Anda di halaman 1dari 31

PA

PRAKTEK KEPERAWATAN KMB I


LAPORAN KELOMPOK PENYAKIT GASTROENTRITIS
RSUD DRS H. AMRI TAMBUNAN LUBUK PAKAM

DISUSUN OLEH :
- OKTI VIOVA P. BR.DAMANIK P07520120023
- RIZKY RAHMADANI BATUBARA P07520120028
- SYLVIA BELLA A. TARIGAN P07520120034
- YEKHOLYA P. M. PASARIBU P07520120039

KELAS : 2A D – III KEPERAWATAN


DOSEN : AGUSTINA BORU GULTOM, S.Kp,M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D – III JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2022
PA

LAPORAN PENGESAHAN

Laporan yang berjudul : GASTROENTRITIS


Disusun oleh :
- OKTI VIOVA P. BR.DAMANIK P07520120023
- RIZKY RAHMADANI BATUBARA P07520120028
- SYLVIA BELLA A. TARINGAN P07520120034
-YEKHOLYA P. M. PASARIBU P07520120039

Program Studi D-III Jurusan Keperawatan

Asuhan Keperawatan Yang Berjudul : Gastroentritis telah diseminarkan pada:


Hari :
Tanggal :

Dosen Pembimbing

( Agustina Boru Gultom, S.Kp, M.Kes )


NIP : 197308231996032001

Mahasiswa I Mahasiswa II

(Okti Viova P. Br. Damanik ) (Risky Rahmadani Babtubara )


NIM : P07520120023 NIM : P07520120028

Mahasiswa III Mahasiswa IV

( Sylvia Bella Taringan ) ( Yekholya P. M. Pasaribu )


NIM : P07520120034 NIM : P07520120039
PA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Asuhan
Keperawatan dan Laporan GASTROENTRITIS Di Ruangan SEROJA ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah PKK . Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
GASTROENTRITIS di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Terlebih
dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Agustina Boru Gultom Skep,Ns,M.Kep ,
selaku Dosen Pembimbing kami yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Kepada teman teman tim / kelompok yang sangat kompak dalam mengerjakan Askep dan
Laporan ,terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
PA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GE (gastro enteritis) adalah buang air besar dengan konsistensi encer / cair dengan
frekwensi lebih sering dari bisanya yaitu lebih dari tiga kali dalam sehari yang dapat
disertai lendir / darah atau tidak yang terjadi secara mendadak dan berlangsung 3 – 5 hari
dan bisa juga berlangsung kurang dari dua minggu (Syamsudin 2016). Sampai saat ini GE
masih merupakan masalah kesehatan, GE masih sering menimbulkan KLB (Kejadian
Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat dan secara
mendadak.
Menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund
(UNICEF) pada tahun 2017 terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat kasus
gastroenteritis setiap tahunnya diseluruh dunia. Secara global, diperkirakan ada
179.000.000 pasien gastroenteritis akut yang terjadi pada orang dewasa yang terjadi setiap
tahunnya dengan angka pasien dirawat inap sebanyak 500.000 dan lebih dari 5000 pasien
yang mengalami kematian, sedangkan di Asia sendiri angka kesakitan gastroenteritis pada
tahun 2017 yaitu terdapat 411 penderita per 1000 penduduk. Diperkirakan 82% kematian
(WHO, 2017). Data departemen kesehatan RI menunjukkan pada tahun 2018 penderita
Gastroenteritis Akut di Indonesia yang ditangani sebanyak (6,8%) dari jumlah penderita
Gastroenteritis Akut keseluruhan yang tercatat berjumlah 6.897.463 orang, yang ditangani
4.017.861 orang (RISKESDAS, 2018)..
Bahaya Gastroenteritis bila tidak ditangani bisa berujung pada kematian, atau
kemungkinan menimbulkan kondisi seperti berikut:Gangguan fungsi ginjal dan penyakit
ginjal,Kerusakan otot dan kejang,Pembengkakan otak (cerebral edema),Syok karena
tekanan darah rendah.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien seperti memantau
TTV:TD,HR,RR,S,SP02 serta mengkaji nyeri pasien dari setiap keluhan dan posisi nyeri
yg dikeluhkan pasien

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya adalah :
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada gangguan sistem pencernaan : GASTROENTRITIS
pada Ny.S di ruangan mawar atas RSUD DRS AMRI TAMBUN LUBUK PAKAM.
1.3 Tujuan Umum PA

