dan
* I
t J,n,',
Websrte : http:, rltl$'rsspsragen'com
:(
HA'IL ANALI'A
NDIKATOR MUTU KUNCI
(PDtA)
:
\
\
a
-)) \
fr
C
\
I {
I
t rI
i
dDr:l
I
I
T
I
T
\
\
\
\ \
L
INDIKATOR AREA KLINIS 1
PLAN
Menurunkan angka ketidaklengkapan asesmen awal medis di rawat inap
DO
1. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada doKer DPJP untuk melakukan
asesmen awal
2. Melengkapi asesmen awal medis di rawat inap sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
STUDY
Masih ada dokter DPJP tidak melakukan asesmen awal medis dikarenakan form
atau lembar asesmen terlalu banyak dan tidak simple.
ACTION
1 Evaluasi form atau lembar asesmen awal medis
2. Memberikan feedback kepada doKer DPJP dan kepala ruangan agar angka
ketidaklengkapan asesmen awal medis 0%.
3. Pertahankan dan monitoring dan evaluasi terus menerus.
PLAN DO STUDY ACTION
Menurunkan Melakukan Masih ada dokter 'l.Memberikan feedback
angka sosialisasi dan DPJP tidak dan edukasi kepada
ketidaklengkapan
edukasi kepada melakukan asesmen dokter DPJP dan kepala
asesmen awal
medis di rawat dokter DPJP awal medis ruangan agar angka
inap untuk melakukan dikarenakan form ketidaklengkapan
asesmen awal atau lembar asesmen awal medis
asesmen terlalu oo/..
PLAN
Menurunkan angka keterlambatan pelaporan hasil kritis pemeriksaan
laboratorium
DO
1. Sosialisasi SPO pelaporan hasil nilai kritis pemeriksaan laboratorium yang baru
2. Mengoptimalkan program vanlab di komputer ruangan perawatan
STUDY
Masih ada keterlambatan pelaporan hasil kritis pemeriksaan laboratorium
dikarenakan program vanlab sering terjadi enor di ruang rawat inap
ACTION
1. Mainlenance rutin program vanlab
2. Sosialisasi cara pengoperasian program vanlab kepada perawat ruang rawat
inap
PLAN oo STUOY ACTION
Menurunkan 1. Sosialisasi SPO Masih ada ketedambatan 1. Maintenance
Standar 20/o 2%
PLAN
Menurunkan angka pengulangan foto rontgen
DO
,|
Oaily cek fungsi pesawat x-ray setiap hari sebelum dilakukan pemeriksaan ke
paslen
2. Sosialisasi SPO pengetesan larutan developer dan fixer
STUDY
Angka Pengulangan foto rontgen pada bulan Juli - September 2016 mengalami
jaga antar
tren kenaikan yang disebabkan karena tidak ada komunikasi petugas
shif tentang larutan Processing
ACTION
'1. Melakukan komunikasi efeKif antar petugas radiologi dengan menulis di papan
komunikasi petugas atau di kamar gelap, di atas automatic prosesing hari^anggal
pergantian larutan yang baru (SPO labelisasi larutan processing)
2. membuat daftar faktor eksposi untuk semua alat x-ray yang ditempel di control
table pesawat x-ray.
PLAN DO STUDY ACTION
0
Juli Agustus SePtember
, Woktu lunggu operosi elektif (Hori)
-+Stondor (Hori)
PLAN
Mempercepat waktu tunggu operasi eleKif
DO
yang semestinya dilakukan pada saat
Tidak membatasi pelayanan operasi eleKif
jam dinas, bisa dilakukan diluar jam dinas
STUDY
waKutungguoperasieleKifmasihsesuaidenganstandaryangditetapkanyaitu
< 2 hari. Akan tetapi hal ini membuat tenaga di IBS mengalami
kelelahan'
AC TION
1 Perencanaan pengembangan gedung IBS
2. Penambahan tenaga IBS
PLAN DO STUDY ACTION
dilakukan pada saat hari. Akan tetapi hal ini tenaga IBS
jam dinas bisa membuat tenaga di
dilakukan diluar .iam IBS rnengalami
dinas kelelahan.
