Tugas13BK - Prasetyo Pramono - 20063018
Tugas13BK - Prasetyo Pramono - 20063018
BIMBINGAN KONSELING
“Keprofesionalan BK serta keterkaitan dan kerjasama
Antara pendidik”
Disusun Oleh:
Prasetyo Pramono
20063018
SESI:
202121270148
Dosen pembimbing:
Dr. Yeni Karneli, M.Pd, Kons
A. Keprofesionalan dalam BK
Dalam hubungan fungsional, kemitraan antara konselor dan guru atau pendidik
lainnya dapat dicapai melalui kegiatan rekomendasi. Masalah perkembangan siswa yang
dihadapi guru dalam proses pembelajaran akan ditangani oleh pengajar. Demikian pula
masalah siswa yang ditangani oleh konselor berkaitan dengan proses pembelajaran, dan
peran bimbingan dan konseling menuntut guru untuk memperhatikan. Di sisi lain, fungsi
pembelajaran bidang membutuhkan perhatian pengajar.
1. Kepala Sekolah
Adapun peran dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah, yaitu:
• Mengkoordinasikan semua kegiatan pendidikan, termasuk kegiatan pengajaran,
pelatihan, bimbingan, dan konsultasi sekolah.
• Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
kegiatan bimbingan dan konsultasi.
• Memfasilitasi pelaksanaan program bimbingan dan konsultasi di sekolah.
• Mengawasi pelaksanaan konseling di sekolah.
• Membentuk koordinator konselor untuk mengkoordinir pelaksanaan konseling di
sekolah sesuai kesepakatan konselor.
• Dalam proses bimbingan belajar pada awal setiap triwulan, kepala sekolah
mempersiapkan surat pekerjaan rumah dari tutor.
• Menyiapkan surat pernyataan bimbingan dan konsultasi sebagai bahan bagi
pengajar untuk merekomendasikan nilai kredit. Surat pernyataan ini disertai dengan
bukti fisik visi dan misi.
• Bekerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan kegiatan bimbingan
dan konsultasi.
• Bertanggung jawab atas pelayanan bimbingan dan konsultasi sekolah kepada dinas
pendidikan tinggi.
2. Peran Wakil Kepala Sekolah
Tugas dan tanggung jawab wakil kepala sekolah dalam lingkup memberikan
bantuan kepada kepala sekolah dalam bidang-bidang berikut:
• Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi seluruh
staf sekolah.
• Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah khususnya yang berkaitan dengan
pemberian layanan konseling dan konseling.
• Memberikan bimbingan dan konseling kepada minimal 75 siswa, bagi wakil kepala
sekolah yang berpengalaman di bidang konseling dan konseling. (Nurihsan, 2009)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran dan tugas wakil kepala
sekolah adalah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan kebijakan yang terkait
dengan pelaksanaan bimbingan dan konsultasi, dan bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan layanan bimbingan dan konsultasi bagi seluruh personel sekolah.
Selain itu, jika kepala sekolah memiliki latar belakang pendampingan dan bimbingan
belajar, maka wakil kepala sekolah juga harus mendampingi 75 siswa.
3. Peran Guru Pembimbing
Guru pembimbing adalah seorang konselor di sekolah yang khusus ditugaskan
kepadanya. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling tidak diberikan oleh semua guru
atau oleh guru manapun. Guru berusaha membimbing siswa untuk menemukan
berbagai potensi yang dimilikinya, dan membimbing siswa untuk mewujudkan dan
melaksanakan tugas perkembangannya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang
menjadi pribadi yang mandiri dan produktif melalui prestasi tersebut. Peranan guru
pembimbing atau konselor secara lebih detail, yaitu:
• Mempromosikan layanan bimbingan dan konseling.
• Perencanaan program bimbingan dan konseling.
• Melaksanakan semua program unit layanan bimbingan dan konseling.
• Melaksanakan semua program aksi unit pendukung konseling konseling.
