Anda di halaman 1dari 51

Code Blue System

”Preparing & Maintaining”


Oleh :
Yudi Elyas

Disampaikan Pada :
Webinar Keperawatan Nasional DPK IMDS Tgl. 03 Maret 2022
Curiculum Vitae
Nama : Ns. Yudi Elyas, S.Kep
NIRA : 31730118302
Lama Bekerja : 19 Tahun
Riwayat Jabatan : 1. Ka. Ruang ICU bedah Jantung PJT RSCM
2. Supv. ICCU,ICU bedah jantung, RR PJT RSCM
Jabatan Saat ini : Pengawas Ruang Intensif RSCM Jakarta
Tlp / Instagram : 081316006831 / @YUDI ELYAS

Pendidikan :
• Ners Keperawatan FIK UI
• Pendidikan ICU Bedah Jantung (CCNP) Institute Jantung Negara (IJN) Malaysia
• Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan (S2) FIK UI, Peminatan Sp.KMB

Pelatihan : Trainer : Organisasi :


• Kardiologi Dasar • BLS & ACLS Certified by AHA • PPNI
• Intensive Care Unit (ICU) • Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) • HIPERCCI DKI (Pengurus)
• BLS & ACLS AHA 2015 • Pelatihan ICU (RSCM & HIPERCCI) • INKAVIN (Anggota)
• Pelatihan Code Blue system di RS • Provider BTCLS
• TOT BLS & ACLS AHA
• Pelatihan Interpretasi EKG
• Asesor Keperawatan & TOT
• Seminar & Workshop Keperawatan
Keperawatan
Lingkup Bahasan

Standar Komponen Management


EWS & Code Akreditasi Code Blue Code Blue Team Code
Blue Code Blue System System Blue
System (Preparing) (Maintaining)
PENDAHULUAN

Primary ventricular The Process of Dying


fibrillation
0 min

Primary Asystole

Alveolar anoxia 2-3 min Code blue

?
Asphyxia:
(Airway Obstruction) 5-12 min
(Apnea)
Circulatory Arrest

Pulmonary Failure

Shock

Brain Failure
*Safar P. Cerebral resuscitation after cardiac arrest: research initiatives and
future directions. Ann Emerg Med 22:324,1993
6-8 hrs before arrest Cardiac Arrest

Reversible cause of
arrest
- Hypovolemia Early Warning Scoring System
- Hypoxia Staf member worried about the pts
- Hydrogen ion (acidosis) Acute change in :
- Hypo-/Hyperkalemia HR<40 or >130 bpm
- Hypoglycemia sBP<90 mmHg
- Hypothermia RR<8 or >28 bpm
- Toxins Threatened airway
- Tamponade, cardiac SpO2<90%
- Tension pneumothorax Concious state
- Thrombosis coronary Urin<50 mL/hr
- Thrombosis pulmonary
- Trauma
The Joint Commission International (JCI) Acreditation :
Resuscitation services are available
throughout the hospital
(Standard Care of Patient 3.2)
Komite Akreditasi Rumah Sakit
(KARS):
Penanganan resusitasi pasien harus seragam dan
terdapat di seluruh bagian rumah sakit
(Pelayanan Pasien 3.2)
Standar Nasional Akreditasi RS
(SNARS) Edisi 1.1 : PAP
PAP 3.1 :
Staf klinis Rumah Sakit dilatih untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien yang memburuk
dan pada standar
Elemen Penilaian :
- Ada regulasi pelaksanaan EWS
- Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan EWS
- Ada bukti staff klinis mampu melaksanakan EWS
- Tersedia pencatatan hasil EWS

PAP 3.2 :
Pelayanan Resusitasi tersedia di Seluruh Area Rumah Sakit
Elemen Penilaian :
- Ada regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia selama 24 jam di seluruh area RS, serta
peralatan medis untuk resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar
- Diseluruh area RS BHD diberikan segera saat dikenalihenti jantung dan paru dan tindak
Lanjut (BHL) diberikan kurang dari 5 menit
- Staff diberikan pelatihan pelayanan resusitasi
Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian
Chain of Survival
AHA 2020

Sumber :
Ashish R. Panchal. Circulation. Part 3: Adult Basic and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care, Volume: 142, Issue: 16_suppl_2, Pages: S366-S468, DOI:
(10.1161/CIR.0000000000000916)
Tatalaksana
Henti Nafas & Henti Jantung
Penatalaksanaan pasien henti nafas & henti jantung
tidak dapat dilakukan seorang diri

“Call For Help”


