Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Analisis Agregat Halus Sebagai Bahan Pembuat Beton dari Berbagai Tempat
Penambangan di Kabupaten Ende

Diusulkan oleh:

Agnesty Meliana Yoman (2021310503)

Odilia Ostin Nggewu Carvallo (2021310517)

Anastasia Apriana Wea (2021310841)

Achmad Rizky (2021310690)

Armanto Tunas Fau (2021310598)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS FLORES
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI...........................................................................................i

DAFTAR GAMBAR..............................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................3

2.1 Beton...........................................................................................3
2.2 Agregat Halus..............................................................................4
2.3 Agregat Kasar..............................................................................4
2.4 Perencanaan Campuran Beton Metode Sni 7656:2012...............5

BAB III METODE RISET......................................................................6

3.1 Tempat Dan Waktu.....................................................................6


3.2 Bahan Dan Alat...........................................................................6
3.2.1 Bahan...............................................................................6
3.2.2 Alat..................................................................................6
3.3 Tahapan Riset..............................................................................7
3.4 Prosedur Riset.............................................................................7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................9

4.1 Biaya............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................15

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing...............16

Lampiran 2 Rekapitulasi Anggaran.........................................................21

Lampiran 3 Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas....................23

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana...............................24


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan riset...................................................11


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gradasi Agregat Halus............................................................8


