Refrensi Tambahan
POLITEKNIK NEGERI BALI
NIM : 1515124082
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Bahan Bangunan 1. Saya mengerjakan tugas
ini dengan mencari refrensi tambahan mengenai bahan-bahan dasar dari pembuatan bangunan.
Dengan adanya refrensi tambahan ini diharapkan dapat mempelajari lebih teratur dan mendalami
materi yang akan disampaikan dalam perkuliahan.
Sangat disadari bahwa refrensi ini saya mencari lewat media internet dan masih sangat
jauh dari sempurna, maka dari itu saya masih membuhtuhkan bimbingan dosen untuk
menjelaskan lebih rinci agar dapat dengan mudah mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
Terima kasih kepada bapak I Wayan Sujahtra karena telah memberikan tugas ini kepada saya,
saya berharap bermanfaat bagi mahasiswa.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iv
BAB 1 BETON................................................................................................................................1
1.1 Pengertian beton:...................................................................................................................1
1.2 Bahan-bahan beton:...............................................................................................................1
BAB 2 BAJA...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Baja......................................................................................................................3
2.2 Bahan baku baja.....................................................................................................................3
BAB 3 KAYU.................................................................................................................................5
3.1 Pengertian kayu......................................................................................................................5
3.2 Sejarah kayu...........................................................................................................................5
3.3 Penggunaan dan macam-macam kayu...................................................................................5
3.3.1 Kayu untuk furniture……………………………………………………………...……5
3.3.2 Penggunaan kayu untuk lantai ………………………………………………...……….6
3.3.3 Hama kayu ……………..……………………...……………………………………….6
BAB 4 ATAP..................................................................................................................................8
4.1 Jenis atap rumah.....................................................................................................................8
BAB 5 ASPAL ………..…………………………………………………………………………11
5.1 Definisi Aspal …………………………………………...………………………………...11
5.2 Jenis-jenis Aspal …………………………………………………...……………………...11
5.2.1 Berdasarkan cara mendapatkannya.……………………………………………...….. 11
A. Aspal alam ……..……………………………………………………………….……….11
B. Aspal Buatan (Aspal Minyak)………….………………………….………….…………12
5.2.2 Berdasarkan jenis bahan dasarnya…..………………………………………………...12
5.2.3 Berdasarkan bentuknya.…………..…………………………………………...……...12
DAFTAR GAMBAR
Keempat komponen dasar ini dicampur sedemikian rupa dengan perbandingan yang
bermacam-macam, disesuaikan dengan target mutu Kekuatan Beton yang kita inginkan.
Mutu atau kekuatan Beton ini maksudnya adalah kekuatan Beton dalam menerima Gaya
Tekan sampai beton tersebut mengalami Pecah (crash). Pengukuran mutu beton ini dapat
diketahui dengan beberapa macam Alat, seperti Mesin Penetration Test (di Laboratorium)
atau dengan alat sederhana Hammer Test.
Komposisi Bahan Baku yang berbeda-beda akan mempengaruhi sifat beton yang
dihasilkan nantinya. Contoh gampangnya saja, akan lebih kuat mutu beton dengan Jumlah
Semen yang lebih banyak. Namun komposisi Pasir dan Kerikil juga cukup menentukan
dalam menghasilkan sebuah Beton dengan mutu yang baik. Termasuk juga kadar
lumpur/tanah yang ada pada Agregat juga mempengaruhi mutu beton, semakin banyak kadar
lumpur/tanah akan semakin jelek mutu beton tersebut.
1. Semen (cement = c): Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton
juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan
mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus. Semen
berfungsi sebagai bahan "pengikat".
2. Air (water = w): Penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air cukup
digunakan untuk melarutkan semen secukupnya. Air disini berfungsi sebagai "Pereaksi",
yaitu menciptakan reaksi bagi Semen agar bisa menjadi pasta dan mengikat Agregat yang
ada.
3. Agregat Halus (Pasir): Jika Agregat Halus terlalu banyak maka mutu beton yang
dihasilkan juga cenderung lebih kecil. Pasir ini berfungsi sebagai bahan "Pengisi".
4. Agregat Kasar (Kerikil atau Split/Batu Pecah): Jika agregat kasar terlalu banyak, maka
kondisi Beton bisa saja menjadi berongga, karena Pasir tidak cukup volumenya untuk
mengisi rongga dicelah masing-masing Kerikil atau Split tersebut. Kondisi ini jelas-jelas
membuat mutu beton menjadi jelek.
