Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam penyusunan
makalah dengan judul “Sistem Corporate Governance”
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Corporate Governance dengan dosen pengampu Prof. Dr.
Kusdi, DEA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Komite Nominasi dan Remunerasi Error! Bookmark not defined.
2.2 Komite Kebijakan Resiko Error! Bookmark not defined.
2.3 Komite Audit Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
OJK mengatur tugas dan tanggung jawab komite audit, sebagai berikut:
1. Meninjau informasi terkait keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk penggunaan publik atau resmi, termasuk laporan keuangan,
proyeksi, dan pernyataan terkait lainnya
2. Pantau kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan yang relevan
yang mengatur aktivitas perusahaan.
3. Memberikan pendapat independen jika ada ketidaksepakatan di antara
keduanya manajemen dan auditor eksternal.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pengangkatan,
penunjukan, dan pemberhentian auditor eksternal, termasuk remunerasi,
persyaratan / ruang lingkup penugasan, dan independensi auditor
eksternal.
5. Meninjau pelaksanaan audit oleh auditor internal dan memantau
Tanggapan Direksi atas temuan audit internal.
6. Mengevaluasi penerapan sistem manajemen risiko oleh Direksi jika tidak
ada fungsi risiko terpisah di bawah Dewan Komisaris.
7. Mengevaluasi pengaduan tentang akuntansi dan keuangan perusahaan
proses pelaporan.
8. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
tentang penanganannya potensi konflik kepentingan.
9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan perusahaan
OJK mewajibkan komite audit perusahaan publik dan emiten paling
sedikit terdiri dari tiga anggota, termasuk komisaris independen dan yang
ditunjuk dari sumber eksternal, serta diketuai oleh komisaris independen.
Dewan Komisaris mengangkat dan memberhentikan semua anggota komite
audit. Selain itu, anggota komite audit emiten atau perusahaan publik harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki integritas yang tinggi, memiliki keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman yang relevan, serta mampu berkomunikasi dengan baik
2. Melek finansial, memahami bisnis perusahaan, proses audit, manajemen
risiko, dan ketentuan regulasi yang mengatur pasar modal
3. Memenuhi kode etik perusahaan
4. Bersedia meningkatkan kompetensinya secara terus menerus melalui
pendidikan dan pelatihan
5. Minimal satu anggota harus memiliki latar belakang pendidikan atau
pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan
6. Tidak menjadi orang dalam di firma akuntan publik, firma hukum, kantor
penilai publik, atau pihak lain yang telah memberikan asuransi dan non-
asuransi, penilaian, atau layanan konsultasi lainnya kepada perusahaan
dalam enam bulan terakhir
7. Tidak memiliki wewenang atau tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan perusahaan, kecuali
dalam kapasitasnya sebagai komisaris independen, dalam enam bulan
terakhir
8. Tidak memiliki kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung
di perusahaan
9. Jika ada anggota komite audit yang memperoleh saham perusahaan, baik
secara langsung atau tidak langsung karena suatu peristiwa hukum, saham
tersebut akan dipindahkan ke pihak lain selambat-lambatnya enam bulan
setelahnya acara seperti itu
10. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dan pemegang saham mayoritas
11. Tidak memiliki hubungan bisnis langsung atau tidak langsung yang
terkait kegiatan bisnis perusahaan
Sebagaimana ditentukan dalam Piagam Komite Audit, tugas dan
tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
4. Pernyataan Informasi
a. Perusahaan diharuskan untuk menggunakan berbagai
teknologi informasi yang tersedia, tidak hanya situs web,
untuk memastikan transparansi mereka.
b. Perusahaan diharuskan untuk menyatakan keuntungan
seluruh pemegang saham yang memiliki saham diatas 5
persen, dan juga keuntungan bagi pemegang saham terbesar
di perusahaan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://anj-group.com/id/commissioners-commitees-1