Muntah
Penyebab muntah
Pada peregangan lambung yang berlebihan atau kerusakan mukosa
lambung, missal akibat alcohol
Pengosongan lambung yang terlambat karena saraf otonom aferen
dari makanan yang sukar dicerna, serta penghambatan saluran keluar
lambung ( stenosis pylorus, tumor) atau usus ( atresia dll )
Tekanan intracranial
Pajanan radiasi
Kehamilan trimester 1
Tanda2 muntah
Keringan berlebih, aliran saliva, ppupil melebar, pucat, rasa enek, mual
Aksi muntah
Bernafas dalam
Naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter
oesophagus bagian atas supaya terbuka
Penutupan glottis supaya mencegah aliran muntah masuk ke paru
Pengangkatan palatum molle nares posterior tertutup
Dating kontarksi diaphragm yang kuat bersama otot 2 dinding
abdomen tekanan intragastrik tinggi sfingter oesophagus bagian
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Sumber : Sylvia A. Price ,Patofisiologi Ed6 VOL 1. EGC dan Tafsiran Hasil
Pemeriksaan Laboratorium Klinik E.N. Kosasih FKUI
4. Macam2 ikterik
1. ikterus prahepatik
- akibat produksi bilirubin yang meningkat, yang terjadi pada hemolisis sel
darah merah ( ikterus hemolitik ).
- Kapasitas sel hati untuk mengadakan konjugasi terbatas apalagi bila
disertai oleh adanya disfungsi sel hati Akibatnya bilirubin indirec akan
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
meningkat. Dalam batas tertentu bilirubin direk juga meningakt dan akan
segera diekskresikan kedalam saluran pencernaan, akan didapatkan
peninggian kadar urobilinogen didalam feses dan urine.
-
2. ikterus pascahepatik ( obstruktif )
- bendungan dalam saluran empedu akan menyebabkan peninggian bilirubin
konjugasi yang larut dalam air.
- Sebagai akibat bendungan, bilirubin ini akan mengalami regurgitasi kembali
kedalam sel hati dan terus memasuki peredaran darah. Selanjutnya akan
masuk ke ginjal dan diekskresikan oleh ginjal sehingga kita akan
menemukan bilirubin dalam urine. Karena adanya bendungan, maka
pengeluaran bilirubin kedalam saluran pencernaan berkurang, sehingga
akibatnya feses akan berwarna dempul karena tidak mengandung
strekobilin. Urobilinogen dalam feses dan urine akan menurun. Akibat
penurunan bilirubin direc, maka kulit dan sklera akan berwarna kuning
kehijauan. Kulit akan terasa gatal
-
3. iketrus hepatoseluler
kerusakan sel hati akan menyebabkan konjugasi bilirubin terganggu,
sehingga bilirubin direc akan meningkat. Kerusakan sel hati juga akan
menyebabkan bendungan di dalam hati sehingga bilirubin darah akan
mengalami regurgitasi kedalam sel hati yang kemudian akan
menyebabkan peninggian kadar bilirubin konjugasi di dalam aliran
darah. Bilirubin direc ini larut dalam air sehingga mudah diekskresikan
oleh ginjal. Adanya sumbatan intrahepatik akan menyebabkan
penurunan ekskresi bilirubin dalam saluran pencernaan yang kemudian
akan menyebabkan feses berwarna pucat, karena sterkobilinogen
menurun.