INDIKATOR AREA KLINIS 5
Kejadian Pemberian Antibiotik Lebih dari satu
Keiadian Pemberian
Antibiotik lebih dari satu 63 38
0 0 0
Tarqet
PLAN
Tidak ada keiadian pemberian antibiotik lebih dari satu
oo
Petugas farmasi mengcross check antibiotik
yang diresepkan apakah antibiotik
STUDY
mengalami tren penurunan'
Angka keiadian pemberian antibiotik lebih dari satu
diresepkan beda golongan
Meskipun keiadian masih blm O akan tetapi antibiotik
antibiotik sehingga masih rasional
ACTION
meniadi Pmberian antibiotik
Mengubah batasan karaKeristik numerator indikator
lebih dari satu yang tidak rasional
PLAN DO STUDY ACTION
Tidak ada kejadian Petugas farmasi Angka kejadian Mengubah batasan
pemberian antibiotik selalu mengcross pemberian antibiotik karakteristik
lebih dari satu check antibiotik yang lebih dari satu numerator indikator
diresepkan mengalami tren menjadi pemberian
penurunan. Meskipun antibiotik lebih dari
kejadian masih blm 0 satu yang tidak
akan tetapi antibiotik rasional
diresepkan beda
golongan antibiotik
sehingga masih
rasional
INDIKATOR AREA KLINIS 6
Kejadian Kesalahan Pemberian obat
0 0 0
T et
PLAN
Menurunkan kejadian kesalahan pemberian
obat
DO
penyiapan obat
1. Sosialisasi pemberian label yang benar dan ielas dalam
2. Melaksanakan double check antara perawat dan petugas famasi
3. Sosialisasi pelaksanaan kepatuhan 7 benar
STUDY
pada bulan september 2016
Angka kejadian kesalahan pemberian obat
mengalami peningkatan dikarenakan karyawan
sudah mendapatkan sosialisasi
laporan lnsiden Keselamatan
tentiang lnsiden Keselamatan Pasien (lKP)' form
adanya peningkatkan atau
Pasien (lKP) sudah tersedia di tiap ruangan dan
kesadaran karyawan melakukan pelaporan
jika teriadi lndisen Keselamatan
Pasien (lKP)
ACTION
obat dari farmasi ke pasien
1. Pemberlakukan unit dose dalam pendistribusian
2. Bimbingan dan telusur internal
PLAN DO STUDY ACTION
IAK 7
Juli Agust Sept
Angka Komplikasi Ane3te3i karcna
over do6is, roaksi anesbsi dan 0,00% 0,000/o 0,00%
aalah ponempatan sndotsakeal tube
Target 6vo 60k 6Yo
PLAN
Tidak adanya komplikasi anestesi karena over dosis, reaksi anestesi dan salah
penempatan endotrakeal tube
DO
Melakukan tindakan anestesi sesuai dengan SPO yang berlaku
STUDY
Dari bulan Juli sampai September 2016 tidak ada komplikasi anestesi karena
Skill SDM yang ada di IBS sudah sesuai dengan kualifikasi, kemudian jumlah
pasien yang di intubasi sekita|l5olo darijumlah total operasi dan pemberian dosis
anestesi dilakukan sesuai SPO yaitu dengan cara menghitung berdasarkan berat
badan pasien.
ACTION
Pertahankan serta lakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus untuk
pelayanan bedah yang lebih baik lagi.
PLAN DO CHECK ACTION
Tidak adanya Melakukan tindakat Tidak ada komptikasi Pertahankan se(a
komplikasi anestesi anestesi sesuai SPO anestesi karena skill lakukan monitoring
karena over dosis, yang berlaku SDM yang ada di IBS dan evaluasi secara
reaksi anestesi dan sudah sesuai dengan terus menerus
salah penempatan kualifikasi, kemudian untuk pelayanan
endotrakeal tube jumlah pasien yang di bedah yang lebih
intubasi sekitar 15% baik lagi.
dari iumlah total
operasi dan pemberian
dosis anestesi
dilakukan sesuai SPO
yaitu dengan cara
menghitung
berdasarkan berat
badan pasien.
