Anda di halaman 1dari 4

Resume Jurnal

“Perbedaan Survival Pasien Rujukan Dan Non-Rujukan Dengan Cedera Kepala Di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Saiful Anwar Malang”

Oleh :
Putu Anita Eka Putri (19089014005)

Semester VI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2022
Trauma kepala merupakan penyebab peningkatan angka mortalitas dan morbiditas,
trauma yang terjadi oleh karena ruda paksa yang menimpa struktur anatomi kepala, sehingga
menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak
(Sastrodiningrat, 2006). Angka kejadian trauma kepala dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan hal tersebut dapat dikarenakan penanganan yang kurang tepat dan
cepat, dikatakan bahwa trauma kepala secara global menjadi penyebab kematian keempat di
dunia, dan WHO memprediksi pada tahun 2030 angka kejadian akan meningkat 40% pada
kasus trauma (Murad, et al, 2012). Indikator mutu pelayanan emergency (IGD) antara lain :
waiting time, preventable death, time take to give vital treatment, dan time to emergency
operation. Semua hal tersebut sangat penting serta harus terkoordinasi dengan baik agar
dapat menekan angka mortalitas terutama pada pasien trauma. Pada tatalaksana cedera kepala
di tatanan pre-hospital kecepatan, ketepatan dan pemanfaatan waktu pra-hospital (Golden
Hours) akan mempengaruhi tingkat survival pasien, hal tersebut tidak lepas dari peran EMS,
sistem rujukan serta kualitas yang tersedia di tempat rujukan, sarana serta prasarana
tranportasi dan lainnya. Namun di Indonesia sistem EMS (Emergency Medical Service)
belum berjalan secara optimal serta akan dapat mempengaruhi koordinasi serta sistem
rujukan dari pasien dengan cedera kepala. Jadi tujuan dilakukannya penelitian pada jurnal ini
adalah untuk mengetahui perbedaan survival antara pasien rujukan dan non rujukan dengan
cedera kepala berdasarkan rentang waktu pra rumah sakit di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Penelitian pada Jurnal ini menggunakan analisis Kuantitatif dengan rancangan
Observasional Analitik menggunakan metode Cohort secara Restropektive. Data yang
diambil untuk penelitian ini diambil dari catatan rekam medis pasien cedera kepala rujukan
dan non rujukan di IGD RSUD dr Saiful Anwar selama 2 tahun terakhir. Sampel yang
digunakan adalah data sekunder pasien cedera kepala berjumlah 96 sample yang terdiri dari
48 pasien rujukan dan 48 pasien non rujukan. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling. Selain itu penelitian pada Jurnal ini
juga menggunakan uji Bivariat, jenis uji Bivariat yang digunakan adalah uji analisis survival
dengan Grafik Kaplan Meiner dan serta uji Mann Whitney. (Sopiyudin, 2013)
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rentang waktu pra rumah sakit
didapatkan hasil bahwa pasien rujukan dan non rujukan yang datang ke IGD RSUD dr. Saiful
Anwar Malang, terdapat perbedaan yaitu pasien rujukan yang tiba di IGD RSUD dr. Saiful
Anwar Malang dalam rentang waktu kurang dari 8 jam lebih sedikit dibandingkan pasien non
rujukan yaitu pasien rujukan sebanyak 42 orang dan pasien non rujukan sebanyak 45 orang,
sedangkan perbandingan jumlah tingkat kematian pasien selama rentang waktu 24 jam
pertama lebih tinggi pasien non rujukan (pada pasien rujukan dari 42 orang, sebanyak 5 orang
(11,9 %) meninggal dan sebanyak 37 orang (88,1 %) hidup, adapun pada pasien non rujukan
45 orang pasien non rujukan sebanyak 9 orang (20 %) meninggal serta sebanyak 36 orang (80
%) meninggal, sedangkan seluruh pasien non rujukan (48 orang) yang tiba di IGD lebih atau
sama dengan 8 jam meninggal dalam rentang waktu 24 jam pertama dan sebanyak 12 orang
(25 %) meninggal serta 36 orang (75 %) hidup. Bila dilihat dari mean survival dan survival
rate pada analisis kaplan meiner, baik pasien rujukan dan non rujukan pasien yang tiba di
IGD RSUD dr. Saiful Anwar yang kurang dari 8 jam memiliki mean survival dan survival
rate yang lebih tinggi dibandingkan pasien rujukan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
walaupun lebih banyak pasien non rujukan yang meninggal, namun rentang waktu pasien
baik pasien rujukan maupun non rujukan yang tiba di IGD kurang dari 8 jam sama-sama
memiliki peluang hidup (waktu survival) dalam 24 jam pertama sejak tiba di IGD lebih baik
daripada pasien yang tiba di IGD RSUD dr. Saiful Anwar lebih dari 8 jam, hal tersebut sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa prinsip pra rumah sakit (pre hospital) yaitu
memberikan pertolongan dan penanganan pada pasien dengan cedera kepala secara cepat dan
tepat untuk meningkatkan survival pasien. Waktu pre hospital pasien cedera kepala
merupakan hal yang sangat penting dalam memaksimalkan out come yang baik, hal tersebut
berhubungan dengan “Platinum Ten Minutes” dan “Golden Period”. Platinum ten minute
yaitu pertolongan pertama di tempat kejadian dan transportaasi ke tempat pelayanan terdekat
tidak terlalu lama (kurang dari 10 menit) (Campbel, 2012). Dalam penelitian tidak ditemukan
perbedaan yang signifikan pada survival pasien cedera kepala pada pasien rujukan dan non
rujukan, hal tersebut menurut pemikiran peneliti dapat dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhi survival pasien cedera kepala, antara lain : letak antara lokasi kejadian trauma
dengan fasilitas kesehatan, kondisi geografis antara tempat kejadian trauma dengan tempat
pelayanan kesehatan, traffic jam (kemacetan jalan), dsb. Pada penelitian ini walaupun jumlah
pasien non rujukan lebih banyak yang meninggal dalam 24 jam pertama sejak masuk IGD
namun dari segi survival dalam 24 jam pertama tidak ada perbedaan yang signifikan, namun
menurut analisis Kaplan meiner dan log rank ada perbedaan antara pasien rujukan dan non
rujukan berdasarkan rentang waktu pra rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pada tatalaksana awal pasien cedera kepala baik pasien rujukan dan
non rujukan diperlukan observasi yang cepat, tepat dan kontinu pada manajemen awal baik di
pre hospital yaitu di tempat kejadian trauma maupun pada tempat asal rujukan (FASKES I
ataupun II). Sebagai tempat penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat, sangat penting
terutama dalam meminimalkan Golden Hours serta Ten minute platinum yaitu waktu yang
diperlukan dalam meningkatkan survival pasien cedera kepala.

Anda mungkin juga menyukai