OLEH
DWI WAHYUNIAR
B1C119091
KELAS B
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2020
i
KATA PENGANTAR
Dwi Wahyuniar
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
1.3. TUJUAN.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. NILAI.................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Nilai.......................................................................................3
2.1.2 Tipe-tipe Nilai..........................................................................................4
2.1.3. Pentingnya Nilai..........................................................................................5
2.1.4. Hubungan Nilai dan Tingkah Laku.............................................................6
2.2. SIKAP................................................................................................................6
2.2.1. Pengertian Sikap.........................................................................................6
2.2.2. Sumber sikap...............................................................................................7
2.2.3. Tipe sikap....................................................................................................8
2.3. Kepuasan Kinerja...............................................................................................9
2.3.1. Pengertian Kepuasan Kinerja......................................................................9
2.3.2. Respon Terhadap Kepuasan Kerja............................................................11
2.3.3. Faktor yang menentukan kepuasan kerja...................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................13
3.1. KESIMPULAN.............................................................................................13
3.2. SARAN.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor - faktor yang mendasar yang terkait erat dengan kinerja adalah
kepuasan kerja yang berkaitan dengan kesejahteraan. Kepuasan kerja dilatar
belakangi oleh faktor –faktor, yaitu imbalan jasa, rasa aman, pengaruh antar
pribadi, kondisi lingkungan kerja, kesempatan untuk pengembangan, kondisi
lingkungan kerja, kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri. Teori
motivasi Maslow menjelaskan bahwa imbalan jasa merupakan hirarki kebutuhan
yang paling rendah guna memenuhi kebutuhan fisiologis seperti pangan, sandang,
dan papan. Rasa aman merupakan hirarki kebutuhan kedua dari bawah. Pengaruh
antar pribadi atau disebut juga kebutuhan social merupakan kebutuhan ketiga
dari bawah.
1
Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi
dasar untuk memahami sikap dan motivasi karena nilai mempengaruhi persepsi
manusia. Nilai umumnya mempengaruhi sikap dan perilaku, sebagai contoh
seseorang yang memasuki organisasi dengan keyakinan bahwa penentuan gaji
berdasarkan kinerja bukan berdasarkan senioritas dan kenyataanya orang tersebut
mendapati organisasi dengan penentuan gaji berdasarkan senioritas tentunya
orang tersebut kecewa. Rasa kecewa inilah yang akan menimbulkan
ketidakpuasan kerja, berbeda jika nilai-nilai orang tersebut selaras dengan
kebijakan upah.
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dan tipe-tipe nilai dalam organisasi
2. Untuk mengetahui hubungan nilai dengan tingkah laku
3. Untuk mengetahui definisi sikap dalam organisasi
4. Untuk mengetahui sumber-sumber sikap
5. Untuk menetahui tipe-tipe sikap
6. Untuk mengetahui definisi dari kepuasan kerja dalam organisasi
7. Untuk mengetahui respon terhadap kepuasan kerja
8. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. NILAI
Nilai yang kita anut sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik. Jadi
nilai-nilai dari orang tua memainkan suatu bagian yang penting dalam
menjelaskan akan bagaimana nilai-nilai kita. Selanjutnya nilai-nilai ditentukan
oleh budaya, guru, teman dan juga pengaruh lingkungan. Nilai-nilai yang dianut
3
seseorang itu tidaklah tetap tetapi apabila nilai-nilai yang dianut seseorang
tersebut berubah, maka perubahan itu sangat lambat. Sebagian besar nilai yang
kita anut dibangun dalam usia dini (bisa melalui orangtua, guru, teman dan lain-
lain).
