Anda di halaman 1dari 13

Nama :

NIM : 222021
Kelas :
Mata Kuliah : Pemeriksa Akuntansi 1

PT Cottonindo Ariesta Tbk


A.Pendirian dan informasi lainnya

PT Cottonindo Ariesta (Perseroan) didirikan berdasarkan Akta No. 14 tanggal 2


September 1993 dari Notaris Liana Nugraha, S.H. Akta Pendirian Perseroan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2- 965.HT.01.01.Th'94 tanggal 24 Januari 1994 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 3 Juni 1994, Tambahan No.
2932.

Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 2 April 2008 dari Notaris Iin Abdul Jalil, S.H.,
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-25274.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14
Mei 2008.

Nama

PT Cottonindo Ariesta Tbk.


Kode
KPAS
Alamat Kantor
Jl Raya Cipendeuy Dusun III/ No. 414- RT.0001/RW.001, Cipendeuy, Kabupaten
Subang- Jawa Barat 41272
Alamat Email
corsec@cottonindo.com
Telepon
022-86066517
Faks
022 - 86066521
NPWP
01.613.275.5-439.000
Situs
www.cottonindo.com
Tanggal Pencatatan
05 Okt 2018
Papan
Pengembangan
Bidang Usaha Utama
Bergerak di bidang Industri Farmasi untuk Keperluan Manusia, Industri Kapas
Kecantikan, dan Kapas Kesehatan
Sektor
Barang Konsumen Primer
Sub Sektor
Produk Rumah Tangga Tidak Tahan Lama
Biro Administrasi Efek
PT. Adimitra Jasa Korpora

Sekretaris Perusahaan

Nama Alamat Email Nomor Telepon

James Kwok corsec@cottonindo.com 022 - 86066517

Direktur

Nama Posisi Terafiliasi

Marting Djapar DIREKTUR UTAMA Yes

Fransiskus Toni DIREKTUR Yes

Stella DIREKTUR Yes

Johan Kurniawan DIREKTUR No


Komisaris

Nama Posisi Independen

Jeanny Ariestina Halim KOMISARIS UTAMA No

Hendry Ligiono KOMISARIS No

Vacant KOMISARIS Yes

Akuntan Publik

Nama Posisi

Vacant KETUA

Vacant ANGGOTA

Vacant ANGGOTA

Pemegang Saham

Nama Jenis Jumlah Persentase

Marting Djapar Lebih dari 5% 215.000.000 27,99 %

Jeanny Ariestina Halim Lebih dari 5% 115.400.000 15,03 %

Drs. Hendry Ligiono Lebih dari 5% 65.400.000 8,52 %

Stella Lebih dari 5% 50.000.000 6,51 %

Albert Yan Katili Lebih dari 5% 50.000.000 6,51 %

Masyarakat Pemodal Nasional Kurang dari 5% 270.276.963 35,18 %

Masyarakat Pemodal Asing Kurang dari 5% 1.966.000 0,26 %

Saham Treasury Saham Treasury 0 0%

Marting Djapar Direksi 215.000.000 27,99 %

Jeanny Ariestina Halim Komisaris 115.400.000 15,03 %


Nama Jenis Jumlah Persentase

Drs. Hendry Ligiono Komisaris 65.400.000 8,52 %

Stella Direksi 50.000.000 6,51 %

Albert Yan Katili Direksi 50.000.000 6,51 %

Fransiskus Toni Direksi 4.200.000 0,55 %

Analisis dan pembahasan manajemen:


