal sebesar 50/1.000 KH terjadi pada ibu yang melahirkan di bawah
umur 20 tahun.
B. Upaya Pencegahan Kehamilan Remaja
Empat hal potensial dalam mencegah kehamilan usia remaja adalah
 pendidikan seks
 komunikasi dengan orangtua
 penggunaan kontrasepsi
 penerimaan layanan kesehatan reproduksi.
Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko yang terjadi
pada kehamilan usia remaja. Petugas kesehatan selaku edukator berperan dalam
melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien, keluarga, masyarakat,
dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan/keperawatan tentang penanggulangan
masalah kesehatan, khususnya yang kesehatan reproduksi termasuk mengenai
kehamilan usia remaja. Peran penyuluhan petugas kesehatan dilaksanakan dengan proses
pemberian bantuan yang di lakukan melalui wawancara petugas kesehatan kepada
individu yang sedang mengalami masalah kesehatan.
Selaku motivator, petugas kesehatan berkewajiban untuk mendorong perilaku positif
dalam kesehatan, dilaksanakan konsisten dan lebih berkembang. Untuk peran fasilitator,
tenaga kesehatan harus mampu menjembatani dengan baik antara pemenuhan kebutuhan
keamanan klien dan keluarga sehingga faktor risiko dalam tidak terpenuhinya kebutuhan
keamanan dapat diatasi, kemudian membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk
meningkatkan derajat kesehatan
C. Resiko Kehamilan pada Remaja
Risiko Fisik Kehamilan Pada Remaja

Berikut ini resiko atau bahaya fisik yang mengancam gadis dibawah umur saat
hamil di usia muda (Di bawah 20 tahun):

1. Secara ilmu kedokteran, organ reproduksi untuk gadis dengan umur dibawah 20 tahun
ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung, sehingga jika terjadi
kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya
menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
2. Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga
dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia
pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah
reproduksi terkontaminasi virus.
4. Kurangnya perawatan kehamilan. Remaja perempuan yang sedang hamil, terutama
jika tidak memiliki dukungan dari orang tua, dapat berada pada risiko tidak
mendapatkan perawatan kehamilan yang memadai. Kehamilannya menjadi genting,
terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan
5. Penyakit menular seksual (PMS). Untuk remaja yang berhubungan seks selama
kehamilan, penyakit menular seksual seperti klamidia dan HIV adalah perhatian
utama. PMS ini dapat naik melalui serviks dan menginfeksi rahim dan pertumbuhan
bayi.
6. Anemia kehamilan/ kekurangan zat besi. Penyebab anemia pada saat hamil di usia
muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia
muda, karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan
zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah,
membentuk sel darah merah janin dan plasenta, lama kelamaan seorang yang
kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
7. Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
8. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi
infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

Risiko Psikologis Kehamilan Pada Remaja

Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu
rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah diri terhadap kehamilannya, sehingga terjadi
usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Selain itu, dampaknya adalah :

1. Depresi postpartum
Remaja perempuan yang hamil mungkin lebih berisiko mengalami depresi
postpartum, yaitu depresi yang dimulai setelah melahirkan bayi. Remaja perempuan
yang merasa down dan sedih, baik saat hamil atau setelah melahirkan, harus berbicara
secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang mereka percaya. Depresi dapat
mengganggu merawat bayi yang baru lahir
2. Merasa sendirian dan terkucilkan
Khusus untuk remaja yang berpikir tidak dapat memberitahu tuanya bahwa
sedang hamil, merasa takut, terisolasi, dan merasa orang sendiri dapat menjadi
masalah nyata.

Risiko Ekonomis Kehamilan Pada Remaja


Sebagai orang tua tentu harus bertanggung-jawab memberi pemenuhan kebutuhan
ekonomi rumah tangga. Karena itu, mendorong remaja untuk bekerja. Namun, oleh
karena ia tidak memiliki pengetahuan, ketrampilan, atau keahlian yang cukup memadai,
maka ia akan memperoleh taraf penghasilan yang rendah. Dengan penghasilan yang
rendah, menyebabkan remaja tidak mampu untuk membiayai kebutuhan ekonomi
keluarga yang meliputi kebutuhan biaya perawatan kehamilan, melahirkan dan
membesarkan anak.
D. Asuhan Keperawatan Kehamilan pada Remaja
Rencana Tindakan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
o Hasil
1. Kekurangan volume Tujuan: - Observasi - Dapat
cairan b/d pengeluaran Mempertahankan frekwens mengetahui
cairan dan elektrolit keseimbangan dan jumlah output
yang berlebihan cairan dan kuantitas sehingga
ditandai dengan : elektrolit dengan muntah membantu
Ds : kriteria hasil : - Observasi menentukan
- Klien merasa - Kebutuhan TTV intervensi
lemah cairan dan - Lakukan selanjutnya
Do : elektrolit pemelihara - Perubahan
- Klien mual terpenuhi an tanda-tanda
dan muntah - Mukosa kebersihan vital
oral lembab
- Membran mulut merupakan
- Turgor
mukosa oral sebelum indikator
kulit baik
kering dan adanya
- Mual
sesudah gangguan
- Turgor kulit makan keseimbangan
muntah
buruk terhenti - Observasi cairan.
turgor kulit Penurunan
Kolaborasi: tekanan darah,

