ABSTRAK
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran yang masih
konvensional, kemampuan membaca permulaan yang masih rendah, serta keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelas 1 SD, melalui penggunaan media kartu
huruf. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas 1 SDN 9 Langkahan. Rendahnya
hasil belajar siswa kelas 1 SD pada kemampuan membaca permulaan perlu ada inovasi tentang
penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan
metode penelitian Tindakan kelas PTK. PTK ini dilakukan selama 2 siklus, yaitu siklus I
terdapat dua kali pertemuan yaitu,pertemuan 1 dan pertemuan 2. Siklus II juga terdiri dari dua
pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tulis, teknis non tes (observasi)
dilakukan menggunakan lembar instrumen. Siklus PTK dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan
hasil belajar dari 57% menjadi 61,6% pada siklus 1, masih tergolong kategori kurang.
Selanjutnya, pada siklus 2 juga terjadi peningkatan dari 73,2% menjadi 80%, sudah tergolong
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan PTK telah tercapai.
PENDAHULUAN
Standar Isi satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk kelas 1 SD
(Depdiknas, 2006 : 149) menjelaskan bahwa berbahasa dan bersastra meliputi empat
aspek, yaitu: aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca, aspek menulis.
Keempat aspek kemampuan berbahasa dan bersastra tersebut memang berkaitan erat
sehingga merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Membaca merupakan salah satu
jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan
membaca seorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta
pengalaman- pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan
seseorang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas
wawasannya ( Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001:50 ). Keterampilan membaca yang
diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap keterampilan
membaca lanjut, sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas (classroom action
research). Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Muslich, 2010:08), Penelitian Tindakan Kelas
adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang
dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Pernyataan tersebut
didukung oleh pernyataan ahli lain. Yakni Suyanto (Muslich, 2010:09) yang mengungkapkan
bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar guru dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di kelas secara
profesional. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses
pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dengan melalui beberapa tahap, yakni tahap
merencanakan, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa
siklus secara kolaboratif dan partisipatif.
Menurut Kurt Lewin (Kunandar, 2008:42), penelitian tindakan adalah suatu rangkaian
langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
yang keempat tahap tersebut merupakan satu siklus tindakan. Setelah keempat tahap dalam
satu siklus tersebut dilakukan dan jika dirasa hasil yang diperoleh dari siklus pertama belum
memenuhi target, maka akan dilanjutkan pada siklus yang kedua. Hal tersebut sering disebut
dengan desain penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian yang
dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010:17) seperti yang tampak
pada gambar berikut.
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00% Tes Awal
40,00% Pertemuan 1
30,00% Pertemuan 2
20,00%
10,00%
0,00%
siklus I Siklus II
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
sebagai berikut. Setelah diterapkannya media kartu huruf dalam pembelajaran membaca
permulaan siswa kelas1 SD Negeri 9 Langkahan tahun ajaran 2020/2021 terjadi peningkatan
dari siklus I ke siklus II sebesar . Dengan ketuntasan keseluruhan sebesar 61,6% pada siklus
I, dan 80,4% pada siklus II. Dengan demikian penerapan media kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SD Negeri 9 Langkahan tahun
ajaran 2020/2021. Berdasarkan simpulan di atas dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
Sebaiknya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam proses atau setiap
pembelajaran yang dilakukan antara lain, proses pembelajaran diupayakan menggunakan
media pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi nyata, yang ada pada lingkungan sekitar
siswa, sehingga memberikan nilai bermakna pada pemahaman siswa tentang materi yang
sedang dipelajari, dan bagi guru sekolah dasar saat melaksanakan proses pembelajaran dikelas
hendaknya dapat menerapkan media kartu huruf dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk
meningkatkan membaca permulaan siswa kelas1, karena dapat menarik perhatian dan minat
siswa dalam pembelajaran membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar.
Jakarta:Depdiknas
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakatta: Depdiknas
Damiyati Zuchdi dan Budiasih. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Yogyakarta: PAS.