Jadi, dapat disimpulkan komposisi campuran Beton memegang peranan penting untuk
dapat menghasilkan mutu beton yang baik, maka sebaiknya komposisi ini harus dibuat
dengat ukuran yang tepat.
Berikut ini dalah tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air
yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu:
Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio
7.4 MPa (K 247 869 999 215 0.87
100)
9.8 MPa (K 276 828 1012 215 0.78
125)
12.2 MPa (K 299 799 1017 215 0.72
150)
14.5 MPa (K 326 760 1029 215 0.66
175)
16.9 MPa (K 352 731 1031 215 0.61
200)
19.3 MPa (K 371 698 1047 215 0.58
225)
21.7 MPa (K 384 692 1039 215 0.56
250)
24.0 MPa (K 406 684 1026 215 0.53
275)
26.4 MPa (K 413 681 1021 215 0.52
300)
28.8 MPa (K 439 670 1006 215 0.49
325)
31.2 MPa (K 448 667 1000 215 0.48
350)
Tabel 1 : Campuran beton
Gambar 1 : Contoh
cor beton
BAB 2
BAJA
Pasir Besi
Tapi selama ini, sumber bahan baku bijih besi sangat jarang ditambang di Indonesia. Hal
ini dikarenakan kandungan Fe nya kecil dan lokasi bijih mempunyai sedikit cadangan namun
tersebar. Selain itu juga ditunjang dengan proses pembuatan baja di Indonesia yang tidak
menggunakan blast furnace, sehingga memerlukan bahan baku bijih yang harus diproses terlebih
dahulu.
BAB 3
KAYU
Kayu adalah bagian batang, cabang atau ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi(pengayuan). Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulai
selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Tumbuhan berkayu diperkirakan tumbuh di alam sekitar 395 hingga 400 juta tahun
yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun,
terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta
bahan baku industry. Kayu dapat dijadikan sebagai referensi sejarah mengenai kondisi iklim
dan cuaca di masa dimana pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin
pertumbuhannya. Kayu untuk konstruksi harus memenuhi syarat teknis ; kuat, keras,
berukuran besar, dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu yang tepat untuk
ini, antara lain ; kayu jati, bangkirai, kapur, rasamala, balau, belangeran dan giam. Kayu
langsung terkena air, misalnya lantai teras luar, rangka atap untuk genteng sirap, sebaiknya
menggunakan jenis kayu tahan air seperti ; kayu ulin, bangkirai dan damar laut. Untuk yang
mengedepankan keindahan, gunakan kayu berserat cantik seperti ; kayu jati, kelapa, nyatoh,
ebony, sungkai dan sonokeling.
Kayu untuk furniture, sebaiknya dipilih yang sedang beratnya, berdimensi stabil,
punya unsur dekoratif dan mudah dikerjakan ( dipaku, dibubut, disekrup, dilem dsb ),
seperti ;
c) Ramin.
Pada lantai ( misalnya, parket ) gunakan kayu yang keras, berdaya abrasi tinggi,
tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat, seperti kayu ;
a) Balau b) Bangkirai
Gambar 6 : kayu untuk lantai
Sebagian jenis kayu sangat rapuh dan mudah dimakan rayap. Sebagian lagi cukup
keras dan dihindari rayap. Jenis kayu yang cukup tahan rayap, salah satunya jati yang
memiliki zat ekstraktif bersifat racun sehingga rayap enggan mampir. Kelebihan lain dari
jati adalah kuat, mudah diaplikasikan dan memiliki serat yang menawan. Sayang,
ketersediaannya kini semakin menipis dan langka. Walhasil, harga jati melangit. Permeter
kubiknya sekarang sekitar Rp15 – 20 juta. Dengan harga setinggi itu, anda harus
mempertimbangkan masak2 pemakaian kayu jati sebagai konstruksi rumah, misalnya pada
elemen kusen, pintu, jendela atau furnitur. Sayang ( jangan ) kalau cuma dipakai untuk
kuda2 atau rangka atap.
a) cat
b) pernis
c) pelitur
d) melamik
e) duco .
Kita dapat membangun rumah dengan kreativitas yang lebih bebas. Anda pun akan memperoleh
rumah yang kuat dan memikat ( Ideal).
BAB 4
ATAP
A. Atap Sirap
Atap Sirap biasanya dibuat dari bahan kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca.
