SKRIPSI
Disusun Oleh:
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 150907094
Medan
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ii
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
satu syarat untuk menyelesaika studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera
Utara.
1. Bapak Dr. Muriyanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta para staff dan jajarannya.
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
4. Ibu Ainun Mardhiyah, S.Ab. M.Ab selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
5. Bapak Nicholas Marpaung, S.Ab, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan arahan dan koreksi kepada saya dalam mengerjakan skripsi ini.
iii
7. Para Dosen Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah
8. Kepada diri saya sendiri yang telah mengerjakan skrispi ini hingga akhir
meskipun banyak kendala – kendala yang dialami, tanpa didukung dari niat dan
motivasi dari diri saya sendiri skripsi ini tidak akan terselesaikan.
9. Kedua orangtua penulis Bapak Asrul Fahmi Pane dan Ibu Gustini Berlina
10. Keempat adik saya Fakhrul, Awit, Fani dan Firjha yang telah memberikan
11. Teman – teman terdekat penulis : Debby, Dika, Fatin, Imam yang telah banyak
semasa perkuliahan selama 4 tahun dan juga Eca, Lala, Zahra, Novi,Fina,dan
Ayu yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat untuk Penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
12. Arin, Febby, Uma, Liza, Kerin, dan Ai yang telah membantu Penulis dengan
13. Seluruh teman – teman Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis khususnya
Serta semua pihak yang telah membantu saya yang tidak sempat saya
sebutkan, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan
iv
kekurangan pada skripsi ini maka demi itu saya sangat mengharapkan kritik dan
masukan yang membangun dari seluruh pihak, semoga skripsi saya dapat
bermanfaat baik bagi seluruh pihak yang terlibat maupun untuk penelitian
kedepannya.
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………………..i
ABSTRACK……………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Halaman
ix
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir…………………………………………………23
Gambar 4.1 Grafik P-Plot Uji Normalitas……………………………………....54
xi
menjadi lebih efektif, efisien dan juga produktif, namun teknologi ini harus
penggunaan teknologi tersebut, maka lapisan masyarakat ini sendiri dituntut untuk
lebih sadar akan teknologi dan mampu menggunakan teknologi yang ada disekitar
mereka.
atau dry cleaning, masyarakat yang selama ini telah dipermudah dengan adanya
jasa laundry atau binatu yang murah semakin dipermudah dengan munculnya jasa
laundry koin atau yang lebih dikenal dengan Laundromat, jasa laundry dengan
konsep self-service ini diusung pada tahun 1934 di Amerika, namun jasa laundry
koin ini baru saja berkembang di Indonesia, termasuk di Medan. Laundry koin ini
menyediakan jasa mencuci dan mengeringkan pakaian dengan mesin dimana proses
pencucian dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 1,5 jam dimana jangka waktu
ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan jasa laundry pada umumnya yang
konvensional yang menjadi nilai jual utama laundry koin agar bisa bersaing di
bisnis laundry dan mampu membuat masyarakat beralih dari laundry konvensional.
Berdasarkan artikel dari bisnis.com salah satu waralaba laundry yang saat
ini ada di Indonesia adalah Maxpress, yang dikelola oleh PT Triton Internasional.
28 outlet laundry koin di Medan yang tersebar di awal tahun 2019. Hal ini
Indonesia dari jumlah berikut dapat di prediksi peningkatkan jumlah gerai akan
diterapkan di Indonesia, contohnya ATM, parkir otomatis, dll. Namun konsep ini
sendiri sulit untuk diterima olah masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa
Budaya ini semakin diperkuat saat Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia ingin
oleh masyarakat Indonesia sedangkan budaya ini sendiri sudah lama diterapkan di
negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat, fakta ini membuktikan program
atau pelayanan sejenis ini sangat sulit diadopsi di Indonesia dimana sangat
mengadopsi konsep self-service, seperti fast food chain terkenal McDonald, mulai
menerapkan sistem self-order melalui mesin yang ada di beberapa cabang franchise
makanan siap saji ini, begitu juga dengan PT. Pertamina yang telah menerapkan
kesadaran, paparan, dorongan, penegakan dan uji coba atas jenis lainnya. Namun,
langkah, untuk Self-service laundry sendiri meskipun termasuk kedalam SST yang
persepsi kemudahan (perceived ease of use). Kedua konstruk ini digunakan untuk
penerimaan teknologi tersebut oleh masyarakat, dan apakah konsep laundry self-
service tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan dapat membuat masyarakat
berpaling dari jasa laundry konvensional, maka dari itu penulis membuat judul
penelitian ini adalah ”Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness
koin?
koin?
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
laundry koin.
laundry koin.
1. Bagi Penulis
Bagi Program studi Ilmu Administrasi Bisnis, hasil penelitian ini dapat
dengan objek atau masalah yang sama, yang diharapkan bisa membantu proses
organisasi dalam proses pemenuhan kebutuhan barang, jasa, ide, atau pengalaman
oleh beberapa faktor yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.
1. Faktor Budaya
a) Budaya
Budaya adalah faktor dasar yang paling menentukan dari keinginan dan
b) Sub budaya
identifikasi dan sosialisasi secara lebih spesifik untuk partisipan dalam sub
budaya.
c) Kelas Sosial
setara dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang saling berbagi nilai,
2. Faktor Sosial
a) Kelompok Referensi
secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
formal dan berkelanjutan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
yang berinteraksi dengan lebih formal dan tidak terlalu berkelanjutan, seperti
memiliki nilai dan perilaku yang tidak bisa diterima individu tersebut.
b) Keluarga
pembeli terdiri dari dua jenis, pertama yaitu keluarga orientasi, yang
merupakan orang tua dan saudara kandung. Melalui orang tua seseorang akan
merasakan keinginan pribadi, harga diri, dan cinta. Kedua adalah keluarga
Seseorang ikut berperan serta dalam kelompok, klub, dan organisasi yang
3. Faktor Pribadi
kebutuhan hidup sehari-hari dari setiap individu. Orang dewasa telah melewati
perjalanan hidup yang berubah setiap masanya, hal ini tentu akan
Konsumsi dari individu juga dipengaruhi oleh pekerjaan dan keadaan ekonomi.
yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap barang dan jasa tertentu. Selain
itu, keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan barang dan jasa yang akan
d) Gaya Hidup
Pola hidup yang tergambar dalam kegiatan, minat, dan pendapat dari setiap
4. Faktor Psikologis
a) Motivasi
yang timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus,
menjadi motif dan meningkat sampai intensitas yang cukup akan mendorong
b) Persepsi
Seseorang yang sudah termotivasi akan siap untuk bertindak terhadap sesuatu
dapat mempunyai persepsi berbeda terhadap objek yang sama karena terdapat
tiga proses pemahaman, yaitu atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi
selektif.
c) Pembelajaran
berujung pada tindakan konsumen. Pada bagian ini akan dikaji pula jenis-
jenis proses belajar yang terdiri dari proses belajar kognitif dan proses belajar
perilaku.
d) Memori
Memori terdiri dari memori jangka pendek dan jangka panjang. Memori
dengan berbagai asosiasi yang saling terhubung. Asosiasi merek terdiri dari
Action (TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein and Ajzen (1975) (dalam
Indrawati 2017:19), yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna teknologi informasi akan
penggunaan sistem informasi sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks
relationship).
Menurut Davis (1989) (dalam Indrawati 2017:21), perceived ease of use sebuah
yang digunakan untuk mengukur perceived ease of use yaitu mudah dipelajari,
to use technology) adalah suatu keinginan (niat) seseorang untuk melakukan suatu
perilaku yang tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perilaku (behavior) jika
intention) merupakan prediksi yang baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai
sistem.
Actual system usage merupakan perilaku nyata dalam mengadopsi suatu sistem.
Actual system usage didefinisikan sebagai bentuk respon psikomotor eksternal yang
diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata. Actual system usage dikonsepkan
teknologi. Actual usage diukur berdasarkan penggunaan yang berulang ulang dan
penggunaan yang lebih sering. Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-
tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (user). Model ini
menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel
yaitu:
2. Kemanfaatan (usefulness)
akan menentukan sikapnya dalam penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas
technology user).
Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan TAM menurut Jogiyanto (2007;86)
3. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar
4. Kelebihan TAM yang paling penting adalah model ini merupakan model
jasa laundry koin (Y). Kesimpulannya adalah TAM dapat menjelaskan bahwa
teknologi informasi.
Menurut Haag dan Keen (dalam Kadir & Terra, 2013:2) teknologi informasi
adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
Sedangkan menurut Martin (dalam Kadir & Terra, 2013:2) teknologi informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat
efektivitas kinerja. Secara praktis, ini terjadi apabila sistem dirancang dengan
Masa depan adalah sekarang, saat terjadi perubahan cepat di bidang computer
antara lain: perubahan dalam struktur organisasi, kondisi kerja manajerial, serta
rancangan pekerjaan.
organisasi, apabila hierarki organisasi bersifat datar maka lebih sedikit tingkatan
yang signifikan.
dengan penyedia layanan. Misalnya, kios Internet dan pelabuhan udara telah
personel maskapai sering terbatas pada layanan minuman ala kadarnya dari kru
kabin. Ada lima mode kontribusi teknologi dalam penyediaan jasa, yaitu:
penata rambut atau dokter gigi di mana teknologi tidak memainkan peran
langsung. Sebagian besar layanan perawatan pribadi termasuk dalam kategori ini,
psikiatri.
yang memiliki akses teknologi untuk meningkatkan kualitas jasa secara langsung
atau tatap muka. Prosedur perawatan kesehatan seperti scan MRI atau kunjungan
kantor ke dokter mata termasuk dalam mode ini. Secara tradisional, perwakilan
oleh mode B, tetapi sekarang penumpang didorong untuk menggunakan kios check-
in yang diwakili oleh mode E. karena pelanggan dan penyedia jasa memiliki akses
yang diproyeksikan untuk profil risiko yang berbeda. Sebagai contoh, seorang
perencana keuangan dalam konsultasi dengan klien dapat merujuk pada model
service encounter), pelanggan dan penyedia jasa tidak secara fisik bersama dan
dengan demikian layanan yang berhadapan tidak lagi merupakan kontak tatap
layanan seperti membuat reservasi restoran atau mendapatkan bantuan teknis dari
penyediaan jasa. Contohnya adalah ATM, checkout scanning airport, dan sumber
pada karyawan, contoh pelayanan melalui internet. Menurut Davis dan Heineke
berkecepatan tinggi (seperti broadband), dan komputer yang lebih cepat dan lebih
kuat, telah memiliki efek signifikan pada layanan. Sejumlah besar data mudah
diakses hari ini dan dapat ditransmisikan dengan biaya murah jarak jauh. Kami
1. Evan Nathan dan Ira Fachira (2015) dengan judul Customer Acceptance In
mengidentifikasi faktor TAM yang perlu ditingkatkan dan yang terakhir, strategi
yang ada dengan pemasaran online dapat digabungkan. Dari tujuan itu, peneliti
manfaat.
2. Ni Nyoman Kerti Yasa, Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, dan Putu Gde
Model On Internet Banking Users In The City Of Denpasar. Hasil dari penelitian
ini adalah bahwa kedua persepsi kemudahan penggunaan dan manfaat yang
dirasakan memiliki efek signifikan dan positif pada sikap terhadap penggunaan
dirasakan juga memiliki hasil positif dan efek signifikan pada penggunaan
yang diharapkan (expected outcome quality) dan nilai hedonis yang memiliki
keterkaitan positif dengan sikap pada penggunaan self service technology (SST).
Sikap terhadap SST positif terkait dengan niat perilaku pada SST dan niat
perilaku pada SST bernilai positif terkait dengan penggunaan aktual SST. Hasil
dari penelitian ini berkontribusi pada bisnis manajemen dan juga pemerintah
Aktual Layanan Jejaring Sosial Berbasis Lokasi. Hasil dari penelitian ini adalah
berbasis lokasi.
5. Nanik Ernawati dan Zamrud Mirah Delima (2016) dengan judul Pengaruh
penelitian ini adalah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat wajib pajak
dengan kehadiran E Filing karena wajib pajak dimana pun berada bisa
minat wajib pajak dalam menggunakan E Filing. Seseorang akan lebih senang
Perceived ease of
use (persepsi
kemudahan)
Penggunaan jasa
(X1)
laundry koin
(Y)
Perceived
usefulness
(persepsi
manfaat)
(X2)
mengukur niat atau intensi penggunaan jasa laundry koin (Y) dengan menerapkan
perceived ease of use (persepsi kemudahan) (X1) dan perceive usefulness (persepsi
manfaat) (X2) dimana kedua konstruk ini digunakan untuk mengukur pengaruh
TAM terhadap niat konsumen untuk menggunakan jasa laundry koin hingga ke
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
Penelitian dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara pada 5 kios laundry koin
berbeda, yaitu:
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
23
pupulasi yang berukuran besar dan tidak diketahui jumlahnya secara pasti, maka
sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan pendapat dari Rao Purba (2006)
jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui yaitu dengan menggunakan
n = 𝑍2
4(𝑀𝑜𝑒)2
n= 1,962
4(0,1)2
n= 96,04
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, biasanya
10% (0,1)
Z : Tingkat kepercayaan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel.
95% : 1,96 (dalam tabel dengan nilai alpha 5% atau 0,05).
dengan kriteria responden yaitu pengguna jasa laundry koin dengan penggunaan
jasa minimal satu kali, dengan non probability sampling, di mana besarnya peluang
atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subyek sampel tidak
diketahui. Agar mendapatkan hasil penelitian yang seimbang jumlah sampel pada
setiap lokasi dibagi rata kedalam 5 bagian, berikut pembagian jumlah sampel
Tabel 3.1
Pembagian Sampel
3.5 Hipotesis
laundry koin.
2. Ha1 : Ada pengaruh perceived ease of use terhadap penggunaan jasa laundry
koin.
laundry koin.
4. Ha2 : Ada pengaruh perceived usefulness terhadap penggunaan jasa laundry koin
5. H03 : Tidak ada pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use
6. Ha3 : Ada pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam
jenis data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo (2013: 146-147) data primer
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli,
sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara. Pada penelitian ini data primer yang
dikumpulkan diperoleh melalui survei hasil kuesioner yang disebar di lima kios
survei melalui penyebaran kuesioner. Pada saat melaksanakan metode ini, peneliti
akan terjun langsung guna mendapatkan data yang diperlukan karena metode ini
difokuskan kepada para pengguna jasa laundry koin dengan penggunan jasa
menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan ditentukan
beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara
lain:
penggunaan adalah sebagai ukuran dimana pengguna di masa yang akan datang
b. Perceived usefulness
c. Penggunaan Jasa
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7) Jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
Menurut Sugiyono (2013: 38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah penggunaan jasa laundry koin di Medan.
dependen (terikat). Variabel independen pada penelitian ini adalah perceived ease
of use dan perceived usefulness. Definisi operasional dari perceived ease of use
Defenisi
Variabel Variabel Indikator Item Skala
Operasional
1. Mudah 1. Teknologi mudah
dipelajari. dipahami. Likert
2. Teknologi cepat
Perceived Persepsi untuk dipahami.
Ease of yang 2. Mudah 1. Teknologi mudah
Use digunakan untuk untuk digunakan.
(X1) untuk dioperasikan. 2. Tidak butuh
mengukur keterampilan khusus.
kemudahan 3. Fleksibel 1. Teknologi dapat
penggunaan digunakan kapanpun
teknologi. dan dimanapun.
2. Mudah menyesuaikan
diri dengan teknologi.
4. Dapat 1. Pekerjaan mudah
mengontrol untuk diawasi.
pekerjaan. 2. Tujuan pekerjaan
mudah untuk
ditetapkan.
Defenisi
Variabel Operasional Indikator Item Skala
Variabel
Penggunaan Penggunaan 1. Mampu 1. Rasa menerima Likert
Jasa aktual jasa menerima inovasi laundry koin.
Laundry laundry inovasi
Koin koin teknologi.
(Y) merujuk 2. Intensi 1. Keinginan untuk
kepada penggunaan menggunakan jasa
keputusan kembali. laundry koin secara
konsumen berulang (repetitive).
untuk
menggunak
an jasa
Laundry
koin.
Sumber: Davis, 1989 (Dalam Indrawati:2017)
Menurut Ghozali (2012: 52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner
Menurut Ghozali (2012: 47) uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Butir kuesioner
dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha> 0,06 dan dikatakan tidak reliabel
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
Untuk analisis data kuantitatif, maka jawaban responden diberi skor sebagai
berikut:
primer yang berupa skala likert tersebut kemudian dianalisis berdasarkan metode
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variabel
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan
model-model penelitian tersebut adalah data distribusi normal. Uji normalitas yang
sebagai berikut :
√n1+ n2
𝐾𝐷 ∶ 1,36
n1+n2
Menurut Ghozali (2012: 105) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian
multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,01 atau sama dengan
Menurut Ghozali (2012: 139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
sebagai berikut:
Y = α + 𝑋1 𝑏1, +𝑋2 𝑏2 + ε
Keterangan:
Menurut Ghozali (2012: 98) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model
Menurut Ghozali (2012: 98) Uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa
jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara
dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai koefisien korelasi sudah
Kd = 𝑟 2 x 100%
𝑟 2 : Koefisien korelasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
mechine atau bisa dibilang mesin cuci otomatis. Self service merupakan fitur
unggulan laundry koin, ini yang menjadi pembeda dengan laundry kiloan,membuat
kita tak perlu cemas hasil cucian yang kurang memuaskan atau bahkan
kemungkinan hilang pakaian kita, cara kerjanya hanya memasukan koin yang di
hargai beberapa ribu untuk sekali cuci. Tentunya laundry koin dapat memenuhi
gaya hidup masyarakat urban dan modern yang memiliki kesibukan tinggi dan
Laundry koin atau biasa disebut Laundromat ini sendiri telah populer di
Amerika sejak tahun 1950-an namun jenis laundry ini baru muncul di Indonesia
pada tahun 2013. Bisnis ini mulai berkembang di Indonesia pada tahun 2018
terutama di Medan, pertumbuhan gerai – gerai laundry koin pun mengalami angka
yang cukup signifikan, dapat dilihat dengan menjamurnya gerai – gerai laundry
kuesioner kepada 96 responden yaitu konsumen laundry koin yang berada di kota
dua bagian yaitu laki – laki dan perempuan. Berikut data responden berdasarkan
jenis kelamin
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
dibandingkan konsumen laki- laki meskipun selisih nya tidak terlalu jauh. Data ini
menunjukkan bahwa pengguna laundry koin di Medan tidak didominasi salah satu
jenis kelamin.