INDIKATOR AREA KLINIS 8
Angka Keterlambatan penyediaan Darah untuk Kasus Emergency
obstetri > 1 jam
IAK 8
Juli Agustus September
Angka Kehrlambatsn ovo 0% o%
Penyediaan Darah untuk Kasus
Emorgency obstetric > .l jam
07" O%offi
Juli Agustus September
Angko keterlomboton penyedioon
'l jom
doroh untuk
kosus emergency obstetri >
-r-STANDAR
PLAN
Menurunkan angka keterlambatan penyediaan darah untuk emergency obstetri
DO
1. Kerjasama dengan PMI Sragen maupun PMI di sekitar Sragen
2. Mengutamakan pelayanan bagi kasus emergency
J.
STUDY
Tidak adanya keterlambatan peneyediaan darah karena kasus emergency
obstetri terjadi saat bank darah masih buka 0am 0700 sd
'1900) sehingga
IAK 9
Juli Agust Sept
Angka ketidaklengkapan
pengisian ringkasan pulang 10,00% 7,000h 7,O0%
T 0 o/o
o% o o/o
PLAN
Menurunkan angka ketidaklengkapan ringkasan pulang oleh DPJP
DO
Sosialisasi dari panitia RM kepada doKer dalam rapat komite medis tentang SPO
pengisian rekam medis
STUDY
Angka ketidaklengkapan ringkasan pulang oleh DPJP pada bulan Juli sampai
nilai
September 2016 mengalami tren penurunan walaupun masih berada diatas
standar yang ditetapkan dikarenakan kurang komitmennya semua
DPJP untuk
5
Target
4
2 I.5t 1.62
o.8
0
Juli Agustus SePtember
Angko lLl -+'Stondor
PLAN
Menurunkan angka infeksi iarum infus (phlebitis)
DO
1. Sosialisasi cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan pemasangan iv cateter
2. Melaksanakan penggantian iv cateter 3 x 24 jam, sesuai SPO yang berlaku
3. Melakukan pelatihan IPCLN ditiap ruangan
4. Penggantian form surveilance phlebitis
STUDY
Terjadi penurunan angka infeksijarum infus (phlebitis) dari bulan Juli sampai
bulan September 20'16
ACTION
IPCN melakukan supervisi dan pendampingan secara rutin diruang perawatan
DO STUDY ACTION
PLAN
Menurunkan 'l.Sosialisasi cucr Terjadi Penurunan IPCN melakukan
-l
Angko Kelersedioon Obol Generik Dolom
Formulorium Rumoh Sokil Periode Juli s/d
September 2Ol 6
93.OW
92.OO% 97.9
gt2gX4F-
9t.oo%
90.59 c--
90.oo% 90*#
a9.oo%
Juli Agustus September
Kelersedioon obol Generik ---Slondor
PLAN
Meningkatkan angka ketersediaan obat generik
DO
1. Memperbaiki proses perencanaan obat generik
2. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan petugas pengadaan
STUDY
Dari bulan Juli sampai September 2016 angka ketersediaan obat generik sudah
sesuai standar yang ditetapkan
ACTION
Tertib membuat RKO (Rencana Kebutuhan Obat) untuk persiapan persediaan
nasional (sehingga tidak ada stok kosong nasional)
PLAN DO STUDY ACTION
Meningkatkan '1. Memperbaiki Ketersediaan obal Tertib membuat RKO
angka proses generik sudah sesuai (Rencana Kebutuhan
ketersediaan obat perencanaan standar yang Obat) untuk persiapan
generik obat generik ditetrpkan persediaan nasional
2. Meningkatkan (sehingga tidak ada
koordinasi dan stok kosong nasional)
komunikasi
dengan petugas
pengadaan
INDIKATOR AREA MANAJEMEN 2
Tersedianya Laporan Jumlah dan Jenis Penyakit surveilan ke Dinkes
Kabupaten > tanggal 10 bulan berikutnya
PLAN
> tanggal 10
Tercapainya pelaporan surveilans ke Dinas Kesehatan Kabupaten
bulan berikutnya
DO
dokumen RM
Sosialisasi ke ruang rawat inap untuk segera mengumpulkan
sesegera mungkin ( 1 x 24 iam kerja setelah pasien dipulangkan)
STUDY
