Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. E DENGAN MASALAH POST OPERASI APPENDICITIS

DI RUANG TULIP RSUD SOERATNO GEMOLONG

Tgl/Jam Masuk Rumah Sakit : 23 Juni 2022 Pukul 14.00 Wib

Tanggal/Jam Pengkajian : 23 Juni 2022, pukul 17..00 Wib

Metode Pengkajian : Autoanamnesa

Diagnosa Medis : Appendikitis

No. Registrasi : 001XXXXXX

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bendo, Kalijambe
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan :
Pekerjaan : Swasta
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Pendidikan :
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bendo, Kalijambe
Hubungan dengan Klien: Istri
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri perut kanan bagian bawah sejk 2 hari yang
lalu

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan nyeri perut kanan bagian bawah sejak 2 hari yang
lalu disertai mual, dan muntah 3x, pasien kemudian dibawa ke IGD
RSUD Soeratno Gemolong dan mendapatkan penagangan, setelah
pasien ditangani di IGD pasien dipindahkan ke ruangan Tulip RSUD
Soeratno Gemolong. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien saat
ini TD 120/62 mmHg, S : 36,2 C, RR 22x/menit, N 72 x/menit,
SPO2 99%.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak memliki riwayat penyakit

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti asma,


hipertensi dan diabetes mellitus

1. Riwayat Kesehatan Lingkungan:


Keluarga pasien mengatakan lingkungan di rumahnya bersih, terdapat kamar
mandi sendiri, terdapat sanitasi dan lingkungan rumah tidak dekat dengan
pembuangan sampah atau limbah, menggunakan air PDAM, Septic tank jauh dari
rumah.

II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 120/62 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 72x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 22x/menit
- Irama : tidak teratur
4) Suhu : 36.20C

2. Kepala
a. Bentuk Kepala : mesochepal, seimetris, tidak ada jejas
b. Kulit Kepala : bersih
c. Rambut : warna rambut hitam beruban
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak ada edema
2) Konjungtiva : anemis
3) Sclera : ikterik
4) Pupil : isokor
5) Diameter pupil ki/ka : 2mm/2mm
6) Reflek terhadap cahaya : +/+
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
4. Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
5. Mulut : bersih, tidak ada stomatitis, gigi lengkap, mukosa bibir kering
6. Telinga : bersih, simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
serumen, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran
7. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. JVP : tidak ada pembesaran JVP
8. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas
Palpasi : vocal premitus kanan dan kiri sama, tidak ada krepitasi,
tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan di kedua lapang paru,
repirasi 20x/menit
b. Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I, II reguler

9. Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, tidak ada lesi, umbilicus bersih
Auskultasi : Bising usus 17 x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan kuadran kanan bawah
Perkusi : Suara tympani
10. Genetalia : bersih, tidak mengalami keputihan, dan pasien sudah tidak
mengalami menstruasi
11. Rektum : tidak ada hemoroid

12. Ekstremitas
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
CRT kembali dalam 2 detik kembali dalam 2 detik
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 3 5
Rentang gerak Pasif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
CRT Kembali dalam 2 detik Kembali dalam 2 detik
Keluhan Terdapat luka ditelapak Tidak ada keluhan
kaki

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan


Pasien mengatakan sehat adalah dapat beraktivitas tanpa merasakan keluhan
apapun dan bisa melakukan aktivitas dengan normal, pasien juga mengatakan
kesehatan itu penting sehingga ia harus rutin memelihara kesehatannya.

