Pasien Teori
Diagnosis NOK : Kista ovarium merupakan struktur yang muncul di
permukaan atau di dalam ovarium yang berbentuk kantung
Neoplasma Ovarium Kistik (NOK) seperti balon yang terisi material cairan atau setengah cair baik
berupa air, pus, maupun cairan kental menyerupai darah
menstruasi dengan dinding luar kantung menyerupai sebuah
kapsul.
Identitas Perempuan Epidemiologi : Kista ovarium sebagian besar timbul pada wanita
31 tahun berusia produktif terutama di rentang usia 21-30 tahun dan jarang
terjadi pada usia >50 tahun.
PF Palpasi : Teraba massa kistik setinggi pusar Dapat dilakukan palpasi pada abdomen krn terdapat perbesaran
perut.
PP USG : -
Right adnexal Mass : unilocular cyst. Size 113 x 82 x
101 mm. Tampak massa kistik dengan ekointerna
didalamnya berasal dari neoplasma ovarium kistik
musinosum.
Pasien Teori
Diagnosis Mioma Uteri : Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus
dan jaringan ikat disekitarnya. Mioma uteri juga bisa disebut
Mioma Uteri Residif fibromyoma, leiomyoma, atau fibroid.
KU Pasien merupakan pasien rujukan dari RSUD Tebet tgl Gejala Klinis :
10 Februari 2021 dengan membawa hasil USG : Mioma Bervariasi dari asimtomatik sampai gejala progresif yang sangat
Uteri ukuran 3 x 5 x 4 cm mengganggu. Gejala yang muncul kebanyakan adalah nyeri
perut, ada rasa penekanan, dan perdarahan abnormal.
Keluhan :
Nyeri perut kanan bawah, Beberapa gejala yang dapat muncul pada pasien :
Ayang-ayangan. 1. Benjolan pada perut bagian bawah
2. Gangguan menstruasi (menoragia, dismenore, dan
intermenstrual bleeding)
3. Heavy menstrual bleeding (tidak selalu, biasanya dengan
kelainan koagulopati)
4. Pelvic pain (unrelated to menstruation) jika terjadi
gangguan vaksular
5. Perasaan kembung, efek penekanan ke sekitar organ
6. Sulit BAB/BAK : penurunan volume urin, frekuensi, dan
urgensi
7. Dispareunia
8. Anemia (cenderung karena Heavy Menstrual Bleeding)
9. Infertilitas
DM (-)
Hipertensi (-)
PF Palpasi : Teraba massa antara pusat-simfisis Dengan palpasi abdomen dan palpasi bimanual:
Status Ginekologi : Pembesaran uterus (dikenali sebagai massa abdomen) dengan
perdarahan aktif (-) bentuk irreguler.
V/U tenang
PP USG : -
Kesimpulan : Mioma uteri berdegenerasi kistik DD/
kemungkinan keganasan belum dapat disingkirkan.
Mioma uteri intramural
NOK serosum kanan
Pasien Teori
Diagnosis
Kista Endometriosis
Identitas Perempuan
22 tahun
PF
PP
Lab
Tatalaksan
a
4. Ny. R (38 thn), 01660626, DPJP dr. Setyo, Sp.OG
Pasien Teori
Diagnosis Adenomiosis : Suatu keadaan di mana jaringan endometrium yg
masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Bila jaringan
Adenomiosis Residif endometrium terdapat di dalam myometrium disebut
adenomiosis.
Identitas Perempuan Epidemiologi :
38 tahun Usia produktif (15 - 44 thn), usia menarch lebih awal,
multiparitas, kehamilan ektopik, riw. Operasi uterus sebelumnya,
pengobatan dengan tamoxifen.
Riwayat Pernikahan :
Menikah 1x, usia pernikahan 15 tahun, G0P0
Riwayat operasi :
LO Miomektomi, reseksi adenomioma -> 2019.