Pelaporan surveilans ke Dinas Kesehatan Kabupaten
dari bulan april sampai
pelaporan atau
september 2016 di atas tanggal 1O bulan berikutnya' dikarenakan
pengumpulan dokumen dari ruang perawatan terlambat
ACTION
1. Membuat edaran tentang pengumpulan dokumen RM di kembalikan ke
Rekam Medis paling lambat 1 x 24 jam setelah pasien dipulangkan
2, Pengajuan SIM RS berbasis Rekam Medik agar bisa menerapkan
pelaporan secara online dari ruangan karena selama ini menggunakan
SIM RS berbasis billing
3. Penambahan tenaga rekam medis
DO STUDY ACTION
PLAN
Tercapaianya Sosialisasi ke Terjadi 1 Membuat edaran
pengumPulan
pelaPoran ruang rawat inap keterlambatan
dokumen RM 1 x
surveilans ke Dinas untuk segera pelaporan surveilans 24 jam setelah
mengumPulkan ke Oinas Kesehatan pasien
Kesehatan
dipulangkan
dokumen RM 1 x Kabupaten
2. Pengajuan SIM
tanggal l0 bulan 24 jam setelah dikarenakan RS berbasis
berikutnya pasien diPulangkan pelaporan atau Rekam Medik
pengumpulan 3. Penambahan
RM dari
tenaga Rekam
dokumen Medis
ruangan terlambat
INDIKATOR AREA MANAJEMEN 3
Angka piutang pasien umum/dana atau naik kelas tidak terbayar
dalam rupiah
PLAN
atau naik kelas tidak terbayar'
Mengurangi angka piutang pasien umum/dana
oo
perkiraan biaya di ruang rawat
Sudah Adanya billing sistem tentang informasi
kepada keluarga pasien'
inap. Intormasi biaya perawatan bisa diinformasikan
STUDY
DaribulanJulisampaiSeptember2016tidakadapiutangpasienumum/dana
ataunaikkelastidakterbayal(tidakadapenunggakan)karenakeluargapasien
membayar sesuai kuitansi atau tagihan'
ACTION
menerus
Pertahankan kinerja dan lakukan monev terus
PLAN DO STUDY ACTION
Mengurangi angka Menerapkan billing Tidak ada penunggakan Pertahankan
piutang pasien sistem tentang dari bulan Juli sampai kinerja bagian
umum/dana atau informasi perkiraan September karena keuangan dan
naik kelas tidak biaya perawatan di terbayar lunas sesuai lakukan monev
terbayar ruang rawat inap kuitansi atau tagihan terus menerus
INDIKATOR AREA MANAJEMEN 4
Kejadian kerusakan lift sehingga menghambat pelayanan dalam 1
bulan
bulan
Target 1 1 1
Rusok
---Stondor I
,|
I
PLAN
Tidak terjadi kerusakan lifl dalam 1 bulan
DO
Maintenance / pemeliha€an rutin yang dilakukan oleh teknisi Rumah Sakit
(IPSRS) sesuai skilukemampuan teknisi
STUDY
Terjadi kerusakan lift satu kali pada bulan September 2016 yang menghambat
pelayanan dikarenakan respon dari teknisi supplier tedambat dan tidak ada
konlrak maintenance dengan pihak supplier
ACTION
1. Membuat kontrak kerjasama maintenance dengan pihak supplier
2. Mengadakan pelatihan intemal / in house training untuk Teknisi Rumah Sakit
PLAN DO STUDY ACTION
Tidak tedadi Maintenance rutin Teriadi kerusakan 1. Membuat
kerusakan lifr oleh teknisi rumah ln yang lama satu kontrak
dalam 1 bulan sakir (IPSRS) kali pada bulan kerjasama
sesuai September maintenanoe
skilUkemampuan dikarenakan respon dengan pihak
ll
tm% 79% 87% 80% 72% 75V 78% 86%
ffi% I
60%
40% I
I
2A%
I
W"
"s.$"";a".$;rb""s{.y.o"ao'
PLAN
Meningkatkan kepuasan pelanggan di rawat inap terhadap mutu asuhan
keperawatan
DO
1. Pelatihan dan seminar komunikasi terapeutik untuk meningkatkan
pengetahuan perawat pelaksana tentang komunikasi terap€utik dan
penerapannya dalam mamberikan asuhan keperawatan terhadap klien.
