Anda di halaman 1dari 2

Definisi Ampul a.

Menurut (Jenkins, 1969) Ampul adalah wadah gelas yang disegel rapat Sebagai wadah dosis hunggal yang dapat berisi
bahan padat atau larutan jernih atau suspensi halus, dimaksudkan untuk penggunaan parenteral. Biasanya kecil, dari 1 Sampai 50 ml,
tetapi mungkin mempunyai kapasitas 100 ml b. Menurut Sprowle, 1996) Ampul merupakan kemasan obat tunggal yang berbentuk cair
Dengan volume cair 1-10 ml atau lebih. Terbuat dan kaca, berbentuk botol kecil dan berleher. Warna garis pada leher menunjukkan
tempat tersebut mudah dipotong untuk membuka kemasan ampul tersebut. c. Menurut (Voight, iggs) Ampul adalah wadah berbentuk
silindris terbuat yang dan gelas yang memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar ukuran nominalnya adalah 1,2,5, 10, 20
kadang kadang Juga 25 atau 30 mnl. d. Menurut FI (1995) Injeksi adalah injeksi yang dikemas dalam wadah loo uil atau kurang.
Umumnya hanya lanikan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena. Syarat-syarat Untuk sediaan Injeksi a. Aman, tidak boleh
menyebabkan iritasi Janngan atau efek toksis. b. Jika chat ruhik berupa lantan, maka harus tervish, bebas Partikelpartikel padat, kecuali
yang berbentul suppensi. c. Sedapat mungkin isohidris, yaitu mempunyai ph 7,4 agar tidak terasa sakit dan penyerapan obatnya dapat
optimal. d. Sedapat mungkin isotonis.e. Harus steril f. Harus bebas pirogen. g. Tidak boleh berwarna kecuali jika zat berkhasiatnya
Memang berwarna.(Syamsuni, 2006). keuntungan Sediaan Injeksi a. Bekerja Cepat, misal injeksi adrenalin pada syok anafilaktik. b. Dapat
digunakan untuk obat yang rusak jika terkena Cairan lambung, merangsang jika masuk ke cairan lambung atau tidak diabsorbsi baik oleh
cairan lambung. c. Kemurnian dan takaran zat khasiat lebih terjamin d. Dapat digunakan sebagai depo terapi. .4. Kerugian Sediaan Injeksi
a. karena bekerja Cepat, jika terjadi kekeliruan sukar dilakukan pencegahan. b. Cara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga
khusus c. Kemungkinan terjadinya Infeksi pada bekas suntikan, d. Secara ekonomis telinga mahal dibandingkan dengan sediaan yang
digunakan peroral.(SyamsunI, 2006)..5. Cara pengisian Ampul Untuk pengisian ampul. Janun hipodermilk panjang Sangat penting karena
lubangnya kecil. Janum hanis di masukkan ke dalam ampul sampai dibawah. Leher ampul tetapi tidak cukup jauh untuk masuk ke dalam
larutan yang Simasukkan ke dalam ampul. Jawm haws dikeluarkan dan ampul tanpa menggunakan tetes lawtan pada dinding. primer
dan leher ampul. Metode ini digunakan untuk mencegah pengurangan dan pengotoran Jika ampul di Segel (Jenkins, 1969).

Uraian Bahan, AQUA PRO INJECTIONE (Depkes es, (1979: 97), NATRII CHLORIDUM (Depkes RI, 1979: 402), THIAMINI HYDRO
CHLORIDUM,

Alat dan bahan

a. Alat, 1. Ampul 6. Timbangan analitik 2. Gelas ukur 7. Sendok tanduk 3. Corong 8. Batang pengaduk 4. Spoit 9. Kaca arloji 5.
Beaker glass 10. Cawan porselen b. Bahan 1. Thiamin Hcl 2. Nacl 3. A.P.I 4. Kertas saring

Cara kerja a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Dilakukan sterilisasi pada alat yang akan digunakan c. Ditimbang bahan
sesuai perhitungan: 1. Thiamin Hcl 0,53 g pada gelas arloji 2. Nacl 0,106 g pada cawan crussible 3. Diukur A.p.I 25,864 ml d. Dilarutkan
thiamin dalam gelas kimia dengan sedikit aqua pro injeksi dan diaduk hingga larut. e. Dilarutkan Nacl secara terpisah menggunakan
A.P.I aduk hingga larut. f. Dimasukkan Nacl kedalam larutan thiamin Hcl dan diaduk hingga homogen. Saring dengan kertas saring dan
masukkan sisa A.P.I g. Diukur ph larutan dengan ph universal h. Dimasukkan 5,3 ml ke dalam ampul dengan memakai spoil i. Ditutup
lubang ampul dengan cara dilas j. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit k. Diberi etiket, brosur dan kemasanl.
Lakukann uji evaluasi, kejernihan, warna, berat dan uji kebocoran.
Cara uji evaluasi a. Uji nilai ph 1.Diambil kertas ph 2.Dicelupkan kedalam larutan selama 5 detik 3.Dicocokkan dengan ph indikator untuk
melihat nilai ph sediaan. b. Uji kebocoran 1.Ambil aquadest sebanyak 200 ml 2.tetesi dengan 4 tetes metilen blue 3.masukkan ampul
kedalam larutan tersebut dalam keadaan terbalik 4.amati ampul apakah ada yang menyerap cairan tersebut c. uji berat 1.timbang ampul
kosong 2.timbang ampul berisi 3.hasilnya kemudian dikurang (ampul berisi – ampul kosong) 4.itulah nilai berat ampul d. uji kejernihan
dan warna 1.masukkan larutan kedalam heaker glass 2.lakukan pengamatan secara visual 3.jika tidak ada partikel maka larutan
memenuhi standar

Alasan penambahan bahan

a. Bahan aktif 1. Thiamin Hcl Menurut P1 Edisi III, 1979 alasan penggunaan thiamin Hcl karena merupakan bahan yang dapat berfungsi
sebagai antineuretikum (obat yang berfungsi menekan kerja sistem saraf pusat)

2. Nacl (Natrium klorida), Nacl digunakan dalam sediaan karena sifatnya yang larut dalam air, selain itu Nacl berfungsi sebagai zat aktif
untuk mengiritasi luka. b. Bahan tambahan 1. A.P.I (Aqua pro injeksi) Alasan penggunaan A.P.I adalah sebab pelarut yang sering
digunakan pada pembuatan obat suntik secara besar-besaran ialahair untuk injeksi (A.P.I) yang dimaksudkan untukdigunakan dalam
waktu 24 jam sesudah penampungan (Ansel, 1989).

Anda mungkin juga menyukai