Anda di halaman 1dari 4

TIME MANAGEMENT

A. Definisi Time Management


Time management adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan waktu
dengan menjadwalkan dan memprioritaskan sehingga tercapai secara efektif dan
efisien. Pentingnya management waktu meliputi :
1. Bisa membatu kita dalam bekerja secara lebih efektif dan efisien dengan segala
sklala prioritas.
2. Dapat terhindar dari depresi dan stres dalam bekerja , karena dengan manajemen
waktu kita dapat mengontrol setiap tugas, tanggal dan waktunya.
3. Menjadikan diri lebih produktif.

B. Cakupan dalam Time Management


1. Organization
Organization merupakan kemampuan individu dalam mengorganisasikan
porsi waktu, energi, kesehatan menttal, kesehatan fisik, dan lainnya secara baik.
Tahapan dalam organization adalah :
a. Perencanaan waktu, yaitu penentuan waktu yang tepat agar sesuai dan tepat
dengan tujuan yang direncanakan berkaitan dengan waktu, maka rencana
membuat jadwal bisa harian, mingguan dan bulanan. Ciri-ciri perencanaan
waktu, yaitu:
1. Jelas, mengidentifikasi pekerjaan dengan jelas dengan menentukan jadwal
harian, mingguan ataupun bulanan sehinggaa memperjelas pekerjaan yang
diembannya.
2. Realistis, dalam membuat jadwal haruslah berdasarkan pemikiran,
janganlah memaksakan diri menyelesaikan pekerjaan yang selanjutnya
karena akan membuat kita terkekang dengan jadwal yang telah kita buat
sendiri.
3. Fleksibel, jadwal yang telah kita buat hendaknya bisa kita ubah sewaktu-
waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
4. Berkesinambungan, perencanaan jadwal berjalan terus menerus atau
berhenti pada periode tertentu.
b. Pengorganisasian waktu,yaitu kegiatan mengidentifikasi, mengelompokan,
menganalisis kegiatan dan mengelola waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengorganisasian waktu adalah :
1. Membuat daftar kerja
2. Menetapkan waktu untuk penyelesaian pekerjaan tersebuut dibutuhkan
3. Mengatur jumlah yang terlibat dalam tugas tersebut
4. Menetapkan skala prioritas pekerjaan penting dan mendesak ataupun
kegaiatan yang tidak mendesak yang dapat ditunda pengerjaannya. Tips
menentukan prioritas pekerjaan:
a. Mengetahui pekerjaan
b. Berkonsentrasi pada kekuatan. Mempelajari analisis SWOT pada diri
sendiri
c. Mengatur aktivitas berdasarkan prioritas, dapat berupa tabel matriks
berikut:
Mendesak Tidak
mendesak
Penting Penting, Penting, tidak
mendesak mendesak
Tidak Tidak Tidak
penting penting, penting, tidak
mendesak mendesak

c. Pengkoordinasian waktu
menyelaraskan kegiatan agar kegiatan dapat tercapai secara efektif dan efisien
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan .
d. Pengawasan waktu
Kegiatan menyesuaikan jadwal kegiatan dengan yang telah direncakan
sebelumnya.
2. Goal Setting
Goal setting menurut Davis (1981) dalam jurnal Irmawati (2004) “Goal setting
adalah manajemen penetapan sasaran atau tujuan untuk keberhasilan mencapai kinerja
(performance)‟. Hidayat (2008) dalam jurnal Estu, Rahayu (2015) mengatakan bahwa
“tanpa adanya kemauan untuk berprestasi, seseorang akan sulit didorong untuk
berprestasi”.
3. Motivasi Diri
Motivasi diri adalah kemampuan untuk mendorong diri melakukan sesuatu
dalam rangka mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas. Motivasi itu juga dapat
menyebabkan seseorang melakukan suatu tujuan yang diinginkan guna mendapat
kepuasan dari perbuatannya (Prihartanta, 2015: 3). Adapun faktor-faktor dalam
motivasi diri adalah :
1. Keyakinan dan kepercayaan diri
Keyakinan atas kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan, dan mempercayai
diri akan kemampuan tersebut.
2. Berpikir positif
berpikir positif akan menjaga diri kita dari berpikiran negatif tentang apa yang
belum terjadi. Apabila kita berpikir positif, maka kita akan berfokus pada
perencanaan hal-hal yang positif, sehingga hasilnya pun akan jauh lebih positif.
Tetapi jika kita terbiasa berpikir negatif, maka energi yang dikeluarkan oleh dari
kita juga negatif, sehingga respon yang kita terima dari lingkungan dan orang-
orang di sekeliling kita akan negatif pula.
3. Fokus pada target
Target tersebut akan membantu kita untuk fokus menjalankan rencana. Tanpa
target kita akan terombang-ambing tanpa tujuan, sehingga tidak ada dorongan
untuk bergerak. Tentukan target yang jelas, menantang, dan relevan. Pastikan
untuk selalu memonitor proses pencapaian target, dengan begitu progress dapat
terukur dan akan mendorong diri kita untuk terus bergerak.
4. Lingkungan yang mendukung
Lingkungan yang mendukung, baik tempat, rekan tim, maupun pimpinan, akan
mendorong tercapainya target yang direncanakan. Tetapi bukan berarti kita
menyandarkan keberhasilan pencapaian target kepada faktor luar saja. 

C. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Manajemen Waktu Yang Baik


Davidson dalam Jurnal Puspitasari (2013:6-7) mengemukakan orang-orang yang
menerapkan prinsip-prinsip manajemen waktu, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengetahui tujuan hidup: membuat prioritas berdasarkan tujuan.

2. Menghindari melakukan hal-hal yang mendesak: dengan mengidentifikasi hal-hal


yang lebih penting.
3. Membuat jadwal untuk mencapai hasil: dengan membuat perencanaan dan
penjadwalan agar dapat diselesaikan tepat waktu.
4. Mampu melakukan pekerjaan dengan terorganisir: dengan mengatur segala sesuatu
sehingga memudahkan dalam bekerja.
5. Mampu menyaring informasi dari luar: dengan mengambil informasi yang
dibutuhkan.
6. Menguasai teknologi: mengetahui cara menggunakan teknologi sehingga dapat
menghemat waktu.
7. Mampu meminimalkan interupsi: gangguan dari pihak luar dan diri sendiri sehingga
dapat meningkatkan konsentrasi pada pekerjaan.
8. Mampu bersikap asertif: mampu menolak ajakan orang lain tanpa rasa takut,
mengelola amarah dan menghindari melakukan aktifitas-aktifitas yang tidak penting.
9. Mampu mengelola stres: mengetahui cara mengantisipasi situasi yang dapat
menimbulkan stres.

Anda mungkin juga menyukai