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
persentase tertinggi berada pada rentang usia 23-28 tahun kemudian di posisi
tertinggi kedua berada pada rentang usia 17-22 tahun. Dari data pada tabel 4.2 dapat
disimpulkan bahwa pengguna laundry koin didominasi oleh kalangan remaja dan
konsumen dewasa.
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
bahwa konsumen dengan pendidikan terakhir SMA dan beberapa responden yang
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Pelajar/Mahasiswa 30 31,2%
2 PNS 8 8,3%
3 Wirausaha 26 27,1%
4 Karyawan Swasta 16 16,7%
5 Lainnya 16 16,7%
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
bahwa konsumen dengan jumlah tertinggi berasal dari kalangan pelajar atau
mahasiwa, data ini berbanding lurus dengan data usia yang didominasi dengan
rentang usia 17-22 tahun dan 23-28 tahun. Sedangkan para responden yang memilih
Tabel. 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Jumlah Persentase
1 < 2 Juta 43 44,8%
2 2,1-3 Juta 8 8,2%
3 3,1 – 4 Juta 23 24%
4 >4,1 Juta 22 23%
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
bahwa mayoritas konsumen laundry koin memiliki pendapatan kurang dari dua juta
rupiah, yang berbanding lurus dengan data sebelumnya yang menunjukkan bahwa
pengguna laundry koin didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa yang
umumnya memiliki pendapatan kurang dari dua juta rupiah, ditambah lagi dengan
murahnya tarif yang dikeluarkan untuk menggunakan jasa laundry koin sehingga
mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan atas bahkan
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan
No Intensitas Penggunaan Jumlah Persentase
1 1-2 kali 33 34,4%
2 3-4 kali 42 43,7%
3 5-6 kali 14 14,6%
4 >6 kali 7 7,3%
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
bahwa intensitas penggunaan tertinggi adalah 3-4 kali. Dari data tersebut dapat
lumayan tinggi.
kuesioner yang telah disebarkan. Tabel – tabel persentase jawaban berikut adalah
Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Layanan Laundry Koin Mudah Untuk
Dipelajari
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 11 11,5%
2 Setuju 71 74%
3 Netral 14 11,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
responden setuju bahwa penggunaan layanan laundry koin mudah untuk dipelajari.
Dengan 74% responden memilih setuju membuktikan bahwa tidak ada kendala
Tabel 4.8
Jawaban Responden Tentang Tidak Butuh Lama Untuk Memahami
Penggunaan Layanan Laundry Koin.
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 17 17,7%
2 Setuju 67 69,8%
3 Netral 12 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
responden setuju bahwa tidak butuh lama untuk memahami penggunaan layanan
laundry koin. Hal ini sesuai dengan pernyataan sebelumnya bahwa penggunaan
Tabel 4.9
Jawaban Responden Tentang Mesin Laundry Koin Mudah Digunakan
dengan permyataan setuju bahwa mesin laundry koin mudah untuk digunakan. Hal
Tabel 4.10
Jawaban Responden Tentang Tidak Dibutuhkan Ketereampilan Khusus
Dalam Mengoperasikan Mesin Laundry Koin
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 51 53,1%
2 Setuju 42 43,8%
3 Netral 3 3,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
bahwa hampir seluruh responden memilih setuju dan sangat setuju bahwa tidak
ini membuktikan bahwa mesin laundry koin benar benar muda digunakan.
Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Layanan Laundry Koin Tersedia di Berbagai
Tempat dan Dapat Digunakan Kapanpun dan Dimanapun
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 9,4%
2 Setuju 34 35,4%
3 Netral 53 55,2%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa lebih dari setengah dari 96
memilih sangat setuju. Hal ini menandakan bahwa persebaran gerai laundry koin di
Medan belum cukup meluas sehingga masih banyak konsumen yang merasa
Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Tidak Sulit untuk Menyesuaikan Diri dengan
Konsep Self Service Laundry Koin.
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 20 20,8%
2 Setuju 68 70,8%
3 Netral 8 8,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
pernyataan didominasi dengan jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa konsep
self service yang disusung oleh laundry koin mampu dterima oleh konsumen dan
tidak adanya kendala dalam proses menyesuaikan diri dari konsep laundry
Tabel 4.13
Jawaban Responden Tentang Proses Mencuci Lebih Mudah Diawasi
Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa seluruh responden setuju dan
sangat setuju bahwa dengan menggunakan layanan laundry koin proses mencuci
lebih mudah untuk diawasi. Hal ini sesuai dengan keunggulan yang diberikan dari
konsep self service laundry koin sehingga proses pencucian lebuh mudah untuk
dikontrol.
