Oleh:
NIM : 20181700242026
FAKULTAS SYARI’AH
MOJOKERTO
2022
Proposal Skripsi
NIM : 20181700242026
NIY :2015.01.006
FAKULTAS SYARI’AH
MOJOKERTO
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hakim 170/pdt. G/2016/Pn.mnd)” ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Mojokerto,
Pembimbing :
NIY.2015.01.006
Mojokerto,
Mengetahui,
NIY.2015.01.029
iii
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................................2
A. Latar Belakang.............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah........................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................10
BAB II...................................................................................................................................12
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................12
A. Definisi Operasional...................................................................................................12
B. Landasan Teori...........................................................................................................14
1. Definisi Hukum Kewarisan Islam.........................................................................14
2. Pengertian Hukum Kewarisan Menurut Beberapa Ahli..........................................15
3. Pengertian Hukum waris Menurut Kompilasi Hukum Islam..................................16
4. Pengertian Hukum waris Menurut KUHPerdata....................................................18
5. Hukum Kewarisan Islam sebagai metode analisis..................................................18
C. Penelitian Terdahulu..................................................................................................22
D. Kerangka Pemikiran...................................................................................................24
BAB III.................................................................................................................................25
METODE PENELITIAN....................................................................................................25
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................................................26
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................28
C. Subjek Penelitian........................................................................................................28
D. Data dan Sumber Data Penelitian...............................................................................29
1. Data primer............................................................................................................29
2. Data sekunder.........................................................................................................30
iv
E. Tehnik Pengumpulan Data.........................................................................................30
F. Tehnik Analisis Data..................................................................................................34
1. Reduksi data (data reduction)................................................................................34
2. Penyajian data (data display).................................................................................35
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otje Salman Hukum kewarisan islam adalah salah satu aturan untuk
mengatur manusia dengan manusia lain dalam hal harta warisan atau harta
peninggalan.
telah meninggal kepada orang yang masih hidup dengan perhitungan dan
pembagian yang rinci. Sehingga harta tidak serta merta yang ditinggalkan
berpindah tangan tanpa aturan yang tidak jelas, dalam agama islam sudah
mengatur sedemikian rupa. Hal ini dapat dimengerti karena masalah warisan
pasti akan dialami oleh setiap orang. Di samping itu juga, hukum kewarisan
warisan ialah semua harta benda yang ditinggalkan oleh seseorang yang
telah meninggal dunia baik berupa benda bergerak maupun benda tetap,
termasuk barang atau uang pinjaman dan juga barang yang ada sangkut
1
Maulana Rialzi,”Analisis Kasus Tentang Jual Beli Tanah Warisan Yang Belum Dibagi (Studi
Putusan Mahkamah Syariah Sigli Nomor: 291/Pdt-G/2013/Ms-Sgi) , hlm 170.
1
pautnya dengan adanya hak orang lain, misalnya barang yang digadaikan
ahli waris yang berhak, hal ini untuk menghindari jangan sampai terjadinya
peralihan hak para ahli waris oleh salah satu ahli waris pada harta warisan
yang belum dibagi. Akan tetapi jika ada persetujuan bulat dari para ahli
waris, maka harta warisan ini tidak perlu secepatnya dibagi. Proses
yang nantinya akan menjadi harta warisan yang akan dibagi kepada para
masing-masing ahli waris yang masih mempunyai hak sama atas harta
warisan itu.Jika salah seorang ahli waris ingin menjual harta warisan yang
belum dibagi tersebut maka harus mendapatkan persetujuan dari semua ahli
waris sebagai pihak yang mendapatkan hak atas harta tersebut maka dari itu
harus mendapatkan persetujuan dari semua ahli waris sebagai pihak yang
dibuatkan surat persetujuan dalam bentuk akta. Namun jika salah seorang
tersebut beritikad buruk ingin menguasai dan menjual harta yang belum
dibagi tersebut tanpa sepengetahuan ahli waris lain, maka para ahli waris
2
Apabila sebagian dari ahli waris ada yang menolak untuk melakukan
pembagian harta warisan, maka boleh bagi ahli waris untuk mengajukan
Kompilasi Hukum Islam menyebutkan para ahli waris baik secara bersama-
yang lain untuk melakukan pembagian harta warisan. Bila ada diantara ahli
waris yang tidak menyetujui permintaan itu, maka yang bersangkutan dapat
warisan. Dalam hal ini seseorang dapat menguasai harta warisan merupakan
perbuatan yang melanggar hak para ahli waris, dan juga hal ini merupakan
perbuatan melawan hukum. Hal tersebut didukung dengan adanya Pasal 834
KUHPerdata.4
waris yang didasari pada hubungan perkawinan dan hubungan sedarah. Pada
Pasal 528 KUHPerdata menyebutkan hak mewaris sebagai salah satu cara
hak milik diatur dalam buku II KUHPerdata, sehingga dalam hal ini hukum
4
Pasal 834 KUHPerdataadalah: “Ahliwarisberhakmengajukangugatanuntukmemperoleh
hartawarisannyaterhadapsemua orang yang memegangbezit para ahli waris”.