Tinjauan Umum
Perekonomian global tahun 2019 masih melanjutkan aspek ketidakpastian dari
tahun sebelumnya. Dunia terancam suatu resesi ekonomi terjadi akibat eskalasi
perang dagang antara Amerika Serikat dan RRT serta ketegangan konflik geopolitik
yang terjadi berbagai belahan dunia, seperti Brexit dI Inggris, demo anti pemerintah
di Hong Kong dan krisis di Timur Tengah. Sementara itu, beberapa faktor lokal di
beberapa negara juga menjadi penyebab, penurunan sektor manufaktur dan
menimbulkan tambahan pengangguran yang tinggi.
Ketidakpastian pasar keuangan global juga berlanjut dan mendorong pergeseran
penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah
AS dan Jepang, serta komoditas emas. Dinamika ekonomi global tersebut perlu
dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus
masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.
Walupun demikian, di tengah gejolak ekonomi global sepanjang tahun 2019,
Indonesia tetap mampu menjaga fundamental ekonomi. Hal ini ditunjukan dengan
pertumbuhan PDB sebesar 5,02% di tahun 2019. Pertumbuhan PDB tersebut,
kendati lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Kita bangsa Indonesia patut bersyukur akan prestasi pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2019
Tinjauan Industri
Untuk kondisi industri di mana perseroan berada, memang sampai saat ini belum
terdapat data resmi yang dikeluarkan oleh Lembaga tertentu yang mengukur dengan
data dari industri Kapas dan produk produknya, namun persaingan di tahun 2019
masih cukup intens dan cenderung mengalami peningkatan. Namun demikian
karena sub sub industri di mana perseroan berada masih termasuk belum besar
saat ini, data data utama pendukung belum dapat diperoleh secara pasti, hanya saja
tensi persaingan yang dirasakan cukup ketat sepanjang tahun 2019 oleh perseroan.
Tinjauan per Segmen Usaha
Berdasarkan segmen usaha perseroan, Cottonindo Ariesta di kategorikan sebagai
industry farmasi untuk kebutuhan sehari hari dan kekhususan di produsen kapas
kecantikan dan kapas kesehatan. Secara out put produksi dari pabrikan kapas yang
terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, Cottonindo Ariesta bergerak dalam pengolahan
kapas menjadi: - Bleach Cotton - Sliver - Jumbo Roll - Produk akhir seperti: kapas
kecantikan, cotton bud, cotton ball, cotton roll ukuran kecil, dst.
1. Aspek Produksi
1.1 Bahan Baku
Bahan baku dasar untuk memproduksi kapas pada pabrik perseroan
adalah “comber cotton” atau sering disebut dengan “comber” yaitu restan
100% kapas hasil dari proses spining di industri tekstil. Bahan baku
comber sampai saat ini pasokannya cukup terjamin dan memiliki
penawaran yang cukup banyak di pasaran. Selama 25 tahun terakhir
perseron mengelola produksinya tidak pernah mengalami kendala dalam
memperoleh pasokan comber dengan mutu tinggi dan sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan oleh perseroan.

Namun demikian, sebagaimana perseroan yang menjalankan prinsip ke


hati hatian dan selalu memperhatikan aspek menejemen risiko, perseroan
mengamati di tahun 2019, terdapat potensi mengalami penurunan
pemasok untuk bahan baku di waktu ke depannya, karena beberapa
pabrik tekstil merelokasi usahanya dari Jawa Barat ke wilayah lain di
Indonesia, tetapi yang harus diperhatikan bahkan merelokasi pabriknya ke
Luar Negeri; sehingga perseroan terus mengamati perkembangan industri
textile di Indonesia.
1.2 Produk Hulu
1.2.a Bleach Cotton
Perseroan mengolah comber dengan melakukan proses “pemasakan”
sehingga diperoleh “bleach cotton” atau bahan serat katun yang telah
bersih dan putih serta higienis. Pada tahapan ini produk bleach cotton
sudah bisa dijual maupun digunakan untuk proses selanjutnya pada
pabrik perseroan.

Jumlah terbanyak dari produk bleach cotton adalah digunakan untuk


kepentingan internal perseroan yang diproduksi ke tahap produski
berikutnya. Perseron mendahulukan kepentingan inetrnal atau Dalam
Negeri dibandingkan melakukan ekspornya.

1.2.b Silver
Untuk kategori “produk hulu, ' setelah mendapatkan bleach cotton, maka
perseroan dapat memproduksi ke tahap selanjutnya dengan
menghasilkan “sliver cotton.” Sliver juga merupakan kategori produk hulu
yang berbentuk seperti serat tali kapas yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang jadi (pada produk hilir). Sliver juga dapat dijual untuk
pasar dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri.

Selama ini, jumlah terbesar dari produk sliver adalah digunakan untuk
kepentingan internal perseroan yang diproduksi ke tahap produski
berikutnya.

1.2.c Spunlace atau Jumbo Roll


Untuk kategori produk hulu setelah mendapatkan bleach cotton, maka
perseroan dapat memproduksi ke tahap berikutnya dengan menghasilkan
“spunlace cotton”. Produk spunlace juga merupakan kategori produk hulu
yang berbentuk seperti lembaran kapas bertumpuk dan dikemas dalam
bentuk roll yang dapat digunakan untuk memproduksi barang jadi (produk
hilir) berikutnya. Spunlace juga dapat dijual untuk pasar dalam negeri
maupun diekspor ke luar negeri.

