Analisis Agregat Halus Sebagai Bahan Pembuat Beton dari Berbagai Tempat
Penambangan di Kabupaten Ende
Diusulkan oleh:
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...........................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
2.1 Beton...........................................................................................3
2.2 Agregat Halus..............................................................................4
2.3 Agregat Kasar..............................................................................4
2.4 Perencanaan Campuran Beton Metode Sni 7656:2012...............5
4.1 Biaya............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton dalah material bangunan yang paling popular dan banyak digunakan dalam
pembangunan konstruksi dibidang teknik sipil. Beton dibentuk dari campuran agregat halus,
agregat kasar, semen dan air dengan perbandingan tertentu dan juga bisa ditambahkan dengan
bahan tambahan (additive) guna meningkatkan kualitas beton. Beton menjadi bahan
bangunan paling popular karena, material pembentuknya mudah diperoleh, mudah dibentuk,
mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya
pemelihaaan kecil. Beton mempunyai sifat mekanik yang kuat terhadap gaya tekan tapi
lemah terhadap gaya tarik, jadi untuk mendapat beton dengan kualitas mutu yang baik sesuai
dengan kuat tekan yang diinginkan, maka perlu dirancang komposisi bahan pembentuk
betonnya (Cunradiana et al., 2020; Gobhe et al., 2023; Suku, 2018). Saat ini tatacara
perancangan campuran beton diatur pada Standar Nasional Indonesia, SNI 7656:2012 tentang
Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton masa (Badan
Standarisasi Nasional, 2012).
Agregat adalah material pengisi yang digunakan dalam campuran beton. Agregat yang
digunakan memiliki ukuran standar saringan dalam campuran beton. Untuk mengetahui
komposisi yang baik dilakukan dengan percobaan analisa saringan sesuai dengan standar.
Agregat terbagi menjadi dua jenis yaitu agregat kasar dan agregat halus dimana agregat halus
berukuran kurang dari 4.80 mm untuk agregat kasar harus mempunyai ukuran lebih dari
4.80mm (Badan Standar Nasional Indonesia, 2002). Agregat halus adalah komponen penting
pada pembuatan beton dan mempengaruhi mutu beton, hal ini terlihat dari sejumlah
penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh agregat halus terhadap mutu beton, dimana
dari hasil penelitian terdahulu diperoleh bahwa sifat fisik dan mekanik agregat halus yakni
gradasi dan kandungan lumpur mempengaruhi kuat tekan beton (Fatika et al., 2023; Luthfi et
al., 2017; Sudjatmiko & Zhuhur, 2019).
Berdasarkan uraian diatas dan untuk memastikan penggunaan agregat halus guna
menghasilkan mutu beton yang baik, maka kami tertarik melakukan kajian terhadap agregat
halus yang berasal dari berbagai tempat penambangan yang sering digunakan sebagai bahan
campuran beton yang ada di Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara Timur, yakni agregat
halus ex Nangaba, Wokonio, Roworeke, Gunung Ia, dan Nanganesa.
Adapun kualitas agregat halus yang diteliti mencakup: menganalisis distribusi ukuran
butir agregat halus; menganalisis kandungan debu, partikel halus, dan kandungan lempung
dalam agregat halus dan Memeriksa kadar air, penyerapan, berat jenis, dan batas susutnya
2. Apakah kuat tekan beton rencana sebesar 21 MPa yang terbuat dari campuran agregat
halus ex Nangaba, Wokonio, Roworeke, Gunung Ia, dan Nanganesa terpenuhi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas agregat halus sebagai bahan pembuat beton dari
tempat penambangan Nangaba, Koponio, Roworeke, Gunung Ia, Nanganesa ,dan
2. Mengetahui kuat tekan beton yang dibuat dari campuran agregat halus tersebut.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah daerah, industri konstruksi dan
produsen beton, karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas agregat
halus ex Nangaba, Wokonio, Roworeke, Gunung Ia, dan Nanganesa dalam memilih agregat
halus sebagai bahan pembuat beton di Kabupaten Ende.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton
Beton adalah suatu campuran antara material semen, agregat halus, agregat kasar, dan
air dan kadang ditambahkan campuran bahan lain (admixture) untuk meningkatkan kualitas
beton. Material pembentuk beton yang telah dicampur merata dengan komposisi tertentu
menghasilkan suatu campuran yang plastis dalam kondisi basah sehingga mudah dibentuk
sesuai dengan keinginan dan akan mengeras pada saat mengering. Sebagai material komposit,
sifat beton sangat tergantung pada sifat unsur masing-masing serta interaksinya. Oleh
karenanya keawetan, kekuatan dan sifat-sifat lain dari beton tergantung dari bahan
pembentuknya. Untuk menjamin agar kekuatan beton yang dihasilkan memenuhi target yang
direncanakan, maka agregat yang akan digunakan, diperiksa dan harus memenuhi syarat
sebagai bahan pembuat beton (Cunradiana et al., 2020; Gobhe et al., 2023).
