Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
MATA UJIAN PERPAJAKAN II
SKS 3
HARI / TANGGAL KAMIS, 30 JUNI 2022
NAMA NURHASANAH
NIM F0320090
KELAS AKUNTANSI A

JAWABAN

A. Pembayaran kepada Pegawai Tetap :


1. Menggunakana tarif progresif sesuai dengan uu pph

Pph pasal 21 atas gaji dan bonus (penghasilan Pertahun)


Gaji Rp. 120.000.000
Tunjangan transport Rp. 10.000.000
Tunjangan makan Rp. 12.000.000
Honorarium Rp. 30.000.000
Bonus Rp. 50.000.000
Jumlah = Rp. 222.000.000/ bulan

Dikurangi:
Biaya jabatan = 5% x 120.000.000 = 500.000 perbulan = 6.000.000 pertahun
Iuran pensiun ditanggung sendiri oleh pegawai Rp. 3.000.000

Penghasilan neto sebulan = 222.000.000 – 9.000.000 = 213.000.000


Penghasilan neto setahun = 213.000.000 x 12 bulan = 2.556.000.000
Ptpkp setahun = K(3) = 72.000.000
Penghasilan kena pajak setahun = 2.484.000.000
Pph pasal 21 terutang tahun 2022 menurut uu pph
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 250.000.000 = 37.500.000
25% x 500.000.000 = 125.000.000
30% x 1.684.000.000 = 505.200.000
Penghasilan kena pajak setahun
Pph pasal 21 terutang totalnya sebesar = Rp. 670.200.000
Pph yang di bayarkan sebulan = 670.200.000/ 12 bulan = 55.850.000

Pph pasal 21 atas gaji setahun


Gaji Rp. 120.000.000
Tunjangan transport Rp. 10.000.000
Tunjangan makan Rp. 12.000.000
Honorarium Rp. 30.000.000
Jumlah Rp. 172.000.000

Biaya jabatan = 5% x 120.000.000 = 500.000 perbulan = 6.000.000 pertahun


Iuran pensiun ditanggung sendiri oleh pegawai Rp. 3.000.000
Penghasilan neto sebulan =172.000.000 – 9.000.000 = 163.000.000
Penghasilan neto setahun =163.000.000 x 12 bulan = 1.956.000.000
Ptpkp setahun = K(3) = 72.000.000
Penghasilan kena pajak setahun = 1.884.000.000
Pph pasal 21 terutang tahun 2022 menurut uu pph
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 250.000.000 = 37.500.000
25% x 500.000.000 = 125.000.000
30% x 1.084.000.000 = 325.200.000
Penghasilan kena pajak setahun
Pph pasal 21 terutang totalnya sebesar = Rp. 490.000.000
Pph yang di bayarkan sebulan = 490.000.000/ 12 bulan = 40.833.333

Pph atas bonus


Rp. 670.200.000 - Rp. 490.000.000 = Rp. 180.200.000

2. Menggunakana tarif progresif sesuai dengan uu hpp

Pph pasal 21 atas gaji dan bonus (penghasilan setahun)


Gaji Rp. 120.000.000
Tunjangan transport Rp. 10.000.000
Tunjangan makan Rp. 12.000.000
Honorarium Rp. 30.000.000
Bonus Rp. 50.000.000
Jumlah = Rp. 222.000.000/ bulan

Dikurangi:
Biaya jabatan = 5% x 120.000.000 = 500.000 perbulan = 6.000.000 pertahun
Iuran pensiun ditanggung sendiri oleh pegawai Rp. 3.000.000