2. Pola Nutrisi/Metabolik

a. Pengkajian Nutrisi (ABCD):


Antropometri
BB : 60 kg
TB : 155 cm
IMT : BB / TB (m)²: 60/2,40 = 26

Biochemical
Gula darah sewaktu (GDS) : 112 mg/dL
Clinical sign
TD :120 /62 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,2 oC
Diit
Diit makanan rumah sakit disarankan oleh ahli gizi, makanan yang bertekstur
lembut dan tinggi serat

b. Pengkajian Pola Nutrisi

Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi 3xsehari 3xsehari
Jenis Nasi, sayur, lauk, air Nasi, sayur, lauk, air
putih putih
Porsi 1 porsi penuh 1/2 porsi
Keluhan Tidak ada keluhan Mual

3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 1xsehari 1xsehari
Konsistensi Lunak Padat
Warna Kuning Kuning kecoklatan
kecoklatan
Penggunaan Pencahar Tidak ada Tidak ada
(Laktasif)
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAK
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 6-8x/hari 8-10x/hari
Jumlah Urine ± 200 ml sekali ± 200 ml sekali
BAK BAK
Warna Kuning Kuning
Pancaran Kuat Kuat
Perasaan Lega Lega
Setelah
Berkemih
Total Produksi Urin ± 900cc/hari ± 1200 cc/hari
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
c. Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan
Intake Output Analisa
a. Minuman : 2000 cc a. Urine : 2500 cc Intake : 3750cc
b. Makanan : 250cc b. Feses : 200cc Output: 3600cc
c. Cairan IV : 1500cc c. Muntah : Tidak
muntah
d. IWL : 60x15 :
900cc
Total : 3750 cc Total : 3600 cc Balance: +150 cc

4. Pola Aktifitas dan Latihan


Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM v
Ket:
0: Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat; 4: tergantung total

5. Pola Istirahat Tidur


Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 1-2 jam sehari 1-2 jam sehari
Jumlah tidur malam 7- 8 jam/hari 7- 8 jam/hari
Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada

Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada


Perasaan waktu bangun Merasa puas dan tubuh Kurang puas
terasa segar
Kebiasaan sebelum tidur Minum air putih Minum air putih

6. Pola Kognitif – Perseptual

a. Status mental
Tn. E mengatakan sedih dan cemas dengan kondisi penyakit yang dialami
pasien sekarang .
b. Kemampuan penginderaan
Tn. E mengatakan fungsi pengindraan normal, tidak ada gangguan, pasien
dapat berbicara dengan lancar, orientasi baik pendengarannya jelas.

c. Pengkajian nyeri

Tn. E mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah

P : Nyeri timbul saat bergerak

Q : nyeri seperti ditekan-tekan

R : perut bagian kanan bawah

S : Skala 3

T : Hilang timbul

7. Pola Persepsi Konsep Diri

a. Gambaran diri/ Citra tubuh


Tn. E mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya, terutama menyukai
tangan dan kaki, karena dengan adanya tangan dan kaki pasien bisa
melakukan aktivitas.

b. Ideal diri
Tn. E mengatakan ingin segera sembuh dan dapat berkumpul dengan
keluarganya dirumah.

c. Harga diri
Tn. E mengatakan dirinya adalah kepala rumah tangga, karena dirinya sedang
sakit kini tidak bisa melakukan tugasnya kepala rumah tangga.

d. Peran diri
Tn. E mengatakan dirinya seorang kepala rumah tangga.

e. Identitas diri
Tn.E mengatakan dirinya berumur 24 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.

8. Pola Hubungan Peran


Tn.E mengatakan sebagai anggota masyarakat, sebelum sakit pasien senang
bersosialisasi dengan masyarakat disekitar, saat sakit pasien hanya bersosialisasi
dengan keluarga dan petugas rumah sakit tempat pasien dirawat.