Banyak hal tentang apa yang benar dan salah dirumuskan dari pandangan
yang dikemukakan oleh orangtua kita. Ketika menjadi dewasa dan dihadapkan
pada sistem nilai lain, mungkin nilai yang kita punya bisa berubah. Menarik
untuk disimak bahwa nilai relatif stabil dan abadi. Hal ini merupakan hasil dari
komponen genetik dan cara bagaimana nilai tersebut dipelajari. Penanaman nilai
dari orangtua selalu memberitahukan mana perilaku yang diinginkan dan
perilaku yang tidak diinginkan. Pembelajaran nilai yang mutlak atau hitam putih
inilah, bila digabung dengan suatu yang cukup banyak dari faktor genetik yang
kurang lebih menjadi kestabilan dan keabadian nilai-nilai tersebut.
4
dalam instutusi atau organisasi yang didistribusikan secara
tidak merata.
Individualisme vesus Kolektivisme. Individualisme adalah
tingkat dimana orang-orang di sebuah negara lebih suka bertindak
sebagai indiviidu dibandingkan sebagai anggota kelompok.
Kolektivisme ekuivalen dengan individualisme yang rendah
Kuantitas kehidupan versus kualitas kehidupan. Kuantitas
kehidupan adalah sampai tingkat mana nilai-nilai seperti
keberanian, perolehan uang dan barang materi serta persaingan itu
mendominasi. Kualitas kehidupan adalah sampai tingkat mana
orang menghargai hubungan dan memperlihatkan kepedulian
terhadap kesejahteraan orang lain.
Penghindaran ketidakpastian. Atribut kebudayaan nasional yang
menggambarkan tingkat di mana masyarakat nerasa terancam oleh
keadaan yang tidak menentu atau bermakna ganda dan
mencoba menghindari keadaan tesebut.
Orientasi jangka panjang versus jangka pendek. Orang-orang yang
hidup dalam kebudayaan dengan orientasi jangka panjang
melihat ke masa depan dan menghargai penghematan dan
ketekunan. Orang yang berorientasi jangka pendek menghargai
masa lampau dan masa kini, dan meneankan pada tradisi
dan pemenuhan kewajiban social.
5
2.1.4. Hubungan Nilai dan Tingkah Laku
Rokeach dkk, dalam kehidupan manusia nilai berperan sebagai standar
yang mengarahkan tingkah laku. Nilai membimbing individu untuk memasuki
suatu situasi dan cara individu bertingkah laku dalam situasi tersebut. Danan
djaja mengemukakan bahwa nilai memberi arah pada sikap, keyakinan dan
tingkah laku seseorang, serta memberi pedoman untuk memilih tingkah laku
yang diinginkan pada setiap individu. Karena nilai berpengaruh pada tingkah
laku sebagai dampak dari pembentukan sikap dan keyakinan sehingga dapat
dikatakan bahwa niliai merupakan faktor penentu dalam bebagai tingkah laku
sosial.
2.2. SIKAP
6
gerakan terhadap suatu obyek tertentu dan inilah nantinya akan menjadi
bagian dari sikap individu tersebut.
7
menciptakan sikap individu. Sikap anak muda biasanya sesuai dengan sikap
orang tua mereka.Apabila anak-anak mencapai umur sepuluh tahun, mereka
mulai lebih kuatdipengaruhi oleh teman sejawat. Kelompok teman sebaya
mampu mempengaruhisikap karena orang ingin diterima oleh orang lain.
Anak-anak belasan tahunmencari persetujuan dengan sama-sama memiliki
sikap yang serupa atau denganmerubah sikap untuk mengikuti sikap
kelompok.Orang belajar dan mengetahui sikap lewat pengalaman kerja.
Merekam mengembangkan sikap terhadap faktor-faktor seperti persamaan
upah, evaluasi prestasi, kemampuan manajemen, rancangan kerja dan
keanggotaan kelompok kerja.
8
2.3. Kepuasan Kinerja
9
2. Kompensasi : Gaji dan upah berperan menentukan dalam studi
kepuasan kerja. Imbalan yang adil adalah multidi mental di alam.
Manfaat yang alam bervariasi yaitu membayar, tunjangan dan imbalan
terkait dengan motivasi karyawan. Sistem gaji dan kebijakan promosi
organisasi harus adil, tidak ambigu dan sejalan dengan norma-norma
industri lazim dan harapan karyawan. Upah karyawan dan gaji harus
memastikan dia status sosial dan harus mampu memenuhi harapan.
Individu harus memahami administrasi gaji dan kebijakan promosi
sebagai adil. Organisasi harus memastikan bahwa kebijakan mereka
berorientasi pertumbuhan dan incremental dialam sehingga karyawan
mengambil tanggung jawab tambahan secara sukarela. Terlepas dari
manfaat keuangan, organisasi harus menyediakan fasilitas yang
memadai dan manfaat non-keuangan sehingga mereka termotivasi dan
menampilkan tingkat kepuasan yang tinggi.
10
Jika kondisi sebaliknya berlaku, orang-orang mungkin tidak dapat
bergaul dengan satu sama lain dan tingkat kepuasan kerja akan
berkurang.
11
2.3.3. Faktor yang menentukan kepuasan kerja
Mentally challenging work yaitu pekerjaan yg menantang secara
mental.
Equitable rewards (imbalan yang sesuai) yaitu adanya keadilan
dalam peraturan gaji & promosi.
Supportive working conditions yaitu adanya dukungan kondisi
kerja berupa kondisi lingkungan kerja yang nyaman, fasilitas yang
lengkap dan tidak membahayakan akan mendukung kepuasan kerja
seseorang.
Supportive collagues yaitu adanya dukungan kolega/teman akan
membuat seseorang menjadi lebih mantap dalam bekerja.
Personality job fit yaitu adanya kesesuaian antara kepribadian
seseorang dengan pekerjaannya. Personality job fit akan membuat
seseorang lebih puas karena dalam bekerja sekaligus ia dapat
menyalurkan bakat dan minatnya
4.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Nilai ialah keyakinan yang bertahan lama mengenai sesuatu yang
dianggap berharga (wortwhile), penting (importance), mempunyai arti
(meaningfull), diinginkan (desirable), dan diprioritaskan (preferable). Dengan
demikian nilai dapat diartikan sesuatu yang dinginkan, penting danmemiliki
arti, sehingga diperjuangkan untuk direalisasikan.
Sikap adalah kesediaan bereaksi terhadap suatu hal. Ini berarti bahwa
sikap senantiasa terarahkan pada suatu obyek tertentu dalam arti bahwa tak
ada sikap tanpa obyek, dan gerakan atau reaksi terhadap obyek inilah yang di
maksud dengan sikap.
3.2. SARAN
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja saling berhubungan satu dengan yang
laini, maka ada baiknya dalam suatu organisasi kita mampu mengaplikasikan
semua potensi-potensi, dan keahlian yang kita miliki untuk mengembangkan
organisasi dimaksud, tetapi dengan tidak bertolak belakang dari ke 3 aspek
pembahasan di atas.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Makalah Nilai Sikap dan Kepuasan Kerja (diakses tanggal 28 November).
Tersedia pada https://dokumen.tips/documents/makalah-nilai-sikap-dan-
kepuasan-kerja.html
Widi, Christin Natalia. 2017. Makalah Sikap dan Kepuasan Kerja (diakses tanggal 28
November) Tersedia pada https://kupdf.net/download/makalah-sikap-dan-
kepuasan-kerja_5afd6bb2e2b6f5944ac64d9f_pdf
Muhammad, hafid. 2019. Sikap dan Kepuasan Kerja (diakses tanggal 28 November)
Tersedia pada
https://www.academia.edu/38362955/nilai_sikap_dan_kepuasan_kerja
Fauzi, Aksan, dkk. Makalah Nilai Sikap dan Kepuasan (diakses tanggal 28
November). Tersedia pada https://docplayer.info/72668298-Makalah-nilai-sikap-
dan-kepuasan-kerja.html
Lubis, Saiful Bahri. Nilai Sikap dan Kepuasan Kerja (diakses tanggal 28 November).
Tersedia pada https://saiful747320179.wordpress.com/2018/03/18/nilai-sikap-
dan-kepuasan-kerja/
14
15