Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AUDIT KINERJA PEMERINTAH DAERAH

“ILUSTRASI AUDIT KINERJA”

DOSEN PENGAMPU:

Ika Maya Sari, SE., M.Si., Ak

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Adit Samawi B1C119001

Amelia Sari Humaerah B1C119003

Artawan B1C119007

Asmulinda B1C119008

Deviterianna B1C119012

Eyi Nagatri Liawang B1C119014

Fadli B1C119015

Firtia rahmadani B1C119017

La Dino B1C119022

La Ino H B1C119023

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ilustrasi Audit Kinerja”, ini
tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dosen pada mata kuliah “Audit
Kinerja Pemerintah Daerah”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Audit Kinerja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Maya Sari, SE., M.Si., Ak. Selaku
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kendari, Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. PKA Persiapan Audit............................................................................................................5
B. PKA Survai Pendahuluan.....................................................................................................5
1. Pemahaman Entitas Dan Proses Bisnis.............................................................................5
2. Pemahaman Atas Spip Pada Rsud..................................................................................12
3. Identifikasi Masalah........................................................................................................13
4. Identifikasi Area Kunci...................................................................................................14
5. Pengembangan Kriteria Audit.........................................................................................18
C. PKA Rinci...........................................................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................23
PENUTUP.....................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
Daftar Pustaka................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit. Survei
pendahuluan merupakan langkah pertama pelaksanaan kegiatan audit yang dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran umum auditi, serta mengidentifikasi kelemahan dan
kerentanan operasional yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Survei pendahuluan
sebagai salah satu proses dalam audit intern lazim pula dikenal dengan nama lain seperti
preliminary audit, persiapan audit, audit pendahuluan, dan lain-lain. Namun dalam modul
ini selanjutnya digunakan istilah survei pendahuluan dan disingkat SP.

Rencana audit dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara
berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam merencanakan auditnya, auditor
menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Selain itu,
auditor perlu mempertimbangkan berbagai hal termasuk sistem pengendalian intern dan
ketaatan auditi terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan
(abuse). Auditor harus mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan audit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, Maka Rumusan Masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana terkait PKA persiapan Audit?

2. Bagaimana terkait PKA Survei Pendahuluan?

3. Bagaimana Itu PKA Rinci?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, Maka Tujusn dari Penulisan makalah ini adalah
Sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana PKA persiapan Audit!

2. Untuk Mengetahui Bagaimana PKA Survei Pendahuluan!

3. Untuk Mengetahui Tentang PKA Rinci!


BAB II
PEMBAHASAN

A. PKA Persiapan Audit


Terdapat dua langkah audit awal di dalam tahap ini yang bersifat administrasu semata.
Langkah awal adalah untuk melengkapi data auditan dalam laporan hasil audit.Langkah
kedua adalah audit terhadap LHP terdaulu.yang di laksanakan dalam rangka mendapatkan
gambaran awal tentang kondisi di RSUD ABC.

Berdasasarkan evaluasi terhadap LHP terdahulu pada RSUD ABC, di ketahui terdapat
permasalahan - permasalahan di dalam RSUD ABC sebagai berikut :
1. Pasokan air dan listrik untuk pelayanan kesehatan tidak memadai.
2. SOP pelayanan yang belum lengkap.
3. Penggunaan barang investasi yang belum maksimal.
4. Terdapat aset di bidang pelayanan berupa alat laboraturium yang rusak dan belum di
perbaiki.
5. Pelayanan instalasi farmasi belum sesuai standar.
6. Pengololahan dan ketersediaan alat kesehatan belum memenuhi standar.

B. PKA Survai Pendahuluan

1. Pemahaman Entitas Dan Proses Bisnis


Dalam tahap ini ,auditor harus mempereoleh informasi tentang apa misi, tujuan, sasaran,
dan tugas pokok dan fungsi RSUD ABC .Hal tersebut dapat di lihat di bawah ini :

Visi Terwujudnya Rumah Sakit ABC sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
berkualitas
Misi Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas
kepada masyarakat
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
mendorong kenaikan tingkat derajat kesehatan masyarakat
Sasaran  Menurunkan angka kematian
 meningkatkan usia harapan hidup masyarakat
Tugas  Melaksanakan upaya kesehatan di bidang pelayanan umum, upaya
pokok dan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
fungsi mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan.
 Menyelenggarakan pelayanan umum di bidang kesehatan dan
melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang
meliputi keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang
medis serta program dan pemasaran
Struktur  Direktur RSUD
organisasi  Bagian Umum dan Keuangan
 Bagian Kepegawaian
 Bagian Umum dan Tata Usaha
 Bidang Pelayanan Medis
 Bidang Penunjang Pelayanan Medis
 Bidang Keperawatan
 Instalasi
 Kelompok Jabatan Fungsional
Dasar  Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
hukum  Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah sakit
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/MENKES/PER/IV/1998
tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
pada Sarana Pelayanan Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004
tanggal 19 Oktober 2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005
tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit
Outcome  Terlaksananya pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat
 Tercapainya akreditasi RSUD ABC
Output  Persentase pelayanan kesehatan memenuhi standar 100%
 Tersedianya tenaga kesehatan yang bersertifikasi klinis 75%
 Tersedianya tenaga dokter dan bidan 100%
 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan 100%
 Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor 100%
 Tersedianya alat-alat kedokteran/kesehatan sesuai kebutuhan 100%
 Terlaksananya kegiatan administrasi perkantoran 100%
Indikator  Indeks kepuasan masyarakat 100%
kinerja  Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang bertaraf nasional
utama