PF - -
PP USG : Ultrasound & Color Doppler (TSV) :
Impression Seromural and intramural leiomyoma, simple - Heterogenous echogenic
cyst right ovary, susp. Pseudocyst left adneksa - Hypoecoic miometrium dengan kista multiple kecil (gambaran
swiss cheese/)
- Peningkatan vascular pada miometrium
Pasien Teori
Diagnosis Ca Serviks : Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal
Susp. Ca Serviks dari serviks. Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus,
berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum.
Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RS Cibinong dengan Tanda dan gejala :
Susp. Ca Serviks • Beberapa wanita tidak menunjukan gejala. Pada tahap
awal dapat ditemukan keputihan yg encer dan perdarahan
KU :
vaginal.
Perdarahan pervaginam sejak 1 minggu yg lalu.
• Perdarahan ketika bersenggama.
RPS :
Sudah menopause 12 tahun Faktor Resiko :
Terdapat keputihan, tidak berbau • Hubungan seksual dini – wanita yang menjalani
hubungan seksual awal < 18 tahun memiliki risiko 2x
Riw. Obstetri : lipat, sedangkan usia 18-20 tahun memiliki risiko 1,5x
P3A1 -> lahir spontan lipat dibandingkan dengan wanita yang menjalani
hubungan seksual awal > 21 th
RPD : • Berganti-ganti pasangan – wanita dengan 2 partner
Riwayat operasi miomektomi -> 2009
seksual akan memiliki risiko 2x lipat, sedangkan wanita
dengan 6 atau lebih partner seksual akan memiliki risiko
3x lipat dibandingkan wanita dengan 1 partner seksual
• Riwayat penyakit menular seksual
• Kondisi immunosupresi (HIV, penggunaan obat
immunosupresi)
• Sosio ekonomi rendah
• Merokok
Lab -
Tatalaksan Baru rencana USG terlebih dahulu. Histerektomi
a Terapi radiasi
Kemoradiasi
6. Ny. HA (73 thn), 01783412, DPJP dr. Harjo, Sp.OG (K)
Pasien Teori
Diagnosis NOK : Kista ovarium merupakan struktur yang muncul di
NOK Susp Maligna permukaan atau di dalam ovarium yang berbentuk kantung
seperti balon yang terisi material cairan atau setengah cair baik
berupa air, pus, maupun cairan kental menyerupai darah
menstruasi dengan dinding luar kantung menyerupai sebuah
kapsul.
Identitas Perempuan Epidemiologi : Kista ovarium sebagian besar timbul pada wanita
73 tahun berusia produktif terutama di rentang usia 21-30 tahun dan jarang
terjadi pada usia >50 tahun.
Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RSUD Cibinong dengan Gejala Klinis NOK :
tumor padat ovarium susp ganas. - Penekanan terhadap vesika/rectum
- Perut terasa penuh
KU : - Pembesaran perut
Perut membesar sejak -+ 1 bulan SMRS - Perdarahan (jarang)
- Nyeri (jika terjadi rupture kista)
RPS : - Sesak napas, edema tungkai (pada tumor yg sangat besar)
Perut membesar sejak -+ 1 bulan SMRS
teraba benjolan Faktor Resiko :
disertai mual tidak ada muntah • Riwayat kista ovarium sebelumnya
terasa begah • Siklus haid tidak teratur
nafsu makan menurun • Menarche di usia dini (≤11 tahun)
penurunan BB dlm 1 bulan : 48 -> 44 kg • Penderita Hipotiroid
• Penderita kanker payudara dengan riwayat kemoterapi
RPD : • Genetik herediter
Riw. Kanker ovarium sebelumnya & pada keluarga tidak
ada. • Ketidakseimbangan hormonal
DM, Ht, alergi, asma, jantung (-) • Konsumsi Obat (Tamoxifen, Diuretik)
• Psikososial (Pola makan tidak sehat, merokok,
Riwayat Menstruasi : mengonsumsi alkohol, terpapar zat racun dan
Menarch 12 tahun, Siklus teratur, 5-6 hari, 2-3x ganti karsinogenik)
pembalut, nyeri haid (-) • Infertilitas
Riwayat menikah : 3x
Diagnosis
1. 16 thn
Nyeri tumpul pada daerah pelvis unilateral intermiten
2. 21 thn
Siklus menstruasi tidak teratur
3. 35 thn
Jika kista rupur atau torsio ovari, : mual muntah, nyeri
hebat akut perdarahan abnormal pada vagina
Riw. Obstetri : P2A1
Palpasi bimanual : lokasi, ukuran, konsistensi,, mobilitas,
1. 1963, BB 3kg, spontan
nyeri palpasi
2. 1965, BB 3 kg, spontan
Tetapi umumnya asimptomatik dan biasanya terdeteksi
3. ???
