Anda di halaman 1dari 10

CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA REKAYASA

Rasional

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, sejak dahulu telah mengembangkan


kemampuan olah pikir dan olah rasa untuk membantu menjalani kehidupan,
memecahkan masalah, maupun menghasilkan produk yang dapat membantu

n
meningkatkan kualitas hidup. Karya manusia sebagai produk budaya, terlihat dalam

ka
tiga ranah: fisik (material), sistem (langkah-langkah, metoda dan strategi
memproduksi) dan ide (gagasan dan latar belakang memproduksi).
Menyikapi perkembangan dan perubahan teknologi, budaya dan gaya hidup yang

as
terjadi dengan cepat di dunia saat ini, maka dunia pendidikan di Indonesia
mengantisipasi melalui penguatan keterampilan dan jiwa kewirausahaan peserta didik.
Salah satu mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan dan jiwa

lu
kewirausahaan adalah Prakarya, yang terdiri dari empat sub bidang keterampilan yaitu
kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan. Prakarya Rekayasa mengembangkan

ar
keterampilan peserta didik melalui kepekaan terhadap lingkungan, ide dan kreativitas
untuk bertahan hidup mandiri dan ekonomis.
eb
Seiring berkembangnya zaman, mental generasi muda perlu dibangun agar mampu
mengatasi berbagai persoalan hidup termasuk masalah lapangan pekerjaan.
is
Indonesia memiliki potensi besar bagi pasar dunia industri, maka generasi muda perlu
memiliki jiwa yang tangguh untuk berwirausaha, memahami strategi wirausaha dan
D

keberanian untuk terjun ke dalam dunia usaha. Kemampuan keterampilan kreatif


Prakarya-Rekayasa berpeluang mewujudkan jiwa kewirausahaan dimulai sejak
pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melatih kemampuan kepemimpinan
k

(leadership), berinisiatif tinggi dan merespon kebutuhan sekitar, kerjasama (team


tu

work), serta berani mengambil resiko (risk-taking).


Mata pelajaran Prakarya Rekayasa mengacu pada konsep hasta karya Ki Hajar
un

Dewantara yaitu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa dengan menciptakan produk
rekayasa yang berdampak pada diri serta lingkungan menuju keseimbangan antara
alam (nature) dan budaya (culture). Prakarya Rekayasa mengembangkan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dengan mengintegrasikan,
k

mengkorelasikan dan mengkolaborasikan berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu


da

berbasis STEAM (Sains/Science, Teknologi/technology, Teknik/Engineering, Seni/Art


dan Matematika/Mathematic) untuk menciptakan inovasi produk yang efektif dan
efisien melalui pembelajaran kolaborasi dengan dunia kerja dan dunia pendidikan
Ti

lanjut.
Kurikulum Prakarya Rekayasa mengembangkan kompetensi merencanakan dan
menghasilkan produk teknologi yang berdampak dan bernilai guna pada individu,
sosial dan berbasis ekosistem. Kompetensi ini membutuhkan penguasaan ilmu
pengetahuan (matematika, fisika, kimia, biologi), mekanika teknik, teknologi dan
pendidikan kewirausahaan. Kompetensi pembelajaran kompetensi terdiri dari
kemampuan mengeksplorasi dan mengembangkan bahan, alat, prosedur dan teknik

Versi
berkarya, dengan pengalaman pembelajaran di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Disamping itu, peserta didik dilatih kemampuan berpikir kreatif-inovatif, logis,
sistematis, dan global (komprehensif). Pengembangan materi pembelajaran bersifat
kontekstual yaitu menggali potensi kearifan lokal melalui kemampuan apresiasi,
observasi, dan eksplorasi untuk membuat desain/perencanaan. Proses produksi
rekayasa melalui eksperimentasi, modifikasi, dan membuat produk dengan memberi
kesempatan merefleksi dan mengevaluasi. Akhirnya, melalui penguasaan ilmu dan
pengetahuan seni, desain, teknologi, budaya, ekonomi dengan semangat

n
kewirausahaan diharapkan dapat terwujud Profil Pelajar Pancasila.

ka
Tujuan Belajar Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa

as
Mata pelajaran prakarya rekayasa bertujuan untuk memastikan peserta didik :