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah dalam struktur
beton biasanya agregat biasa menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang
telah mengeras. Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin
kuat pula beton yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan nilai ekonomis dari
beton tersebut. Atas dasar inilah gradasi dari ukuran ukuran partikel dalam agregat
mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghasilkan susunan beton yang padat.
Material agregat kasar dan agregat halus juga mempunyai pengaruh yang dapat merugikan
mutu beton bila material tersebut mengandung bahan yang dapat merusak beton seperti tanah
liat, lumpur, debu, garam, klorida, dan sulfat melebihi syarat yang diijinkan (Badan Standar
Nasional Indonesia, 2002; Sudjatmiko & Zhuhur, 2019). Salah satu cara untuk mendapatkan
sifat mekanis beton yang baik ialah dengan cara menghilangkan bahan-bahan perusak beton
pada material pembentuk campuran beton tersebut dengan cara dicuci.
Sifat utama beton adalah kemampuan menahan gaya tekan, besarnya gaya tekan yang
mampu ditahan beton atau kuat tekan beton adalah besarnya beban atau gaya tekan yang
menyebabkan beton hancur. Kuat tekan beton diukur pada saat beton berusia 28 hari,
pengukuran dilakukan dengan menguji sampel beton berbentuk selinder berukuran diameter
150 mm dan tinggi 300 mm mengunakan alat mesin uji tekan (compression testing machine).
Nilai kuat tekan, f ’ c adalah beban tekan dibagi luas bidang tekan menggunakan persamaan
berikut.
P
ƒ ’ c= …… (1)
A
Dimana :
f ’ c = Kuat tekan benda uji silinder beton (MPa)
P = Beban tekan beton (N)
A = Luas penampang benda uji (mm²)
4
bidang-bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal plat atau 3/4 dari jarak bersih minimum di
antara batang-batang atau berkas tulangan, dan batasan Modulus kehalusan, FM : 5,5 ≤ FM ≤
7,5, berikut gradasi agregat kasar ditampilkan pada tabel 2.2
BAB III
METODE RISET
3.1. Tempat dan Waktu
Tempat riset di Laboratorium Bahan dan Struktur Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Flores, dan waktu pelaksanaan riset adalah 4 bulan.
3.2. Bahan Dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan-bahan penyusun campuran beton yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : Semen Portland ex Tonasa, Agregat kasar ex Nangapanda, Agregat halus
berupa agregat alami (pasir) yang berasal dari Nangaba, Wokonio, Roworeke, Nanganesa dan
Gunung Ia dan Air bersih dari PDAM.
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam riset ini adalah:
1. Ayakan terdiri dari, Saringan dan Shave shaker machine, digunakan untuk mengayak
agregat halus.
2. Timbagan digital mempunyai kapasitas 4000gr digunakan untuk menimbang material-
material yang akan diteliti dan juga menimbang semen, pasir, dan kerikil sebagai
bahan beton sebelum dicampur.
3. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air, misalnya pada waktu pemeriksaan
kandungan kadar lumpur dan waktu pembuatan benda uji, gelas ukur ini mempunyai
kapasitas sebesar 1000 cc.
4. Piknometer digunakan untuk memeriksa berat jenis dan penyerapan agregat halus,
piknometer memiliki kapasitas sebesar 500 cc.
5. Oven digunakan untuk mengeringkan agregat, berat jenis dan gradasi agregat.
6. Kerucut abrams berserta tilam pelat baja dan tongkat besi digunakan untuk mengukur
konsistensi atau workbility adukan. Ukuran kerucut abrams adalah diameter di bawah
20 cm, diameter atas 10 cm, dan tinggi 30cm.
7. Cetakan beton yang digunakan untuk mencetak benda uji terbuat dari bahan baja
berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
8. Mesin pengaduk beton (concrete mixer) digunakan untuk mencampur bahan adukan
beton. Alat yang digunakan memiliki kapasitas dengan kecepatan.
