Anda di halaman 1dari 12

A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.A-PDF.

com to remove the watermark

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyalahgunaan minuman beralkohol sudah menjadi masalah sosial bagi negara

yang ada di dunia sampai saat ini. Masyarakat di Indonesia juga banyak yang
M
U masyarakat muda,
menyalahgunakan minuman beralkohol ini baik dari kalangan
K
K
dewasa, hingga orang tua masih ditemukan mengkonsumsi minuman beralkohol.
A
Y
Anak muda atau mahasiswa yang masuk di perguruan tinggi tanpa dibekali fakta-
A
D akan sangat rentan untuk melakukan
S
fakta nyata tentang penyalahgunaan alkohol
E
H
penyalahgunaan minuman beralkohol. Penyalahgunaan minuman beralkohol
T
E yang berkaitan dengan remaja, misalnya seperti
menimbulkan banyak masalah
B
S hubungan seks bebas, prestasi yang buruk, depresi dan
kematian di jalan raya,
E
IK et al., 2016).
bunuh diri (Anshari
T
S

Global Health Obsevatory- World Health Organization (GHO-WHO) mencatat

sebaran penggunaan penyalahgunaan alkohol percapita di seluruh dunia tahun

2010 melalui Global Information System on Alcohol and Health (GISAH) dan

menyebutkan juga bahwa penggunaan alkohol telah menyebabkan 3,3 juta jiwa

kematian tiap tahunnya serta menyumbang 60 jenis penyakit yang ditimbulkan

karena penyalahgunaan alkohol. Pada tahun 2010, total konsumsi tercatat di

1
2

seluruh dunia adalah 6,2 liter alkohol murni per orang usia diatas 15 tahun. Total

konsumsi yang tidak tercatat diperkirakan mencapai 25% dari total konsumsi

alkohol di seluruh dunia (Teguh Pribadi, 2017).

Penyalahgunaan minuman beralkohol menurut Survei Demografi dan kesehatan

Indonesia (2012) dalam Djama (2017) bahwa remaja pria cenderung minum

minuman beralkohol dibandingkan dengan wanita. Secara keseluruhan, 4 dari 10


M
pria mengkonsumsi alkohol: 23 persen merupakan mantanU
peminum, 16 persen
K
K
jarang minum dan kurang dari 1 persen mengkonsumsiA setiap hari. Pria umur 20-
Y
24 tahun dan berpendidikan menengah atau lebih tinggi cenderung lebih sedikit
A
D
mengkonsumsi alkohol. Perbandingan S informasi konsumsi alkohol dari 2007
E
H
dengan 2012 hasilnya mengindikasikan telah terjadi sedikit perubahan perilaku
T
minum minuman pada remaja E di Indonesia 5 tahun terakhir. Persentase wanita
B
S
E
muda yang mengkonsumsi alkohol hampir sama di dua survei (6 persen di 2007
K
dan 5 persenIdi 2012). Dikalangan pria muda, perilaku minum minuman juga tidak
T
S
mengalami perubahan yaitu masih dibawah 40 persen pada survei 2007 dan 2012.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Kemenkes RI, 2018) menunjukkan bahwa proporsi

minuman beralkohol dan jenis minuman beralkohol pada penduduk usia 10 tahun

keatas di Indonesia meningkat menjadi 3,3%. Minuman tradisional 38,7%, oplosan

3,3%, bir 29,5%, anggur-arak 21,6%, whisky 3,8%, lainnya 3.1%, sedangkan di
3

Daerah Istimewa Yogyakarta konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan pada

penduduk meningkat 0,8%.