Tabel 4.14
Jawaban Responden Tentang Dengan Konsep Self Service
Mempermudah dalam Memilih Layanan yang Diinginkan
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 41 42,7%
2 Setuju 54 56,3%
3 Netral 1 1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
seluruh responden setuju bahwa dengan adanya konsep self service yang diusung
oleh laundry koin mempermudah dalam memilih layanan layanan yang diinginkan
konsumen. Hal ini didukung dengan beragamnya pilihan layanan yang diberikan
oleh gerai – gerai laundry koin seperti layanan cuci & kering, layanan setrika dan
sebagainya.
kuesioner yang telah disebarkan. Tabel – tabel persentase jawaban berikut adalah
Tabel 4.15
Jawaban Responden Tentang Layanan Laundry Koin Mampu
Meningkatkan Produktivitas Pekerjaan
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 13,5%
2 Setuju 82 85,4%
3 Netral 1 1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya laundry koin memberikan
Tabel 4.16
Jawaban Responden Tentang Melalui Layanan Laundry Koin Proses
Mencuci Menjadi Lebih Praktis
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 31 32,3%
2 Setuju 61 62,5%
3 Netral 4 4,2%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
laundry koin di Medan memilih setuju bahwa dengan adanya layanan yang
diberikan laundry koin membuat proses mencuci menjadi lebih praktis. Hal ini
dikarenakan kepraktisan yang ditawarkan oleh laundry koin baik dari segi proses,
Tabel 4.17
Jawaban Responden Tentang Dengan Layanan Laundry Koin Dapat
Mencuci Pakaian Dengan Jumlah Banyak Dalam Satu Waktu
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 19 19,8%
2 Setuju 73 76%
3 Netral 4 4,2%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
dengan layanan laundry koin dapat mencuci pakaian dengan jumlah banyak dalam
satu waktu. Hal ini dikarenakan kapasitas yang ditawarkan oleh laundry koin adalah
Tabel 4.18
Jawaban Responden Tentang Tarif Laundry Koin Lebih Murah
Dibandingkan Laundry Konvensional
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 38 39,6%
2 Setuju 56 58,3%
3 Netral 2 2,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
tarif yang diberikan laundry koin lebih murah dibadingkan laundry konvensional.
Hal ini dikarenakan tarif yang dikenakan laundry koin untuk satu koin berkisar
antara Rp. 5000 – Rp. 20.000, dan dengan satu koin bisa melakukan satu kali
laundry konvensional.
Tabel 4.19
Jawaban Responden Tentang Menggunakan Laundry Koin dapat
Menghemat Biaya
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 48 50%
2 Setuju 45 46,9%
3 Netral 3 3,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
setuju bahwa dengan menggunakan laundry koin dapat menghemat biaya. Hal ini
Tabel 4.20
Jawaban Responden Tentang Laundry Koin Lebih Higienis
memilih setuju dan sangat setuju bahwa dengan menggunakan laundry koin proses
mencuci lebih higienis. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan laundry koin
dengan sistem self service ini menjamin pakaian tidak tercampur dengan milik
konsumen lain.
Tabel 4.21
Jawaban Responden Tentang Laundry Koin Mampu Meminimalkan
Pekerjaan
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 31 32,3%
2 Setuju 64 66,7%
3 Netral 1 1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
jawaban setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden setuju laundry koin mampu
Tabel 4.22
Jawaban Responden Tentang Layanan Laundry Koin dapat
Menghemat Waktu
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 33 34,4%
2 Setuju 59 61,5%
3 Netral 4 4,2%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
koin dapat mengehemat waktu. Hal ini dikarenakan satu kali pencucian hanya
memakan waktu 1 – 1,5 jam, jauh lebih cepat dibandingkan laundry konvensional
Tabel 4.23
Jawaban Responden Tentang Layanan Laundry Koin Meningkatkan
Efektivitas Pekerjaan
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 45 46,9%
2 Setuju 49 51%
3 Netral 2 2,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
layanan laundry koin meningkatkan efektivitas pekerjaan. Hal ini didukung dengan
kuesioner yang telah disebarkan. Tabel – tabel persentase jawaban berikut adalah
Tabel 4.24
Jawaban Responden Tentang Kemampuan Menerima Inovasi
Laundry Koin
No Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 35 36,5%
2 Setuju 61 63,5%
3 Netral - -
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
bahwa seluruh responden mampu menerima inovasi laundry self service. Hal ini
Tabel 4.25
Jawaban Responden Tentang Memiliki Kendala dalam Menerima
Inovasi Laundry Koin
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju - -
2 Setuju - -
3 Netral 16 16,7%
4 Tidak Setuju 80 83,3%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
mengadopsi inovasi yang diberikan oleh laundry koin. Hal ini berbanding lurus
laundry koin.
Tabel 4. 26
Jawaban Responden Tentang Dengan Munculnya Layanan Laundry
Koin Membuat Konsumen Beralih dari Laundry Konvensional
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 8,3%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 57 59,4
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
memilih netral mengenai pernyataan dengan adanya layanan laundry koin dapat
meskipun para konsumen mampu menerima inovasi dari laundry koin namun
Tabel 4.27
Jawaban Responden Tentang Penggunaan Kembali Jasa Laundry
Koin
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 21 21,9%
2 Setuju 69 71,9%
3 Netral 6 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
setuju untuk melakukan penggunaan kembali. Hal ini berbanding lurus dengan
dengan inovasi baru yg diberikan laundry koin sehingga tidak ada alasan untuk
valid dan dapat dipercaya. Uji intsrumen terbagi menjadi dua yaitu uji validitas dan
uji reliabilitas.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Tabel 4. 28
Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Ease of Use (X1)
Berdasarkan hasil uji validitas variabel X1 pada tabel 4.28, dapat dilihat
bahwa seluruh indikator atau instrument valid, hal ini dapat dlihat dari jumlaah
rHitung seluruh pernyatan yang nilainya lebih besar dari rTabel 0,169. Maka dapat
disimpulkan bahwa variablel perceived ease of use valid.
Tabel 4.29
Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Usefulness (X2)
Berdasarkan hasil uji validitas variabel X2 pada tabel 4.29, dapat dilihat
bahwa seluruh indikator valid, karena semua item menunjukkan nilai rHitung
yang lebih besar dibandingkan nilai rTabel. Maka dapat disimpulkan variabel
perceived usefulness valid.