1. merancang dan menghasilkan produk rekayasa melalui penguasaan menggali

lu
(exploration) bahan, teknik, alat dan prosedur dengan mengembangkan
rekonstruksi pengetahuan, desain, seni dan teknologi,

ar
2. mengapresiasi, mengevaluasi dan merefleksi karya teknologi masyarakat
maupun teman sendiri berdasarkan pendekatan sistematis ilmiah,
eb
3. menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerjasama
dan berani mengambil resiko.
is

Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa


D

Kurikulum Prakarya Rekayasa menerapkan: (1) kurikulum progresif (progresive


curriculum) yaitu kurikulum yang mengikuti perkembangan Ilmu, Pengetahuan,
k

Teknologi, dan Seni (IPTEKS), sehingga materi, metode pembelajaran menyesuaikan


tu

dengan perkembangan teknologi yang ada; (2) kurikulum terpadu (integrated


curriculum) yaitu mengkolaborasikan dengan sesama aspek mata pelajaran Prakarya
maupun mata pelajaran lainnya; (3) kurikulum korelatif (corralated curriculum) yaitu
un

kurikulum yang memberikan kesempatan melaksanakan pembelajaran berbasis


project based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran lainnya
untuk menghasilkan satu produk yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
k

(4) kurikulum mandiri (single subject curriculum) yaitu kurikulum yang dilaksanakan
secara mandiri dapat menghasilkan karya yang berguna bagi mata pelajaran yang lain
da

baik secara transfer of training, transfer of knowledge maupun transfer of value.


Pembelajaran Prakarya Rekayasa berorientasi pada pengembangan kemampuan
Ti

mengeksplorasi bahan, teknik, alat dan prosedur untuk membuat produk


eksperimentasi, kebutuhan sehari-hari dan produk komersial dilandasi dengan
semangat kewirausahaan. Materi pembelajaran Prakarya Rekayasa dapat menggali
potensi daerah/lokal serta memperhatikan karakteristik bahan yang dikembangkan.
Pelaksanaan pembelajaran Prakarya Rekayasa dimulai dengan mendesain,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan merefleksi berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi dan prosedur berkarya. Prinsip dalam rekayasa

Versi
adalah dengan memanfaatkan sistem, bahan, serta teknologi untuk ide produk
rekayasa yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan manusia.
Pembelajaran Prakarya Rekayasa diharapkan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila
dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna melalui sikap
analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap
lingkungan dan perkembangan zaman.
Lingkup materi Prakarya Rekayasa dikaitkan dengan kemampuan teknologi dalam

n
merancang, merekonstruksi, dan membuat produk yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah meliputi pembuatan produk

ka
teknologi rekayasa sederhana (mekanis maupun non-mekanis), teknologi rekayasa
tepat guna berbasis masalah (elektronika, sistem pengendali, otomasi), dan teknologi
terapan yang disesuaikan dengan potensi lingkungan serta kearifan lokal. Prosedur

as
permbuatan produk rekayasa meliputi proses konstruksi penyambungan kayu, tali,
plastik, kertas, dan lainnya untuk menghasilkan produk yang kuat baik secara mekanik

lu
maupun elektronika harus dilakukan dengan prinsip ketepatan, dan ergonomik agar
aman dan nyaman digunakan. Materi pembelajaran prakarya rekayasa menyesuaikan
kondisi dan potensi lingkungan sosial, budaya dan alam dengan memperhatikan

ar
kelestarian dengan pendekatan pengetahuan teknologi serta ekosistem menuju
modifikasi dan inovasi.
eb
Prakarya Rekayasa dilakukan secara mandiri, sinergi, dan gradasi. Pembelajaran
secara mandiri artinya pembelajaran yang dilaksanakan sesuai minat dan kemampuan
is
peserta didik dengan supervisi dari guru atau sekolah melalui pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) ataupun pembelajaran penemuan (Discovery
D