2. Meningkatkan pemahaman perawat tentang tugas pokok dan fungsinya
dalam memenuhi kebutuhan pasien.
STUDY
Hasil questioner di ruang rawat inap yang mempunyai BOR tinggi seperti melati,
sakura, aster dan tulip pasien cenderung tidak puas dengan mutu asuhan yang
diberikan perawat karena SDM kurang. Wraya Kusuma tingkat kepuasan juga
rendah karena disamping mempunyai BOR tinggi juga karena tingkat sosial
ekonomi pasien tinggi sehingga tuntutan pelayanan iuga tinggi
ACTION
1. Penambahan Tenaga Perawat untuk di ruang peEwatan yang mempunyai
BOR tinggi
2. Pendampingan dan supervisidi ruang perawatan
PLAN
Meningkatkan kepuasan pegawai
DO
1. Pengadaan PC baru untuk billing sistem di ruangan
2. Ketepatan pembayaran gaji pegawai Non PNS/BLUD
STUDY
Item yang dirasa belum memberikan Kepuasan pegawai adalah komputer,
reward dan tempat kerja. Hal ini karena billing sistem masih sering error
ACTION
1. Maintenance rutin jaringan billing sistem
2. Peningkatan point intensif untuk karyawan
PLAN DO STUDY ACTION
Meningkalkan 1. Pengadaan PC Item yang dirasa '1. Maintenance
kepuasan pegawai baru untuk billing belum memberikan rutin jaringan
ll5 t17
.lilli
t vyr a I
250 tlrl
la15t l5t 155
l5 61
PLAN
bulan
Tersedianya data demografi pasien dan 1O penyakit terbesar setiap
DO
'1. Pengolahan data pasien berdasarkan kelompok umur dan ienis kelamin
terhadap pasien yang dirawat di Rumah Sakit
yang dialami pasien' sehingga
2. Pengolahan data pasien berdasarkan penyakit
pada bulan tersebut
bisa terkumpul menjadi 1O penyakit terbesar
STUDY
penyakit terbesar
Rekam Medis mempunyai data demograli pasien dan 10
sehingga dapat diketahui tren Pnyakit di masyarakat
ACTION
1. Koordinasi dengan bagian lT untuk aplikasi pengolahan data yang lebih
mudah dan lebih cePat
2 Pengajuan SIM RS berbasis Rekam Medis
PLAN DO STUDY ACTION
Tersedianya data Pengolahan data Rekam Medis 1. Koordinasi dengan
demografi pasien pasien berdasarkan mempunyai data bagian lT untuk
dan 10 penyakit
kelompok umur dan demografi pasien dan aplikasi pengolahan
terbesar setiap
bulan jenis kelamin dan 10 penyakit terbesar data yang lebih
penyakit Yang sehingga dapat mudah dan lebih
PLAN
Ketepatan waktu pembayaran
gaji pegawai non PNS / BLUD > tanggal 5
DO
1. Kedisiplinan absensi kehadiran pegawai non PNS/BLUD
2. Persyaratan verifikasi dilakukan di awal
gaji non PNS/BLUD
3. Adanya sistem uang persediaan untuk pembayaran
STUDY
dari bulan april sampai bulan
WaKu Pmbayaran gaii pegawai non PNS/BLUD
sesuai standar waKu yang ditetapkan
September 2016 sudah tepat waktu
ACTION
gaii maksimal tanggal 5
Mempertahankan pembayaran
PLAN DO STUDY ACTION
Ketepatan waklu 'l. Kedisiplinan Waktu pembayaran Mempertahankan
pembayaran Saji absensi kehadiran gaji pegawai Non pembayaran gaji