Tabel 2.2 Gradasi Agregat Kasar............................................................9
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya.....................................................13
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton dalah material bangunan yang paling popular dan banyak digunakan
dalam pembangunan konstruksi dibidang teknik sipil. Beton dibentuk dari
campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air dengan perbandingan
tertentu dan juga bisa ditambahkan dengan bahan tambahan (additive) guna
meningkatkan kualitas beton. Beton menjadi bahan bangunan paling popular
karena, material pembentuknya mudah diperoleh, mudah dibentuk, mampu
memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya
pemelihaaan kecil. Beton mempunyai sifat mekanik yang kuat terhadap gaya
tekan tapi lemah terhadap gaya tarik, jadi untuk mendapat beton dengan kualitas
mutu yang baik sesuai dengan kuat tekan yang diinginkan, maka perlu dirancang
komposisi bahan pembentuk betonnya (Cunradiana et al., 2020; Gobhe et al.,
2023; Suku, 2018). Saat ini tatacara perancangan campuran beton diatur pada
Standar Nasional Indonesia, SNI 7656:2012 tentang Tata cara pemilihan
campuran untuk beton normal, beton berat dan beton masa (Badan Standarisasi
Nasional, 2012).
Agregat adalah material pengisi yang digunakan dalam campuran beton.
Agregat yang digunakan memiliki ukuran standar saringan dalam campuran
beton. Untuk mengetahui komposisi yang baik dilakukan dengan percobaan
analisa saringan sesuai dengan standar. Agregat terbagi menjadi dua jenis yaitu
agregat kasar dan agregat halus dimana agregat halus berukuran kurang dari 4.80
mm untuk agregat kasar harus mempunyai ukuran lebih dari 4.80mm (Badan
Standar Nasional Indonesia, 2002). Agregat halus adalah komponen penting pada
pembuatan beton dan mempengaruhi mutu beton, hal ini terlihat dari sejumlah
penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh agregat halus terhadap mutu
beton, dimana dari hasil penelitian terdahulu diperoleh bahwa sifat fisik dan
mekanik agregat halus yakni gradasi dan kandungan lumpur mempengaruhi kuat
tekan beton (Fatika et al., 2023; Luthfi et al., 2017; Sudjatmiko & Zhuhur, 2019).
Berdasarkan uraian diatas dan untuk memastikan penggunaan agregat halus
guna menghasilkan mutu beton yang baik, maka kami tertarik melakukan kajian
terhadap agregat halus yang berasal dari berbagai tempat penambangan yang
sering digunakan sebagai bahan campuran beton yang ada di Kabupaten Ende
Propinsi Nusa Tenggara Timur, yakni agregat halus ex Nangaba, Wokonio,
Roworeke, Gunung Ia, dan Nanganesa.
Adapun kualitas agregat halus yang diteliti mencakup: menganalisis
distribusi ukuran butir agregat halus; menganalisis kandungan debu, partikel
halus, dan kandungan lempung dalam agregat halus dan Memeriksa kadar air,
penyerapan, berat jenis, dan batas susutnya
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah agregat halus dari tempat penambangan ex Nangaba, Wokonio,
Roworeke, Gunung Ia, dan Nanganesa memenuhi syarat untuk campuran
beton?
2. Apakah kuat tekan beton rencana sebesar 21 MPa yang terbuat dari
campuran agregat halus ex Nangaba, Wokonio, Roworeke, Gunung Ia,
dan Nanganesa terpenuhi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas agregat halus sebagai bahan pembuat beton
dari tempat penambangan Nangaba, Koponio, Roworeke, Gunung Ia,
Nanganesa ,dan
2. Mengetahui kuat tekan beton yang dibuat dari campuran agregat halus
tersebut.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah daerah, industri konstruksi
dan produsen beton, karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
kualitas agregat halus ex Nangaba, Wokonio, Roworeke, Gunung Ia, dan
Nanganesa dalam memilih agregat halus sebagai bahan pembuat beton di
Kabupaten Ende.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton
Beton adalah suatu campuran antara material semen, agregat halus, agregat
kasar, dan air dan kadang ditambahkan campuran bahan lain (admixture) untuk
meningkatkan kualitas beton. Material pembentuk beton yang telah dicampur
merata dengan komposisi tertentu menghasilkan suatu campuran yang plastis
dalam kondisi basah sehingga mudah dibentuk sesuai dengan keinginan dan akan
mengeras pada saat mengering. Sebagai material komposit, sifat beton sangat
tergantung pada sifat unsur masing-masing serta interaksinya. Oleh karenanya
keawetan, kekuatan dan sifat-sifat lain dari beton tergantung dari bahan
pembentuknya. Untuk menjamin agar kekuatan beton yang dihasilkan memenuhi
target yang direncanakan, maka agregat yang akan digunakan, diperiksa dan harus
memenuhi syarat sebagai bahan pembuat beton (Cunradiana et al., 2020; Gobhe et
al., 2023).
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah
dalam struktur beton biasanya agregat biasa menempati kurang lebih 70 % – 75 %
dari volume beton yang telah mengeras. Pada umumnya, semakin padat agregat-
agregat tersebut tersusun, semakin kuat pula beton yang dihasilkannya, daya
tahannya terhadap cuaca dan nilai ekonomis dari beton tersebut. Atas dasar inilah
gradasi dari ukuran ukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan yang
sangat penting untuk menghasilkan susunan beton yang padat. Material agregat
kasar dan agregat halus juga mempunyai pengaruh yang dapat merugikan mutu
beton bila material tersebut mengandung bahan yang dapat merusak beton seperti
tanah liat, lumpur, debu, garam, klorida, dan sulfat melebihi syarat yang diijinkan
(Badan Standar Nasional Indonesia, 2002; Sudjatmiko & Zhuhur, 2019). Salah
satu cara untuk mendapatkan sifat mekanis beton yang baik ialah dengan cara
menghilangkan bahan-bahan perusak beton pada material pembentuk campuran
beton tersebut dengan cara dicuci.
Sifat utama beton adalah kemampuan menahan gaya tekan, besarnya gaya
tekan yang mampu ditahan beton atau kuat tekan beton adalah besarnya beban
atau gaya tekan yang menyebabkan beton hancur. Kuat tekan beton diukur pada
saat beton berusia 28 hari, pengukuran dilakukan dengan menguji sampel beton
berbentuk selinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm mengunakan
alat mesin uji tekan (compression testing machine). Nilai kuat tekan, f ’ c adalah
beban tekan dibagi luas bidang tekan menggunakan persamaan berikut.
P
ƒ ’ c= …… (1)
A

Dimana :
f ’ c = Kuat tekan benda uji silinder beton (MPa)
P = Beban tekan beton (N)
A = Luas penampang benda uji (mm²)
2.2 Agregat Halus
Agregat halus adalah butiran halus yang memiliki kehalusan 2 mm – 5 mm
terdiri dari butir-butir tajam dan keras, butir butir halus bersifat kekal, artinya
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Agregat halus tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), modulus halus butir
antara 1,50 – 3,80 dan dengan variasi butir sesuai standar gradasi, dan memiliki
berat jenis (Specific Gravity) minimal 2.4 (Badan Standardisasi Nasional, 2002).
Gradasi atau distribusi ukuran butiran dari agregat yang baik yang memiliki
ukuran butir-butirnya bervariasi karena butiran yang kecil mengisi pori diantara
butiran yang besar, sehingga pori-porinya sedikit dan kemampatannya tinggi
dengan demikian penggunaan semen sebagai bahan pengikat juga sedikit.
Kekasaran pasir dapat dibedakan menjadi empat kelompok menurut gradasinya,
yaitu: Zone I = Pasir Kasar; Zone II = Pasir Agak Kasar; Zone III = Pasir Agak
Halus, dan Zone IV = Pasir Halus, berikut adalah Tabel 2.1 untuk gradasi pasir.
Tabel 2.1 Gradasi Agregat Halus
Lubang Ayakan Persen bahan butiran yang lewat ayakan
( mm ) Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
10 100 100 100 100
4,8 90 – 100 90 – 100 90 – 100 95 – 100
2,4 60 – 95 75 – 100 85 – 100 95 – 100
1,2 30 – 70 55 – 90 75 – 100 90 – 100
0,6 15 – 34 35 – 59 60 – 79 80 – 100
0,3 5 – 20 8 – 30 12 – 40 15 – 50
0,15 0 – 10 0 – 10 0 – 10 0 – 15

2.3 Agregat Kasar


Agreagat kasar yang digunakan untuk beton merupakan kerikil hasil
disintergrasi dari batu-batuan atau berupa batu pecah (split) yang diperoleh dair
alat pemecah batu, dengan syarat ukuran butirannya lolos ayakan 38,1 mm dan
tertahan di ayakan 4,80 mm. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan agregat
kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 4,80 mm. Agregat kasar yang
digunakan pada campuran beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut: 1) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori
yang mengandung butir-butir pipih tidak melampaui 20 % dari berat agregat
seluruhnya, 2) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %
(ditentukan terhadap berat kering, 3) Agregat kasar tidak boleh mengandung
bahan-bahan yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang aktif terhadap alkali,
4) Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan mesin pengaus Los
Angeles dimana tidak boleh terjadi kehilangan berat melebihi 5 %, 5) Agregat
kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam dan apabila diayak, harus
memenuhi syarat-syarat seperti sisa di atas ayakan 31,5 mm harus 0 % berat, sisa
di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90 % dan 98 % , selisih antara sisa-sisa
kumulatif ayakan yang berurutan adalah maksimum 60 % dan minimum 10 %
dari berat, ukuran butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil
antara bidang-bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal plat atau 3/4 dari jarak
bersih minimum di antara batang-batang atau berkas tulangan, dan batasan
Modulus kehalusan, FM : 5,5 ≤ FM ≤ 7,5, berikut gradasi agregat kasar
ditampilkan pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Gradasi Agregat Kasar


Persentase agregat yang
Ukuran
lolos saringan (%)
Saringan
Gradasi Agregat
(mm)
40 mm 20 mm 10 mm
76 100 - -
38 95–100 100 -
19 35 – 70 95 – 100 100
9,6 10 – 40 30 – 60 50 – 85
4,8 0–5 0 – 10 0 – 10

2.4 Perencanaan Campuran Beton Metode SNI 7656:2012


Perancangan campuran beton bertujuan untuk menentukan jumlah bahan
material campuran beton yaitu semen, agregat halus, agregat kasar, dan air yang
memenuhi kriteria workabilitas, kekuatan, durabilitas, dan penyelesaian akhir
yang sesuai dengan spesifikasi. Prosedur dan asumsi rancangan campuran beton
sesuai metode SNI 7656:2012 adalah sebagai berikut (Alkhaly, 2016; Badan
Standarisasi Nasional, 2012):
1. Tidak membedakan jenis semen hidrolik dan agregat
2. Konsistensi campuran hanya tergantung pada kadar air bebas dari proporsi
campuran beton, dan dinyatakan dalam bentuk uji slump
3. Rasio optimum dari volume curah agregat kasar per kubik beton tergantung
hanya pada ukuran maksimum nominal dari agregat kasar.
4. Jenis pemadatan memengaruhi tinggi slump yang dianjurkan.
5. Estimasi volume bahan campuran beton dapat dilakukan berdasarkan
ekivalensi berat maupun ekivalensi absolute.
6. Tidak memberikan batasan kadar minimum beton yang dapat digunakan.
7. Metode ini memberikan pengurangan air sebesar 18 kg/m3 pada campuran
beton yang menggunakan agregat kasar alami/kerikil.
BAB III
METODE RISET
3.1. Tempat dan Waktu
Tempat riset di Laboratorium Bahan dan Struktur Program Studi Teknik
Sipil, Universitas Flores, dan waktu pelaksanaan riset adalah 4 bulan.
3.2. Bahan Dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan-bahan penyusun campuran beton yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : Semen Portland ex Tonasa, Agregat kasar ex
Nangapanda, Agregat halus berupa agregat alami (pasir) yang berasal dari
Nangaba, Wokonio, Roworeke, Nanganesa dan Gunung Ia dan Air bersih dari
PDAM.
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam riset ini adalah:

1. Ayakan terdiri dari, Saringan dan Shave shaker machine, digunakan untuk
mengayak agregat halus.
2. Timbagan digital mempunyai kapasitas 4000gr digunakan untuk
menimbang material-material yang akan diteliti dan juga menimbang
semen, pasir, dan kerikil sebagai bahan beton sebelum dicampur.
3. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air, misalnya pada waktu
pemeriksaan kandungan kadar lumpur dan waktu pembuatan benda uji,
gelas ukur ini mempunyai kapasitas sebesar 1000 cc.
4. Piknometer digunakan untuk memeriksa berat jenis dan penyerapan
agregat halus, piknometer memiliki kapasitas sebesar 500 cc.
5. Oven digunakan untuk mengeringkan agregat, berat jenis dan gradasi
agregat.
6. Kerucut abrams berserta tilam pelat baja dan tongkat besi digunakan untuk
mengukur konsistensi atau workbility adukan. Ukuran kerucut abrams
adalah diameter di bawah 20 cm, diameter atas 10 cm, dan tinggi 30cm.
7. Cetakan beton yang digunakan untuk mencetak benda uji terbuat dari
bahan baja berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
8. Mesin pengaduk beton (concrete mixer) digunakan untuk mencampur
bahan adukan beton. Alat yang digunakan memiliki kapasitas dengan
kecepatan.
9. Compression testing machine (CTM) yang dipakai memiliki kapasitas
pembebanan maksimum 200 kN dengan ketelitian baca 5 kN digunakan
untuk melakukan pengujian kuat tekan beton silinder.
10. Tongkat baja digunakan untuk pengujian slump serta pemadatan pada
cetakan silinder.
11. Bak perendam digunakan untuk merendam benda uji selama proses
perawatan pada benda uji.
12. Mesin Los Angeles, digunakan untuk menguji tingkat keausan agregat
kasar.
13. Kerucut konus dan batang penumbuk, digunakan untuk pengujian pasir
dalam kondisi jenuh kering muka (Saturated Surface Dry).
14. Sekop, cetok dan nampan, digunakan untuk menuangkan dan menampung
adukan beton ke dalam cetakan.