Mampu melakukan asuhan keperawatan pada gangguan sistem pencernaan : GASTROENTRITIS


pada Ny.S di ruangan mawar atas RSUD DRS AMRI TAMBUN LUBUK PAKAM.
1.4 Tujuan Khusus
1. Mampu Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Penyakit GASTROENTRITIS
2. Menetapkan diagnose asuhan keperawatan pada Penyakit GASTROENTRITIS
3. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan pada Penyakit GASTROENTRITIS
4. Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada Penyakit GASTROENTRITIS
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada Penyakit GASTROENTRITIS

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR


2.1.1 DEFENISI

GE (gastroenteritis) atau di masyarakat umum lebih dikenal dengan diare


adalah pengeluaran feces yang tidak normal dan berbentuk cair / encer dengan
frekwensi lebih banyak dari biasanya dalam sehari > 3x (Dewi, 2010).

GE akut sering dengan tanda dan gejala klinis lainnya seperti gelisah, suhu
tubuh meningkat, dehidrasi, nafsu makan menurun, BB menurun, mata dan ubun –
ubun cekung (terutama pada balita) keadaan ini merupakan gejala GE infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit perut (corwin, 2009). GE juga dapat
terjadi bersamaan dengan penyakit infeksi lainnya seperti malaria dan campak,
begitu juga dengan keracunan kimia. Perubahan gut flora (bacteri usus) yang
dipicu antibiotic, dapat menyebabkan GE akut karena pertumbuhan kelebihan dan
toksin dari clostridium difficile (bakteri gram positif anaerob dalam usus besar).
2.1.2.ETIOLOGI PA

Menurut Hasan dan alatas (2010) Etiologi dari GE di sebabkan oleh


beberapa Faktor antara lain :

1 Infeksi interal : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama


GE
a) Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella, campylobacter, shigella.
b) Infeksi Virus : Rotavirus, Calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus
c) Infeksi Parasit : Cacing (Ascariasis, Trichuris, Oxyuris), Protozoa
(Entamoeba Histolyca, Tricomonas hominis, Giardia Lambia), Jamur (Candida
Albicans ).
2 Infeksi Parental : Infeksi diluar alat pencernaan seperti : Tonsilitis, Encefalitis,
Broncopneumonia.

3 Faktor Malabsorbsi :
a) Karbohidrat. Terutama pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam
susu formula dapat menyebabkan GE. Gejalanya berupa GE berat , tinja berbau
asam, sakit daerah perut. Jika sering terkena GE seperti ini, maka bisa
menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.

Malabsorbsi Lemak. Lemak terdapat dalam makanan yaitu yang disebut


dengan triglyserida. Dengan bantuan kelenjar lipase, triglyserida mengubah
lemak menjadi micelles yang bisa di serap usus.Tetapi karena kegagala
penyerapan sehingga lemak tidak dapat diproses akibat tidak ada lipase karena
kerusakan dinding usus sehingga terjadi GE. GE pada kasus ini fecesnya
berlemak.

b) Malabsorbsi Protein. GE yang terjadi akibat mukosa usus tidak dapat


menyerap protein
4 Faktor makanan : Makanan yang sudah basi, Alergi makanan tertentu,
makanan kurang matang, makanan tercemar atau beracun.

Faktor Psikis : Rasa takut dan cemas


PA

2.1.3.TANDA DAN GEJALA


Menurut Suriadi (2011) tanda dan gejala klinis GE antara lain :

1 Sering Bab dengan konsistensi tinja cair atau encer.


2 Terdapat tanda dan gejala dehidrasi (turgor kulit jelek ,elastisitas kulit
menurun ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa mulut dan bibir
kering).
3 Kram abdominal.
4 Demam,mual,muntah dan anorxia
5 Badan lemah, pucat dan perubahan TTV (nadi dan napas capat)
6 Urine menurun atau tidak ada pengeluaran (unuria)

D.PATOFISIOLOGI
Pathway

Faktor Malabsrbsi Faktor Makanan Faktor Psikis


- Karbohidrat - Makanan Basi - Rasa takut
- Lemak - Alergi makanan - Cemas
- Protein - Beracun