Selain itu, auditor harus dapat memperoleh informasi yang berhubungan dengan berbagai
macam program dan kegiatan RSUD ABD.

Program Kegiatan Indikator Target Output Outcome


Kinerja
Kegiatan Terlaksananya 100% Terlaksananya Terlaksananya
pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pelayanan
administrasi administrasi administrasi kesehatan yang
perkantoran perkantoran perkantoran berkualitas
dengan baik 100% kepada
masyarakat
Program Kegiatan Tersedianya 100% Tersedianya Terlaksananya
Pelayanan penyediaan tenaga tenaga dokter pelayanan
Administrasi jasa tenaga pendukung dan bidan kesehatan yang
Perkantoran pendukung administrasi 100% berkualitas
administrasi perkantoran/ kepada
perkantoran/ teknis masyarakat
teknis pelayanan yang
pelayanan memadai
Program Kegiatan Tersedianya 100% Tersedianya Terlaksananya
Peningkatan pengadaan sarana dan sarana dan pelayanan
Sarana dan dan prasarana prasarana kesehatan yang
Prasarana pemeliharaan dalam kondisi gedung kantor berkualitas
Aparatur sarana dan baik 100% kepada
prasarana masyarakat
Program Kegiatan Tersedianya 100% Tersedianya Terlaksananya
Peningkatan pengadaan sarana dan alat-alat pelayanan
Sarana dan dan prasarana kedokteran/ kesehatan yang
Prasarana pemeliharaan dalam kondisi kesehatan berkualitas
Aparatur sarana dan baik sesuai kepada
prasarana kebutuhan masyarakat
100%
Program Kegiatan Persentase 75% Tersedianya Terlaksananya
Peningkatan pendidikan tenaga tenaga pelayanan
kapasitas dan pelatihan kesehatan yang kesehatan yang kesehatan yang
sumber daya formal bersertifikasi bersertifikasi berkualitas
aparatur klinis klinis 75% kepada
masyarakat
Program Kegiatan Tersedianya 100% Tersedianya Terlaksananya
obat dan pengadaan obat-obatan obat dan pelayanan
perbekalan obat dan dan perbekalan perbekalan kesehatan yang
kesehatan perbekalan kesehatan kesehatan berkualitas
kesehatan dengan sesuai kepada
memadai kebutuhan masyarakat
100%
Program Kegiatan Terlaksananya 100% Persentase Terlaksananya
Peningkatan pelayanan kegiatan pelayanan pelayanan
Pelayanan kepada pasien pelayanan kesehatan kesehatan yang
Badan kepada pasien memenuhi berkualitas
Layanan dengan efektif standar 100% kepada
Umum masyarakat
Daerah
(BLUD)
Program Kegiatan Meningkatnya 100% Persentase Tercapainya
Standarisasi Akreditasi kuliatas pelayanan akreditasi
Pelayanan Rumah Sakit pelayanan kesehatan RSUD ABC
Kesehatan kesehatan memenuhi
standar 100%

Dalam melaksanakan PKA survai pendahuluan - pemahaman entitas dan proses bisnis,
auditor harus dapat memperoleh data tentang bagaiamana proses perencanaan, penggaran
dan pelaporan kegiatan yang di laksanakan di RSUD ABC. Hal ini meliputi data tentang
seperti apa struktur organisasi RSUD , dokumen pelaksanaan anggaran dan perubahannya,
serta SOP yang di gunakan di RSUD.

Selain itu, auditor harus memperoleh data tentang aturan dan kebijakan - kebijakan yang
menjadi dasar pelaksanaan kegiatan di RSUD, dokumen realisasi fisik dan keuangan (RFK)
dan dokumen indikator kinerja utama yang di gunakan di RSUD. Auditor juga harus
memperoleh informasi tentang input, proses, output, dan outcome sebagaimana akan di
jelaskan di bawah ini.