Pegawai Non pegawai non PNS/BLUD sudah maksimal tanggal
PNS/BLUD PNS/BLUD tepat waktu
2. Persyaratan
vedfikasi
dilakukan di awal
3. Adanya sistem
uang persediaan
untuk pembayaran
gaji non
PNS/BLUD
INDIKATOR AREA MANAJEMEN 9
Baku Mutu Limbah Cair
co co co
BOO COD ISS Ph 80D D TSs ph 80D O ISS ph 800 D TSS Ph
57r' k t8, a&t 130 6a 73.O 12.4 n0 6.7 2-6 8-7 2' 6.5 50.0 80.0 30.o G9
20-5 1g-5 2t.O 7.2 tO.5 22.1 40 27.1 7.5 2t-O 4-0 6.8 50,0 m.0 30.0 A4
PLAN
Menstabilkan nilai baku mutu limbah cair
DO
Mempertahankan kondisi perbaikan mesin dan maintenance rutin
STUDY
pada bulan Agustus belum sesuai dengan standar yang ditetapkan Permen LH
no 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi fasilitas pelayanan
kesehatan karena pada Bulan Agustus pedakuan maintenan@ pada biofilter
kurang optimal dan pengurasan pada bak detector kurang rutin
ACTION
Melakukan maintenance & pengurasan secara periodik
PLAN DO
ACTION
n ilai
Nilai baku mutu limbah
baku mutu timbah kondisi perbaikan cait pada bulan mainlenance &
cair mesin dan agustus belum sesuai pengurasan
maintenance rutin karena pedakuan secara periodik
maintenance pada
biofilter kurang optimal
dan pengurasan pada
bak detector kurang
rutin
PLAN
Kepatuhan pelaksanaan identifikasi pasien rawat inap
DO
'1. Sosialisasi SPO pelaksanaan identifikasi pasien saat apel pagi & saat rapat
ruangan.
2. Telusur intemal & bimbingan ke ruang perawatan
STUDY
Belum semua pasien rawat inap yang berasal dari rawat jalan dipasang gelang
identitas,dikarenakan pasien rawat jalan pemasangan gelang identitas dilakukan
di ruang rawat inap
ACTION
Telusur intemal & bimbingan ke perawat IRJA
PLAN DO STUDY ACTION
Kepatuhan 1. Sosialisasi SPO Belum semua pasien Telusur internal &
pelaksanaan pelaksanaan rawat inap yang bimbingan ke
PLAN
Kepatuhan melakukan komunikasi verbal/lisan/melalui telepon dengan metode
SBAR secara benar
DO
Sosialisasi SPO komunikasi verbal/lisan/melalui telepon dengan metode SBAR
pasien saat apel pagi & saat rapat ruangan.
STUDY
Belum semua perawat melakukan metode SBAR dalam berkomunikasi via telpon
karena belum paham tentang SBAR
ACTION
1. Memberikan feedback dan edukasi pada perawat dan kepala ruang untuk
melakukan komunikasi SBAR secara benar
2. Telusur intemal, bimbingan/ supervisi ke ruang perawatan
PLAN DO STUDY ACTIOI'l
Kepatuhan Sosialisasi SPO Belum semua Memberikan
melakukan komunikasi perawat melakukan feedback dan
komunikasi dengan ve,baUlisan/melalui metode SBAR edukasi, telusur
metode SBAR telepon dengan dalam intemal
metode SBAR berkomunikasi via &bimbingan pada
pasien saat apel telpon karena perawat dan
pagi & saat rapat kurang paham kepala ruang
ruangan. tentang SBAR untuk melakukan
komunikasi SBAR
secara benar.