Ilmu Kesehatan Anak.Bagian IKA FKUI.1985
MACAM IKTERUS
- malaria
- thalasemia
- keracunan, dsb
pada penyakit ini terdapat bilirubin indireck yang meningkat akibat
pembentukan yang berlebihan sehingga sel hati tidak dapat
mengolahnya
- hepatitis virus
- penyakit weil
- keracunanm, dll
yang meninggi adalah B1 dan B2; B1 meninggi karena fungsi sel hati
terganggu; B2 meninggi akibat glukuronil transferase dan UDPGA
(uridine diiphosphoglucuronic acid) yang keluar dari sel hati mati
- cholangitis
klasifikasi
1. Ikterus Hemolitik
2. Ikterus Hepatoselular
3. Ikterus Obstruktif
-Hepar,
- vesica biliaris,
-flexura coli dextra
Kemunkinan ada salah satu gangguan pada organ tersebut
Dan apabila ada rasa sakit dan nyeri tekan di daerah kanan atas
dilakukan pemeriksaan Murphy’s sign
- Caranya ujung ibu jari kiri dikaitkan pada titik antara tepi kanan m.
Rectus abdominis kanan dngan arcus costa. Ataupun juga dapat
dengan ujung jari kanan didaerah tersebut. Pasien disuruh menarik
nafas dalam2 . Amati pernafasan derajat nyerinya. Penambahan rasa
sakit yang tajam ditandai dengan berhentinya inspirasi secara
mendadak menunjukkan Murphy’s sign positif
Sumber :Snell,Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk mahasiswa
Kedokteran Ed.6, Jakarta : EGC
- SGPT
Nilai Normal : 2-23 U/L
Sebagai tes kelainan parenkim hati
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Tes faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang
bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam
tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faal hati terlihat akan
terjadinya peningkatan SGOT, SGPT serta ∂-GT antara 3-5X nilai normal.
Albumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat
meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat. (lihat table 1)
Tes faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. Faal hati
seperti Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%,
kecuali pada hepatitis kolestatik, bilirubin dapat lebih dari 10 mg%. SGOT, SGPT
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
meningkat lebih dari 5 sampai 20 kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase
meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali pada hepatitis kolestatik dapat
lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masih normal kecuali bila terjadi hepatitis
fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat
memanjang ( lihat tabel2)
Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi
sekali (>20 mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT
dan SGPT biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. ∂-GT
dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 5 kali nilai normal. Kolesterol
juga meningkat (lihat table 3).
Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin dan Bilirubin
biasanya masih normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3 kali nilai
normal demikian juga ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekitar ½ sampai 1 kali
dari nilai normal . Kadar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi.
Kelainan ini sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan, gemuk dan
biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada
perut bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua
pertanda hepatitis C harus negatif. (lihat tabel 4)
Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM
anti HAV yang positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak
atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang
jelek. Ini menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu.
Karena itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan
suatu negara.
3. Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+,
dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai
penyakit hati yang lebih berat.
4. Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau
dibawah < 103 copy/ml dan faal hatinya normal.
5. Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (< dari 5 mg
%), SGOT> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada
yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat
positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.
Hepatitis C
1. Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA – (negatif),
faal hati yang normal.
2. Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati
sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.
3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( < dari 5mg
%), SGOT > SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada
yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif.
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit hati yang
menahun.
Sumber : http://www.medistra.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=106