Aktifkan Code Blue...!!!
MISSION IMPOSIBLE
Code Blue System
Code Blue adalah kode panggilan yang
menandakan adanya kondisi kegawat-daruratan
pasien (henti nafas dan henti jantung)
Sumber :
Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after trial of a
medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
Sumber :
Chen J, Ou L, Hillman K, Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and mortality trends and their
association with rapid response system expansion. MJA 2014; 201: 167-170
CODE BLUE
• Panggilan Code Blue
Panggilan code blue adalah panggilan aktivasi sistem
code blue oleh petugas yang mendapatkan pasien
dengan ancaman kegawatan atau kejadian henti jantung
dan henti napas

• Tim code blue


Tim medis yang siap dipanggil setiap saat untuk
melakukan pengelolaan pasien yang mengalami kondisi
kritis akut di RS.
Code Blue
Code Blue biasanya tidak diaktifkan pada kondisi atau area :

• DNR
• Fase terminal penyakit Informed
Pasien • Paliatif Care
Concent Sudah
Dilakukan

• Kamar Operasi BLS & ALS


Jenis • ICU dilakukan tanpa
mengaktifkan
Ruangan • Catheterisasi Jantung
Code Blue System
POLA TIM CODE BLUE
1. Pola Sentralisasi
Tim code blue dengan anggota lengkap stanby
untuk seluruh area RS (banyak gedung)
2. Pola 1 atap
Tim code blue diambil dari petugas yang
sedang bertugas,diambil dari beberapa
ruangan ditambah dokter jaga
3. Pola 1 lantai
Tim code blue terdiri dari dokter jaga dan
perawat yang sedang tugas saat terjadi code
blue. Tim code blue (perawat) berasal dari
satu lantai. --> satu lantai terdiri dari beberapa
ruang rawat
4. Pola Zona / Wilayah ( Untuk RS yang luas dan
gedung banyak)
Komponen-Komponen
Yang Harus Disiapkan (Preparing)

SDM

FASILITAS
Code SISTEM
(sarana &
Prasarana)
Blue KOMUNIKASI &
KOORDINASI
System
KOMITMEN
Transfortasi - Kebijakan
- SPO
Komponen SDM  Pengenalan Henti Jantung
Cardiac Arrest / Henti Jantung
1. Pasien tidak sadar
2. Tidak ada nafas dan tidak teraba nadi
3. EKG:
Ventricular Fibrillation (VF)

Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)

Pulseless electrical activity (PEA)

Asistole
Tatalaksana Henti Jantung
Shockable
DC Shock 360 J Not shockable
monofasik/200J bifasik Do chest compression
Chest compression

CPR
CPR
Komponen SDM
Kemampuan untuk
melakukan BLS

HIGH QUALITY CPR


Komponen SDM
Kemampuan untuk melakukan ACLS
Komponen SDM
Kemampuan untuk melakukan ACLS
Tindakan Harus Cepat & Juga Tepat
Konsentrasi…!

• Membutuhkan konsentrasi yang baik


terutama saat pada malam hari
Komponen SDM
Pemahaman SPO
A. Perawat 1
1. Perawat tidak meninggalkan pasien
2. Perawat 1 sebagai first responder mengaktifkan code
blue di ruangan kepada perawat lain (perawat 2)

B. Perawat 2
1. Perawat 2 yang mendengar teriakan code blue langsung
mengaktifkan system code blue RS dengan
menghubungi operator / menelpon / paging untuk
memanggil tim code blue
2. Perawat 2 datang ke tempat terjadinya code blue dengan
membawa alat-alat emergency dan langsung membantu
perawat 1 melakukan BLS
Komponen SDM
Petugas harus mengetahui alat alat yang dibutuhkan
saat terjadi code blue dan letak penyimpanannya
Komponen SDM
Tim code blue mengetahui obat-obatan yang digunakan
termasuk cara pengoplosan obat
Jenis Obat Adrenalin (1 Cara SA Cara Frekuensi
amp 1 mg) Pengoplosan (1mp=0.25mg) Pengoplosan Pemberian
obat obat