Penyerapan sari – sari makanan dalam saluran


cerna Terganggu / tidak adekuat

terdapatnya zat – zat Peradangan dinding Gangguan motilitas


Yang tidak di serap usus
usus
Gangguan sekresi

hiperperistaltik Tekanan osmosis meningkat

Reabsorbsi usus sekresi air  elektrolit Kesempatan


usus terganggu dalam usus meningkat menyerap makanan

Merangsang us usus
Mengeluarkan
isinya PA
GE

Bab sering dengan Inflamasi saluran


Konsistensi cair cerna

Kulit sekitar anus cairan yang frekwensi Agen pirogenik mual  muntah
Lecet dan teriritasi keluar banyak eliminasi
meningkat
Hipertermi
Anorexia Kemerahan / gatal
Dehidrasi Bab encer dgn /
tanpa darah / lendir Gangguan
Gangguan Gangguan pemenuha
n
Integritas Gangguan Gangguan Peningkatan kebutuha
n
Kulit Keseimbang Eliminasi Suhu tubuh Nutrisi
an

Menurut Suriadi (2011), patofisiologi dari Gastro enteritis adalah meningkatnya


motalitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan
absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan, cairan sodium, potasium dan
bikarbonat berpindah dari rongga ekstra seluler kedala tinja, sehingga mengakibatkan
dehidrasi kekurangan elektrolit dan dapat terjadi asidosis metabolik.
GE yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat rangsangan toksin
bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel dalam mukosa intestinal
mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang
masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga mengurangi fungsi permukaan
intestinal. Perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbs cairan dan
elektrolit. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan
dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi.
Peningkatan motalitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal
sehingga akan terjadi dehidrasi dan hilangnya nutrisi dan elektrolit.
PA

E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Riwayat alergi pada obat – obatan atau makanan

2.Pemeriksaan intubasi duodenum.

3.Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.

4.Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah

5.Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis, PH dan kadar gula juga ada
intoleransi gula, biakkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji retensi terhadap
berbagai antibiotik.
6.Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD), elektrolit terutama Na,
K, Ca, P Serum pada GE yang disertai kejang
PA

F.PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis adalah pengobatan dengan cara pengaturan diet dan pemberian
cairan :
1 GE tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya air
gula, sari buah segar, air teh, kuah sup, ASI dll.
2 GE dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung
campuran gula dan garam yang disebut larutan rehidrasi oral (LRO). LRO ini
dibuat dengan mencampurkan sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air .
3 .GE dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intra vena disamping LRO

2.2.ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
1.Pengkajian
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan
penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara
intervensi,observasi, psikal assesment. Kaji data menurut Ambarwati Fitri Respati
dan Nasution Nita (2012) adalah :
1 Identitas pasien/biodata

Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, umur,
tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua,pekerjaan dan No telpon

2 Keluhan utama

Buang air besar (Bab) lebih dari 3 kali sehari, Bab < 4 kali dan cair (GE tanpa
dehidrasi), Bab 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/sedang), atau Bab > 10 kali
(dehidrasi berat). Apabila GE berlangsung < 14 hari maka GE tersebut adalah
GE akut, sementara apabila langsung selama 14 hari atau lebih adalah GE
persisten.

3 Riwayat penyakit sekarang menurut suharyono (1999:59)

a) Keadaan umum klien. suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan menuru
atau tidak ada, dan kemungkinan timbul GE.
b) Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah. Warna tinja
berubah menjadi kehijauan karena bercampur empedu.
c) Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan sifatnya
makin lama makin asam.
d) Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah GE.

e) Apabila telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi

f) Diuresis: terjadi oliguri (kurang 1 ml/kg/BB/jam) bila terjadi dehidrasi.


PA

4 Riwayat kesehatan

a) Riwayat imunisasi terutama campak, karena GE lebih sering terjadi atau


berakibat berat pada anak-anak dengan campak atau yang baru menderita
campak dalam 4 minggu terakhir, sebagai akibat dari penurunan kekebalan
pada pasien.
b) Riwayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan (antibiotik) karena factor
ini merupakan salah satu kemungkinan penyebab GE
c) Riwayat penyakit yang terjadi sebelum, selama, atau setelah GE. Informasi
diperlukan untuk melihat tanda dan gejala infeksi lain yang menyebabkan GE.

5 Riwayat nutrisi

Riwayat pola makanan sebelum sakit GE meliputi:


a) Konsumsi makanan penyebab GE, pantangan makanan atau makanan yang
tidak biasa dimakannya.
b) Perasaan haus. Pada pasien yang GE tanpa dehidrasi tidak merasa haus
(minum biasa). Pada dehidrasi ringan/sedang pasen merasa haus dan ingin
minum banyak. Sedangkan pada dehidrasi berat, sudah malas minum atau tidak
mau minum.

6 Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum

1) Baik, sadar (tanpa dehidrasi)

2) Gelisah, (dehidrasi ringan atau sedang)

3) Lesu, lemah ,lunglai atau tidak sadar (dehidrasi berat)

b) Kulit Untuk mengetahui elastisitas kulit, dapat dilakukan pemeriksaan


turgor, yaitu dengan cara mencubit daerah perut atau tangan menggunakan
kedua ujung jari (buka kedua kuku). Apabila turgor kembali dengan cepat
Kurang dari 2 detik), berarti GE tersebut tanpa dehidrasi. Apabila turgor
kembali dengan lambat (cubit kembali dalam waktu 2 detik), ini berarti GE
dengan dehidrasi ringa/sedang. Apabila turgor kembali sangat lambat (cubitan
kembali lebih dari 2 detik), ini termasuk GE dengan dehidrasi berat.

c) Kepala

Pada klien dewasa tidak di temukan tanda – tanda tapi pada anak berusia
di bawah 2 tahun yang mengalami dehidrasi, biasanya ubun – ubun cekung
kedalam.

d) Mata. Kelopak mata tampak cekung bila dehidrasi berat saja


PA
e) Mulut dan lidah

1) Mulut dan lidah basah (tanpa dehidrasi)

2) Mulut dan lidah kering (dehidrasi ringan/sedang)

3) Mulut dan lidah sangat kering (dehidrasi berat)

f) Abdomen kemungkinan mengalami distensi kram dan bising usus yaitu :

1) Inspeksi : melihat permukaan abdomen simetris atau tidak dan tanda lain

2) Auskultasi : Terdengar bising usus meningkat > 30 x/ menit

3) Perkusi : biasanya Terdengar bunyi tympani / kembung

4) Palasi :Ada tidak nyeri tekan epigastrium kadang juga terjadi distensi perut

g) Anus, apakah terdapat iritasi pada kulitnya

h) Pemeriksaan penunjang

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN 

1 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi kurang dari yang

dibutuhkan tubuh berhubungan dengan mual,muntah,dan nafsu makan

menurun.

2 Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan BAB cair yang berlebihan.

3 Resiko terjadinya gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh

berhubungan dengan out put berlebihan.


PA

C.INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1 Gangguan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1.Mengidentifikasikan
keseimbangan tindakan 2. Kaji in / out keadaan umum pasien
cairan dan keperawatan cairan 2.kebutuhan cairan
elektrolit 1x24 jam 3. Kaji status terpenuhi
berhubungan diharapkan dehidrasi 3.Tugor kulit bagus dan
dengan out kebutuhan cairan 4. Kolaborasi mukosa bibir basah
put terpenuhi . dengan medis 4.Kolaborasi tentang
berlebihan pemberian cairan infus
dengan intake Dengan kriteria dan pemberian obat-
yang kurang hasil : obatan
1. Turgor kulit
bagus , mukosa
bibir basah

2 Perubahan Setelah dilakukan 1. Monitor in take 1.Mengidentifikasikan


nutrisi kurang tindakan nutrisi keadaan umum pasien
dari keperawatan 2. Monitor 2.Kolaborasi kebutuhan
kebutuhan Maka dapat muntahan klien pasien
tubuh menunjukkan 3. Monitor BB klien 3.klien dapat menaikkan
berhubungan kebutuhan nutrisi Kolaborasi berat badan
dengan mual pada pasien dengan medis 4. nafsu makan semakin
dan muntah untuk pemberian meningkat
kriteria hasil : obat anti mual
BB klien kembali dan muntah
normal dan nafsu
makan meningkat
PA

BAB 3

TINJAUAN KASUS

1.PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
NAMA : Ny.S
JENIS KELAMIN : Perempuan
UMUR : 30 Tahun
STATUS KAWIN : KAWIN
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Mengurus Rumah Tangga
ALAMAT : TANJUNG MORAWA
TGL MASUK RS : 14 JUNI 2022
NO.REG : 0622A3619
RUANGAN : Seroja
GOLDARAH : -
TGL.PENGKAJIAN : 14 JUNI 2022
TGL.OPERASI :-
DIAGNOSA MEDIS : Gastroentritis

B.PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Tn.A
HUBUNGAN DENGAN
KLIEN : Suami
PEKERJAAN : PETANI
ALAMAT : TANJUNG MORAWA