Input RSUD ABC berupa pegawai berjumlah 277 orang pegawai, yang terdiri atas 142
orang PNS dan 135 pegawai non-PNS. Pejabat struktural di RSUD ABC berjumlah 15 orang
.jumlah orang yang bekerja di RSUD ABC berjumlah 46 orang, terdiri dari 24 dokter
spesialis dan 22 dokter umum. Jumlah tenaga non medis (perawat, bidan, apoteker, dan
tenaga laboraturium) di RSUD ABC berjumlah 216 orang .
Input ke dua berupa fasilitas pelayanan berupa poliklinik. Poliklinik yang terdapat di
RSUD ABC terdiri atas poliklinik umum, poliklinik bedah, poliklinik penyakit dalam,
poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik THT, poliklinik kulit, poliklinik jantung,
poliklinik gigi, poliklinik saraf, dan poliklinik fisioterapi.

Selain itu RSUD ABC juga memiliki fasilitas pendukung berupa laboraturium patologi,
radiologi, instalasi gizi, instalasi rehabilitasi medis, instalasi pengolahan air limbah dan
fasilitas laundry, pelayanan administrasi, instalasi rekam medis, instalasi pengolahan sarana
rumah sakit, dan pelayanan ambulans.

Input RSUD ABC berikutnya berupa anggaran. Anggaran dan Realisasi Keuangan RSUD ABC per
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut.

N Per 31 Desember 2018


Uraian
o Anggaran Realisasi %
A B C (Rp) D (Rp) E
Pendapatan 10
1 1.100.000.000,00 1.150.000.000,00
5
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 1.100.000.000,00 1.050.000.000,00 95
1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah - 100.000.000,00 -
Belanja 17.000.000.000,0 15.000.000.000,0
2 88
0 0
Belanja Tidak Langsung 6.000.000.000,00 5.000.000.000,00 83
Belanja Pegawai 6.000.000.000,00 5.000.000.000,00 83

Belanja Langsung 11.000.000.000,0 10.000.000.000,0


91
0 0
Belanja Pegawai 10
2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
0
Belanja Barang/Jasa 4.000.000.000,00 3.500.000.000,00 88
Belanja Modal 5.000.000.000,00 4.500.000.000,00 90
Sumber : Laporan Keuangan RSUD ABC Tahun Anggaran 2018

Jenis pelayanan kesehatan yang di berikan RSUD ABC Adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan gawat darurat (24 jam )
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan farmasi

Auditor harus memperoleh informasi tentang seperti apakah proses bisnis yang di
laksanakan oleh RSUD ABC. proses bisnis adalah seluruh kegiatan pelayanan yang di
lakukan oleh dokter dan tenaga medis lainnya kepada pasien proses bisnis utama (core
business process) dalam RSUD ABC terdiri dari proses bisnis pelayanan rawat jalan,proses
bisnis pelayanan rawat inap, proses bisnis pelayanan instalasi gawat darurat dan proses
bisnis farmasi. Bagaimana alur pelayaanan di ke empat jenis proses bisnis tersebut dapat di
lihat sebagai berikut :

a. Alur pelayanan rawat jalan

Alur pelayanan pada instalasi rawat jalan di awali ketika pasien mendaftarkan diri
kebagian front office . Dari proses pendaftaran yang di lakukan, pasien akan di bagi ke
dalam pasien umum dan pasien BPJS. Pasien umum di haruskan membayar biaya
pendaftaran di kasir dan mendapatkan karcis lalu bagian medical record (MR) membuat
status pasien menunggu di poliklinik yang dituju .

Pasien BPJS harus menunjukan harus menunjukan surat rujukan dari puskesmas,
fotokopi ktp dan kartu BPJS untuk kemudian di buatkan status pasien dan pasien akan
menunggu di poliklinik yang di tuju.

Ketika pasien masuk di poliklinik yang di tuju, perawat yang bertugas akan
melengkapi status pasien. Dokter yang melayani pasien akan melakukan pemeriksaan
terhadap pasien tersebut. Dokter akan meminta pasien melakukan pemeriksaan-
pemeriksaan penunjang di laboraturium rumah sakit, apabila di perlukan. Setelah pasien
selesai menjalani pemeriksaan maka pasien akan mengambil obat di bagian farmasi.
Untuk pasien umum, obat dapat di ambil setelah pasien telah menyelesaikan
administrasi keuangan. Untuk pasien BPJS, obat dapat di ambil dengan menunjukan
SEP.

b. Alur Pelayanan Rawat Inap


Pasien rawat inap berasal dari Instalasi Rawat Jalan atau Instalasi Gawat Darurat
(IGD). Pasien rawat inap akan ditempatkan di kamar perawatan sesuai dengan kelasnya.
Perawat ruangan akan menyiapkan tempat ti dur pasien, surat permintaan perawatan dan
status pasien.

c. Alur Perawatan Instalasi Gawat Darurat


Pasien yang datang ke IGD dapat berupa pasien baru atau pasien lama. Pasien
yang datang ke IGD akan menjalani proses triase untuk memilah pasien sesuai dengan
tingkat keparahan penyakit untuk menentukan seperti apa tindakan gawat darurat yang
akan dilakukan terhadap pasien tersebut.

