TUGAS 3
Jawaban:
Bahasa hukum Indonesia adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas
dalam dunia hukum. Perhatian yang besar terhadap pemakaian bahasa hukum Indonesia sudah
dimulai sejak diadakan Kongres Bahasa Indonesia II tanggal 28 Oktober –2 November 1954 di
Medan. Bahkan, dua puluh tahun kemudian, tahun 1974, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN)
menyelenggarakan simposium bahasa dan hukum di kota yang sama, Medan. Simposium tahun 1974
tersebut menghasilkan empat konstatasi berikut (Mahadi dan Ahmad 1979 dalam Sudjiman 1999)
a. Bahasa hukum Indonesia (BHI) adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam
bidang hukum, yang mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri; oleh
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kadiah-
kaidah bahasa Indonesia.
b. Karakteristik bahasa hukum terletak pada kekhususan istilah, komposisi, serta
gayanya.
c. BHI sebagai bahasa Indonesia merupakan bahasa modern yang penggunaannya harus
tetap, terang, monosemantik, dan memenuhi syarat estetika.
d. Simposium melihat adanya kekurangsempurnaan di dalam bahasa hukum yang
sekarang dipergunakan, khususnya di dalam semantik kata, bentuk, dan komposisi
kalimat.
Jika bahasa hukum membingungkan masyarakat, tentu saja masyarakat akan dirugikan
padahal merekalah yang terikat dan terbebani kewajiban untuk mematuhi dokumen hukum yang
dihasilkan (Murniah 2007). Karena semua itu ditujukan untuk dimanfaatkan dan diinformasikan
kepada masyarakat umum, sudah selayaknya penulisannya dalam bahasa Indonesia yang baik dan
benar mendapat perhatian besar. Putusan simposium 1974 waktu itu sudah tepat: memasukkan bahasa
Indonesia dalam kurikulum di fakultas hukum dan melibatkan ahli bahasa Indonesia di dalam
penyusunan rancangan peraturan-peraturan hukum. Dengan kata lain, dibutuhkan penulis dokumen
hukum yang memahami ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasannya, tetapi juga yang
memiliki keterampilan dan pengetahuan menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Setelah mengetahui hubungan antara bahasa dengan hukum beserta pengertiannya, maka semakin
jelas alasan untuk mempelajari bahasa antara lain sebagai berikut:
Lebih mudah memahami aturan-aturan hukum
Bahasa hukum memiliki sifat-sifatnya yang khusus, tidak mudah dipahami oleh orang awam (orang
yang tidak mendalami bidang hukum). Kekhususan itu ada kalanya menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang ada di dalam bahasa Indonesia. Struktur kalimat yang terdiri dari unsur-unsur subjek,
predikat dan objek bisa tidak berlaku dalam bahasa hukum.
Membekali mahasiswa untuk mempelajari ilmu pengetahuan hukum
Sebagaimana mata kuliah dasar lainnya di awal semester, pengajaran mata kuliah bahasa Indonesia
hukum ini menjadi landasan untuk memahami mata kuliah selanjutnya di semester atas. Banyak tugas
mandiri dan terstruktur yang harus disetorkan ke mahasiswa di tiap mata kuliah. Dan semuanya pasti
berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Pertanyaan:
• Temukan dalam pasal-pasal lainnya (pilihan pasal-pasal adalah bebas) yang melengkapi ke
6 identifier kekeliruan tersebut
Jawaban:
a. pemakaian huruf kapital-Undang-Undang Republik Indonesta Nomor I7 Tahun 2019
Tentang Sumber Daya Air
1)Pihak yang berkepentingan dapat mengajukan gugatan pembatalan kepada Pengadilan Niaga.
2)Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah,atau pngelola sumber daya air sesuai dengan kewenangannya.
Seharusnya
1a)Pihak yang berkepentingan dapat mengajukan gugatan pembatalan kepada pengadilan niaga.
2a)Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah,atau pngelola sumber daya air sesuai dengan kewenangannya.
b. penulisan kata/Syntax error- peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 1 tahun 2008
Perjanjian kerjasama adalah kesepakatan tertulis dalam rangka penyediaan infrastruktur dan bidang
lainnya antara instansi pemberi kontrak dengan badan usaha. Organisasi perangkat daerah dibentuk
berdasarkan pertimbangan:
a. kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh daerah;
b. karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah;
c. kemampuan keuangan daerah;
d. ketersediaan sumberdaya aparatur;
e. pengembangan pola kerja sama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga.
Seharusnya
Perjanjian kerja sama adalah kesepakatan tertulis dalam rangka penyediaan infrastruktur dan bidang
lainnya antara instansi pemberi kontrak dengan badan usaha. Organisasi perangkat daerah dibentuk
berdasarkan pertimbangan:
a. kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh daerah;
b. karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah;
c. kemampuan keuangan daerah;
d. ketersediaan sumber daya aparatur;
e. pengembangan pola kerja sama antardaerah dan/atau dengan pihak ketiga.
c. pemakaian tanda baca- Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Akuntan Publik dapat memberikan
jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan manajemen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
Namun bahasa Peraturan Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan
kejernihan atau kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan asas
sesuai dengan kebutuhanhukum baik dalam perumusan maupun cara penulisan.
Seharusnya
Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Akuntan Publik dapat memberikan
jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
Namun, bahasa Peraturan Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan
kejernihan atau kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan asas
sesuai dengan kebutuhanhukum, baik dalam perumusan maupun cara penulisan.