DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Artawan B1C119007
Asmulinda B1C119008
Deviterianna B1C119012
Fadli B1C119015
La Dino B1C119022
La Ino H B1C119023
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HALUOLEO
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ilustrasi Audit Kinerja”, ini
tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dosen pada mata kuliah “Audit
Kinerja Pemerintah Daerah”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Audit Kinerja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Maya Sari, SE., M.Si., Ak. Selaku
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. PKA Persiapan Audit............................................................................................................5
B. PKA Survai Pendahuluan.....................................................................................................5
1. Pemahaman Entitas Dan Proses Bisnis.............................................................................5
2. Pemahaman Atas Spip Pada Rsud..................................................................................12
3. Identifikasi Masalah........................................................................................................13
4. Identifikasi Area Kunci...................................................................................................14
5. Pengembangan Kriteria Audit.........................................................................................18
C. PKA Rinci...........................................................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................23
PENUTUP.....................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
Daftar Pustaka................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit. Survei
pendahuluan merupakan langkah pertama pelaksanaan kegiatan audit yang dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran umum auditi, serta mengidentifikasi kelemahan dan
kerentanan operasional yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Survei pendahuluan
sebagai salah satu proses dalam audit intern lazim pula dikenal dengan nama lain seperti
preliminary audit, persiapan audit, audit pendahuluan, dan lain-lain. Namun dalam modul
ini selanjutnya digunakan istilah survei pendahuluan dan disingkat SP.
Rencana audit dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara
berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam merencanakan auditnya, auditor
menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Selain itu,
auditor perlu mempertimbangkan berbagai hal termasuk sistem pengendalian intern dan
ketaatan auditi terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan
(abuse). Auditor harus mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan audit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, Maka Rumusan Masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, Maka Tujusn dari Penulisan makalah ini adalah
Sebagai berikut:
Berdasasarkan evaluasi terhadap LHP terdahulu pada RSUD ABC, di ketahui terdapat
permasalahan - permasalahan di dalam RSUD ABC sebagai berikut :
1. Pasokan air dan listrik untuk pelayanan kesehatan tidak memadai.
2. SOP pelayanan yang belum lengkap.
3. Penggunaan barang investasi yang belum maksimal.
4. Terdapat aset di bidang pelayanan berupa alat laboraturium yang rusak dan belum di
perbaiki.
5. Pelayanan instalasi farmasi belum sesuai standar.
6. Pengololahan dan ketersediaan alat kesehatan belum memenuhi standar.
Visi Terwujudnya Rumah Sakit ABC sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
berkualitas
Misi Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas
kepada masyarakat
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
mendorong kenaikan tingkat derajat kesehatan masyarakat
Sasaran Menurunkan angka kematian
meningkatkan usia harapan hidup masyarakat
Tugas Melaksanakan upaya kesehatan di bidang pelayanan umum, upaya
pokok dan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
fungsi mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan.
Menyelenggarakan pelayanan umum di bidang kesehatan dan
melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang
meliputi keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang
medis serta program dan pemasaran
Struktur Direktur RSUD
organisasi Bagian Umum dan Keuangan
Bagian Kepegawaian
Bagian Umum dan Tata Usaha
Bidang Pelayanan Medis
Bidang Penunjang Pelayanan Medis
Bidang Keperawatan
Instalasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Dasar Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
hukum Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/MENKES/PER/IV/1998
tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
pada Sarana Pelayanan Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004
tanggal 19 Oktober 2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005
tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit
Outcome Terlaksananya pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat
Tercapainya akreditasi RSUD ABC
Output Persentase pelayanan kesehatan memenuhi standar 100%
Tersedianya tenaga kesehatan yang bersertifikasi klinis 75%
Tersedianya tenaga dokter dan bidan 100%
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan 100%
Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor 100%
Tersedianya alat-alat kedokteran/kesehatan sesuai kebutuhan 100%
Terlaksananya kegiatan administrasi perkantoran 100%
Indikator Indeks kepuasan masyarakat 100%
kinerja Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang bertaraf nasional
utama
Selain itu, auditor harus dapat memperoleh informasi yang berhubungan dengan berbagai
macam program dan kegiatan RSUD ABD.
Dalam melaksanakan PKA survai pendahuluan - pemahaman entitas dan proses bisnis,
auditor harus dapat memperoleh data tentang bagaiamana proses perencanaan, penggaran
dan pelaporan kegiatan yang di laksanakan di RSUD ABC. Hal ini meliputi data tentang
seperti apa struktur organisasi RSUD , dokumen pelaksanaan anggaran dan perubahannya,
serta SOP yang di gunakan di RSUD.
Selain itu, auditor harus memperoleh data tentang aturan dan kebijakan - kebijakan yang
menjadi dasar pelaksanaan kegiatan di RSUD, dokumen realisasi fisik dan keuangan (RFK)
dan dokumen indikator kinerja utama yang di gunakan di RSUD. Auditor juga harus
memperoleh informasi tentang input, proses, output, dan outcome sebagaimana akan di
jelaskan di bawah ini.