Learning). Pembelajaran sinergi adalah model pembelajaran yang membuka


kesempatan bagi peserta didik dan sekolah untuk bekerjasama dengan dunia
usaha/dunia kerja yang ada di lingkungannya meliputi kegiatan kunjungan ataupun
k

magang. Pembelajaran dilaksanakan secara gradasi yaitu dimulai sejak pendidikan


tu

dasar dengan orientasi pengembangan lifeskill dan homeskill serta berorientasi pada
home industry untuk tingkat pendidikan menengah.
un

Prakarya Rekayasa di Sekolah Dasar (SD) berorientasi menumbuhkan kepedulian


lingkungan serta kebiasaan masyarakat untuk mempersiapkan dan melatih dasar
kecakapan hidup (life skill). Prakarya Rekayasa di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
menyelaraskan antara pengetahuan dasar teknologi terhadap pembentukan nilai-nilai
k

kewirausahaan, melatih pengetahuan dan keterampilan teknis (family life skill).


da

Prakarya Rekayasa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan melatih jiwa
kewirausahaan sebagai persiapan hidup mandiri (home economy/industry) dan studi
lebih lanjut.
Ti

• Elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya


Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan
dan penggalian (bahan, alat dan teknik) secara
Eksplorasi

Versi
sistematis dan kontekstual untuk memperoleh peluang
menciptakan produk.
Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan
atau pengembangan rencana produk (penciptaan,
Desain/Perencanaan
rekonstruksi, dan modifikasi) berdasarkan hasil
observasi dan eksplorasi.
Elemen Produksi adalah keterampilan pembuatan atau
penciptaan produk setengah jadi dan/atau produk jadi

n
Produksi
yang kreatif dan atau inovatif melalui eksperimen dan

ka
penelitian menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan
pengamatan, apresiasi, identifikasi, analisis, penilain,

as
Refleksi dan Evaluasi
dan pemberian saran
perbaikan/pengembangan/kelayakan produk.

lu
Elemen pada mata pelajaran Prakarya Rekayasa saling berkaitan dapat digambarkan

ar
sebagai berikut:
Bagan Pembelajaran Prakarya Rekayasa
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti

Versi
Capaian Pembelajaran Prakarya Rekayasa Setiap Fase

Fase A (Umumnya Kelas 1-2)


Pada akhir fase A, peserta didik mampu membuat produk rekayasa sederhana melalui
pengamatan dan identifikasi bahan, teknik, alat dan produk ciptaannya serta
memberikan tanggapan dibawah bimbingan.
Elemen Observasi dan Eksplorasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati dan menunjukkan secara

n
lisan karakteristik (sifat, fungsi, dan bentuk) bahan produk rekayasa sederhana.
Elemen Desain/Perencanaan

ka
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa
sederhana.
Elemen Produksi

as
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa sederhana
dibawah bimbingan.
Elemen Refleksi dan Evaluasi

lu
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memberi tanggapan terhadap produk
rekayasa sederhana secara lisan.

ar
Fase B (Umumnya Kelas 3-4)
Pada akhir fase B, peserta didik mampu menghasilkan produk rekayasa yang
eb
memanfaatkan energi melalui pengamatan dan identifikasi potensi lingkungan sekitar
serta memberikan tanggapan dibawah bimbingan.
is
Elemen Observasi dan Eksplorasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, mengidentifikasi dan
D

menjelaskan karakteristik (sifat, fungsi, dan bentuk) bahan, alat dan prosedur
pembuatan produk rekayasa yang memanfaatkan energi sesuai potensi
lingkungan, serta mengeksplorasi dari berbagai sumber.
k

Elemen Desain/Perencanaan
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa
tu

sederhana dengan memperhatikan potensi lingkungan.


Elemen Produksi
un

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa sederhana
dengan teknik modifikasi, merubah fungsi produk yang sudah ada secara mandiri
mapupun kerjasama kelompok serta mempresentasikan secara lisan.
Elemen Refleksi dan Evaluasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengapresiasi produk rekayasa
k

sederhana di lapangan atau dari sumber yang lain dan merefleksikan terhadap
da

karya produk ciptaannya secara lisan maupun tertulis.