9. Compression testing machine (CTM) yang dipakai memiliki kapasitas pembebanan
maksimum 200 kN dengan ketelitian baca 5 kN digunakan untuk melakukan
pengujian kuat tekan beton silinder.
10. Tongkat baja digunakan untuk pengujian slump serta pemadatan pada cetakan
silinder.
11. Bak perendam digunakan untuk merendam benda uji selama proses perawatan pada
benda uji.
12. Mesin Los Angeles, digunakan untuk menguji tingkat keausan agregat kasar.
7
13. Kerucut konus dan batang penumbuk, digunakan untuk pengujian pasir dalam kondisi
jenuh kering muka (Saturated Surface Dry).
14. Sekop, cetok dan nampan, digunakan untuk menuangkan dan menampung adukan
beton ke dalam cetakan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA
Alkhaly, Y. R. (2016). Perbandingan Rancangan Campuran Beton Berdasarkan SNI 03-2834-
2000 Dan SNI 7656:2012 Pada Mutu Beton 20 MPa. Teras Jurnal, 6(1), 11.
https://doi.org/10.29103/tj.v6i1.67
Badan Standar Nasional Indonesia. (2002). SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan
bagian A (bahan bangunan bukan logam). SNI 03-6861.1-2002.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang
Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. In Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. (1996). SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan
Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 Mm). In Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk
Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen. SNI 03-6820-2002, 1–11.
Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 1970-2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan
Air Agregat Halus. In Jakarta.
http://sni.litbang.pu.go.id/index.php?r=/sni/new/sni/detail/id/195
Badan Standarisasi Nasional. (1990). SNI 03 – 1971 – 1990 Metode Pengujian Kadar Air
Agregat. In Jakarta (Vol. 2).
Badan Standarisasi Nasional. (1998). SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi Dan
Rongga Udara Dalam Agregat. In Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 1969:2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan
Air Agregat Kasar. Jakarta, 20.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI 7656:2012 Tata Cara Pemilihan Campuran untuk
Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa. In Jakarta.
Cunradiana, M., Ndale, F. X., & Suku, Y. L. (2020). Pengaruh Penggunaan Tepung Bata
Ringan Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton.
Teknosiar, 14(1), 20–27. https://doi.org/10.37478/teknosiar.v14i1.1132
Fatika, R. D., Mahardana, Z. B., Lailiya, H., Nisa’, K., Fahmi, M. I. F., Ardianto, R. P., &
Widyakrama, O. T. (2023). Meningkatkan Kapasitas Kuat Tekan Beton dengan Kendala
Kadar Lumpur Agregat Halus. Cived, 10(1), 190.
https://doi.org/10.24036/cived.v10i1.121338
Gobhe, D., Suku, Y. L., & Radja, V. M. (2023). Pengaruh Penambahan Tinja Sapi Sebagai
Campuran Dalam Pembuatan Batu Bata. Teknosiar, 17(2), 20–28.
https://doi.org/https://doi.org/10.37478/teknosiar.v17i2
Luthfi, M., Daniaty, D., Nuroji, & Priastiwi, Y. A. (2017). Pengaruh Gradasi Pasir Dan
Faktor Air Semen Pada Mortar Terhadap Kekuatan Beton Prepacked. JURNAL KARYA
TEKNIK SIPIL, 6(1), 147–156. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Sudjatmiko, A., & Zhuhur, M. B. (2019). Pengaruh Kadar Lumpur Agregat Halus 5%, 7,5%,
10%, 12,5%, dan 15% Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah. Simposium Nasional
RAPI XVIII-2019 FT UMS, 1, 307–308.
Suku, Y. L. (2018). Pemodelan dan Analisis Perilaku Balok Beton Bertulang yang Berbeda
Diameter Akibat Variasi Tata Letak Tulangannya. Media Komunikasi Teknik Sipil,
24(1), 20. https://doi.org/10.14710/mkts.v24i1.17303
11
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.
2. Biodata Anggota 1
12
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Odilia Ostin Nggewu Carvallo
2. Tempat Tanggal Lahir Homa, 29 Mei 2002
3 Jenis Kelamin Perempuan
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310517
6. Email ostyncarvallo@gmail.com
7. No HP 081338617465
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Anastasia Apriana Wea
2. Tempat Tanggal Lahir Mataloko,28 April 2002
3 Jenis Kelamin Perempuan
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310841
6. Email aprylwea28@gmail.com
7. No HP 081236109507
Pihak Pemberi
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Penghargaan
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.