Penghasilan neto sebulan = 222.000.000 – 9.000.000 = 213.000.000


Penghasilan neto setahun = 213.000.000 x 12 bulan = 2.556.000.000
Ptpkp setahun = K(3) = 72.000.000
Penghasilan kena pajak setahun = 2.484.000.000
Pph pasal 21 terutang tahun 2022 menurut uu pph
5% x 60.000.000 = 3.000.000
15% x 250.000.000 = 37.500.000
25% x 500.000.000 = 125.000.000
30% x 1.899.000.000= 569.700.000
Penghasilan kena pajak setahun
Pph pasal 21 terutang totalnya sebesar = Rp. 735.200.000
Pph yang di bayarkan sebulan = 735.200.000/ 12 bulan = 61.266.667
Pph pasal 21 atas gaji setahun
Gaji Rp. 120.000.000
Tunjangan transport Rp. 10.000.000
Tunjangan makan Rp. 12.000.000
Honorarium Rp. 30.000.000
Jumlah Rp. 172.000.000

Biaya jabatan = 5% x 120.000.000 = 500.000 perbulan = 6.000.000 pertahun


Iuran pensiun ditanggung sendiri oleh pegawai Rp. 3.000.000
Penghasilan neto sebulan =172.000.000 – 9.000.000 = 163.000.000
Penghasilan neto setahun =163.000.000 x 12 bulan = 1.956.000.000
Ptpkp setahun = K(3) = 72.000.000
Penghasilan kena pajak setahun = 1.884.000.000
pph pasal 21 terutang tahun 2022 menurut uu hpp
5% x 60.000.000 = 3.000.000
15% x 250.000.000 = 37.500.000
25% x 500.000.000 = 125.000.000
30% x 1.074.000.000 = 322.200.000
Penghasilan kena pajak setahun sebesar
pph pasal 21 terutang totalnya sebesar = Rp. 487.700.000
pph yang di bayarkan sebulan =487.700.000 / 12 bulan = 40.641.667

B. Pembayaran kepada penerima imbalan lainnya selain pegawai tetap telah dipotong PPh pasal
21/26.
1. Hitung PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 yang terutang atas pembayaran gaji dan
honorarium yang dilakukan PT. ALAM INDAH tahun 2022.
Jawaban:
a. Penghasilan Harian Rp.47.000.000
Tarif pengenaan pajak
Tidak dikenakan PPH 21
b. Bayar hanoranium Rp. 27.000.000
c. Komisi Bulan Maret Rp.40.000.000
d. Konsultasi Produksi 5 bulan (90.000.000)
Rp. 450.000.000
2. Isi SPT Tahunan PPh pasal 21/26 (SPT 1721 beserta lampiran-lampirannya) PT. ALAM
INDAH tahun 2022 !
Jawaban:
area staples
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
PAJAK PENGHASILAN FORMULIR 1721
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
Formu lir i ni di gunakan u ntuk m el aporkan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Pem otonga n Pajak Pengh as ila n Pas a l 21 dan/a tau
area barcode
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pas al 26

Bacalah petunj uk peng is ian s ebel um m e ngis i form ul ir in i JUMLA H LEMBA R SPT
MASA PAJAK : SPT SPT TERMA SUK LA MPIRA N :
[m m - yyyy] H. 0 1 12 - 2020 H. 0 2
X NORMA L H. 0 3 PEMBETULA N KE : ____ H. 0 4 (D IISI OLEH P ETU GAS )
H. 0 5 H. 0 6

A. IDENTITAS PEMOTONG

1. NPWP : A.0 1 03.264.4 67.9 - 0 2 5 . 0 0 0

2. NAMA : A.0 2 PT. ALAM INDAH

3. AL AMAT : A.0 3

4. NO. TELEPON : A.0 4 5. EMAIL : A.0 5

B. OBJEK PAJAK
JUMLA H
KODE OBJEK JUMLA H PENGHA SILA N JUMLA H PA JA K
NO PENERIMA PENGHASILA N PENERIMA
PA JA K BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
PENGHA SILA N
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PEGAWAI TETAP 21-100-01

2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02

3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA L EPAS 21-100-03

4. BUKAN PEGAWAI

4a. DISTRIBUTOR MUL TI LEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN 21-100-06

