Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PEMBAHASAN

A. MADZNUNAT

a. Pengertian Madznunat
Madznunat adalah qadhiyah-qadhiyah yang diterima oleh akal, akan tetapi
bukan dengan tashdiq1 yang pasti namun dibarengi dengan lawannya di dalam
akal dan akal lebih cenderung kepada qadhiyah-qadhiyah tersebut dibandingkan
dengan lawannya.2 Atau premis-premis yang di pradugakan
b. Contohnya
“Setiap orang yang malam-malam memakai tutup muka, membawa golok
maka ia memiliki niat jelek”.
“Orang-orang yang memasuki tempat hiburan malam, maka ia akan mabuk”.
Premis-premis diatas mungkin salah, atau benar, atau zany (sangkaan).
Kebenaran premisnya dapat diterima. Akan tetapi, kebenarannya tidak masyhur. 3
Dalam artian qadhiyah-qadhiyah yang diyakini bukan dihasilkan dengan cara
kemasyhuran qadhiyah-qadhiyah tersebut. Karena anggapan terhadap seseorang
tersebut bisa benar atau salah, bisa positif atau negative.

B. MASYHURAT

a. Pengertian Masyhurat
Masyhurat yaitu qadhiyah-qadhiyah yang diterima oleh semua orang atau
yang diakui oleh mayoritas masyarakat, atau oleh semua sarjana (ulama) dan
orang-orang yang berakal (uqala), atau mayoritas mereka 4, dan sebab diyakininya

1
Secara bahasa, Tashdiq merupakan bentuk masdar yang berasal dari kata bahasa arab ‫صدق ـ يصدق ـ‬
‫ تصديقا‬yang bermakna percaya atau membenarkan. Sedangkan secara istilah, Tashdiq adalah pemahaman akan
suatu makna yang muncul dalam pikiranmanusia disertai dengan penyandaran hukum yang mengikat
pemahaman tersebut, baikberupa pembenaran atau penyangkalan.
2
Mahmud Muntazeri Muqaddam, Pelajaran Mantiq : Perkenalan Dasar-Dasar Logika Muslim,
(RAUSYANFIKR INSTITUTE : Yogyakarta 2014), hlm. 152.
3
Anni Muslimah Purnamawati, “KONSEP QIYAS DALAM TRANSAKSI EKONOMI MONEY
CHANGER”, (STAIN Pamekasan : Jurnal Ekomadania Volume 1. Nomor 1. Juli 2017), hlm. 120.
4
 A.R. Shohibul Ulum, Ibnu Rusyd : Api Islam dari Andalusia, (Yogyakarta : Sociality, 2017), hlm.
159.
adalah karena ia termasuk perkara yang diyakini oleh mayoritas masyarakat.
Masyhurat seharusnya merupakan pendapat-pendapat baik yang seharusnya
diterima. 5

Contohnya

“Tasalsul 6adalah mustahil”

“Berdusta itu tercela”

“Keseluruhan lebih besar dari sebagiannya”

Opini-opini yang umumnya diterima (masyhurat) berada pada derajat


mendekati keyakinan (muqarib li al-yaqin), tidak sampai pada derajat meyakinkan
(al-yaqin). Menurut Ibnu Rusyd hanya premis yang mencapai derajat meyakinkan
dan mendekati keyakinan yang dapat dijadikan landasan berpikir.7

Sebuah qadhiyah masyhurat tidak mesti benar. beberapa qadhiyah-qadhiyah


ini yang tidak benar yang dikalangan masyarakat atau sebagian kaum merupakan
perkara yang masyhur.

C. WAHMIYAT

a. Pengertian Wahmiyat
Wahmiyat adalah qadhiyah-qadhiyah yang salah yang dihasilkan oleh ”potensi
wahmi” atau premis yang bersifat angan-angan (al-wahmiyat) 8yang berlawanan
dengan akal dan indera, perkara tersebut menjadi sesuatu yang diterima dan
diyakini oleh sebagian orang. padahal Premis ini digunakan biasanya untuk
menipu dengan menggambarkan sesuatu yang palsu dengan cara meyakinkan
seolah-olah ia adalah kebenaran, padahal premis semacam itu tidaklah menduduki
posisi dugaan kuat dan tidak pula meyakinkan.
b. Contohnya

5
Dr. JM. Muslimin, MA. LOGIKA DAN PENALARAN : Perbandingan Hukum Barat dan Islam,
(Pustakapedia : Tangerang Selatan 2022), hlm. 516.
6
Tasalsul artinya berurutan dan berangkai, bersambung dan berkelanjutan Atau sesuatu yang awalnya
tidak ada ujung/batasnya atau bergantungnya sesuatu kepada sesuatu yang lain tanpa adanya titik akhir.
7
 A.R. Shohibul Ulum, Ibnu Rusyd : Api Islam dari Andalusia, (Yogyakarta : Sociality, 2017), hlm.
159.
8
 Dr. Aksin Wijaya, Menafsir Kalam Tuhan, (IRCiSoD : Yogyakarta 2021), hlm. 90.

