Anda di halaman 1dari 5

SD NEGERI 46 KOTA TERNATE

OLEH :

NAMA : JABAL TARIQ POLISIRI

ANGGOTA : MUHIDIN BAKRI

ANGGOTA : M. RAHUL H. SELANG

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

TAHUN 2021/2022
LAPORAN OBSERVASI
PEMBELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR
A.    Pelaksanaan Observasi
Hari/ Tanggal              : Rabu, 24 Maret 2021
Waktu                         : 09.00 WIT - selesai
Tempat                        : SDN 46 kota ternate (kelas VI)
Alamat                         : kelurahan dufa-dufa          
Guru Kelas                  : Dian Pangestika, S.Pd

B.     Hasil Observasi
I.          Profil Sekolah
1.      Nama Sekolah    : SD Negeri 46 kota ternate

2.      Alamat               : kelurahan dufa-dufa


3.      Jumlah Siswa Kelas VI: 20 anak

II.       Kurikulum yang digunakan

Kurikulum yang digunakan di SD  Negeri 46 kota ternate adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum
2006 adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh, dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar, dan menengah
sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing
Nomor 22 Tahun 2006, dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) masih banyak digunakan di
sekolah-sekolah dasar seperti contohnya SD Negeri46 kota ternate ini. Penggunaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai para guru cukup mudah dalam peneyampaian materi
kepada siswa dan sistem penilaian yang sudah dipahami oleh para guru. Pembelajaran yang
digunakan pada kurikulum ini lebih efektif, karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
mengedepankan penanaman konsep awal yang matang kepada para siswa. Kemudian dari segi
siswa, para siswa lebih mudah menerima pembelajaran. Hal ini karena perangkat pembelajaran
yang ada seperti buku pelajaran memuat materi yang lengkap. Berbeda dengan buku pelajaran
pada kurikulum 2013 yang kurang menjelaskan konsep awal secara mendetail. Kemudian
penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri 46 kota ternate lebih.
memudahkan para orang tua untuk mengetahui sistem penilaian pada pembelajaran. Sehingga
orang tua mengetahui pencapaian prestasi anaknya.

III.    Hasil Observasi

Rabu, 24 Maret 2021 kami melakukan observasi mengenai pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. SD yang saya observasi adalah kelas 4 di SD Negeri 46 kota Ternate, yaitu di daerah
kecamatan ternate utara. jumlah siswa 23 peserta didik, laki-laki 10 dan perempuannya 13,
sedangkan jumlah guru ada 15 termasuk kepala sekolah. Guru kelas bernama ibu Dian Pangestika,
S.Pd. Materi pada hari itu adalah kegiatan ekonomi.