4d. TENAGA AHL I 21-100-07

BUKA N PEGA WA I YA NG MENERIMA IMBA LA N Y A NG BERSIFA T


4e. 21-100-08
BERKESINA MBUNGAN
BUKA N PEGA WA I YA NG MENERIMA IMBA LA N Y A NG TIDA K
4f. 21-100-09
BERSIFA T BERKESINA MBUNGA N
A NGGOTA DEWA N KOMISARIS ATA U DEWA N PENGA WA S Y A NG
5. 21-100-10
TIDA K MERANGKA P SEBA GA I PEGA WA I TETA P
MA NTA N PEGA WA I Y A NG MENERIMA JA SA PRODUKSI, TA NTIEM,
6. 21-100-11
BONUS ATA U IMBA LA N LA IN

7. PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN 21-100-12

8. PESERTA KEGIATAN 21-100-13

PENERIMA PENGHASILAN Y A NG DIPOTONG PPH PA SA L 21 TIDAK


9. 21-100-99
FINA L LA INNY A
PEGA WA I/PEMBERI JA SA /PESERTA KEGIA TA N/PENERIMA PENDIUN
10. 27-100-99
BERKALA SEBA GA I WA JIB PA JA K LUA R NEGERI

11. JUML AH (PENJUML AHAN ANGKA 1 S.D. 10)

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)

12 STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B .0 1

13 KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 2 6 DARI

MA SA PA JA K B .0 2 B .0 3

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 T AHUN KALE ND ER [YYYY]

14. JUML AH (ANGKA 12 + ANGKA 13) B .0 4

15 PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 2 6 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14 ) B .0 5

LA N J UT KA N P E N GIS IA N P A D A A N G KA 16 & 17 A P A B ILA S P T P E M B E T ULA N D A N /A T A U P A D A A N GKA 18 A P A B ILA P P h LE B IH DIS ET OR

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 2 6 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN B .0 6
16 -
(P IN DA HAN DAR I B A GIAN B A NG KA 15 D AR I S P T YA NG D IB ET ULKA N)

17 PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 2 6 YANG KURANG (LEBIH DISETOR KARENA PEMBETULAN (AN GKA 15 - AN G KA 16) B . 0 7 -

18 KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 1 7 AKAN DIKOMPENSASIKAN PADA MASA PAJAK (m m - yyyy) B .0 8 - -
-
HAL AM AN 1
Crea te d by : @kp 2kppacitan. Sem ua Pel aya nan d an Form ul ir yang d is edia kan GRATIS

NPWP PEMOTONG : B .0 9 03.264.4 67.9 - 0 2 5 . 0 0 0 FORMULIR 1721

C. OBJEK PAJAK FINAL


JUMLA H
KODE OBJEK JUMLA H PENGHA SILA N JUMLA H PA JA K
NO PENERIMA PENGHASILA N PENERIMA
PA JA K BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
PENGHA SILA N

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. PENERIMA UA NG PESA NGON Y A NG DIBA Y A RKA N SEKA LIGUS 21-401-01 - - -
P E N ER IM A UAN G M AN F AA T P E NS IUN, T UN J AN GA N HA R I T UA A TA U
2. J AM INA N HA R I T UA DAN P E M B AYAR AN S E J EN IS YA NG DIB A YA R KAN 21-401-02 - - -
S EKALIG US
P E J AB A T N E GA R A, P E GAWAI N EG ER I S IP IL, AN G GOT A T NI/P OLR I D AN
3. P E N S IUN AN YAN G M EN E R IM A H ON OR AR IUM D AN IM B A LA N LAIN YANG 21-402-01 - - -
DIB EB A NKA N KE P A DA KEUA NG AN NE G AR A /DA ER A H

PENERIMA PENGHASILAN Y A NG DIPOTONG PPh PA SA L 21 FINAL


4. 21-499-99 - - -
LA INNY A

5. JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLA HA N A NGKA 1 S.D. 4) - - -

D. LAMPIRAN
1. FORMULIR 1721 - I LEMBA R 5. FORMULIR 1721 - IV LEMBA R
D.0 1 (Un tu k S a tu M a s a P a ja k ) D.0 2 D.0 9 D . 10