Peningkatan penyalahgunaan minuman beralkohol ini juga dipengaruhi oleh

remaja. Masa remaja sangat beragam definisinya menurut beberapa teori,

organisasi, atau lembaga kesehatan. Secara etimiologi, remaja adalah “tumbuh

menjadi dewasa”. Remaja menurut organisasi kesehatan dunia World Health


M
U rentang usia 10
Organization (2012) dalam Rahmayanti (2013) adalah pada
K
K
sampai 19 tahun. A
Y
A
D
S
Perilaku konsumsi minuman keras dipengaruhi tiga faktor berdasarkan teori L.
E
H(predisposig), pemungkin (enabling), penguat
Green yaitu faktor predisposisi
T
E
(reinforcing) (Natoatmodjo 2010 dalam Zumaroh & Budiasti 2015). Perilaku
B
S keras pada remaja keberadaan lingkungan juga
konsumsi minuman
E
IK baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan
mempengaruhi,
T
S
sosial sangat berpengaruh dikarenakan remaja masih bersifat labil. Departemen

Kesehatan RI (2003) dalam Winurini (2018) remaja beresiko melakukan

penyalahgunaan pada minuman keras oplosan. Tiga faktor yang mempengaruhi

perilaku beresiko. Pertama, faktor yang berasal dari dalam diri remaja yang

menjadi alasan untuk berperilaku. Kedua, faktor yang mendorong suatu perilaku

dapat terlaksana. Ketiga, faktor yang dapat memperkuat perilaku (Lestari &

Sugiharti, 2011 dalam Winursi, 2018).


4

Berdasarkan fenomena yang telah di jelaskan sebelumnya oleh peneliti, dalam

Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa laki-laki yang ada

di forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Jawa Tengah (IPMDK DIY-JATENG) yang masih dalam kategori usia

remaja, menjelaskan beberapa alasan dibalik perilaku mengkonsumsi minuman

keras. Kebanyakan dari mereka mengatakan alasan untuk konsumsi minuman

beralkohol yaitu karena tingkat stres, lingkungan, tingkat kejenuhan, ingin


M
U pengaruh teman
adanyanya kebersamaan, coba-coba, keinginan rasa senang,
K
K
sebaya. A
Y
A
D
S
Berdasarkan penjelasan mahasiswa tersebut frekuensi mengkonsumsi minuman
E
H10 kali satu bulan dan biasa lebih tergantung
keras selama sebulan 8 sampai
T
E
dengan kondisi dan keuangan mereka. Minuman biasanya didapatkan dengan cara
B
S pribadi atau berpatungan dengan teman yang lainnya.
E
membeli dengan uang
IK dikonsumsi berbeda-beda mulai dari minuman berlebel sampai
Minuman yang
T
S
dengan minuman tradisional lainnya seperti ice land, black label, bir, whisky, ciu,

tuak, minuman oplosan, dan minuman tradisional lainnya. Jumlah minuman yang

dikonsumsi dalam sekali konsumsi juga berbeda-beda tergantung dari kepuasan

yang dirasakan, jika diperkirakan dalam sekali minum 2 botol hingga 30 botol

minuman beralkohol. Berdasarkan wawancara tersebut peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang bagaimana gambaran perilaku penyalahgunaan minuman

beralkohol pada mahasiswa yang aktif dalam mengkonsumsi minuman beralkohol


5

dalam forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah Istimewah

Yogyakarta Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka peneliti merumuskan masalah, “Bagaimana

gambaran perilaku penyalahgunaan minuman beralkohol di forum Ikatan Pelajar

Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah


M
(IPMDK DIY-JATENG) Tahun 2020? U
K
K
A
Y
C. Tujuan Penelitian
A
D
1. Tujuan umum S
E
Untuk mengetahui gambaranH
perilaku penyalahgunaan minuman beralkohol di
T
E
forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah Istimewa Yogyakarta
B
S
E (IPMDK DIY-JATENG).
dan Jawa Tengah

2. IK
Tujuan khusus
T
S
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, serta tergabung dalam

forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Jawa Tengah (IPMDK DIY-JATENG).

b. Mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswa tentang

penyalahgunaan minuman beralkohol di forum Ikatan Pelajar Mahasiswa

Dayak Kenyah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (IPMDK

DIY-JATENG).
6

c. Mengetahui bagaimana gambaran sikap mahasiswa tentang penyalahgunaan

minuman beralkohol di forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (IPMDK DIY-JATENG).