Selama ini, jumlah terbesar dari produk jumbo roll adalah digunakan untuk
kepentingan internal perseroan yang diproduksi ke tahap produski
berikutnya.

1.3 Produk Hulu Tingkat 2


1.3.a Cotton Ball
Perseroan telah memproduksi produk hilir yang dikenal di pasaran
sebagai “cotton ball” atau kapas bola, karena bentuknya memang seperti
bola bola kecil. Produk cotton ball ini diperuntukan untuk keperluan bayi
dan perseroan memiliki merek dagang yang dipatenkan seperti: wellness,
mawar, dan bobby. Merek ini distribusikan ke seluruh pasar di Indonesia.
Selain memproduksi cotton ball untuk kepentingan perseroan sendiri,
Perusahaan juga membuat produk private label untuk sejumlah pihak
rekanan. Bahan baku untuk cotton ball adalah sliver dari produk hulu
perseroan.

Terdapat beberapa produsen untuk tipe produk ini dan perseroan telah
memproduksi cotton roll dengan berbagai ukuran untuk lebih dari 10
tahun terakhir, sehingga telah cukup di kenal untuk segmen produk ini.

1.4. Produk Hilir


1.4.a Cotton Buds
Perseroan telah memproduksi produk “cotton bud” untuk lebih dari 10
tahun terakhir. Produk cotton bud merupakan produk hilir andalan dari
perusahaan. Bahan baku untuk cotton bud adalah sliver. Produksi dan
merek cotton bud milik perseroan seperti : Wellness, Mawar, Cotta, dan
Melrose. Merek-merek ini didistribusikan ke seluruh pasar di Indonesia.
Perseroan juga memproduksi untuk merek rekanan yang dikenal
sebagai product private labels dan dipasarkan ke seluruh Indonesia.
Produk cotton bud sebagai produk akhir dan langsung dapat digunakan
oleh retail konsumen, memiliki persaingan yang ketat dari waktu ke
waktu dan perseroan menjadi salah satu produsen papan atas untuk
kategori produk ini.

1.4.b Kapas Wajah


Kapas wajah merupakan produk jenis pertama yang diproduksi oleh
perseroan. Kapas wajah memang merupakan tujuan pertama kali
perseroan dibentuk dan memproduksi kapas kecantikan untuk
konsumen Indonesia. Selain membuat untuk merek merek sendiri
seperti: Wellness, Cotta, Mawar, Melrose, perseroan juga membuat
produk bagi mitra yang berasal dari modern retail chain, baik lokal
maupun internasional yang memiliki rantai gerai di seluruh Indonesia,
segment untuk produk seperti ini adalah “pivate label segment.”

Kapas wajah masih menjadi tulang punggung produksi perseroan


disamping produk cotton bud yang juga merupakan produk utama yang
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Perseroan terus melakukan
inovasi untuk kategori produk ini dan telah melakukan pemasaran tipe
“round pad facial cotton” yang dibutuhkan oleh kaum millenial.

1.4.c Dental Cotton


Perseroan telah memproduksi produk hilir yang diperuntukan bagi kapas
kategori kesehatan. Produk dental cotton dipasarkan untuk keprluan
kedokteran gigi dan produk ini sudah masuk ke LKPP (Lembaga
Kebijakan Pengandaan Barang dan Jasa Pemerintah) RI. Merek merek
ini distribusikan ke seluruh pasar di Indonesia. Bahan baku untuk dental
cotton adalah spunlace dari produk hulu perseroan.

Produk dental cotton telah diproduksi perseroan cukup lama, hanya saja
memang kebutuhan di Dalam Negeri masih belum terlalu signifikan
sampai saat ini. Hanya terdapat 1-2 pesaing lainnya untuk produk ini di
pasaran.

1.4.d Cotton Roll


Cotton roll yang merupakan produk hilir produksi perseroan yang
diperuntukan berbagai kebutuhan kesehatan dan juga non kesehatan.
Produk cotton roll umumnya memang banyak diminta untuk keperluan
kapas kesehatan. Merek wellness cotton roll distribusikan ke seluruh
pasar di Indonesia. Bahan baku untuk dental cotton adalah jumbo roll
dari produk hulu perseroan.

2. Aspek Penjualan dan Pemasaran


Perseroan masih menempatkan pasar di Indonesia sebagai tumpuan
pemasaran produk produknya. Walaupun terdapat persaingan yang cukup
tinggi, namun perseroan berkeyakinan bahwa pasar dalam negeri masih
dapat tumbuh dan berkembang lebih tinggi lagi di waktu ke depannya. Hal ini
mengingat, produk perseroan yang merupakan “disposal product” akan
banyak dibutuhkan untuk konsumen di Indonesia.