2. FORMULIR 1721 - I 6. FORMULIR 1721 - V


LEMBA R
D.0 3 (Un tu k S a tu Ta h u n P a ja k ) D.0 4 D . 11

3. FORMULIR 1721 - II 7. SURA T SETORA N PA JA K (SSP)


LEMBA R LEMBA R
D.0 5 D.0 6 D . 12 DA N/ AT AU B UKT I P E M IN DA HB UKUA N (P bk ) D . 13

4. FORMULIR 1721 - IIII 8. SURA T KUA SA KHUSUS


LEMBA R
D.0 7 D.0 8 D . 14

E. PENYATAAN DAN TANDA TANGAN PEMOTONG


Dengan menyada ri sepenuhnya a ta s se gala ak ibatnya term asuk sanki-s anki ses uai dengan ketentua n ya ng be rlaku, saya menyataka n
bahwa apa yang te lah s aya beritahuk an di ata s bes erta lampiran-lampirannya adalah benar, le ngkap, dan jelas.

1. X E.0 1 PEMOTONG E. 0 2 KUASA 6. TANDA TANGAN

2. NPWP : 03.264.4 67.9 - 0 2 5 . 0 0 0


E. 0 2

3. NAMA :
E. 0 2

4. TANGGAL : - -
E.0 2

5. TEMPAT :
E.0 2
PPN
1. Untuk masing-masing transaksi di atas, jelaskan tanggal pembuatan faktur pajak, jumlah DPP
dalam faktur bersangkutan, dan berapakah PPN yang terutang?
Jawaban:
a. (Belum Termasuk PPN)
b. Bonus (sudah termasuk Laba Kotor) 20% Rp. 1.000.000
c. Kes UAng 100.000.000.00
d. Kes Pembelian unit Komputer Rp. 181.500.000
2. Berapakah PPN terutang pada Masa Pajak Januari
Jawab:
Ppn terutang pada januari adalah 3.500.000.00

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)


1. Pemungutan pajak di Indonesia dilakukan dengan prinsip self assessment, bagaimana
dengan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan?
a. Self assessment murni;
b. Official assessment murni;
c. Semi self assessment;
d. Official assessment
2. Nilai Jual Objek Pajak adalah dasar pengenaan pajak, apabila tidak diketahui NJOP
tersebut apa yang harus dilakukan?
a. Memakai NJOP lama;
b. Ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
c. Ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak;
d. Ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
3. Dalam hal Objek Pajak yang nilai jual per m2 lebih besar dari ketentuan yang
dimaksud dalam klasifikasi yang telah ditetapkan, maka :
a. Dipakai dasar perhitungan pengenaan pajak adalah NJOP di lapangan;
b. Ditetapkan ulang oleh Kakanwil DJP;
c. Ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
d. Dicari berdasarkan penilaian Pejabat Penilai Direktorat Jenderal Pajak
4. Objek Pajak Sektor Pedesaan dan Perkotaan yang tidak bersifat khusus, NJOP
ditentukan berdasarkan :
a. Nilai pasar wajar yang diperoleh dari pasar properti;
b. Nilai indikasi Rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian secara massal;
c. Nilai jual pengganti;
d. Nilai jual yang ditetapkan pejabat fungsional penilai MAPPI.
5. Besarnya NJOP untuk PBB sektor perkebunan adalah :
a. Nilai jual bumi dan bangunan yang menghasilkan;
b. Nilai jual bumi dan bangunan yang diklasifikasikan pada Ketetapan Kakanwil DJP
ditambah Standar Investasi Bangunan;
c. NJOP berdasarkan Standar Investasi Tanaman Kebun;
d. Klasifikasi bumi pada kelompok A dan kelompok B ditambah dengan Nilai Standar
Investasi Tanaman.
6. Standar investasi Adalah.
a. Jumlah biaya yang diinvestasikan untuk menghasilkan tanaman dan bangunan;
b. Jumlah biaya yang diinvestasikan untuk suatu penanaman dan pembangunan
berdasarkan kelas tanah dari hasil tanah atau bangunan;
c. Jumlah biaya yang diinvestasikan untuk suatu pembangunan dan atau penanaman
dan atau penggalian sumber daya alam budi daya tertentu dan komponen lainnya;
d. Jumlah biaya yang diinvestasikan untuk suatu pembangunan dan atau penanaman
dan atau penggalian sumber daya alam budi daya tertentu.
7. Besarnya NJOP sektor pertambangan sektor non migas galian C untuk areal produktif
ditentukan sebagai berikut :
a.Sebesar angka ketetapan yang diperhitungkan berdasarkan keputusan Kakanwil DJP;
b.Sebesar angka Standar Investasi Bangunan Pertambangan yang dikuasainya;
c.Sebesar angka yang ditetapkan berdasarkan klasifikasi Kakanwil DJP berdasarkan
hasil bersih setahun pada tahun pajak berjalan;
d. Sebesar angka kapitalisasi yang diperhitungkan berdasarkan lamanya waktu
eksploitasi dikalikan hasil bersih setahun pajak berjalan.