\-
INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN 3
Angka ketidakpatuhan pelaksanaan penyimpanan obat yang perlu
diwaspadai diruang rawat inap
50fz
07.
Juli Agustus Sepiernber
Angko Kelidokpotuhon peloksonoon penyirnp<lnon
obot yong perlu diwospodoi diruong r(]wol inop
-t--S+ondor
PLAN
Kepatuhan pelaksanaan penyimpanan obat yang perlu diwaspadai di ruang rawat
inap
DO
'1. Pengaiuan box kontainer tempat menyimpan obat high alert
2. Pemisahan tempat penyimpanan obat high alert dengan yang tidak high alert
STUDY
Belum semua ruang rawat inap melakukan/melaksanakan kepatuhan terhadap
penyimpanan obat yang perlu diwaspadai (high aled) karena belum semua obat
high alert dibei label.
ACTION
1. Pelabelan semua obat high alelt di ruang rawat inap
2. Sosialisasi kepada perawat dan petugas di ruangan tentang high alert
medication dan daftar obat high alert
PLAN DO STUDY ACTION
Kepatuhan 1. Pengajuan box Belum semua ruang 1. Pelabelan semua
pelaksanaan kontainer tempat rawat inap obat high alert di
Penyimpanan obat menyimpan obat melaksanakan ruang rawat inap
yang perlu high alert kepatuhan terhadap 2. Sosialisasi
diwaspadai di 2. Pemisahan penyimpanan obat kepada perawat
ruang rawat inap tempat high alert, karena dan petugas di
penyimpanan belum semua obat ruangan tentang
obat high alert high alert diberi high alert
label medication.
INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN 4
Angka tidak dilaksanakannya penandaan lokasi operasi surgery
site
marking
PLAN
Menurunkan angka tidak dilakukan penandaan lokasi operasi /surgery sile
mad<ing
DO
1. Sosialiasi SPO penandaan lokasi operasi/surgery site marking kepada DPJP
2. Pengadaan spidol khusus ma*ing yang permanen
STUDY
Belum semua pasien yang akan dilakukan operasiterdapat tanda lokasi operasi
/
surgery site marking, dikarenakan belum semua dokter DPJP berkomitrnen
melakukan site marking/penandaan lokasi operasi
ACTION
1. Memberikan feedback dan edukasi pada DPJP untuk melakukan site
marking
2. Komite PMKP, case manager dan kepala ruang harus proaKif melakukan
supervise pelaksanaan site marking'
PLAN DO STUDY ACTION
40.o% 33.9%
30 o%
Mei 2016
20 o%
1.6% 32% r Agustus 20l6
1 0 o%
O.O7"
Perowot Do kter
PLAN
Kepatuhan semua petugas (dokter & perawat) melakukan hand hygiene sebelum
kontak dengan pasien
DO
1. Sosialisasi cuci tangan
2. Lomba hand hygiene antar ruangan
3. Menyediakan fasililas untuk hand hygiene (cairan handscrup, sabun cair,
tisue dll)