Tabel 4.30
Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Aktual (Y)
Berdasarkan hasil uji validitas variabel Y pada tabel 4.30, dapat dilihat
bahwa seluruh indikator atau instrument valid, hal ini dapat dlihat dari jumlaah
rHitung seluruh pernyatan yang nilainya lebih besar dari rTabel 0,169. Maka dapat
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Tabel 4.31
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perceived Ease of Use (X1)
perceived ease of use (X1) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,755 yang
lebih besar dari nilai koefisien reliabilitas 0,6, sehingga dapat disimpulkan
Tabel 4.32
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perceived Usefulness (X2)
perceived ease of use (X2) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,734 yang
lebih besar dari nilai koefisien reliabilitas 0,6, sehingga dapat disimpulkan variabel
Tabel 4.33
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Aktual (Y)
penggunaan aktual (Y) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,815 yang lebih
besar dari nilai koefisien reliabilitas 0,6, sehingga dapat disimpulkan variabel
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk
1. Uji Kolmogorov-Smirnof
Tabel 4.34
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnof
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .07750204
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.049
Test Statistic .110
Asymp. Sig. (2-tailed) .428c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
sebesar 0,428. Nilai tersebut lebih besar dai nilai signifikansi yaitu 0,05, sehingga
2. Grafik P-Plot
Grafik p-plot pada gambar 4.1, dapat dilihat bahwa pendistribusian data
dinilai normal, dapat dilihat titik – titik plotting mengikuti garis diagonal.
Dengan demikian maka asumsi normalitas untuk nilai residual dalam regresi
Gambar 4.1
Grafik P-Plot Uji Normalitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
Tabel 4.35
Uji Multikolinearitas
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 2.612 11.870 4.998 .000
Perceived Ease of Use .192 .143 .318 3.069 .003 .887 1.128
Perceived Usefulness .888 .176 .044 2.470 .000 .887 1.128
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.35 menunjukkan bahwa seluruh nilai
tolerance dan kedua variabel Independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari kedua
variabel independen lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
Tabel 4.36
Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) -.096 .059 -1.631 .106
Perceived Ease of Use .021 .014 .154 1.462 .147 .887 1.128
Perceived Usefulness .148 .079 .197 1.872 .064 .887 1.128
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
0,64 dimana lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang sebelumnya telah dilakukan, maka
diketahui model regresi layak untuk dilakukan karena seluruh data terbukti nomal,
dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Berikut hasil uji analisis regresi linear
berganda:
Tabel 4.37
Uji Regresi Linear Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 2.612 11.870 4.998 .000
Perceived Ease of Use .192 .143 .318 3.069 .003
Perceived Usefulness .888 .176 .044 2.470 .000
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
Berdasarkan output regresi pada tabel 4.37, model regresi linear berganda
1. Nilai konstanta (α) positif sebesar 2,612, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif pada variabel Perceived Ease of Use (X1) dan Perceived
Usefulness (X2). Jika, variabel Perceived Ease of Use (X1) dan Perceived
Usefulness (X2) berpengaruh dalam satu satuan, maka nilai Penggunaan Aktual
2. Nilai koefisien variabel Perceived Ease of Use (X1) sebesar 0,192 menunjukkan
dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara
uji T dan uji F. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini adalah sebagai
berikut:
berikut:
Tabel 4.38
Hasil Uji T (Parsial)
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 2.612 11.870 4.998 .000
Perceived Ease of Use .192 .143 .318 3.069 .003 .887 1.128
Perceived Usefulness .888 .176 .044 2.470 .000 .887 1.128
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
1. Dapat dilihat nilai signifikan variabel Perceived Ease of Use (X1) sebesar
0,003 < 0,05 dan nilai t 3,069> 1,661, maka dari hasil tersebut Ha dapat diterima
2. Dapat dilihat nilai signifikan variabel Perceived Usefulness (X2) sebesar 0,00 <
0,05 dan nilai t 2,470 > 1,661 maka dengan hasil tersebut Ha dapat diterima dan
3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Perceived Ease of Use (X1) dan
(X1) dan Perceived Usefulness (X2) yang dimasukkan dalam model mempunyai
tabel ANOVA 4.39 dapat dilihat derajat pembilangnya adalah 2 dan derajat
penyebutnya adalah 93, dimana pada tabel distribusi F nilai Ftabel adalah 3,09.
Tabel 4.39
Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .073 2 .036 5.913 .004b
Residual .571 93 .006
Total .643 95
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
b. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2019
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda pada tabel 4.39,
Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 5.913, dimana nilai Fhitung lebih besar dari
Ftabel yaitu 5.913 > 3,09 dan nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel independen yang terdiri dari variabel Perceived Ease of Use (X1)
dan Perceived Usefulness (X2) bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan
Tabel 4.40
Hasil Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
disimpulkan:
1. Nilai R sebesar 0,496 menunjukkan bahwa variabel Perceived Ease of Use (X1)
dan Perceived Usefulness (X2) terhadap Penggunaan Aktual (Y) sebesar 49,6%
2. Nilai R square sebesar 0,311 yang berarti 31,1 % konsumen dipengaruhi oleh
Perceived Ease of Use (X1) dan Perceived Usefulness (X2), sedangkan 68,9%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termsuk dalam penelitian ini.
4.4 Pembahasan
laundry koin yang telah menggunakan laundry koin minimal 1 kali pemakaian.
Untuk lebih mengetahui pengaruh perceived ease of use dan perceived usefulness
pembahasan berikut:
(Laundromat).
ease oof use hampir seluruh konsumen memberikan respon positif dan setuju
penjabaran dari 4 indikator variabel perceived ease of use yaitu easy to learn
pengawasan.
khusus untuk mengoperasikan mesin laundry koin, hal ini menunjukkan kedua
indikator ini adalah faktor pendukung terbesar bagi para konsumen untuk
melakukam penggunaan jasa laundry koin. Karena dapat dilihat dari konsep self-
service yang diusung oleh laundry koin menguntungkan para konsumen untuk
bahwa mesin laundry koin tidak sulit untuk dipelajari dan dioperasikan sehingga
percaya bahwa teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Persepsi
datang mengganggap suatu sistem adalah bebas hambatan, teori ini terbukti dengan
tingginya frekuensi jawaban setuju untuk setiap indikator variabel perceived ease
of use, sehingga terbukti bahwa layanan yang diberikan oleh laundry koin benar
benar mudah untuk dipelajari penggunaanya dan dioperasikan. Hal ini juga
didukung oleh hasil uji t hitung untuk variabel perceived ease of use dengan nilai
3,069> 1,661 yang berarti variabel perceived ease of use memiliki pengaruh
ditingkatkan satu satuan maka penggunaan aktual jasa meningkat sebesar 0,192.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rila Anggraeni
Jejaring Sosial Berbasis Lokasi. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi
(Laundromat).