Memang terdapat permintaan akan produk produk seperti spunlace, bleach


cotton, dan jumbo roll dari rekanan perseroan dari Luar Negeri, namun
demikian karena sifat dari produk produk tersebut, kurang memiliki nilai
tambah untuk perseroan, sehingga perseroan membatasi untuk permintaan
ini.

Perseroan juga memberikan perhatian kepada merek merek yang dimilikinya


dan penyebarannya di berbagai wilayah pemasaran di tanah air. Perseron
bekerjasama dengan dengan rekanan seperti para Agen dan Modern Retail
chain yang memiliki wilayah pemasaran yang terbentang luas di tanah air

Perseroan juga mulai menggarap pasar jaringan e- commerce yang tersedia


di tanah air dan selalu memantau perkembangan bisnis yang terjadi dalam
kurun waktu terakhir ini.

Adapun produksi perusahaan rata rata sebesar 80- 90 ton per tahunnya dan
akan ditingkatkan di tahun mendatang, di mana perseroan membeli mesin
bleach cotton procees yang akan meningkatkan kapasitas produksi di sisi
produk hulu. Ketersedian jumlah produksi produk hulu perseroan akan
menjamin proses produksi lanjutannya.
3. Pangsa Pasar
Sampai saat ini tidak terdapat lembaga tertentu yang melakukan
pengumpulan data tertentu dan memang belum terdapat asosiasi perusahaan
produsen kapas di Indonesia. Inilah yang menyebabkan, perseroan tidak
dapat menyampaikan besaran pangsa pasarnya di dalam industri ini.

Secara sekilas dari lapangan, terdapat informasi bahwa perseroan


diperkirakan merupakan perusahaan dengan out put produksi yang berada di
urutan ke dua sebagai penyuplai produk kapas untuk keperluan kecantikan di
Indonesia

Tinjauan Keungan
Analisa dan Pembahasan Manajemen mengenai kinerja keuangan ini didasarkan
atas data-data keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku di Indonesia yang tertuang di dalamPernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Indonesia. Seluruh tinjauan materi keuangan ini disusun
berdasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2020, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Johan Malonda Mustika dan Rekan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
 Aset
Deskripsi Tahun
2020 2019
Total Aset Lancar 67,364,476,843 67,508,040,259
Total Aset Tidak Lancar 187,361,007,928 187,822,366,435
Total Aset 254,725,484,771 255,330,406,694

Jumlah Aset Total pada tahun 2020, perseroan mencatat jumlah aset sebesar
Rp.254.725.484.771,- Jumlah tersebut mengalami penurunan tipid sebesar 0,23%
atau Rp. 604.921.923,- dibandingkan dengan jumlah Total Aset pada tahun 2019
sebesar Rp. 255.330.406.694,- Kenaikan ini disebabkan oleh penurunan aset lancar
dan aset tidak lancar tahun 2019.
 Liabilitas
Deskripsi Tahun
2020 2019
Total Liabilitas Jangka Pendek 50,492,727,356 45,005,291,875
Total Liabilitas Jangka Panjang 57,390,773,518 64,241,978,731
Total Liabilitas 107,883,500,874 109,247,270,606

Liabilitas perseroan secara total pada tahun 2020 mencapai Rp.107.883.500.874,-


atau turun sebesar 1,24% atau mengalami penurunan senilai Rp.1.363.769.732,-
dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp. 109.247.270.606,- Penurunan
ini terutama disebabkan oleh Penurunan di dalam pos Liabilitas Jangka Panjang
sebesar 10,66% sedangkan Liabilitas Jangka Pendek mengalami Kenaikan 12,19%
pada tahun 2020, jika dibandingkan untuk 2019
 Ekuitas

Deskripsi Tahun
2020 2019
Ekuitas Diatribusikan Kepada 76,804,288,200 76,804,288,200
Pemilik Entitas Induk Modal
Saham – nilai nominal Rp 100
per saham Modal Dasar –
2.000.000.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor
– 768.042.782 saham
Tambahan Modal Disetor 13,717,453,120 13,717,453,120
Surplus Revaluasi 52,890,793,588 45,506,498,454
Saldo Laba 3,216,800,557 9,819,574,153
Ekuitas Diatribusikan Kepada 146,629,335,465 145,847,787,927
Pemilik Entitas Induk
Kepentinan non-pengendali 212,648,432 235,348,161
Jumlah Ekuitas 146,841,983,897 146,083,136,088