pada pemeriksaan pelvis rutin/selama pencitraan
diagnostic
Pemeriksaan tumor marker
PF Stat generalis : DBN Dapat dilakukan palpasi pada abdomen krn terdapat perbesaran
perut.
Stat. ginekologi :
Inspekulo : V/U tenang Palpasi bimanual : lokasi, ukuran, konsistensi, mobilitas, nyeri
RVT : teraba massa sampai 3 jari dibawah pusar, terfiksir palpasi.
adneksa kiri. Parametrium lemas, ampula tidak kolaps,
STA baik.
PP USG :
Neoplasma ovarium padat kiri
Hidronefrosis kiri
Lab - -
Tatalaksan Baru rencana USG Tatalaksana :
a • Observasi
Pada wanita prepubertas atau usia reproduksi, kebanyakan
kista ovarium adalah fungsional dan dapat regresi spontan tanpa
intervensi dalam 6 bulan. Pada wanita post menopause
manajemen ekspektatif juga bisa dilakukan jika pada USG
didapatkan dinding tipis, unilocular, diameter < 5cm, tidak ada
pembesaran kista selama pemantauan, serum CA125 normal.
• Operasi kistektomi
Pada kista ukuran kecil laparoskopi bisa menjadi pilihan
Pada kista berkuran besar laparotomi menjadi pilihan
Kirim spesimen ke PA
7. Ny. M (50 thn), 01768364, DPJP dr. Harjo, Sp.OG (K)
Pasien Teori
Diagnosis Ca Serviks : Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal
Ca Serviks Post Radiasi dari serviks. Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus,
berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum.
Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RS Ummi dengan Ca Tanda dan gejala :
Serviks. • Beberapa wanita tidak menunjukan gejala. Pada tahap
awal dapat ditemukan keputihan yg encer dan perdarahan
2020
vaginal.
KU :
Perdarahan pervaginam sejak -+ 2 bulan yg lalu. • Perdarahan ketika bersenggama.
Lab - -
Tatalaksan Kontrol USG Histerektomi
a Terapi radiasi
Kemoradiasi
8. Ny. MS (54 thn), 01769372, DPJP dr. Harjo, Sp.OG (K)
Pasien Teori
Diagnosis Ca Serviks : Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal
Ca Serviks Post HR dari serviks. Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus,
berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum.
Lab - -
Tatalaksan Kontrol USG Histerektomi
a Terapi radiasi
Kemoradiasi
9. Ny. IH (45 thn), 01783652, DPJP dr. Harjo, Sp.OG (K)
Pasien Teori
Diagnosis Ca Serviks : Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal
Ca Serviks Post HT Subtotal dari serviks. Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus,
berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum.
Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RS Sentosa dengan Ca Tanda dan gejala :
Serviks post HT Subtotal. • Beberapa wanita tidak menunjukan gejala. Pada tahap
awal dapat ditemukan keputihan yg encer dan perdarahan
KU :
vaginal.
Perdarahan pervaginam sejak 2 bulan terakhir.
• Perdarahan ketika bersenggama.