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dan BAB sudah
berbentuk cairan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


pasien mengatakan penyebabnya terjadi keracunan makanan oleh bakteri salmonella seperti
makanan olahan yaitu nugget atau sosis,makanan seperti daging,ikan yang mentah atau setengah
matang,dan kurangnya mencuci bersih pada sayuran,buah-buahan.
pasien mengatakan keadaan yang dirasakan mual,muntah,nyeri perut,nafsu makan turun,minum
kurang,dan diare. Pasien merasakan badan terasa lemas,nyeri yang dirasakan diperut bagian
tengah serta badan juga terasa lemas,skala nyeri yg dirasakan adalah 4,nyeri hilang timbul ketika
pasien melakukan aktivitas sehingga pasien merasa terganggu aktifitasnya dengan penyakit yang
dialaminya.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU PA

Penyakit yang pernah dialami pasien adalah sakit maag,demam,batuk


V. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak terdapat anggota keluarga yang
memiliki penyakit Gastroenteritis.
VI.RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
Bahasa yang digunakan pasien adalah Bahasa Indonesia dan Presepsi Klien tentang penyakit
adalah klien sangat optimis dan berharap penyakitnya segera sembuh dan dia dapat beraktifitas
normal .
Berikut tentang Konsep diri pasien
body image : klien mengatakan penyakit sedikit mempengaruhi kondisi tubuhnya
ideal diri : klien mengatakan ingin segera cepat sembuh dan cepat pulang
harga diri : klien merasakan tidak merasa rendah diri bila berintraksi dengan masyarakat
Keadaan emosional pasien adalah klien sangat sabar dan Hubungan pasien dengan keluarga serta
dengan orang lain sangat baik dan pasien mudah bergaul dengan teman serta mekanisme
pertahanan diri adalah berdoa biar cepat sembuh

VI.PEMERIKSAAN FISIK
a.Keadaan umum : Klien tampak susah sulit membuang BAB lemas,lemah.
b.Tanda-tanda vital
Suhu : 38,2 0 C
Tekanan darah : 100/62 mmhg
TB/BB : 162 cm/ 45 kg
Nadi : 62 x/m
RR :36 x/m
c..Pemeriksaan Head To Toe
1.Kepala dan rambut
a.Kepala
Bentuk : Mesosepal
Kebersihan : bersih
b.Rambut
Keadaan rambut : tidak rontok
Kebersihan : bersih
c.Wajah
Warna kulit : hitam
Struktur wajah: simetris
2.Mata PA

a.Bentuk: simetris
b.Pupil : mengecil saat diberi rangsangan
c.Konjungtiva : Pucat(anemis)
3.Hidung :
a.bentuk simetris
b.Ukuran hidung sedang
c.cuping hidung bernafas dengan baik
4.Telinga
a.Bentuk telinga : simetris
b.Ukuran telinga : normal
c.Lubang telinga :normal
d.Ketajaman : Tajam
5.Mulut dan faring
a.Keadaan bibir : simetris
6.Leher : pada leher tidak ada pembesaran
7.Pemeriksaan thorak dada
a.Bentuk thoraks : Simetris
b.Pernapasan frekuensi : 36 x/m
c.suara nafas : tidak terlihat
VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a.Pola tidur
1.Waktu tidur : jumlah jam tidur malam : 8 jam/hari,kebiasaan tidur siang : 2 jam/hari.
Masalah tidur : Gelisah
b.Pola eliminasi
1.BAB
Pola BAB : 1-2 kali/hari
Karakter feces : lunak
Keluhan : perut kembung
Warna fece : kuning kehijauan
2.BAK
Pola BAK : 5-6 kali/hari
Karakter urin : jernih
Nyeri : tidak
c.Pola makan
Diet : Bubur kasar
d.Pola minum
Jenis minuman : Air putih PA

kesulitan minum : ada

VIII. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK


2.Pemeriksaan diagnostik/penunjang
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh berhubungan dengan
mual,muntah,dan nafsu makan menurun.
Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
Risiko terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh berhubungan dengan
output berlebihan.
IX.PENATALAKSANAAN MEDIS
NO NAMA OBAT DOSIS EFEK
1 Ranitidin 50 mg/12 jam Mual,muntah,sakit kepala,diare
2 Ondansetron 4 mg / 8 jam Sakit perut,mual dan
muntah,perut kembung
3 Larutan oralit 3x5 mg ( 15-30 Mual,munah,rasa tidak nyaman
menit sebelum di perut
makan ).
4 Infus RL 40 gtt/i Nyeri dada,detak jantung
abnormal
5 Inj cefuroxime 1 gr/8 jam Mual dan muntah
6 Inj ranitidine 1 amp/12 jam Sakit kepala,sembellit,diare
7 Inj metilpradnijolone 2,5 mg/12 jam Sakit kepala
PA