Fase C (Umumnya Kelas 5-6)


Pada akhir fase C, peserta didik mampu menghasilkan produk rekayasa yang
Ti

memanfaatkan energi melalui identifikasi bahan, alat, teknik dan prosedur produk
rekayasa energi yang ada. Pada fase ini peserta didik mampu merefleksikan kelebihan
atau kekurangan produk ciptaan.
Elemen Observasi dan Eksplorasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati dan mengidentifikasi,
mengeksplorasi bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan produk rekayasa
yang memanfaatkan energi sesuai potensi lingkungan.

Versi
Elemen Desain/Perencanaan
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa
energi dengan memperhatikan potensi dan dampak lingkungan.
Elemen Produksi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa energi
melalui modifikasi merubah bentuk dan/atau fungsi hasil rancangan di atas dan
mempresentasikan secara lisan maupun tertulis.
Elemen Refleksi dan Evaluasi
Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu merefleksikan produk rekayasa energi di

n
lapangan atau dari sumber yang lain terhadap karya ciptaannya berdasarkan

ka
fungsi dan nilai guna yang dihasilkan secara lisan dan tertulis.

Fase D (Umumnya Kelas 7-9)


Pada akhir fase D, peserta didik mampu menghasilkan rekayasa teknologi tepat guna

as
melalui identifikasi dan rekonstruksi desain produk dan menjelaskan keterkaitan teori,
perakitan dan teknik dalam proses produksi. Pada fase ini peserta didik mampu
memberikan penilaian produk berdasarkan fungsi dan manfaat secara tertulis dan

lu
lisan.
Elemen Observasi dan Eksplorasi

ar
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati perkembangan teknologi
tepat guna dan mengeskplorasi karakteristik bahan, alat, teknik, prosedur
eb
pembuatan sebagai alternatif menciptakan produk rekayasa yang kreatif dan
inovatif.
Elemen Desain/Perencanaan
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa
is
teknologi tepat guna dengan memperhatikan potensi dan dampak lingkungan yang
siap dikembangkan menjadi model.
D

Elemen Produksi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa teknologi
tepat guna sesuai dengan kebutuhan lingkungan melalui modifikasi bentuk, alat,
k

teknik dan prosedur pembuatan yang berdampak pada lingkungan maupun


kehidupan sehari-hari serta mempresentasikan dalam bentuk lisan, tertulis, visual
tu

maupun virtual.
Elemen Refleksi dan Evaluasi
un

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memberi penilaian produk rekayasa
teknologi tepat guna teman sendiri maupun dari sumber yang lain dan
merefleksikan terhadap karya ciptaannya berdasarkan fungsi dan nilai guna yang
dihasilkan secara lisan dan tertulis, visual maupun virtual.
k

Fase E (Umumnya Kelas 10)


da

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menghasilkan prototype/dummy/model


produk rekayasa teknologi terapan melalui analisis kebutuhan dan nilai guna secara
mandiri dan atau kelompok serta dipresentasikan secara lisan dan tertulis. Pada fase
Ti

ini peserta didik mampu mengevaluasi dan memberikan saran perbaikan berdasarkan
analisis dampak lingkungan/teknologi terapan.
Elemen Observasi dan Eksplorasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengeksplorasi karakteristik bahan, alat,
teknik, prosedur pembuatan produk, prototype/dummy/model rekayasa teknologi
terapan berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan fungsi.
Elemen Desain/Perencanaan

Versi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa
teknologi terapan dari hasil mengeksplorasi bahan, teknik, alat dan prosedur serta
memperhatikan potensi dan dampak lingkungan yang siap dikembangkan menjadi
model/prototype.
Elemen Produksi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa teknologi
terapan sesuai dengan kebutuhan lingkungan melalui eksperimentasi dan atau
modifikasi bentuk, alat, teknik dan prosedur pembuatan yang berdampak pada
lingkungan maupun kehidupan sehari-hari serta mempresentasikan dalam bentuk

n
lisan, tertulis, visual maupun virtual.

ka
Elemen Refleksi dan Evaluasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memberi penilaian dan saran produk
rekayasa teknologi terapan karya teman sendiri maupun dari sumber yang lain
serta merefleksikan terhadap karya ciptaannya berdasarkan kajian ilmiah terhadap

as
fungsi dan nilai guna secara lisan dan tertulis, visual maupun virtual.