d. Alur Pelayanan Fasilitas Farmasi


Pasien yang mendatangi fasilitas farmasi akan menyerahkan resep ke pada
petugas farmasi. Petugas farmasi kemudian akan memberikan nomor antrean resep
kepada pasien tersebut. Ketika resep diterima, petugas akan melihat ketersediaan obat,
mencatat screening resep dan mencatat jam resep diterima. Apabila persediaan obat
habis maka petu gas akan memberikan informasi kepada penulis resep untuk memper
oleh saran obat substitusi. Obat yang sudah disiapkan akan diperiksa kembali berkaitan
dengan identitas pasien, nama obat, dosis obat, cara penggunaan, dan lama pemakaian.
Petugas farmasi kemudian akan memanggil nama pasien berdasarkan nomor antrean
untuk menyerah kan obat kepada pasien disertai dengan penjelasan tentang tata cara
penggunaan obat. Pasien menerima obat dan menandatangani daftar penerimaan obat.

Output RSUD ABC adalah persentase pelayanan kesehatan memenuhi standar, tersedianya
tenaga kesehatan yang bersertifikasi klinis, tersedianya tenaga dokter dan bidan, tersedianya obat
dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan, tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor,
tersedianya alat-alat kedokteran/kesehatan sesuai kebutuhan dan terlaksananya kegiatan
administrasi perkantoran. Indikator output RSUD ABC adalah sebagai berikut:

No. Indikator Tahun Standar

2017 2018

Efisiensi pelayanan rumah sakit


1. keterbatasan dan pemanfaatan tempat tidur 48% 47% 60-80%
pasien/Bad Occupancy Rate (BOR)
2. Frekuensi penggunaan tempat tidur/Bad Turn 40 kali 37 kali 40-50 kali
Over (BTO)
3. Rata-rata tempat tidur tidak ditempati/Turn 5 hari 5 hari 1-3 hari
Over Interval (TOI)
Mutu pelayanan rumah sakit
1. Rata-rata lamanya pasien dirawat/Average 4 hari 4 hari 6-9 hari
Length of Stay (Av.LOS)
2. Angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk 20% 19% < 25%
tiap-tiap 1000 pasien/Net Death Rate (NDR)
3. Angka kematian untuk 1000 penderita 25% 30% >45%
keluar/Gross Death Rate(GDR)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 dan 2018 beberapa
indikator pelayanan kesehatan di RSUD ABC belum sepenuhnya memenuhi standar yang
berlaku. Hal tersebut menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan kesehatan di RSUD ABC
masih harus ditingkatkan lagi.

Outcome RSUD ABC berupa terlaksananya pelayanan kesehatan yang berkualitas


kepada masyarakat dan tercapainya akreditasi RSUD ABC. Outcome RSUD ABC diketahui
melalui respons yang diberikan oleh partisipan survel terhadap pelayanan yang diberikan.
Outcome RSUD ABC diukur melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang diperoleh
berdasarkan pengukuran opini masyarakat pengguna jasa pelayanan RSUD ABC secara
kualitatif dan kuantitatif.

2. Pemahaman Atas Spip Pada Rsud


Agar dapat memperoleh pemahaman atas penerapan SPIP pada RSUD ABC, auditor
harus memperoleh pemahaman tentang bagaimanakah kualitas unsur-unsur SPIP yang
meliputi unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi serta aspek pemantauan pada RSUD tersebut.

. Dalam memperoleh pemahaman atas lingkungan pengendalian, auditor harus


memperoleh informasi tentang keberadaan kode etik di RSUD, bagaimana penerapannya
dan apakah pimpinan RSUD telah melakukan pemantauan atas pelaksanaan kode etik di
lingkungan RSUD ABC. Mengapa kode etik harus diutamakan? Kode etik itu sendiri
berfungsi sebagai aturan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh pegawai di RSUD.
Dengan kata lain, kode etik adalah media fundamental dalam mewujudkan lingkungan
pengendalian yang efektif. Unsur lain yang penting di dalam lingkungan pengendalian
adalah penerapan sistem manajemen kinerja. Sistem manajemen kinerja yang dilaksanakan
dengan baik akan mendorong semua orang yang bekerja di RSUD untuk mencapai kinerja
yang memuaskan.

Unsur SPIP yang kedua adalah penilaian risiko. Auditor harus menilai apakah RSUD
telah melakukan identifikasi dan pemutakhiran terhadap seluruh risiko yang dihadapi
RSUD. Selain itu, auditor harus mengetahui apa kah telah dilakukan analisis terhadap risiko-
risiko yang telah diidentifikasi, berupa analisis tentang probabilitas terjadinya risiko dan
analisis tentang dampak yang akan ditimbulkan apabila risiko benar-benar terjadi.

Selanjutnya, auditor harus melakukan observasi untuk mengetahui efektivitas


kegiatan pengendalian di RSUD. Kegiatan pengendalian yang dimaksud berupa seperti
apakah terdapat praktik pemisahan fungsi, pem batasan akses atas sumber daya,
pengendalian fisik hingga bagaimanakah proses akuntabilitas dalam penggunaan sumber
daya di dalam RSUD.

Auditor juga harus memperoleh informasi tentang sistem dan prosedur yang
dilaksanakan dalam rangka memperoleh informasi yang penting dalam mencapai tujuan
RSUD. Dalam hal ini, apakah terdapat wadah bagi pega wai RSUD untuk menyampaikan
pendapatnya dan bagaimanakah komitmen pimpinan mendengar keluhan dari bawahannya.
Selain itu, apakah terdapat mekanisme perlindungan bagi pegawai yang hendak melaporkan
ketidakwajaran dan penyimpangan yang diketahuinya kepada pimpinan

Unsur SPIP yang terakhir adalah pemantauan. Auditor harus memper oleh informasi
apakah pimpinan RSUD telah melakukan pemantauan atas pekerjaan anak buahnya secara
berkala. Bentuk-bentuk pemantauan yang dilaksanakan oleh pimpinan dapat berupa
supervisi kegiatan, pembandingan, rekonsiliasi, dan inspeksi mendadak.

3. Identifikasi Masalah
Dalam rangka mengidentifikasi masalah yang terdapat di RSUD, auditor ha rus
memahami dan mempelajari dokumen SOP, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan
peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan entitas. Selanjutnya auditor harus
melakukan wawancara dan FGD dengan pegawai yang melaksanakan proses bisnis di
dalam RSUD, serta melakukan observasi terhadap pelaksanaan proses bisnis.
Wawancara, FGD dan observasi yang dilaksanakan tersebut akan membantu auditor
dalam menilai apa kah terdapat kegiatan dan proses bisnis di dalam RSUD yang tidak
sesuai dengan SOP dan aturan-aturan yang berlaku. Di samping itu, auditor harus
melakukan analisis terhadap proses bisnis yang terjadi di dalam RSUD.
Dari kegiatan wawancara, FGD, observasi dan analisis yang dilakukan maka
auditor akan dapat mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang terdapat di dalam
proses bisnis di RSUD. Auditor harus mencari tahu apa penyebab permasalahan-
permasalahan tersebut beserta dampak yang ditim bulkan oleh permasalahan tersebut,
dengan menggunakan pertimbangan profesional auditor. Di bawah ini adalah contoh
permasalahan-permasalahan. yang ada dalam RSUD:

 jumlah pegawai tidak memadai;

 antrean tunggu yang lama;

 kompetensi pegawai yang tidak sesuai dengan standar pendidikan:

 dokter yang tidak datang tepat waktu

 jumlah sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan; fasilitas poliklinik tidak
sesuai dengan standar, dan

 kondisi gedung RSUD yang tidak memadai untuk memberikan pelayanan prima.

4. Identifikasi Area Kunci

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi, auditor akan


menetapkan area-area potensial di dalam RSUD sebagai berikut:

Masalah Area potensial


 Jumlah pegawai yang memadai  Politeknik gawat darurat (24 jam)
 Kompetensi pegawai tidak sesuai standar pendidikan  Politeknik rawat inap
 Antreab tunggu yang lama  Unit farmasi
 Dokter yang datang tidak tepat waktu  Politeknik rawat jalan

Masalah Area potensial


 Jumlah sarana dan prasarana tidak sesuai dengan  Politeknik gawar darurat (24 jam)
kebutuhan  Politeknik rawat inap
 Banyak politeknik tidak memiliki fasilitas tiak standar  Unit farmasi
 Kondisi gedung RSUD yang tidak memadai untuk  Politeknik rawat jalan
memberikan pelayanan
Area-area potensial yang telah ditetapkan di atas kemudian akan ditetapkan sebagai
area kunci dalam audit kinerja dengan menggunakan teknik pembobotan yang
mempertimbangkan empat faktor. Empat faktor tersebut adalah:

 tingkat risiko terhadap manajemen:


 signifikansi,
 dampak audit; dan
 auditabilitas

Dalam menentukan risiko terhadap manajemen, terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut antara lain efektivitas pengendalian dan hubungan
antara area potensial dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.

a. Risiko Terhadap Manajemen


Format penilaian untuk menentukan risiko terhadap manajemen bagi area-area potensial yang
telah ditetapkan di atas adalah:

Risiko terhadap Politeknik Politeknik Politeknik Unit farmasi


manajemen gawat darurat rawat inap rawat jalan
Efektivitas 2 3 2 3
pengendalian
JUMLAH 2 3 2 3
Rata-rata 2 3 2 3

Dari contoh tersebut, nilai untuk Poliklinik Rawat Inap dan Unit Farmasi paling tinggi.

b. Signifikansi
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan signifikansi area
potensial di dalam RSUD ABC antara lain:
a. Materialitas keuangaan besarnya alokasi anggaran yang dikelola dan jumlah aset
yang dikelola.
b. Batas kritis keberhasilan pentingnya suatu area potensial dalam menentukan
keberhasilan suatu entitas.
c. Visibilitas tingkat manfaat yang diterima atau besarnya kebu tuhan dari
stakeholder dan auditan atas kegiatan yang akan diperiksa.
Keterangan: Selain ketiga faktor di atas, auditor dapat mengembangkan faktor-
faktor lain yang dianggap relevan.