i. Nyatakanlah benar dengan memberikan tanda silang atau tanda bulatan pada
huruf (B) dan nyatakanlah salah dengan memberikan tanda yang sama pada huruf
(S) pada kalimat di bawah ini!
1. Bangunan adalah konstruksi teknik yang dilekatkan pada tanah dan atau perairan di
Indonesia. (S)
2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak setempat atas nama Menteri
Keuangan menetapkan klasifikasi dan besarnya NJOP atas permukaan bumi dan atau
bangunan di daerah-daerah dalam wilayah DKI Jakarta dan Daerah Tingkat II
(sekarang kabupaten/kota) di seluruh Indonesia. (S)
3. Objek Pajak yang bersifat standar adalah Objek Pajak yang letak, bentuk,
peruntukkan, dan atau penggunaannya mempunyai sifat dan karakteristik khusus. (S)
4. Yang dimaksud sebagai biaya eksploitasi untuk pengenaan PBB sektor perhutanan
adalah biaya penanaman, biaya pemeliharaan hutan, biaya pengendalian kebakaran
dan pengamanan hutan, biaya penebangan, biaya peralatan dan pengangkutan. (B)
5. Penerbitan Surat Tagihan Pajak PBB tidak didahului dengan penerbitan Surat
Teguran. (S)

ii. Jawablah soal di bawah ini!


1. PT Hutan Subur Makmur, suatu perseroan terbatas dibidang kehutanan (HPH),
memiliki atau menguasai/mendapat manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian
sebagai berikut :
a) Tanah
b) Bangunan
2. PT Tunalezat suatu usaha bidang perikanan darat (tambak udang) yang dikelola
secara intensif, memiliki bumi dan bangunan dengan rincian sebagai berikut :
a) Bumi
1) Areal pembudidayaan ikan (udang)
2) Areal emplasemen :
b) Bangunan
BEA METERAI
1. Seorang notaris yang berdaerah kerja di Jakarta Barat didatangi oleh seorang klien. Klien
tersebut minta kepada Notaris untuk dibuatkan Akta Pendirian PT. Selain itu klien tersebut
meminta kepada notaris untuk menerbitkan 8 salinan akta pendiriannya.
Jawab:

2. Seorang konsultan menulis surat cinta untuk sang kekasih yang saat ini berada di Singapura.
Jawab:
Tidak Perlu

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN


BANGUNAN (BPHTB)
I. Multiple Choice
1. Dasar Pemungutan BPHTB adalah :
a. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000;
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2000;
d. Semuanya salah.
2. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah :
a. Pungutan yang disebut bea;
b. Pungutan yang disebut pajak;
c. Pungutan yang disamakan dengan pajak;
d. Pajak.
3. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dipungut atas Objek Pajak :

a. Berupa tanah dan atau bangunan yang dikuasai;