9. Pola Seksualitas Reproduksi


Tn.E mengatakan memiliki 1 orang anak.
10. Pola Mekanisme Koping
Tn.E mengatakan jika ada masalah ia akan meminta bantuan keluarganya dan
terbiasa menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

11. Pola Nilai dan Keyakinan


Tn.E mengatakan beragam islam, melaksanakan sholat, selama sakit pasien
mengatakan melaksanakan ibadahnya dengan berdoa teruntuk kesembuhannya
supaya dan segera berkumpul dengan keluarga.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hari/Tanggal/ Jenis Hasil Satuan Nilai normal Keterangan


Jam Pemeriksaan Hasil
23 Juni 2022 HEMATOLOGI
17.00WIB

gr/dl 13-16 Normal


Hemoglobin 15.0
% 40-48 Normal
Hematokrit 44.9

Eritrosit 5.08 10^6/uL 4.5-5.5 Normal


V. TERAPI MEDIS

Hari/Tanggal/ Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &


Jam Kandungan Farmakologi
Infus RL 20 tpm Golongan Untuk mengganti
kristaloid cairan tubuh
yang hilang
akibat dehidrasi
Injeksi Untuk
ketorolac 1 Golongan obat meredakan nyeri
antiinfflamasi sedang hingga
ampul/8j
nonsteroid berat
am (OAINS)
Kandungan
ketorolac
tromethamine 30
mg/ml
Injeksi 1 Golongan obat Untuk mengatasi
omeprazole ampul/12 antasida, penyakit yang
jam antirefluks dan disebabkan oleh
antiulceran asam lambung
Kandungan
operazole 40 mg
Injeksi 1 Golangan obat Untuk mengatasi
ondansentr ampul/8 antiemetic mual muntah
on jam Kandungan
ondansentron HCl
2 mg/ml
ANALISA DATA
Nama : Tn.E No. CM : 001xxxx

Umur :24 tahun Diagnosa Medis : Appendikitis

No Hari/ Data Fokus Problem Etiologi TTd


Tgl/
Jam
DS :
1. Kamis, Nyeri akut Agen cidera
- Tn.E
23 Juni biologis
mngatakan (D. 0077)
2022
nyeri perut
Pukul bagian kanan
17.00 bawah sejak
WIB 2 hari yang
lalu
P : Nyeri
timbul saat
tubuh
digerakkan
Q : seperti
ditekan-tekan
R : nyeri di
perut kanan
bagian bawah
S : skala 3
T : hilang
timbul
dengan durasi
±5 menit
- Tn.E
mengatakan
bisa BAK,
dan kentut
DO :
- Klien tampak
kesakitan
- Terdapat luka
bekas operasi
appendicitis
diperut kanan
bagian bawah
- TD : 120/62
mmHg, N :
72 x/menit,
S : 36,2 C,
RR : 22
x/menit, Spo2
99%
DS
2. Rabu, 23 Intoleransi Imobilitas
- Tn.E
Juni aktivitas
mengatakan
2022 (D.0056)
perutnya sakit
17.00 jika digerakan
Wib - Tn.E
mengatakan
setelah operasi
hanya
berbaring
ditempat tidur
saja
- Tn.E
mengatakan
makan minum
dan toileting
dibantu oleh
keluarga
DO
- Klien hanya
berbaring
ditempat tidur
- Klien tampak
lemas
- TD : 120/62
mmHg, N : 72
x/menit, S :
36,2 C, RR :
22 x/menit,
Spo2 99%

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan
Tn.E mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah rasanya seperti ditekan-tekan,
hilang timbul, skala nyeri 3 dan dengan durasi ±5 menit, Tn.E tampak meringis
kesakitan, Tn.E tampak gelisah, TD : 120/62 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36,2 C, RR
: 22 x/menit, Spo2 99%

2. Intoleransi aktivitas b(D.0056) berhubunga dengan imobilitas ditandai dengan klien


mengeluh lemah, aktivitas dibantu keluarga, pergerakan terbatas akibat nyeri, TD : 120/62
mmHg, N : 72 x/menit, S : 36,2 C, RR : 22 x/menit, Spo2 99%
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn.E No Cm : 001xxxx

