Disusun oleh:
LILIK ZAINIYAH (150321100041)
MEILINDA SARI (160321100007)
SUGIK PRASTYO (160321100049)
MUH. DIKY FIRMANSYAH (160321100072)
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 1
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 5
BAB II ......................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 18
2.1. Peran Peternakan Ayam Pedaging bagi Perekonomian di Indonesia .......................... 18
2.2. Sistem Pakan pada Peternakan Ayam Pedaging .......................................................... 19
2.2.1. Kandungan nutrien pakan ..................................................................................... 19
2.2.2. Konsumsi pakan .................................................................................................... 20
2.2.3. Konversi Pakan / Feed convertion ratio (FCR) ....................................................... 21
2.3. Manajemen Produksi pada Peternakan Ayam Pedaging ............................................. 21
2.3.1. Persiapan kandang ................................................................................................ 21
2.3.2. Pemasukan Day Old Chick ( DOC ) ........................................................................ 23
2.3.3. Pemberian pakan dan air minum .......................................................................... 23
2.3.4. Pengaturan temperatur brooder .......................................................................... 24
2.3.5. Pengaturan ventilasi ............................................................................................. 24
2.3.6. Penanganan kesehatan ......................................................................................... 24
2.3.7. Penimbangan bobot badan mingguan .................................................................. 25
2.3.8. Pencatatan atau recording .................................................................................... 25
2.3.9. Pemanenan ........................................................................................................... 25
2.4. Pemasaran dan Distribusi Produk pada Peternakan Ayam Pedaging .......................... 26
2.4.1 Lembaga Pemasaran Ayam Ras Pedaging.............................................................. 26
2.4.2 Saluran Pemasaran Pedagang Ayam Ras Pedaging ............................................... 28
2.4.3. Marjin Pemasaran ................................................................................................. 30
2.5. Manajemen mengelola resiko dan analisis kelayakan usaha peternakan ayam
pedaging.............................................................................................................................. 31
2.5.1. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi ayam broiler ..................... 31
2.5.2. Analisis Probabilitas Risiko .............................................................................. 33
2.5.3. Pemetaan risiko produksi peternakan ayam broiler....................................... 34
BAB III ...................................................................................................................................... 36
PENUTUP ................................................................................................................................. 36
BAB I
PENDAHULUAN
2.4.9. Pemanenan
Aktivitas panen biasanya dilakukan pada pagi hari. Jumlah dan ukuran ayam
yang akan ditangkap harus disesuaikan dengan surat permintaan pembelian.
Beberapa kegiatan yang dilakukan ketika panen sebagai berikut :
a) Menggantung tempat pakan dan minum.
b) Menangkap ayam harus dilakukan secara hati-hati. Penangkapan yang kasar
bisa menyebabkan memar, tulang patah di bagian sayap dan kaki, bahkan
bisa menyebabkan ayam mati karena stress.
c) Menyekat kandang yang akan dipanen.
d) Menangkap ayam sebaiknya tidak menggunakan cara memilih, tetapi harus
menghabiskan ayam dalam satu sekat.
e) Memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang secara
perlahan. Berat keranjang besi yang diletakkan di timbangan yaitu 20 kg.
Jadi jumlah total bobot ayam harus dikurangi berat keranjang kosong. Satu
keranjang bisa diisi 12-15 ekor ayam ukuran kecil. Sementara untuk ayam
ukuran sedang dan besar keranjang dapat diisi sebanyak 8-10 ekor.
f) Mencatat hasil penimbangan dan jumlah ayam.
g) Meletakkan ayam dalam kendaraan yang digunakan.
Pada gambar. 1 merupakan total kematian ayam yang terjadi selama 10 periode
yaitu pada tahun 2016 sampai 2017. Dimana kematian ayam disebabkan oleh faktor
kepadatan ruang kandang. Faktor kepadatan ruang kandang meliputi pada ukuran
kandang serta suhu kandang.
b. Perubahan cuaca
Berikut adalah tingkat kematian ayam yang disebabkan oleh sumber risiko
perubahan cuaca dapat dilihat pada Gambar 2.
Pada gambar. 2 adalah total kematian ayam yang disebabkan oleh faktor cuaca
selama 10 periode.Perubahan cuaca yang ekstrim atau keadaan cuaca yang sering
berubah-ubah ini sangat mempengaruhi terhadap kondisi dan tingkat kematian
ayam.
c. Hama predator
Berikut adalah tingkat kematian ayam yang disebabkan oleh sumber risiko
hama predator dapat dilihat pada Gambar 3.
Pada gambar. 3 adalah total kematian ayam yang disebabkan oleh faktor hama
predator. Organisme yang menjadi hama pemangsa pada peternakan ini yaitu
musang, ular dan anjing.
d. Penyakit
Berikut adalah tingkat kematian ayam yang disebabkan oleh sumber risiko
penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.
Jumlah kematian ayam yang disebabkan oleh penyakit terjadi sangat signifikan
terutama pada periode ketiga dan periode keenam. Pada periode ketiga kematian
ayam disebabkan oleh penyakit gumboro (IBD), pada periode kelima kematian ayam
disebabkan oleh penyakit ompalitis, pada periode keenam kematian ayam
disebabkan oleh penyakit ND (newcsatle disease), periode ketujuh kematian ayam
juga disebab oleh penyakit ompalitis, periode kesembilan kematian ayam
disebabkan oleh penyakit CRD (cronic respiratory disease) dan pada periode
kesepuluh kematian ayam disebabkan oleh penyakit ompalitis yaitu infeksi radang
indung telur. Penyakit ompalitis itu terjadi rata-rata pada minggu pertama umur
ayam, kemuadian penyakit gumboro (IBD) itu terjadi rata-rata juga pada minggu
pertama, selanjutnya penyakit ND (newcsatle disease) itu terjadi rata-rata pada
minggu ketiga umur ayam dan yang terakhir penyakit CRD (cronic respiratory
disease) menyerang rata-rata minggu keempat umur ayam.
3.1. Kesimpulan
Komoditas ayam pedaging mempunyai prospek pasar yang baik karena
didukung oleh karakteristik produk ayam pedaging yang dapat diterima oleh
masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah
dengan akses yang mudah karena sudah merupakan barang publik dan merupakan
pendorong utama penyediaan protein hewani nasional. Pada pemeliharaan ayam
broiler, feed convertion ratio (FCR) dihitung tiap minggu. FCR diperoleh dari
perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat hidup. Konversi
pakan atau feed convertion ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan
(kg) yang dikonsumsi dengan berat hidup (kg) sampai ayam itu dijual. Sehingga
semakin kecil angka konversi pakan menunjukkan semakin baik efisiensi
penggunaan pakan.