Riw. Obstetri :
P3 : Faktor Resiko :
1. 26 thn, spontan • Hubungan seksual dini – wanita yang menjalani
2. 20 thn, spontan hubungan seksual awal < 18 tahun memiliki risiko 2x
3. 13 thn, spontan lipat, sedangkan usia 18-20 tahun memiliki risiko 1,5x
lipat dibandingkan dengan wanita yang menjalani
hubungan seksual awal > 21 th
RPD : • Berganti-ganti pasangan – wanita dengan 2 partner
DM, HT, Asma, Alergi (-)
seksual akan memiliki risiko 2x lipat, sedangkan wanita
Riwayat Mioma -> HT Subtotal di RS Sentosa October
2020 dengan 6 atau lebih partner seksual akan memiliki risiko
3x lipat dibandingkan wanita dengan 1 partner seksual
• Riwayat penyakit menular seksual
• Kondisi immunosupresi (HIV, penggunaan obat
immunosupresi)
• Sosio ekonomi rendah
• Merokok
Lab - -
Tatalaksan Baru rencana USG & Biopsi Histerektomi
a Terapi radiasi
Kemoradiasi
13. Ny. EA (29 thn), 01784704, PDJP dr. Agus, Sp.OG(K)Onk
Pasien Teori
Diagnosis Mioma Uteri : Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus
Mioma Uteri dan jaringan ikat disekitarnya. Mioma uteri juga bisa disebut
fibromyoma, leiomyoma, atau fibroid.
Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RS Sari Asih Ciputat Gejala Klinis :
dengan Mioma uteri 7 x 6 cm Bervariasi dari asimtomatik sampai gejala progresif yang sangat
mengganggu. Gejala yang muncul kebanyakan adalah nyeri
KU : perut, ada rasa penekanan, dan perdarahan abnormal.
Nyeri perut bagian bawah
Beberapa gejala yang dapat muncul pada pasien :
Riw. Mentruasi 1. Benjolan pada perut bagian bawah
HPHT 30/1/2021 2. Gangguan menstruasi (menoragia, dismenore, dan
7 hari intermenstrual bleeding)
Nyeri haid (-) 3. Heavy menstrual bleeding (tidak selalu, biasanya
dengan kelainan koagulopati)
4. Pelvic pain (unrelated to menstruation) jika terjadi
gangguan vaksular
5. Perasaan kembung, efek penekanan ke sekitar organ
6. Sulit BAB/BAK : penurunan volume urin, frekuensi,
dan urgensi
7. Dispareunia
8. Anemia (cenderung karena Heavy Menstrual
Bleeding)
9. Infertilitas
PF Bimanual : Teraba massa abdomen Dengan palpasi abdomen dan palpasi bimanual:
Pembesaran uterus (dikenali sebagai massa abdomen) dengan
bentuk irreguler.
PP USG :
Kesimpulan : Mioma uteri Intramural
Lab - -
Tatalaksan Baru USG saja Observasi: observasi setiap tahun dengan pemeriksaan pelvis
a dan pencitraan untuk menilai ukuran mioma.
Terapi medikamentosa: dipergunakan untuk tambahan
preoperatif. Berguna untuk mengurangi gejala.
a) NSAID : untuk mengurangi dismenorea
b) Terapi hormonal (ex: GnRH agonis/triptorelin, selective
progesterone receptor modulato) untuk menginduksi
atrofi dari mioma
Bedah: miomektomi atau histerektomi.
14. Ny. TS (27 thn), 00909037, DPJP dr.Eva,SpOG(K)
Pasien Teori
Diagnosis Definisi : Talasemia adalah defek genetik yang mengakibatkan
berkurang atau tidak adanya sintesis satu atau lebih rantai globin
G1P0A0 H 32mg dgn Thalasemia pada darah yang ditandai anemia mikrositik hipokrom dengan
berbagai derajat keparahan.