7. Apa hub. Riwayat mnm obat penghilang rasa sakit dgn peny. Tsbt ?
8. Apa hub riwayat teman kos dgn gejala serupa ?
9. Kenapa nafsu makan menurun ?
Peradangan pada hepar peregangan kapsula hepatis persyarafan
hepar= nervus vagus; lambung =nervus vagus juga perangsangan nervus
vagus meningkatkan HCL di lambung perasaan tidak nyaman pada
perut (kanan atas) mual, muntah ,anoreksia
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Muntah
a. Definisi
Suatu proses peradangan difus jaringan hati yg memberikan gejala klinis yg khas
yaitu badan lemah, kencing berwarna seperti air the pekat, mata dan seluruh
badan menjadi kuning
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
b. Klasifikasi
Vir Sinoni Age Cara Masa Usia Risiko Keada Penya Pemeriks profilak
us m n Penular inkub penularan an kit aan sis
an asi kronis kronis laborator
karier ium
HA Hepati Vir Fekal- 15-45 Anak- Sanitasi Tidak Tidak IgM anti -Vaksin
V tis us oral, hari anak, buruk, HAV : HAV
infeksi RN makan (rata- dewasa hub. Seks infeksi -
osa A an, air rata: muda dengan akut Vaksin
30 hr) orang IgG anti hepati
terinfeksi HAV : tis IG
infeksi diberik
lama, an
imun sebelu
terhadap m atau
HAV setelah
pajana
n
HB Hepati Vir Parente Rata- Setiap Aktivitas Ya Ya -HBsAg : -Vaksin
V tis us ral rata : usia homoseks pada HBIG
serum DN 60-90 ual, awitan
A hr pengguna dan
obat infeksi
melalui akut;Kari
suntikan er HBV
i.v, bayi -Anti-HBs
yang lahir :
dari ibu memberi
terinfeksi kan
imunitas
terhadap
HBV
HC NANB Vir Teruta Rata- Setiap Pengguna Ya Ya Anti HCV Tidak
V H us ma rata : usia obat RNA HCV ada
RN melalui 50hr suntik, mendete vaksin
A darah, pasien ksi yang
hub. hemodialis infektivit diketah
seksual is, hub as ui
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
seks, bayi
dari ibu
yang
terinfeksi
HD Agen Vir Teruta Rata- Setiap Pengguna Tidak Ya IgM anti- Dapat
V delta us ma rata : usia obat i.v , HDV : dicega
RN melalui 35 hr penderita menetap h
A darah hemofilia pada dengan
tetapi infeksi pajana
sebagia kronis n
n sebelu
melalui m atau
hubung setelah
an seks profilak
dan sis
parent
eral
HE Agen Vir Fekal- Rata- Dewasa Air minum Tidak Tidak Titer IgG Peneliti
V penye us oral, rata : muda terkontami anti-HEV: an
bab RN melalui 40 hr hingga nasi meningka dilakuk
NANB A air pertenga t setelah an,
H han resolusi tetapi
gejala belum
diketah
ui
vaksin
yang
efektif
i. Hepatitis A
Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan
gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip
flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan
hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12
minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap
penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi
hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan,
sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah
matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan
selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang
panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu
narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan
risiko tinggi tertular hepatitis A.
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
ii. Hepatitis B
Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan,
mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam.
Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang
terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta
imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B
yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak
beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis
B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak
pasangan seksual.
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.
iii. Hepatitis C
iv. Hepatitis D
muncul secara tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit kuning, urin
berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerahan. Pembengkakan
pada hati. Pengobatannya adalah Interferon-alfa dan transplantasi hati.
Pencegahannya dengan vaksinasi hepatitis B HBV-HDV co-infeksi HBV-
HDV super-infeksi
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan
virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik
dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
v. Hepatitis E
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-
limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester
ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang
terkontaminasi feces.
www.medicastore.com
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan
ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum
suntik.