Pelajaran IPS dimulai pukul 09.00 setelah peserta didik mengikuti mata pelajaran olahraga.
Guru masuk pertama yang dilakukan adalah mengucapkan salam kepada peserta didik dan
menanyakan bagaimana kabarnya, peserta didik menjawab cukup keras namun ada juga yang
sedikit lemas karena mungkin lelah habis berolahraga, kemudian dilanjut dengan berdo’a yang
dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu guru mengabsen peserta didik dengan memanggil satu
persatu dengan keras dan anak yang di panggil mengangkat tangannya, setelah di absen ternyata
ada yang tidak masuk satu anak. Lalu setelah mengabsen guru langsung memulai pembelajaran
dengan menerangkan judul yang akan dibahas pada hari tersebut, yaitu kegiatan ekonomi, siswa di
suruh membuka buku/LKS IPS, sambil menunggu siswa membuka buku, guru memasang media
utuk pembelajaran IPS tersebut, media yang digunakan adalah media gambar, dengan
menggunakan kertas manila besar dan di tuliskan pegertian kegiatan ekonomi dan gambar-gambar
prose dan contoh kegiatan ekonom yang terjadi dimasyarakat sekitar. Guru menanyakan kepada
siswa apakah ada yang sudah belajar? Namun hanya 2 anak yang tadi malam belajar yaitu siswa
yang putri, dan dilanjutkan guru menerangkan kembali dengan metode ceramah sambil menulis di
papan tulis dan menunjukkan media gambar yang sudah ada. Sedangkan peserta didik menyimak
dan sambil membaca bukunya, namun ada juga yang hanya memperhatikan, ada juga yang hanya
menulis yang dilihat dipapan tulis. Tidak hanya itu, ada juga yang bermain sendiri dan ada juga
yang pendiam, mungkin karena baru jam olahraga dan waktunya juga sudah menjelang siang.
Namun guru teap memperhatikan sambil menerangkan, jika ada yang tidak memperhatikan guru
menggunakan cara memanggilnya agar memperhatikan lagi, dengan cara hanya memanggil siswa
yang tidak memperhatikan agar siswa tersebut memperhatikan lagi.
Sambil berceramah guru juga menggunakan metode tanya jawab, sehingga dalam
menyampaikan materi guru menyisipkan pertanyaan dan siswa menjawab secara spontan,
sehingga dalam pembelajaran tersebut terjadi komunikasi dua arah antara guru dengan siswa.
Siswa-siswa juga aktif berpartisipasi ketika guru bertanya mengenai apa yang sedang dibahas,
walaupun tidak semua siswa, karena mungkin siswa juga ada yang belum belajar dan kurang
informasi ataupun pelajaran yang sedang dibahas. Guru juga menggunakan metode kata ulang,
yaitu dengan cara guru menjelaskan pengertian masalah sosial dan anak disuruh mengulangi
kalimat yang di sampaikan guru. Pada kegiatan inti belajar mengajar ini, guru menjelaskan materi
dibantu dengan media pembelajaran berupa bagan yang berisi sub-sub materi serta contoh gambar
dari permasalahan sosial. Penggunaan media pembelajaran pada setiap pembelajaran sangat
membantu pendidik untuk memudahkan untuk menyampaikan materi dengan cara menunjuk apa
yang akan dijelaskan oleh pendidik tersebut.
Pada kegiatan pembelajaran guru sangat berusaha untuk memancing keaktifan peserta didik,
guru menjelaskan materi diselingi dengan tanya jawab antara pendidik dengan peserta didik.
Sehingga peserta didik dituntut juga untuk berpikir mengenai materi permasalahan sosial, dan
tidak hanya mendengarkan guru menyampaikan materi. Jadi pada kegiatan pembelajaran, pendidik
menjelaskan materi yang sudah disiapkan dengan menggunakan metode ceramah diselingi dengan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran berupa
gambar yang dipasang pada kertas manila.
Setelah guru menjelaskan, pada akhir pembelajaran pendidik merefleksi materi kegiatan belajar
mengajar atau mengulang kembali inti dari materi tersebut. Setelah menjelaskan kembali
kemudian peserta didik diberikan soal untuk mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar
tersebut apakah peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh pendidik atau tidak. Pada
waktu evaluasi peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai
pemahaman selama 20 menit dengan jumlah soal 10. Kemudian masing-masing soal tersebut
dibahas kembali oleh guru dengan peserta didik dan nantinya hasil nilai yang dipeoleh peserta
didik dapat menjadi acuan tingkat pemahaman masing-masing peserta didik dalam memahami
materi yang disampaikan pendidik dan untuk penilaian harian yang akan di masukkan kedalam
raport. Saat penilaian ternyata masih ada yang salah dalam menjawab, dari sekian anak berjumlah
15 belum ada yang benar semua dalam menjawab, paling baik yaitu benar 8 soal. Ada juuga yang
hanya benar 5Setelah guru menilai dan memberikan soal remidi dan pengayaan, guru menanyakan
kembali kepada peserta didik apakah ada yang di tanyakan? Dan peserta didik menjawab “tidak
ada”, lalu guru memberikan kata-kata motivasi sebagai penyemangat peserta didik untuk selalu
belajar. Kemudian guru mengucapkan salam dan di tutup dengan do’a setelah belajar.

A. Kesimpulan
Pembelajaran IPS kelas IV di SDN DLIMAS 01, guru kelas menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, kata ulang, evaluasi (pemberian soal dan remidi/pengayaan), kemudian untuk
mendukuk proses mengajar guru menggunakan media gambar di tempelkan dikertas manila,
berupa cotoh-conto kegiatan ekonomi dan pengertian masalah soial dan menggunakan buku IPS
sebagai sumber materi. Guru sangat berusaha agar anak didiknya berpartisiasi dalam
pembelajaran tersebut dengan cara guru menyampaikan materi sambil memberikan pertanyaan
agar siswa dapat ikut berfikir dan berani menjawab atau menyampaikan sesuatu dalam materi
Masalah Sosial. Peserta didik sangat aktif karena ketika mereka hanya diam atau bercanda, guru
selalu memberikan perhatian dengan cara memanggil dan memberi pertanyaan kepada anak
tersebut atau hanya cukup dengan menegur.
Metode dan media dalam guru menyampaikan materi ternyata sangat mendukung sukses
tidaknya dalam pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPS, agar peserta didik tidak bosan
dengan materi IPS yang sangat banyak dan penuh dengan hafalan. Oleh karena itu, sebagai calon
guru kita harus dapat memilih dan memilah metode-metode dan media-media yang akan
digunakan untuk pembelajaran nantinya.

Anda mungkin juga menyukai