5
Pasal 528 KUHPerdata adalah: “hak mewaris sebagai salah satu cara untuk bisa
memperoleh menjadi hak milik”.
3
Hal serupa yang terjadi dalam Kasus yang telah diputuskan di
dkk (Penggugat) dengan Abdul hayat Djafar (Tergugat I) dan Norma Enoch
sengketa dan perkebunan berupa pohon kelapa. Dalam hal ini tanah sengketa
tersebut diwarisi ke Istri Pewaris yang bernama Hj. Halimah Sumual dan
harta warisan untuk dibagikan ke Istri Pewaris dan sembilan orang anak
tanah tersebut berisi pohon kelapa dan juga tanaman-tanaman berupa cabe,
sengketa yang ingin dikuasai oleh Tergugat I yang bernama Abdul Hayat
dari Adnan Enoch(Pewaris) dan Hj. Halimah Sumual (Istri Pewaris). Dalam
4
Pewaris untuk membuat suatu usaha dan berjanji ke Pewaris apabila
itu, tergugat juga berjanji akan membuatkan jalan untuk masyarakat seluas 3
km dan hasil usaha tergugat akan dibagi secara merata kepada ahli waris dan
pembagian harta warisan para ahli waris karena tergugat tidak bisa
mendapatkan harta dari warisan tersebut. Akan tetapi menurut ahli waris
pada saat Pewaris masih hidup. Dan pada akhirnya masalah ini berlanjut ke
ranah hukum yaitu Pengadilan Negeri Kelas 1A Manado. Hal ini terjadi
karena tergugat meminta bagian sebesar 70% dari hasil penjualan tanah
yang telah dibuat antara Adnan Enoch dengan Abdul Hayat Djafar (tergugat
I) dan serta perjanjian, nomor : 43, tanggal 23 Januari 1985 yang telah
5
dibuat antara Abdul Hayat Djafar (Tergugat I) dengan Adnan Enoch (orang
tua para penggugat) tersebut haruslah dinyatakan tidak sah dan tidak
penguasaan sertifikat dan juga pada petitum gugatan angka 8 karena tergugat
harus dihukum untuk mengganti kerugian yang telah diderita para Penggugat
merupakan bentuk dari tuntutan para ahli waris Adnan Enoch untuk merebut
hak waris dari oknum yang salah. Karena dengan adanya hal tersebutlah
tujuan awal suatu keluarga untuk bisa mempertahankan harta warisan dari
tersebut membutuhkan salah satu ijtihad yang dilakukan oleh Hazairin untuk
6
Salinan putusan Pengadilan Negeri Manado “Nomor perkara 170/pdt.G/2016/Pn.mnd”
6
menentukan suatu hak kewarisan. Walaupun dalam ijtihad yang dilakukan
oleh Hazairin memiliki cara pandang dan dasar hukum yang berbeda-beda
dalam penetapan ahli waris pengganti dalam nash, akan tetapi gagasan
perkara ini? Hal inilah yang membuat penulis bermaksud untuk menjadikan
perkara tersebut sebagai penelitian skripsi yang akan penulis teliti dengan
B. Rumusan Masalah
TinjauanHukumKewarisanIslam
TerhadapSengketaAtasPenguasaanTanahWarisanMelaluiSertifikat
(StudiTerhadapPutusanHakimNomor 170/Pdt.G/2016/Pn.Mnd.