2.ANALISIS DATA
NAMA PASIEN : Ny.S
NO REKAM MEDIK : 2992222
RUANG RAWAT : Seroja
N DATA ETIOLOGI MASALAH PA

o
1 Ds : GE /Bab cair Gangguan pemenuhan
Pasien menyatakan nafsu kebutuhan nutrisi yang
makan Bising usus meningkat dibutuhkan tubuh.
menurun,mual,muntah,
badan terasa lemas
DO : Produksi enzim HCL
Pasien tampak lemas,porsi meningkat
diet 2 sampai 3 sendok
habis. Mual,muntah,anorxia

Masukan nutrisi tergangguan.

2 Ds : Makanan dari tidak diserap Pola kebutuhan eliminasi


Pasien mengatakan Bab usus. tergangguan.
cairan lebih dari 10 x
dalam sehari,mules,dan Pergeseran cairan dan
melilit saat Bab elektrolit kedalam usus

Tekanan rongga usus


DO : meningkat.
Feses cair,tidak ada darah
lendir,warna dan aroma Terjadi rangsangan
khas feces,BU : 20
x/menit. Untuk mengeluarkan

Pengeluaran berlebihan /
BAB cair (GE )

3.
DS : Tekanan rongga usus Resiko terjadi gangguan
Pasien menyatakan kurang meningkat keseimbangan cairan dan
PA

MASALAH KEPERAWATAN
-Nafsu makan menurun,mual,muntah,badan terasa lemas,diare/Bab terlalu cair yang berlebihan.

3.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh berhubungan
dengan mual,muntah,dan nafsu makan menurun.
2. Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
3. Resiko terjadinya gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
berhubungan dengan out put berlebihan.

4.RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny.S
NO REKAM MEDIK : 2992222
RUANG RAWAT : Seroja
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI Rasional PA

KEPERAWATA
N
1. Gangguan 1. Cek di TTV 1. Untuk mengetahui k/u
pemenuhan a.Jangka PendekSeetelah setiap pasien dan menentukan
kebutuhan nutrisi dilakukan perawatan selama pergantian shift. terapi berikutnya.
kurang dari yang 1x24 jam kebutuhan asupan
dibutuhkan tubuh nutrisi terpenuhi dengan 2. Berikan 2. Porsi kecil diharapkan
berhubungan kriteria : makan dalam nutrisi dapat masuk dan
dengan Mual,muntah hilang. porsi sedikit mengurangi mual.
mual,muntah,dan tapi sering
nafsu makan b. Setelah dilakukan 3. Untuk menilai jumlah
menurun. perawatan selama 3 kali 24 3. Kaji asupan nutrisi yang masuk.
jam nafsu makan kembali nutrisi pasien
normal 4. Untuk memonitor
KH: Kebutuhan nutrisi 4.Timbang perkembangan asupan
terpenuhi semua pada Berat badan nutrisi pada pasien.
kebutuh tubuh pasien per hari Berat badan pasien
sebelum sakit 91 kg
Berat badan pasien
sesudah sakit:81 kg
2. Gangguan pola a. Jangka panjang 1. monitor Bab 1. pengetahuan
kebutuhan setelah dilakukan pasien tentang kualitas bab
eliminasi perawatan selama jumlah warna pasien.
berhubungan 1kali 24 jam frekuensi konsistensi dan
dengan bab cair kebutuhan pola aroma feses
yang berlebihan eliminasi menurun.
2.anjurkan 2. buah dan sayur
Kriteria: frekuensi bab pasien banyak mengandung
berkurang, feses makan buah serat sehingga
berampas. dan sayur . diharapkan BAB
bisa berampas.
b. setelah dilakukan 3. Kolaborasi
perawatan selama 3 dengan medis 3. sebagai pemberi
kali 24 jam pola untuk terapi.
eliminasi kembali pemberian
normal. antifugatif
KH : Dengan tercapai
PA