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

1. Manfaat teoritis
M
U deskriptif atau
Sebagai informasi dalam pengembangan teori mengenai
K
K
A
gambaran perilaku penyalahgunaan minuman beralkohol.
Y
2. Manfaat praktis
A
D Dayak Kenyah Daerah Istimewa
S
a. Bagi Forum Ikatan Pelajar Mahasiswa
E
H
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
T
E
Sebagai masukan bagaimana gambaran perilaku penyalahgunaan minuman
B
S
E Forum Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Daerah
beralkohol bagi
IKYogyakarta dan Jawa Tengah (IPMDK DIY-JATENG).
Istimewa
T
S
b. Bagi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Sebagai tambahan informasi kepustakan yang baru mengenai deskriptif atau

gambaran mengenai perilaku penyalahgunaan minuman beralkohol bagi

mahasiswa.
7

c. Bagi peneliti lanjutan

Sebagai sumber yang dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk

melakukan penelitian selanjutnya mengenai perilaku penyalahgunaan

minuman beralkohol.

d. Bagi pelayanan kesehatan

Sebagai informasi data dalam merencanakan atau meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terkait dengan perilaku penyalahgunaan minuman


M
beralkohol. U
K
K
A
Y
A
D
S
E
H
T
E
B
S
E
IK
T
S
E. Keaslian Penelitian

Tabel 1
Keaslian Penelitian M
U
No Peneliti/ Judul Metode Hasil KPersamaan Perbedaan
Tahun K
1 Puspitawati Fenomena Metode yang digunakan Berdasarkan A Persamaan peneliti Perbedaan peneliti
& perilaku Y dengan penulis lain dengan penulis lain
dalam penelitian ini adalah hasil penelitian
Marlinawat mengkonsum
A
jenis penelitian kualitatif fenomena yaitu : yaitu :
i / 2017 si minuman
keras penelitian ini adalah S
D
deskriptif. Subjek dalam perilaku
mengkonsumsi
1. Populasinya
adalah
1. Jenis penelitian
peneliti kualitatif
mahasiswa informan dari mahasiswa E minuman keras mahasiswa. sedangkan penulis
program H
Program Studi Kesehatan pada 2. Variable dengan kuantitatif.
studi S-1 T
Masyarakat Universitas mahasiswa bebasnya adalah 2. Teknik
Kesehatan Respati E
Yogyakarta. Program Studi perilaku. pengambilan data
Masyarakat Pengambilan Bdata dengan S-1 Kesehatan 3. Metode peneliti
Universitas S
observasi dan wawancara. Masyarakat deskriptif menggunakan
Respati E penelitian ini Universitas
Keabsahan observasi dan
Yogyakarta K
Idependabilitas,
dilakukan dengan uji Respati adalah wawancara
T uji terdapat alasan sedangkan penulis
S kreadibilitas, dan uji mengkonsumsi dengan
konfirmabilitas. Analisa minuman keras menggunakan
data dimulai dari transkip diantaranya kuesioner.
hasil wawancara, koding, tradisi, 3. Tempat penelitian
kategori, reduksi data, lingkungan dan peneliti di forum
penyajian data dan faktor individu. IPMDK DIY-
penarikan kesimpulan. Jenis minuman JATENG