Fase F (Umumnya Kelas 11-12)

lu
Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat produk rekayasa teknologi terapan
berdasarkan proposal rancangan produk yang dihasilkan melalui kajian ilmiah, analisis

ar
kebutuhan dan kelayakan fungsi serta mempresentasikan produk secara lisan dan
tertulis pada media visual dan virtual. Pada fase ini peserta didik mampu mengevaluasi
dan memberikan saran perbaikan berdasarkan analisis dampak lingkungan/teknologi
terapan.
eb
Elemen Observasi dan Eksplorasi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengeksplorasi karakteristik produk,
is
prototype/dummy/model untuk menyusun rancangan produk rekayasa teknologi
terapan berdasarkan penelitian dan analisis kebutuhan, kelayakan, kajian ilmiah,
D

serta dampak lingkungan.


Elemen Desain/Perencanaan
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat rancangan/dummy/prototype
k

gambar teknik rekayasa teknologi terapan dari hasil mengeksplorasi bahan, teknik,
alat dan prosedur serta memperhatikan potensi dan dampak lingkungan.
tu

Elemen Produksi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa teknologi
un

terapan sesuai dengan rancangan/desain/proposal berdasarkan analisis ilmiah,


ekonomi, teknologi serta melalui eksperimentasi dan atau modifikasi bentuk, alat,
teknik dan prosedur pembuatan yang berdampak pada lingkungan maupun
kehidupan sehari-hari serta mempresentasikan dalam bentuk lisan, tertulis, visual
k

maupun virtual.
Elemen Refleksi dan Evaluasi
da

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memberi penilaian, argumentasi dan
rekomendasi produk rekayasa teknologi terapan karya teman sendiri maupun dari
sumber yang lain serta merefleksikan terhadap karya ciptaannya berdasarkan
Ti

kajian ilmiah, analisis ekonomi, teknologi dan dampak lingkungan terhadap


ciptaannya secara lisan dan tertulis, visual maupun virtual.

Versi
GLOSARIUM

Istilah Definisi

Desain : Rancangan kerja membuat produk berupa gambar kerja


prototype, dummy, dan model.

Dummy : Produk tiruan bersifat jadi maupun setengah jadi.

n
Ekosistem : Perhitungan dampak produksi terhadap keberlangsungan
bahan pakai maupun habis pakai terhadap lingkungan

ka
sosial maupun alam yang memberikan keuntungan dalam
proses produksi.

as
Eksperimentasi : Percobaan berdasarkan analisa bahan menjadi produk
jadi melalui proses, perbuatan atau tindakan sesuai
dengan sistem produksi rekayasa.

lu
Home industry : produksi rumah tangga berupa rumah usaha produk
olahan pangan dan non pangan berupa perusahaan kecil.

ar
Home skill : keterampilan hidup yang berasal dan tumbuh dari
eb
dan/atau di lingkungan rumah tangga/keluarga.

Inovasi produk : Produk rekayasa yang diciptakan secara kreatif dan layak
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung.
is

Kelayakan fungsi : Produki rekayasa yang dapat dimanfaatkan berdasarkan


D

kepantasan dan kepatutan mengurangi resiko


kebencanaan.
k

Keterampilan hidup : kemampuan untuk beradaptasi dan menunjukkan perilaku


(Life skill) positif yang pada akhirnya memampukan individu untuk
tu

menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-


hari dengan efektif.
un

Kolaborasi : Kerja sama untuk memproduksi rekayasa.

Konstruktif : kegiatan bersifat memperbaiki, membangun, dan


mengembangkan olahan pangan dan non pangan
k

berdasarkan bahan dan alat produksi pengolahan.


da

Kompetensi : Suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh


seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
tugas di bidang rekayasa, sesuai dengan jabatan yang
Ti

disandangnya.

Mekanika teknik : Produk rekayasa yang memanfaatkan ilmu berdasarkan


perilaku struktur atau mesin terhadap beban yang bekerja
padanya.

Versi
Istilah Definisi

Modifikasi : Pengubahan, penggayaan, pengurangan, penambahan,


penggabungan terhadap susunan bentuk, bahan, alat,
teknik, proses dan sistem produksi rekayasa.

