Disusun Oleh:
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul Kurikulum Geografi Di SD sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
ii
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian Kurikulum............................................................................................6
B. Pengertian Geografi...............................................................................................8
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
dalam suatu perubahan.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu kata curir
dan currere yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari, dari sebuah
perlombaan yang telah dibentuk semacam rute pacuan yang harus dilalui oleh
para kompetitor sebuah perlombaan. Dengan kata lain, rute tersebut harus
dipatuhi dan dilalui oleh para kompetitor sebuah perlombaan. Konsekuensinya
adalah, siapapun yang mengikuti kompetisi harus mematuhi rute currere
tersebut. Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum ditafsirkan dalam
pengertian yang berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia
pendidikan seperti kata Ronald C. Doll : “ Kurikulum sekolah adalah muatan
proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk
memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian dan
mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah”. Sedangkan
Maurice Dulton mengatakan “Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-
pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah”.1
Dari beberapa definisi tersebut kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks,
yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik,
sebagai pengalaman belajar, dan sebagai rencana program belajar. Pengertian
kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
6
didik merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai
teori teori dan praktik pendidikan. Dalam makna ini kurikulum sering
dikaitkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah, sedangkan ijazah itu sendiri
adalah keterangan yang menggambarkan kemampuan seseorang yang
mendapatkan ijazah tersebut.
3. Harold B. Alberty
7
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang
diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum ini
tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan juga semua
kegiatan di luar sekolah.
B. Pengertian Geografi
Arti geografi secara etimologis, adalah tulisan mengenai
bumi.Geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Geography”. Kata ini
berasal dari dua suku kata, yaitu Geo yang artinya bumi, dan Graphilin yang
artinya tulisan. Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang
memperkenalkan berbagai objek yang diharapkan dapat menumbuhkan minat
untuk meningkatkan rasa cinta tanah air peserta didik. Hakikat dari ilmu
geografi adalah mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia geography
is study of earth as the home of people dengan objek kajian berupa tanah
(litosfer), udara (atmosfer), biosfer (makhluk hidup) antroposfer (penduduk)
8
dan hidrosfer (air) geografi ibarat sebuah makanan dengan menu komplit
yang dapat disungguhkan kepada peserta didik untuk meningkatkan minat
meraka dalam mencintai tanah air. Gunardo, R.B dalam Yani A. (2015: 138)
yang menjelaskan bahwa Ilmu geografi (khususnya pada cabang geografi
politik) adalah ilmu yang dapat dijadikan alat pembentuk karakter bangsa.
Geografi dapat memberi kesadaran bagaimana kondisi sumber daya alam dan
sumber daya manusia merupakan modal membangun bangsa agar menjadi
bangsa yang maju dan besar.
9
Secara teoritis disebutkan Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa
cinta yaitu adanya minat. Minat dapat tumbuh setelah individu mengenali
objeknya. Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang
memperkenalkan berbagai objek yang diharapkan dapat menumbuhkan minat
untuk meningkatkan rasa cinta tanah air peserta didik. Hakikat dari ilmu
geografi adalah mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia geography
is study of earth as the home of people dengan objek kajian berupa tanah
(litosfer), udara (atmosfer), biosfer (makhluk hidup) antroposfer (penduduk)
dan hidrosfer (air) geografi ibarat sebuah makanan dengan menu komplit yang
dapat disungguhkan kepada peserta didik untuk meningkatkan minat meraka
dalam mencintai tanah air. Gunardo, R.B dalam Yani A. (2015: 138) yang
menjelaskan bahwa Ilmu geografi (khususnya pada cabang geografi politik)
adalah ilmu yang dapat dijadikan alat pembentuk karakter bangsa. Geografi
dapat memberi kesadaran bagaimana kondisi sumber daya alam dan sumber
daya manusia merupakan modal membangun bangsa agar menjadi bangsa
yang maju dan besar. Mengingat pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme
/ cinta tanah air serta kontribusi yang diberikan mata pelajaran Pendidikan
Geografi pada Kurikulum 2013.