7
Haslinda supardin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Teori Hazairin Tentang Penetapan Ahli
Waris Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan
Mazhab 2, no. 1 (2021): 47.
7
Inti pembahasan yang akan dibahas penulis dalam sebuah penelitian ini dapat
170/Pdt.G/2016/Pn.Mnd.?
C. Tujuan Penelitian
170/Pdt.G/2016/Pn.Mnd.
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat khusus nya untuk penulis sendiri dan umumnya untuk masyarakat,
1. Manfaat Teoritis
8
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan penulis sangat
2. Manfaat Praktis
Pengadilan Negeri
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Operasional
10
karakterisitik dalam operasional sehingga dapat meminimalisir kekeliruan
dalam penafsiran :
peninggalan (tirkah) pewaris, dan siapa saja yang dapat ditentukan yang
berhak menjadi ahli waris, dan berapa bagian dari masing-masing ahli
“faraidl” atau jamak dari kata “faridhah”, dan kata faridhah ini berasal dari
dahulu dan dipindahkan kepada orang lain. Maka dengan demikian hal ini
dapat digantikan oleh keturunannya.10 Maka dari itu yang penulis maksud
dalam hukum kewarisan islam ialah suatu ilmu pengetahuan yang dapat
8
Instruksi Presiden Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 tentang penyebar luasan Kompilasi
Hukum Islam, Pasal 171 a.
9
Sayid Sabiq, “Fikih Sunah” , Bandung: PT. Alma’arif 1985, hal. 602.
10
Sudarsono, “Hukum Waris dan Sistem Bilateral” (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hal. 12.
11
2. Sengketa merupakansuatu penanganan dan penyelesaian permasalahan
konflik, dan juga suatu perkara pertanahan secara sistematis baik dalam
berpikir dan juga bertindak. Sehingga dalam hal ini tidak hanya bersifat
alangkah baiknya dapat diselesaikan dengan mengikuti tata cara dan juga
11
SulistiantoWinda, “Kekuatan Hukum Pembuktian Pemeriksaan Setempat Sengketa Tanah
Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tegal,” 2021.
12
Sarwono, Hukum Acara Perdata Teori Dan Praktik. hlm. 211.
12
B. Landasan Teori
dengan ‘ilm al-mawaris atau yang lebih dikenal dengan makna faraidh.
Kata faraidh merupakan bentuk jama’ dari kata faridah, yang telah
diartikan oleh para ulama Faradiyun yaitu semakna dengan kata mafrudah
Hukum Kewarisan Islam merupakan salah satu dari ajaran islam yang
dalam membagi harta peninggalan, yang hal ini bisa jadi bertentangan
13
Akhmad Haries, Hukum Kewarisan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2019),hlm. 9.
14
Fatchur Rahman, Ilmu Kewarisan (Bandung: Al-Ma’arif,1994), hlm. 32.
13
minimnya akan suatu pengetahuan dan masih kurangnya memahami
haknya.
merupakan suatu ilmu yang dapat kita ketahui sebagai orang yang
15
Asni Zubair, “Aktualisasi Hukum Kewarisan Islam,” STAIN Watampone, (Juli, 2017), 198.
16
Novia Ulfianti, “Penguasaan Harta Warisan Yang Belum Dibagi Kepada Ahli Waris
Menurut Hukum Waris Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Jember)”Skripsi, 2016, hlm.9.
14
bisa menerima pusaka atau orang yang tidak dapat menerima
membaginya.
wasiat wajibah, yaitu mengenai anak atau orang tua angkat dan para ahli
Wasiat wajibah kepada ahli waris yang orang tuanya telah meninggal
Hukum Islam di Indonesia yang tertulis dalam pasal 185 yang dijelaskan:
a. Apabila para ahli waris yang telah meninggal terlebih dahulu dari
17
Yusuf Somawinata,HukumKewarisandalamKompilasiHukum Islam (KHI) di
Indonesia,FakultasSyariahdanEkonomi Islam lAIN "SMH" Banten,(2009), hlm .142.