Total Ekuitas perseroan pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp.146.841.983.897,-


atau naik sebesar 0.51% atau mengalami kenaikan senilai Rp.9.762.398.400,-
dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp.758.847.809,-

 Kebijakan Deviden Perseroan


Perseroan pada tanggal 5 Oktober 2018 telah menjadi perusahaan terbuka,
dengan menjual sebagian sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan
berusaha untuk memperhatikan hak hak pemegang saham dan tentunya dengan
mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan dan bisnis perseroan baik
jangka pendek dan jangka panjang. Kelangsungan bisnis dan perkembangan
bisnis di mana perseroan berkecimpung, menjadi hal utama yang memang
merupakan kepentingan seluruh pemegang saham yang dijalankan oleh organ
pengurus perseroan. Kebijakan pembagian dividen oleh perseroan akan
mempertimbangkan seluruh aspek perkembangan bisnis dan tantangan ke
depan, dengan memperhatikan pemegang saham dan kelangsungan bisnis
perseroan.

SOAL:
1. pengendalian intern apa yg telah dilakukan perusahaan (minimal 5, bisa
lebih)- biasanya ada di annual report atau web perusahaan
Jawab:
Sistem pengendalian intern yang dilakukan perusahaan:
1. Pengedalian Emisi
2. Pengelolahan air
3. Hubungan insustrial
4. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Kesejahteraan karyawan

2. laporan auditor independen mengemukakan pendapat/opini apa? siapa


auditornya?
Jawab:
 PT COTTONINDO ARIESTA TBK
Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desembe r 2020
PT Cottonindo Ariesta Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian, serta Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan
Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan inforrnasi penjelasan lainnya.
 Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen
untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.

 Tanggung Jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan
penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih
bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang
tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

 Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT
Cottonindo Ariesta Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, serta
kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

 Auditornya: Putu Astika, CPA, CA

3. Laporan auditor tahun sebelumnya mengemukakn pendapat/opini apa?


siapa auditornya?
Jawab:
 PT COTTONINDO ARIESTA TBK
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT COTTONINDO
ARIESTA TBK dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019, serta laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan
suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

 Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen
untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.

 Tanggung Jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan
penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih
bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang
tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

 Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian
PT COTTONINDO ARIESTA TBK dan Entitas Anak tanggal 31 Desember
2019, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
 Auditornya: H. Fuad Hasan, CPA, CA

4. Analisis resiko bawaan perusahaan tersebut (minimal 2)


Jawab:
 Risiko Pasokan Bahan Baku
Risiko Pasokan Bahan Baku Comber Cotton atau disebut juga “comber” merupakan
bahan baku utama dalam pembuatan produk kapas tahap hulu dan produk kapas
tahap hilir. Bahan baku ini diperoleh dari hasil proses spining dari industri tekstil.
Sampai saat ini tidak terdapat kendala bagi perseron untuk memperoleh comber
sebagi bahan baku proses produksinya. Perseroan juga memprediksi tidak akan
terdapat kelangkaan produk comber dalam jangka waktu mendatang, karena
dengan keberadaan pabrik tekstil saat ini dan ke depannya, pasokan comber masih
akan terjamin, bahkan dalam pengamatan perseroan, bahwa masih terdapat ekses
kelebihan pasokan comber dalam 25 tahun terakhir. Upaya Penanggulangan :
Perusahaan dengan jaringan informasinya yang ada, terus memantau keberadaan
pabrik tekstil dan pengadaan bahan baku mereka terutama yang memproduksi
tekstil berbahan kapas.

 Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku


Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku Harga comber memang dapat berfluktuasi
berkaitan dengan pasokan yang berasal dari indsutri tekstil, namun sejauh ini,
perseroan memandang bahwa harga comber saat ini dan dalam waktu ke depannya
masih dalam koridor harga yang bisa diterima oleh perseroan. Upaya Penanggulan
gan : Untuk mengurangi risiko ini perseroan telah membina jejaring pemasok dan
produsen dari bahan baku comber, sehingga apa bila dibutuhkan, perseroan dapat
sewaktu waktu mendapatkan sumber bahan baku utamanya ini dari produsen
secara langsung.
 Risiko Persaingan Usaha
Risiko Persaingan Usaha Persaingan usaha memang timbul dari produsen sejenis
dan secara tidak langsung dari produk private label. Namun demikian perseroan
selalu menjaga posisinya di dalam industri sehingga produk produknya selalu dapat
bersaing dengan merek merek lainnya.

Anda mungkin juga menyukai