10
Tampaknya, Sang Menteri memahami betul bahwa ruh pendidikan itu
tidak bisa dilepaskan dari peran sentral seorang guru. Hal ini senada
dengan pernyatan Prof. M.Yamin yang mengatakan bahwa ”Jalan terpenting
untuk mempertinggi mutu sekolah sekolah itu ialah mempertinggi mutu
pendidiknya”. Demikian juga pesan mantan Mendikbud Fuad Hasan yang
menyatakan bahwa prasyarat utama yang harus dipenuhi bagi
berlangsungnya proses belajar- mengajar yang menjamin optimalisasi hasil
„pembelajaran‟ secara kurikuler ialah tersedianya guru dengan kualifikasi dan
kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya (Kompas,28 Febuari
2000).
Posisi guru yang sangat strategis ini, ternyata berlawanan dengan kondisi
nyata di lapangan pendidikan Indonesia. Justru, sebagian guru
menjadi penghambat perubahan termasuk perubahan dalam kurikulum.
Hal ini tidak terlepas dari permasalahan paradigmatik di kalangan guru
yaitu merubah “mindset” guru tentang pembelajaran. Sebagian guru-guru kita
sudah sangat mapan” dan lama bertahan dengan gaya lama. Mengajar di
dalam benak mereka adalah menyampaikan materi sepanjang waktu pelajaran
yang diselingi dengan kegiatan mencatat dan bertanya jika ada. Guru-guru kita
sangat percaya bahwa pada yang ada pada diri mereka adalah sudah baik dan
layak dipakai dan diajarkan walaupun pada generasi yang sudah berganti
tahun. Guru guru kita dalam seminar atau pelatihan begitu aktif berbicara
sehingga lupa mencatat pelajaran-pelajaran berharga (lesson learned).
Guru-guru kita sibuk mengajar tapi lupa belajar dari bagaimana anak
belajar. Guru-guru kita sulit untuk menyediakan waktu merancang media
pembelajaran yang kreatif dan menarik, nyaris tidak ada. kesempatan untuk
membuat skenario atau rencana pembelajaran sendiri sehingga merasa biasa”
dengan perilaku “copy-paste” RPP orang lain. Guru kita sering terjebak dalam
“kapsul/enkapsulasi”nya sendiri sehingga sulit menerima hal-hal baru
apalagi yang mengusik zona amannya/safety zone. Guru-guru sebagian
masih lemah dalam hal adminitrasi dan dokumentasi penilaian.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menjadikan guru sebagai pemimpin
perubahan (leader of change)? terkait dengan pembelajaran geografi? Belajar
dari pendapat Rogers (1962) dalam Miller dan Saller (1985:234) yang
menyatakan bahwa ada lima petunjuk agar perubahan bisa diadopsi oleh
sekolah terutama oleh para guru, yaitu;
11
c. Kompleks (complexity), kesukaran perubahan bisa dipahami dan
diaplikasikan di sekolah.
12
pembelajaran dimulai (dengan mengabaikan perkembangan dan dinamika
kelas setiap hari) maka saat ini, hal itu tidak perlu terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
sesama pendidik baik di satu sekolah, antar sekolah, lintas kabupaten, kota,
provinsi bahkan negara ataupun dalam wadahwadah/organisasi profesi. Dalam
forum tersebut, guru bisa berbagi masalah yang dihadapi dan menemukan solusi
bersama
DAFTAR PUSTAKA
Pelajaran
geografi.http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id/2012/01/17/esensimedia
- pembelajaran-geospasial-dalam-mata-pelajaran-geografi/, diakses
22 September 2012
http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/08/mamik1-peta.pdf,
diakses
22 September 2012
file:///C:/Users/Admin/Downloads/jurnal%207-kurikulum
%20%20geografi.pdf
14