5.CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : Ny. S
NO REKAM MEDIK : 2992222
RUANG RAWAT : Seroja
NO TGL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASIPA
KEPERAWATAN
1 Selasa, Ketidakefektifan 09.00 1.Memonitor status Ds : -Pasien mengatakan
14 Juni bersihnya jalan pernafasan sesak nafas
2022 nafas b/d adanya RR:36x/menit -pasien mengatakan
mukus/sekret yang 2.Observasi intake dan masih batuk dan masih
berlebihan 10.00 output setiap hari terdapat sekret.
3.Memposisikan pasien
10.05 semi fowler dan Do : -Pasien kelihatan
mengajarkan batuk sesak dan batuk
efektif -RR :36x/m
4.Pemasangan O2 5L
10.30 5.Observasi keadaan A : Masalah belum
umum teratasi
6.pemberian nubulizer P : Lanjutkan intervensi
11.00 7.Pemberian obat anjuran
11.25 dokter.
2 Selasa, Nyeri akut 08.30 1.Observasi keadaan Ds : -Pasien mengatakan
14 juni berhubungan b/d umum pasien masih nyeri di bagian ulu
2022 adanya gangguan 09.00 2.mengkaji nyeri pasien hati
tukak lambung 3.mengkaji lokasi nyeri Do : -Pasien kelihatan
pasien masih nyeri dan
4.memantau ttv kesakitan
-TD:130/80 mmHg -Skala yang dialami 4 (0-
-HR:120x/menit 10)
-Suhu:38,20 C A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1 Rabu,15 Ketidakefektifan 09.00 1.Memonitor status Ds : -Pasien mengatakan
juni 2022 bersihnya jalan pernafasan masih sesak nafas
nafas b/d adanya -RR:30x/menit -pasien mengatakan
mukus/sekret yang 2.Observasi intake dan masih batuk dan masih
berlebihan 10.00 output setiap hari terdapat sekret.
3.Memposisikan pasien
10.05 semi fowler dan Do : -Pasien kelihatan
mengajarkan batuk sesak dan batuk
efektif -RR 30x/m
4.Pemasangan O2 5L
PA

BAB 4

PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesenjangan antara teori dan asuhan keperawatan secara
langsung pada Ny.S dengan diagnose medis GE di ruangan SEROJA RSUD DRS H.AMRI
TAMBUNAN LUBUK PAKAM yang meliputi pengkajian,perencanaan,pelaksanaan dan
evaluasi.

1.PENGKAJIAN
Pada teori penyakit GE ini ditemukan pada usia yang sudah cukup tua.dan pada asuhan
keperawatan ini ditemukan pasien ini sudah cukup lama mengalami penyakir GE.teori asuhan
keperawatan ini di temukan keluhan utama yang dialami buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali
dalam sehari dan BAB sudah berbentuk cairan.
jadi pada pengkajian ini di temukan diagnose ini penyakit ini susah untuk di bisa sembuh apabila
kita melakukan aktivitas-aktivitas yang baik atau yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.

2.DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh berhubungan
dengan mual,muntah,dan nafsu makan menurun.
2.Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
3.Resiko terjadinya gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh berhubungan
dengan out put berlebihan

3.INTERVENSI KEPERAWATAN

Pada teori penyakit Gastroenteritis ditemukan intervensi keperawatan sebagai berikut :


Pengkajian : PA

Diagnosa 1 :Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah,dan nafsu makan menurun.
1.Cek TTV setiap
Pergantian ship
2.Berikan makan dalam porsi sedikit Tapi sering
3.Kaji asupan Nutrisi klien
4.Timbang BB klien perhari

Diagnosa 2 :Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
1.Monitor Bab Klien tentang jumlah.warna, konsistensi dan aroma feses.
2.Anjurkan klien banyak makan buah dan sayur
3.Kolaborasi dengan medis untuk pemberian antifulgatif

Diagnosa 3: Resiko terjadinya gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
berhubungan dengan out put berlebihan
1.Jelaskan pentingnya cairan bagi tubuh
2.Anjurkan klien agar banyak minum
3.Kaji asupan dan keluaran cairan klien
4.Kolaborasi dengan medis untuk pemberian larutan rehidrasi dan cairan infus