4. Pelatihan PPI
STUDY
Belum semua perawat dan dokter melakukan cuci tangan / hand hygiene
sebelum kontak dengan pasien karena belum ada kesadaran/komitmen para
petugas terhadap pentingnya hand hygiene
ACTION
Komite PPI harus proaktif melakukan supervisi dan bimbingan diruangan tentang
pentingnya cuci tangan / hand hygiene
PLAN DO STUDY ACTION
Kepatuhan semua 1. Sosialisasi cuci Belum semua 1 Supervisi dan
petugas (perawat & tangan petugas melakukan bimbingan oleh
dokter) melakukan 2. Lomba hand hand hygiene Komite PPI
4. Pelatihan PPI
INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN 6
Angka ketidakpatuhan Pelaksanaan Assesmen Risiko Jatuh
PLAN
Kepatuhan pelaksaaan asesmen awal risiko iatuh
DO
1. Sosialisasi SPO dilakukan asesmen awal risikojatuh
2. Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) kepada perawat
STUDY
Belum semua prawat melakukan asesmen awal risiko jatuh dikarenakan
kurangnya pemahaman tentang asesmen risiko jatuh
ACTION
1. Melakukan edukasi risiko jatuh kepada perawat.
2. Telusur dan pendampingan / supervisi diruangan (rawat inap)
PLAN oo STUDY ACTION
O.@% O%ffi
-Juli Agustus September
Jumloh SC Emergency dengon Respon Time > 3O
menit
-.-STANDAR
PLAN
Mempercepat pelayanan bedah secar (SC) emergency > 30 menit
oo
1. Penggunaan salah satu ruang OK IBS menjadi OK Ponek
2. Pelaksaan lnhouse training Ponek
STUDY
Terjadi keterlambatan pelayanan bedah secar (SC) emergency dikarenakan OK
IGD belum optimal dan sDM Ponek di IGO belum tersertmkasi PoNEK
ACTION
1. Melakukan penambahan SDM tersertifikasi PONEK di IGD
2. Menyediakan sarana prasarana yang memadai di VK IGD
PLAN DO STUDY ACTION
Mempercepat 1. Penggunaan Terjadi keterlambatan Melakukan
pelayanan bedah salah satu pelayanan bedah penambahan SDM
secar (sc) oK IBS seqrr
ruang (sc) tersertifikasi PONEK
emergency > 30 meniadi OK emergency di IGD
menit Ponek dikarenakan OK IGD
2. Pelaksaan belum optimal dan
lnhouse training SDM Ponek di IGD
Ponek belum tersertmkasi
PONEK
INDIKATOR AREA MGDs 2
Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS
MDGS 2 TWl TW2 TW3 TW4 TW'1 TW2 TW3
(2015) (2015) (2015) (2015) (2016) (2016) (2016)
ditangani dengan
strategi DOTS
60% 60% 60% 60% 60% 60% 60%
Standar
o
TWI TW2 TW3 TW4 TW I TW2 TW3
2015 2015 2015 2c15 20t6 2016 201 6
PLAN
yang ditangani dengan strategi
Meningkatkan pasien rawat ialan tuberculosis
DOTS
DO
1. Koordinasijejaring internal dan ekslrenal
2. Mengotimalkan p€layanan Pojok DOTS
STUDY
yang ditangani dengan strategi DoTs
Mengalami penurunan pasien tuberculosis
pada bulan September 2016 dikarenakan pemberlakuan rujukan berjenjang
pasien BPJS
ACTION
yang tidak bisa dilakukan oleh
Melakukan penanganan strategi TB DOTS
puskesmas
PLAN DO STUDY ACTION
Poliklinik vCT
o/o
Standar 30% 3O 30 vo
PLAN
pasien yang menjalankan ARV di klinik
Menurunkan angka pasien drop out pada
VCT
DO
1. Ada tenaga paramedic yang standbay di klinik VCT
2. Ada kerjasama dengan kelompok ODHA
3. Ada keriasama dengan kelompok penjangkau
STUDY
pasien drop out yang
Dari bulan Juli sampai September 2016 tidak ada
menjalankan ARV di klinik VCT
ACTION
terus menerus'
Pertahankan dan lakukan monitoring dan evaluasi
PLAN DO STUDY ACTION
Menurunkan angka '1. Ada tenaga Dari bulan Juli Pertahankan dan
pasien drop out pada paramedis yang sampai September lakukan monitoring
pasien yang standbay di klinik 2016 tidak ada dan evaluasi terus
menjalankan ARV di VCT pasien drop out menerus.
klinik VCT 2. Ada kerjasama yang menjalankan
dengan kelompok ARV di klinik VCT
ODHA
3. Ada kerjasama
dengan kelompok
penjangkau