15
173.Bagian dari para ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari
mana ahli waris yang orang tuanya telah meninggal terlebih dahulu
KUHPerdata).
18
Yusuf Somawinata,HukumKewarisandalamKompilasiHukum Islam (KHI) di Indonesia, hlm
.143.
16
memperoleh suatu hak milik, sedangkan dengan cara untuk bisa
hukum islam.19
pengganti bukanlah suatu hal yang mudah, dalam salah satu ijtihad yang
Walaupun ijtihad beliau memiliki cara pandang dan dasar hukum yang
berbeda terhadap kedudukan para ahli waris pengganti dalam nash, akan
19
Djaja S. Melinda, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Bandung:
Nuansa Aulia, 2018), hlm .1.
17
tetapi gagasan-gagasan yang Hazairin buat sangat mendapatkan respon
positif di Negara Indonesia dan pada akhirnya dimuat dalam Pasal 185
Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dinyatakan bahwa ahli waris yang
agar dapat mencapai keadilan bagi para ahli waris. Yang pada hakikatnya
ahli waris pengganti yaitu bisa menjadi ahli waris karena orangtua yang
di dalam hukum Islam tersebut, ahli waris pengganti atau yang dapat
Islam tidak dikenal akan tetapi kedudukan mereka sebagai ahli waris bisa
Al-Quran.21
Kalimat ahli waris pengganti atau yang biasa dapat dikenal dengan
20
Haslinda Supardin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Teori Hazairin Tentang Penetapan
Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam,”1 (Januari, 2021), hlm .48.
21
Haslinda Supardin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Teori Hazairin Tentang Penetapan
Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam,”1 (Januari, 2021), hlm .45.
18
yaitu orang yang layak atau orang yang pantas dan orang paling berhak
untuk menerima warisan. Dalam kata maula adalah suatu lafadz yang
berarti keberadaan yang dapat dinamakan antara garis kebawah dan garis
keatas dalam maksud ahli waris dan ashabah, yang mana para ahli waris
Artinya: “Setiap harta peninggalan dari harta yang telah ditinggalkan oleh
kedua orang tua dan karib kerabat, maka kami jadikan pewaris-
Hukum Islam (KHI). Yang mana dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)
sudah dinyatakan bahwa ahli waris yang sudah meninggal terlebih dahulu
dari pada pewaris, maka kedudukan ahli waris dapat digantikan oleh
anaknya.22
22
Ahmad Zahari, “Telaah Terhadap Pembatasan Lingkup Ahli Waris Pengganti Pasal 185
KHI,” 14 (Mei, 2014), hlm.326.
19
Menurut penafsiran yang telah dilakukan oleh Hazairin yang telah
pengganti) bagi suatu harta peninggalan ayah atau ibu dan harta
peninggalan keluarga terdekat. Maka dalam hal ini yang dimaksud ahli
bagian warisan yang pada awalnya akan diperoleh orang yang digantikan
itu adalah orang yang seharusnya dapat menerima warisan jika dia masih
hidup, akan tetapi dalam hal ini yang bersangkutan telah meninggal
C. Penelitian Terdahulu
ini penulis akan memaparkan penelitian terdahulu yang mana hal ini
“TinjauanHukumKewarisanIslam
TerhadapSengketaAtasPenguasaanTanahWarisanMelaluiSertifikat
(StudiTerhadapPutusanHakimNomor 170/Pdt.G/2016/Pn.Mnd.”
23
supardin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Teori Hazairin Tentang Penetapan Ahli Waris
Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam”, 2018.
20
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
sertifikat SHM
Skripsi yang ditulis oleh Fokus pada Fokus kepada suatu upaya
Harta Waris Oleh Salah Warisan yang dapat dilakukan oleh ahli
Satu Ahli Waris.” 2018. dikuasai oleh waris yang haknya dilanggar
waris
21
berjudul,” Analisis Yuridis suatu harta ada di kabupaten Pidie
2021
2021 penetapan
ahli waris
pengganti
dalam
sistem
22
Hukum
kewarisan
islam
D. Kerangka Pemikiran
23
BAB IIIHakim Nomor
Hasil Analisis Putusan
170/Pdt.G/Pn.Mnd.