Umur : 24 tahun Dx Medis : Appendikitis

Hari/ Tgl No Tujuan dan Kriteria Intervensi Ttd


DX Hasil
Rabu, 23 1 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.
Juni 2022 tindakan keperawatan 08238)
selama 3x24 jam Observasi
diharapakan masalah - Identifikasi lokasi,
nyeri dapat teratasi karakteristik,
dengan durasi, frekuensi,
Tingkat Nyeri (L. kualitas dan
08066) intensias nyeri
- Keluhan nyeri Terapeutik
berkurang - Berikan teknik
- Pasien tidak nonfarmakologi
tampak meringis untuk mengurangi
kesakitan nyeri
- Perasaan gelisah Edukasi
berkurang - Ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
Kolaborasi
- Kolaborasikan
dengan dokter
untuk pemberian
obat analgesik

Rabu, 23 2 Setelah dilakukan Manajemen Mual (I.


Juni 2022 tindakan keperawatan 03117)
selama 3x24 jam Observasi
diharapkan masalah - Identifikasi
intoleransi aktivitas gangguan tubuh
dapat teratasi dengan yang
kriteria hasil ; mengakibatkan
Toleransi aktivitas (L. kelemahan
03032) Terapeutik
- klien mudah dalam - Jadwalkan latihan
melakukan aktivitas fisik rutin secara
- keluhan lelah bertahap
berkurang Edukasi
- keluhan merasa lemah - Anjurkan tirah
berkurang baring
Kolaborasi
- Kolaborasikan
dengan fisioterapi
untuk latihan fisik
jika diperlukan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.E No. CM : 001xxxx
Umur : 24 tahun Diagnosa Medis : appendicitis

Hari/ Tgl/ No. Implementasi Respon TTd


Jam Dx
Mengidentifikasi nyeri S:
Rabu, 23 1 - Tn.E mengatakan nyeri
Juni 2022
pada perut bagian kanan
17.10 wib bawah setelah operasi
appendikitis
P: nyeri timbul saat tubuh
digerakan
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian
bawah
S : skala 3
T : durasi ± 5 menit

O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien sering merubah posisi
untuk mengurangi nyeri
- Nyeri tekan pada perut
kanan bagian bawah
- TD : 120/62 mmHg,
N : 72 x/menit, S : 36,2
C, RR : 22 x/menit,
Spo2 99%
-
Mengidentifikasi bagian tubuh S:
17.15 wib 2 yang mengalami kelemahan -Tn.E mengatakan kakinya
terasa lemah saat digerakan
setelah menjalani operasi
-Tn.E mengatakan jika sering
bergerak perut kanan bawah
terasa nyeri
O:
-Klien tampak lemah dan pucat
-Klien hanyaberbaring dibad
Melakukan TTV S:
17.25 wib 1,2
- Tn.E mengatakan bersedia
dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital
O:
- TD : 120/62 mmHg,
N : 72 x/menit, S : 36,2
C, RR : 22 x/menit,
Spo2 99%

Mengganti cairan infus dan S:


19.15 wib 2 memonitor tetesan infus - Tn.E mengatakan bersedia
diganti cairan infusnya yang
telah habis
O:
- Cairan infus RL 500 ml pasien
yang habis sudah diganti,
dengan tetesan infus 20 tpm
Melakukan injeksi ketorolac
21.00 wib 1,2 dan ondansentron S:
- Tn.E mengtaakan bersedia
dilakukan injeksi
- Tn.E mengatakan setelah
dilakukan injeksi rnyerinya
berkurang
O:
- Obat injeksi ketorolac dan
ondansentron sudah
diberikan melalui injeksi
intra selang