1
“Orang yang meninggal menakutkan”

D. MUSALLAMAT

a. Pengertian Musallamat
Musallamat adalah qadhiyah-qadhiyah yang diterima oleh lawan bicara (al-
musallamat)9 yakni premis-premis yang hanya diterima oleh lawan bicaranya,
dengan tujuan agar lawan bicara menerima natijah dari ucapan tersebut.
Musallamat merupakan bentuk silogisme yang mampu memaksa lawan bicaranya
untuk menyerah. Qadhiyah musallamat memiliki tiga bentuk :
1. Musallam (yang diterima) oleh seluruh orang.
2. Musallam oleh sebagian kelompok tertentu, seperti “tasalsul adalah mustahil”
(dikalangan filsuf dan teolog).
3. Musallam oleh individu tertentu.10
b. Contohnya dalam bentuk cerita
Pada suatu majelis ilmu yang diadakan oleh Ma’mun untuk ulama-ulama
madzhab dan agama. Pada waktu itu, Ali Ridha sebagai wakil bagi kaum
muslimin. Terjadilah pembahasan antara Ali Ridha dan seorang ilmuan Kristen
yang mempermasalahkan: “ Apakah Isa a.s. itu Tuhan atau hamba?”. Ilmuwan
Kristen mengkalim bahwa Isa a.s. merupakan tuhan dan supra humanis.
Kemudian Ali Ridha berkata: “Sebenarnya Isa a.s. itu segala sesuatunya baik,
kecuali satu hal, yaitu Isa al-Masih tidak seperti nabi-nabi lainnya, ia sangat tidak
menyukai ibadah. Ilmuan Kristen menolak pernyataan Ali Ridha itu dengan
mengatakan: “Sangat mengherankan Engkau mengatakan hal semacam itu”. Ia
paling abid (pengabdi) diantara masyarakat”. Sestelah mengambil pengakuan
beribadatnya Isa a.s. dari Ilmuwan Kristen itu, Ali Ridha berkata: “Kalau begitu,
Isa beribadah kepada siapa?”, bukankah ibadah itu merupakan dalil bagi
kehambaan?, bukankah beribadah itu merupakan dalil yang menunjukkan bahwa
Isa a.s. itu bukan Tuhan?”.
Akhirnya Ilmuwan Kristen itu tidak bisa lagi membantahnya atas pernyataan-
pernyataan yang dikemukakan oleh Ali Ridha. Demikianlah Ali Ridha telah

9
Dr. Aksin Wijaya, Menafsir Kalam Tuhan, (IRCiSoD : Yogyakarta 2021), hlm. 85.

10
Mahmud Muntazeri Muqaddam, Pelajaran Mantiq : Perkenalan Dasar-Dasar Logika Muslim,
(RAUSYANFIKR INSTITUTE : Yogyakarta 2014), hlm. 154.

2
menghukumi lawan bicacranya dengan menggunakan premis-premis yang dapat
diterima olehnya, yang tentunya hal tersebut juga diakui oleh Ali Ridha sendiri.

E. MAQBULAT

a. Pengertian Maqbulat
Maqbulat adalah qadhiyah-qadhiyah yang dijelaskan oleh individu-individu
yang terpercaya di masyarakat seperti para pemuka agama dan para pemikir, oleh
karena itu masyarakat tanpa argument apapun mereka menerimanya. Kalimat-
kalimat pendek dan kata-kata pepatah termasuk juga kepada Maqbulat. 11 Tujuan
utama dari silogisme ini adalah untuk memaksa lawan untuk melakukan atau
meninggalkan suatu pekerjaan.
b. Contohnya
”Iri dengki tidak akan memberikan kebahagiaan”
“karena kecintaan, duri akan menjadi bunga”
“penakut itu terkesampingkan dan tidak akan sukses”

F. MUSYABBIHAT

a. Pengertian Musyabbihat
Musyabbihat adalah qadhiyah-qadhiyah yang salah namun ditampakkan
seolah qadhiyah yang benar. Musyabbihat terbagi menjadi dua bagian:
1. Qadhiyah-qadhiyah yang salah yang menyerupai yaqiniyat. Contohnya:
“manusia makan shir” shir dalam bahasa Persia memiliki dua arti; arti yang
pertama adalah susu dan arti yang kedua adalah singa dan yang dimaksud oleh
pembicara adalah makna yang kedua, akan tetapi bagi yang mendengar
memahami kata shir adalah arti yang pertama yaitu susu.
2. Qadhiyah-qadhiyah seperti “Tuhan adalah cahaya”. Sementara yang dimaksud
oleh pembicara adalah cahaya materi, sedangkan yang mendengar memahami
cahaya secara maknawi
Maka dari itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa walaupun dalam
Musyabbihat terdapat kesalahan-kesalahan, namun dikarenakan qadhiyah
tersebut memiliki wajah kesalahan dan wajah kebenaran, 12

11
Ibid,.
12
Ibid,.

3
G. MUKHAYYALAT

a. Pengertian Mukhayyalat
Mukhayyalat adalah qadhiyah-qadhiyah yang digerakkan oleh potensi khayali
yang mengakibatkan terbuka dan meluasnya ruh dalam manusia. Yang termasuk
kepada Qadhiyah Mukhayyalat adalah seperti perumpamaan-perumpamaan yang
menakjubkan, hiperbola-hiperbola yang indah dan kiasan-kiasan yang
unik.13Sehingga sering mendorong jiwa untuk membayangkan sesuatu sebagai
sesuatu yang berlainan.
b. Contohnya
“pagi adalah cerminan senyummu”
Maksud pagi yaitu cerah dan gembira
“perempuan itu menghujankan Mutiara dari bunga bawang merah, dan ia
menyiram bunga mawar serta menggigit anggur dengan es.”
Maksudnya ia mencurahkan air mata seperti Mutiara, dari matanya yang indah
seperti Bunga bawang merah (bewarna biru), dan dengan air mata yang berjatuhan
ia menyiram pipinya yang halus dan merah seperti bunga mawar sambal
menggigit jari yang seperti Anggur dengan gigi yang putih laksana es.

13
Ibid,. hlm. 155.

Anda mungkin juga menyukai