Kode – W322100016
Pajak Internasional
CPMK-2
Sumber Penghasilan
Abstrak Indikator
PENDAHULUAN
Penghasilan adalah merupakan objek perpajakan bagi semua negara di
dunia. Hampir semua mahasiswa atau peserta brevet perpajakan memahami
istilah pajak penghasilan, namun hanya sedikit yang memahami pengertian
penghasilan itu sendiri. Penghasilan menurut Undang-undang pajak
penghasilan memiliki arti yang luas, yaitu bahwasanya pajak dikenakan atas
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau
menambah kekayaan Wajib Pajak.
PEMBAHASAN MATERI
Sumber Penghasilan
Aturan ini dibuat untuk meringankan beban pajak ganda yang mungkin
terjadi karena pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
di luar negeri. Pada Pasal 24 ayat 3 Dalam menghitung batas jumlah pajak
yang boleh dikreditkan, sumber penghasilan ditentukan sebagai berikut:
a. Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya serta keuntungan dari
pengalihan saham dan sekuritas lainnya adalah negara tempat badan
yang menerbitkan saham atau sekuritas tersebut didirikan atau
bertempat kedudukan;
b. Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa sehubungan dengan
penggunaan harta gerak adalah negara tempat pihak yang membayar
atau dibebani bunga, royalti, atau sewa tersebut bertempat kedudukan
atau berada;
c. Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak
gerak adalah negara tempat harta tersebut terletak;
d. Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan,
dan kegiatan adalah negara tempat pihak yang membayar atau
dibebani imbalan tersebut bertempat kedudukan atau berada;
e. Penghasilan bentuk usaha tetap adalah negara tempat bentuk usaha
tetap tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan;
f. Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak
penambangan atau tanda turut serta dalam pembiayaan atau
permodalan dalam perusahaan pertambangan adalah negara tempat
lokasi penambangan berada;
g. Keuntungan karena pengalihan harta tetap adalah negara tempat
harta tetap berada; dan
Contohnya pada saat penjualan tanah dan bangunan. Jika tanah dan
bangunan tersebut berlokasi di Indonesia, maka dikenai PPh Final dengan tarif
2,5%. Tetapi jika lokasi tanah dan bangunan tersebut berada di luar negeri
maka dikenai Pasal 17 dari capital gain. Begitu juga dengan bunga tabungan
atau deposito. Jika uang kita berada di bank yang berada di Indonesia, maka
bank sudah memotong PPh final. Tetapi jika uang kita disimpan atau
didepositokan di luar negeri, maka atas penghasilan bunga tersebut dikenai
PPh umum dengan tarif Pasal 17.
Cara Melaksanakan Kredit Pajak Luar Negeri (Sesuai PPh Pasal 24)
Penggabungan Penghasilan
PT Indonesia Merdeka menerima dan memperoleh penghasilan neto dari sumber
luar negeri dalam tahun 2018 sebagai berikut:
1. Hasil usaha di negara Prancis dalam Tahun Pajak 2020 sebesar
Rp700.000.000,00
2. Di negara Inggris, memperoleh dividen atas kepemilikan sahamnya di “ABC
Com sebesar Rpl.000.000.000,00 yaitu berasal dari keuntungan tahun 2012
yang ditetapkan RUPS tahun 2014, dan baru dibayarkan tahun 2020.
3. Di negara Jerman, memperoleh dividen atas penyertaan saham sebanyak
75% di “DEF Corp.” Sebesar Rp2.000.000.000,00. Saham tersebut tidak
diperdagangkan di bursa efek. Dividen tersebut berasal dari keuntungan
saham 2017 yang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan ditetapkan
diperoleh tahun 2020.
4. Penghasilan berupa bunga semester Il tahun 2020 sebesar
Rp500.000.000,.00 dari Bangkok Bank di Thailand. Penghasilan tersebut
baru akan diterima pada bulan April 2021
Untuk negara B:
(Rp 1.000.000.000,00: Rp8.000.000.000,00) x Rp2.000.000.0O0,00
= Rp250.000.000,00.
Pajak terutang di negara B sebesar Rp200.000.000,00 maka
maksimum kredit pajak yang dapat dikreditkan adalah
Rp250.000.000,00.
Sehingga jumlah kredit pajak luar negeri yang diperkenankan adalah sebesar
Mp500.000.000,00 + Rp250.000.000,00 = Rp750.000.000,00.
Besarnya PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan per jenis penghasilan untuk tiap
negara atau yurisdiksi dilakukan sebagai berikut:
Dikarenakan jumlah PPh Luar Negeri atas penghasilan bunga dari negara Y
sebesar Rp450.000.000,00 lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tertentu, maka
jumlah PPh Luar Negeri atas penghasilan bunga dari negara Y yang dapat
dikreditkan dengan Pajak Penghasilan terutang di dalam negeri hanya sebesar
PPh Luar Negeri, yaitu sebesar Rp450.000.000,00.