www.infeksi.com
o Patofisiologi
respon imun non spesifik ( dibantu oleh sel NK dan NKT respon imun
spesifik aktif ( oleh sel limfosit B dan T ) aktivasi sel CD8 + terjadi
setelah kontak reseptor sel T dg kompleks peptide VHB MHC kelas I yg
ada pada permukaan dinding sel hati dan pada permukaan APC dan
dibantu oleh rangsangan sl CD4+ yg sebelumnya mengalami kontak
dengan komplek peptida VHB MHC kelas II pd dinding APC sel T CD8+
mengeliminasi virus pada sel hati yg terinfeksi nekrosis hati
meningkatnya ALT ( mekanisme sitolitik ) sel T CD4+ akan
mengaktivasi sel limfosit B memproduksi antibody
IPD, Jilid I
o Faktor resiko
a. pekerja layanan kesehatan
b. klien dan staf lembaga cacat mental
c. pasien Hemodialisa dan penderita hemofilia yang menerima produk
tertentu dari plasma
d. pria homosexual yang aktif secara seksual
e. pemakai obat intravena
f. penerima produk darah secara kronis
g. kontak serumah / berhubungan seksual dengan penderita karier HBsAg
h. heteroseksual yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan
i. wisatawan mancanegara ke daerah endemis HBV
j. pengungsi dari daerah endemis HBV
k. narapidana pria
l. pasien rumah sakit jiwa
m. bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi, dapat terinfeksi pada saat
maupun segera setelah lahir
o Manifestasi klinis
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
DD
(IPD, Jilid I)
o Diagnosis
Anamnesis
Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap, yaitu :
Fase ikterik
Ikterus muncul setelah 5-10 hari. Tetapi dpt juga muncul
bersamaan dgn munculnya gejala . pd banyak kasus fase ini tdk
terdeteksi . setelah timbul ikterus jarang tjd perburukan gejala
prodromal, tetapi justru akan tjd perbaikan klinis yg nyata
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Fase penyembuhan
Diawali dgn menghilangnya ikterus dan keluhan lain , tetapi
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Munculnya
perasaan sudah lbh sehat , kembalinya nafsu makan. Keadaan akut
biasanya akan membaik dlm 2-3 minggu.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : melihat dari keadaan umum penderita seperti mual,
anoreksia, malaise, Timbul Ikterus.
Palpasi : Menunjukan pembesaran dan nyeri tekan pada hati dan splen.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Serologis
Transmisi secara enerik
a. HAV
IgM anti HAV dapat dideteksi selama Fase akut dan 3-6 bulan
setelahnya.
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV Mengindikasikan infeksi
lampau.
b. HEV
Belum tersedia pemeriksaan serologi komersial yang telah disetujui FDA.
IgM dan IgG anti HEV baru dapat dideteksi oleh pemeriksaan untuk riset.
IgM anti HEV dapat bertahan selama 6 minggu setelah puncak dari
penyakit.
IgG anti HEV dapat tetap terdeteksi selama 20 bulan.
b. HDV
Pasiaen HBsAg positif dengan:
1. Anti HDV dan atau HDV RNA sirkulasi (Pemeriksaan belum
dapat pesetujuan)
2. IgM anti HDV dapat muncul sementara.
Koinfeksi HBV/ HDV
1. HBsAg Positif
2. IgM anti HBc positif
3. Anti HDV dan atau HDV RNA
Suprainfeksi
1. HBsAg positif
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
o Pentalaksanaan
Penatalaksanaan :
1. rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan
menyebabkan dehidrasi
Pencegahan :
infeksi secara enteric HAV
- pencegahan dengan imunoprofilaksis
a. vaksin HAV
efektivitas tinggi
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
sangat imunogenik
c. indikasi
pekerja lab.
efektivitas tinggi
3 kali pemberian
c. efektivitas 95%
o Komplikasi
perjalanan klinis 2-8 bulan, dikenal sebagai hepatitis kronis persisten, dan
terjadi pada 5-10% pasien, pemulihan terlambat, tapi pasien hampir selalu
sembuh.
Hepatitis agresif atau kronis aktif bila terjadi kerusakan hati seperti
digerogoti (piece meal) dan terjadi sirosis
[MODUL ENTEROHEPATIK/LBM2/SGD8]
o Prognosis
Buruk, bila tidak diketahui secara dini
- Nilai normal
a. Pria : 15-90U/L
b. Wanita : 10-80 U/L
- GGT merupakan tes yg paling peka pada hepatitis, tetapi pada GGT
bertahan paling lama dalam masa penyembuhan pasien hepatitis
- Pada hepatitis tanpa komplikasi ,GGT hanya meninggi sedikit atau sedang
- GGT meninggi pada kerusakan hati karena alcohol dan hepatoma serta
pada kolestasis
- Aktivitas enzim GGT meninggi dalam serum pada :
Steatosis hati
Kongesti hepatic
Kolestasis
KOLINESTERASE