Kelebihan: Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik
sehingga terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap
panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap.
B. Atap Genteng
Atap genteng merupakan atap yang paling banyak dijumpai terutama pada perumahan
lama. Saat ini atap genteng bisa dibuat dari berbagai macam bahan seperti tanah liat,
beton, metal atau seng, serat fiber semen atau asbes, kaca.
Kekurangan: Harganya mahal dan beberapa jenis yang memiliki bobot yang berat
sehingga membutuhkan penyangga yang kuat.
C. Atap Ijuk
Atap ijuk merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan tanaman aren yang tumbuh
diantara pelepahnya,
D. Atap Rumbia
Atap rumbia merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan daun yang ditata menjadi
sebuah atap rumah,
Kelebihan: Atap rumbia dapat memberikan kesan alami dan tradisional, biaya murah,
bobotnya ringan.
E. Atap PVC
Atap PVC merupakan atap yang dibuat dari bahan Polyvinyl chloride ( PVC ) sering
digunakan dalam pembuatan canopy rumah.
Atap Seng atau metal bergelombang merupakan atap yang dibuat dari bahan seng.
Kelebihan: Pemsasanganya mudah dan tidak memerlukan rangka atap yang terlalu
banyak,
Kekurangan: Menimbulkan suara yang berisik disaat hujan turun, dan lebih Panas saat
musim panas.
Atap beton bertulang merupakan jenis atap yang banyak digunakan pada gedung-gedung
bertingkat tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam
waktu yang akan datang.
BAB 5
ASPAL
Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen
yang relatif mahal
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan
bahan alami (aspal Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan
memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam,
o Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan
rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
A. Aspal alam
Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton,
dan ada pula yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di
dunia terdapat di Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di
Pulau Buton, yang terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan
asbuton sebagai salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920,
walaupun masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung
aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar
bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton
yang masih mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton
mikro, dan butonite mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi
aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimiawi.
Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-)
Annion.
Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisaton
Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan
listrik.
D. Aspal Buton
Gambar155 :Agregat
6.1 PengertianAgregat
Gambar16 :AgregatKasar
Agregatmerupakankomponenutamadaristrukturperkerasanperkerasanjalan, yaitu
90% – 95% agregatberdasarkanpersentaseberat, atau 75 –85% agregatberdasarkanpersentase
volume.
Dengandemikiankualitasperkerasanjalanditentukanjugadarisifatagregatdanhasilcampuranagr
egatdengan material lain.
Gambar17 :Macam-macamAgregat
6.2 SifatAgregat
Sifatagregatmerupakansalahsatufaktorpenentukemampuanperkerasanjalanmemikulbe
banlalulintasdandayatahanterhadapcuaca. Yang menentukankualitasagregatsebagai material
perkerasanjalanadalah :
gradasi
kebersihan
kekerasan
ketahananagregat
bentukbutir
teksturpermukaan
porositas
kemampuanuntukmenyerap air
beratjenis, dan
dayakelekatanterhadapaspal.
Gambar18 :SifatAgregat
Sifatagregattersebutsangatdipengaruhiolehjenisbatuannya.
Karakteristikbagianluaragregat,
terutamabentukpartikeldanteksturpermukaanmemegangperananpentingterhadapsifatbetonse
gardan yang sudahmengeras. Menurut BS 812 : Part 1: 1975,
bentukpartikelagregatdapatdibedakanatas:
Rounded
Irregular
Flaky
Angular
Elonggated
Flakyy&Elonggated
Gambar19 :BentukPartikelArgegat
6.3 KlasifikasiAgregat
AgregatKasaradalahkerikilsebagaihasildesintegrasialamidaribantuanatauberupabatupecah
yang diperolehdariindustripemecahbatudanmempunyaiukuranbutir ntara 5-40 mm.
AgregatKasar,
adalahagregatdenganukuranbutiranbutiranlebihlebihbesarbesardaridarisaringansaringan
No.88 (2,36 mm)
Gambar20 :AgregatHalus
7.1 PengertianKawatBendrat
Kawatbendratdigunakansebagaipengikatrangkaiantulangan-
tulanganantarasatutulangandengan yang lainnyabaikuntuktulangankolom, balok, slab,
shearwall, atau pun
rangkaiantulanganlainnyasehinggamembentuksuaturangkaianrangkaelemenstruktur yang
siapdicor.Selainitu, kawatinijugadapatdigunakanuntukhal-hal lain, sepertipengikatanbeton
decking padatulangansertamengikat material-material lain.