DEWASA 1 ampul = 1mg 1 amp 1st dose 0.5 mg 1 amp utk Repeat 3-
bolus tiap 3-5 adrenalin bolus, sekali 5minutes.
menit murni pemberian
Maksimum
dose 3 mg
ANAK 1 amp=1mg 1 amp 0.02 mg/kg. 1 amp dioplos Repeat 3-
diencerkan adrenalin dalam spuit 5minutes.
dengan WFI ditambahkan Minimum dose 2.5cc
menjadi 10 WFI 9 cc 0.1 mg, Maks
cc,diberikan 0.1 dengan spuit dose 0.5 mg
mg setiap 10 cc
pemberian
Komponen :
Fasilitas, Sarana & Pra sarana tersedia
 Kesediaan tempat ruang intensive
 Trolley emergency LENGKAP
• Set Intubasi
• Defibrilator
• Obat-obatan emergency
• Pacemaker
• EKG
• Ambu bag
• Oksigen
• dll
Komponen
Sistem Komunikasi & Koordinasi
 Komunikasi antar
ruangan
 Komunikasi Gedung
(Sentral)
• Operator
mengumumkan
“Code Blue di lantai...
kamar ….” (2x)
Saat kode diaktifkan tim menuju ruangan di mana pasien berada
& melakukan tindakan resusitasi jantung paru
Saat kode Biru diaktifkan tim menuju ruangan
dimana pasien berada & melakukan tindakan
resusitasi jantung paru
Uncoordinated Cardiac Arrest Team
Code Blue Team Positions
Komponen Transfortasi

• Transfortasi ke ruang intensive oleh petugas code


blue (3-4 orang)
• Akses ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap
Maintaning Team Code Blue

• Prioritas untuk menangani kondisi kegawatan


• Bertanggung jawab dengan tugas dan peran masing-
masing
• Tidak melimpahkan tugas ke orang lain dengan alasan
yang tidak baik
• Monitoring & Evaluasi pelaksanaan Code Blue System

KOMITMEN BERSAMA
Dokumentasi
1. Kondisi code blue pada pasien didokumentasikan
dalam rekam medis pasien
2. Semua tindakan yang dilakukan serta obat-
obatan yang diberikan dicatat
3. Pendokumentasian sebagai bukti tindakan
4. Dapat menjadi sumber evaluasi untuk perbaikan
Code Blue System
In Covid-19 Zone.. ???

Sumber :
Edelson, D. P., Sasson,Topjian, A. A. (2020). Interim Guidance for Basic and Advanced
Life Support in Adults, Children, and Neonates with Suspected or Confirmed
COVID-19: From the Emergency Cardiovascular Care Committee and Get with the
Guidelines-Resuscitation Adult and Pediatric Task Forces of the American Heart
Association. Circulation, E933–E943.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463
RJP Dengan Pasien Terpasang Sungkup Oksigen
Pada Kasus Covid-19
Kesimpulan
• Deteksi dini dengan menggunakan EWS dapat mengurangi
angka kejadian henti jantung di Rumah Sakit
• BHD dan BHL merupakan tatalaksana tindak lanjut dari
kondisi perburukan pasien
• RS harus memiliki system untuk melakukan tatalaksana
kegawatan di RS yaitu dengan sistem Code Blue
• Dibutuhkan kompetensi, kerjasama dan koordinasi antar
petugas kesehatan dalam melaksanakan EWS dan System
Code Blue di RS
• Tatalaksana kegawatan pada pasien dengan Positif Covid-
19 tetap dapat dilakukan namun diperlukan kewaspadaan
tinggi dan APD yang sesuai
Daftar Pustaka
1. Bansal, M. (2020). Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in
English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier
Connect , the company ’ s public news and information. 14(3), 247–250
2. Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after trial of a medical
emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
3. Chen J, Ou L, Hillman K, Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and mortality trends
and their association with rapid response system expansion. MJA 2014; 201: 167-170
4. https://cpr.heart.org/en/resuscitation-science/cpr-and-ecc-guidelines/algorithms
5. Edelson, D. P., Sasson,Topjian, A. A. (2020). Interim Guidance for Basic and Advanced Life Support in Adults,
Children, and Neonates with Suspected or Confirmed COVID-19: From the Emergency Cardiovascular Care
Committee and Get with the Guidelines- Resuscitation Adult and Pediatric Task Forces of the American Heart
Association. Circulation, E933–E943. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.120.04746
6. European Society of cardiology. (2020). ESC Guidance for the Diagnosis and Management of CV Disease during the
COVID-19
7. Pandemic. European Heart Journal, 1–115.
8. Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Part 5-Circulation.
2015;132 (suppl 2):S414–S435
9. http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
10.https://www.physiciansweekly.com/cpr-in-covid-19-patients-has-a-low-survival-rate/
11.M. SenthilVelou, E. Ahila (2020). Happy hypoxemia: What has been forgotten.IAIM, 2020; 7(8): 75-79.,
12.Tobin, M. J., Laghi, F., & Jubran, A. (2020). Why COVID-19 silent hypoxemia is baffling to physicians. American
Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 202(3), 356–360. https://doi.org/10.1164/rccm.202006-
2157CP
Dapat di-download di situs: https://eccguidelines.heart.org/index.php/
circulation/cpr-ecc-guidelines-2/
TERIMAKASIH...
HP: 081316006831
IG : YudiElyas
Email : yudielyas@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai