1. Definisi
Diare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses (Corwin, 2007).
Diare adalah peningkatan frekuensi pengeluaran feses dan penurunan konsistensi feses
secara abnormal (Wells et al, 2012).
Diare merujuk pada pengeluaran feses yang cair dan sering secara abnormal (Loeffler
dan Hart, 2015). Diare bukanlah penyakit, melainkan gejala sehingga untuk mengatasi
diare, harus terlebih dahulu diketahui penyebabnya.
Diare yaitu ketika terjadi ketidakseimbangan antara input lumen (ingesti dan
sekresi air dan elektrolit) dan output (absorpsi) sepanjang saluran gastrointestinal,
yang berhubungan dengan motilitas usus. Karena absorpsi sebanding dengan waktu
transit (ukuran waktu yang diperlukan untuk melintas. (Goodman & Gillman, 2003).
2. Patofisiologi
Diare paling sering disebabkan oleh agen infeksius.
Penyebab:
(Wells, dkk; 2012)
a. Perubahan pada transport aktif ion, baik karena punurunan absorpsi natrium ataupun
peningkatan sekresi klorida.
b. Perubahan pada motilitas pencernaan.
c. Peningkatan osmolatiras lumen
d. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
Sehingga secara klinik, diare dikelompokkan menjadi:
1) Diare sekretori
Terjadi karena adanya substansi yang menstimulasi (seperti VIP [Vasoactive
intestinal peptide], laxatives atau toksin bakteri) yang meningkatkan sekresi dan
menurunkan absorpsi sejumlah besar air dan elektrolit.
2) Diare osmotik (Tugas!)
3) Diare eksudatif (Tugas!)
4) Diare altered intestinal transit. (Tugas!)
DIARE
Akut Kronis
(<3 hari) (>14 hari)
Antisekretori
Menurunkan sekresi cairan dalam usus
Lactase, Lactobacillus
b. Adsorben/Penyerap
Menyerap air dan meningkatkan massa feses
Karboksimetilselulosa, Bismut
Perubahan dalam viskositas feses dan penurunan fluiditas feses. Dapat juga mengikat
toksin bakteri dan garam empedu
atapulgit, kaolin-pektin.
c. Obat-obat Lain
Bloker saluran Kalsium dapat mengurangi verapamil dan nifedipin dapat mengurangi
motilitas dan meningkatkan absorpsi elektrolit dan air di usus, namun jarang bahkan
tidak pernah digunakan sebagai obat diare.