b. Berupa hak kebendaan atas tanah dan atau bangunan;
c. Berupa hak kekayaan atas tanah dan atau bangunan;
d. Berupa perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
4. BPHTB dipungut atas peristiwa hukum yang antara lain seperti dibawah ini :
a. Jual beli, waris, penunjukan pembeli dalam lelang;
b. Jual beli, tukar menukar, hibah, konveksi hak atas nama yang sama;
c. Pemekaran usaha, penggabungan usaha, girik yang dikukuhkan menjadi hak milik
atas nama yang sama;
d. Konversi hak, pemisahan hak, dan harta tetap yang dikuasai dengan milik adat.
5. Jenis-jenis hak perolehan atas tanah adalah :
a. Hak milik, Hak Guna Usaha, Hak atas Satuan Rumah Apartemen
b. Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Pengelolaan, Hak Yayasan
c. Hak Milik, Hak atas Satuan Rumah Susun, Hak Guna Bangunan
d. Hak Eigendom, Hak Agrarische Eigendom, Hak Milik.
6. Nilai Perolehan Objek Pajak yang diperoleh dari transaksi dalam risalah lelang adalah :
a. Harus dibandingkan dengan NJOP PBB;
b. Harus dibandingkan dengan data pasar wajar;
c. Tidak dibandingkan dengan NJOP PBB;
d. Tidak dibandingkan dengan data pasar.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2000 tentang NPOPTKP antara lain
menyebabkan :
a. Ditetapkan sebesar Rp 60.000.000,-;
b. Ditetapkan sebesar-besarnya Rp 60.000.000,-;
c. Ditetapkan paling banyak Rp 60.000.000,-;
d. Ditetapkan secara regional paling banyak Rp 60.000.000,-.

II. Berilah tanda pada jawaban Saudara di belakang kalimat (S) untuk Salah atau (B) untuk
Benar
1. Saat terutang BPHTB untuk waris adalah sejak tanggal yang memperoleh hak
mendaftarkan peralihan haknya ke kantor pertanahan dan NPOP-nya ditetapkan
berdasarkan harga transaksi. (S)
2. Saat terutangnya pajak atas perolehan hak pengelolaan adalah sejak tanggal yang
bersangkutan mendaftarkan hak pengelolaan yang diperolehnya ke kantor pertanahan
kabupaten/kota. (S)
3. Objek Pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan karena konversi hak dan
perbuatan hukum lain tanpa adanya perubahan nama merupakan Objek Pajak yang
dikenakan BPHTB. (B)

III. Berilah tanda pada jawaban Saudara di belakang kalimat (S) untuk Salah atau (B) untuk
Benar
1. Dalam suatu kabupaten terdapat PPAT/Notaris, Pejabat Lelang Negara, Pejabat
Pertanahan Kabupaten. Dalam Januari 2020, masing-masing pejabat tersebut
menyelesaikan proses perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Berkenaan dengan itu,
pertanyaannya adalah :
a. Apa saja kewajiban dari PPAT Notaris, Pejabat Lelang Negara, Pejabat Perumahan
Kabupaten?
b. Dalam hal pejabat-pejabat tersebut tidak melakukan kewajiban-kewajibannya, maka
sebutkanlah sanksi-sanksi yang dapat dijatuhkan kepada pejabat-pejabat tersebut! (B)
2. WP Bertempat tinggal di Jakarta Selatan, membeli sebidang tanah di Kabupaten Cianjur.
BPHTB telah dibayar lunas. Tetapi ternyata jual beli dibatalkan oleh penjual. Berkenaan
dengan pembayaran BPHTB, maka :
a. Apa yang harus dilakukan oleh WP untuk mengatasi masalahnya ini?
b. Sehubungan dengan a, kepada siapa masalah ini ditujukan?
c. Sehubungan dengan a dan b, dalam jangka waktu berapa lama keputusan harus
diberikan? (S)
d. Bagaimana halnya, apabila jangka waktu tersebut c telah lewat, tetapi belum ada
keputusan?
e. Dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak berakhirnya jangka waktu pada c,
maka harus diterbitkan..............
f. Bila terlambat diterbitkan (sebagaimana dimaksud pada huruf e), maka WP
mendapatkan apa?

Anda mungkin juga menyukai