Nilai guna : Kepuasaan dan kenikmatan yang diperoleh seseorang


dalam mengonsumsi barang.

n
Potensi Lingkungan : Sumber daya alam, manusia, dan budaya yang berasal

ka
dari lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan sebagai
sumber ide/gagasan, penyusunan proposal, penciptaan
karya, produksi kerajinan dan penyajiannya.

as
Rekonstruksi : menyusun kembali unsur-unsur olahan pangan maupun
non pangan, jadi maupun setengah jadi yang siap
diproduksi.

lu
Teknik/Engineering : Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang
berkenaan dengan teknik rekonstruksi untuk

ar
menghasilkan produk rekayasa.
eb
Teknologi : Sistem yang memuat pengetahuan dan bekerja simultan
menghasilkan efektifitas dan efisiensi kerja.

Teknologi tepat guna : Suatu bentuk teknologi yang dapat melayani kebutuhan
is
produksi rekayasa dengan prinsip sederhana namun
handal dan efektif serta efisien.
D

Teknologi terapan : Teknologi yang dibentuk bagi sebuah masyarakat pada


daerah tertentu sehingga akan dapat melakukan
k

penyesuaian dengan berbagai macam bentuk aspek


lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik hingga
tu

kepada ekonomi masyarakat yang akan saling memiliki


kutersangkutkan.
un

Transfer for training : Pemindahan kecakapan keterampilan dari keterampilan


satu kepada keterampilan lain bisa bersifat linear maupun
lateral dalam rekayasa.
k

Transfer for knowledge : Pemindahan kecakapan pengetahuan dari satu


da

pengetahuan kepada yang lain bersifat linier maupun


lateral dalam sistem produksi rekayasa.

Transfer for value : Pemindahan nilai fungsional (kegunaan) maupun nilai


Ti

moral sebagai semangat proses produksi rekayasa.

Visual : dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata);


berdasarkan penglihatan yang dapat disentuh dan
dirasakan.

Virtual : dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata);


berdasarkan penglihatan bersifat maya.

Versi
Referensi
Sumber-sumber yang dipakai dalam penyusunan Capaian Pembelajaran ini
Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA). Design and
Technologies. https://www.australiancurriculum.edu.au/f-10-curriculum/
technologies/design-and-technologies/. Diakses tanggal 28 Desember 2020.
Pukul 14.00 WIB.
Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA). Science.

n
https://www.australiancurriculum.edu.au/f-10-curriculum/science/. Diakses tanggal 28

ka
Desember 2020. Pukul 14.00 WIB.

Cambridge Assessment International Education. 2021. Syllabus Overview: Cambridge


IGCSE Design & Technology (0445).

as
https://www.cambridgeinternational.org/programmes-and-
qualifications/cambridge-igcse-design-and-technology-0445/. Diakses pada
tanggal 28 Desember 2020. Pukul 18.00 WIB.

lu
Fowles, Grant R. (1986). Analytical Mechanics (Fourth Edition). United States of

ar
America : CBS College Publishing.
Hamalik, Oemar. (2007). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya.
eb
International Baccalaureate Organization. 2005-2021. What is DP?: Design
Technology. https://www.ibo.org/programmes/diploma-programme/curriculum/
sciences/design-technology/ Diakses pada tanggal 28 Desember 2020. Pukul
is
16.00 WIB.
D

International Baccalaureate Organization. 2005-2021. Curriculum Science in MYP.


https://www.ibo.org/programmes/middle-years-programme/curriculum/science/
Diakses pada tanggal 28 Desember 2020. Pukul 17.00 WIB.
k

Little, Tom (Park Day School). 2012. 21st Century Learning and Progressive
tu

Education: An Intersection (Special Issue: Progressive Education, Antecedents of


Educating for Democracy). International Journal of Progressive Education, Volume
un

8, Number 3, 2012. Diakses pada tanggal 05 April 2021.


Mudlofir, M.Ag, Prof.Dr.H. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif. Depok : Raja Grafindo
Persada.
k

Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2017. Desain Pendidikan Vokasi Pendidikan Dasar
da

dan Menengah. Jakarta.


Rasyid, Harun dan Mansur. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : Wacana Prima.
Ti

Sukmadinata, N.S. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya.

Versi

Anda mungkin juga menyukai