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
mendetail dan mendalam mengenai fakta dan data dari hasil temuan di
24
faktor signifikan yang menjadi penyebab terhadap hukum kewarisan
2. JenisPenelitian
sertifikat, dalam hal ini peneliti berangkat dari metode kualitatif yang
suatu hal yang nyata atau objek yang tidak dapat dilihat parsial serta
dapat memandang suatu objek dengan pandangan yang dinamis, hasil dari
diamati serta holistis karena pada setiap aspek dari keobjektivitas itu
25
Berbicara soal realitas kualitatif tidak hanya terdapat pada fenomena
saja, akan tetapi pada hal ini harus bisa melihat lebih radik dibalik
bilangan-bilangan.24
B. TempatdanWaktuPenelitian
1. Tempat Penelitian
perkara waris dalam 5 tahun terakhir ini mecapai 72% yang menurut
peniliti ini sudah mecapai angka yang banyak dalam kasus sengketa
Kelas 1A Kota Manado yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Mr. Raden
2. Waktu Penelitian
24
John W. Creswell, “Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset,” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), hlm. 96
26
Agar penelitian dapat terselesaikan tepat waktu, maka
C. SubjekPenelitian
strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang
penelitian amati.
dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah informan kunci, yaitu: Hakim
Manado.
kasus tentang penguasaan tanah warisan, dalam hal ini yang menjadi
27
pembahasan penulis sebagai data yang menunjang penelitian ini. Sumber
1. Data primer
primer dari penelitian ini berasal dari data hasil wawancara Hakim
Manado.
2. Data sekunder
28
perdata tentang penguasaan tanah warisan. Dalam penelitian ini juga
Kewarisan Islam.
E. TehnikPengumpulan Data
Sumber data yaitu dari mana data penelitian yang akan ditemukan dan
yakni:
1. Wawancara
25
Ahmad Tanzeh, “Metodologi Penelitian Praktis,” (Yogyakarta: Teras, 2011). Hlm, 83.
29
Wawancara juga dapat menjadi sarana agar dapat melakukan
2. Observasi
bisa mengetahui sesuatu apa yang sudah terjadi sebelumnya, agar bisa
suatu penelitian.
30
3. Dokumentasi
data yang sifatnya berdasarkan kualitas, mutu, dan juga sifat nyata
fakta atau gejala yang benar-benar terjadi dan pada akhirnya bisa
31
dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan penyimpulan yang
bersifat umum. 28
F. TehnikAnalisis Data
ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. 29 Proses analisis
data dimulai dengan mengamati data yang telah terkumpul dari hasil
32
mencari tema dan polanya dan membuang hal yang tidak diperlukan.
Maka dari itu data yang telah direduksi akan memberikan suatu
berlangsung dan yang masih bersifat acak ke dalam bentuk yang lebih
yang telah disusun atau di atur dalam bentuk pernyataan suatu kalimat
33
34
Daftar Pustaka
Instruksi Presiden RI. "penyebar luasan KHI, Pasal 171 a", no. 1 (1991)
103.
Pasal 834 KUHPerdata. "Ahli waris yang berhak mengajukan gugatan untuk harta
warisannya".
Pasal 528 KUHPerdata. "hak mewaris adalah salah satu cara untuk memperoleh hak
milik”.
Rialzi, Maulana. “Analisis Kasus Tentang Jual Beli Tanah Warisan Yang Belum
35
Penetapan Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam.”
Sudarsono, "Hukum Waris dan Sistem Bilateral", (Jakarta, Rineka Cipta, 1994): 12.
2015): 334.
36
Ulfianti, Novia. "Penguasaan Harta Warisan Yang Belum Dibagi Kepada Ahli Waris
Skripsi, 2016.
2013).
Zubair, Asni. "Aktualisasi Hukum Kewarisan Islam", (Stain Watampone, Juli 2017):
198.
Zahari, Ahmad. "Pembatasan Lingkup Ahli Waris Pengganti Pasal 185 KHI", (Mei,
2014): 326.
37