- berikan serta
cairan peningkatan
parenteral
nadi dan suhu
merupakan
tanda-tanda
dehidrasi
hipovolemia.
- Mencegah
perkembangbi
akan kuman
dan memberi
rasa segar dan
nyaman
sehingga rasa
mual
berkurang.
- Perubahan
turgor kulit
menunjukkan
perubahan
jumlah cairan
yang
diperlukan
oleh tubuh.
- Memperbaiki
volume cairan
dan mengganti
masukan oral
yang tidak
adekuat.
2. Perubahan nutrisi ; Tujuan : - Kaji -Informasi tentang
kurang dari kebutuhan Klien mampu masukan masukan nutrisi
tubuh b/d asupan Meningkatkan nutrisi sekarang perlu
nutrisi tidak adekuat, asupan dalam 24 untuk
ditandai dengan : nutrisinya , jam merencanakan
Ds : dengan kriteria - Timbang perubahan atau
- Klien hasil: berat badan penambahan
merasa lemah - Klien setiap hari diet yang
- Klien mengungka - Anjurkan adekuat
mengatakan pkan selera untuk -Penting untuk
tidak makan baik makan mengetahui
mempunyai - Klien dengan perkembangan
nafsu makan menunjukka porsi sedikit berat badan ,
Do : n tapi sering dan merupakan
- Klien mual dan peningkatan - Jelaskan salah satu
muntah berat badan pentingnya indikator
- Penambahan yang masukan adanya
berat badan optimal nutrisi perbaikan
kurang dari - Perasaan terutama nutrisi.
optimal mual dan saat usia -Untuk mencukupi
- Membran muntah kandungan asupan nutrisi
mukosa oral
hilang masih yang
tampak kering
- Klien tampak berada pada dibutuhkan oleh
lelah
trimester I. tubuh dan
Kolaborasi : menurunkan
- Berikan iritasi lambung
nutrisi
-Meningkatkan
parenteral
pengetahuan
- Berikan obat
remaja tentang
anti emetic
nutrisi, dan
merubah pola
makan remaja
-Melengkapi intake
oral yang
sangat kurang
-Membantu
mengurangi
mual dan
muntah
3. Cemas b/d kurang Tujuan : - Kaji tingkat - Membantu
informasi , ditandai Menurunkan kecemasan memilih
dengan klien intervensi
Ds : pada klien - Berikan yang tepat
- Klien dengan kriteria informasi - Informasi dari
mengatakan hasil : yang tepat perawat akan
pola - Klien dapat secara membantu
istirahatnya beristirahat individu menurunkan
terganggu dengan mengenai kecemasan
- Klien merasa tenang kehamilan, karena
takut akan - Klien merasa dan ketidaktahuan,
kelahiran rileks intervensi serta
anaknya - Klien yang akan meningkatkan
- Klien mempunyai diberikan kerjasama
mengatakan pengetahuan kepada klien antara
tidak tentang Kolaborasi : perawat-klien
- Rujuk
mempunyai proses - Perlu untuk
untuk
pengetahuan kehamilannya membantu
konselin
tentang klien
g lebih
kehamilan mengungkapk
Do : lanjut an perasaan
- Klien - Berikan lebih bebas
tampak tegang obat - Menurunkan
- Frekwensi nadi sesuai kecemasan
meningkat
indikasi dan
- Tekanan darah
menurun mengoptimalk
an istirahat.
4. Kurang pengetahuan: Tujuan : - Kaji tingkat -Memberi
tentang proses Klien diharapkan pengetahuan informasi
kehamilan b/d memiliki klien kepada klien
menurunnya minat poengetahuan kehamilanny dan membantu
a
belajar, ditandai tentang proses menentukan
- Evaluasi
dengan : kehamilannya, rencana
usia klien
Ds : dengan kriteria intervensi
dan tahap
- Klien hasil : selanjutnya
merasa perkembang
- Mengungkapka -Usia dan tahap
Takut akan annya
n pemahaman perkembangan
kelahiran
tentang proses - Berikan remaja akan
anaknya
kehamilan informasi mempengaruhi
- Klien
- Berpartisipasi tentang pendekatan
mengatakan
dalam proses pentingnya untuk
tidak
belajar proses penyuluhan,
mempunyai
- Menunjukkan pembelajara dimana remaja
minat belajar
adanya minat n usia lanjut (17-
- Klien
belajar 20)mungkin
mengatakan
mampu untuk
tidak
menyerap
memiliki
informasi lebih
pengetahuan