terhadap 9 pernyataan yang diberikan, hal ini dapat dilihat dengan didominasinya
jawaban setuju dan sangat setuju di seluruh pernyataan sehingga dapat dibuktikan
bahwa persepsi manfaat memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap variabel
pekerjaan.
menghemat biaya dan higienitas pencucian, dua hal ini adalah hal yang tidak
yang jauh lebih terjangkau daripada laundry konvensional dan untuk faktor
untuk mencuci sendiri pakaian mereka, maka tidak akan terjadi pencampuran
pakaian dengan konsumen lain sehingga hasil cucian lebih terjamin higienitasnya
penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
konteks organisasi. Davis (1989) (dalam Indrawati 2017:21). Teori ini didukung
dengan hasil uji analisis regresi linear berganda dimana variabel perceived
usefulness memperoleh nilai 2,470 > 1,661 yang berarti variabel perceived
aktual, dan setiap persepsi manfaat ditingkatkan satu satuan maka variabel
Mexen (2015) dengan judul Perceived Factors Influencing the Acceptance and
Adoption of Self-service Technology. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hanya
outcome quality) yang memiliki keterkaitan positif dengan sikap pada penggunaan
self service technology (SST). Sikap terhadap SST positif terkait dengan niat
perilaku pada SST dan niat perilaku pada SST bernilai positif terkait dengan
penggunaan aktual SST. Hasil dari penelitian ini berkontribusi pada bisnis
manajemen dan juga pemerintah atas perilaku Malaysia atas penggunaan self service
technology.
aktual, yang terdiri dari 4 dari penjabaran 2 indikator yaitu, mampu menerima
menunjukkan hasil yang positif, dan di pernyataan yang bersifat negatif sebagian
besar responden memilih jawaban tidak setuju, hal ini membuktikan bahwa tingkat
Item variabel penggunaan jasa yang yang paling memiliki pengaruh positif
tertinggi adalah kemampuan konsumen dalam menerima inovasi laundry koin, hal
laundry koin. Namun bukan berarti konsumen laundry tersebut mampu beralih dan
inovasi laundry koin menciptakan opsi baru untuk masyarakat yang ingin
menggunakan jasa laundry sesuai dengan layanan, kualitas dan situasi yang
dihadapi, jika para konsumen menginginkan hasil cucian yang cepat dan murah
maka mereka dapat memilih menggunakan jasa laundry koin, namun apabila
konsumen tidak membutuhkan cucian yang cepat namun dengan hasil pakaian yang
sudah rapi dan telah disetrika maka konsumen dapat memilih untuk menggunakan
usage atau penggunaan aktual merupakan perilaku nyata dalam mengadopsi suatu
eksternal yang diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata. Actual system usage
secara bersama sama terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan menunjukkan
nilai yang diperoleh adalah sebesar 5.913, dimana nilai Fhitung lebih besar dari
Ftabel yaitu 5.913 > 3,09 dan nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel independen yang terdiri dari variabel Perceived Ease of Use (X1)
dan Perceived Usefulness (X2) bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen Penggunaan Aktual (Y). Pada uji regresi linear berganda
terbesar yaitu 0,888 yang berarti jika persepsi manfaat ditingkatkan satu satuan maka
variabel penggunaan aktual akan mengalami peningkatan sebesar 0,888. Pada hasil
analisis koefisien determinasi juga dapat dilihat bahwa kedua variabel independen
memiliki pengaruh terhadap penggunaan aktual jasa sebesar 31,1% dan 68,9%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Kerti Yasa, Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, dan Putu Gde Sukaatmadja (2014)
Banking Users In The City Of Denpasar. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
kedua persepsi kemudahan penggunaan dan manfaat yang dirasakan memiliki efek
signifikan dan positif pada sikap terhadap penggunaan internet banking. Baik
hasil positif dan efek signifikan pada penggunaan aktual. Sikap terhadap penggunaan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakuan, maka
1. Perceived ease of use (persepsi kemudahan) memiliki pengaruh yang positif dan
manfaat) secara simultan atau bersama - sama memiliki pengaruh yang positif
menunjukkan nilai sebesar 5.913, dimana nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel
yaitu 5.913 > 3,09 dan nilai signifikansi 0,004 < 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diberikan, hal – hal yang menjadi saran
1. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya pada
memiliki respon yang tidak terlalu baik dari konsumen, konsumen bersikap
netral dan beberapa memilih tidak setuju untuk pernyataan laundry koin tersedia
jumlah gerai atau cabang laundry koin yang ada di Medan untuk meningkatkan
strategi yang lebih baik untuk mengatasi persaingan dari laundry konvensional
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para konsumen tidak benar benar
praktis, karena konsumen tidak perlu turun tangan untuk melakukan pencucian
dan dengan hasil pakaian yang sudah langsung disetrika dan dapat langsung
layanan setrika dengan tarif yang lebih murah dari laundry biasa, menciptakan
area tunggu yang nyaman sehingga konsumen tidak merasa bosan saat
menunggu proses mencuci selesai, jika hal ini dilakukan tingkat penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Jurnal
Kerti Yasa, Ni Nyoman., Ratnaningrum, Luh Putu Rara Ayu., dan Sukaatmadja,
Putu Gede.(2014).The Application Of Technology Acceptance Model On
Internet Banking Users In The City Of Denpasar. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.16, No. 2: 93–102.
Sumber Internet
https://banten.bisnis.com/read/20170526/458/656834/bisnis-laundry-tak-ada
matinya, diakses pada 17 Juni 2019 pukul 13.03 WIB
http://news.analisadaily.com/read/antusias-masyarakat-medan-gunakan-laundry-
koin-semakin-tinggi/661792/2018/12/10, diakses pada 17 Juni 2019 pukul
13.14 WIB
http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/18917, diakses
pada 19 Juli 2019 pukul 11.57 WIB
Dengan Hormat,
Saya Almira Chairuni Pane mahasiswi tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara (FISIP USU) meminta kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/i meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuisioner
ini sesuai dengan petunjuk yang telah tersedia. Adapun kuisioner ini ditujukan untuk melengkapi penelitian skripsi
saya mengenai pengaruh perceived ease of use (persepsi kemudahan) dan perceived usefulness (persepsi manfaat)
terhadap penggunaan laundry koin di kota Medan.