Etio-patofisiologi :
Talasemia disebabkan oleh penurunan kecepatan sintesis atau
kemampuan produksi satu atau lebih rantai globin α, β ataupun
rantai globin lainnya sehingga terjadi delesi total atau parsial gen
globin dan substitusi, delesiatau insersi nukleotida.
Identitas Perempuan
27 tahun
G1P0A0
Riw. Obsterik : G1
Riwayat Mentruasi :
Menarch 14 thn
Teratur tiap bulan
Ganti pembalut 2-3x/hari
Dismenore
RPD :
Thalasemia (-+ 2000), tranfusi darah 3 minggu sekali di
RSF.
Anam 11/2/21
Tidak ada mulas, gerak janin aktif, Hamil 32 minggu
PF Leopold : Pemeriksaan Fisik :
1. Bagian atas bokong Bentuk muka mongoloid (facies Cooley), ikterus, gangguan
2. Punggung kanan pertumbuhan, splenomegali dan hepatomegaly.
3. Presentasi kepala
4. Belum masuk PAP
TFU : 27 cm
DJJ :152 bpm
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan darah lengkap -> Hb bisa sampai 2-3%, gambaran
morfologi eritrosit ditemukan mikrositik hipokromik, sel target,
anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit,
polikromasi, basophilic stippling, benda Howell-Jolly, dan
poikilositosis
Pemeriksaan sumsum tulang, pemeriksaan rontgen, EKG dan
ekokardiografi, HLA typing, pemeriksaan mata, pendengaran,
eleltroforesis hemoglobin, mass spectrometry, dan diagnostik
molekular untuk kelainan hemoglobin.
Lab
Tatalaksan Tranfusi darah PRC 500 Tatalaksana
a - Transfusi Darah : Pada kehamilan transfuse akan
Kontrol ulang meningkat. Pasien yang tidak tergantung dengan
transfusi seperti pada talasemia intermedia atau
Rencana USG Hemoglobin H menjadi perlu transfusi saat hamil hingga
setelah melahirkan. Hemoglobin harus tetap terjaga ≥ 10
g/dl pada talasemia β mayor.
- Wanita hamil dengan thalasemia-β minor dan anemia
dimana Hb < 7 gr/dL biasanya terjadi pada trimester
ketiga, membutuhkan asam folat 5 mg/hari dan terapi
transfusi suportif. Pada kebanyakan wanita, konsumsi
asam folat 5 mg/hari dapat meningkatkan hemoglobin
secara signifikan dan mencegah defek susunan saraf.
- Pemberian suplemen besi hanya jika pasien terdapat
defisiensi yang dikonfirmasi dengan diagnosis standar,
yaitu serum iron, saturasi transferrin, dan serum ferritin.
- Pencegahan trombosis pada kehamilan, dapat diberikan
heparin atau lowmolecular-weight heparin 7 hari setelah
melahirkan per vaginam atau selama 6 minggu setelah
sectio caesarea atau dosis rendah aspirin 75 mg/hari.
15. Ny. M (35 thn), 01253443, DPJP dr. Eva, Sp.OG
Pasien Teori
Diagnosis
Identitas Perempuan
35 tahun
PF
PP
Lab
Tatalaksan
a
16. Ny. SS (20 thn), 01784247
Pasien Teori
Diagnosis IUGR / PJT Ketidak mampuan janin mempertahankan
pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan kurva pertumbuhan
G1P0A0 hamil 36 minggu, JPKTH, susp. IUGR yang telah terstandarisasi dengan atau tanpa adanya KMK (Kecil
Masa Kehamilan).
Identitas Perempuan
20 tahun
PF TFU : 26 cm -> belum mencapai xypoid. Hanya 3 jari Usia 35 minggu -> TFU normalnya 32 cm / 14-16 jari diatas
diatas pusar pusar.
DJJ : 155 dpm Pasien TFU setara usia kehamilan 26-28 minggu.