Gambar21 :KawatBendrat
BAB 8
BAHAN BANGUNAN DINDING
Sebelummembangunrumahataurenovasikitaperlumembukawawasankitaseluas-
luasnyatentang material bangunan.Inidimaksudkan agar kitabisamendapatkan material yang
sesuaidengankebutuhandandana yang kitapunya. Salah satu yang
memakanbiayadanwaktudalampembuatanrumahadalahpembuatandinding.Dindingmerupakan
suatuelemenpentingsebuahrumah yang
berfungsiuntukmemisahkanataumembentukruang.Dindingdapatdibuatdaribermacam-macam
material sebagaiberikut :
DindingBatu Bata
setiaptempatbahkanpelosokdesaterdapatpembuatbatubata.Bahanbakutanahliat yang
mudahdidapatdan proses pembuatan yang sederhanamembuatharganyamenjadirelatifmurah.
Ukuran yang biasaada di pasaranadalah 25 x 12 x 5 cm
ataukurang.Dindingdaripasanganbatubataumumnyadibuatdenganketebalan ½ batudan minimal
setiapjarak 3 m
diberikolompraktissebagaipengikatdanpenyalurbeban.Dindingbatubatabiasanyadipakaisebagaiko
nstruksi non struktural yang tidakmenahanbeban.
Gambar23 :DindingBatako
Untukmenghematbiayapembangunanrumah,
alternatifpemakaianbatakobanyakdigunakan di banyaktempat.Selainharganyalebihmurah per
meternya, dimensi yang lebihbesardanberlubangdapatmenghemat 75% plesterandan 50%
bebandinding.Dan tentusajapelaksanaanpekerjaannya pun
menjadilebihcepat.Batakoterbuatdaricampurantras, kapur, pasirdan
semen.Kekuatannyatentulebihrendahdaripadabatubata.Batako yang
berkualitasrendahakanmudahpecahkarenakadar semen yang sedikit. Ukuran yang umum di
pasaranadalah 40 x 20 x 10 ataukurang.
Gambar25 :DindingKayu
DindingKaca
Gambar26 :DindingKaca
Seiringdenganmeningkatnyaproduksidanteknologibahankaca,
penggunaankacasebagaibahankonstruksirumah pun
meningkatdaritahunketahun.Dulumungkinkitahanyamemakaikaca di
rumahuntukjendelaataupunpintu.Namusekarangkacamerupakanbagiandaridesaineksteriormau
pun interior
rumah.Dindingkacabisamembuatrumahterlihatlebihluasdariaslinya.Halamanrumah yang
hijaudanasri pun dapatdilihatdaridalanmrumah yang
menyebabkansuasanamenjadilebihalamidansejuk.Namunperludipertimbangkanjugajikadindin
gkacalangsungterkenasinarmatahari yang akanmembuatudaradalamrumahmenjadipanas.
DindingLembaran (Cladding)
Gambar27 :DindingLembaran
Bilaandamenginginkanpembuatandindingdengancepat,
andabisamenggantidindingkonvensionaldengandindingpartisilembaran.Macamnyajugaba
nyak, contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement ( Kalsiboard )
untukdindingbagianluar, dan gypsum atau multiplex untukdindingbagiandalam.
Rangkanyaterbuatdaribesi hollow ataubajaringan.Karenabobotnya yang lebihringan
system dindinginicocokdigunakanpadabangunan yang
berdiridiatastanahberdayadukungrendah.Keuntunganlainnyaadalahtahangempadanhargan
ya pun lebihmurahdaridindingkonvensional.
Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Penutup Atap Genteng Keramik
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng keramik.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt, sekrup, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air, bor listrik, cutting well,
benang, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap genteng ringan dan
penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.
Fabrikasi kuda-kuda atap baja ringan dan pemasangannya
Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah terpasang, dengan asumsi
setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan
dengan menggunakan mesin potong baja ringan.
Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih akurat.
Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang yang menumpu pada ring balk
dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan antara rangka baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat menentukan dalam pekerjaan
kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing).
Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kuda-kuda baja ringan sudah
sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan.
Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah seluruh kuda-kuda baja
ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kuda-kuda baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan
menggunakan sekrup.
Pasang penutup atap genteng keramik
Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan dengan
pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa
ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air.
Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).