3.3 Tahapan Riset


Tahapan riset secara garis besar ditampilkan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan riset

3.4 Prosedur riset


Prosedur atau cara riset dimulai dengan mempersiapkan bahan dan alat untuk
memeriksa sifat fisik mekanis dari agregat kasar dan halus. Pemeriksaan mengacu
pada Standar Nasional Indonesia,adapun prosedur pemeriksaan adalah sebagai
berikut:
1. Agregat kasar dan Halus
a. Berat Jenis dan Penyerapan, untuk agregat kasar referensi
pemeriksaan berdasarkan SNI 1969-2008 (Badan Standarisasi
Nasional, 2008), untuk agregat halus referensi pemeriksaan
berdasarkan SNI 1970-2008 (Badan Standardisasi Nasional, 2008).
b. Berat Isi/Density, referensi pemeriksaan SNI 03-4804-1998 (Badan
Standarisasi Nasional, 1998).
c. Kadar Air, referensi pemeriksaan berdasarkan SNI 03-1971-1990
(Badan Standarisasi Nasional, 1990).
d. Kadar Lumpur, Referensi perhitungan berdasarkan, SNI 03-4142-
1996 (Badan Standardisasi Nasional, 1996).
e. Analisa Saringan, referensi perhitungan berdasarkan SNI 03-1968-
1990 (Badan Standardisasi Nasional, 1990)
2. Perancangan Campuran Beton (Mix Design)
Perencanaan campuran beton mengikuti prosedur yang diatur pada SNI
7656:2012, dan rancangan campuran dibuat masing-masing sesuai dengan
asal agregat halus. Prosedur rancangan campuran secara garis besar adalah
sebagai berikut: menentukan kuat tekan beton pada usia 28 hari sebesar 21
MPa, menentukan slump rencana, menghitung berat total bahan gabungan
(tanpa agregat halus), menentukan jumlah komposisi bahan yang dipakai
yang telah dikoreksi dengan kelembaban agregat.
3. Pembuatan dan Pengujian Benda Uji
Pembuatan beton untuk benda uji berdasarkan komposisi rancangan
campuran, dan diaduk menggunakan molen. Pada penelitian ini jumlah
benda uji selinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 5 buah
untuk masing-masing rancangan campuran dan total 25 buah. Benda uji
yang sudah dicetak dilepas dari cetakan saat telah berusia satu hari, lalu
direndam pada tempat yang telah disediakan. Pengujian kuat tekan terhadap
benda uji dilakukan pada beton berusia 28 hari dengan Compression testing
machine sampai beton uji retak/hancur dan beban tersebut merupakan beban
tekan maksimum dicatat sebagai data.
4. Analisis dan Pembahasan
Data-data hasil pemeriksaan agregat kasar, halus dan pengujian kuat tekan
tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan persamaan-persamaan
yang ada pada standar yang dirujuk. Selanjutnya data hasil analisis
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik agar mudah dibahas untuk
menjawab tujuan dari penelitian ini.
5. Kesimpulan
Hasil analisis dan pembahasan dapat memberikan kesimpulan tentang
kualitas agregat halus sebagai bahan pembuat beton dari lima tempat
penambangan yang diteliti.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Belanja bahan 1.485.000

2. Belanja sewa 1.000.000

3. Perjalanan lokal 600.000

4. Lain-lain 1.103.000
Jumlah 4.188.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Penanggung
No Kegiatan
1 2 3 4 Jawab
Persiapan alat dan Armanto Tunas
1.
bahan Fau
2. Pengujian agregat Semua Anggota
3. Pembuatan rancangan
Achmad Rizky
campuran
4. Pembuatan dan
pengujian benda uji Semua Anggota
silinder
5. Analisis dan Agnesty
pembahasan Meliana Yoman
6. Pembuatan laporan Semua Anggota

