Asia (Maria Clementia / XI IPA 3 / 27)

1. Lumpia
- Ciri Khusus :
Lumpia merupakan makanan pembuka yang berisikan sayur segar atau daging ayam yang
kemudian dibungkus dengan kulit lumpia tipis kemudian digoreng dalam minyak panas
hingga kuning keemasan.

- Bahan yang dipakai :

 1 sdm (15 ml) minyak sayur
 455 g daging sapi giling atau daging ayam giling
 2 sdm bawang bombai yang dicincang halus
 2 siung bawang putih (dihancurkan)
 1 buah wortel (diparut)
 4 buah jamur kancing (dicincang halus)
 4 batang daun bawang (dicincang halus)
 1 butir telur
 1 sdt (2 g) merica hitam (ditumbuk)
 1 sdt (6 g) garam
 1 sdt (3 g) bawang putih bubuk
 1 sdm kecap
 30 lembar kulit lumpia siap pakai
 475 ml minyak sayur (untuk menggoreng)

- FIlosofi/nilai budayanya :
Memiliki makna harapan akan kemakmuran dan kekayaan
Lumpia adalah makana yang dibawa oleh budaya Tiongkok. Secara tradisional, lumpia selalu
ada di saat Festival Musim Semi dan juga tahun baru imlek untuk merayakan kebahagiaan
dan menyambut datangnya musim semi yang indah. Karena isinya yang beraneka ragam dan
digoreng hingga kuning keemasan sehingga bentuknya seperti emas batangan, dipercaya
lumpia bisa mendayangkan kemakmuran, kekayaan, dan keberuntungan.

2. Jiaozi
- Ciri Khusus :
Berisi daging dan sayuran yang dicincang lalu dibungkus dengan adonan kulit yang terbuat
dari tepung terigu dan dibentuk seperti bulan sabit/perahu. Jiaozi disajikan dengan kecap
asin. Cara memasaknya sendiri bisa dengan direbus, dikukus, dan digoreng.

- Bahan yang dipakai :

 100 gram daging sapi giling
 4 lembar daun kol
 1 siung bawang putih, cincang halus
  1/2 sendok teh merica bubuk
 1/4 ruas jahe, cincang halus
 1 sendok makan minyak wijen
 1 sendok saus tiram
 15 lembar kulit dimsum
 1 sendok makan tepung tapioka, larutkan dengan 2 sendok makan air
 garam secukupnya
 1 sendok makan minyak goreng
 250 ml air
Saus:
 4 sendok makan kecap asin
 1 sendok teh cuka
 1 sendok makan minyak cabai (dibuat dari cabai yang digoreng dengan minyak dan
disaring)

- Filosofi/nilai budayanya :
Kekayaan dan kehidupan
Karena bentuknya menyerupai uang perak yang berbentuk perahu, maka dipercaya semakin
banyak uang yang dihasilkan sepanjang tahun nanti. Selain itu juga melambangkan
kehidupan bahwa hidup seperti jiaozi direbus. Tidak peduli ingin atau tidak ingin masuk ke
dalam air, anda harus berada di dalam air agar menjadi dewasa.