Hari/ Tgl/ No. Implementasi Respon TTd


Jam Dx
Menanyakan keluhan pasien
Kamis, 24 1,2 S:
Juni 2022
- Tn.E mengatakan masih
07.15 wib merasa nyeri pada perut
kanan bagian bawah
P : Nyeri timbul saat tubuh
digerakkan
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian
bawah
S : Skala nyeri 3
T : durasi ± 5 menit
- Tn.E mengatakan masih
merasa lemah
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak membatasi
pergerakannya
Melakukan injeksi ketorolac
07.30 wib 1,2 S:
dan ondansentron
- Tn.E mengtaakan bersedia
dilakukan injeksi
- Tn.E mengatakan setelah
dilakukan injeksi rasa
nyerinya berkurang
O:
Obat injeksi ketorolac dan
ondansentron sudah diberikan
melalui injeksi intra selang
memonitor cairan IV dan S:
08.25 wib 1,2 tetesan infus -Tn.E mengatakan bersedia
diganti cairan infusnya yang
telah habis
O:
-Cairan infus RL 500 ml
pasien yang habis sudah
diganti, dengan tetesan infus
20 tpm
Mengajarkan teknik relaksasi
09.10 wib 1 S:
nafas dalam
- tn.E mengatakan bersedia
diajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
- Tn.E mengatakan setelah
melakukan relaksasi nafas
dalam nyerinya dapat
terkontrol
O:
- Tn.E tampak lebih rileks
- Gelisah menurun
Mengajarkan aktivitas secara
09.40 wib 2 bertahap S:
- Tn.E mengatakan bersedia
melakukan aktivitas secara
bertahap
O:
- Klien tampak melatih
menggerakan kakinya
Melakukan pemeriksaan
11.30 wib 1,2 TTV S
- Tn.E mengatakan bersedia
dilakukan pemeriksaan
tanda tanda vital
O:
- Hasil TTV :
TD : 110/70 mmHg, N : 78
x/menit, S : 36,6 C, RR : 21
x/menit, SPO2 99%

Hari/ Tgl/ No. Implementasi Respon TTd


Jam Dx
Menanyakan keluhan pasien
Jum,at, 25 1,2 S:
hari ini
Juni 2022
- Tn.E mengatakan masih
07.15 wib merasa nyeri pada perut
kanan bagian bawah
P : Nyeri timbul saat tubuh
digerakkan
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian
bawah
S : Skala nyeri 2
T : durasi ± 3 menit
- Tn.E mengatakan masih
merasa lemah
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak membatasi
pergerakannya
Melakukan injeksi ketorolac
07.400 wib 1,2 dan ondansentron S:
- Tn.E mengtaakan bersedia
dilakukan injeksi
- Tn.E mengatakan setelah
dilakukan injeksi rasa
nyerinya berkurang
O:
- Obat injeksi ketorolac dan
ondansentron sudah diberikan
melalui injeksi intra selang
Melakukan relaksasi nafas S:
07.50 wib 1,2 dalam
- Tn.E mengatakan setelah
melakukan relaksasi nafas
dalam nyerinya semakin
berkurang dan tubuhnya
lebih rileks
O:
- Klien lebih tenang
- Klien mampu menggerakan
tubuhnya dan tidak
mengeluhkan nyeri
memonitor cairan IV dan S:
10.20 wib 1,2 tetesan infus -Tn.E mengatakan bersedia
diganti cairan infusnya yang
telah habis
O:
- Cairan infus RL 500 ml
pasien yang habis sudah
diganti, dengan tetesan
infus 20 tpm
Melakukan pemeriksaan
11.30 wib 1,2 TTV S
- Tn.E mengatakan bersedia
dilakukan pemeriksaan
tanda tanda vital
O:
- Hasil TTV :
- TD : 120/80 mmHg, N : 75
x/menit, S : 36 C, RR : 21
x/menit, SPO2 99%
Mengevaluasi tindakan
13.00 Wib 1,2 S:
- Tn.E mengatakan nyerinya
berkurang
P : nyeri timbul saat
berlebihan menggerkan
tubuhnya
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian
bawah
S : Skala 1
T : durasi 2 menit
- Tn.E mengatakan mampu
meggerkan tubuhnya secara
perlahan
- Tn.E mengatakan perasaan
lemah berkurang
O:
- Klien tampak lebih rileks
- Klien tidak tampak
kesakitan
- Klien tidak tampak gelisah
- Klien mampu menggerkan
tubuhnya secara perlahan
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.E No. CM : 001xxxx