DAFTAR PUSTAKA
Alkhaly, Y. R. (2016). Perbandingan Rancangan Campuran Beton Berdasarkan
SNI 03-2834-2000 Dan SNI 7656:2012 Pada Mutu Beton 20 MPa. Teras
Jurnal, 6(1), 11. https://doi.org/10.29103/tj.v6i1.67
Badan Standar Nasional Indonesia. (2002). SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan
bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam). SNI 03-6861.1-2002.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian
Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. In Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. (1996). SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian
Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 Mm). In
Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat
Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen.
SNI 03-6820-2002, 1–11.
Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 1970-2008 Cara Uji Berat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Halus. In Jakarta.
http://sni.litbang.pu.go.id/index.php?r=/sni/new/sni/detail/id/195
Badan Standarisasi Nasional. (1990). SNI 03 – 1971 – 1990 Metode Pengujian
Kadar Air Agregat. In Jakarta (Vol. 2).
Badan Standarisasi Nasional. (1998). SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat
Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat. In Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 1969:2008 Cara Uji Berat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta, 20.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI 7656:2012 Tata Cara Pemilihan
Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa. In Jakarta.
Cunradiana, M., Ndale, F. X., & Suku, Y. L. (2020). Pengaruh Penggunaan
Tepung Bata Ringan Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan dan Kuat
Tarik Belah Beton. Teknosiar, 14(1), 20–27.
https://doi.org/10.37478/teknosiar.v14i1.1132
Fatika, R. D., Mahardana, Z. B., Lailiya, H., Nisa’, K., Fahmi, M. I. F., Ardianto,
R. P., & Widyakrama, O. T. (2023). Meningkatkan Kapasitas Kuat Tekan
Beton dengan Kendala Kadar Lumpur Agregat Halus. Cived, 10(1), 190.
https://doi.org/10.24036/cived.v10i1.121338
Gobhe, D., Suku, Y. L., & Radja, V. M. (2023). Pengaruh Penambahan Tinja Sapi
Sebagai Campuran Dalam Pembuatan Batu Bata. Teknosiar, 17(2), 20–28.
https://doi.org/https://doi.org/10.37478/teknosiar.v17i2
Luthfi, M., Daniaty, D., Nuroji, & Priastiwi, Y. A. (2017). Pengaruh Gradasi Pasir
Dan Faktor Air Semen Pada Mortar Terhadap Kekuatan Beton Prepacked.
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, 6(1), 147–156. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Sudjatmiko, A., & Zhuhur, M. B. (2019). Pengaruh Kadar Lumpur Agregat Halus
5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik
Belah. Simposium Nasional RAPI XVIII-2019 FT UMS, 1, 307–308.
Suku, Y. L. (2018). Pemodelan dan Analisis Perilaku Balok Beton Bertulang yang
Berbeda Diameter Akibat Variasi Tata Letak Tulangannya. Media
Komunikasi Teknik Sipil, 24(1), 20.
https://doi.org/10.14710/mkts.v24i1.17303
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Agnesty Meliana Yoman
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknik Sipil
4 NIM 2021310503
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ende, 3 Mei 2002
6 Alamat E-mail nestyyoman0@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 082339542492

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
NO Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.

Ende, Februari 2024


Ketua,
(Agnesty Meliana
Yoman)

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Odilia Ostin Nggewu Carvallo
2. Tempat Tanggal Lahir Homa, 29 Mei 2002
3 Jenis Kelamin Perempuan
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310517
6. Email ostyncarvallo@gmail.com
7. No HP 081338617465

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Waktu dan Tempat


Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.

Ende, Februari 2024


Anggota,

(Odilia Ostin Nggewu


Carvallo)

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Anastasia Apriana Wea
2. Tempat Tanggal Lahir Mataloko,28 April 2002
3 Jenis Kelamin Perempuan
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310841
6. Email aprylwea28@gmail.com
7. No HP 081236109507

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Waktu dan Tempat


Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.

Ende, Februari 2024


Anggota,

(Anastasia Apriana
Wea )

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Achmad Rizky
2. Tempat Tanggal Lahir Ende, 25 November 2000
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310690
6. Email achmadrizky288@gmail.com
7. No HP 082146511037

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Waktu dan Tempat
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.

Ende, Februari 2024


Anggota,

(Achmad Rizky)

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Armanto Tunas Tau
2. Tempat Tanggal Lahir Kurulimbu, 14 Januari 1999
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310598
6. Email armantoadis@gmail.com
7. No HP 081236165179

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Waktu dan Tempat


Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.

Ende, Februari
2024 Anggota,

(Armanto
Tunas Tau)

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi
1 Sarjana (S1)
2 Magister (S2)
3 Doktor (S3)
C. Rekam Jejak Tri
Dharma PT
Pendidikan/
Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

Pengabdian Kepada Masyarakat

Judul Pengabdian Kepada


No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM.

Ende, 10-02-2023
Dosen Pendamping,
Lampiran 2. Rekapitulasi Anggaran

Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan
Pasir ex Nangaba 3 sak 30.000 90.000
Pasir ex wokonio 3 sak 30.000 90.000
Pasir ex Gunung Ia 3 sak 30.000 90.000
Pasir ex Roworeke 3 sak 30.000 90.000
Pasir ex Nanganesa 3 sak 30.000 90.000
Kerikil 10 sak 45.000 450.000
Semen Tonasa 5 sak 65.000 325.000
Belpoin 5 buah 5.000 25.000
Spidol 5 buah 15.000 75.000
Papan 5 buah 20.000 100.000
Kertas 1 rim 60.000 60.000
Sub Total 1.485.000
2 Belanja Sewa
Biaya sewa lab(maksimum)
1 1.000.000 1.000.000
termasuk penggunaan alat lab
Sub Total 1.000.000
3 Perjalanan Lokal

Transport lokal (untuk keperluan


pembelian bahan dan uji coba) 2 hari 300.000 600.000

Sub Total 600.000


4 Lain-lain
Dokumentasi 1 100.000 100.000
Publikasi 1 500.000 500.000
Materai 4 12.000 48.000
Pembuatan laporan 4 proposal 20.000 80.000
Biaya pemakaian pulsa/internet
(bulanan) 5 75.000 375.000
Sub Total 1.103.000
Grand Total 4.188.000

GRAND TOTAL (Empat Juta seratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah)

Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas


Alokasi
Bidang waktu (jam
No. Nama/NIM Program Studi Uraian Tugas
Ilmu /minggu)
 Ketua pelaksana
 Koordinator
Agnesty Meliana Yoman Teknik Sipil Sipil 10 jam/minggu Penelitian
1.
 Menyusun Laporan
 Pelaksana Penelitian
 Mencari Referensi
Odilia Ostin Nggewu  Pelaksana Penelitian
Teknik Sipil Sipil 8 jam/minggu
2. Carvallo

 Administrasi
Anastasia Apriana Wea Teknik Sipil Sipil 8 jam/minggu  Pelaksana Penelitian
3.
 Kelengkapan
Achmad Rizky Teknik Sipil Sipil 8 jam/minggu  Pelaksana Penelitian
4.
 Kelengkapan
Armanto Tunas Fau Teknik Sipil Sipil 8 jam/minggu  Pelaksana Penelitian
5.

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua TIM Pelaksana


SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama Ketua Tim : Agnesty Meliana Yoman
Nomor Induk Mahasiswa : 2021310503
Program Studi : Teknik Sipil
Nama Dosen Pendamping : Ir. Yohanes Laka Suku, ST.,MT.,IPM
Perguruan Tinggi : Universitas Flores

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM saya dengan judul Analisis Agregat Halus Sebagai
Bahan Pembuat Beton dari Berbagai Tempat Penambangan di Kabupaten Ende yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2024 adalah :
1. Asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain, dan tidak
dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).
2. Kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan PKM secara sungguh-sungguh hingga
selesai.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang
sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Ende, 10-Mei-2023
Yang menyatakan,

(Agnesty Meliana Yoman)


20201333069

Anda mungkin juga menyukai