(Anastasia Apriana
Wea )
14
4. Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Achmad Rizky
2. Tempat Tanggal Lahir Ende, 25 November 2000
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310690
6. Email achmadrizky288@gmail.com
7. No HP 082146511037
Pihak Pemberi
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Penghargaan
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.
(Achmad Rizky)
15
5. Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Armanto Tunas Tau
2. Tempat Tanggal Lahir Kurulimbu, 14 Januari 1999
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4. Program Studi S1 Teknik Sipil
5. NIM 2021310598
6. Email armantoadis@gmail.com
7. No HP 081236165179
Pihak Pemberi
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Penghargaan
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penanggulangan Kebencanaan.
B. Riwayat Pendidikan
Ta
hu
Jenjang Bidang Ilmu Institusi n
Lul
us
Sarj Tekn
UKI Paulus
ana ik 1998
Makasar
(S1) Sipil
Mag Universitas
ister Teknik Sipil Udayana 2007
(S2) Denpasar
Pro Universitas Hasanuddin
Profesi Insinyur 2021
fesi Makasar
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana T
a
h
17
u
n
1 Perancangan Dinding Penahan Tanah Mandiri 2002
Tipe Tanah Perkuatan (Reiforced Earth)
Dengan Muka Dinding Beton Bertulang
Perencanaan Pondasi Rakit (mat
foundation) dengan Metode Elemen
2 Hingga (Salah satu alternative pondasi Mandiri 2002
dangkal pada lapisan tanah yang daya
dukungnnya kecil)
Rumah Adat, Sistim Pemukiman
Tradisional dan Pelestarian Lingkungan:
3 Mandiri 2003
Tinjauan konstruksi dan bahan bangunan
pada rumah adat etnik lio
Lingkungan Bisnis di Kabupaten Ngada, CEMSED
4 2003
Ende dan Sikka (Swiss)
Perbandingan Struktur Atap Kubah Mandiri 2006
5 Rangka Baja Tipe rangka Batang (Truss)
dan Tipe Mono Beam
Studi Pengaruh Ratio Prategang Terhadap
6 Mandiri 2007
Balok Prategang Sebagian
Perkuatan Lentur Eksternal dengan Pelat
7 Mandiri 2007
Baja pada Balok T Beton Bertulang
Pemodelan dan Analisis Perilaku Portal-
Dinding Pengisi Menggunakan Metode
8 Mandiri 2007
Elemen Hingga dan Equivalen Diagonal
Strut
Pemodelan dan Analisis Pengaruh Pelat
9 Datar (Flat Plates) Pada Kolom Tepi Mandiri 2008
dengan Metode Elemen Hingga
Pengaruh Mutu Beton Terhadap Momen
10 Mandiri 2009
Kurvatur Balok Prategang Sebagian
Pemodelan dan Analisis Perilaku Portal-
11 Dinding Pengisi Menggunakan Elemen Mandiri 2011
Hingga dan Equivalent Diagonal Strut
Analisis Resiko Gempa Kota Larantuka di
12 Flores dengan Menggunakan Metode Mandiri 2011
Probabilistic Seismic Gazard
Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa
13 Mandiri 2012
Terhadap Perilaku Mekanik Beton
Perubahan Perilaku Kuat Tekan Dan Tarik
14 Mandiri 2013
Belah Pada Beton Akibat Pemanasan
18
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM.
20
Ende, 10-02-2024
Dosen Pendamping,
4 Lain-lain
Dokumentasi 1 100.000 100.000
Publikasi 1 500.000 500.000
Materai 7 12.000 84.000
Pembuatan laporan 4
pro
100.000 400.000
pos
al
Biaya pemakaian pulsa/internet
6 50.000 300.000
(bulanan)
Sub Total 1.384.000
Grand Total 6.489.000
Grand Total (Enam Juta Empat Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribuh Rupiah)
Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas
id
Alokasi
No Program waktu (jam
Nama/NIM Uraian Tugas
. Studi /minggu)
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul Analisis
Agregat Halus Sebagai Bahan Pembuat Beton dari Berbagai Tempat
Penambangan di Kabupaten Ende yang diusulkan untuk tahun anggaran 2024
adalah :
1. Asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain, dan tidak dibuat dengan menggunakan kecerdasan
buatan/artificial intelligence (AI.
2. Kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan PKM secara sungguh-
sungguh hingga selesai.
24
Ende, 10-Mei-2024
Yang menyatakan,