Umur : 24 tahun Diagnosa Medis : Appendikitis

No. Hari/ Tgl / Jam Evaluasi TTd


Dx
1 Rabu, 23 Juni S:
- Tn E mengatakan nyeri pada perut bagian kanan
2022
bawah bekas operasi appendicitis
21.00 Wib P: nyeri timbul saat tubuh digerakan
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian bawah
S : skala 3
T : durasi ± 5 menit
- Tn.E mengatakan Nyeri bertambah jika tubuhnya
digerakan

O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien sering merubah posisi untuk mengurangi nyeri
- Nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
- TD : 120/62 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36,2
C, RR : 22 x/menit, Spo2 99%
A:
- Nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi :
- Identifikasi tingkat nyeri
- Ajarkan relaksasi nafas dalam
- Kolaborasikan pemerian analgesic
2 S:
- Tn.E mengatakan kakinya terasa lemah saat digerakan
setelah menjalani operasi
- Tn.E mengatakan jika sering bergerak perut kanan
bawah terasa nyeri
O:
-Klien tampak lemah dan pucat
- Klien hanyaberbaring dibad
- TD : 120/62 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36,2
C, RR : 22 x/menit, Spo2 99%
A:
- Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Monitor pergerkan klien
- Anjurkan melakukan latihan gerak secara bertahap
No. Hari/ Tgl / Jam Evaluasi TTd
Dx
1 Kamis, 24 Juni
S:
2022
- Tn.E mengatakan masih merasa nyeri pada perut
14.00 Wib kanan bagian bawah
P : Nyeri timbul saat tubuh digerakkan
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian bawah
S : Skala nyeri 3
T : durasi ± 5 menit
- Tn.E mengatakan masih merasa lemah
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak membatasi pergerakannya
- TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,6 C, RR :
21 x/menit, SPO2 99%
A:
- Nyeri akut belum tertasi
P:
Lanjutkan Intervensi :
- Identifikasi tingkat nyeri
- Ajarkan relaksasi nafas dalam
Kolaborasikan pemerian analgesic
2 S:
- Tn.E mengatakan kakinya masih terasa lemah saat
digerakan setelah menjalani operasi
- Tn.E mengatakan sudah berlatih melakukan latihan
gerak secara bertahap
O:
-Klien tampak lemah
- Klien hanya berbaring dibad
- TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,6 C, RR :
21 x/menit, SPO2 99%

A:
- Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Monitor pergerkan klien
- Anjurkan melakukan latihan gerak secara bertahap
No. Hari/ Tgl / Jam Evaluasi TTd
Dx
1 Jum’at, 25 Juni S:
2022 - Tn.E mengatakan nyerinya berkurang
14.00 Wib P : nyeri timbul saat berlebihan menggerkan tubuhnya
Q : seperti ditekan-tekan
R : pada perut kanan bagian bawah
S : Skala 1
T : durasi 2 menit

O:
- Klien tampak lebih rileks
- Klien tidak tampak kesakitan
- Klien tidak tampak gelisah
- TD : 120/80 mmHg, N : 75 x/menit, S : 36 C, RR : 21
x/menit, SPO2 99%

A:
- Masalah nyeri akut teratasi
P:
Hentikan intervensi
2 S:
- Tn.E mengatakan mampu meggerkan tubuhnya secara
perlahan
- Tn.E mengatakan perasaan lemah berkurang
- Tn.E mengatakan rasa nyeri saat bergerak berkurang
O:
- Klien tampak lebih rileks
- Klien mampu menggerkan tubuhnya secara perlahan
- TD : 120/80 mmHg, N : 75 x/menit, S : 36 C, RR : 21
x/menit, SPO2 99%
A:
- Masalah intoleransi aktivitas tertasi
P:
Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai