Oleh : Nama : Ligia Francisco Gama NIM : 205040203141001 Kelas : J Dosen Pengampu : Dr. Agr. Nunun Barunawati, SP. MP.
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2022 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat pada Tuhan atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan “Tugas Terstruktur 2” sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi kriterian penilaian mata kuliah Etika Profesi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Dalam proses penyelesaian laporan ini pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak. Maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada, Dr. Agr. Nunun Barunawati, SP. MP., selaku dosen pengampu yang membimbing mata kuliah Etika Profesi di Universitas Brawijaya. Demikian juga penulis ingin memohon maaf jika dalam penyusunan laporan akhir praktikum ini masih terdapat kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun. Semoga bimbingan dan nasehat yang diberikan kepada penulis menjadi bekal dikemudian hari. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Kebutuhan itu dapat terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan individu satu dan lainnya. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi akan mengakibatkan individu tersebut merasa terisolasi. Cara orang berkomunikasi satu sama lain sangat bergantung pada budayanya, bahasa yang digunakan, serta norma dan aturan yang berlaku dalam budayanya masing- masing. Budayalah yang bertanggung jawab atas cara seseorang berperilaku terhadap orang lain dan makna yang dimilikinya. Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi diantara peserta komunikasi yang berbeda latar belakang budayanya. Karena itu, Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh sejauh mana komunikator dan komunikan memberikan makna yang sama atas suatu pesan. Suatu keinginan yang tulus untuk melakukan komunikasi yang efektif adalah penting, sebab komunikasi yang berhasil mungkin tidak hanya terhambat oleh perbedaan perbedaan budaya. PEMBAHASAN Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, kalau kita tidak berhati-hati dalam berkomunikasi, tidak bisa dipungkiri jika akan memicu terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik dikegiatan ekonomi ataupun sosial, tidak hanya dengan menggunakan kata-kata verbal saja, tetapi juga menggunakan kata-kata non-verbal. Tanpa adanya komunikasi, tidak akan ada interaksi antara manusia. Interaksi akibat dari komunikasi ini berkaitan dengan sikap atau perilaku setiap individu yang mana juga harus disesuaikan dan atau mampu beradabtasi akan kebudayaan dengan berbagai macam ragamnya masing-masing. Kebudayaan ini akan membentuk, memperkuat sekaligus merubah sikap dan perilaku baik secara individu maupun secara sosial yang berada di lingkungan kebudayaan yang bersangkutan. Untuk itu kita harus berkomunikasi dengan baik agar tercipta kehidupan yang baik antar sesama kita. Dan juga di dalam berkomunikasi jangan hanya sekedar menyampaikan pesan saja, melainkan untuk mengubah tingkah laku. Jangan sampai apa yang kita sampaikan, tidak selaras dengan perilaku penyampainya. Sehingga membuat komunikan tidak percaya dan tidak lagi ingin berkomunikasi dengan kita. Maka dengan adanya manajemen komunikasi membuat pelaksanaan komunikasi itu berjalan efektif, sehingga pesan atau hasil yang diharapakan dari penyampaian informasi tadi sesuai dengan yang diharapkan. Manajemen dan komunikasi menghadirkan skema pengelolaan dan penyampaian pesan informasi yang efektif, sehingga tercipta keharmonisan dalam komunikasi yang dilakukan. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya menyampaikan pesan dengan begitu saja, tetapi ada tekniknya dengan tidak luput pula tetap memperhatikan perilaku yang kita tampilkan. Perilaku yang dimaksudkan yakni sikap atau perilaku yang terbentuk dikarenakan latar belakang sosial/budaya yang dimiliki tiap-tiap pribadi berbeda, tentu hal ini berkaitan dengan bagaimana ia menyampaikan pesan atau informasinya. Maka teknik komunikasi perlu dipertimbangkan agar orang yang kita ajak bicara tersebut tidak hanya diam atau tidak memiliki pemahaman lain (feed back) tentang apa yang kita sampaikan. Pada teknik berkomunikasi terdapat cara atau ‘seni’ penyampaian suatu pesan, yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Untuk itu, kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi agar komunikan tidak memahami konsep lain. Pada artikel “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ZONASI PASAR MODERN DI KABUPATEN SIDOARJO”, Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan zonasi pasar modern. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui metode penjelasan (explanatory). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan karyawan pasar modern dan pejabat pemerintah di Kabupaten Sidoarjo juga didukung oleh studi literatur yang berhubungan dengan kebijakan zonasi pasar modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan pasar modern dan pejabat pemerintah setuju terkait dengan persaingan pasar modern yang semakin tidak sehat dan mempengaruhi pasar tradisional. Selain itu, ditemukan bahwa proses perijinan tidak sesuai dengan prosedur. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan persepsi masyarakat, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan zonasi pasar modern, yaitu kurangnya komunikasi yang efektif antara pemerintah dan pemilik pasar modern; penyalahgunaan perijinan; dan kurangnya sosialisasi tentang zonasi pasar modern. SOLUSI Persepsi masyarakat terhadap implementasi kebijakan zonasi pasar modern menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan kebijakan zonasi pasar modern masih kurang tepat, terutama pada tiga faktor, yaitu tidak adanya komunikasi yang efektif antara pemerintah dan pemilik pasar modern; penyalahgunaan perijinan; dan kurangnya sosialisasi tentang zonasi pasar modern sehingga terjadi persaingan yang tidak sehat antara pasar modern yang mengakibatkan pada hilangnya pasar tradisional. DAFTAR PUSTAKA Rodiyah I. 2015. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ZONASI PASAR MODERN DI KABUPATEN SIDOARJO. JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 3, No. 2, September 2015, 117-240.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu