Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Digital Marketing yang diampu oleh Bapak
Onni Meirezaldi, S.sos., MM.
DISUSUN OLEH:
Nadia Aulia M 185030200111024
Gabriella Athalia R 185030200111027
Ni Komang Okky 185030200111030
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Konsep Internet of Think sebagai Faktor Pendukung Digital
Marketing...............................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, digital marketing merupakan elemen sangat utama yang ada di dalam bisnis.
Sebagian besar merek memiliki website sendiri atau setidaknya memiliki akun media
sosial untuk memasarkan produk atau jasa perusahaan. Hal ini dilakukan karena pada era
digital seperti sekarang, setiap orang dapat memasarkan produknya kepada siapapun di
seluruh dunia. Konsep pemasaran produk dengan pemanfaatan internet dapat dikatakan
sangat jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang sudah dilakukan masyarakat
terdahulu melalui media non-digital (media cetak dan elektronik).
Tidak seperti iklan pada media non-digital (misal: koran dan selebaran brosur),
strategi pemasaran dengan menggunakan media digital khsusunya online dapat diukur
secara tepat atau bahkan real-time. Digital marketing dapat dilakukan melalui berbagai
jalur, seperti iklan di website, media sosial, e-commerce, aplikasi chat, dll. Digital
marketing cocok untuk dimanfaatkan saat ini, karena masyarakat bepergian lebih sering
membawa handphone dibandingkan membawa buku. Apabila peluang tersebut
dimanfaatkan dengan optimal, maka digital marketing dapat digunakan sebagai suatu
strategi pemasaran yang sangat efektif karena strategi pemasaran yang tepat tentu akan
berpengaruh positif terhadap kemajuan bisnis dari suatu perusahaan.
1. Apa pengertian dan konsep dari Internet of Think sebagai faktor pendukung digital
marketing?
2. Apa pengertian dan konsep dari digital marketing?
1
3. Apa manfaat dari digital marketing?
4. Bagaimana masyarakat pada era digital?
5. Bagaimana konsumen pada era digital?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian dan konsep dari Internet of Think sebagai faktor
pendukung digital marketing.
2. Mengetahui tentang pengertian dan konsep dari digital marketing .
3. Mengetahui tentang manfaat dari digital marketing.
4. Mengetahui wawasan tentang masayarakat pada era digital.
5. Mengetahui wawasan tentang konsumen pada era digital.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Konsep Internet of Think sebagai Faktor Pendukung Digital
Marketing
2.1.1. Pengertian Internet of Things
Internet of things dikatakan sebagai perluasan dari layanan internet kontemporer
untuk dilampirkan di setiap benda dengan konektivitasnya adalah internet yang
dimungkinkan dengan menanamkan sensor, aktuator, atau mikrokontroler dalam
hal-hal yang memfasilitasi internet menjadi lebih luas dan hidup pada benda
tersebut. Fitur terpenting dari Internet of things adalah dapat mengubah suatu objek
menjadi objek pintar dengan menyediakan kemampuan penginderaan, penggerak,
komputasi, dan komunikasi ke objek.
Di era saat ini, komputasi yang ada di mana-mana dan konektivitas tanpa batas
tidak lagi menjadi tantangan. Sebelumnya konsep konektivitas dibatasi pada
interaksi antara manusia dan mesin. Tetapi secara bertahap dengan kemajuan
teknologi konektivitas, saat ini seseorang dapat menghubungkan konektivitas
antara apa pun seperti di Internet of Things . Internet adalah tulang punggung
sebenarnya yang telah mengukir jalur untuk komputasi di mana-mana. Ini
memungkinkan komunikasi antar perangkat di seluruh dunia.
Teknologi Informasi terdiri dari hal-hal seperti server, database, dan aplikasi.
Hal-hal ini berjalan di jaringan dan dikendalikan oleh teknologi infromasi.
Teknologi informasi membantu mengamankan konektivitas data dan gadget untuk
kelancaran arus di sekitar organisasi. Di sisi lain, Teknologi Operasional umumnya
berkaitan dengan 'benda' seperti sensor dan perangkat yang terhubung ke mesin
atau beberapa peralatan lainnya. Ini mengawasi perangkat dan proses pada sistem
fisik. Sebelum adanya Internet of things, konsep Teknologi Infomrasi dan
Teknologi Operasional dianggap menjadi tiang terpisah yang bekerja secara
mandiri dan memiliki sedikit persyaratan untuk berinteraksi satu sama lain. Internet
of things telah mengubah paradigma ini sampai batas tertentu dan masih bekerja
untuk mengkolaborasikan IT dan OT menjadi satu konsep. Konsep IoT berfokus
pada dunia yang saling berhubungan di mana setiap "benda" terhubung ke "benda"
apa pun.
4
dan juga menerima informasi dari cloud dan mengirimkannya ke perangkat.
Gateway seperti jembatan yang menghubungkan perangkat Internet of things
dengan cloud.
3. Cloud / Big data
Cloud disebut sebagai otak Internet of things. Internet of things menghasilkan
sejumlah besar data. Aktivitas seperti penyimpanan dan analisis data berlangsung
di infrastruktur cloud. Cloud disebut sebagai otak Internet of things. Analisis ini
melibatkan interpretasi data mentah untuk menentukan mana yang benar-benar
berharga dan akhirnya memberikan informasi yang berguna bagi pengguna akhir.
4. Antarmuka pengguna (user interface)
Langkah terakhir adalah menyampaikan informasi yang berguna kepada
pengguna akhir yang ditampilkan kepada pengguna akhir berupa data mentah
yang diubah menjadi info atau wawasan yang dapat ditampilkan dalam bentuk
grafik, metrik, ataupun indikator.
5
Koneksi antara IoT dan cloud, membantu para pemasar digital melakukan analisis
prediktif yang lebih baik dari target pelanggan mereka yang mengembangkan
keinginan dan kebutuhan. Jumlah perangkat yang mendukung Internet of things
di sekitar target market akan memungkinkan pemasar memiliki lebih banyak data
untuk dianalisis. Lonjakan data ini akan memungkinkan pemasar untuk
merampingkan proses mereka dan menjangkau audiens khusus dengan cara baru.
8
2.3 Manfaat Digital Marketing
Terdapat 5 manfaat luas dari digital marketing, yaitu:
1. Dapat meningkatkan penjualan yang dicapai melalui distribusi yang lebih luas
kepada pelanggan yang tidak dapat dilayani secara offline atau mungkin
melalui rangkaian produk yang lebih luas dibandingkan di toko lain.
2. Penambahan nilai tambah dari pelanggan yang dicapai dengan memberi
pelanggan manfaat tambahan secara online atau menginformasikan
pengembangan produk melalui dialog dan umpan balik online.
3. Lebih dekat dengan pelanggan ini menciptakan dialog dua arah melalui situs
web, formulir email maupun polling untuk melakukan riset pasar online
melalui survei formal untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan.
4. Menghemat biaya yang dapat dicapai melalui komunikasi, transaksi penjualan
dan layanan via online dan dengan pengurangan biaya cetak dan sewa.
5. Memperluas kekuatan merek secara online dengan memperluas kesadaran dan
jangkauan merek yang dapat mendorong peningkatan konversi penjualan dari
merek tersebut baik via online maupun offline.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Internet of things adalah layanan internet yang dilampirkan pada benda dengan
menanamkan sensor, aktuator, atau mikrokontroler dalam hal-hal yang memfasilitasi
internet menjadi lebih luas dan hidup pada benda tersebut. Konsep internet of things
sebagai faktor pendukung digital marketing yaitu penggunaan big data untuk
mengumpulkan informasi pelanggan, koneksi IoT dengan cloud membantu dalam
meriset pasar, Sensor membantu mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan
pelanggan, dan Konektivitas membantu menghemat waktu. Pengertian digital
marketing adalah kegiatan memasarkan produk secara online baik melalui media situs
web, iklan online, email, aplikasi seluler atau platform online lainnya untuk dapat
menjangkau pelanggan lebih cepat dan luas. Adapun konsumen di era digital yaitu
dari individu ke social, dari vertical menjadi horizontal, dan dari eksklusif menjadi
inklusif.
12
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada
pembaca tentang Digital Marketing yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan
sehingga menambah wawasan mengenai Internet of Things, Digital Marketing,
manfaat Digital Marketing, masyarakat di era digital, dan juga konsumen di era
digital.
DAFTAR PUSAKA
Smith, P.R. Chaffey, Dave. Digital Marketing Excellence Planning, Optimazing and
Integrating Online Marketing 5th Edition. New York: Routledge
Kotler, Philip. Kartajaya, Hermawan. Setiawan, Iwan. Marketing 4.0 Moving from
Traditional to Digital Marketing. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Smith, P.R. Chaffey, Dave. 2017. Digital Marketing Excellence: Planning,
Optimizing and Integrating Online Marketing. Routledge
Shaki, Kashish Ara. Alam, Mansaf. 2020. Internet of Things (IoT): Concepts and
Applications. Springer Nature.
Digital Marketing Institue. 2018. How the Internet of Things Is Disrupting Digital
Marketing. https://digitalmarketinginstitute.com/blog/how-the-internet-of-things-is-
disrupting-digital-marketing diakses pada 20 February 2021.
13
Rajanarthagi. 2020. What is IoT? & Role of IoT in digital marketing.
https://gecdesigns.com/blog/role-of-iot-in-digital-marketing diakses pada 20 February
2021
14