Input RSUD ABC berupa pegawai berjumlah 277 orang pegawai, yang terdiri atas 142
orang PNS dan 135 pegawai non-PNS. Pejabat struktural di RSUD ABC berjumlah 15 orang
.jumlah orang yang bekerja di RSUD ABC berjumlah 46 orang, terdiri dari 24 dokter
spesialis dan 22 dokter umum. Jumlah tenaga non medis (perawat, bidan, apoteker, dan
tenaga laboraturium) di RSUD ABC berjumlah 216 orang .
Input ke dua berupa fasilitas pelayanan berupa poliklinik. Poliklinik yang terdapat di
RSUD ABC terdiri atas poliklinik umum, poliklinik bedah, poliklinik penyakit dalam,
poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik THT, poliklinik kulit, poliklinik jantung,
poliklinik gigi, poliklinik saraf, dan poliklinik fisioterapi.
Selain itu RSUD ABC juga memiliki fasilitas pendukung berupa laboraturium patologi,
radiologi, instalasi gizi, instalasi rehabilitasi medis, instalasi pengolahan air limbah dan
fasilitas laundry, pelayanan administrasi, instalasi rekam medis, instalasi pengolahan sarana
rumah sakit, dan pelayanan ambulans.
Input RSUD ABC berikutnya berupa anggaran. Anggaran dan Realisasi Keuangan RSUD ABC per
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut.
Jenis pelayanan kesehatan yang di berikan RSUD ABC Adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan gawat darurat (24 jam )
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan farmasi
Auditor harus memperoleh informasi tentang seperti apakah proses bisnis yang di
laksanakan oleh RSUD ABC. proses bisnis adalah seluruh kegiatan pelayanan yang di
lakukan oleh dokter dan tenaga medis lainnya kepada pasien proses bisnis utama (core
business process) dalam RSUD ABC terdiri dari proses bisnis pelayanan rawat jalan,proses
bisnis pelayanan rawat inap, proses bisnis pelayanan instalasi gawat darurat dan proses
bisnis farmasi. Bagaimana alur pelayaanan di ke empat jenis proses bisnis tersebut dapat di
lihat sebagai berikut :
Alur pelayanan pada instalasi rawat jalan di awali ketika pasien mendaftarkan diri
kebagian front office . Dari proses pendaftaran yang di lakukan, pasien akan di bagi ke
dalam pasien umum dan pasien BPJS. Pasien umum di haruskan membayar biaya
pendaftaran di kasir dan mendapatkan karcis lalu bagian medical record (MR) membuat
status pasien menunggu di poliklinik yang dituju .
Pasien BPJS harus menunjukan harus menunjukan surat rujukan dari puskesmas,
fotokopi ktp dan kartu BPJS untuk kemudian di buatkan status pasien dan pasien akan
menunggu di poliklinik yang di tuju.
Ketika pasien masuk di poliklinik yang di tuju, perawat yang bertugas akan
melengkapi status pasien. Dokter yang melayani pasien akan melakukan pemeriksaan
terhadap pasien tersebut. Dokter akan meminta pasien melakukan pemeriksaan-
pemeriksaan penunjang di laboraturium rumah sakit, apabila di perlukan. Setelah pasien
selesai menjalani pemeriksaan maka pasien akan mengambil obat di bagian farmasi.
Untuk pasien umum, obat dapat di ambil setelah pasien telah menyelesaikan
administrasi keuangan. Untuk pasien BPJS, obat dapat di ambil dengan menunjukan
SEP.
Output RSUD ABC adalah persentase pelayanan kesehatan memenuhi standar, tersedianya
tenaga kesehatan yang bersertifikasi klinis, tersedianya tenaga dokter dan bidan, tersedianya obat
dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan, tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor,
tersedianya alat-alat kedokteran/kesehatan sesuai kebutuhan dan terlaksananya kegiatan
administrasi perkantoran. Indikator output RSUD ABC adalah sebagai berikut:
2017 2018
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 dan 2018 beberapa
indikator pelayanan kesehatan di RSUD ABC belum sepenuhnya memenuhi standar yang
berlaku. Hal tersebut menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan kesehatan di RSUD ABC
masih harus ditingkatkan lagi.
Unsur SPIP yang kedua adalah penilaian risiko. Auditor harus menilai apakah RSUD
telah melakukan identifikasi dan pemutakhiran terhadap seluruh risiko yang dihadapi
RSUD. Selain itu, auditor harus mengetahui apa kah telah dilakukan analisis terhadap risiko-
risiko yang telah diidentifikasi, berupa analisis tentang probabilitas terjadinya risiko dan
analisis tentang dampak yang akan ditimbulkan apabila risiko benar-benar terjadi.
Auditor juga harus memperoleh informasi tentang sistem dan prosedur yang
dilaksanakan dalam rangka memperoleh informasi yang penting dalam mencapai tujuan
RSUD. Dalam hal ini, apakah terdapat wadah bagi pega wai RSUD untuk menyampaikan
pendapatnya dan bagaimanakah komitmen pimpinan mendengar keluhan dari bawahannya.
Selain itu, apakah terdapat mekanisme perlindungan bagi pegawai yang hendak melaporkan
ketidakwajaran dan penyimpangan yang diketahuinya kepada pimpinan
Unsur SPIP yang terakhir adalah pemantauan. Auditor harus memper oleh informasi
apakah pimpinan RSUD telah melakukan pemantauan atas pekerjaan anak buahnya secara
berkala. Bentuk-bentuk pemantauan yang dilaksanakan oleh pimpinan dapat berupa
supervisi kegiatan, pembandingan, rekonsiliasi, dan inspeksi mendadak.
3. Identifikasi Masalah
Dalam rangka mengidentifikasi masalah yang terdapat di RSUD, auditor ha rus
memahami dan mempelajari dokumen SOP, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan
peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan entitas. Selanjutnya auditor harus
melakukan wawancara dan FGD dengan pegawai yang melaksanakan proses bisnis di
dalam RSUD, serta melakukan observasi terhadap pelaksanaan proses bisnis.
Wawancara, FGD dan observasi yang dilaksanakan tersebut akan membantu auditor
dalam menilai apa kah terdapat kegiatan dan proses bisnis di dalam RSUD yang tidak
sesuai dengan SOP dan aturan-aturan yang berlaku. Di samping itu, auditor harus
melakukan analisis terhadap proses bisnis yang terjadi di dalam RSUD.
Dari kegiatan wawancara, FGD, observasi dan analisis yang dilakukan maka
auditor akan dapat mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang terdapat di dalam
proses bisnis di RSUD. Auditor harus mencari tahu apa penyebab permasalahan-
permasalahan tersebut beserta dampak yang ditim bulkan oleh permasalahan tersebut,
dengan menggunakan pertimbangan profesional auditor. Di bawah ini adalah contoh
permasalahan-permasalahan. yang ada dalam RSUD:
jumlah sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan; fasilitas poliklinik tidak
sesuai dengan standar, dan
kondisi gedung RSUD yang tidak memadai untuk memberikan pelayanan prima.
Dalam menentukan risiko terhadap manajemen, terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut antara lain efektivitas pengendalian dan hubungan
antara area potensial dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.
Dari contoh tersebut, nilai untuk Poliklinik Rawat Inap dan Unit Farmasi paling tinggi.
b. Signifikansi
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan signifikansi area
potensial di dalam RSUD ABC antara lain:
a. Materialitas keuangaan besarnya alokasi anggaran yang dikelola dan jumlah aset
yang dikelola.
b. Batas kritis keberhasilan pentingnya suatu area potensial dalam menentukan
keberhasilan suatu entitas.
c. Visibilitas tingkat manfaat yang diterima atau besarnya kebu tuhan dari
stakeholder dan auditan atas kegiatan yang akan diperiksa.
Keterangan: Selain ketiga faktor di atas, auditor dapat mengembangkan faktor-
faktor lain yang dianggap relevan.
Format penilaian (scoring) untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial dapat
menggunakan format sebagai berikut:
Dari contoh di atas, nilai Poliklinik Gawat Darurat dan Poliklinik Rawat Inap paling tinggi.
c. Dampak
Di dalam menentukan aspek dampak audit, auditor harus mempertimbangkan beberapa
hal berikut:
a. Nilai tambah perbaikan kinerja entitas (3E). Misalnya saja, apabila kinerja dalam
area potensial telah baik, maka audit kinerja pada area tersebut tidak akan
memberikan nilai tambah yang signifikan.
b. Auditor juga dapat mengembangkan analisis pada faktor pemilihan ini dengan
mengidentifikasi aspek-aspek perbaikan kinerja entitas yang mungkin terjadi
sebagai dampak dari hasil audit kinerja.
Format penilaian untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial dapat menggunakan
format sebagai berikut:
Dari contoh di atas, skor rata-rata untuk Poliklinik Rawat Inap adalah paling tinggi.
Auditabilitas
Format penilaian (scoring) untuk memilih area kunci atas beberapa area potensial adalah
sebagai berikut:
Dari contoh di atas, skor rata-rata untuk Area Potensial Poliklinik Gawat Darurat dan
Poliklinik Rawat Inap adalah yang paling tinggi.
Apabila hasil perhitungan di atas ditabulasi maka akan diperoleh kondsi sebagai berikut:
Di dalam tahap ini, auditor akan menetapkan area-area kunci, tujuan dan
pendekatan audit kinerja. Berdasarkan tabulasi yang ada di atas, ditetapkan area kunci
untuk audit kinerja di RSUD ABC adalah Poliklinik Rawat Inap, se hingga kriteria audit
dikembangkan dalam bentuk GoodManagementModel untuk area kunci poliklinik RSUD
ABC sebagai berikut:
Tujuan audit :
C. PKA RINCI
Di dalam pelaksanaan PKA Rinci, auditor akan melakukan teknik pengumpu lan data
berupa observasi, wawancara, survei, review dan analisis terhadap kegiatan-kegiatan di dalam
Proses Bisnis Poliklinik Rawat Inap RSUD ABC. Kegiatan yang dilakukan auditor antara lain
adalah :