baik daripada
tentang
klien pada usia
proses
remaja awal
kehamilan (11-14) atau
Do : tengah (14-17).
- Klien
-Meningkatkan
tampak tegang
- Klien tidak motivasi klien
berpartisipasi
untuk belajar
dalam proses
belajar
5. Isolasi sosial b/d Tujuan : - Berikan -Membantu remaja
perubahan penampilan Klien diharapkan dukungan mengembangka
fisik, tidak adanya terlibat dalam yang positif n rasa percaya
sistem pendukung, kelompok sosial, terhadap diri
ditandai dengan : dengan kriteria klien -Membantu klien
Ds : hasil : - Identifikasi menyadari cara
- Klien - Klien memiliki persepsi pandang pada
merasa kurang rasa percaya klien, positif dirinya dan
berharga diri atau mulai untuk
- Klien mengeluh - Klien dapat negative meningkatkan
adanya masalah menerima - Ciptakan harga dirinya
keluarga keadaan hubungan -Klien ramaja
Do : dirinya terapeutik memerlukan
- Klien tidak
- Klien dapat antara perhatian,
dapat menerima
berpartisipasi perawat- orang dewasa
keadaannya
dalam klien yang berbicara
- Klien tampak
kegiatan- - Diskusikan dengan
takut terhadap
kegiatan sosial. cara-cara tidak
keluarga atau
untuk menghakimi
temannya
meningkatka sehingga klien
n citra diri merasa lebih
nyaman
positif(mis:g mengungkapka
aya pakaian, n perasaannya
tata rias,dsb) -Membantu remaja
dalam
mengatasi
perubahan
penampilan dan
menunjukkan
citra diri positif
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia remaja. Wanita yang hamil
pada usia 15-19 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi
kehamilan dan persalinan. Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk mengurangi
risiko yang terjadi pada kehamilan usia remaja. Petugas kesehatan selaku edukator berperan
dalam melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien, keluarga,
masyarakat, dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan/keperawatan tentang
penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang kesehatan reproduksi termasuk
mengenai kehamilan usia remaja. Peran penyuluhan petugas kesehatan dilaksanakan dengan
proses pemberian bantuan yang di lakukan melalui wawancara petugas kesehatan kepada
individu yang sedang mengalami masalah kesehatan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang mempelajari ilmu
keperawatan dan semoga pembaca dapat memahami dan mempelajari lebih dalam lagi
tentang asuhan keperawatan antenatal, pendidikan untuk ibu hamil, faktor resiko kehamilan
dan penapisannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ramadani, M., Nursal, D. G. A., & Ramli, L. (2015). Peran tenaga kesehatan dan
keluarga dalam kehamilan usia remaja. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
(National Public Health Journal), 10(2), 87-92. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Peran+Tenaga+Kesehatan+dan+Keluarga+dalam+Kehamilan+Usia+
Remaja&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DlPoQx0sJIjEJ

Sari, D. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEHAMILAN PADA USIA REMAJ DI PUSKESMAS CIPUTAT KOTA TANGERANG
SELATAHUN 2014. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 1(1).
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=FAKTOR-
FAKTOR+YANG+BERHUBUNGAN++DENGAN+KEHAMILAN+PADA+USIA+REMAJA+
+DI+PUSKESMAS+CIPUTAT+KOTA+TANGERANG+SELATAN+TAHUN+2014&btnG=#
d=gs_cit&u=%2Fscholar%3Fq%3Dinfo%3Airpi4Z2hB9gJ%3Ascholar.google.com%2F
%26output%3Dcite%26scirp%3D0%26hl%3Did

Puspita, Sari Yanti.(2019). Buku Ajar Asuhan keperawatan Maternitas Seri Perinatal
Fisiologis. Padang: Andalas University Press

Anda mungkin juga menyukai