PP USG :
TBJ 1940
Lab
Tatalaksan Rencana CTG penatalaksanaan terhadap semua kondisi maternal seperti
a mengurangi stress, meningkatkan asupan nutrisi,
mengurangi rokok dan/atau narkotika, dan anjurkan istirahat
tidur miring. Setelah digali berdasarkan anamnesis, maka
dilakukan pemeriksaan USG untuk evaluasi pertumbuhan dan
Doppler velocimetry arteri umbilikalis setiap 3 minggu sampai
usia kehamilan 36 minggu.
Pasien Teori
Diagnosis Human immunodeficiency virus (HIV) penyebab
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
G4P2A1 Hamil 34 minggu, JPKTH, Ibu dengan HIV Sistem pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi
on ARV
lemah.
Seiring dengan semakin buruknya kekebalan tubuh
penderita meningkatkan risiko infeksi oportunistik
AIDS merupakan tahap terakhir dari infeksi HIV.
Identitas Perempuan
22 tahun
Riwayat mentruasi :
Menarch 11 thn
Teratur
Riw. KB :
Suntik 1 bulan
Riw. Obsterti:
1. Perempuan, SC krn KPD, 3500gr, 2005
2. SC karena HIV, 1300gr, meninggal
3. Abortus krn kematian mudigah, 2019
4. Hamil ini
PF Leopold :
1. Bagian atas bokong
2. Punggung kanan
3. Presentasi kepala
4. Belum masuk PAP
TFU : 33 cm
DJJ : 148 dpm
TBJ 3,410gr
PP USG : Biometri sesuai dengan usia kehamilan 34 minggu
Lab
Tatalaksan Rencana SC diusia 38 minggu
a
18. Ny. RMN (23 thn), 00450148
Pasien Teori
Diagnosis G4P2A1 Hamil 25 minggu, JPKTH, Riwayat obsteri KPD Preterm : Pecahnya ketuban sebelum waktunya yang
buruk terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin, dan tes fern (+),
IGFGB-1(+) pada usia kehamilan <37 minggu sebelum onset
persalinan.
Ketuban pecah dini sangat preterm : 24 - < 34
Minggu
Ketuban pecah dini preterm : 34 – 37 Minggu
Identitas Perempuan
23 tahun
PF TFU : 25 cm
DJJ 150bpm
PP USG
Pasien Teori
Diagnosis AUB : Abnormal Uterus Bleeding/Perdarahan Uterus Abnormal
adalah istilah yg digunakan untuk menggambarkan semua
Post Kuretase e.c AUB kelainan haid :
- Menoragia : perpanjangan siklus haid dari normal
namun interval normal.
- Metroragia : Interval tidak teratur.
- Oligomenorea : Interval lebih daru 35 hari.
- Polimenorea : Interval kurang dari 24 hari.
Identitas Perempuan
51 tahun
PF Tanda vital :
TD 150/90 mmHg
Stat.ginekologi :
Inspekulo : v/u tenang, perdarahan (+)
VT : tidak teraba massa
PP USG
Lab Hematologi :
Hb
Tatalaksan Perdarahan akut & banyak : terjadi pada remaja dengan
a gangguan koagulopati, dewasa dengan mioma uteri, pemakaian
obat anti koagulan.
1. Dilatasi & kuretase : dilakukan bila ada keganasan &
kegagalan dengan terapi medikamentosa. PUA dengan
resiko keganasan : > 35 thn, obesitas, siklus anovulasi
kronik.
2. Penganganan Medikamentosa :
Kombinasi estrogen & progestin (dalam bentuk pil
kontrasepsi) :
2x1 tab selama 5-7 hari & setelah terjadi perdarahan,
dilanjutkan 1x1 tan selama 3-6 siklus.
Estrogen :
Estrogen konjugasi dgn dosis 1,25mg/17β estradiol
2mg setiap 6 jam selama 24 jam, jika perdarahan
berhenti lanjut pil kombinasi.