• Evaluasi program dan hasil pelaksanaan unit pelayanan dan kegiatan penunjang
penyuluhan.
• Melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi layanan bimbingan
dan konseling serta kegiatan penunjang.
• Mengadministrasikan kegiatan unit layanan dan kegiatan pendukung konsultasi
yang dilakukan.
• Bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya di seluruh poliklinik jiwa, kepala
koordinator BK, dan kepala sekolah.
4. Peran Guru Mata Pelajaran
Menurut Partowisastro (2017), guru adalah staf sekolah yang memiliki kesempatan
untuk bertemu siswa lebih banyak secara tatap muka daripada staf sekolah lainnya.
Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling di sekolah sangat diharapkan. Oleh sebab itu, berikut merupakan peran guru
mata pelajaran.
• Penyedia informasi, guru harus menjadi pelaksana metode pengajaran informasi,
laboratorium, penelitian lapangan, dan sumber informasi akademik dan kegiatan
umum.
• Penyelenggara, guru bertindak sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus,
kurikulum, dll.
• Pemberi motivasi, guru harus mampu merangsang, mendorong, dan memperkuat
potensi siswa, menumbuhkan kemandirian (aktivitas), dan kreativitas (kreativitas),
serta menjadikan proses pengajaran penuh vitalitas.
• Direktur, guru harus mampu mengarahkan dan membimbing kegiatan
pembelajaran.
• Inisiator, guru adalah inisiator pemikiran dalam proses belajar mengajar.
• Penyebar, guru adalah penyebar pendidikan dan pengetahuan dan kebijaksanaan.
• Konselor dan guru akan memberikan kemudahan atau kemudahan selama proses
pengajaran.
• Mediator, guru bertindak sebagai mediator kegiatan belajar siswa.
• Evaluator, guru berhak menilai prestasi akademik dan perilaku sosial siswa
sehingga dapat menentukan bagaimana siswanya berhasil atau tidak. Ada beberapa
kegiatan penting yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dalam rangka
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
5. Peran Pengawas BK
Tugas utama pengawas adalah melakukan supervisi akademik dan manajemen
satuan pendidikan mulai dari tahap perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, supervisi
dan evaluasi. Guru BK juga diawasi oleh pengawas sebagai bagian integral dari proses
pendidikan yang mendukung keberhasilan siswa.
• Mempromosikan layanan BK kepada seluruh warga sekolah.
• Menyusun program kegiatan BK.
• Pelaksanaan program BK.
• Penatausahaan program kegiatan BK.
• Penilaian dampak pelaksanaan program BK.
• Analisis hasil evaluasi pelaksanaan BK.
• Memastikan kelanjutan analisis penilaian BK.
• Mengusulkan klien dan mencari manfaat personel, sarana dan prasarana alat dan
perlengkapan pelayanan BK.
II. Penutup
Kesimpulan
Guru bimbingan atau konseling kejuruan adalah profesi penolong yang merupakan konsep
yang melandasi peran dan fungsi konselor dalam masyarakat dewasa ini. Profesi
konseling/konselor psikologi sebagai profesi pembantu adalah profesi yang anggotanya dilatih
secara khusus dan memiliki lisensi atau sertifikat keahlian untuk memberikan pelayanan konseling
dan dibutuhkan oleh mahasiswa dan masyarakat, yaitu pelayanan konseling. Seperti konseling
keluarga, konseling karier, dll
Dalam hubungan fungsional, kemitraan antara konselor dan guru atau pendidik lainnya
dapat dicapai melalui kegiatan rekomendasi. Masalah perkembangan siswa yang dihadapi guru
dalam proses pembelajaran akan ditangani oleh pengajar
III. Daftar Referensi
Azzet, A. M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan
Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Penerbit da
Distributor, Ar-Ruzz Media.
Koestoer Partowisastro, (1982). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: IKIP,
Erlangga.
Rahman, F. (2008). Penyusunan Program BK di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sunaryo Kartadinata, dkk. (1998). Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung: Depdikbud.
Suherman, Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Production.