4.IMPLEMENTASI
Diagnosa 1: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah,dan nafsu makan menurun.
1.Menganjurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering
2.Memberikan obat anti mual sesuai intruksi medis:-Domperidon tablet 1 x 50 mg
3.Mengecek TTV (TD; 100/70, HR: 68x/menit,Suhu:36C,RR :18x/menit,K/U:
Lemas,Kesadaran : Composmentis
4.Mengkaji asupan nutrisi dan diet yang di habiskan klien (1/2 porsi diet RS)

Diagnosa 2 : Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
!.Menganjurkan klien supaya banyak makan buah dan sayur
2.Memberikan obat anti GE sesuai intruksi medis:-New Diatab tablet 2 x 600 mg
3.Mengkaji jumlah, bentuk, warna dan aroma feces PA

Diagnosa 3: Resiko terjadinya gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
berhubungan dengan out put berlebihan
1.Memotifasi klien supaya banyak minum minimal 8 gelas sehari
2.Menganjurkan klien untuk mengingat setiap intake cairan
3.Memberikan larutan rehidrasi oral sesuai intruksi medis
4.Mengkaji jumlah minum dan Bak klien
5.Memantau keadaan umum klien (bibir dan mukosa mulut kering)
6.Memberikan cairan elektrolit pengganti melalui infus sesuai instruksi medis.(Cairan RL – 30
tetes / menit)
5.EVALUASI KEPERAWATAN
Pada diagnosa 1:Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah,dan nafsu makan menurun
S. Klien mengatakan mual sudah berkurang, muntah tidak ada, nafsu makan sudah meningkat
O. Klien tampak lebih segar, Diet:½ porsi diet RS habis,
TD:110/70mmHg,HR; 78 x/i, Suhu: 36°C,RR: 18x/i
1.A. Masalah sudah teratasi sebagian
P. Intervensi dilanjutkan
2.S:Klien mengatakan Bab sudah berkurang (5 x sejak tadi malam), rasa mules dan melilit tidak
ada.
O. Feces sudah ada ampas, B/U: 10 x/menit
A. Masalah sudah teratasi sebagian
P. Intervensi dilanjutkan
3.S. Klien mengatakan rasa haus tdk ada, badan terasa segar
O. Klien tampak segar,mukosa mulut dan bibir basah, turgor baik, akral basah, tanda dan gejala
dehidrasi (-)
A. Masalah sudah teratasi
P. Intervensi dihentikan

Pada diagnose 2:
Gangguan pola kebutuhan eliminasi berhubungan dengan Bab cair yang berlebihan.
1.S. : Klien mengatakan mual dan muntah sudah tidak ada Nafsu makan sudah kembali seperti
biasa
O.-Klien tampak segar, porsi diet RS habis
-TD: 110/70mmHg, Nadi; 78 x/menit, Suhu: 36 C, P: 18 x/ menit
A. Masalah sudah teratasi
P. Intervensi dihentikan PA

2.S. Klien mengatakan Bab sudah kembali normal (GE negative)


O. Feces sudah ada ampas, B/U: 6 x/menit, kembung (-)
A. Masalah sudah teratasi
P. Intervensi dihentikan

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1.Kesimpulan
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap dasar dari seluruh proses keperawatan dengan tujuan
mengumpulkan informasi dan data-data pasien. Supaya dapat mengidentifikasi masalah-masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial.

C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan
atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantuk
klien mencapai hasil yang diharapkan (Deswani, 2009).

D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan. Implementasi merupakan tahap proses keperawatan dimana perawat
memberikan intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap pasien.

E. Evaluasi
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah
ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur
PA hasil

dari proses keperawatan. Penilaian keberhasilan adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai

2.Saran
Dari kesimpulan diatas memberikan saran sebagain berikut :
Perawat sebagai petugas layanan kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan,keterampilan
yang cukup serta dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien penderita penyakit gastroentritis .

DAFTAR PUSTAKA

WHO, 2022. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD), http…….., diakses tanggal 24 juni
2022 (rikesdas)..

Beherman E Richard, dkk. 2012. Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Vol 2. Edisi 15.
EGC : Jakarta.
Carpenito. L J, 2010. Hand Book of Nursing Diagnosa. ECG : Jakarta. Doenges,
Marilynm E. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC : Jakarta.

Suriadi, Rita Yuliani : 2011. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Dalam .Edisi 1.
Agung Seto. Jakarta.

Ngastiyah, 2015. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Dalam . Edisi 1. EGC,


Jakarta

Jurnal DinasKesehatan Propvinsi Riau2019

RenstraKesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru 2019


PA
PA
PA

Anda mungkin juga menyukai