Format penilaian (scoring) untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial dapat
menggunakan format sebagai berikut:

Signifikan Area potensial


Politeknik Politeknik Politeknik Unit
Gawat darurat Rawat inap Rawat jalam farmasi
Materialitas 3 3 2 2
keuangan
Batas kritis 3 3 2 2
keberhasilan
Visibilitas 3 3 3 2
JUMLAH 9 9 7 6
Rata-rata 3 3 2,3 2

Dari contoh di atas, nilai Poliklinik Gawat Darurat dan Poliklinik Rawat Inap paling tinggi.

c. Dampak
Di dalam menentukan aspek dampak audit, auditor harus mempertimbangkan beberapa
hal berikut:
a. Nilai tambah perbaikan kinerja entitas (3E). Misalnya saja, apabila kinerja dalam
area potensial telah baik, maka audit kinerja pada area tersebut tidak akan
memberikan nilai tambah yang signifikan.
b. Auditor juga dapat mengembangkan analisis pada faktor pemilihan ini dengan
mengidentifikasi aspek-aspek perbaikan kinerja entitas yang mungkin terjadi
sebagai dampak dari hasil audit kinerja.

Format penilaian untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial dapat menggunakan
format sebagai berikut:

Dampak audit Area potensial


Politeknik Politeknik Politeknik Unit
Gawat darurat Rawat inap Rawat jalam farmasi
Pemenuhan 2 3 2 2
target program
Peningkatan 3 3 3 2
pengendalian
Efisiensi proses 3 3 3 2
Kepuasan 3 3 3 2
masyarakat
JUMLAH 11 12 11 8
Rata-rata 2,75 3 2,75 2

Dari contoh di atas, skor rata-rata untuk Poliklinik Rawat Inap adalah paling tinggi.

Auditabilitas

Pada faktor pemilihan "Auditabilitas", auditor perlu mempertimbangkan beberapa hal


berikut:

1) Sumber daya auditor, yang meliputi:


a) jumlah dan kompetensi auditor, dan
b) alokasi waktu yang ada.
2) Tingkat kesulitan akses ke lokasi

Format penilaian (scoring) untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial adalah
sebagai berikut:

Auditabilitas Area potensial


Politeknik Politeknik Politeknik Unit
Gawat darurat Rawat inap Rawat jalam farmasi
Jumlah auditor 2 2 1 1
Kompetensi 3 3 3 3
auditor
Alokasi waktu 3 3 2 2
Akses terhadap 2 2 2 2
alokasi audit
JUMLAH 10 10 8 8
Rata-rata 2,5 2,5 2 2

Dari contoh di atas, skor rata-rata untuk Area Potensial Poliklinik Gawat Darurat dan
Poliklinik Rawat Inap adalah yang paling tinggi.

Apabila hasil perhitungan di atas ditabulasi maka akan diperoleh kondsi sebagai berikut:

Faktor-faktor Politeknik Politeknik Politeknik Unit


yang menjadi Gawat darurat Rawat inap Rawat jalam farmasi
pertimbangan
Risiko terhadap 2 3 2 3
manajemen
Signifikansi 3 3 2,3 2
Dampak audit 2,75 3 2,75 2
Auditabilitas 2,5 2,5 2 2
JUMLAH 10,25 11,5 9,05 9
Rata-rata 2,5625 2,875 2,2625 2,25
Peringkat 2 1 3 4

5. Pengembangan Kriteria Audit

Di dalam tahap ini, auditor akan menetapkan area-area kunci, tujuan dan
pendekatan audit kinerja. Berdasarkan tabulasi yang ada di atas, ditetapkan area kunci
untuk audit kinerja di RSUD ABC adalah Poliklinik Rawat Inap, se hingga kriteria audit
dikembangkan dalam bentuk GoodManagementModel untuk area kunci poliklinik RSUD
ABC sebagai berikut:

Tujuan audit :

Menilai efektivitas pelaksanaan proses bisnis RSUD ABC TA


20XX

KU.1 KU.2 KU.3


Apakah pelayanan pasien Apakah pelayanan assesment Apakah pelayanan asuhan profesi
datang ke politeknik dan di pasien politik dilaksanakan politeknik dilaksanakan dengan
laksanakan dengan efektif? dengan efektif ? efektif ?
SK .1.1 apakah sarana dan SK 2.1 apakah pelayanan SK 3.1 apakah sarana dan pelayanan
prasarana pelayana pasien assesment pasien politeknik telah asuhan profesi politeknik telah
datang ke politeknik telah sesuai standar pelayanan ? memenuhi standar pelayanan ?
memenuhi standar pelayanan ? SK 2.2 apakah sarana dan SK 3.2 apakah SOP pelayanan
SK .1.2 apakah SOP pelayanan assesment pasien asuhan profesi politeknik telah sesuai
pelayanan pasien telah sesuai politeknik telah memenuhi dengan standar pelayanan ?
dengan standar pelayanan ? standar pelayanan ? SKK 3.2.1 apakah petugas pelayanan
SK .1.3 apakah petugas SK 2.3 apakah SOP pelayana asuhan profesi politeknik telah
penerima layanan pasien assesment pasien politeknik telah melaksanakan tugas sesuai
datang telah melaksanakan sesuai dengan standar dengan SOP dan melaksanakan
tugas sesuai dengan SOP dan pelayanan ? pelayanan prima ?
melaksanakan pelayana SKK 2.3.1 apakah petugas SKK 3.2.2 apakah ada persepsi
prima ? pelayanan assesment pasien pasien atas kurangnya
SSK 1.3.1 apakah ada politeknik telah pelayanan asuhan profesi
persepsi pasien atas melaksanakan tugas sesuai politeknik RSUD ?
kurangnya pelayana n dengan SOP dan SK 3.4 apakah semua keluhan asuhan
pasien datang ke melaksanakan pelayanan profesi [asien ditindaklanjuti petugas
RSUD ? prima ? politeknik ?
SSK 1.3.2 apakah semua SKK 2.3.2 apakah ada persepsi
keluhan pasien lebih pasien atas kurangnya
cepat ditindaklanjuti pelayanan assesment pasien
petugas penerimaan politeknik RSUD ?
layanan pasien datang ? SK 2.4 apakah semua keluhan
SSK 1.3.3 apakah sudah ada pasien dengan cepat
administrasi layanan ditindaklanjuti petugas pelayanan
pasien datang terkait: assesment pasien politeknik ?
 Informas layanan
rawat inap yang
efektif ?
 Registrasi pasien
datang sudah
dilaksanakan
dengan efektif ?
 Adanya verifikasi
pasien dalam
sistem informasi
RS (SIMRS) ?

Pertanyaan Bukti audit Teknik pengumpulan bukti Kemungkinan temuan


audit
Hasil review - Dapat kan dan review dokumen Pelayanan asuhan
dokumen administrasi layanan asuhan profesi politeknik rawat
profesi yang didapatkan inap belum dilaksanakan
- Analisis dikumen layanan dengan efektif
asuhan profesi, pastikan
bahwa:
 Kesiapan RM dengan
ERM dan SUMRS
 Adanya kolaborasi
dalam pelayanan
asuhan pasien
termasuk konsultasi
pelayanan
 Layanan pemeriksaan
penunjang
dilaksanakannya
sesuai SOP
 Layanan tindakan OK,
ICU, HD, kemoterapi
dan tindakan-tindakan
lain telah
dilaksanakan sesuai
SOP

C. PKA RINCI
Di dalam pelaksanaan PKA Rinci, auditor akan melakukan teknik pengumpu lan data
berupa observasi, wawancara, survei, review dan analisis terhadap kegiatan-kegiatan di dalam
Proses Bisnis Poliklinik Rawat Inap RSUD ABC. Kegiatan yang dilakukan auditor antara lain
adalah :

1. Kriteria Utama 1 - Proses Bisnis Layanan pasien datang


Pertanyaan audit: Apakah pelayanan pasien datang untuk Rawat Inap di RSUD ABC
Kota ABC TA 2018 telah dilaksanakan dengan efektif?
Prosedur audit:
1) Observasi sarana dan prasarana terkait Informasi Layanan Rawat Inap. Bandingkan
kelengkapan sarana dan prasarana hasil obser vasi dengan Standar Pelayanan.
2) Review SOP pelayanan pasien datang. Analisis SOP, bandingkan dengan Standar
Pelayanan untuk mengetahui apakah SOP telah memenuhi Standar Pelayanan..
3) Wawancara petugas penerima layanan pasien datang, pastikan bahwa petugas layanan
pasien datang telah melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan melaksanakan pelayanan
prima.
4) Buat survei secara uji petik persepsi pasien atas pelayanan pasien datang ke RSUD,
identifikasi keluhan-keluhan pasien. Review kuesioner hasil survei. Pastikan semua
keluhan pasien dengan cepat ditindaklanjuti petugas penerima layanan pasien datang.
5) Review dokumen administrasi layanan pasien datang yang didapat kan. Analisis
dokumen pasien datang, pastikan bahwa:
 Informasi Layanan Rawat Inap sudah efektif
 Registrasi pasien datang sudah dilaksanakan dengan efektif
 Adanya verifikasi pasien dalam Sistem Informasi RS (SIMRS)
6) Buat kesimpulan efektivitas pelayanan RSUD, dokumentasikan pelaksanaan langkah
audit dalam Kertas Kerja Audit.

2. Kriteria Utama 2 - Proses Bisnis Layanan Assessment Pasien


Pertanyaan audit:
Apakah pelayanan assessment pasien datang untuk Rawat Inap di RSUD ABC Kota ABC
TA 2018 telah dilaksanakan dengan efektif?
Prosedur audit:
1) Observasi sarana dan prasarana pelayanan assessment pasien
datang untuk Rawat Inap di RSUD ABC. Bandingkan kelengkapan sarana dan prasarana
hasil observasi dengan Standar Pelayanan. 2) Review SOP pelayanan assessment pasien
datang. Analisis SOP bandingkan dengan Standar Pelayanan apakah SOP telah me
menuhi Standar Pelayanan.
3) Wawancara petugas assessment layanan pasien, pastikan bahwa petugas layanan
assessment pasien telah melaksanakan tugas ses uai dengan SOP dan melaksanakan
pelayanan prima.
4) Review secara uji petik persepsi pasien atas pelayanan assess ment pasien, identifikasi
keluhan-keluhan pasien. Pastikan semua keluhan pasien dengan cepat ditindaklanjuti
petugas pelayanan assessment pasien.
5) Dapatkan dan Review dokumen administrasi pelayanan assess
ment pasien. Analisis dokumen pelayanan assessment pasien, pastikan bahwa:
 Anamnesa Pasien telah dilaksanakan secara komprehensif
 Pemeriksaan Fisik Pasien dilaksanakan sesuai SOP
 Adanya assessment dari masing-masing Profesi Pemberi Asuhan
 Perawat telah melakukan Orientasi Layanan Rawat Inap kepada Pasien
6) Buat kesimpulan efektivitas pelayanan assessment pasien RSUD, dokumentasikan
pelaksanaan langkah audit dalam Kertas Kerja Audit.

3. Kriteria Utama 3 - Proses Bisnis Layanan Asuhan Profesi Pertanyaan audit:


Apakah pelayanan asuhan profesi untuk Rawat Jalan di RSUD ABC Kota ABC TA 2018
telah dilaksanakan dengan efektif?
Prosedur audit:
1. Observasi sarana dan prasarana rekam medikdi RSUD ABC. Review kesiapan status
rekam medik kesesuaian dengan ERM dan SIMRS
2. Review SOP terkait rekam medik, SIMRS dan ERM. Bandingkan dengan Standar
Pelayanan apakah SOP telah memenuhi Standar Pelayanan.
3. Wawancara petugas layanan asuhan profesi, pastikan bahwa petugas layanan asuhan
profesi telah melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan melaksanakan pelayanan
prima.
4. Review secara uji petik persepsi pasien atas layanan asuhan profesi, identifikasi
keluhan-keluhan pasien. Pastikan semua keluhan pasien dengan cepat ditindak lanjuti
petugas layanan asuhan profesi
5. Review dokumen administrasi layanan asuhan profesi yang didapatkan. Analisis
dokumen layanan asuhan profesi, pastikan bahwa:
 Kesiapan RM dengan ERM dan SIMRS
 Kolaborasi dalam Pelayanan Asuhan Pasien termasuk Konsultasi Pelayanan
 Layanan pemeriksaan penunjang dilaksanakan sesuai SOP
 Layanan Tindakan: OK, ICU, HD, Kemoterapi dan lain-lain telah dilaksanakan
sesuai SOP
6. Buat kesimpulan efektivitas pelayanan asuhan profesi RSUD, doku mentasikan
pelaksanaan langkah audit dalam Kertas Kerja Audit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat dua langkah audit awal di dalam tahap ini yang bersifat administrasu
semata. Langkah awal adalah untuk melengkapi data auditan dalam laporan hasil
audit.Langkah kedua adalah audit terhadap LHP terdaulu.yang di laksanakan dalam
rangka mendapatkan gambaran awal tentang kondisi di RSUD ABC.
PKA Survei Pendahuluan Terdiri atas:
1. Pemahaman Entitas dan Proses Bisnis
2. Pemahaman SPIP atas RSUD
3. Identifikasi Masalah
4. Identifikasi Area Kunci
5. Pengembangan Kriteria Audit
Di dalam pelaksanaan PKA Rinci, auditor akan melakukan teknik pengumpu lan
data berupa observasi, wawancara, survei, review dan analisis terhadap kegiatan-kegiatan
di dalam Proses Bisnis Poliklinik Rawat Inap RSUD ABC
Daftar Pustaka

Novarian Iwan Sutawijaya, Kurniawan Ardeno.2010.Audit Kinerja.Yogyakarta. Andi dan BPFE

Anda mungkin juga menyukai