Progestin :
Anti estrogen yg akan menstimulasi aktivitas
enzim 17β hidroksi steroid dehydrogenase &
sulfotranferase sehingga mengkonversi
estradiol menjadi estron.
Progestin mencegah terjadinya endometrium
hyperplasia
Diberikan bila ada kontraindikasi terhadap
estrogen
Diberikan selama 14 hari, kemudian berhenti
(tanpa obat 14 hari), diulang selama 3 bulan.
RESUME PASIEN : VK
4. Ny. M (34 01783842 G4P2A1 H Keluar darah dari jalan lahir 7 jam smrs. Definisi PP: Plasenta previa adalah plasenta yang
thn) 29mg dgn berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa
HAP sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
berulang et internum.
PPT
• Sejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan
meluasnya segmen bawah rahim ke arah proksimal
memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti
perluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut
bermigrasi.
• Ostium uteri yang secara dinamik mendatar dan meluas
dalam persalinan kala satu bisa mengubah luas
pembukaan serviks yang tertutup oleh plasenta.
Fenomena ini berpengaruh pada derajat atau klasifikasi
dari plasenta previa ketika pemeriksaan dilakukan baik
dalam masa antenatai maupun dalam masa intranatal,
baik dengan ulrasonografi maupun pemeriksaan digital
Pasien datang ke RSUD Mampang dengan keluhan haid memanjang selama 6 bulan
terakhir dan disertai rasa nyeri. Saat ini, pasien haid dari tgl 20 Desember 2020
hingga sekarang (5 Januari 2021). Dilakukan pemeriksaan USG oleh RSUD
Mampang, Hasil : terdapat lesi pada ovarium. Dirujuk dengan diagnosis susp.
Mioma uteri.
RPS :
Pasien mengeluh haid memanjang selama 6 bulan terakhir dan disertai rasa nyeri.
Karena haid banyak, pasien memakai pempers, ganti 2-3x/hari.
RPD :
Pasien memiliki hipertensi, meminum amlodipin
Status Ginekologi :
VT : teraba benjolan menonjol keluar dari vagina.
Riwayat Obstetri :
P3, lahir spontan.
Tgl 29 Januari 2021, pasien datang ke IGD karena perdarahan, 2 minggu terakhir.
Hb : 9.
KU :
RPS :
RPD :
RPK :
3. Ny. I (50 thn) 01780773 Kista Ovarium Musinosum Pasien merupakan rujukan dari RS Karya Bhakti Pratiwi dengan Susp. Tumor ganas
ovarium pada tanggal 11 Januari 2021 dengan keluhan perut terasa bertambah besar
sejak 1 bulan yg lalu. Keluhan nyeri perut (-), perdarahan (-). BAK BAB tidak ada
keluhan.
4. Ny. LF (53 thn) 01783539 Kista Dermoid Pasien merupakan rujukan dari RS Setia Mitra dengan diagnosis NOK pada tgl
10/2/2021.
RPS : Pasien rujukan dengan diagnosis NOK. Keluhan terdapat nyeri di pinggang.
Benjolan pada perut (-). Flek (-). Keputihan (-). BAK BAB tidak ada keluhan.
Pasien sudah menopause sejak 2 tahun yg lalu.
RPD : Riwayat operasi limfoma colli di leher thn 2019. Hipertensi (-), DM (+)
minum Metformin 3 x 500 mg
5. Ny. NS (26 thn) 01005646 G3P1A1 H37mg, JPKTH, Pasien merupakan rujukan dari RS Setia pada tgl 10/3/2021.
HAP ec PPT – Post SC
KU : Pasien datang dgn keluhan perdarahan dari jalan lahir 1 hari SMRS. Ganti
pembalut 2x. Lemas. Mules ada jarang-jarang
Pemeriksaan Fisik ;
- IO : portio licin, OUE terbuka, fluor negative,
- VT : Kenyal, axid, tebal 2mm.