Perkutan
Lokal
OKTAPIANI.Z (066118240)
AZAHRA FITRI (066118284)
NISA APRILIANI (066118300)
Resume Jurnal
Judul Jurnal
Pengaruh variasi formula semi solid natrium diklofenak terhadap
absorpsi perkutan dan korelasinya secana in vitro - in vivo
0 2,5 5 7,5 10
PENDAHULUAN ABSORPSI PERKUTAN
dari lima kelompok sediaan obat baik salpe A-B, krim C-D
dan paten E. yang masing- masing mengandung natrium
diklofenak 1% terlihat bahwa sediaan salep dengan basis
tercuci (B) memberi kurva yang paling tinggi setelah menit
ke 15, bila dibandingkan dengan keempat sediaan lainnya.
hal ini karena polietilenglikol (PEG) merupakan basis
bersifat polar bila dibandingkan dengan basis lain. maka obat
dalam basis PEG lebih mudah berdifusi kedalam air
pada gambar 2. Hasil uji absorpsi perkutan sediaan semi solid
terdiri dari salep hidrokarbon, salep tercuci, krim minyak dalam
air, krim air dalam minyak dan paten E
hasil percobaan absorpsi perkutan in vivo menunjukan profil
yang mirip dengan nilai disolusi percobaan in vitro.
faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan antara lain
derajat kelarutan bahan obat dalam air, obat diklofenak
mempunyai sifat hidrofilik dan hidrofobik yang merupakan
bahan yang baik untuk berdifusi melalui stratum korneum
seperti melalui epidermis dan lapisan kulit
penelitian secara in vivo tetapan absorpsinya (Ka) harga rata-rata yang terbesar adalah
crem C = 0,838. krem D = 0,738. paten E = 0,734, Salep B = 0,612. Dan salep A = 0,361.
Absorpsi perkutan salep A paling lambat, dikarenkan pembawa yang bersifat hidrofobik
bekerja sebagai penghalang uap air sehingga akan memperlambat absorpsi perkutan
karena 40% startum mengandung air.
dalam analisis kolerasi in vitro dan in vivo absorpsi obat yang cepat dapat
dibedakan dari absorpsi obat yang lebih lambat melalui pengamatan waktu
absorpsi bagi bagi sediaan.
JULIANTI TRISNO
Kepala Pengembangan Produk
BILQIS YUANITA
Kepala Pembuat Roti
CANDRA HERMAWAN
Asisten Pembuat Roti
Tim Kami