Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis Gagal Jantung :

Gagal jantung (CHF) adalah kelainan Etiologi : ateroklerosis koroner, hipertensi a. Orthopnea, sesak saat berbaring
patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, arterial, penyakit otot degeneratif/inflamasi b. Dyspnea on effert (DOE), sesak nafas bila
sehingga jantung tidak mampu memompa darah melakukan aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan metabolism. Pada c. Paroxymal Nocturnal Dyspnea (PND),
saat ini jantung tidak mampu mempertahankan Disfungsi miokardium
sesak napas ttiba-tiba pada malam hari
curah jantung dalah memenuhi kebutuhan disertai batuk
metabolisme tubuh Hipoksia dan asidosis d. Berdebar-debar
e. Lekas lelah
Infark Miokardium f. Batuk-batuk
Klasifikasi gagal jantung berdasarkan
derajatnya fungsional :
Penatalaksanaan Farmakologi :
a. Kelas 1 : Timbul gejala sesak pada Hipertensi Sistemik/pulmonal
a. Diuretik, mengurangi penimbunan cairan dan
aktivitas fisik yang berat, pembengkakan
aktivitas sehari-hari tidak Hipertrofi Miokard b. Penghambat ACE (ACE inhibitors),
terganggu menurunkan tekanan darah dan mengurangi
b. Kelas 2 : Timbul gejala sesak pada beban kerja jantung
aktivitas sedang, aktivitas GAGAL JANTUNG c. Penyakit beta (beta blockers) untuk mengurangi
denyut jantung dan
sehari-hari sedikit terganggu menurunkan tekanan darah agar beban jantung
c. Kelas 3 : Timbul gejala sesak pada berkurang
aktivitas ringan, aktivitas d. Digoksin, memperkuat denyut dan daya pompa
sehari-hari terganggu Perawatan Jantung (I.02075) jantung
d. Kelas 4 : Timbul gejala sesak pada e. Terapi nitrat dan vasodilator koroner,
Observasi : Identifikasi tanda/gejala primer menyebabkan vasodilatasi perifer dan
aktivitas sangat ringan atau penurunan curah jantung (meliputi dispnea, penurunan konsumsi oksigen miokard.
istirahat kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal f. Digitalis, memperlambat frekuensi ventrikel dan
nocturnal dyspnea, peningkatan CVP) meningkatkan kekuatan kontrasksi, peningkatan
Masalah Keperawatan pada Gagal Jantung : efsiensi jantung.
Terapeutik : Berikan terapi oksigen untuk g. Inotropik, meningkatkan kekuatan kontraksi
a. Penurunan Curah Jantung (D.0008) mempertahankan saturasi oksigen >94%, miokardium (efek inotropik positif) dan
b. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003) posisikan pasien semi fowler atau fowler meningkatkan denyut jantung (efek kronotropik
c. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) positif).
denga posisi nyaman h. Sedatif adalah pemberian sedative untuk
d. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005)
Edukasi : Ajarkan pasien dalam kepatuhan mengurangi kegelisahan bertujuan
e. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017) mengistirahatkan dan memberi relaksasi pada
f. Hipervolemia (D.0022) obat, kepatuhan diit, kepatuhan kontrol,
pasien.
g. Defisit Nutrisi (D.0019) kepatuhan beraktivitas sederhana
h. Gangguan Pola Tidur (D.0055) Kolaborasi : kolaborasi dalam pemberian obat Disusun Oleh : AYU DIAH PRASTIWI
i. Intoleransi Aktivitas (D.0056) antiaritmia, kolaborasi dalam penentuan dosis P1337420921136
j. Nyeri Akut (D.0078) Sumber : SDKI, SIKI, SLKI Edisi 1 Tim Pokja
oksigen, kolaborasi dalam diit pasien
DPP PPNI, 2018

Anda mungkin juga menyukai