8
No Peneliti/ Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
yang sedangkan penulis
dikonsumsi lain di Universitas
Jack Daniels, Respati
ciu, moke dan Yogyakarta.
tuak. Frekuensi 4. Keabsahan
mengkonsumsi M penelitian dari
minuman keras U peneliti dilakukan
tergantung K dengan uji
pada kegiatan K dependabilitas, uji
atau acara danA kreadibilitas, dan
ketika Y uji konfirmabilitas.
A
informan Sedangkan penulis
D uang.
memiliki menguji dengan
SEfek dari menggunakan
E konsumsi rumus korelasi
H minuman keras product moment.
T yaitu efek
E sosial.
2 Maula & Ananlisis Penelitian B ini Dari penelitian Persamaan peneliti Perbedaan peneliti
Yuniastuti S
Faktor Yang menggunakan metode yang dilakukan dengan penulis dengan penulis lainnya
E
Mempengaru observasional analitik didapatkan lainnya adalah : :
hi I K
dengan desain cross hasil bahwa 1. Jenis penelitian 1. Variable bebas
T
Penyalahgun sectional dan pendekatan rasa kurang kuantitatif. peneliti adalah
aan Dan S kuantitatif. Populasi pada percaya diri, 2. Pengumpulan perilaku sedangkan
Adiksi penelitian ini adalah rasa inin tahu data dengan penulis lain
Alkohol semua laki-laki yang atau coba- kuesioner. memakai faktor-
Pada Remaja pernah mengkonsumsi coba, pelarian 3. Variable terkait faktor.
Di alkohol di Kabupaten Pati. dari masalah, penyalahginaan 2. Teknik pengambilan
Kabupaten Teknik pengambilan pengetahuan dan adiksi sampel peneliti
Pati sampel yang digunakan yang kurang, alkohol. menggunakan total

9
No Peneliti/ Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
adalah cluster sampling. keluarga yang sampling sedangkan
Pengumpulan data dengan buruk, penulis lain
kuesioner. lingkungan menggunakan
yang buruk cluster sampling.
signifikan 3. Tempat penelitian
meningkatkan M peneliti di forum
adiksi U IPMDK DIY-
(kecanduan) K JATENG sedangkan
alkoholpada K penulis lain di
remaja dan A Kabupaten Pati.
faktor Y
A
pendidikan
D kurang
rendah
Ssignifikan
E meningkatkan
H adiksi
T (kecanduan)
E alkohol pada
B remaja.
S
E
IK
T
S

10
3 Zumaroh & Perilaku Desain penelitian dalam
Dari hasil Persamaan peneliti Perbedaan peneliti
Budiati/ Konsumsi penelitian ini dengan jenis
penelitian ini dengan penulis dengan penulis lainnya
2015 Minuman penelitian kualitatif
didapatkan lainnya adalah : adalah :
Keras Pada dengan pendekatan
hasil : 1. Variabel bebasnya 1. Jenis penelitian
Remaja Di fenomenologi. 1. Pengetahuan mengenai peneliti dengan
Desa Kunir Pengambilan data dengan remaja desa perilaku. kuantitatif sedangkan
Kecamatan wawancara. Subjek dalam Kunir 2. Penelitiannya penulis lain dengan
Keling penelitian ini adalah
terhadap M laki-
pada remaja kualitatif.
Kabupaten informan remaja laki-laki
minuman laki.U 2. Teknik pengumpulan
Jepara. di desa Kunir . keras sudah K data peneliti
mengatahui K menggunakan
bahaya A kuesioner sedangkan
minuman Y penulis lainnya
A
keras. menggunakan
2. D
Sikap remaja wawancara.
S terhadap 3. Tempat penelitian
E minuman peneliti di forum
H keras mereka IPMDK DIY-
T sangat tidak JATENG sedangkan
E peduli penulis lain di desa
B dengan Kunir.
S kesehatan
E 3. Tindakan
IK remaja di
T desa Kunir
S tidak sampai
ke perilaku
kejahatan,
karena
mereka
hanya
mengkonsum

11
si minuman
keras untuk
bersengan-
senang dan
menjadikann
ya sebagai
hobi.
M
U
K
K
A
Y
A
D
S
E
H
T
E
B
S
E
IK
T
S

12

Anda mungkin juga menyukai