Kami berharap Bapak/Ibu dan Saudara/i mengisi kuisioner ini dengan jawaban yang objektif. Setiap Informasi
dan data yang kami peroleh akan dijamin kerahasiaannya.
I. DATA RESPONDEN
PETUNJUK
Pilihlah salah satu jawaban pada setiap pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X)
1. Nama :…………………………………….
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Usia
a. 17 – 22 tahun b. 23 – 28 tahun c. 29 – 34 tahun d. 35 – 40 tahun e. > 40 tahun
4. Pendidikan terakhir
a. SMP b. SMA c. S1 d. S2 e. Lainnya,……….
5. Pekerjaan
a. Pelajar / Mahasiswa b. PNS c. Wirausaha d. Karyawan Swasta e. Lainnya,…...
6. Pendapatan
a. <2 juta b. 2,1 - 3 juta c. 3,1 -4 juta d. >4,1 juta
Keterangan:
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
peou2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 12 12.5 12.5 12.5
4.00 67 69.8 69.8 82.3
5.00 17 17.7 17.7 100.0
Total 96 100.0 100.0
peou3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 10 10.4 10.4 10.4
4.00 67 69.8 69.8 80.2
5.00 19 19.8 19.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
peou4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 3.1 3.1 3.1
4.00 42 43.8 43.8 46.9
5.00 51 53.1 53.1 100.0
Total 96 100.0 100.0
peou6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 8 8.3 8.3 8.3
4.00 68 70.8 70.8 79.2
5.00 20 20.8 20.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
peou7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 60 62.5 62.5 62.5
5.00 36 37.5 37.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
peou8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 54 56.3 56.3 57.3
5.00 41 42.7 42.7 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
pu2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 4.2 4.2 4.2
4.00 61 62.5 62.5 66.7
5.00 31 32.3 32.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 4.2 4.2 4.2
4.00 73 76.0 76.0 80.2
5.00 19 19.8 19.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 2.1 2.1 2.1
4.00 56 58.3 58.3 60.4
5.00 38 39.6 39.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 3.1 3.1 3.1
4.00 45 46.9 46.9 50.0
5.00 48 50.0 50.0 100.0
pu6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 25 26.0 26.0 26.0
5.00 71 74.0 74.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 64 66.7 66.7 67.7
5.00 31 32.3 32.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 4.2 4.2 4.2
4.00 59 61.5 61.5 65.6
5.00 33 34.4 34.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
pu9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 2.1 2.1 2.1
4.00 49 51.0 51.0 53.1
5.00 45 46.9 46.9 100.0
pa1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 61 63.5 63.5 63.5
5.00 35 36.5 36.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
pa2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 80 83.3 83.3 83.3
3.00 16 16.7 16.7 100.0
Total 96 100.0 100.0
pa3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.0 1.0 1.0
3.00 57 59.4 59.4 60.4
4.00 30 31.3 31.3 91.7
5.00 8 8.3 8.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
pa4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 6.3 6.3 6.3
4.00 69 71.9 71.9 78.1
5.00 21 21.9 21.9 100.0
Total 96 100.0 100.0
Correlations
Perceive
peou d Ease of
peou1 2 peou3 peou4 peou5 peou6 peou7 peou8 Use
peou1 Pearson Correlation 1 .679** .690** .274** .267** .521** .259* .209* .790**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .008 .000 .011 .041 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou2 Pearson Correlation .679** 1 .441** .324** .239* .412** .241* .219* .724**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .019 .000 .018 .032 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou3 Pearson Correlation .690** .441** 1 .361** .208* .471** .303** .159 .736**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .042 .000 .003 .121 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou4 Pearson Correlation .274** .324** .361** 1 -.141 .355** .269** .326** .553**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .000 .170 .000 .008 .001 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou5 Pearson Correlation .267** .239* .208* -.141 1 .375** -.147 -.143 .383**
Sig. (2-tailed) .008 .019 .042 .170 .000 .154 .164 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou6 Pearson Correlation .521** .412** .471** .355** .375** 1 .266** .270** .750**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .009 .008 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou7 Pearson Correlation .259* .241* .303** .269** -.147 .266** 1 .461** .507**
Sig. (2-tailed) .011 .018 .003 .008 .154 .009 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
peou8 Pearson Correlation .209* .219* .159 .326** -.143 .270** .461** 1 .483**
Sig. (2-tailed) .041 .032 .121 .001 .164 .008 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Percei Pearson Correlation .790** .724** .736** .553** .383** .750** .507** .483** 1
ved Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Ease N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
of Use
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.815 4
Correlations
Penggunaan Perceived Ease Perceived
Aktual of Use Usefulness
Pearson Correlation Penggunaan Aktual 1.000 .333 .151
Perceived Ease of Use .333 1.000 .337
Perceived Usefulness .151 .337 1.000
Sig. (1-tailed) Penggunaan Aktual . .000 .070
Perceived Ease of Use .000 . .000
Perceived Usefulness .070 .000 .
N Penggunaan Aktual 96 96 96
Perceived Ease of Use 96 96 96
Perceived Usefulness 96 96 96
Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Perceived . Enter
Usefulness,
Perceived Ease
of Useb
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .073 2 .036 5.913 .004b
Residual .571 93 .006
Total .643 95
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
b. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 11.870 4.998 .000
2.612
Perceived Ease of Use .192 .143 .318 3.069 .003 .887 1.128
Perceived Usefulness .888 .176 .044 .427 .000 .887 1.128
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Perceived Ease Perceived
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) of Use Usefulness
1 1 2.988 1.000 .00 .00 .00
2 .009 18.630 .11 .11 1.00
3 .003 30.623 .89 .89 .00
a. Dependent Variable: Penggunaan Aktual
Residuals Statisticsa
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) -.096 .059 -1.631 .106
Perceived Ease of Use .021 .014 .154 1.462 .147 .887 1.128
Perceived Usefulness .148 .079 .197 1.872 .064 .887 1.128
a. Dependent Variable: Perceived Usefulness